Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutahean, Frans Ondo
"Pelayanan jasa pemeliharaan kendaraan bermotor sangat erat hubungannya dengan kepuasan pelanggannya, oleh karena itu salah satu indikator untuk memuaskan pelanggan yaitu dengan ketersediaan barang yasng dibutuhkan.
Perusahaan perlu melakukan metode pengontrolan dalam segala bidang agar dapat memenuhi setiap permintaan konsumen. Penelitian ini mencoba untuk menggunakan ilmu manajemen persediaan maka tingkat fluktuasi permintaan dapat di antisipasi, sehingga dapat mencegah terjadinya kekurangan persediaan dan kelebihan persediaan. Untuk menghindari kejadian tersebut maka dibuat tingkatan persediaan yang akurat supaya tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan, dengan menggunakan metode Maximum Level Inventory.
Metode ini digunakan untuk menentukan jumlah pesanan yang dapat meminimumkan total biaya persediaan serta pembelian yang optimal dan untuk mencari total persediaan yang tetap untuk dibeli dalam setiap kali pembelian untuk menutup kebutuhan selama satu periode.
Model Persediaan dengan target level inventory (maximum level inventory) adalah lebih baik dengan model persediaan saat ini, dimana model persediaan dengan target level inventory (maximum level inventory), dapat melakukan penghematan sebesar Rp 26,217,000. Pada depalan periode penelitian (I Juli sampai IV Agustus 2009).

Maintenance services of motor vehicles is closely related to customer satisfaction, therefore, an indicator for customer satisfaction with the availability of necessary goods. Companies need to control methods in all fields to meet any consumer demand.
This study tries to use the science of inventory management is the level of fluctuations in demand can be anticipated, thus preventing supply shortages and excess inventory.
To avoid the incident made an accurate inventory levels to avoid excess or shortage of supply, using the method of Maximum Inventory Level. This method is used to determine the number of orders that may minimize total inventory costs and optimal purchases and to look for a fixed total supplies to be purchased in each purchase to cover the need for an period.
Target Level Inventory method better than current condition, where Target Level Inventory method can reduceimg amount Rp. 26,217,000,- in eight periode research (I July to IV Augst 2009).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52004
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sayyidan Fatchur Rochman
"Material MRO merupakan material yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pemeliharaan, perbaikan, dan operasi dalam kegiatan operasional sebuah Perusahaan Migas. Pengelolaan persediaan MRO pada Perusahaan Migas dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan material MRO agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lancar. Tantangan dalam Manajemen Persediaan adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan dengan maksimal dan dalam waktu yang sama berusaha untuk meminimalkan biaya yang dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Jumlah permintaan terhadap material MRO yang tidak menentu pada Perusahaan Migas menjadi tantangan yang harus dihadapi. Metode yang dapat digunakan untuk menentukan kebijakan persedian material MRO adalah Continuous Review System dan Periodic Review System. Metode ini digunakan untuk mendapatkan parameter-parameter kebijakan seperti jumlah pemesanan (Q), ROP, dan biaya total persediaan. Simulasi Monte Carlo digunakan untuk memperoleh range dari biaya total persediaan. Hasil yang diperoleh adalah model kebijakan Continuous Review dapat memberikan biaya total persediaan yang lebih rendah dari Periodic Review dengan selisih biaya total persediaan mencapai $ 76.000,00.

MRO is neccessary material to support maintenance, repair, and operation in Oil and Gas Company operational activity. The purpose of MRO inventory management ini Oil and Gas Company is to fulfill the MRO demand so the operational activity of the company can run smoothly. The challange in inventory management is to fulfill the need for MRO material and at the same time keep the cost associated at minimum. The fluctuation in MRO demand in Oil and Gas Company is one of the challenge the company have to face. Methods that can be used to calculate the inventory policy of MRO are Continuous Review System and Periodic Review System. These methods are used to calculate the parameters of the policy such as order quantity(Q), ROP, and total inventory cost. Monte Carlo Simulation is used to get the range of the total inventory cost for both of the model. The result from this research is that the Continuous Review System result in smaller total inventory cost than the Periodic Review System with margins as much as $76,000.00."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Vanessa Christine
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyebab dari pengelolaan persediaan suku cadang PT XYZ yang kurang optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan bentuk identifikasi masalah (problem diagnose) dan pengumpulan data penelitian dilakukan melalui sesi wawancara. Data yang didapatkan dari wawancara dianalisis menggunakan five decision-making steps sebagai kerangka konseptual. Lima tahapan tersebut dipakai untuk mengarahkan manajer industri tentang cara menangani manajemen suku cadang secara nyata di perusahaannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan belum melakukan setiap tahapan secara maksimal sehingga pengelolaan persediaan masih belum optimal. Melalui identifikasi masalah tersebut, rekomendasi yang diberikan akan menyesuaikan dengan permasalahan yang ditemui pada setiap tahapannya sehingga relevan untuk diimplementasikan pada pengelolaan persediaan agar lebih optimal.

