Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alia Permata Nur
"Skripsi ini mengevaluasi hubungan antara musik dan arsitektur dad segi elemen-elemen dasamya. Sudah sejak lama Para pengamat arsitektur, arsitek, dan musisi sendid memikirkan hubungan yang terdapat antara musik dan arsitektur. Steven Holl merancang rumah tinggal di Texas yang diinspirasi dad komposisi musik terkenal karya komponis modem Bela Bartok. Vitruvius menganggap bahwa para master dad pembangun harus mengenal musik. Plato menganggap rasio sama yang menyenangkan bagi telinga jugs akan menyenangkan bagi mats. Sehingga pads jaman Renaissance proporsi musikal (1:2 oktaf, 2:3 fifth, 3.4 fourth) menjadi populer digunakan pada desain bangunan.
Penulis akan memfokuskan pada musik dan arsitektur pada jaman Baroque. Baroque dipakai untuk menyebutkan seni musik, patung, lukis, dan arsitektur yang memiliki karaktedstik tertentu antara tahun 1600 sampai 1750. Masa dimana terdapat penemuan-penemuan Baru baik dalam bidang seni maupun ilmu pengetahuan yang mempengaruhi cara pikir orang-orang pada mass itu_Merupakan jaman kejayaan kerajaan dan gereja, sehingga 'mengharuskan' sebagian besar pelaku seni untuk bekerja pada pihak-pihak yang berkuasa baik dari kerajaan maupun gereja. Terkenal dengan karaktemya yang penuh dengan omamen dan penuh dengan unsur religi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Arry Indriani
"Manusia
Makhluk hidup yang berakal budi. Makhluk hidup yang memiliki akal untuk berfikir, mencari cara untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan hidupnya. Makhluk hidup yang tidak pernah berhenti mencari cara untuk memuaskan kebutuhan fisik dan psikologisnya. Kebutuhan iisik untuk mempertahankan hidupnya dan kebuiuhan psikologis untuk kebahagiaannya.
Arsitektur
Hasil karya akal budi manusia yang pada awalnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia. Melindunginya dari kerasnya alam, menjadi wadah baginya untuk berkegiatan. Selanjutnya, sisi psikologis manusia pun menjadi bagian yang menuntut dipenuhi olehnya. Sehingga arsitektur dijadikan media berekspnesi bagi manusia.
Musik
Hasil karya akal budi manusia yang diciptakan untuk memuaskan kebutuhan psikologis manusia, kebutuhan akan keindahan, menjadi wadah bagi jiwanya untuk berbicara. Selanjutnya, diketahui bahwa kekuatan komposisi musik juga mempengaruhi manusia secara fisikal. Sehingga musik digunakan juga untuk menjawab masalah-masalah tisik manusia.
Ruang
Ruang yang terbentuk dalam karya musik dan arsitektur, menjadi tempat keberadaan manusia. Ruang menjadi bagian dimana pergerakan komponen musik dan arsitekiur dapat mempengaruhi manusia secara fisik ataupun psikologis. Bagian dimana kegiatan manusia dalam mengalami hasil karya tersebut dalam urutan ruang dan waktu dapat terjadi. Bagian dimana komunikasi akan makna Karya semi, dimana ekspresi jiwa dari seorang manusia bisa disampaikan, dirasakan dan dipahami oleh manusia yang Iain; yang sama-sama menikmati hasil karya tersebut.
Suatu wacana yang mencoba menjadi awalan pembahasan mengenai hubungan dan interaksi yang mungkin terjadi pada kedua cabang seni tersebut. Dilihat dari sudut pandang Arsitektur, mencoba melihat akan penerapan prinsip pembentukan ruang dan karakter dalam komposisi musik pada suatu bangunan. Awal untuk menembus 'batas-batas' antara Musik dan Ausitektur. Untuk selanjutnya dapat dikembangkan menjadi kajian panjang yang akan memperkaya makna dan pengaruh Musik dan Arsitektur bagi manusia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: {s.n.], [date of publication not identified]
725 BEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jalusista Prathama Risetyo Kusumo
"Arsitektur dan musik, sebagai dua bentuk karya seni, merupakan manifestasi dari cara pandang manusia dalam menghasilkan dan menerima suatu karya seni. Kesamaan di antara keduanya, seperti yang dikatakan oleh Plato dan Phytagoras, terlihat pada karakteristik elemen dasar pembentuknya. Pada periode Baroque, cara pandang masyarakat berubah bersamaan dengan keadaan sosial-politik serta penilaian terhadap seni. Masa Baroque ini mengalami perkembangan nilai filosofis humanisme Renaissance, yaitu menyadari keutamaan manusia terhadap alam semesta dan penciptanya serta bagaimana seni menjadi representasi dan aktualisasi tubuh dan jiwa di alam semesta. Karya seni, termasuk di antaranya arsitektur dan musik, berkembang sehingga memberikan efek yang menggugah emosi.
Periode Baroque mengubah cara pandang Renaissance yaitu melalui karakteristik yang menggugah jiwa seperti kualitas painterly, grand style, massiveness, dan movement, yang dapat terlihat secara bersamaan saat menyaksikan opera Baroque. Skripsi ini berusaha menganalisis bagaimana kualitas penggugah jiwa terjadi pada arsitektur dengan musik opera Baroque sehingga menghasilkan kesatuan yang harmonis antara keduanya.

