Ditemukan 176014 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Darliansa Hilmy
"Penelitian mengenai kinerja pemeliharaan telah banyak dilakukan dan hingga saat ini ada berbagai macam metode pengukuran kinerja. Metode pengukuran secara tradisional seperti produktivitas, efisiensi, dan efektivitas memiliki banyak keterbatasan yang membuatnya sulit untuk diterapkan pada lingkungan industri yang kompleks pada saat ini; dimana metode pengukuran tradisional tersebut tidak mampu memberikan sudut pandang yang seimbang terhadap keseluruhan sistem kinerja pemeliharaan. Metode pengukuran yang paling populer hingga saat ini adalah metode Balanced Scorecard (BSC). Metode BSC merupakan metode yang sangat komprehensif dimana pengukuran kinerja dipandang dari empat perspektif, yaitu perspektif konsumen, perspektif keuangan, perspektif proses internal, dan perspektif pertumbuhan & pembelajaran. Laporan penelitian akhir ini menjabarkan bagaimana merancang sistem pengukuran kinerja di Departemen Maintenance PT X yang bergerak di industri telekomunikasi dengan menggunakan metode BSC. Tujuan akhirnya adalah menentukan model BSC yang tepat untuk Departemen Maintenance PT X hingga penentuan bobot dari tiap sasaran strategis dan inisiatif apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan PT X.
Research on maintenance performance have been done in many ways and well advanced in many domains. Traditional measures such as productivity, efficiency, and effectiveness have many limitations that make them less applicable in today's complex industrial environment; whereas they do not provide a balanced viewpoint of maintenance system performance as a whole. One of the most popular performance measurement methods is a Balanced Scorecard (BSC). BSC performance measurement method is very comprehensive whereas the measurement is reviewed on four perspectives, which are consumer perspective, financial perspective, internal process perspective, and learning & growth perspective. This paper presents an explanation about how to design a performance measurement system in Maintenance Department of PT X ' a telecommunication company ' with BSC method. The objectives are to decide which BSC model is fit to Maintenance Department of PT X, determine weights of the strategic objectives, and formulate initiatives so it can increase the maintenance performance of PT X."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50366
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tatria Ariesta
"Sistem pengukuran kinerja harus secara efektif dapat dimonitori melalui KPI sebagai matriks pengukurannya. BSC merupakan sistem pengukuran kinerja yang melalui strategy mapnya dapat mengidentifikasi hubungan antar sasaran strategis yang ada di dalamnya dengan finansial sebagai goal akhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh KPI pada Departemen LMO sebagai rantai pasok di CNOOC SES Ltd. yang telah menerapkan BSC. Selanjutnya dicari keterkaitan antar KPI dan strategic objective dengan menggunakan metode ANP, sehingga dapat dicari pula Strategic objective yang paling berpengaruh. Hasil yang didapat yaitu terdapat 5 KPI baru untuk BSC LMO. Komputasi ANP menunjukkan bahwa improve inventory management merupakan strategic objective yang paling besar pengaruhnya terhadap strategic objective lainnya.
Performance measurement system should effectively be monitored through KPIs as a measurement matrix. BSC is a performance measurement system through it‟s strategy map can see the strategic objective relations in it with financial as final goal. The purpose of this study is to obtain KPIs LMO in LMO Department as supply chain at CNOOC SES Ltd. that have implemented the BSC. Subsequently sought inter-relation between strategic objectives and KPIs using ANP method, so that can be searched also the most influential strategic objective. The result is there are 5 new KPIs for BSC LMO. ANP computation shows that improve inventory management is a strategic objective the greatest influence on other strategic objectives."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46795
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eka Yan Permana
"Tahapan pengeboran pada industri minyak dan gas bumi menghadapi tantangan peningkatan biaya operasi yang semakin tinggi, cadangan dan produksi yang semakin menurun sementara itu pertumbuhan permintaan terus tinggi. Perusahaan jasa pengeboran dituntut lebih efisien dalam operasinya. Maintenance menjadi salah satu bagian penting yang bisa membantu mengelola dan mengarahkan strategi bisnis perusahaan. Pengukuran kinerja maintenance dengan metode Balanced Scorecard mampu mengukur segi financial dan non finacial dan bisa membantu mengarahkan strategi serta mengukur secara umum kinerja perusahaan. Metode Balanced Scorecard digunakan untuk mendapatkan serangkaian maintenance indikator yang signifikan berpengaruh pada kinerja maintenance. Selanjutnya dibuat pemetaan hubungan (causal-effect relationships) terhadap perspektif dan maintenance indikator yang berada pada perspektif yang sama dengan menggunakan analisis DEMATEL (Decision Making Trial and Evaluation Laboratory). Pemetaan dibuat untuk melihat hubungan pengaruh antar perspektif dan antar maintenance indikator, sehingga dapat dibuat peta strategi yang bisa diaplikasikan oleh perusahaan jasa pengeboran minyak dan gas bumi untuk meningkatkan kinerja maintenance.
