Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66045 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ova Candra Dewi
"Keteguhan masyarakat tradisional mempertahankan nilai dan tradisi yang diturunkan nenek moyang mereka terkadang memaksakan masyarakat tersebut untuk melakukan migrasi. Karena itu kegiatan ini pasti disebabkan oleh sesuatu hal yang mendasar sehingga mampu mengungkapkan bagaimana mereka menciptakan lingkungan binaan (built environment) di lingkungan yang baru.
Migrasi 'berkelompok’ adalah yang ditekankan dalam hal ini, dikaitkan dengan teori-teori yang ada, budaya, dampak modernisasi, serta konsep perkampungan yang menyangkut keberadaan manusia di suatu tempat atau dengan kata lain, membahas apa yang mereka tinggalkan dan terapkan pada daerah yang baru.
Alasan pengambilan daerah ini sebagai studi kasus juga yang membedakan migrasi yang dilakukan masyarakatnya dengan yang lain. Migrasi biasa disebabkan antara lain oleh perang, habisnya sumber pangan di daerah asal, ditemukannya pertambangan di daerah lain dll, sedang didaerah ini disebabkan oleh kuatnya nilai tradisi dan kebudayaan’ yanq masih masyarakatnya pegang. Sedang untuk kehidupan selanjutnyapun tidak ada sesuatu yang menjamin bahwa ditempat baru akan lebih baik dari berbagai faktor.
Kesimpulan tulisan ini berkaitan dengan masalah sejauh mana masyarakat tradisional tersebut mempertahankan nilai tradisi dan kebudayaan yang telah ada dan seberapa besar 'pintu’ pembaruan yang mereka buka untuk menerina pengaruh baru milik lokasi sekitar perkampungan hunian mereka."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukti Ali
"Penulisan ini membahas tentang kemungkinan hadirnya nilai-nilai yang terkandung pada arsitektur vernakular di dalam suatu kawasan. Di dalam kawasan pedesaan, hunian-hunian yang dimiliki oleh masyarakat setempat memiliki kecenderungan untuk dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan kehidupan sosial budaya di sekitarnya. Hunian rural yang ada di sekitar kawasan perairan-pesisir tentu juga mengalami adaptasi yang menyesuaikan dengan fenomena-fenomena alam yang terjadi. Kompleksitas yang hadir di dalam kawasan dapat mempengaruhi bentuk-bentuk hunian yang ada. Di dalam konteks hunian rural, sering muncul bentuk-bentuk serupa yang tersebar dalam skala yang luas. Budaya dan tradisi sering menjadi pengaruh terhadap homogenitas di dalam suatu kawasan. Melalui studi tipologi arsitektur terhadap temuan-temuan yang ada di kawasan, relasi antara bentuk dan aspek yang mempengaruhi bisa diidentifikasi. Proses identifikasi bisa berdasarkan pada bentuk-bentuk geometri, tata letak, dimensi, dan corak tertentu. Dengan mengetahui hubungan antara bentuk hunian dengan kondisi alam dan unsur budaya masyarakat di sekitarnya, maka nilai-nilai vernakularisme di dalam kawasan bisa dipahami lebih lanjut. Studi ini mengungkapkan karakteristik-karakteristik yang khas pada hunian rural di suatu kawasan dan menghubungkannya ke dalam lingkup arsitektur vernakular.

This study discusses the possibility of the presence of vernacular architecture values in an indigenous area. In indigenous rural areas, local housing has a tendency to adapt to environmental conditions and socio-cultural life in their surroundings. As well as rural housing that is located around the water-coastal area that makes an adaption through natural phenomena. The presence of complexity in the area can affect the existing forms of rural housing. In the context of rural housing, the similarity of forms often appears which are spread out on a wide scale. Culture and tradition have the influence to make homogeneity within a rural area. Through a study of architectural typology on the findings in the indigenous area, the relationship between forms and the influencing aspects can be identified. The identification process can be based on geometric, layout, dimensions, and certain patterns. By knowing the relationship between the form of housing to natural conditions and cultural elements of the surrounding community, vernacular values in the area can be further understood. This study reveals the unique characteristics of rural housing in an indigenous area and relates them to the scope of vernacular architecture.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gemala Dewi
"Arsitektur vernakular merupakan wujud arsitektur asli suatu golongan masyarakat tertentu. Suatu karya arsitektur vernakular mendapat pengaruh dari berbagai faktor, terutama faktor budaya. Hal ini juga berlaku pada arsitektur vernakular Minangkabau yang tergambar melalui rumah gadang, dengan ciri khas atap gonjong, sebagai suatu produk dari proses berbudaya. Nilai-nilai budaya seperti sistem genealogis matrilineal; pandangan hidup yang berpedoman pada alam; dan cara hidup yang komunal, tergambar melalui arsitektur rumah gadang. Namun, pergeseran nilai budaya yang terjadi saat ini, mengancam eksistensi rumah gadang yang mengandung nilai-nilai yang masih asli tersebut. Masyarakat Minangkabau pun merasa bahwa citra arsitektur vernakular mereka cukup terwakili oleh atap gonjong saja.

