Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54659 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdullah Maindratama
"Mobile agent akan memegang peranan cukup panting untuk mengatur jaringan komunikasi pada mass yang akan datang. Dengan sifat-sifat yang dimilikinya, berbagai macam aplikasi dapat dibuat untuk meningkatkan kemampuan jaringan seperti membuat mobile agent yang mampu mendeteksi adanya gangguan pada router, mobile agent yang dapat mendeteksi adanya alat baru pada jaringan dan mensetup alat itu agar dapat dipergunakan pada jaringan, dan masih banyak lagi aplikasi yang berhubungan dengan mobile agent. Salah satunya adalah skripsi ini.
Skripsi ini membuat simulasi tentang pencarian file pada jaringan komputer dengan menggunakan aglets yang merupakan salah satu model dari mobile agent. Simulasi ini mencoba menawarkan solusi dalam mengurangi beban jaringan ketika mencari file yang diinginkan dengan menggunakan metode yang ada selama ini. Simulasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handriko A.
"Konsep mobile agent merupakan proses dari eksekusi agent yang bermigrasi dari satu node ke node yang lain di dalam jaringan komputer. Konsep ini memungkinkan pengembangan teknologi pengelolaan jaringan di masa depan. Jika dilihat dari sifat migrasinya, selama agent migrasi dan sampai di node atau host tujuan hingga dia melakukan aktivitasnya penggunaan jalur komunikasi tidak perlu diduduki (connectionless oriented), sehingga jalur komunikasi atau path di dalam jaringan dapat dipergunakan oleh pengguna yang lain (sharing). Dengan demikian keadaan seperti ini akan dapat mengoptimalkan performance alat unjuk kerja jaringan (Qos). Selain itu pula, sistem pengelolaan distribusi data dan request informasi yang terpusat (server) akan menimbulkan beban operasional proses pengolahan data pada pusat, dengan teknologi agent hal seperti ini dapat dihindari karena agent mampu bermigrasi dan melakukan aktivitasnya di host matt node tujuannya.
Pola-pola mengoptimalkan layanan penggunaan jaringan (Qos) seperti ini telah diimplemantasikan pada penulisan ini dalam bentuk simulasi mobile agent "Patner Informasi". Dalam simulasi mobile agent ada dua bush agent yang sangat berperan penting yaitu: pertama adalah Index agent yang merupakan stasionary agent, artinya Index agent tetap berada pada context dan tidak mempunyai fungsi untuk bermigrasi. Kedua adalah IndexSlave agent, agent ini dikenal juga dengan istilah mobile agent atau walk agent, jenis agent ini berfungsi sebagai agent yang dapat bermigrasi atau mobile, melakukan aktivitasnya di host (context) tujuan dan melaporkan basil aktivitasnya kepada Index agent kemudian pulang dan mati (dispose). Aktivitas yang dilakukan IndexSlave agent atau mobile agent di host tujuan adalah mengambil informasi berupa Account Name, Host Name, letak JDK1..1.8 directory, letak Aglets1.1b2 directory dan waktu di host tujuan. Ada tiga sifat dari agent yang ditampilkan dari simulasi ini, yaitu: mobile atau migrasi, autonomous dan dispose (mati)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ndaru Gunawan
"ABSTRAK
Kebutuhan aplikasi terhadap sebuah jaminan terhadap kualitas layanan yang diterima pada tingkat tertentu sekarang ini makin mengemuka. Kemunculan teknologi ATM dan munculnya protokoI reservasi sumber daya pada tingkat Internet (RSVP) yang membagi kelas layanan yang diberikan berdasarkan sumber daya yang dibutuhkan nampaknya mampu menjawab kebutuhan terhadap jaminan kualitas layanan.
Untuk menjamin kualitas layanan yang diberikan terhadap sebuah aplikasi berjalan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati sebelumnya, kita membutuhkan sebuah mekanisme pengawasan dan manajemen kualitas layanan sepanjang jalur pengiriman Informasi.
Mekanisme pengawasan dan manajemen itu sendiri adalah mekanisme yang sangat rumit, kompleks dan melibatkan banyak aspek dalam jaringan. Mulai dari pertimbangan kapasitas penerima dan pengirim, kongesti, traffic shaping, fairness, lapisan protokol yang berbeda, distribusi parameter QoS dan sebagainya_ Mekanisme semacarn ini membutuhkan sistem yang intelejen dan terdistribusi untuk menghindarkan kompleksitas yang berlebihan.
