Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3123 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berdanier, Carolyn D.
Boca Raton: CRC Press, 2009
612.3 BER a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gropper, Sareen S.
Boston, Massachusetts: Cengage Learning, 2018
612.39 GRO a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gropper, Sareen Annora Stepnick
"Current, comprehensive, and designed to maximize clarity of the concepts you need to know, best seller Advanced Nutrition and Human Metabolism, sixth edition delivers its signature quality content in a student-friendly presentation."
Belmont: Wadsworth and Cengage Learning, 2013
612.39 GRO a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Jos Iswadi
"Gaya hidup masyarakat perkotaan saat ini cenderung kearah konsumsi makanan yang tidak sehat dan serba instan. Kehadiran makanan cepat saji, makanan berlemak, dan mengandung kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya kolelitiasis. Karya ilmiah akhir Nesr ini menggambarkan pemberian intervensi keperawatan berupa edukasi diet rendah lemak pada pasien dengan kolelitiasis. Perawat mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan pengetahuan klien untuk dapat memilih makanan yang tepat dan sehat. Pemberian pendidikan kesehatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman klien serta merubah perilaku kearah gaya hidup sehat.

Lifestyle of today?s urban society tends towards the consumption of unhealthy foods and almost instantaneous. The prensence of fast fod, fatty foods, and high cholesterol can lead to cholelithiasis. This papers describe the nursing implementations such as the provision of education low-fat diet in patiens with cholelithiasis. Nurses have an importan role in increasing knowledge of the clien to be able to choose the right foods and healthy. The provision of health education is expected to increase client understanding and changing behaviour towards a healthier lifestyle."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Nazhifa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas pola makan anak usia sekolah di SDN Pondok Cina 03 Depok dan perbedaan faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas pola makan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Kualitas pola makan diukur menggunakan modifikasi the Healthy Eating Index dengan rentang skor 0-100. Pengukuran asupan menggunakan 3x24 Hour Food Recall dan Status Gizi (IMT/U) dengan mengukur berat badan menggunakan timbangan digital dan tinggi badan menggunakan microtoice. Hasil penelitian menunjukkan lebih separoh responden (62.55%) memiliki kualitas pola makan kurang (skor HEI 51-80) dan 37.5% memiliki kualitas pola makan buruk (skor HEI <51). Rata-rata kualitas pola makan adalah 51.67±1.04. Terdapat perbedaan yang signifikan pada asupan energi, karbohidrat, lemak, lemak jenuh, porsi makanan pokok, lauk hewani, sayur, buah dan susu antar kelompok kualitas pola makan. Tidak terdapat perbedaan signifikan pada jenis kelamin, asupan protein, konsumsi nabati dan status gizi antar kelompok kualitas pola makan. Dapat disimpulkan bahwa kualitas pola makan siswa SDN Pondok Cina berkualitas kurang. Kualitas pola makan dapat diperbaiki dengan meningkatkan konsumsi makanan pokok, lauk hewani, sayur, buah dan susu. Disarankan kepada pihak sekolah untuk mengedukasi, mengawasi dan menyediakan kantin sehat. Kepada pihak orang tua untuk menyediakan makanan dan minuman sehat guna membentuk kualitas pola makan yang sehat.

The background of this study is to assess the overall diet quality among students at SDN Pondok Cina 03 Depok and to find the differences in associated factors between its category groups. The design of this study was cross sectional. Diet quality was assessed using the modification of healthy eating index. Dietary data was obtained using 3 days 24 hour food recall and nuritional status was measured by a digital scale and microtoice to get weight and height measurement. The results was more than half of praticipants (62.5%) had diet that “needs improvement” (HEI score 51-80) and others (32.7%) had diet that “poor” (HEI Score <51). The overall mean score of diet quality in this study was 51.67±1.04. Moreover, the overall diet quality catagories were significantly differences in intake of energy, carbohydrate, total fat and saturated fat, and serving size of grains, meat, vegetables, fruits, and milks. On the other hand there were no significant differences in intake of protein and serving size of beans between the groups. In conclusion, overall diet quality among fourth and fifth grade students was found to have diet that “needs improvement”. Increasing intake of grains, vegetables and fruits could improve the quality of overall diet. It is important for the school to monitor, educate, and provide healthy foods and drinks. Also for the parents to provide their children healthy foods and drinks at home so they can achieve the best quality on their overall diet.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S59147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Ridwan
"Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di perkotaan pada lansia sebagai populasi yang rentan (vulnerable) karena salah satu faktor risiko yaitu pola diet. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada lansia hipertensi dengan intervensi keperawatan pengaturan menu diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Metode penelitian yang digunakan adalah praktik lapangan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan tekanan darah selama proses intervensi dilakukan. Penelitian ini merekomendasikan pengaturan diet DASH sebagai salah satu cara untuk mengontrol dan menurunkan tekanan darah pada lansia.