Vernacular architecture reflects the original architecture of a particular community groups. A masterpiece of vernacular architecture influenced by various factors, especially cultural factors. This also applies to vernacular architecture of Minangkabau depicted through rumah gadang, with a typical roof gonjong, as a product of cultural processes. Cultural values such as matrilineal genealogical system; outlook on life based on nature, and a communal way of life, illustrated through the architecture of rumah gadang. But, the shift in cultural values that occurred today, threatening the existence of the rumah gadang that contains the original values. Minangkabau people also felt that the image of their vernacular architecture has been adequately represented by the gonjong only."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52247
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Cininta Tiana Karima
"Skripsi ini membahas rumah tradisional Betawi di Condet pada awal sampai pertengahan abad ke 20 dengan meninjau dari segi gaya arsitekturnya Tujuan penulisan adalah untuk mencari latar budaya yang berpengaruh pada rumah tradisional Betawi di Condet Untuk mengungkapkannya dilakukan dengan menelusuri pembentukan etnik Betawi yang terjadi karena adanya proses asimilasi dari berbagai etnik Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu membandingkan arsitektur tradisional Betawi dengan arsitektur tradisional lain yang terdapat di Nusantara ataupun dari pengaruh asing Hasil penelitian yang ditemukan menunjukkan bahwa rumah tradisional Betawi di Condet dipengaruhi oleh budaya dari etnik Jawa Sunda Melayu Eropa Arab dan Cina