Architecture and music, as forms of art, are a manifestasion of human perception in producing and perceiving arts. The similarity of the two, as stated bt Plato and Phytagoras, are seen by the characters of their basic elements. In Baroque period, society?s perception changes at the same time with social-politic conditions, and also the translation of arts. Humanism value philosophy grow from the Renaissance in this period, by realizing human importance in the world and its creator, also how these arts become the representation and actualization of human body and soul. Arts, including architecture and music, grow to affects and moves human emotion.
Baroque period changes the Renaissance perception by its emotion-moving characters, like painterly, grand style, massiveness, and movement quality, that can be seen at the same time while watching Baroque opera. This thesis tries to analyze how emotion-moving qualities are presents in Baroque architecture and opera music, resulting in a harmonic unity of the two
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar: Cipta Paduraksa, 2011
720 REK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Adi Chandra
"Musik dan arsitektur merupakan dua bidang seni yang memiliki kaitan satu sama lain dalam aspek tertentu. Salah satunya pada prinsip dalam mendesain yaitu komposisi. Komposisi pada musik dibentuk dari elemen dasarnya yaitu melodi, harmoni dan ritme. Jazz sebagai salah satu jenis musik memiliki keunikan pada komposisinya yaitu improvisasi dimana melodi yang dimainkan merupakan ekspresi kebebasan dari sang pemain. Skripsi ini akan menganalisa komposisi pada arsitektur untuk mencari tahu apakah komposisi pada musik Jazz dapat ditemui dalam arsitektur.

Music and architecture are two different disciplines of art that related each other in some ways. Musical composition is formed by its elements; melody, harmony and rhythm. Jazz as one of musical style has a distinctive sound of its composition which is formed by improvisation, an expressive form of freedom from players. This thesis will analyze composition in architecture to find out whether jazz composition can be found in architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gemala Dewi
"Arsitektur vernakular merupakan wujud arsitektur asli suatu golongan masyarakat tertentu. Suatu karya arsitektur vernakular mendapat pengaruh dari berbagai faktor, terutama faktor budaya. Hal ini juga berlaku pada arsitektur vernakular Minangkabau yang tergambar melalui rumah gadang, dengan ciri khas atap gonjong, sebagai suatu produk dari proses berbudaya. Nilai-nilai budaya seperti sistem genealogis matrilineal; pandangan hidup yang berpedoman pada alam; dan cara hidup yang komunal, tergambar melalui arsitektur rumah gadang. Namun, pergeseran nilai budaya yang terjadi saat ini, mengancam eksistensi rumah gadang yang mengandung nilai-nilai yang masih asli tersebut. Masyarakat Minangkabau pun merasa bahwa citra arsitektur vernakular mereka cukup terwakili oleh atap gonjong saja.