Hypertension is one of the health problems that occur in the elderly as a vulnerable population at urban areas because of dietary patterns as risk factor. The purpose of this study is to describe the nursing care outcomes in older adult with hypertension using nursing intervention settings of DASH diet (Dietary Approaches to Stop Hypertension). The method used was practice field. The results obtained were a decreased in blood pressure during the intervention process. This study reccomended DASH diet as a way to control and lower blood pressure in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Yesica
"Tesis ini membahas program pemberian makanan tambahan berupa biskuit pabrikan bagi balita gizi kurang (pengukuran perbandingan berat badan menurut panjang atau tinggi badan balita) yang  telah dilakukan Pemerintah Indonesia sejak tahun 2004-2022. Pada praktiknya Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) berupa biskuit pabrikan juga diberikan bagi balita dengan berat badan kurang (pengukuran perbandingan berat badan menurut umur). Perlu adanya analisis untuk mengetahui hubungan pemberian makanan tambahan dengan Prevalensi Balita Berat Badan Kurang dan Gizi Kurang di Indonesia Tahun 2022. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dengan desain cross-sectional. Data yang digunakan adalah Data Sekunder Sigizi Terpadu/EPPGBM dari Kementerian Kesehatan RI. Data  tersebut meliputi  jumlah balita penerima PMT-P dan balita dengan berat badan sangat kurang (severely underweight), berat badan kurang (underweight) dan gizi kurang (moderate wasted) seluruh provinsi di Indonesia tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan  ada hubungan antara pemberian makanan tambahan dengan prevalensi balita berat badan kurang (underweight) nilai P = 0,026 (CI = 0,007-0,101), sangat kurang (severely underweight) nilai P = 0,026 (CI = -0,101 s/d -0,007) dan gizi kurang (moderate wasted) nilai P = 0,021(CI = 0,056-0,650). Seluruh nilai P <0.005 menunjukkan ada hubungan prevalensi balita berat badan kurang dan gizi kurang. Penelitian menyarankan program pemberian makanan tambahan berupa biskuit dilanjutkan diikuti dengan program pendekatan keluarga bagi balita gizi kurang dan adanya penambahan pelaporan faktor determinan kejadian balita gizi kurang di aplikasi EPPGBM.

This thesis discusses the supplementary feeding program in the form of manufactured biscuits for malnourished toddlers (measurement of the ratio of body weight according to the length or height of toddlers) that has been carried out by the Government of Indonesia from 2004-2022. In practice, supplementary feeding in the form of manufactured biscuits is also given to toddlers with underweight (a measure of the ratio of body weight to age). An analysis is needed to determine the relationship between supplementary feeding and the Prevalence of Underweight and Malnourished Children in Indonesia in 2022. This research is a quantitative study using secondary data with a cross-sectional design. The data used is Integrated Nutrition Secondary Data / EPPGBM from the Indonesian Ministry of Health. The data includes the number of toddlers receiving PMT-P and severely underweight, underweight and wasted toddlers in all provinces in Indonesia in 2022. The results show that there is a relationship between supplementary feeding and prevalence of underweight toddlers P value = 0.026 (CI = 0.007-0.101), severely underweight P value = 0.026 (CI = -0.101 to -0.007) and moderate wasted P value = 0.021(CI = 0.056-0.650). All P values <0.005 indicated that there was a relationship between the prevalence of underweight and malnutrition. The research suggested that the supplementary feeding program in the form of biscuits be continued followed by a family approach program for undernourished toddlers and additional reporting of the determinants of the incidence of undernourished toddlers in the EPPGM application."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Kekalih
"LATAR BELAKANG: Peningkatan jumlah ibu bekerja secara konsisten dapat berdampak positif meningkatkan status ekonomi rumah tangga, sebaliknya dapat berdampak negatif bagi pola asuh, asupan makanan serta pertumbuhan anak. Studi menganalisis praktik keragaman makanan (dietary diversity) sebagai komponen penting Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada anak usia 6-23 bulan khususnya pada tiga tingkatan ibu bekerja: tenaga kerja/buruh tidak terampil, tenaga terlatih, tingkat professional dan ibu tidak bekerja sebagai pembanding. Studi juga menilai hubungan kondisi ibu bekerja dan keragaman makanan dalam menjelaskan mekanisme terjadinya stunting.
