Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48719 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
"Proses yang lebih baik dapat berarti waktu pelayanan lebih cepat, biaya operasional lebih kecil atau penerapan teknologi baru. Business Process ReEngineering (BPR) dapat diterapkan di berbagai jenis perusahaan, manufaktur maupun jasa. Penelitian serta pengembangan Business Process ReEngineering (BPR) ini dilakukan di bagian pemeliharaan perusahaan yang mengelola jalan tol. BPR di bagian pemeliharaan ini berusaha memperbaiki prosedur penanganan perbaikan menjadi prosedur yang lebih cepat. BPR menunjukkan hasil yang positif. Melalui simulasi model kerusakan peralatan elektronik di gardu tol menggunakan PROMODEL, dari alternatif prosedur baru yang ditawarkan, hasl maksimal mampu menekan waktu perbaikan dari sekitar 1.400 jam menjadi 500 jam atau terjadi efisiensi sebesar 65% berdasarkan dara perbaikan selama tahun 1997"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
JUTE-XII-4-Des1998-389
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia
"Sektor industri retail, tennasuk hypermarket, di Indonesia memiliki persaingan ketat namun cukup menjanjikan. PT Makro Indonesia sebagai salah satu pemain dalam sektor hypermarket hams menghadapi kornpetisi yang berat- Procuremeni, yaitu alctivitas pemesanan, penerimaan barang, dan proses penagihan invoice, adalah salah satu kegiatan yang berfrekucnsi tinggi dalam hypermarket, termasuk PT Malcro Indonesia. Mengingat vitalnya sistern procurement maka agar penxsahaan tetap kornpetitif, pemsahaan harus memperbaiki dan meningkatkan pmses bisnis sistem procurement.
Rekayasa ulang proses bisnis merupakan metode untuk mengatasi masalah tersebut. Rekasaya ulang proses bisnis mempakan pernikiran ulang fimdamental dan mendesain ulang proses bisnis secara radikal untuk mencapai pcningkatan performa Proses yang tidak mcmberikan nilai tambah perlu dihilangkan. Pada sistem procurement di PT Makro Indonesia dilakukan perpindahan informasi dan pencocokl-can dokumen yang berulang sehingga banyak waktu dan surnber daya perusahaan terbuang.
Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data dari perusahaan dengan mewawancarai bagian terkait, dolcumentasi pemsahaan, dan pengamatan secara langsung. Kcmudian dibuat label aktivitas dan peta proses bisnis sistem procurement dengan menggunakan diagram alir. Hasil pcngolahan data akan dianalisis menggunakan prinsip BPR sehingga dihasilkan usulan perbaikan yang dituangkan dalam usulan tabel aktivitas dan peta proses bisnis (diagram alir) yang bam. Selanjutnya dilakukan perbandingan antara proses bisnis sistem procurement saat ini dan usulan yang diberikan, yaitu pengurangan proses serta keuntungan usulan proses bisnis yang barn.

Industrial sector of retail, including hypermarket, in Indonesia has to face hard competition but quite promising, PT Makro Indonesia as one of the player in hypennarket sector must also face this hard competition. Procurement, which starts from an ordering, receiving goods, and invoice claim process, is one of the most high frequency activity in hyperrnarket, including PT Makro Indonesia. Retlecting on the vital of procurement system, in order to keep the company’s competitiveness, it must fix and improve procurement system business process.
Business process reengineering emerge as a method to handle the problem. Business process reengineering is a tixndamental rethinking and redesigning business process radically to achieve higher performance. Processes that don‘t give added value to the company should be eliminated. In the procurement system in PT Malcro Indonesia, information transfer and document matching occurs repeatedly, this caused waste of company’s resources and time.
The research starts with gathering data from the company by interviewing functions involved, company‘s documentation, and direct observation. Then, current activity table and system procurement business process map by using flowchart is generated. Data processing results are analyzed by using BPR principles that resulted improvement suggestions in the form of proposed activity table and business process map (flowchart). Next, is the comparation between current and proposed business process, which is process reducing and benefits of the new proposed business process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In this modern era, business processes become one of the important aspects for a company to stay ahead in the competition to its competitors. A company that has an optimal business processes and supported by an integrated information system will win the competition."