Stages of drilling in the oil and gas industry faces the challenge of increasing the higher operating costs, reserves and production are diminishing while the demand continued high growth. Drilling Services Company demanded more efficient in its operations. Maintenance became one of the important parts that can help manage and direct the company's business strategy. Maintenance performance measurement with Balanced Scorecard method is able to measure in terms of financial and non finacial and can help direct the strategy and measure the overall performance of the company. Balanced Scorecard method is used toobtain a series of maintenance indicators significantly affect the performance of maintenance. Hereafter devised mapping relationship (causal-effect relationships) to the perspective and maintenance indicators in the same perspective by using DEMATEL analysis (Decision Making Trial and Evaluation Laboratory). Mapping is made to see the effect of the relationship between the perspectives and maintenance indicators, so it can be made a map of strategies that can be applied by Drilling Services Company for oil and gas to improve the performance of maintenance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34973
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Martha Tedjo
"Industri TPT Indonesia saat ini sedang mengalami kelesuan usaha. PT Argo Pantes sebagai perusahaan tekstil besar yang telah lama berdiri pun tidak luput dari situasi ini. Tesis ini bertujuan membantu PT Argo Pantes merumuskan rencana strateginya dengan menganalisis kondisi eksternal dan internal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. Perencanaan strategi dibuat menggunakan matriks TOWS sehingga dihasilkan kombinasi strategi untuk memaksimalkan kekuatan-peluang, sekaligus meminimalkan kelemahan-ancaman. Konsep Balanced Scorecard digunakan untuk menyusun secara komprehensif strategi-strategi dalam matriks TOWS ke dalam peta strategi. Setiap strategi diukur untuk mengetahui keberhasilan perusahaan dalam pencapaian sasaran strateginya menggunakan tolak ukur yang kuantitatif, objektif, dan menyesuaikan kondisi perusahaan sehingga mudah diimplementasikan dan dievaluasi.
For the time being, TPT industry in Indonesia is facing unfavorable business situation. PT Argo Pantes as a big textile company that has been set up for a long time is also facing the same situation. The purpose of this thesis is to assist PT Argo Pantes to formulate strategy by analyzing the extemal and internal conditions in order to know its strengths, weaknesses, opportunities, and threats. Strategy planning is developed by using TOWS matrix in order to give a result of strategy combination to optimizing the strcngth-opportunity and weaknesses- threats. Balanced Scorecard concept is used to formulate comprehensively all strategies in TOWS matrix into strategy map. Every strategy has to be measured in order to know the effectiveness of the company to reach the strategy objectives by using indicators that are quantitative, objective and adaptive to company condition so that management can easily implement and evaluate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26384
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Diajeng Wikan Paramastri author
"Bisnis kelapa sawit memiliki daya tarik tersendiri. Hal ini didukung dari keunggulan yang dimiliki kelapa sawit dibandingkan minyak nabati lainnya. Saat ini, PTPN V sedang berusaha keras untuk rneningkatkan penjualannya. Namun kendala yang dihadapi PTPN V sampai saat ini adalah masih adanya idle capacity dan masih menggunakan pengukuran kinerja tradisional.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan masukan dalam merancang sistem pengukuran kinerja yang komprehensif bagi PTPN V dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard yang disesuaikan dengan strategi dan kondisi perusahaan.