Teknologi agent adalah sebuah solusi yang auk-up layak untuk memecahkan masalah tersebut. Agent adalah sebuah perangkat lunak yang dapat bergerak, intelejen,dan autonomous. TeknoIogi agent memungkinkan kita menempatkan titik-titik pengawas pada jaringan. Agent-agent dapat berpindah dari satu titik ke titik yang lain untuk melakukan tugas manajemen dan pengawasan QoS yang dibebankan.
Skripsi ini mencoba merancang sebuah platform untuk memetakan dan mendistribusikan parameter-parameter kualitas layanan kepada simpul-simpul antara jaringan. Tugas pemetaan dan pendistribusian ini merupakan salah satu bagian clan mekanisme pengawasan dan manajemen jaringan
Pada skripsi ini juga diperlihatkan bagaimana sebuah agent memetakan parameter QoS aplikasi ke dalam parameter QoS jaringan yang diperlukan untuk melakukan proses reservasi sumber day& Agent ini juga akan rnelakokan migrasi urituk mendistribusikan parameter basil pemetaan tadi.

"
2000
S39156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Firdaus
"Mobile robot dalam aplikasinya sering dimanfaatkan dalam membantu kehidupan manusia. Tetapi mobile robot yang bekerja sendiri tidak bisa diandalkan dalam mengerjakan pekerjaan yang lebih kompleks, maka diperlukan robot yang saling berkoordinasi satu sama lain. Dalam koordinasi robot ini diperlukan kendali formasi. Kendali formasi ini dapat direalisasikan dengan beberapa metode, salah satunya adalah dengan leader-follower. Namun sebelumnya, untuk memastikan multi-mobile robot dapat bekerja dengan baik perlu dipastikan setiap mobile robot dapat mengikuti trayektori yang diperintahkan. Untuk itu pertama kali dilakukan pengujian kemampuan mobile robot dalam mengikuti trayektori garis lurus, sinusoidal, dan triangular. Selanjutnya dilakukan perancangan sistem kendali dengan metode leader-follower untuk mempertahankan formasi berdasarkan kecepatan leader dan jarak relatif follower terhadap leader. Sistem lalu diuji dengan simulasi dan perangkat keras menggunakan ROS (Robot Operating System) dan Gazebo. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa mobile robot dapat mengikuti skenario trayektori yang diperintahkan dengan kesalahan mutlak rata-rata maksimal adalah ±5.681 cm dan mampu mempertahankan formasi ketika leader mengikuti trayektori yang diinginkan dengan kesalahan mutlak rata-rata jarak antar-mobile robot adalah ±7.327 cm.

Mobile robots are often used to help human life. But mobile robots that work alone cannot be relied upon to do more complex work, so robots are needed to coordinate with each other. In coordination this robot requires formation control. This formation control can be realized by several methods, one of which is leader-follower. But beforehand, to ensure multi-mobile robots can work properly it is necessary to ensure that each mobile robot can follow the trajectory that is ordered. For the first, one mobile robot is tested to follow a straight line, sinusoidal, and triangular trajectory. Then the control system with leader-follower method is designed to maintain formation based on leader speed and relative distance of the follower to the leader. The system is then tested with simulations and hardware using ROS (Robot Operating System) and Gazebo. The experimental results show that the mobile robot can follow the desired trajectory with the maximum mean absolute error of ±5.681 cm and is able to maintain the formation as the leader follows the desired trajectory with mean absolute error of ±7.327 cm"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budihardjo
"Salah satu kebutuhan mendasar agar aparat pemerintah dapat bekerja dengan baik dan bertanggung jawab adalah dengan memperhatikan kesehatannya termasuk kesehatan keluarganya, dan sampai saat ini pelayanan kesehatan di Puskesmas belum sepenuhnya dapat memberikan kepuasan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien peserta wajib PT Askes wajib yang berobat rawat jalan di Puskesmas se Kabupaten Sambas. Pengukuran kepuasan pasien dilakukan terhadap 105 responden yang dibagi secara proporsional pada 17 Puskesmas. Jenis penelitian merupakan deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional secara kuantitatif. Faktor karakteristik yang ingin diketahui hubungannya dengan kepuasan pasien adalah karakteristik pasien yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, golongan, dan jabatan, sedangkan karakteristik pelayanan Puskesmas yang terdiri pemeriksa. Analisa data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil yang didapat menunjukan bahwa proporsi pasien yang puas sebesar 54,3%. Uji bivariat dengan Chi-Square didapat faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah faktor pendidikan dan faktor pemeriksa uji multivariat dengan regresi logistik didapat faktor yang dominan adalah faktor pemeriksa, dimana pasien yang dilayani tenaga medis akan mendapatkan kepuasan lebih kurang 3,5 kali dibanding dengan pasien yang dilayani tenaga paramedis. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada semua pihak yang terkait, untuk memperhatikan faktor pemeriksa atau tenaga medis di Puskesmas, apabila ingin meningkatkan kepuasan pasien yang berobat di Puskesmas, khususnya pasien peserta wajib PT Askes.