The purpose of this study is to evaluate the causes behind PT XYZ's inadequate spare parts inventory management. This study used a case study with problem diagnosis approach as methodology. Interviews have been used to obtain research data. Five decision-making phases are used as a conceptual framework for the analysis of interview data. Industrial managers are guided by the five steps in managing actual spare parts in their organizations. The findings from this study reveal that the company has not fully optimized each stage, resulting in continued inefficiencies in inventory management. By identifying these issues, the suggestions made will be modified to the specific challenges faced at each stage and making them applicable for implementation in inventory management to achieve greater effectiveness"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haris
"Permintaan akan produk remanufacturing pada saat ini menunjukkan peningkatan sangat tinggi. Hal tersebut mengharuskan perusahaan melakukan suatu metode pengontrolan dalam segala bidang agar dapat memenuhi setiap permintaan konsumen. Salah satu cara yang harus ditempuh adalah dengan mengoptimalkan sistem persediaan bahan baku. Metode yang sesuai untuk sistem persediaan spare parts pada penelitian ini adalah menggunakan fixed time period with safety stock.
Dari hasil pengolahan data menggunakan metode tersebut terbukti dapat menurunkan tingkat persediaan ke titik yang optimal yang berdampak ke penurunan inventory cost. Total saving cost yang diperoleh dari 7 periode penelitian adalah sebesar $ 321.333.

Remanufacturing product request at the moment shows very high improvement. The high demand forces the company to do a controlling method in all area, so that can fulfill every consumer request. One way to go is to optimize the raw material inventory system. The method is suitable for spare parts inventory system in this research is fixed time period with safety stock.
Based on the result of data processing which applies the method is proven can reduce inventory level to optimal point affecting to decrease of inventory cost. Total saving cost obtained from 7 period is equal to $ 321.333.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52112
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Syahroni Gustaman
"Skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan solusi dan alternatif perbaikan masalah kasus repair engine dikarenakan terjadinya gangguan pada putaran pompa oli yang akan berdampak pada temperatur mesin motor yang panas (over heat) yang bisa menyebabkan kerusakan pada komponen part engine lainnya. Metode yang digunakan digunakan adalah Six Sigma yang terdiri dari tahapan Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). Aktivitas yang dilakukan pada tahap define adalah identifikasi masalah, menetukan Critical To Quality (CTQ), Logic Tree Diagram, SIPOC diagram. Tahap measure melakukan pemetaan proses, pengukuran terhadap kemampuan proses (Cp). Tahap analyze melakukan analisa terhadap kemungkinan-kemungkinan yang menyebabkan masalah dengan diagram tulang ikan (sebab akibat), Failure Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode Effect and Analysis (FMEA). Tahap improve melakukan perbaikan dari hasil-hasil analisa penyebab masalah. Tahap control melakukan monitoring terhadap perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan, dengan menggunakan Statistical Process Control (SPC).
Dari tahapan perbaikan diatas didapatkan faktor yang mempengaruhi terjadinya ganguan pada putaran pompa olir adalah adanya penyimpangan pada concentricity spindle cam chain dan juga cacat pada permukaan diameter 8 dan 9 dari spindle. Berdasarkan tahap perbaikan yang dilakukan, metode six sigma sangat efektif dalam menyelesaikan masalah diatas ini diidentifikasikan dengan naiknya nilai indeks kemampuan proses (Cp), menurunnya angka kegagalan proses dalam Part Per Million (PPM) dan naiknya nilai sigma level.