Penelitian ini menggunakan analisis makro (PESTEL dan five forces), SWOT; TOWS dan peta strategi. Setiap strategi dibuat dengan menggunakan tolak ukur kuantitatif yang terukur (KPI). Tahap terakhir adalah membuat inisiatif strategik sebagai suatu acrion plan agar tujuan akhir perusahaan tercapai.
Palm oil business has its own attractiveness. This statement is supported by the advantages that palm oil have compared to other vegetable oils. Nowadays, PTPN V is striving to increase its sales. The obstacles encountered to date by PTPN V are the existence of idle capacity and the use of traditional performance measurement to date. The purpose of this study was to provide input in designing a comprehensive performance measurement system for PTPN V by using the Balanced Scorecard concept tailored to the strategy and condition of the company. This study uses macro analysis (PESTEL and five forces analysis), SWOT analysis, TOWS analysis and strategy maps. Each strategy is made by using quantitative measurement (KPI). The last step is to create a strategic initiative as an action plan for the company to reached its final objective."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T31608
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Vanya Cendana
"Penilaian kinerja pemeliharaan penting dilakukan karena pemeliharaan dianggap sebagai biaya terbesar. Pemeliharaan juga mengembalikan barang ke kinerjanya yang semula sehingga keberadaannya perlu dilakukan. Ada banyak tools dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja pemeliharaan, salah satunya adalah dengan Maintenance Scorecard. Kombinasi antara Six Sigma dengan Maintenance Scorecard membantu menilai kinerja pemeliharaan dalam bentuk perhitungan DPMO dan sigma level serta membantu pemeliharaan agar menuju tujuan yang ingin dicapai.
Six Sigma Maintenance Scorecard terbukti efektif dalam mengevaluasi kinerja pemeliharaan berdasarkan penelitian terdahulu. Six Sigma Maintenance Scorecard menggunakan Maintenance Key Performance Indicators British Standard. Terdapat 21 indikator yang relevan terhadap Perusahaan, namun hanya 9 indikator yang dimasukkan kedalam perhitungan pada penelitian ini karena keterbatasan.
Hasil dari penelitian ini adalah pengukuran kinerja dengan Six Sigma Maintenance Scorecard sementara pada PT Indopelita Aircraft Services. Six Sigma Maintenance Scorecard masih bersifat sementara dikarenakan adanya indikator-indikator lain yang seharusnya turut dihitung. Selain itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi aspek yang perlu ditingkatkan serta saran untuk penelitian kedepannya dan PT Indopelita Aircraft Services.
Maintenance performance assessment is important to be done because maintenance is still considered as the biggest cost. Maintenance turns thing into its best performance so it is necessary to do maintenance. There are many tools to evaluate maintenance performance, one of those is Maintenance Scorecard. Combination between Six Sigma and Maintenance Scorecard helps evaluating maintenance performance with the calculation of DPMO and sigma level. It also helps to obtain the desired purpose. Six Sigma Maintenance Scorecard is proven to be an effective tool to evaluate maintenance performance according to previous research. Six Sigma Maintenance Scorecard uses Maintenance Key Performance Indicators British Standard. There are 21 relevant indicators to company, but only 9 of them were included in this research because of limitation. Results are the measurement using temporary Six Sigma Maintenance Scorecard in PT Indopelita Aircraft Services. Six Sigma Maintenance Scorecard is still temporary because of there are indicators which should be included too. Furthermore, this research also gives recommendation of aspects which should be improved and suggestions for both future research and PT Indopelita Aircraft Services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Erwin Fauzi
"Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem aplikasi pengukuran kinerja fungsi IT menggunakan IT Balanced Scorecard yang terintegrasi untuk mendukung strategi bisnis perusahaan yang berguna untuk memudahkan pemantauan dan penilaian kinerja fungsi IT pada perusahaan dan diharapkan ada proses perbaikan dan peningkatan kinerja yang cepat apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam proses kerja yang dijalankan. Perusahaan bergerak dalam bidang Teknologi Informasi sehingga fungsi IT mempunyai peran utama dan penting bagi proses bisnis perusahaan maka dibutuhkan suatu pengukuran untuk menilai dan memantau keberhasilan kinerja IT dalam menunjang bisnis perusahaan. Metode penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan, wawancara, survey lapangan, dan pengumpulan data perusahaan. Sedangkan metodologi perancangan sistem aplikasi IT Balanced Scorecard menggunakan FAST (Framework for the Application System Thinking). Sistem Aplikasi IT Balanced Scorecard merupakan sistem pengukuran kinerja yang diusulkan dengan tujuan mempermudah pemantauan dan menghasilkan informasi kinerja fungsi IT. Dengan dashboard IT Balanced Scorecard yang berfungsi sebagai alat diagnostic control system untuk melakukan pemantauan kinerja dan evaluasi kinerja fungsi IT, dengan dashboard sistem aplikasi IT Balanced Scorecard dapat memberikan gambaran mengenai kondisi hasil pencapaian kerja fungsi IT.
