Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardian Yuwandono
"Lahan yang digunakan sebagai Iokasi industri merupakan faktor yang harus dipertimbangkan oleh penanam modal apabila ingin membangun ataupun mengembangkan suatu industri. Permasalahan dalam penentuan lokasi ini merupakan masalah yang kompleks, mempunyai dampak yang besar bagi eksistensi perusahaan di masa datang. Industri dalam menentukan lokasinya akan dipengaruhi oieh potensi dari lokasi tersebut, karena setiap lokasi mempunyai perbedaan dalam kualitas mang sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan produksi. Pemilihan lokasi industri ditentukan oleh bekerjanya faktor-faktor lokasi industri yaitu kriteria-kriteria pemilihan lokasi.
Keberadaan kawasan-kawasan industri yang merupakan pemusatan dari beberapa industri pada lokasi tertentu, merupakan alternatif terbaik sebagai lokasi industri. Dengan berlokasi di kawasan industri diharapkan agar industri tersebut dapat beroperasi secara komplementer dan memudahkan dalam usaha memperkecil dampak yang kurang menguntungkan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis mengusulkan penggunaan metode proses hirarki analitik untuk membantu penentuan Iokasi industri di kawasan industri secara hirarkis. Metode ini mempakan teknik pengambilan keputusan yang mampu mempertimbangkan kriteria-kriteria kuantitatif dan kualitatif.
Sebagai contoh penerapan metode ini dalam studi kasus PT Metal Diameter, akan dinilai beberapa kawasan industri di DKI Jakarta dan Jawa Barat sebagai lokasi industri yang harus dipertimbangkan. Hasil penilaian terhadap beberapa altematif kawasan industti menlanjutkan bahwa Jakarta Industrial Estate Pulogadung merupakan kawasan industri terbaik berdasarkan atas penilaian dari skala banding berpasangan dengan metode Proses Hirarki Analitik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
"Lokasi dari sebuah industri industri mempakan faktor yang harus dipertimbangkan oleh penanam modal apabila ingin membangun ataupun mengembangkan suatu industri. Permasalahan dalam penentuan lokasi ini merupakan masalah yang kompleks, mempunyai dampak yang besar bagi keberhasilan perusahaan di masa datang. Industri dalam menentukan lokasinya akan dipengamhi oleh potensi dari lokasi tersebut, karena setiap lokasi mempunyai perbedaan dalam kualitas ruang sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan produksi_ Pemilihan lokasi industri ditentukan oleh bekerjanya faktor-faktor lokasi industri yaitu kriteria-kriteria pemilihan lokasi. Keberadaan kawasan-kawasan industri yang mempakan pemusatan dari beberapa industri pada lokasi tertentu, merupakan alternatif terbaik sebagai lokasi industri. Dengan berlokasi di kawasan industri diharapkan agar industri tersebut dapat bemperasi secara komplementer dan rnemudahkan dalam usaha memperkecil dampak yang kurang menguntungkan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri. Berdasarkan hal tersebut maka diusulkan pcnggunaan metode proses hirarki analitjk untuk membantu penentuan lokasi industri di kawasan industd secara hirarkis. Metode ini merupakan teknik pengambilan kcputusan yang mampu mempertimbangkan kriteria~krileria kuantitatlf dan kualitatif. Sebagai contoh penerapan metode ini dalam Studi kasus PT Metal Diameter, akan dinilai beberapa kawasan industri di DKI Iakana dan Jawa Barat sebagai lokasi industri yang harus dipertimbangkan. Hasil penilaian terhadap beberapa altematif kawasan industri menunjukkan bahwa Jakarta lndustrial Estate Pulogadung merupakan kawasan industri terbaik berdasarkan atas penilaian dan skala banding berpasangan dengan metode Proses Hirarki Analitik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik
"Pengembangan Sumber Daya Manusia yang berbasis kompetensi merupakan hal yang harus dilakukan untuk menghadapi era globalisasi sekarang ini. Agar karyawan mempunyai kemampuan secara penuh dalam melaksanakan pekerjaan mereka, maka suatu instansi atau perusahaan wajib menerapkan suatu sistem pelatihan yang berbasis kompetensi.