005 ULTI 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Bastari
"Tesis ini bertitik tolak dari kinerja bagian Pembelian fungsi Logistik Operasi. Eksplorasi dan Produksi (OEP) PERTAMINA Karangampel (KRA) yang larang baik dalam mendukung kegiatan operasi perusahaan terutama dengan dicanangkannya era profit center untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana penerapan konsep Rekayasa Ulang Proses Bisnis dapat dilakukan di pembelian guna meningkatkan kinerja dan daya. saing perusahaan. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analisis dan parameter kinerja - pembelian yang diamati adalah lead time, backlog, productivity, complexity dan cost. dengan data sekunder dari bulan April tahun 1997 sampai dengan bulan Maret 1998. Sedangkan alat yang digunakan untuk menganalisa permasalahan adalah metode· kuantitatif dengan Statistic Process Control (SPC) dan metode kualitatif dengan metode. diagram hubungan. Dari hasil analisa dengan SPC diketahui bahwa permasalahan yang ada dikarenakan common variation artinya bahwa kinerja yang kurang baik disebabkan oleh kesalahan manajemen bukan oleh si pekerja dan dari hasil evaluasi diagram hubungan diketahui penyebabnya adalah, tidak menggunakan strategi pembelian, proses pengadaan kurang optimal, sistem komputerisasi kurang mendukung, kurangnya kualitas rekanan, Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang profesional, pengawasan anggaran yang berlebihan. Rekayasa ulang proses bisnis yang dilakukan meliputi tiga tahapan yaitu, pertama adalah proses strategi dengan menggunakan supply positioning yang mempertimbangkan nilai dan resiko atas ketidaktersediaan material, kedua adalah proses operasional dengan mengoptimalkan proses melalui penyederhanaan, menghilangkan, menggabungkan dan membuat standar waktu setiap aktivitas dalam proses pengadaan barang, dan ketiga adalah memperbaiki proses pendukung dalam pengadaan barang meliputi sistem komputerisasi, penilaian rekanan, SDM dan masalah pengawasan anggaran.
Hasil penghematan rekayasa ulang proses bisnis pada tahap operasional adalah lead time berkurang, backlog menjadi hilang, produktivitas naik, komplesitas berkurang dari segi jumlah bagian maupun segi jumlah interaksi, biaya pemesanan berkurang, dan penghematan ini akan bertambah lagi bila menggunakan strategi pembelian dengan supply positioning berkisar 6.34% - 24.59% untuk tactical acquisition dan strategic security serta 5. 00/6 - 5. 61% untuk tactical profit dan strategic critical ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penulisan ini adalah memberikan gambaran dan usulan tentang penerapan rekayasa ulang proses bisnis (RPB), ditekankan dan dibatasi kepada peningkatan sistem kualitas yang akan meningkatkan kinerja dari proses bisnis pada PT XYZ. Permasalahan yang terjadi adalah terdapatnya ketidaksesuaian antara target atau harapan mutu dengan keadaan aktual, sehingga dengan adanya kesenjangan tersebut terbuka untuk diadakan suatu perbaikan dan pengembangan ke arah yang lebih baik. Didahului dengan pengetahuan tentang manajemen kualitas dan dasar-dasar dari penerapan rekayasa ulang proses bisnis, dan gambaran umum kondisi perusahaan, maka dibuatlah suatu model yang menjelaskan serta mengarahkan tentang penerapan metode rekayasa ulang proses bisnis pada PT XYZ. Dimana terdapat unsur penting dalam suatu tahap awal perencanaan rekayasa ulang, yaitu: komitmen dan kepemimpinan kualitas yang kuat, serta 2 hal yang sangat penting, yaitu : 1. Alasan bertindak, yang memberikan suatu alasan kuat mengapa suatu perusahaan melakukan rekayasa ulang. 2. Visi perusahaan, yang memberikan arak ke mana perusahaan akan dibawa. > Kedua hal tersebut akan efektif bila sosialisasinya di kalangan karyawan dapat berjalan dengan baik, sehingga karyawan merasa ikut bertanggung jawab atas proses perubahan yang akan dilakukan manajemen puncak. Langkah berikutnya adalam pembentukan tim rekayasa ulang, yang terdiri dari : pemimpin, pemilik proses, tim rekayasa ulang, komite pengarah, kaisar rekayasa ulang. Tim ini akan merumuskan tahap-tahap rekayasa ulang yang akan dilakukan dengan memilih proses-proses yang gagal, proses-proses penting, proses-proses layak. Di mana proses yang dipilih akan dijadikan proyek percontohan. Dengan usulan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam meningkatkan kualitas."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Handayani Kurniawati
"Pada perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa selalu mempunyai proses bisnis, proses bisnis tersebut memiliki banyak urutan dari tiap-tiap aktivitas dan dari tiap-tiap aktivitas selalu ada potensi akan terjadinya risiko. Risiko yang terjadi menyebabkan proses bisnis menjadi tidak efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan suatu cara untuk dapat mengendalikan risiko pada proses bisnis dengan menggunakan metode manajemen risiko. Proses manajemen risiko yaitu merencanakan, mengidentifikasi risiko, menganalisa, mengelola dan monitoring risiko. Setelah pengidentifikasian risiko dilakukan, kemudian penghitungan bobot risiko dilakukan berdasarkan probabilitas dan dampak yang dapat dikelompokkan dan menentukan peringkat dari risiko yang terjadi. Selanjutnya dilakukan pemilihan pengelolaan risiko untuk mengurangi risiko tersebut. Salah satu dari pengelolaan risiko yang dilakukan adalah merancang ulang proses bisnis yang sekarang sedang berjalan menjadi proses bisnis baru atau yang seringkali di sebut perancangan ulang proses bisnis. Pada perancangan ulang proses bisnis yang baru tersebut tidak terlepas dari penggunaan sistem informasi, perubahan pada sistem pemesanan dan perubahan pada proses pengiriman.

