Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31637 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pulungan, Wazar
"ABSTRAK
Kecelakaan kapal ferry ro-ro penumpang yang cukup banyak terjadi saat ini menunjukan
adanya suatu kebutuhan untuk meningkatkan standar keselamatan. Tata letak peletakan alatalat
keselamatan di kapal haruslah diperhatikan, begitu juga dengan pintu keluar pada ruang
penumpang yang berhubungan langsung dengan jalur evakuasi penumpang yang berada di
atas kapal. Idealnya dalam keadaan darurat seluruh penumpang yang berada di atas kapal
haruslah mendapatkan dan bisa mengenakan jaket keselamatan terlebih dahulu, lalu
melanjutkan proses evakuasi sampai titik kumpul. Sehingga dengan evakuasi diharapkan
dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan jatuhnya korban jiwa. Perihal yang paling erat
hubungannya dengan evakuasi adalah waktu, dimana semakin lama proses evakuasi maka
akan semakin banyak pula jiwa yang dalam keadaan tidak aman.
Melihat hal tersebut maka peletakan pintu keluar haruslah strategis dan berada di tempat yang
mudah dijangkau oleh seluruh penumpang dan mendukung proses evakuasi. Dalam penelitian
ini dianalisa proses evakuasi mulai dari ruang penumpang hingga titik kumpul evakuasi pada
kapal penumpang dengan menggunakan metode simulasi. Simulasi dilakukan dengan
menggunakan software Promodel yang dapat merepresentasikan proses pergerakan manusia
sesuai dengan kondisi yang dikehendaki. Dari proses simulasi ini dibuat beberapa skenario
untuk mencari skenario mana yang terbaik dalam hal penempatan pintu keluar pada kapal
penumpang.

Abstract
Accidents which occur to ro-ro passenger ferries show that safety standards are in need of
improvement. The placement of emergency exit which relates directly to passengers' safety is
one important thing to be concerned. Ideally, in a state of emergency all passengers on board
must be able to access to and wear the life jacket before continuing the evacuation process.
Timing is one of the most important thing in evacuation, the longer it takes to evacuate, the
more lives are threatened. Concerning the above, emergency exit should be placed on all
passengers' reachable place to support the evacuation process. This study uses simulation
method to analyze passengers ability to access emergency exit during evacuation process.
The study is supported by Promodel software, which represents passengers' movements on
board according to condition applied. In these simulations, scenarios are made to be
compared and used to decide the best emergency exit placement on the vessel."
2012
S42437
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jafar Jaysyurrahman
"Para nelayan di Indonesia menghadapi tantangan utama dalam hal keselamatan ketika mereka pergi melaut. Untuk mengurangi risiko kecelakaan kapal, langkah yang dapat diambil adalah mendesain dan memperhitungkan stabilitas kapal dengan baik. Pada desain kapal ikan semi trimaran 5 GT, diperlukan kajian stabilitas untuk memastikan kestabilannya. Pengujian stabilitas dilakukan untuk mengevaluasi stabilitas kapal ikan semi trimaran 5 GT. Pada penelitian ini, fokusnya akan pada kajian stabilitas statis dari desain kapal ikan semi trimaran 5 GT. Dengan mengacu standar IMO MSC.267(85) IS Code 2008, semua kondisi pemuatan kapal ikan semi trimaran 5 GT model A telah lolos dan mematuhi semua kriteria IMO untuk stabilitas statis. Hasil uji ini menunjukkan kapal ikan semi trimaran 5 GT memiliki stabilitas yang baik dan dapat dilanjutkan untuk pengujian stabilitas lainnya.

