Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138691 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rasus Budhyono
"Tesis ini berusaha menjabarkan bagaimana tradisi dan modernitas mengonstruksi identitas tokoh utama novel The Bonesetter's Daughter Karya Amy Tan. Metode yang digunakan adalah metode Strukturalisme yang dipadukan dengan pendekatan yang berfokus pada isu identitas, tradisi, dan modernitas. Ruth, tokoh utama novel ini, melewati beberapa tahapan konstruksi identitas. Di setiap tahap tersebut identitas ini diposisikan oleh dirinya sendiri, tokoh lain, dan narator serta teknik narasi yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi-posisi identitas yang diambil Ruth di tahapan-tahapan tersebut mencerminkan bahwa ada variasi sikap dalam memandang tradisi dan modernitas.

This thesis attempts to describe the ways in which tradition and modernity affect the identity construction of the main character of the novel The Bonesetter's Daughter by Amy Tan. The method employed in this research is the Structuralist method, which is combined with an approach that focuses on the issues of identity, tradition, and modernity. Ruth, the main character of the novel, undergoes several phases of identity construction. In each phase, her identity is positioned not only by herself, but also by other characters, the narrator, and the narrative techniques used. The results of the analysis show that the identity position assumed in each phase reflects the presence of variations in the attitude towards tradition and modernity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T37537
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Setiawanty
"Pascaperang kemerdekaan dan pascakolonialisme, kesusastraan Aljazair berkembang pesat dengan ciri khas yang mengangkat tema identitas, resistensi, dan kebebasan. Adanya hubungan yang erat dengan Prancis tersebut mengakibatkan identitas yang tumpang tindih pada masyarakat Aljazair, khususnya pada perempuan Aljazair. Artikel ini membahas konstruksi identitas yang terjadi pada tokoh utama dalam novel Vaste est la prison karya Assia Djebar (1995). Novel ini menceritakan perjuangan perempuan di tiga generasi (nenek, ibu, dan anak) dalam menentang struktur patriarki tradisional untuk membela anaknya, hidupnya, perempuan di negerinya, dan tanah airnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi konstruksi identitas tokoh utama yang terbentuk sebagai seorang perempuan muslim Aljazair yang submisif, kemudian berkembang menjadi liyan yang resisten melalui fokalisasi “Aku” sebagai narator dan wakil dari suara perempuan Aljazair. Dengan metode kualitatif, konsep naratif Roland Barthes, teori struktur alur Gustave Freytag, dan kajian struktur teks Genette digunakan untuk membedah struktur teks. Selanjutnya, dibantu oleh konsep écriture féminine Hélène Cixous untuk menganalisis konstruksi identitas yang terjadi pada tokoh utama. Hasil analisis mengidentifikasi bahwa tokoh utama pada novel atau perempuan Aljazair telah mengonstruksi identitasnya dalam upaya resistensi dari dominasi patriarki yang dianalogikan sebagai penjara yang sangat luas, di negaranya sendiri.

Algerian literature developed rapidly following post-war independence and post-colonialism, with a characteristic that raised the themes of identity, resistance, and freedom. Algerian society, especially Algerian women, experience overlapping identities as a consequence of the country's close relationship with France. This article describes the main character's identity construction in Assia Djebar's novel, Vaste est la prison (1995). This novel tells of the struggle of a women in three generations (grandmother, mother, and daughter) in a traditional patriarchal structure to defend her child, her life, the women in her country, and her homeland. This study aims to determine the identity of the main character who is formed as a submissive Algerian Muslim woman, then develops into a resistant other through the focalization of "I" as the narrator and representative of the Algerian female voice. The author's structure was analyzed using qualitative methodologies, including Roland Barthes' narrative concept, Genette's analysis of text structure, and Hélène Cixous's concept of écriture féminine were used to evaluate the main character's construction of identity. The results of the study showed that Algerian women have constructed their identities in order to survive as oppressed women and to resist patriarchal domination, which is analogous to a large prison within itself."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R. Hariyani Susanti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas adanya pengukuhan stereotip perempuan Cina dan keturunannya di Amerika yang direpresentasikan oleh tiga tokoh perempuan tiga generasi dalam opera The Bonesetter rsquo;s Daughter 2001 yang merupakan alih wahana dari novel berjudul sama. Menggunakan metode kajian alih wahana dari Sapardi Djoko Damono dan Linda Hutcheon, tahap pertama analisis adalah membandingkan perubahan struktur tekstual novel dan opera. Temuan dari analisis struktural, kemudian dibahas aspek ras dan gendernya dengan menggunakan konsep stereotip ras dan gender, serta dibaca dengan pendekatan feminisme multikultural. Hasil analisis memperlihatkan bahwa terdapat pergeseran gambaran perempuan di opera yang kontras dengan penggambaran di dalam novel. Ketiga tokoh perempuan di dalam novel bergerak melawan tradisi dan stereotip yang masih digunakan oleh masyarakat di lingkungannya, namun ketiga tokoh perempuan beda generasi tersebut tetap melakukan resistensi demi mencapai kebebasannya sebagai individu. Sedangkan di opera, usaha resistensi tersebut berkurang banyak, sehingga perempuan dari tiga generasi tersebut digambarkan lebih patuh terhadap tradisi yang sejalan dengan stereotip selama ini.