The purpose of this study is to design a system of performance measurement application of IT functions using an integrated IT Balanced Scorecard to support the company's business strategy that is useful to facilitate the monitoring and assessment of the performance of the IT function in the company and is expected to be a process improvement and rapid performance improvement of any deficiencies and errors in the work process run. The Company is engaged in the field of Information Technology so that the IT function has a major and important role for the company's business processes we need a measure to assess and monitor the success of the performance of IT in supporting the company's business. Methods of research conducted with literature studies, interviews, field surveys and data collection company. While the methodology design application system IT Balanced Scorecard using the FAST (Framework for the Application System Thinking). Application System IT balanced scorecard is a performance measurement system is proposed in order to facilitate monitoring and yield performance information IT functions. With the IT balanced scorecard dashboard serves as a diagnostic tool control system for performance monitoring and evaluation of the performance of the IT function, with dashboard IT balanced scorecard application systems can provide a picture of the working conditions of the results of the achievement of IT function."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Urip Priyono
"Didalam dunia bisnis terdapat kebutuhan terhadap sebuah strategi yang didefinisikan dengan baik. Tingkat kecepatan perubahan dan tekanan yang dihadapi menuntut organisasi harus mampu merencanakan dan menjelaskan bagaimana mendapatkan keuntungan kompetitif yang merupakan esensi dari strategi. Maintenance Scorecard (MSC) digunakan untuk mengukur kinerja sekaligus menerjemahkan tujuan perusahaan ke dalam berbagai ukuran atau indikator-indikator yang tersusun dalam enam perspektif: productivity perspective, cost effectiveness perspective, safety perspective, quality perspective, learning perspective, dan environmental perspective. Sebagai sebuah metodologi yang berdasarkan pengukuran kinerja, MSC dibangun dalam penggunaan indikator manajemen yang dikenal sebagai Key Performance Indicator (KPI) untuk menuju pada pengembangan dan implementasi strategi.
Penelitian dilaksanakan bertujuan untuk merancang maintenance scorecard di departemen maintenance PT IGP sebagai perusahaan pembuat komponen mobil. Dari hasil proses perancangan maintenance scorecard pada level strategic dan functional diperoleh 32 KPI yang direkomendasikan, yaitu 6 KPI pada productivity perspective, 6 KPI pada cost effectiveness perspective, 10 KPI pada quality perspective dan 4 KPI pada learning perspective, 3 KPI pada safety perspective, 3 KPI pada environmental perspective.
In the business world there is a need for a well-defined strategy. The rate of changes and pressures that should be faced by companies have urged them to be able to plan and describe how to gain the competitive advantages, which is the essential meaning of strategy. Maintenance Scorecard (MSC) is applied to measure the performance, interpretation the company goal into several dimensions or indicators that are arranged in six perspectives; productivity perspective, cost effectiveness perspective, safety perspective, quality perspective, learning perspective, and environmental perspective. As a performance measurementbased methodology, MSC is built with the application of management indicators, known as Key Performance Indicators (KPI) towards the development and implementation of strategy. The application research is conducted in order to design the implementation of maintenance scorecard in maintenance department PT IGP is expected able to describe the vision, mission, and strategy in a clear and measurable work-frame, so we can measure the rate of achievement of strategy implemented. From the result of MSC design process at the corporate, strategic and functional level, there are 32 KPI's recommended, where 6 KPI at productivity perspective, 6 KPI at cost effectiveness perspective, 10 KPI at quality perspective, 4 KPI at learning perspective, 3 KPI at safety perspective and 3 KPI at environmental."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2008
S51929
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Synthia Maulani
"Penilaian kinerja pemeliharaan dapat menggunakan banyak metode, diantaranya adalah maintenance scorecards. Maintenance Scorecard adalah pendekatan menyeluruh yang digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi dalam area manajemen asset. Keterkaitan antara strategi departemen dengan perspektif-perspektif dalam Maintenance Scorecards dapat menilai kinerja departemen pemeliharaan secara menyeluruh. Hal ini sangat menguntungkan karena penilaian tidak dilakukan secara terpisah-pisah dan dapat selaras dengan strategi yang dibuat departemen.