Fishermen in Indonesia face significant safety challenges during their fishing expeditions, emphasizing the need to prioritize vessel stability to mitigate the risk of ship accidents. This scientific study focuses on the stability analysis of the semi trimaran 5 GT fishing vessel design. The objective is to assess the vessel's static stability through experimental and simulation methods. By adhering to the standards set by the International Maritime Organization (IMO) MSC.267(85) IS Code 2008, the intact stability criteria were used as a benchmark to evaluate the compliance of the semi trimaran 5 GT fishing vessel model A under various loading conditions. The findings of this study demonstrate that the vessel successfully meets all the IMO stability criteria, indicating its overall good stability. Consequently, the vessel can proceed with further stability testing to ensure safe and reliable operations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Aqshal Danoor Rahman
"Kapal ikan merupakan kapal yang umum digunakan masyrakat pesisir pantai di mana beberapa aktivitas dapat dilakukan di atasnya. Seperti misalnya sebagai alat transportasi saat membawa nelayan menuju ke dan kembali dari daerah penangkapan, sebagai alat pengangkut saat membawa nelayan, alat tangkap dan hasil tangkapan dan sebagai wahana saat kegiatan pengoperasian kapal. Dalam rangka pemanfaatan sumber daya ikan di laut, para nelayan menggunakan berbagai jenis kapal penangkap ikan yang berbeda baik ditinjau dari ukuran maupun dari bahan baku pembuatan kapal. Kapal-kapal tersebut kondisinya juga sangat beragam, dari yang bersifat tradisional sampai dengan yang memanfaatkan teknologi maju yang terus disesuaikan sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi itu sendiri. Demikian pula dengan alat tangkap yang digunakan kapal ikan itu terdiri dari yang sangat sederhana sampai dengan alat tangkap modern. Stabilitas kapal merupakan hal terpenting bagi pelayaran kapal sewaktu digunakan operasi penangkapan ikan pada berbagai kondisi cuaca dalam batas-batas kemampuannya. Stabilitas kapal dapat diartikan sebagai kemampuan kapal untuk kembali ke posisi semula setelah menjadi miring akibat moment temporal, moment temporal dapat disebabkan oleh angin, gelombang, distribusi muatan, berat muatan di dek, di kapal, dan lain-lain. Dalam melakukan kegiatan ekonomi di bidang perikanan, kapal sebagai sarana produksi harus memenuhi berbagai kondisi kelayakan yang diatur oleh perundang-undangan serta kode etik kegiatan perikanan. Dari segi pelayaran kapal harus layak melaut sehingga menjamin keamanan dari para awak kapal dan juga keselamatan kapal dalam pelayaran itu sendiri.

Fishing boats are ships that are commonly used by coastal communities where several activities can be carried out on them. For example, as a means of transportation when carrying fishermen to and from the fishing area, as a means of transport when carrying fishermen, fishing gear and catch and as a vehicle for ship operations. In the context of exploiting fish resources in the sea, fishermen use various types of fishing vessels that are different both in terms of size and raw materials for shipbuilding. The conditions of these ships are also very diverse, from those that are traditional to those that utilize advanced technology which are continuously adjusted in line with the progress and development of the technology itself. Likewise with the fishing gear used by the fishing boat, which ranges from very simple to modern fishing gear. Ship stability is the most important thing for ship sailing when fishing operations are used in various weather conditions within the limits of its capabilities. Ship stability can be interpreted as the ability of the ship to return to its original position after being tilted due to a temporal moment, the temporal moment can be caused by wind, waves, cargo distribution, cargo weight on deck, on the ship, and others. In carrying out economic activities in the field of fisheries, ships as production facilities must meet various eligibility conditions regulated by legislation and the code of ethics for fishing activities. In terms of shipping, the ship must be seaworthy so as to guarantee the safety of the crew and also the safety of the ship during the voyage itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Satria Hidayat
"Sistem kelistrikan merupakan salahsatu penyebab kebakaran pada kapal penumpang Kebakaran yang terjadi salahsatunya dikarenakan timbulnya hubungan arus pendek pada kapal Kebakaran yang terjadi tentunya akan memerlukan suatu sistem pengendalian pemadam agar untuk mencegah korban dan kerugian Sehingga dilakukan suatu analisa penyebab timbulnya potensi kebakaran oleh sistem kelistrikan dan penanganan kebakaran pada kapal jenis offshore passenger crewboat 500 GT dengan berdasarkan aturan SOLAS dan regulasi kemaritiman.

