Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173353 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Landau, Puce Krisnawanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amar Rachman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Domitianus Rudy Hadiyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nawa Nurwahyudi
"Peran BLKI yang penting adalah dalam rangka menyiapkan tenaga kerja yang mampu menghadapi tantangan di abad yang penuh dengan perubahan dan persaingan. Disamping itu adanya pertumbuhan angkatan kerja yang jauh lebih cepat dan pada pertumbuhan lapangan kerja yang tersedia, serta adanya kekurangsesuaian antara keluaran pendidikan dan pelatihan dengan keahlian dan ketrampilan yang dibutuhkan di pasar kerja. Oleh karena itu, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kebutuhan pelatihan, sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan program pelatihan yang akan datang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktorial dengan menggunakan metode ekstraksi Pincipal Component Analysis, Eigenvalues sebesar 1, Maximum Iterations for Convergence sebesar 25 serta menggunakan Rotated Method: Varimax with Kaizer Normalization. Dari populasi sejumlah 55 orang responden instruktur diambil secara random sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner.
Selanjutnya dari penelitian ini ditemukan faktor-faktor kebutuhan pelatihan sebagai berikut, faktor-faktor yang termasuk variabel perencanaan program pelatihan adalah: faktor materi pelatihan, faktor analisis kebutuhan pelatihan, faktor rekrutmen, faktor instrumen evaluasi, faktor tujuan evaluasi dan faktor tujuan pelatihan. Adapun faktor-faktor yang termasuk dalam variabel pelaksanaan program pelatihan adalah faktor kompetensi instruktur, faktor fasilitas pelatihan, faktor peningkatan kemampuan instruktur, faktor media pengajaran, faktor metode motivatif, faktor metode isi dan faktor metode sasaran.
Berdasarkan hasil temuan penelitian, maka disarankan kepada pihak BLKI khususnya instruktur, dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan program pelatihan memperhatikan faktor-faktor kebutuhan pelatihan seperti yang telah disebutkan di atas. Selain dari itu untuk mendukung saran pertama, disarankan pula supaya instruktur selalu meningkatkan pengetahuan tentang perkembangan kondisi kerja di perusahaan. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5096
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Sofyan
"Dalam tulisan ini akan diuraikan bagairnana cara penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) terhadap pemenuhan kebutuhan seksual yang karena sesuatu sebab terpaksa, untuk sementara, menjadi anggota masyarakat penghuni Lapas yang kondisinya dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki berbagai keterbatasan baik secara fisik maupun sosial. Pemenuhan kebutuhan seksual adalah merupakan salah satu kebutuhan primer manusia, di samping kebutuhan-kebutuhan fisiologis lainnya. Bahkan menurut pencetus psikologis analisa, dikatakan bahwa kebutuhan seksual dibawa sejak lahir, dan sejak itu kebutuhan seksual berkernbang sampai orang itu meninggal dunia. Tidak berbeda dengan kebutuhan fisiologis manusia lainnya, apabila kebutuhan seksual ini tidak dapat dipuaskan rnaka akan menimbulkan ketegangan secara psikis. Yang pada gilirannya akan berperpengaruh terhadap perilaku seseorang. Oleh karena itu, setiap manusia akan selalu berusaha agar kebutuhannya tersebut selalu dapat terpenuhi.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada 3(tiga) hal yang akan menjadi fokus perhatian dari tesis ini, yakni: Pertama, adanya kebutuhan seksual dari penghuni Lapas yang merupakan sesuatu yang fitrah bagi manusia. Kedua, adanya kondisi yang serba terbatas sehingga kebutuhan tersebut relatif sulit untuk memperoleh pemuasannya secara wajar. Ketiga, adanya cara-cara yang dilakukan oleh narapidana dalam memenuhi kebutuhan seksualnya serta kondisi-kondisi yang mendukung narapidana melakukan hal tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kualitatif, menunjukan bahwa pemenuhan kebutuhan sexual bagi narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan dapat dilakukan dengan cara :
a. Secara Normal
Pemenuhan kebutuhan seksual bagi narapidana di Lapas Sukaburni dapat dilakukan secara normal ( dengan lawan jenis) dan melalui prosedur yang ada yaitu dengan melalui program Cuti Mengunjungi Keluarga (CMK) yang diijinkan oleh Lapas selama 2 x 24 jam di kediaman keluarga narapidana.
b. Pemenuhan Kebutuhan Seksual secara menyimpang
Bentuk pemenuhan kebutuhan seksual narapidana selain dari yang dilakukan secara normal (dilakukan dengan lawan jenis / heteroseksual) dan sesuai dengan aturan) juga terkadang dilakukan dengan secara menyimpang baik dari cara maupun dari objek seksual tersebut atau substansi seks itu sendiri rnaupun aturan yang ada.