ABSTRACT
This thesis discusses the affirmation of stereotypes of Chinese women and their descendants in America represented by three female characters of three generations in the opera The Bonesetter 39 s Daughter 2001 which is the adaptation from its novel. Applying the adaptation study method from Sapardi Djoko Damono and Linda Hutcheon, the first stage of the analysis was to compare changes in the textual structure of novel and opera. The findings of structural analysis, then discussed the aspects of race and gender by using the concept of racial and gender stereotypes, and read the material with the approach of multicultural feminism. The results of the analysis show that there is a shift in the image of women in opera that contrasts with the depiction in the novel. The three female characters in the novel move against traditions and stereotypes that are still used by people in their environment, and the three female characters of different generations are still doing resistance in order to achieve their freedom as individuals. While in the opera, resistance efforts are much reduced, so women of three generations are described as more obedient to the tradition that is in line with the long run stereotype."
2018
T50572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjijanti Sutarno
"ABSTRAK
Hubungan antar kelompok etnik ini kemudian berkembang ke arah pembentukan satu kebudayaan campuran - artinya seluruh anggota masyarakat dari berbagai kelompok etnik meleburkan kebudayaan lamanya dan membentuk satu kebudayaan baru, kebudayaan 'Amerika'. Masyarakat Amerika dengan kebudayaan campuran dari berbagai kelompok etnik ini disebut the Melting Pot (pola kedua). Bentuk pembauran ini bisa terjadi di kota-kota besar (Gordon, 1964: 115-121). Pada kenyataannya, penyebaran penduduk di negara ini, termasuk para imigran yang berdiam di daerah barunya yang luas dan asing ini, dipengaruhi oleh usaha mereka untuk hidup bersama dengan orang yang mempunyai kesamaan, misalnya dalam hal agama (Protestan, Katolik, Yahudi), tanah asal (racial groups), dan sebagainya. Dengan demikian terjadilah kelompok-kelompok atau 'pots' yang tersebar di seluruh negara. Gordon menyebut masyarakat demikian sebagai "a multiple melting pot". Dari sini timbul masyarakat pluralistik (Gordon, 1964: 130-131).
Sehubungan dengan itu maka pembauran kelompok-kelompok etnik minoritas dengan mayoritas dalam kenyataannya tidak dapat seperti yang diharapkan dalam pola Anglo-con formity mengikuti kebudayaan Anglo-Saxon, mau pun the Melting pot karena tidak melebur dalam satu kebudayaan baru. Tiap kelompok etnik berusaha menyesuaikan diri dengan masyarakat yang telah mapan di sana tetapi mereka juga masih mempertahankan nilai, tradisi dan kebiasaan mereka yang tertentu. Dengan begitu tiap kelompok etnik ini tetap memiliki beberapa ciri khas mereka.. Maka dari itu masyarakat Amerika ini dapat dikatakan berpola Cultural pluralism.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Yuliana
"Skripsi ini membahas tentang proses yang dilalui tokoh Chouchou sebagai tokoh utama film Chouchou dalam mengonstruksikan identitas gendernya. Film Chouchou menceritakan tentang Chouchou, seorang transgenderis Aljazair yang datang ke Perancis, yang mengalami konflik batin berkaitan dengan identitas gendernya. Film Chouchou sebagai sumber data diteliti dan dianalisis berdasarkan unsur alur, tokoh, setting, dan musik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi identitas gender Chouchou melalui tahapan-tahapan yang sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama serta dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tokoh-tokoh dan lingkungan sekitar Chouchou

This thesis discusses about the process that Chouchou had been through as a main character in the film titled Chouchou to construct his gender identity. This film tells about Chouchou, an Algerian transgenderist who came to France, with an internal conflict about his gender identity. The film Chouchou, as the primary source, was analyzed through its aspects, such as plot, character, setting, and music. The analysis shows that the construction of Chouchou_s gender identity went through several stages that were neither easy nor short. It was also influenced by various other elements, such as other supporting characters and the situation that evolved around Chouchou."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S14502