METODE: Kompilasi Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) serta Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) periode tahun 2002 - 2012 digunakan untuk menganalisis ketepatan praktik konsumsi keragaman pangan pada anak serta determinannya. Sebagai studi kombinasi bertahap (sequential mixed method), hasil kuantitatif diperjelas kajiannya dengan studi kualitatif melalui wawancara mendalam kepada ibu dari berbagai tingkatan pekerjaan.
HASIL: Anak dengan keragaman makanan tepat yaitu minimum 4 jenis makanan dari usia 6 bulan hanya 18-24%, sedangkan selebihnya terlambat dikenalkan variasi makanan terutama sumber protein hewani. Ibu bekerja pada tingkat terendah (tenaga kerja tidak terampil) justru berhubungan dengan pola asupan yang kurang baik dan memburuknya stunting, padahal jumlahnya mencapai 40% dari ibu bekerja. Kesejahteraan rumah tangga, akses informasi, pelayanan kesehatan, pendidikan dan pekerjaan orang tua adalah faktor yang berasosiasi terhadap prilaku asupan yang baik. Studi kualitatif mendapatkan bahwa pada komunitas ibu bekerja sebagai buruh tidak terampil, tumbuh persepsi yang kompromi terhadap pemberian makanan seadanya karena keterbatasan sumber daya pengasuhan anak, disamping keharusan mereka untuk tetap bekerja memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Analisis pathway mendapatkan bahwa ibu bekerja sebagai buruh tidak terampil secara langsung berhubungan dengan kurangnya keragaman makanan dan secara tidak langsung dengan stunting. Untuk menindaklanjuti kelompok ibu dan rumah tangga yang memerlukan intervensi edukasi, studi mengembangkan kuesioner skrining untuk mengidentifikasi rumah tangga yang tidak mampu memberikan keragaman makanan yang baik dengan akurasi 70% .
KESIMPULAN: Di Indonesia, banyaknya ibu bekerja sebagai tenaga kerja tidak terampil berpotensi memperburuk masalah stunting. Anak-anak usia 6-23 bulan mengalami masalah kurangnya dan terlambatnya diberikan keragaman makanan yang cukup. Penting untuk keluarga, terutama dengan ibu bekerja dengan anak masih dibawah 2 tahun, untuk meningkatkan kesadaran pengasuhan anak dan ketrampilan pemberian MP-ASI dengan keragaman pangan yang cukup sejak anak berusia 6 bulan, selain ASI eksklusif. Edukasi gizi dapat dilakukan tidak hanya kepada ibu, keluarga dan pengasuh anak, namun juga terhadap komunitas ibu bekerja dengan pemberdayaan program perusahaan sayang ibu dan bayi.

BACKGROUND: Consistent increasing number of working mothers can positively impact on household economy improvement, but otherwise may negatively affect parenting, child feeding and child growth. This study analyzed dietary diversity practice, as one important component of complementary feeding in children aged 6-23 months, and its determinants especially at the three levels of maternal occupation: unskilled labor, skilled labor, professional and also included non-working mother as reference. Study also analyzed direct and indirect association of maternal occupation and dietary diversity practices to explain mechanism of stunting.
METHODS: Compilation of Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) and the Basic Health Research (Riskesdas) from 2002 to 2012 were used to analyze the appropriateness of dietary diversity practice in children and its determinants. As sequential mixed method study, result of quantitative study were further explored by a qualitative study in the form of in-depth interviews
RESULTS: Children with timely minimum 4 food groups-dietary diversity (DD) since 6 months were only 18-24%, while the others had delayed introduce of animal source food. Mother worked at the lowest level (unskilled labor) lead to poorer dietary diversity and severe stunting, whilst their number was 40% of working mother. Household wealth, media exposure, access to health care, mother and father education and employment were factors associated to minimum DD. Qualitative studies found that unskilled labor mother community tend to compromise child feeding quality especially dietary diversity, due to limited child care resources, despite necessity to keep working to fulfill household needs. Pathway analysis found that mother working as unskilled labor directly caused poorer dietary diversity and indirectly caused stunting. To assess mother and household that required further education intervention related to DD importance, this study developed a scoring model for identifying household with high risk of inadequate dietary diversity with accuracy of 70%.