Penerapan program pelatihan yang berbasis kompetensi berfungsi sebagai proses transformasi. Untuk menilai keberhasilan program-program tersebut, manajemen harus mengevaluasi kegiatan-kegiatan pelatihan dan pengembangan secara sistematis.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi Cepu adalah pelaksana tugas Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral di Bidang Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi. Pusdiklat Migas selalu berusaha untuk mengevaluasi setiap program pelatihannya. Penulis mengusulkan penggunaan metode evaluasi dengan Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk menentukan prioritas kriteria dalam evaluasi program pelatihan. PHA merupakan teknik pengambilan keputusan yang mampu mempertimbangkan aspek atau kriteria-kriteria kualitatif dan kuantitatif suatu permasalahan.

Human resource development based on competency must be done to anticipate, now a days globalization. In order that employees have skills to do their jobs, an institution or company is obliged to apply is on competence based training system.
Applying competence based training program function as process of transformation. To get successful/programs, management have to evaluate training activities and development systematically.
The Center of Training and Education of Oil and Natural Gas, Cepu is the executor of The Agency of Training and Education of Energy and Mineral Resources, Ministry of Energy and Mineral Resources of The Republic of Indonesia for the education and training in oil and natural gas. The Center of Training and Education of Oil and Natural Gas is always evaluating its training programs. The author of this thesis proposes use of Analytic Hierarchy Process (AHP) to determine training program evaluation criteria priorities. AHP is a decision making technique capable to consider qualitative and quantitative criteria of problems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T10813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Syamsuddin
"Pengukuran kinerja merupakan faktor yang amat penting bagi perusahaan. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan. Model pengukuran kinerja tradisional tidak lagi memadai untuk lingkungan bisnis yang sangat kompetitif. Pengukuran kinerja tradisional hanya menitik-beratkan pada kinerja keuangannya saja tanpa memperhatikan aspek-aspek lain yang sebenarnya sangat mempengaruhi keberhasilan kinerja keuangan tersebut.
Agar mampu bersaing dalam dalam lingkungan bisnis persemenan yang semakin kompetitif, PT. Semen Tonasa membutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja yang tidak hanya ditinjau dari aspek keuangan saja.
Balanced Scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja yang menyeimbangkan antara ukuran kinerja keuangan dengan tiga aspek lainnya yaitu pelanggan, proses bisnis internal dan proses pertumbuhan dan pembelajaran. Balanced scorecard menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan kedalam sasaran-sasaran strategik yang bersifat komprehensif, koheren dan seimbang, yang dikelompokkan dalam empat prespektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Setiap sasaran strategik tersebut ditentukan indikator-indikator kinerjanya. Pengukuran terhadap indikator-indikator kinerja tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi perusahaan, sehingga perusahaan dapat merumuskan langkah-langkah strategik (inisiatif-inisiatif strategik) untuk mencapai sasaran-sasaran strategik tersebut.
Proses Hirarki Analitik dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan inisiatif-inisiatif strategik yang sangat mempengaruhi keberhasilan kinerja perusahaan, yaitu dengan menentukan besar bobot masing-masing inisiatif strategik. Pembobotan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pengaruh masing-masing inisiatif strategik terhadap peningkatan kinerja perusahaan.

Performance assessment plays important rule for a company. It can be used to evaluate whatever a company has already achieved so far. The old-fashioned performance assessment is no longer practicable for a highly competitive modern business of today simply because it focused on the company's financial aspect only without regarding the other aspects which are off course affecting the financial statement.
In order to survive in a strong competitive environment of cement industries,PT. SEMEN TONASA needs performance assessment system that not focused only on the financial aspect of the company.
Balanced Scorecard as a performance assessment system that combines the financial aspect as well as the three other aspects: the customer, the internal business process, and the learning and growth process. Balanced Scorecard describes the company's mission, vision, and the strategies into comprehensive, coherent, and balanced strategic objectives which are grouped into four perspectives: financial perspective, costumer perspective, internal business process perspective, and learning and growth perspective. Every strategic objective mentioned above is determined by its performance indicator. The evaluation of the performance indicator is to recognize the real condition of a company, so that it can make a strategic steps (strategic initiatives) to access those strategic objectives.