Electrical system is one of factor that caused fire accident on the pasengger ship Fire accident that happen caused by short circuit current and make fire spark Fire accident have relations with that fire control plan to stop victim and the impact So we analize the potensial factor that can caused fire accident on electrical systems and fire control plan to reduce the impact in offshore passenger crewboat 500 GT based on SOLAS and maritime regulations that have relation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus I. Adzkiya
"Timbulnya korban jiwa pada kecelakaan kapal yang terjadi dapat ditimbulkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah kesiapan penumpang jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat di kapal. Kesiapan penumpang ini juga dipengaruhi oleh penerangan oleh petugas peda penumpang setiap kali berlayar. Apakah petuagas sudah menjalankan tugasnya untuk mempersiapkan penumpang dalam menghadapi kaadaan darurat yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Intensitas penerangan petugas serta pemahaman penumpang tentang keadaan darurat di kapal inilah akan menjadi tujuan penulisan skripsi ini.
Metode pengukuran dengan kuesioner kepada responden yaitu para penumpang kapal jurusan Merak-Bakauheni, menjadi metode pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Selain dapat menghasilkan gambaran terhadap masalah dengan baik, juga dapat diuji validitasnya secara statistik, menjadi kelebihan untuk metode ini.
Responden yang menjadi obyek penelitian adalah para penumpang yang berada di dek ekonomi dan sekitarnya seperti dipinggir pagar kapal. Mereka diberikan kuesioner seputar kinerja petugas serta pemahaman mereka mengenai keadaan darurat.
Data yang berhasil didapat dari responden memberikan gambaran bahwa sebagian besar responden merasa petugas dikapal sudah cukup rutin dalam menjelaskan keadaan darurat dikapal. Namun tidak semua variabel keselamatan yang dijelasskan oleh petugas, tetapi pada beberapa variabel yang dianggap paling utama.
Dari data ini juga didapat hasil bahwa pengetahua penumpang terhadap kondisi darurat dan penyelamatannya sudah cukup tinggi meskipun tidak pada semua variabel tetapi yang utama yaitu jaket penyelamat sudah sangat tinggi. Kesimpulan secara keseluruhan, setelah dibandingkan dengan grafik, didapat kesimpulan bahawa petugas sudah cukup baik dalam mempersiapkan penumpang lama menghadapi keadaan darurat.

Having dead victims in ship accidents can cause by a number of things, one of which is the readiness of passengers in facing emergency situations that could suddenly occurred. Their readiness is also determined by the officers of the ship, how well they are in conditioning the passengers each time they go on sailing. The intensity of the conditioning done by the officers and the knowledge of passengers about emergency situations are goals this thesis is focused on.
The approach method used to achieve those goals is by giving questionnaires to the respondents which are the passengers of Merak ' Bakauheni crossing. Not only can they picture the problems correctly but also can the validity be tested statistically.
The respondents being the object of this research are they who are in the economy deck and the surrounding spots like in the edge of the ship fence. The questionnaires are about the performance of the ship's officers and their knowledge of emergency situation.
From the answers given by the respondents, we can conclude that the ship's officers have routinely explained the necessary information about the emergency situations that could suddenly occurred on the ship. But not all safety variables are explained, the officers only picks the ones that they think are the important ones.
The data also implied that the passengers are well aware of the safety variables of emergencies; though again, not all of them but only the important ones like safety jacket for example. After being compared with the graphic we have the overall conclusion, which is the ship's officers have prepared the passengers well enough for facing the emergency situations that could suddenly occurred on the ship.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38090
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yessy Cintya Utami
"Seiring diberlakukannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 56/PERMEN-KP/2014 dan Nomor 57/PERMEN-KP/2014 tentang moratorium perizinan usaha tangkap di wilayah pengelolaan perikanan dan pelarangan transhipment di laut menyebabkan salah satu kapal angkut ikan milik PT. Ocean Mitramas, KM.Mitramas 6 berhenti beroperasi. Oleh karena itu, dilakukan utilisasi kapal angkut ikan dengan memodifikasi menjadi kapal penumpang barang.
Terkait dengan hal tersebut dilakukan perancangan ulang sistem keselamatan sesuai dengan acuan peraturan Internasional SOLAS (Safety of Life at Sea), FSS Code (Fire Safety System), LSA Code (Life Saving Appliances), ISM Code (International Safety Management) dengan tujuan menjamin keselamatan penumpang, hasilnya berupa fire control dan safety plan.