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Penelitian ini berjudul, "Identitas Islam dan Amerika Pada Tokoh Utama Dalam Novel The Girl in the Tangerine Scarf". Islam dan Amerika memiliki pola hubungan yang unik. Munculnya pandangan negatif dari Muslim terhadap Amerika dan pandangan negatif Amerika terhadap Islam, menimbulkan banyak kesalahpahaman di kedua belah pihak. Tokoh utama novel The Girl in the Tangerine Scarf, hidup di Amerika di tengah kondisi kesalahpahaman ini. Sebagai Muslim, Khadra membentengi dirinya dengan Islam dan berusaha menjauhkan diri dari pengaruh Amerika dan mengklaim dirinya sebagai bukan orang Amerika walaupun ia memiliki kewarganegaraan Amerika. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan adanya identitas Islam dan Amerika dalam karakter tokoh utama novel ini. Perkembangan karakter tokoh utama novel ini menunjukkan terdapatnya kedua pengaruh tersebut yang tercermin dalam tindakan dan keputusan besar yang diambil dalam hidupnya. Sebagai seorang Islam generasi kedua di Amerika, Khadra memiliki identitas Islam dan Amerika dengan orientasi individu yang lebih dominan. Konflik dan keputusan yang diambil menunjukkan adanya pencarian identitas islam dan Amerika dari tokoh utama. Ia pernah sangat tidak ingin menjadi orang Amerika, tapi setelah proses pendewasaan diri, ia sadar bahwa memang ada sesuatu dalam dirinya yang memang berasal dari Amerika. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori politics of recognition oleh Charles Taylor untuk menganalisis novel The Girl in the Tangerine Scarf Sumber utama penelitian ini antara lain novel The Girl in the Tangerine Scarf, bacaan kepustakaan, websites dan literatur lainnya.

This thesis is entitled Islam and American identity in the Main Character in the Novel The Girl in the Tangerine Scarf. Islam and America were developing unique relationship. The emergence of negative speculations regarding Islam by Americans and negative speculations regarding Americans by Muslims has induced misunderstanding in both parties. The main character of the novel lived in the middle of this misunderstanding. As a Muslim, Khadra protected herself from the so-called destructive values of America, kept herself away from it and claimed that she was not an American even though she held the American citizenship, This thesis is almed to prove the existence of Islam and American identities in the main character of the novel. The character development of the main character shown the existence of these identitieses as reflected in the major decisions she made in her life. As a second generation of Muslim in America, Khadra has both identity of islam and America with a more dominant individual orientation. Conflicts and decisions made by Khadra have shown the search of these two Identities of the main character. Khadra once refused to be an American, but as she grew up, she realized that there was something in her that came from America. In this research, the writer has used the qualitative approach by applying the theory of politics of recognitions by Charles Taylor to analyze novel The Girl in the Tangerine Scarf The main sources for this research are the novel the girl in the tangerine scarf, literary reviews, websites and other documents."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26949
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Wiridyadewi
"ABSTRAK
Skripsi ini merupakan studi penggunaan tanda dalam novel grafis Insekt karya
Sascha Hommer. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat proses yang dilalui
Pascal sebagai tokoh utama dalam mengonstruksikan identitas dirinya sebagai das
Fremde dan das Eigene, ditinjau dari aspek semiotis dan hermeneutika. Data
dianalisis dengan menggunakan teori semiotika Barthes, dan teori hermeneutik
interkultural Krusche. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi identitas diri dilalui
Pascal melalui proses awal sebagai das Eigene yang kemudian berubah menjadi
das Fremde, hingga akhirnya Pascal berhasil berkompromi dengan dirinya untuk
menjadi das Eigene kembali.