This thesis discusses about the Betawi traditional house in Condet from the beginning until the mid of 20th century by reviewing of its architecture style The aim this thesis is to find the cultural background that came into the Betawi traditional house in Condet We need to explore how Betawi ethnic formed as an assimilation among certain ethnics in order to reveal the secret The method used in research that compares the Betawi traditional architecture with other traditional architecture in Indonesia or from foreign influence Results of the research were found indicate that the Betawi traditional house in Condet is influenced by the culture of Java Sunda Malay Europe Arab and China etnics."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S60303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Darullail
"Tata cara dalam perwujudan suatu arsitektur tradisional dilihat sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai budaya yang ada dalam kelompok masyarakat terkait karena pada dasarnya tata cara tersebut merupakan pelembagaan dari nilai-nilai tertentu tersebut. Seringkali rangkaian upacara menyertai setiap tahapan pembangunannya dan hal ini semakin menegaskan arti penting arsitektur tradisional di tengah masyarakatnya. Begitu pula elelnen-elemen arsitektural pada arsitektur tradisional yang umumnya memiliki arti perlambang/simbol tersendiri bagi masyarakatnya sehingga menimbulkan pola-pola komunikasi arsitektural yang dituangkan melaiui ungkapan spatial, bentuk maupun ornamentasinya (aspek semiotika atau semiologi).
Tulisan ini mencoba untuk mengenali salah satu unsur dalam arsitektur tradisional sekaligus sebagai salah satu perangkat tradisi, yaitu simbol, baik peranannya maupun perkembangannya ditinjau dari sudut arsitektur sebagai sistem lambang atau bahasa maupun sebagai ungkapan surgawi {divine model)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fellen
"Konsep Transparansi banyak digunakan datam arsitektur modern, salah satu arsitek yang menerapkannya adalah Helmut Jahn. Dalam penerapannya pada bangunan banyak menggunakan material yang transparan dan translucent, membuat banyak bukaan, dll. Sehingga apabila dibandingkan konsep transparansi yang dikemukakan Le Corbusier, Mies van der Rohe, Philip Johnson, Gropius dengan Hemut Jahn apakah sejalan atau konsisten atau banyak mengalami perubahan. Ditambah lagi dengan adanya kemajuan teknologi dan pemakaian material baru. Sedangkan konsep ini sendiri masih ada kerancuan makna. Transparan pada bangunan dapat berarti pada permukaan terluar atau kuil bangunan dengan visual dapat terlihat dari dalam atau dari luar. Selaln itu apakah bengunan yang menggunakan material kaca dapat langsung dikatakan menggunakan konsep transparan, walaupun secara visual hanya dari dalam dapat melihat keluar, tidak sebaliknya. Ternyata Konsep Transparansi secara arsitektur dapat diterapkan secara literal dan phenomenal. Secara literal lebih mudah diwujudkan, tetapi untuk merasakan secara phenomenal harus lebih dipikirkan karena untuk mewujudkannya lebih sulit. Jika suatu bangunan ingin dapat dirasakan secara phenomenal, hanya jika bangunan tersebul sudah jadi, tetapi apabila apa yang ingin dlrasakan perancang tidak dapat dirasakan pengguna bangunan, maka bangunan itu kurang berhasil secara phenomenal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalil Gibran
"ABSTRACT
Arsitektur vernakular merupakan arsitektur lokal yang terbentuk dari proses budaya dan tradisi dari suatu daerah. Keberadaan arsitektur vernakular di daerah urban menjadi perhatian penulis untuk menjadi bahan penelitian skripsi ini karena kemajemukan budaya yang berada di daerah urban tentu memengaruhi nilai-nilai dari arsitektur vernakular. Kemajemukan budaya di daerah urban membuat adanya implikasi budaya sehingga terjadinya penggabungan budaya urban dengan nilai-nilai vernakular yang dimiliki oleh suatu komunitas. Dalam penelitian skripsi ini, tinjauan arsitektur vernakular yang berada di daerah urban dilakukan terhadap rumah tempat tinggal yang berasal dari sebuah keluarga yang melakukan pemindahan rumah dari Gemolong ke Ciracas, Jakarta Timur. Pemilik rumah merupakan orang Jawa yang menganut budaya dari Gemolong sehingga memiliki nilai-nilai budaya dan tradisi yang dibawa kepada rumahnya. Dalam studi kasus ini arstitektur vernakular ditinjau dengan pendekatan secara arsitektural serta menggali nilai vernakular melalui nilai abstrak dan fisik yang dimiliki oleh rumah tempat tinggal keluarga dari Gemolong.

ABSTRACT
Vernacular architecture is a local architecture formed from cultural processes and traditions of an area. The existence of vernacular architecture in urban areas become an attention to the authors to be the subject of this thesis research because of the cultural diversity that is in the urban area would affect the values of vernacular architecture. The cultural pluralism in urban areas makes cultural implications so that the incorporation of urban culture with the vernacular values possessed by a community. In this thesis research, a review of vernacular architecture located in the urban area is done to the residential house that comes from a family who do the displacement of the house from Gemolong to Ciracas, East Jakarta. Homeowners are Javanese who embrace the culture of Gemolong so have cultural values and traditions brought to his home. In this case study the vernacular architecture is reviewed in an architectural approach and explores vernacular value through the abstract and physical value of the family home of Gemolong."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernard Elpetino Ibrahim
"Arsitektur merepresentasikan banyak hal, solusi, kebutuhan maupun ekspresi pernyataan, aplikasi kecil seperti rumah tinggal atau skala besar seperti perkotaan. Di perkotaan besar yang dipenuhi banyak bangunan, kadang kala arsitek dipusingkan dengan bagaimana gedung baru harus ditampilkan. Biasanya, bentuk bangunan menjadi fokus utama agar gedung tersebut dikenali. Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan arsitektur anonim sebagai alternatif dari arsitektur ikonik. Arsitektur anonim lebih memperhitungkan kontekstualitas dan menarik inspirasi dari gedung-gedung di sekitarnya. Karya tulis ini akan bersumber dari ide-ide dan tulisan arsitek berpengaruh serta studi preseden-preseden yang relevan. Disertakan pula karya desain penulis sebagai aplikasi. Laporan desain ini berdasarkan karya studio penulis yang berlokasi di kota Perth.