Bentuk penyimpangan yang ada di Lapas Sukabumi adalah :
1. Melakukan hubungan seks dengan istrinya baik di dalam Lapas maupun di Luar Lapas dengan adanya bantuan dari petugas.
2. Melakukan masturbasi atau onani, baik yang dilakukan sendiri ataupun oleh istri dan pacar dari narapidana
3. Melakukan sodomi ataupun heteroseksual di antara narapidana, baik dilakukan dengan paksaan serta kekerasan ataupun perkosaan tetapi tidak jarang pula dilakukan dengan sukarela dan kedua belah fihak sama-sama menikmati.
Sedangkan kondisi yang mempengaruhi terjadinya pemenuhan kebutuhan seksual bagi narapidana di Lapas. :
1. Struktur Bangunan Lapas dan over kapasitas
2. Kurangnya Kegiatan Pembinaan Bagi Narapidana.
3. Tidak Elektifnya Program CMK Sebagai Salah Satu Program Pemenuhan Kebutuhan Seksual Bagi Narapidana
4. Adanya " Biaya Tinggi " dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Seksual di Lapas.
5. Jarangnya mendapat Kunjungan Keluarga."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sindroma koroner akut (SKA) merupakan suatu gangguan dimana jantung mengalami iskemi akibat penurunan aliran darah ke jantung secara tiba-tiba.
Pada pasien SKA akan mengalami tidak hanya maslaah fisik tetapi juga masalah psikologis dan spiritual. Masalah psikologis dan spiritual ini harus
diatasi karena akan berdampak buruk terhadap outcome pasien. Salah satu pendekatan untuk mengatasi masalah tersebut yakni dengan pemenuhan kebutuhan spiritual. Perawat sebagai care provider harus mampu memberikan asuhan keperawatan secara holistik, termasuk salah satunya yakni spiritual care. Namun demikian pelaksanaannya belum sesuai dengan yang diharapkan pasien. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut adalah persepsi. Dari penelusuran literatur ternyata terdapat perbedaan persepsi antara perawat dan pasien SKA terhadap kebutuhan spiritual. Pasien ternyata persepsinya lebih luas dibandingkan dengan persepsi perawat. Sehingga perawat harus mampu mengkaji lebih dalam lagi hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh pasien untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya."
613 JKKI 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Usman Noor
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan informasi pengguna Perpustakaan Divisi Perencanaan dan Strategis BNI, dilihat dari karakteristik kebutuhan informasi, penggunaan informasi dalam pekerjaan, jenis sumber informasi yang digunakan, dan tanggapan pengguna terhadap peran pustakawan dalam membantu pengguna mencari informasi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan Divisi Perencanaan dan Strategis BNI. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dilihat dari karakteristik kebutuhan informasi pengguna, mereka sangat membutuhkan informasi untuk menunjang pekerjaannya. Informasi yang didapat umumnya digunakan untuk menunjang riset. Internet dan Perpustakaan REN digunakan sebagai sumber informasi utama. dan pengguna berpendapat bahwa pustakawan REN telah melakukan perannya dengan baik ketika mereka mencari informasi.

Abstract
The objective of this research is to determine the information needs of users for Divisi Perencanaan dan Strategis Library, focused at the characteristics of information needs, the use of information, kind of information sources that used ,and user perception to the librarian role on helping users finding the information. This research is quantitative research using survey method. Respondents in this research were employees of Divisi Perencanaan dan Strategis BNI. The result is indicate they need information to support their tasks. Information generally obtained to support their research. Internet and REN Library is used as the primary source of information. Users think that REN librarian has done they role well when user seek information."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hanif Inamullah
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang kebutuhan informasi pegawai Deputi
Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim di Kementerian
Lingkungan Hidup serta cara apa yang digunakan oleh pegawai tersebut untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
informasi apa yang dibutuhkan oleh pegawai tersebut serta bagaimana pegawai
mereka memenuhi kebutuhan informasinya, dilihat dari subjek informasi, format
informasi, sumber informasi, serta sarana pencarian informasi yang digunakan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
survey. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai deputi tersebut. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa pegawai di deputi tersebut membutuhkan
informasi yang sesuai dengan bidang pekerjaannya, yaitu informasi mengenai
kerusakan lingkungan dan perubahan iklim. Informasi tersebut dapat diperoleh
dari sumber berupa buku teks, majalah, jurnal, dan peraturan perundangan. Untuk
memenuhi kebutuannya, pegawai menggunakan sarana berupa internet dan online
database.