As the implementation of the Regulation of the Minister of Maritime Affairs and Fisheries of the Republic of Indonesia Number 56/PERMEN-KP/2014 and Number 57/PERMEN-KP/2014 on a moratorium licensing of fishing business in the fishery management area and the banning of transshipment at sea causing one of fish carrier vessel owned by PT. Ocean Mitramas, KM. Mitramas 6 stop operating. Therefore, utilization conducted by modifying the fish carrier vessel into a cargo passenger vessel.
Related to that, conducted redesigning safety system according to the reference regulations International of SOLAS (Safety of Life at Sea), FSS Code (Fire Safety System), LSA Code (Life Saving Appliances), ISM Code (International Safety Management) with the aim of ensuring passenger safety, the result in the form of fire control and safety plan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyas Chasbiandeti
"Ferry sebagai angkutan laut yang banyak digunakan di Indonesia ternyata masih kurang dalam hal kepedulian terhadap keselamatan muatan, terutama kendaraan. Kendaraan yang di angkut dalam ferry umumnya tidak diberi lashing dengan alasan waktu yang diperlukan untuk pemasangan terlalu lama. Oleh karena itu perlu dibuat inovasi desain lashing yang lebih efektif dan efisien guna menunjang faktor keselamatan operasi kapal. Namun perlu juga dilakukan perhitungan dan analisa kekuatan agar bisa dibandingkan dengan desain lashing yang sudah ada.

Ferries as sea transport which are used mostly in Indonesia have not care enough in to the safety of its loads, especially vehicles. Usually, the vehicles which are loaded by ferry are not lashed well because it takes long time. There for, it is needed an innovation design for lashing to be more effective and efficient to support the safety factor when ferry is operated. But, it is also needed to count the strength and analyze to compare with the design existed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52154
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Novian Nugraha
"Terbatasnya jumlah perusahaan perancang baling-baling kapal di Indonesia menyebabkan sebagian besar para nelayan lebih memilih membeli baling-baling kapal yang sudah tersedia di pasaran. Baling-baling tersebut memiliki resiko tinggi, disamping akan merugikan para nelayan, juga masih dipertanyakan kesesuaiannya dengan karakteristik kapal, yang tentu saja akan mempengaruhi nilai efisiensinya.
Skripsi ini membahas mengenai perancangan baling-baling untuk kapal ikan dengan menggunakan metode Crouch. Tujuannya adalah agar baling-baling dapat sesuai dengan karakter kapal. Perancangan baling-baling untuk kapal ikan 30 GT, menghasilkan model baling-baling berdaun 4 dengan diameter 0.8 meter, diameter hub 0.16 meter, blade area ratio 0.8, pitch ratio 0.9, dan efisiensi 56%.