One of basic needs for the government officers in doing their duties well and responsibility is by paying attention to his health and his family health Up to now, the health care service at the Public Health Center (PHC) has not satisfied the patient yet. This study has object to know the factors that relating to the satisfaction of Askes obliged patients who are having medical treatment in the Public Health Centers in Sambas Regency. The measurement of the satisfaction of the patient was conducted to 105 respondents who were classified proportionally for 17 Public Health Centers. The design of study is descriptive analysis using a cross sectional approach quantitatively. The characteristic factors, that were wanted to be known related to the satisfaction of the patient, are first, characteristic of the patient, including age, sex, education, group and profession, second, the characteristic of the Public Health Center that consists to the examiner. The data analysis was conducted by univariate, bivariate and multivariate models.
The result of the study shows that the proportions of the satisfied patients is 54.3 percent The bivariate test with Chi-Square shows that the factors related to the satisfactory of the patients are education and the examiner. The multivariate test using logistic regression shows the dominant factor is the role of examiner factor, where the patient served by the medical officers will have satisfaction at least 3.5 times comparing to the patient who have been served by paramedic officers. Based on the result of this study, it is suggested that all related institutions should pay attention to the examiner or medical officers at the Public Health Centers, if they want to increase the satisfaction of patient at the Public Health Centers, especially for the Askes obliged patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T1008
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis gel acoustic coupling agent USG berbasis karbomer 940 dengan variasi konsentrasi penambahan aloe vera 25%, 40%, dan 55%. Gel hasil sintesis diuji, terdiri dari : organoleptis (warna, bau, dan homogenitas), pH, viskositas, konsistensi, karakteristik ultrasonik, dan pencitraan. Data hasil penelitian dianalisis dengan ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan aloe vera pada gel acoustic coupling agent USG berbasis karbomer 940 dapat dibuat menjadi gel USG, dan memiliki kekurangan.
This study aims to synthesize the addition of aloe vera to the concentration variation of 25%, 40%, and 55% compared with gel-based ultrasound acoustic coupling agent carbomer 940. The result of gel?s synthesized tested for the consisting of : organoleptic (color, odor, and homogeneity), pH, viscosity, consistency, characteristics ultrasonic and ultrasonic imaging characteristics. The data were analyzed statisically by ANOVA with 95% level of trust. The results of this study indicate that the addition of aloe vera into gel-based ultrasound acoustic coupling agent carbomer 940 can be made to be ultrasound gel and disadvantage."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Nugraha
"Skripsi ini membahas tentang aplikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) pada jaringan Mobile IPv6 (MIPv6) dengan menggunakan mekanisme komunikasi bidirectional tunneling. Jaringan MIPv6 sederhana yang dirancang akan diserang menggunakan variasi ukuran paket serangan Ping of Death sebesar 1 kB, 10 kB dan 100 kB untuk mendapatkan perubahan Quality of Service tertentu, yakni delay dan throughput, pada layanan VoIP. Kemudian akan dilakukan uji coba penyerangan pada variasi jenis codec (G.711, G.723.1 dan G.729) untuk menentukan jenis codec yang paling baik untuk digunakan pada jaringan Mobile IPv6 dengan ancaman keamanan Denial of Service.
Data hasil simulasi menunjukkan bahwa pada Home Network peningkatan delay mencapai 652,83 % dan penurunan throughput mencapai 57,05 % untuk serangan 1 kB, peningkatan delay 908,87 % dan penurunan throughput 60,95 % untuk serangan 10 kB dan peningkatan delay 2871,30 % dan penurunan throughput 61,75 % untuk serangan 100 kB. Codec G.723.1 merupakan codec yang paling baik digunakan untuk aplikasi VoIP pada environment ini dengan nilai delay paling kecil, yakni 147,94 ms di Home Network sebelum serangan dan 2,3 s setelah mendapat serangan, serta 4,9 s di Foreign Network sebelum serangan dan 10,8 s setelah mendapat serangan.