Abstract
This research is about the information needs of the employees of Deputy of
Environmental Damage Control and Climate Change Ministry of Environment
and how they meet their information needs. The objective of this research is to
determine what kind of information is needed by the employees and how they
meet their need of information, focused at the subject of informations, format of
informations, resources, and information retrieval tools. This research is a
quantitative research using survey method. Respondents in this study were
employees of the deputy. The results of this research indicate that their need of
information relevant to their work. Such information can be obtained from sources
such as text books, magazines, journals, and legislations. Employees using the
facilities of internet and online database to meet their information needs
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43606
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suardana
"Penelitian ini berawal dengan melihat adanya tanggapan positif dari masyarakat pedesaan untuk mengikuti pelatihan, terbukti dari jumlah pendaftar cukup tinggi antara 25 orang sampai dengan 50 orang untuk setiap paket, sedangkan setiap paket hanya memerlukan sebanyak 16 orang.
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengungkap huhungan antara sikap terhadap perubahan persepsi terhadap program dengan minat mengikuti pelatihan. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut didasarkan pada data yang diambil dari subyek penelitian sebanyak 144 orang dari peserta pelatihan non institusional BLK Denpasar tahun anggaran 1997/1998 yang dilaksanakan di Daerah Tingkat II Kabupaten Badung, di tiga kecamatan yaitu ; Kecamatan Denpasar Barat, Kecamatan Abiansemal, dan Kecamatan Mengwi.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner tersebut digunakan untuk mengungkap data berkenaan dengan sikap terhadap perubahan, persepsi terhadap program, dan minat mengikuti program .pelatihan. Data yang dihasilkan adalah data skala sikap yang menggambarkan variasi ketiga variabel tersebut. Analisis korelasi sederhana dan ganda digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel sikap terhadap perubahan dan persepsi terhadap program sebagai independen variabel dengan minat untuk mengikuti program pelatihan sebagai dependen variabel.
Hasil analisis korelasi menunjukkan kecendrungan sebagai berikut:
Sikap terhadap perubahan mempunyai hubungan yang positif dengan minat mengikuti pelatihan dengan koefisien korelasi composite variabel kesiapan berinteraksi, proses evaluatif dan harapan peserta. dengan kebutuhan dan keteraturan sebesar 0,193, 0,213, 0,236, dan 0,171, 0,204, 0,213.
Persepsi terhadap program mempunyai hubungan yang positif dengan minat mengikuti pelatihan dengan koefisien korelasi composite variabel kemampuan instruktur fleksibelitas program dengan kebutuhan dan keteraturan sebesar 0,226, 0,419, dan 0,226, 0,399. Sumbangan variabel sikap terhadap perubahan dan persepsi terhadap program secara bersama-sama terhadap minat mengikuti pelatihan ditunjukkan oleh koefisien determinsi composite variabel kesiapan berinterkasi, proses evaluatif, harapan peserta, kemampuan instruktur dan fleksibelitas program terhadap kebutuhan dan keteraturan sebesar 21,6% dan 19%."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widhi Harsoyo
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orang tua peserta, dengan minat peserta untuk mengikuti program pemagangan, juga hubungan antara persepsi peserta terhadap program pemagangan ke Jepang dengan minat peserta mengikuti program. Sebagai obyek penelitian adalah para peserta pelatihan Pra Pemberangkatan Magang di Jepang, Angkatan 102 (13 - 6) di BLKKP Lembang yang berjumlah 163 orang.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dan data sekunder tentang program pemagangan. Kuesioner digunakan untuk mengungkap data tentang data pribadi, status sosial ekonomi, orang tua, minat peserta, dan persepsi peserta tentang program pemagangan.
Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi secara sederhana untuk mengukur hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat peserta, antara persepsi peserta dengan minat peserta dan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat peserta.
Hasil analisis korelasi adalah sebagai berikut :
1.Status sosial ekonomi orang tua peserta mempunyai hubungan negatif dengan minat peserta dengan koefisien korelasi adalah : -0,70. Sehingga sumbangan variabel status sosial ekonomi orang tua hanya dapat menjelaskan sebanyak 49 % terhadap minat peserta.
2.Persepsi peserta mempunyai hubungan positif dengan minat peserta (0,58). Sumbangan variabel persepsi terhadap minat peserta adalah 34 %.
3.Status sosial ekonomi orang tua mempunyai hubungan negatif dengan persepsi peserta (- 0,45). Sumbangan variabel persepsi terhadap minat peserta adalah 20 %.
Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, maka disarankan untuk mempertimbangkan status sosial ekonomi dalam rekruitmen calon peserta program pemagangan, juga perlu dilaksanakan penyebaran informasi mengenai program secara lebih Iuas dan merata kepada masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T2493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>