Failure Mode Effect Analysis (FMEA) dan Root Cause Failure Analysis (RCFA) merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis suatu kegagalan. Metode ini sering digunakan pada industri manufaktur dikarenakan banyak terjadinya risiko kegagalan pada proses produksi. Salah satu kegagalan yang terjadi adalah munculnya defect warna pada produksi label stiker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kegagalan proses yang mengakibatkan defect warna & merancang aksi perbaikan terhadap kegagalan tersebut. Metode FMEA digunakan untuk menentukan prioritas kegagalan yang akan difokuskan sedangkan RCFA digunakan untuk mencari akar masalah dari kegagalan yang terjadi menggunakan tools fishbone analysis, fault tree diagram, dan five why analysis. Dari hasil pengukuran severity, occurrence, dan detection, maka didapatkan 9 prioritas kegagalan dengan nilai RPN tertinggi sebesar 441 yaitu Color Range Board (CRB) belum disetujui pelanggan. Dari hasil prioritas kegagalan telah dilakukan 9 aksi perbaikan terhadap 9 prioritas kegagalan tersebut. Setelah dilakukan aksi perbaikan, maka hasil RPN dihitung kembali dan semua kegagalan sudah masuk dalam zona hijau dan kuning dengan nilai RPN terbesar adalah 120. Selanjutnya persentase defect warna mengalami penurunan dari 2,46% menjadi 0% setelah dilakukan aksi perbaikan.
"