Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94651 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sriwahyuni Saptasiwi
1983
S2055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Pradata I.K.
"Hubungan antara konselor dengan kliennya merupakan hakekat atau inti dari konseling im sendiri. Beragam pendekatan dalam konseling memiliki pandangan yang berbeda mengenai corak hubungan yang terbentuk antara konselor dengan kliennya. Psikoanalisis klasik misalnya menekankan hubungan yang berjarak, sementara humanistik justru mendorong hubungan yang setara dan hangat antara konselor dengan klien. Meskipun demikian, ada komponen-komponen dasar yang ada dalam semua hubungan antara konselor dengan kliennya, salah satunya adalah hubungan yang riil (real relationship). Dalam hubungan yang riil, terdapat kesejatian (genuineness) baik dari konselor maupun klien. Bagi Carl Rogers, pelopor penclekatan client-centered dalam aliran humanistik, kesejatian konselor adalah 1-condisi terpenting dari tiga kondisi yang penting dan cukup (necessary and sigjicient) untuk menumbuhkan perubahan kepribadian yang konstruktif pada diri klien. Kesejatian konselor secara umum digambarkan sebagai kemauan dan kernampuan konselor untuk menjadi dirlnya sendiri, jujur, dan terbulca terhadap kliermya selama konseling Bagi Rogers, lcesejatian secara khusus adalah kondisi kongruen antara pengalaman, kesadaran, dan komunikasi. Dalam membahas kesejatian, ada konsep lain yang erat kaitannya yaitu pengungkapan diri (MM disclosure). Pengungkapan diri konselor adalah tindakan konselor mengungkapkan infomlasi personal tentang dirinya dan respon terhadap klien yang muncul selama konseling.
Penelitian ini bermaksud mengetahui penghayatan konselor terhadap kesejatian dan pengungkapan dirinya selama konseling Penelltian ini dicoba dilakukan dalam keranglca eksistensialis-fenomenologis yang berupaya menelaah pengalaman manusiawi peneliti meminta partisipan merefleksikan pengalamannya, menuliskan pengalamannya dalam kuesioner, lalu terlibat dalam wawancara. Hasil analisis yang dibuat peneliti didiskusikan kembali dengn paxtisipan untuk mendapalkan umpan balik sebelmn dibuat kesimpulan akhir. Partisipan yang terlibat dalam penelilian ini bexjumlah empat orang, kesemuanya konselor di bidang psikologi klinis dengan rentang pengalaman antara 7 sampai 19 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kesejatian diartikau panisipan sebagai kejujuran dan kepedulian. Kesejatian ditampill-can partisipan dengan mempertimbangkan kerangka kepentingan klien dan proses konseling. Mengingat bahwa kepentingan klien dan konseling menjadi perhatian utama, maka tampil sejati tidak dilakukan begilu saja.. Kesejatian diupayakan untuk dilandasi oleh empati, ditampilkan dengan cara halus atau melalui strategi tertentu dan dengan melihal saat yang tepat. Tampil sejati temyata dihayati pula menimbulkan dilema. Di satu sisi, tampil sejati diyakini sebagai hal yang manusiawi dan penting bagi proses konseling (sebagaimana diajarkan oleh pendekatan humanislik). Di sisi lain, tampil sejati ternyata dipandang dapat bemkibat dua hal negatif, yaitu (a) mengganggu citra yang melekat pada diri konselor dan (b) mengganggu proses konseling. Meskipun tidak mudah untuk diretfleksikan., tampil sejati memberi dampak positif dan negatif. Secara khusus, kesejatian tidak mudah ditampilkan dalam kasus kekerasan. Kesejatian juga dihayati seorang partisipan sebagai hal yang tldak mudah ditampill-can di awal karir. Keempat partisipan berpendapat bahwa pengungkapan diri (dala menceritakan informasi personal) dilakukan secara terbatas dan berhati-hati hanya kepada klien yang dapat dipercaya- Pengungkapan diri hanya dilalcukan untuk memberi penguatan kepada klien bahwa ia tidak seorang diri dalam menghadapi masalah. Untuk penelitian selanjutnya disarankan melihat pula penghayatan klien tentang kesejatian konselor Serta bagaimana kesejatian dan pengungkapan diri ditampillcan secara aktual selama konseling. Beberapa faktor yang mempengaruhi kesejatian konselor dalam konseling juga menarik untuk diteliti lebih lanjut, seperti jenis kasus yang dihadapi konselor, pengaruh kepribadian konselor, latar belakang pendekatan teoretik yang dianut."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Sudarmiati
"ABSTRAK
Menopause merupakan suatu fenomena komplek dalam kontek sosial budaya. Tesis ini bertujuan untuk mengembangkan konsep mengenai pengaruh sosial budaya Karawang pada respon dan koping wanita yang mengalami menopause. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Grounded Theory. Delapan partisipan dalam penelitian ini didapatkan dengan cara theoretical sampling. Proses analisa data menggunakan tematik analisis. Meskipun terdapat budaya yang kurang mendukung, wanita dapat menerima menopause dan melakukan koping adaptif yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada tenaga kesehatan bahwa pengalaman menopause sangat individual. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan sampel yang lebih besar dan karakteristik partisipan yang heterogen.