This paper discussing about Voice over Internet Protocol(VoIP) application in Mobile IPv6 (MIPv6) network using bidirectional tunneling mechanism. The simple MIPv6 network is going to be attacked using variant sizes of Ping of Death packets which are 1 kB, 10 kB and 100 kB to breakdown the certain Quality of Service, which are delay and throughput, on VoIP services. Then the attacking experiment to the variant of codec (G.711, G.723.1 and G.729) will be conducted to determine the recommended codec to be used for MIPv6 network which faces the security threats of Denial of Service.
Simulation data shows that in Home Network the delay increased by 652,83 % and the throughput decreased by 57,05 % for 1 kB Ping of Death, delay increased by 908,87 % and throughput decreased by 60,95 % for 10 kB Ping of Death, delay increased by 2871,30 % and throughput decreased by 61,75 % for 100 kB Ping of Death. Codec G.723.1 is the most recommended codec for VoIP application to be used in this kind of environment with the least delay value, which is 147,94 ms in Home Network before the threat occured and 2,3 s after the threat occured, and then 4,9 s in Foreign Network before the threat occured and 10,8 s after the threat occured.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firman
"ABSTRAK
Peningkatan penggunaan Internet yang begitu drastis akhir akhir ini terutama WWW (World Wide Web) yang disingkat dengan Web, balk oleh kalangan profesional maupun pengguna pribadi tidak seimbang dengan peningkatan sistem pengelolaan distnbusi data sehingga permintaan (request) informasi yang terpusat (server) terjadi kelebihan beban operasional, jalur komunikasi menjadi sangat sibuk dan sering terjadi kegagalan (failure) komunikasi.
Dengan karakteristik dan sifat yang dimiliki oleh agent yang dapat bergerak (migration) dar satu node/host ke node/host yang lain di jaringan telekomunikasi,, mandiri dan sanggup beradaptasi pads lingkungan kerja yang tidak sama, ini dapat membantu memecahkan masaalah diatas. SeIama aktifitas komunikasi agent, jalur tidak perlu diduduki (connectionless oriented) karena seluruh aktifitas yang dilakukan di node/host tujuan. Dengan ini berarti unjuk kerja (QoS) jaringan dapat dioptimalkan.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mengimplementasikan konsep agent dalam bentuk simulasi migrasi Web dengan menggunakan Aglet untuk mendisain dan membuat platform agent, Tahiti sebagai lokal server dan 2 buah part sebagai node/host. Pengamatan difokuskan pads sifat mobile (migration agent) , satu alamat Web dikirim (dispatch) dart satu port ke port tujuan menggunakan browser Netscape Communicator dan Internet Explorer. Dart hasil pengarnatan implementasi agent pada platform Aglet, agent bekerja dengan balk untuk kedua browser ini. Class WebAgent mampu migrasi dari satu node/host ke node/host yang lain, memiliki tingkat keamanan yang comprhensive dan jalur komunikasi dilepas begitu agent sampai di node/host tujuan.

"
2000
S39828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan
"Skripsi ini membahas tentang proses adopsi aplikasi Depok Single Window di masyarakat Kota Depok. Proses adopsi digambarkan dengan pemodelan dengan metode sistem dinamis. Model yang digunakan dalam metode sistem dinamis dalam penelitian ini adalah model difusi bass. Data yang digunakan dalam model adalah data kualitatif yang diperoleh dari data primer melalui kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Hasil simulasi model pada penelitian ini memprediksi jumlah pengguna aplikasi Depok Single Window dalam lima tahun ke depan. Penelitian ini menghasilkan suatu analisis yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok dalam mengambil keputusan dalam pembangunan aplikasi Depok Single Window khususnya dari segi jumlah pengguna.

This thesis discusses the adoption process of the Depok Single Window application within the Depok City community. The adoption process is described by modeling with the dynamic system method. The model used in the dynamic system method in this study is the bass diffusion model. The data used in the model is qualitative data derived from primary data through questionnaires and secondary data obtained from various sources. The results of the model simulation in this study predict the number of users of the Depok Single Window application in the next five years. This research produces an analysis that can be used as a basis for decision making for the Depok City Communication and Information Office in making decisions in the development of the Depok Single Window application, especially in terms of the number of users.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>