The purpose of this final project is to get the solution and the alternative corrective actions on repair engine claim's that cause of problem in oil pump wheeling. This problem has negative effects on engine temperature (engine over heat) that can appear damaged to the other engine component. The method used in analyzing and solving the problem is Six Sigma, which includes the phases of Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). The activities on Define phase are problem identification, Critical to Quality decision making,logic Tree Diagram and SIPOC Diagram formulation. The next step is Measure phase, hich involves the activities of process mapping and Capability Process Index (Cp) measurement. The third step is Analyze phase. The activities done on this step are potential problem analysis using Fishbone diagram (cause and effect diagram), Failure Tree Analysis (FTA) and Failure Mode Effect and Analysis (FMEA). The phase is followed by Improve phase, including the activities of corrective action execution on the basis of potential problem analysis done on prior step. The final step is Activity Control phase; that is performing the monitoring action to the improvement outcome, using Statistical Process Control (SPC).
The conclusion obtained from doing those former activities is that the factors causing the stucked oil pump wheeling problem are concentricity of spindle cam chain out of specification and scrath on the surface diameter 8 and 9 spindle cam chain. Due to the completion of problem identification and corrective action, it can be concluded that six sigma method is very effective on problem solving. It is indicated by the increase of capability index value (Cp), the decrease of defect process index value in parts per million (PPM) and the increase of sigma level value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51988
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Synthia Maulani
"Penilaian kinerja pemeliharaan dapat menggunakan banyak metode, diantaranya adalah maintenance scorecards. Maintenance Scorecard adalah pendekatan menyeluruh yang digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi dalam area manajemen asset. Keterkaitan antara strategi departemen dengan perspektif-perspektif dalam Maintenance Scorecards dapat menilai kinerja departemen pemeliharaan secara menyeluruh. Hal ini sangat menguntungkan karena penilaian tidak dilakukan secara terpisah-pisah dan dapat selaras dengan strategi yang dibuat departemen.
Program departemen tidak selalu memiliki bobot yang sama antara satu dengan yang lainnya, sehingga dilakukan juga pembobotan pada program departemen dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process. Perancangan Maintenance Scorecard ini menghasilkan 10 strategi dan 23 Key Performance Indicators, diantaranya adalah 4 KPI pada perspektif efektifitas Biaya, 5 KPI pada perspektif Kualitas, 5 KPI pada perspektif Produktifitas, 2 KPI pada perspektif Lingkungan, 2 KPI pada perspektif Keselamatan, dan 5 KPI pada perspektif Pembelajaran.

Measuring maintenance performance can use so many methods, one of the are Maintenance Scorecards (MSC). Maintenance Scorecard is comprehensive approach used to develop and implement strategy in the area of asset management. Relationship between department strategy and maintenance scorecards perspective can give a comprehensive maintenance performance measurement. This is gives the benefit for assessment, because there is a comprehensive relation between strategy and performance measurement.
Analytic Hierarchy Process is used to give weighted score for department program which is doesn't have a same level. There are 10 strategies and 23 Key Performance Indicators become the result of Maintenance Scorecard design, where 4 KPI at Cost effectiveness Perspective, 5 KPI at Quality Perspective, 5 KPI at Productivity Perspective, 2 KPI at Environmental Perspective, 2 KPI at Safety Perspective, and 5 KPI at Learning Perspective.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51801
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Suganda
Jakarta: Pradnya Paramita, 1996
629.287 HAD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Dwianto
"Tingginya biaya inventory, munculnya shortage cost serta sulitnya menjaga ketersediaan suku cadang dalam jumlah besar dan bervariasi memerlukan strategi pengontrolan yang tepat, metode klasifikasi pada umumnya fokus kepada annual dolar usage belum mengakomodasi kirteria lain yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Thesis ini bertujuan mendapatkan model manajemen persediaan dengan menggunakan metode Multi Criteria Decission Making yaitu klasifikasi berdasarkan Multi-attribute Spare Tree Analysis(MASTA) dan Inventory Management Policy (IMP) matrix yang mengakomodasi berbagai kriteria kualitative serta kuantitative di Industri minyak dan gas bumi Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan MASTA & IMP sebagai metode manajemen persedian bisa diterapkan di Industri minyak dan gas bumi indonesia dan bisa menjaga persediaan dan menurunkan biaya inventory.