ABSTRACT
This undergraduate thesis is a study about the use of signs in graphic novel: Insekt
by Sascha Hommer. The purpose of this study is to see the process through Pascal
as the main character in his construction identity as das Fremde and das Eigene
from semiotic and hermeneutic aspects. The data was analyzed by using Barthes
semiotics theory and Krusche’s interkulture hermeneutics theory. Method that
being used in this research is qualitative descriptive. The outcome of this research
shows that identity construction from the main character can be passed through
the initial process as das Eigene which turned into das Fremde. Pascal finally
compromise with himself to be das Eigene back."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Azura
"Artikel ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana banlieue sebagai lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi kontruksi identitas dan menjadi penyebab terkonstrukisnya identitas Dounia sebagai tokoh utama dalam Film Divines (2016) karya Houda Benyamina. Film ini menceritakan kehidupan remaja perempuan keturunan Afrika sebagai imigran di Prancis yang bertempat tinggal di sebuah banlieue. Dounia yang merupakan seorang remaja perempuan keturunan imgiran memiliki ambisi untuk meninggalkan banlieue dan memiliki kehidupan di luar banlieue yang ia impikan. Banlieue yang menjadi latar tempat di film Divines ini memperlihatkan penggambaran sebuah tempat tinggal yang jauh dari pusat kota dengan kondisi kehidupan yang kurang memadai. Banlieue adalah salah satu bentuk segregrasi sosial yang diciptakan oleh pemerintah Prancis yang menyimpan berbagai permasalahan sosial di dalamnya bagi masyarakat yang menetap. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Untuk meneliti aspek naratif dan sinematografis dalam film digunakan teori kajian film dari Boggs & Petrie. Kemudian, digunakan konsep tentang identitas oleh Stuart Hall dalam tulisan ini untuk mengungkap permasalahan identitas tokoh. Hasil analisis memperlihatkan terkonstruksinya identitas Dounia dengan perubahan-perubahan antara lain, tidak mengikuti sistem pendidikan, meninggalkan nilai-nilai budaya dan ketuhanan yang melekat pada dirinya, serta melakukan tindakan kriminal. Adapun penyebab dari terkonstruksinya identitas Dounia adalah disebabkan oleh berbagai faktor seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan banyaknya tindakan kriminal yang terjadi di banlieue. Banlieue dalam film ini hadir sebagai tempat yang sulit untuk dihuni sehingga menjadi penyebab tokoh utama berkeinginan untuk melarikan diri dan terjadinya konstruksi identitas. Dounia berfantasi akan kebebasan dan kemewahan yang dapat ia temukan di luar banlieue. Identitas Dounia terkonstruksikan dari upayanya untuk mewujudkan impian utamanya yaitu untuk memulai kehidupan baru di luar banlieue.

This article is intended to reveal how living quarters can influence identity construction and become the identity of Dounia as the main character in Film Divines (2016) by Houda Benyamina. The film tells the life of teenage girls of African descent as immigrants in France who live in banlieue. Dounia who represents teenage girls has the right to get banlieue andhave a life outside the banlieue she dreamed of. The Banlieue which is the setting for the Divines movie returns the depiction of a residence far from the city center with inadequate life situations. Banlieue is one of the forms of social segregation created by the French government that stores various kinds of social services that are available to sedentary communities. The methodology used in this research is qualitative research. To study the narrative and cinematographic aspects of the film, film scoring theory is used from Boggs & Petrie. Then, the concept of identity was used by Stuart Hall in this paper to uncover the question of character identity. The results of the analysis choose the construction of a Dounia identity with changes, among others, not following the education system, taking inherent cultural and divine values to oneself, and committing criminal acts. As a cause of the construction of world identity caused by various factors such as poverty, injustice, and many crimes that occurred in banlieue. But in this film it is present as a difficult place to inhabit so that the main character wishes to break away and change identity construction. Dounia fantasizes about freedom and luxury that can be found outside the banlieue. Dounias identity is constructed from her efforts to realize dreams that are intended to start a new life outside of the banlieue."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Chodidjah