Manufacturing and services company always have business process, business processes has many sequences from each of the activities and in each activity have potentially occur a risk. The risk that occurs will cause the business process become ineffective and inefficient. Because of that we need risk management method which is a technic to control the risks in business process. Risk management process consist of planning, identifying, analyzing, managing and monitoring risks. After identifying the risk then calculating risk weights based on probability and impact. The risk weights can be categorize and then we ranked the risks. After getting highest risk rating the we can choose an alternative way to manage and reduce risks. One of the risk management undertaken is to redesign present business processes into a new business process or we can called business process reengineering. In new business process we use information system, changing in ordering system and changes in delivery system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51853
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andry Arifin
"Penelitian ini fokus pada permasalahan dalam proses bisnis pembelian di industri jasa konstruksi yang disebabkan oleh harga barang dan/atau jasa tidak kompetitif; barang dan/atau jasa terlambat dibeli dan penawar potensial tidak ikut dalam proses pembelian yang berakar masalah pada proses pembelian yang tidak efektif dan efisien.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini ada 2 yaitu Peta Aliran Antar Fungsi (Cross Functional Flow Chart) untuk memetakan proses bisnis dan Metode Analisa Struktur Proses Bisnis untuk menganalisa hasil perbaikan proses bisnis pembelian tersebut.
Efisien dan Efektif merupakan parameter penilaian proses bisnis tradisional. pengembangan yang dilakukan oleh Tjaden menghasilkan parameter statik yang dapat dipergunakan untuk mengukur hasil perbaikan proses bisnis. Parameter statik tersebut adalah efisiensi siklus, tingkat kesederhanaan (simplicity). tingkat integrasi (integration), dan tingkat fleksibilitas (flexibility).

This thesis focus in describing purchasing business process problems in construction industry which is caused by not competitive price, procurement delay, and potential bidder can not involve in purchasing process. All this problems are caused by in-effective and in-efficient purchasing business process in that industry.
Method which is used in this thesis can be divided in two stages. First by using cross functional flow chart for mapping as-is purchasing business process and the second is using business process structural analysis to analyze the result of purchasing business process improvement.
Efficient and effective is the old parameter to analyze business process, research by Tjaden has found static parameters which can be used to measure the result of business process improvement. These static parameters are cycle?s time efficiency, simplicity, integration and flexibility."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ghozy Dzikra Firdiansyah
"Laporan magang ini mengevaluasi Prosedur Rekayasa Ulang Proses Bisnis atau Business Process Reengineering atas Procurement-To-Pay Policy pada PT XYZ. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan FMCG terbesar di dunia dan Indonesia yang telah berdiri sejak lebih dari empat dekade di Indonesia. PT XYZ memiliki 19 Global Control Frameworks yang salah satunya merupakan Procurement-to-Pay. Fokus pembahasan terletak pada prosedur Business Process Reengineering pada kebijakan yang dilakukan oleh Tim Finance Compliance & SOX PT XYZ dengan referensi yang berlaku. Business Process Reengineering terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengimplementasian. Berdasarkan proses yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa proses Business Process Reengineering policy yang dilakukan oleh Tim Finance Compliance & SOX PT XYZ telah sesuai dengan referensi yang berlaku.

This internship report evaluates the Procedure of Business Process Reengineering for Procurement-to-Pay Policy at PT XYZ. PT XYZ is one of the largest FMCG companies in the world and Indonesia, which has been established for more than four decades in Indonesia. PT XYZ has 19 Global Control Frameworks, one of which is Procurement-to-Pay. The focus of the discussion lies in the procedure of Business Process Reengineering a new policy carried out by the Finance Compliance & SOX Team of PT XYZ with applicable references. The Business Process Reengineering process consists of planning, action, and implementing. Based on the process carried out, the result is that the Business Process Reengineering process is carried out by the Finance Compliance & SOX Team of PT XYZ has been in accordance with applicable references."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjutak, HS Hasudungan
"ABSTRAK
Industri properti khususnya bidang perumahan pada dekade sekarang ini mengalami kelebihan pasokan, hal ini disebabkan supply yang berlebihan pada beberapa tahun yang lalu.Pasokan unit rumah dalam jumlah besar dan tidak disertai peningkatan permintaan menyebabkan banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang perumahan mengalami permasalahan, seperti kredit macet. U saha untuk meningkatkan pendapatan dengan menaikkan harga jual adalah suatu hal yang sangat bahaya dalam kondisi pasar saat ini, disatu sisi perusahaan melakukan perang harga yang sangat fantastis sehingga jika ada perusahaan yang menaikkan hargajual akan menyebabkan perusahaan tersebut gulung tikar.