CONCLUSION: In Indonesia, the number of mothers who work as unskilled labor could potentially exacerbate the problem of stunting. Children aged 6-23 month old had inadequate and delayed timing for minimum dietary diversity in their diet. It is important for family, especially when the mother decided to work yet have under-two children, to re-develop parental awareness about the importance of complementary feeding with appropriate dietary diversity practice, beside exclusive breastfeeding. Nutrition education must not only be targeted to mother, family and caregiver, but also to working mother community via empowerment of mother and baby friendly company program.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Long-term health benefits can be achieved by vegetarian including a lower risk of
cardiovascular disease, some fomms of cancer, and hypertension. Some vegetarians
worry, that they're not getting enough nutrients when they are pregnant. In fact,
there is nothing to be worried about. Pregnant vegetarian could meet good
nutritional status by knowing key nutrients they should eat. Key nutrients for
vegetarian pregnancy include protein, iron, zinc, calcium, vitamin D, vitamin B12,
iodine, and omega-3 fatty acids. A vegetarian or vegan diet can meet requirements
for all of these nutrients although in some instances, fortified foods or supplements
can be especially useful in meeting recommendations. The nutrient content of
supplements targeted to pregnant vegetarians should be evaluated to make sure
nutrient needs are being met. Other important aspect concerning vegetarian diet is
gestational weight gain. Optimal birth weight and outcome are influenced by maternal
weight gain. Low gestational weight gain is associated with poor fetal growth and
risk of pretemi delivery while excessive weight gain affects infant growth, body
fatness in childhood, and the potential for postpartum weight retention and future
obesity. Vegetarian women should also be counseled to follow standard weight gain
recommendations. Ideally, weight gain recommendations should be individualized to
promote the best outcomes while reducing risk for excessive postpartum weight
retention and reducing the risk of later chronic disease for the child and adult. Some
studies (Rosso, 1985; Umniyati, 2009) stated an optimal weight gain for pregnancy
outcome is 20% of ideal matemal weight. In order to calculate a recommendation of
optimal weight gain to be achieved by pregnant mothers, pre-pregnancy weight
should be known. By understanding these aspects, optimal weight gain and
important nutrients needs, vegetarian pregnant mother can get optimal pregnancy
outcomes."
[FKM UI, Universitas Indonesia], 2009
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Ashilla Zahrantiara
"Konsumsi buah dan sayur di Indonesia masih terbilang sangat rendah. Kelompok usia remaja ditemukan sebagai salah satu yang paling rendah konsumsi buah dan sayurnya, hal tersebut akan berdampak terhadap peningkatan risiko menderita penyakit tidak menular di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi konsumsi buah dan sayur serta berbagai faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa/i SMA Negeri 3 Depok. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan dilakukan pada bulan Maret – Mei 2021. Responden pada penelitian ini berjumlah 124 orang yang dipilih dengan metode quota sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan formulir food record secara mandiri oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 79,8% responden masih kurang konsumsi buah dan sayur (<400 gram/hari). Analisis bivariat dengan uji chi-square diketahui terdapat perbedaan proporsi konsumsi buah dan sayur berdasarkan preferensi (p-value = 0,032; OR = 3,086), pengaruh orang tua (p-value = 0,001; OR = 10,824), ketersediaan buah dan sayur (p-value = 0,009; OR = 4,250), dan kebiasaan sarapan (p-value = 0,016; OR = 3,490). Berdasarkan analisis multivariat dengan uji regresi logistik berganda ditemukan bahwa pengaruh orang tua merupakan faktor paling dominan dalam mempengaruhi konsumsi buah dan sayur pada siswa/i SMA Negeri 3 Depok (OR = 7,075).

Consumption of fruit and vegetables in Indonesia is still relatively low. Adolescents are found as one of the age group with lowest consumption of fruit and vegetables, that may increase the risk of non-communicable diseases in the future. This study aims to determine the proportion of fruit and vegetables consumption and factors that associated with fruit and vegetable consumption among students in SMA Negeri 3 Depok. This study used cross sectional design and was conducted in March until May 2021. Respondents in this study consisted of 124 students that selected by using quota sampling. Data was collected by self-administered online questionnaires and food record form. Results of this study indicate that there are 79,8% of respondents consume less fruit and vegetables (<400 grams per day). Bivariate analysis with chi-square test shows that there are differences in the proportion of fruit and vegetable consumption based on preferences (p-value = 0,032; OR = 3,086), parental influence (p-value = 0,001; OR = 10,824), fruits and vegetables availability (p-value = 0,009; OR = 4,250), and breakfast habits (p-value = 0,016; OR = 3,490). Based on multivariate analysis with multiple logistic regression test are found that parental influence became the dominant factor that associated with fruit and vegetables consumption among students in SMA Negeri 3 Depok (OR = 7,075). "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>