"Dalam perkembangan kesusastraan modern Jepang, khususnya pada masa setelah perang, telah lahir corak baru dalam aliran sastra yang berbeda dengan hasil karya sastra sebelumnya. Hal ditandai juga dengan munculnya pengarang-pengarang barn dengan berbagai karyanya. Endo Shusaku, disebut sebagai novelis Katolik, dengan novelnya Chinmoku juga memperlihatkan sebuah hasil karya sastra yang populer, tidak saja di negeri Jepang sendiri, tetapi juga di berbagai negara lainnya. Endo Shusaku dalam novel Chinmoku menggamharkan periode sejarah Jepang yang dikenal dengan abad Kristen di Jepang yaitu pada abad ke-17. Dengan menggunakan beberapa catatan sejarah, Endo merangkai cerita ini dengan sangat ahli, sehingga menjadi cerita yang sangat mengharukan dan sangat mencerminkan sisi kemanusiaan. Analisis mengenai tokoh utama novel ini yang mengalami dilema dan pergolakan batin yang sangat berat dilakukan dengan menggunakan metode penelitian pustaka. Adapun pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologi yaitu teori psikologi Carl Gustav Jung, yang dibatasi hanya mengenai konsep Self dan Gambaran Allah (Imago Del). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan memahami latar belakang tindakan murtad yang dilakukan oleh tokoh utama novel Chinmoku ini. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan teori tersebut, diketahui bahwa latar belakang tindakan murtad yang dilakukan oleh pendeta Rodrigues adalah ungkapan rasa cinta kasihnya terhadap umat Kristen Jepang, dengan kata lain, ungkapan rasa cinta kasihnya terhadap sesama manusia. Dengan penerapan teori Jung ini sekaligus dapat dibuktikan bahwa Gambaran Allah terdapat dalam jiwa Rodrigues. Dengan demikian, kalau dikatakan bahwa karya sastra merupakan hasiI renungan pengarang terhadap hidup dan kehidupan ini, maka dapat dikatakan pula bahwa gagasan yang terdapat dalam novel Chinmoku karya Endo Shusaku tersebut merupakan hasil renungannya mengenai persoalan kehidupan manusia yang dihadapinya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Yulianti
"Dua bidang ilmu yang berkaitan erat dengan bahasa, yakni ilmu linguistik dan ilmu susastra, seringkali dipandang sebagai dua disiplin yang bertolak belakang dan tidak dapat disatukan. Ilmu linguistik dengan pendekatan ilmiahnya terkesan lebih sistematis dan objektif, sementara ilmu susastra dianggap lebih bersandar pada penilaian dan interpretasi subyektif. Kemudian, berkembanglah ilmu stilistika yang menjembatani perbedaan di antara kedua bidang tersebut, dengan cara menggabungkan pendekatan ilmu linguistik dan ilmu susastra untuk meneliti style atau gaya bahasa yang digunakan dalam karya sastra. Kritik terhadap karya sastra dalam analisis stilistika menjadi kuat karena didasarkan pada metode penelitian linguistik yang sistematis.
Analisis stilistika dapat difokuskan pada aspek tertentu dalam karya sastra, seperti alur cerita, tema atau penokohan. Dalam analisis penokohan, salah satu unsur yang menarik untuk dilihat lebih dalam adalah relasi kuasa antarjender yang seringkali bersifat tidak seimbang, terutama dalam karya-karya sastra berbahasa Inggris tradisional.
Dalam penelitian ini, yang ditelaah adalah relasi kuasa antara tokoh pria dan wanita dalam novel The Awakening (1899) karya Kate Chopin, yang berkisah mengenai seorang wanita yang ingin membebaskan diri dari kungkungan tradisi dan konvensi masyarakat. Edna Pontellier, tokoh utama wanita dalam novel ini, menjalin hubungan dengan tiga tokoh pria, yaitu Leonce Pontellier, Robert Lebrun dan Alcee A-robin.
Penelitian ini bertujuan membandingkan relasi kuasa di antara Edna dan ketiga tokoh pria di atas, serta mengungkap penyebab di batik bentuk relasi kuasa tersebut. Relasi kuasa di antara tokoh wanita dan tokoh-tokoh pria diteliti melalui data narasi dan dialog yang menggambarkan interaksi antartokoh. Untuk meneliti narasi digunakan teori transitivitas Halliday, sedangkan untuk meneliti dialog digunakan teori pragmatik, yaitu teori analisis percakapan dan teori FTA atau tindakan mengancam muka yang dikemukakan Brown dan Levinson.
Hasil analisis narasi dan dialog menunjukkan bahwa relasi kuasa yang ada bersifat tidak setara. Dalam relasinya dengan Robert Lebrun, Edna Pontellier memegang kuasa yang lebih besar karena posisinya yang lebih tinggi daripada Robert berdasarkan usia dan status. Akan tetapi, ia menjadi pihak yang lemah dan terdominasi dalam relasinya dengan dua tokoh, yaitu Leonce Pontellier yang unggul dalam hal usia, harta dan peran dalam keluarga, serta Alcee Arobin yang lebih aktif dalam tindakan dan ucapan. Dengan demikian, penelitian stilistika ini mengungkap bahwa ketidakseimbangan dalam relasi kuasa antara tokoh utama wanita dan tokoh-tokoh pria dalam novel The Awakening yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>