Vernacular architecture reflects the original architecture of a particular community groups. A masterpiece of vernacular architecture influenced by various factors, especially cultural factors. This also applies to vernacular architecture of Minangkabau depicted through rumah gadang, with a typical roof gonjong, as a product of cultural processes. Cultural values such as matrilineal genealogical system; outlook on life based on nature, and a communal way of life, illustrated through the architecture of rumah gadang. But, the shift in cultural values that occurred today, threatening the existence of the rumah gadang that contains the original values. Minangkabau people also felt that the image of their vernacular architecture has been adequately represented by the gonjong only."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52247
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ching, Francis D.K., 1943-
JAkarta: Erlangga, 1985
720.2 chi c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrul Helen
"Komik merupakan medium unik yang menggabungkan dua jenis representasi yaitu gambar dan teks untuk menyampaikan informasi dengan harapan dapat menghasilkan respon tertentu dari pembaca. Arsitektur di dalam komik tidak hanya digunakan sebagai background untuk menginformasikan kepada pembaca dimana suatu adegan terjadi (sense of place) dan untuk membangun emosi tertentu (sense of depth), namun arsitektur juga dapat digunakan sebagai elemen pembangun cerita di dalam komik. Studi kasus yang digunakan adalah komik "Yes is More, An Archicomic of Architectural Evolution" oleh BIG dan komik "Durarara" oleh Ryohgo Narita, Suzuhito Yasuda dan Akiyo Satorigi.

Comic book is a unique medium which combines two kinds of representations, images and words, to convey informations in hope to gain response from the readers. Architecture in comic book is not only used as background to establish sense of place and sense of depth to the readers, but also can be used as the constructor elements of the story in the comic book. The cases study for this topic are "Yes is More, An Archicomic of Architectural Evolution", a comic book by BIG and "Durarara", a comic book by Ryohgo Narita, Suzuhito Yasuda and Akiyo Satorigi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharfina Adani
"Kajian perancangan ini mengeksplorasi narasi memori heterotopia sebagai basis operasi dalam perancangan arsitektur. Secara spesifik, heterotopia dilihat sebagai konsep arsitektur semu yang menumpuk arsitektur fisik, di mana ruang-ruang ini berfungsi sebagai refleksi dan representasi dari ruang sosial yang ada. Konsep ini memungkinkan adanya tumpang tindih antara realitas dan imajinasi, menghasilkan sebuah ruang yang memiliki makna simbolis dan metaforik. Eksistensi dan memori tiap individu memegang andil besar dalam menciptakan heterotopia. Ketika keduanya hilang, mungkinkah manusia dapat mengabadikan dan selalu merayakan koleksi-koleksi memori dalam hidupnya? Studi ini dilakukan berbasis juxtaposing memories, yaitu menyelebrasi memori personal saya terhadap rumah nenek melalui ragam potensi penumpukan memori dalam menciptakan heterotopia baru. Secara spesifik, teknik mnemonik dilakukan untuk mengubah memori yang melekat pada benda menjadi sebuah fragmen portal pembentuk heterotopia baru. Melalui penelusuran tersebut, tercipta berbagai macam posibilitas portal yang mengantarkan kita pada heterotopia baru dari memori rumah nenek. Arsitektur berbasis penumpukan memori heterotopia ini dapat berkontribusi dalam pengembangan pendekatan perancangan arsitektur yang berlandas pada naratif.

This design study explores the narrative of heterotopic memory as the basis of architectural design. In particular, heterotopia is seen as a concept of quasi-architecture that layers physical architecture, where these spaces function as reflections and representations of existing social spaces. This concept allows for an overlap between reality and imagination, creating a space with symbolic and metaphorical meanings. The existence and memory of each individual play a significant role in creating heterotopia. If both are lost, can humans perpetuate and continually celebrate the collections of memories in their lives? This study is conducted by juxtaposing memories, celebrating my personal memories towards my grandmother’s house. Through the potential of layering the memories, such explorations will then create a new heterotopia. The mnemonic technique is used to transform the memory attached to objects into a portal fragment that forms a new heterotopia. Based on the study, various possibilities of portals are created, leading us to a new heterotopia from the memory of grandmother’s house. Such layerings of heterotopic memory can contribute to expanding the architectural design method driven by narratives."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>