The limited number of companies which is providing the propeller design in Indonesia has caused the fishermen prefers to buy propeller that is already available in the market. These propellers have their own risk, especially in their compatibility with the ship's characteristic, which affects the efficiency of the propeller itself.
This thesis discusses about designing fishing vessel propeller using Crouch method. The aim is to make a propeller that is compatible with the characteristic of the ship. Designing propeller for fishing vessels 30 GT generated a model of propeller with characteristic: 4-leafed blades with diameter number of 0.8 meters, hub diameter of 0.16 meters, blade area ratio number of 0.8, pitch ratio number of 0.9, and efficiency number of 56%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridwan
"Mengoperasikan sistem tenaga dengan biaya optimal terus dikembangkan dengan berbagai metode, yang terbagi menjadi metode matematis dan heuristik. Salah satu metode heuristik adalah algoritma genetika, dalam penelitian ini dikombinasikan dengan desain eksperimen untuk mencari jumlah biaya pembangkitan minimal. Penelitian ini menjelaskan algoritma genetika dan penggunaannya untuk optimisasi biaya pembangkitan dalam studi kasus case ieee 30 busbar dan Sistem Transmisi Jawa Bali 500kV.
Hasil ditunjukkan dan dibandingkan dengan metode matermatis dan heuristik lainnya, dimana pada kasus Jawa Bali 500kV dihasilkan biaya pembangkitan 19 lebih effisien dibandingkan kondisi awalnya dan 8 lebih efisien dibandingkan metode interior point. Hasil dari simulasi metode digunakan menunjukkan bahwa metode algoritma genetika dengan desain eksperimen menghasilkan optimalisasi biaya paling baik dibandingkan metode pembanding digunakan.

Power system operation optimization continues to expand with various algorithms, which are divided into mathematical and heuristic methods. One of effective heuristic method is genetic algorithm, which is combined with design of experiment to find the amount of possible generation with the lowest cost. This study describes genetic algorithm and the use of minimizing the amount of generation costs case ieee 30 buses and 500kV System of Java Bali.
The results is shown and compared to mathematical and another heuristic methods, which in the case of 500kV System of Java Bali the generation cost is 19 more efficient than initialisation condition and 8 lower cost than interior point method. The simulation result of the method shows that the genetic algorithm combined with design of experiment generated the best result than compared method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaerunisa Sabitha
"[ABSTRAK
Kebakaran dapat terjadi di kapal Ferry Ro ro dengan daerah penyebab kebakaran yang variatif yaitu 63 kebakaran terjadi di kamar mesin dan 10 terjadi di dek kendaraan Namun suatu sistem keselamatan kebakaran kapal Ferry Ro ro di Indonesia belum dapat mengurangi angka kebakaran kapal Oleh sebab itu diperlukan adanya perancangan sistem assessment keselamatan kebakaran kapal Ferry Roll On Roll Off Perancangan sistem ini menggunakan peraturan SOLAS Sistem assessment akan digunakan sebagai media penilaian sarana proteksi kebakaran di kamar mesin dan car deck Hasil dari perancangan ini adalah sistem assessment keselamatan kebakaran yang terdiri dari form engine room fire control assessment form car deck fire control assessment prosedur proteksi kebakaran dan manajemen rencana evakuasi korban kebakaran.

ABSTRACT
Fires can occur in Roll On Roll Off Passenger Ferries with varied areas cause of the fire is 63 fire broke out in the engine room and 10 occurred in the car deck However a fire safety system on the Roll On Roll Off Passenger Ferries has not been able to reduce the number of ship fires Therefore it is necessary to design some fire safety assessment system for Roll On Roll Off Passenger Ferries This system using Safety Of Life At Sea regulation Assessment system will be used as tool of fire protection to assess engine room and car deck The result of this design is a fire safety assessment system which consists of a form of engine room fire control assessment the form of car decks assessment of fire control fire protection and management procedures evacuation plan fire victims., Fires can occur in Roll On Roll Off Passenger Ferries with varied areas cause of the fire is 63 fire broke out in the engine room and 10 occurred in the car deck However a fire safety system on the Roll On Roll Off Passenger Ferries has not been able to reduce the number of ship fires Therefore it is necessary to design some fire safety assessment system for Roll On Roll Off Passenger Ferries This system using Safety Of Life At Sea regulation Assessment system will be used as tool of fire protection to assess engine room and car deck The result of this design is a fire safety assessment system which consists of a form of engine room fire control assessment the form of car decks assessment of fire control fire protection and management procedures evacuation plan fire victims ]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>