The high cost of inventory, the emergence of shortage cost and difficulty of maintaining the availability of spare parts in large and varied quantities needs a proper control strategy, classification methods generally focus on annual dollar usage not accommodate other qualitative and quantitative criteria.
This thesis aims to get the inventory management model using Multi Criteria Decision Making method based on Multi-attribute Spare Tree Analysis (MASTA) and Inventory Management Policy (IMP) matrix that accommodates a variety of qualitative and quantitative criteria in the oil and gas industry of Indonesia.
The results showed MASTA & IMP as supply management methods can be applied in oil and gas industry Indonesia and could keep the stock and reduce inventory costs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31208
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Shahtyaningrum
"Pengendalian persediaan suku cadang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan minyak bumi dan gas melihat perannya sebagai penunjang pemeliharaan, perbaikan, serta pendukung berjalannya kegiatan operasional. Dengan beberapa tantangan berupa permintaan suku cadang pada Perusahaan Migas yang bersifat tak menentu, banyaknya jenis material, resiko tertundanya produksi akibat kekurangan persediaan, serta persediaan berlebih yang akan mengurangi pemasukan perusahaan, pemilihan kebijakan persediaan harus diberi perhatian khusus.
Penetapan kebijakan persediaan yang sesuai dimulai dengan peramalan permintaan untuk mengestimasi parameter pengendalian persediaan, yang dilanjutkan dengan perhitungan jumlah pemesanan (Q) dan titik pemesanan kembali (ROP) pada metode Continuous Review, serta review interval (T) pada Periodic Review.
Pada kasus ini, hanya ROP dari metode Continuous Review yang dapat diterapkan pada data historis perusahaan. Hasil dari perhitungan dan analisis Re-Order Point kebijakan persediaan Continuous Review berupa penurunan inventory level sehingga membuat nilai turnover ratio material suku cadang meningkat.

Spare parts inventory control is extremely important for oil and gas companies due to their role in supporting the maintenance and repair of the operations. With several challenges in the form of spare parts demand on oil and gas companies that are erratic, the many types of materials, the risk of delays in production due to shortage of inventory, as well as excess inventory that will reduce the company's revenue, the selection of inventory policies should be given special attention.
Determination of the appropriate inventory policy starts with demand forecasting for estimating inventory control parameters, which is followed by the calculation of the order quantity (Q) and reorder point (ROP) in the continuous review method, and the review interval (T) on the Periodic Review method.
In this case, only ROP of the Continuous Review can be applied to the historical data of the company. The results of the calculation and analysis of Re-Order Point in the Continuous Review inventory policy is lower inventory levels and with that increasing the value of the turnover ratio from spare parts material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Raihan
"Karya akhir ini bertujuan untuk menentukan strategi bersaing terbaik bagi Nusantara Motor pada industri reparasi sepeda motor di Kelurahan Cijantung. Opsi strategi yang dapat dipilih adalah cost-leadership dan diferensiasi. Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah observasi dan eksplorasi. Berdasarkan analisis, Nusantara Motor lebih cocok untuk menerapkan strategi diferensiasi. Sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, karakter produk, dan kondisi persaingan yang terjadi, menyebabkan peluang strategi diferensiasi lebih cocok untuk diterapkan dibanding strategi cost-leadership. Kemudian untuk mendapatkan keuntungan dari keunggulan yang dimiliki, Nusantara Motor dapat menerapkan strategi volume.

This thesis aims to determine the best competitive strategy for Nusantara Motor on a motorcycle repair industry in Sub Cijantung. Options that can be selected strategy is cost leadership and differentiation. The method applied in this study is the observation and exploration. Based on the analysis, Nusantara Motor better suited to implement the strategies of differentiation. Resources and capabilities, character products, and competitive conditions that occur, causing differentiation strategy is more suitable opportunity to apply than a cost leadership strategy. Then, in order to acquire profit from benefit advantages, Nusantara Motor can apply volume strategy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>