The Analytical Hierarchy Process, can be used as a tool determine the strategic initiatives that affect the company's performances which by determining the proportional rate every strategic initiative. This act of proportioning is intended to recognize the influence level of every strategic initiative vis-à-vis the-company's performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T 8784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Syamsuddin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T41026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virgitha Wulandari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uly Amrina
"ABSTRAK
Kasus gawat darurat yang tidak ditangani dengan oepat dapat mengakibatkan kematian, aiaupun trauma lebih Ianjut yang berbahaya. Trauma atau kematian tersebut mungkin tidak akan teriadi jika korban dapat ditolong dalam waktu kurang dari 10 menit. Untuk mencapai kondisi tersebut, Dinas Kesehatan DKI Jakarta berusaha memperkuat Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu yang dimiliki, khususnya untuk Fase Pra-Rumah Sakit, dengan cara menempatkan 30 Ambulans Gawat Darurat (AGD) 118 di tempat-tempat yang strategis dan tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Dalam skripsi ini dilakukan penelitian terhadap B2 alternatif Iokasi, meliputi Puskesmas Kecamatan, Kepolisian Sektor dan Pemadam Kebakaran Suku Dinas. Metode Proses Hirarki Analitis digunakan penulis untuk mengembangkan model keputusan rating. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data kualitatif dan kuantitatif yang diisi oleh para expert di bidang kasus gawat darurat dan sistem AGD 118. Hasilnya digunakan untuk mendukung penyusunan hirarki keputusan, yang terdiri dari tujuan utama, kriteria-I-criteria utama dan kelas-kelas Skala intensitas dari masing-masing kriteria. Knteria-knteria tersebut meliputi kedekatan lokasi dengan daerah rawan kasus gawat darurat, kemacétan Ialu Iintas, kernudahan akses ambulans, keamanan Iokasi dan ketersediaan fasilitas NICK, rnakan dan istirahat.
Berdasarkan metode perbandingan berpasangan antara kriteria utama dan skala intensitas, serta metode rating terhadap aIternatif~aItematif Iokasi, didapatkan pnoritas lokasi untuk AGD 118. Kemudian dilakukan analisis terhadap sensilivitas pembobotan hirarki. Hasil studi ini adalah penempatan lokasi AGD 118 di DKI Jakarta dalam sebuah peta."
2001
S49919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Marsudi
"Balanced scorecard merupakan seperangkat target kinerja dan sebuah pendekatan kepada pengukuran kinerja, dari sisi keuangan dan nonkeuangan, dengan keempat perspektifnya yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis intemal serta pembelajaran dan pertumbuhan, yang menekankan pada pencapaian semua tujuan organisasi yang berhubungan dengan tujuan primer dan tujuan sekunder, sehingga tercapai keseimbangan.
Perancangan balanced scorecard di PT XYZ dilakukan dengan merumuskan sasaran strategis pada setiap perspektif dan menentukan ukuran pencapaiannya, yang diturunkan dari visi dan strategi perusahaan. Sasaran strategis kemudian diberi prioritas kepentingan menurut para pembuat keputusan di perusahaan. Pemberian prioritas dilakukan dengan melode proses hirarki analitik.
Hasil dari penelitian ini adalah berupa rancangan balanced scorecard, yang terdiri dari sasaran strategis, ukuran pencapaian sasaran strategis dan inisiatif strategis pada keempat perspektif balanced scorecard, dengan pemberian bobot pada sasaran strategis masing-masing perspektif yang memudahkan pemisahan melihat prioritas dari pencapaian sasaran-sasaran strategis tersebut. Prioritas perspektif balanced scorecard di PT. XYZ berdasarkan bohot adalah perspektif keuangan (O.467), pelanggan (0.303), proses bisnis internal (0.164) dan pembelajaran dan pertumbuhan (0.066).

Balanced scorecard is a set of performance target and an approach to performance measurement, financial and nonfinancial, with four perspectives: financial, customer, internal business, and learning and growth, that stresses meeting all the organization's objectives, hence the balance.
The Balanced scorecard designed process at PT XYZ is started by generate the strategic targets in four perspectives balanced scorecard and determine the key performance indicator, that formulated based on the company's vision and strategies. The strategic target is given priority by the decision maker in the company. The giving priority process uses the analitical herarchy process (AHP) method.
The result of this reseacrh is the balanced scorecard design, that consists of strategic targets, key performance indicators and strategic initiatives in four perspectives balanced scorecard. lt includes the weighting of the strategic targets, that helps the company to analyze the priority and achieves its. The priorities of balanced scorecard 's perspectives at PT XYZ, based on weighting, are financial perspective (0.467), customer ( 0.303), internal business process (0, 164) and learning and growth ( 0.066).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Syamsul Amron
"Dewasa ini masalah persampahan telah sampai pada suatu titik yang tidak lagi dapat dikatakan sederhana dan mudah dalam penyelesaiannya. Timbunan sampah yang meningkat cepat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dari kegiatan yang semakin beraneka-ragam, mulai terasa sulit dalam penanganannya. Hal tersebut lebih tidak seimbang dengan peningkatan kemampuan pemerintah kota/kabupaten, baik dari sisi pendanaannya berupa biaya operasional maupun kebutuhan tanahnya yang semakin sulit didapat serta penanganan pencemaran hasil dari pengolahan sampahnya tersebut.