Program departemen tidak selalu memiliki bobot yang sama antara satu dengan yang lainnya, sehingga dilakukan juga pembobotan pada program departemen dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process. Perancangan Maintenance Scorecard ini menghasilkan 10 strategi dan 23 Key Performance Indicators, diantaranya adalah 4 KPI pada perspektif efektifitas Biaya, 5 KPI pada perspektif Kualitas, 5 KPI pada perspektif Produktifitas, 2 KPI pada perspektif Lingkungan, 2 KPI pada perspektif Keselamatan, dan 5 KPI pada perspektif Pembelajaran.
Measuring maintenance performance can use so many methods, one of the are Maintenance Scorecards (MSC). Maintenance Scorecard is comprehensive approach used to develop and implement strategy in the area of asset management. Relationship between department strategy and maintenance scorecards perspective can give a comprehensive maintenance performance measurement. This is gives the benefit for assessment, because there is a comprehensive relation between strategy and performance measurement. Analytic Hierarchy Process is used to give weighted score for department program which is doesn't have a same level. There are 10 strategies and 23 Key Performance Indicators become the result of Maintenance Scorecard design, where 4 KPI at Cost effectiveness Perspective, 5 KPI at Quality Perspective, 5 KPI at Productivity Perspective, 2 KPI at Environmental Perspective, 2 KPI at Safety Perspective, and 5 KPI at Learning Perspective."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51801
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Rizka Amalia Liputo
"Industri perawatan pesawat di Indonesia hanya bisa menguasai 30-40% pasar dalam negeri. Melihat hal tersebut, organisasi harus dapat meningkatkan kinerjanya untuk dapat menguasai nilai pasar industri perawatan pesawat yang lebih besar lagi. Dalam upaya peningkatan kinerja yang ada dalam organisasi, maka harus terdapat keselarasan antara ambisi/tujuan organisasi dengan ambisi/tujuan setiap individu yang ada dalam organisasi tersebut. Karena setiap individu dalam perusahaan memiliki kontirbusi yang besar dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan Personal Balanced Scorecard dan Organizational Balanced Scorecard yang mengahasilkan Total performance scorecard (TPS) sehingga dapat dilihat hubungan antara tujuan karyawan dengan tujuan perusahaan.
Hasil dari penelitian ini adalah penghubungan antara Organizational Balanced Scorecard dengan Scorecard bidang dan rencana kinerja individu didalamnya. Dari hasil penghubungan ini dapat dilihat apakah terdapat keselarasan antara ambisi organisasi dengan ambisi stiap individu didalamnya. Hal ini akan membantu organisasi untuk melihat sejauh mana pemahaman karyawan terhadap strategi yang dibuat oleh organisasi dan melakukan perbaikan-perbaikan dalam proses perumusan strategi.
Indonesia's Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) MRO industry can take control only 30 up to 40 % of domestic market value. Based on the fact, the organization should be able to improve its performance in order to take over more value of the market. In order to improve performance within the organization, there must be a harmony between ambition / goals of the organization with ambitions / goals of each individual that exists in the organization. Because each individual of the organization has a contribution in achieving organizational goals. This study aims to integrate the Personal Balanced Scorecard and Organizational Balanced Scorecard which design Total Performance Scorecard (TPS) that can illustrated the relationship between employees goals with corporate objectives. The results of this study is the linking between Organizational Balanced Scorecard with Section Scorecard and Individual Performance Plans. The result of this linkage can be seen whether there is alignment between the organization's ambition with individual's ambition. This will help the organization to see understanding of each employee about strategy made by the organization and to make improvements in the strategy formulation process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53071
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library