Architecture exist in many size, simple settlements or at a city scale. It represents many thing, solution, necessity or a statement. In big cities build of many buildings including Perth, Architects often struggle to present a new building. Through many consideration, usually form is the main emphasis for the building to be acknowledged. This writings aims to promote anonymous architecture as opposed to iconic architecture when developing new building. Anonymous architecture is a contextual approach in designing building, drawing inspiration from the adjacent building. This writing will argue based on principles and ideas from influential architects and writers. Studies on relevant precedence will also be included to strengthen the arguments. Anonymous architecture benefits the growth of the development of urban spaces. As it prevents the cancerous growth of new building that is apathetic to its context. As an application, a project report is included to furthermore enhance the findings of the research. It is based on author's completed studio project situated at the city of Perth. !"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadly Rahman
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang bangunan hunian kolonial awal abad 20 yang terletak di
Taman Kencana, Bogor. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh tradisional dan Eropa
yang terdapat pada unsur-unsur bangunannya beserta ciri khas yang terdapat pada
bangunan-bangunan tersebut. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dan metode
perbandingan. Perbandingan dilakukan dengan hunian Menteng yang memiliki kesamaan
dengan Taman Kencana, yaitu dibangun oleh elit kolonial dan dibangun pada masa yang
berdekatan. Hasil penelitian menjelaskan adanya identitas tersendiri pada bangunan
hunian kolonial Taman Kencana

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses about colonial houses from the beginning of 20th
century at Taman Kencana, Bogor. The aim of this thesis is to know the influences of
traditional and Europe on the houses. The metode of this thesis is descriptive-analytical
and comparative. The comparison was the colonial houses at Menteng wich built by elite
colonials and was built in the meantime. The result of this research explains the identity
of the houses at Taman Kencana, Bogor"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zafira Rahmatul Ummah
"Dalam upaya untuk mengidentifikasi bangunan arsitektur vernakular, dalam hal: Ini adalah rumah adat, pendekatan yang sering dilakukan adalah melalui deskripsi dan klasifikasi. Arsitektur vernakular diklasifikasikan berdasarkan bentuk atap, bentuk seluruh bangunan, dan sebagainya. Meskipun tidak sepenuhnya salah, pendekatan seperti ini seolah-olah lupa bahwa rumah adalah bentuk fisik manifestasi dari pikiran manusia dan pengetahuan tentang lingkungan. Faktor social dan budaya sangat erat kaitannya dalam pembentukan rumah. Rumah bisa dikatakan sebagai refleksi tentang bagaimana manusia hidup dan merespon lingkungannya. Salah satu contohnya adalah Rumah Lontiok yang merupakan rumah adat Suku Melayu-Kampar terletak di Kabupaten Kampar, Riau. Perdebatan tentang Bentuk atap yang memiliki kemiripan dengan arsitektur tradisional Minangkabau adalah diskusi menarik tentang arsitektur rumah Lontiok dan identitas Melayu-Melayu Kampar. Makalah ini melihat ekspresi apa yang tercermin di rumah Lontiok melalui orientasi, bentuk, tata letak, dan tata letak rumah Lontiok. Refleksi dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial budaya yang dianut oleh masyarakat Melayu- Kampar seperti; sistem kepercayaan, sistem keluarga, dan tata krama yang mengatur hubungan antara manusia dan hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Pendekatan Hal ini diharapkan dapat memberikan sudut pandang lain untuk memahami bagaimana perilaku manusia dan keterlibatan mereka dengan lingkungan mereka melalui pembelajaran bentuk arsitektur.

In an effort to identify vernacular architectural buildings, in terms of: This is a traditional house, the approach that is often taken is through description and classification. Vernacular architecture is classified based on the shape of the roof, the shape of the entire building, and so on. Although not completely wrong, this approach seems to forget that the house is a physical manifestation of the human mind and knowledge of the environment. Social factors and culture are closely related in the formation of the house. The house can be said as a reflection of how humans live and respond to their environment. One example is the Lontiok House which is a traditional house of the Malay-Kampar tribe located in Kampar Regency, Riau. The debate about the shape of the roof which has similarities with traditional Minangkabau architecture is: interesting discussion about the architecture of the Lontiok house and the Malay-Malay identity of Kampar. This paper looks at what expressions are reflected in Lontiok's house through the orientation, shape, layout, and layout of Lontiok's house. Reflection is influenced by socio-cultural values adopted by the Malay-Kampar community such as; belief systems, family systems, and manners that regulate the relationship between humans and the relationship between humans and their environment. This approach is expected to provide another point of view to understand how human behavior and their engagement with their environment through learning architectural forms.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>