Tulisan ini menyajikan hasil pendapat beberapa ahli yang merupakan kesimpulan dari penilaian terhadap 4 cara pengolahan sampah telah dikenal. Selanjutnya dengan menggunakan metode Analisa Hirarki Proses secara analisa biaya-manfaat dihitung metode mana yang mendapatkan nilai tertinggi. Hasil pcnilaian tertinggi yang didapat ternyata adalah cara pengolahan sampah dengan metode Sanitary Landfill.
Selanjutnya diharapkan kesimpulan dan saran dari tulisan ini terbaca oleh pengambil keputusan yang ada di pemerintah kota/kabupaten, sehingga orientasi dalam pengelolaan sampah terutama pada pengolahan akhir selama ini lebih bersungguh-sungguh mengingat diantaranya akibat-akibat yang akan terjadi di masa depan apabila pola pengolahan sampah selama ini yaitu secara open dumping tidak dirubah. Adapun kendala pendanaan sudah harus difikirkan jalan keluarnya yang paling baik bagi lingkungan. Perlu disosialisasikan secara luas bahwa pengolahan sampah yang benar adalah yang membawa manfaat paling besar untuk lingkungan dan masyarakat luas dalam jangka pendek maupun jangka panjang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sadiqin Wan Kurnia
"Perubahan dalam dunia usaha yang cepat, adanya regulasi dalam lingkungan hidup, serta adanya agenda reformasi yang menuntut perubahan pada pemerintahan, meningkatkan kebutuhan akan jasa konsultan. Di sisi lain, berkembangnya usaha jasa konsultan, munculnya pendatang baru, serta masuknya konsultan asing semakin meningkatkan persaingan antar perusahaan jasa konsultan. Semakin kompetitifnya dunia usaha jasa konsultan, memaksa perusahaan jasa konsultan untuk dapat bersaing dengan melaksanakan inisiatifinisiatif yang dapat meningkatkan kinerja perusahan. PT X sebagai salah satu perusahan jasa konsultan, juga menghadapi hal tersebut. PT X dituntut untuk merumuskan inisiatif yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk merumuskan inisiatif tersebut adalah balanced scorecard. Kelebihan balanced scorecard dibandingkan metode lain adalah balanced scorecard dapat menerjemahkan visi dan strategi perusahaan menjadi inisiatif.
Dalam merumuskan inisiatif strategis PT, X ada beberapa langkah yang dilaksanakan. Pertama, menerjemahkan visi dan strategi perusahaan menjadi sasaran strategis yang ingin dicapai. Sasaran strategis yang dirumuskan sangat dipengaruhi oleh karakter dan bidang usaha PT X. Kedua, menentukan prioritas sasaran strategis dengan menggunakan proses hirarki analitik. Ketiga, menentukan indikator kinerja untuk tiap sasaran strategis.
Beberapa indikator generik dapat digunakan, sedangkan indikator lainnya disesuaikan dengan karakter dan bidang usaha PT X. Keempat, merumuskan inisiatif strategis untuk mencapai atau meningkatkan pencapaian sasaran strategis. Dengan menggunakan kerangka balanced scorecard, diusulkan beberapa inisiatif strategis pada tiap perspektif balanced scorecard yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja PT X.

Rapid changes in business, environmental regulation for industry, and reformation agenda that demand changes in government, increase the needs for consultant service. On the other hand, the business growth of consultant service, the emergence of new comers and foreign consultant company, increase competition between consultant company. The more competitive the world of consultant service, pushed consultant company to survive in competition by deploying initiatives that can improves performance. X Inc. as one of the consultant company, also face that problems. X Inc. has to formulate initiatives that can improve its performance.
One of method that can be used to formulate initiatives is balanced scorecard. The superiority of balanced scorecard is that it can translate company's vision and strategy into initiative, while other method can't.
In formulating strategic initiatives of PT X, there are several steps that must be done. First, translating company?s vision and strategy into strategic objectives. PT X's strategic objectives is depend on its character and its core business. Second, determining the priority of strategic objectives using analytic hierarchy process. Third, determining performance indicators for each strategic objectives.
Some generic indicators could be used, but others must be adjusted to PT X's character and core business. Fourth, formulating strategic initiatives to gain or improve in achieving strategic objectives. Using balanced scorecard, there are several initiative strategic that is proposed in each perspective of balanced scorecard that hopefully can improve performance of PT X.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>