Disamping menaikkan harga jual maka mengurangi biaya investasi dengan melakukan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dapat menaikkan margin pendapatan.Efisiensi dalam proses bisnis yaitu mempercepat waktu proses dengan mengoptimalkan teknologi informasi dan meminimalkan adanya waktu tunggu dan proses yang tidak mengandung nilai tambah.Efektivitas perusahaan dicapai dengan mengoptimalkan sumber daya manusia.
PT.XWZ adalah salah satu perusahaan perumahan yang mencoba bersaing ditengah persaingan yang sangat ketat.Perusahaan ini bertumbuh dengan sistem yang tidak efisien, yaitu banyaknya proses bisnis yang tidak mengandung nilai tambah ( efisiensi sekitar 3 5 %) dan tidak efektif dalam mengoptimalkan sumber daya manusia. Keadaan ini akan menjadi suatu permasalahan besar bila persaingan beralih kepada faktor internal perusahaan, dimana perusahaan tidak dapat lagi menaikkan harga jual akan tetapi mengharapkan margin dari pengurangan biaya operasi perusahaan.
Rekayasa proses bisnis pada PT.XWZ merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak, disamping untuk menghadapi persaingan pasar juga untuk mencari bentuk sistem yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.Rekayasa ini akan melakukan perombakan secara fundamental dan radikal untuk mencapai suatu peningkatan yang dramatik dari proses bisnisnya.Diukur dengan peningkatan kecepatan, kualitas, pelayanan dan pengurangan biaya operasi perusahaan.
Dalam melakukan rekayasa ini lebih difokuskan kepada aktivitas utama yaitu aktivitas yang berkaitan langsung dengan produk dan pelanggan, yaitu aktivitas logistik dan inventori, aktivitas produksi, pemasaran dan arsitek.Keempat aktivitas ini yang menyerap komponen biaya produksi yang terbesar sehingga bila aktivitas ini dapat menjadi efisien dan efektif maka kontribusinya akan sangat terasa dalam mengurangi biaya produksi.
Rekayasa proses bisnis PT.XWZ memberikan perubahan yang sangat mendasar yaitu merubah operasi proses dari manual menjadi otomatisasi dan pengaplikasian teknologi komputer dan telekomunikasi pada pelaksanaan proses bisnis sehari-hari.Perubahan 1m memberikan dampak terjadinya efisiensi waktu sebesar 84 7 % dan percepatan ini memungkinkan sumber daya manusia dapat melakukan beberapa pekerjaan sekaligus sehingga mereka menjadi lebih optimal.Optimalisasi ini mencapai 166,75 % yaitu dari 18 orang operator proses bisnis menjadi hanya 9 orang saja.Biaya operasi perusahaan juga mengalami penurunan yang sangat baik, yaitu sekitar 36% dari biaya sebelumnya.Penurunan ini disebabkan efisiensi dan efektivitas sumber daya yang telah dicapai oleh perusahaan.
Kemampuan perusahaan menekan biaya operasi menyebabkan PT. XWZ dapat memberikan kepuasan tersendiri kepada pelanggannya terutama dalam hal pelayanan yang semakin cepat dalam hal memenuhi permintaan akan perubahan desain, renovasi ataupun informasi.Pelanggan akan memperoleh side effect dari rekayasa proses bisnis, satu sisi perusahaan ingin mengurangi biaya produksi dengan maksud meningkatkan margin pendapatan pada sisi lain pelanggan akan memperoleh pelayanan yang cepat , akurat dan mutu bangunan yang baik sebagai akibat kontrol dan pengawasan yang terstandarisasi.
Manfaat yang diperoleh dari rekayasa ini adalah sangat besar terutama dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.Jika ditinjau dari segi biaya yang diperlukan untuk mengaplikasikan sistem sebagai hasil rekayasa proses bisnis maka analisa ROI menunjukkan bahwa ROI sistem ini adalah 1,09 %, ini berarti sistem ini akan memberikan keuntungan jika diaplikasikan.
Rekayasa proses bisnis memberikan keuntungan yang sangat besar bagi perusahaan bila sukses dalam mengimplementasikan. Sukses tidaknya implementasi sistem ini dipengaruhi kesiapan dan kesediaan dari semua lapisan dalam perusahaan untuk melaksanakannya.Budaya dan sikap puncak pimpinan sangat mempengaruhi keberhasilan implementasi hasil rekayasa proses bisnis ini."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>