ABSTRACT
Menopause is a complex phenomenon experienced within a sociocultural contex. The purpose of this study is to develop concept about the influences of sociocultural on responses and coping toward menopausal women. A qualitative research design (grounded theory) was use to analyze the experiences of midlife women move through the transition of the perimenopause. Eight participants were selected by theoretical sampling. Data was analyzed used by thematic analysis.Women accept menopause although there is negative cultural in Karawang. Internal and eksternal factor can influences respons and coping. This results give a knowledge to nursing that menopause experiences are individualize. It requires same study with higher sample and more heterogeneous participants characteristic. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Reknoningsih
"Perkembangan mental yang sehat pada anak mencerminkan kualitas kepribadian anak sebagai masa depan dan generasi penerus cita-cita suatu bangsa. Guna membentuk dan mengembangkan kepribadian anak, diperlukan stimulasi untuk mencapai perkembangan yang optimal terutama pada usia lima tahun pertama kehidupan atau usia prasekolah. Tujuan karya ilmiah akhir (KIA) ini adalah memperoleh gambaran tentang Efektivitas Terapi Kelompok Terapeutik Pra Sekolah terhadap perkembangan inisiatif anak usia pra sekolah di RW 06 Kelurahan Suka Damai Tanah Sareal Bogor Tahun 2014.
Karya ilmiah akhir ini menggunakan pendekatan model konseptual keperawatan Hildegard Peplau dan manajemen CMHN (Community Mental Health Nursing). Hasil KIA menunjukkan peningkatan perkembangan inisiatif anak usia pra sekolah dan kemampuan ibu dalam melakukan stimulasi perkembangan. Terapi kelompok terapeutik pra sekolah direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan keperawatan kesehatan jiwa pada anak pra sekolah beserta keluarga dengan melibatkan kader kesehatan di masyarakat guna mengoptimalkan perkembangan inisiatif anak.

The mental health in children show the good qualities of child as the nation future generation.To establish and develop the children, required stimulation to achieve optimal growth, especially in the first five years of age or preschool age. The purpose of this study was to obtain an overview of the effectiveness of group therapy Therapeutic Pre-School initiative on the development of pre-school children in RW 06 Suka Damai Bogor in 2014.
Recent scientific work uses a conceptual model approach Hildegard Peplau nursing and management CMHN (Community Mental Health nursing). Therapeutic preschool group therapy is recommended in order to do health care in the community as a form of mental health nursing services to pre-school children and their families by involving the cadre in order to optimize the initiatives of child's development
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ditya Prawasti
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara gejala-gejala menopause dan kepuasan perkawinan pada wanita. Terdapat 60 wanita menopause yang berpartisipasi sebagai subyek di dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan terjemahan dan adaptasi dari Dyadic Adjustment Scale untuk mengukur kepuasan perkawinan, dan terjemahan dari Menopause Rating Scale untuk mengukur gejala-gejala menopause. Data diolah dengan menggunakan analisis Pearson's Correlation.
Hasil analisa mengungkapkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara gejala-gejala menopause dan kepuasan perkawinan pada wanita. Selain itu, terdapat pula hubungan negatif yang signifikan antara gejala-gejala menopause dan ketiga aspek yang terdapat dalam kepuasan perkawinan, yaitu persetujuan bersama, kepuasan hati, dan persamaan serta kebersamaan. Hasil penelitian menyarankan bahwa sebaiknya para wanita dapat lebih memahami tentang gejala-gejala menopause agar dapat mengantisipasi segala keluhannya dan wanita juga diharapkan dapat lebih terbuka dengan suami akan proses menopause yang dialami.

The aim of this study is to observe whether there is a relationship between menopausal symptoms and marital satisfaction. There were 60 menopause women who participated in this study. The current study used the translation and the adaptation from the Dyadic Adjustment Scale to measure marital satisfaction and the translation from Menopause Rating Scale to assess menopausal symptoms. The Data was analysed by using Pearson's correlation analysis.
The results revealed that there was a significant negative relationship between menopausal symptoms and marital satisfaction. Moreover, there were also significant negative relationships between menopausal symptoms and three aspects in marital satisfaction, which are consensus, satisfaction, and cohesion. Furthermore, the study suggested that women should be completely aware of menopausal symptoms to deal with the problems. Besides that, women should be more approachable to their husbands about the menopausal symptoms and problems."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini berjudul tingkat pengetahnan tentang menopause dan tingkat kecemasan pada wanita usia 40 - 50 tahun dalam menghadapi masa menopause. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang menopause dan tingkat kecemasan pada wanita usia 40 - 50 tahun dalam menghadapi masa menopause. Tempat penelitian dilaksanakan di wilayah RW O3 Kelurahan Medan Satria, Bekasi, karena di wilayah tersebut banyak terdapat wanita usia 40 - 50 tahun. Desain yang digunakan adalah deskriptif sederhana, menggunakan tabel distribusi frekuensi, dengan jumlah responden 48 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang menopause (64,6 %) dan mayoritas responden mengalami tingkat kecemasan yang ringan dalam menghadapi masa menopause (85,4 %)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5169
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luciana B. Sutanto
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
618.175 LUC w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wagiyo
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah mitos Sudaya yang tcrjadi di Jawa Tengah, masyarakat beranggapan bahwa wanita yang telah memasuki masa menopause tidak membutuhkan kebutuhan seksual sehingga setiap orang tua yang ditinggal mati oleh salah satu pasangannya bila hendak menikah lagi selalu mendapat rintangan dari anak - anaknya. Penelitian ini bertujuan mencari tahu tentang gambaran perilaku wanita Jawa dalam menjalani masa menopause termasuk di dalamnya perilaku seksual. Penelitian ini didesain dengan metode kualitatif etnografi, metode pengambilan partisipan atau sampel dengan metode purposif sampling tehnik pengambilan data dengan cara wawancara mendalam dan observasi sedangkan analisis data dengan menggunakan metode toksonomi, hasil penelitian ini bahwa wanita Jawa belum memahami apa itu menopause dan perubahan yang terjadi. Perilaku atau kegiatan seharii-hari wanita Jawa adalah melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan rumah tangga, termasuk memasak, upaya perawatan diri dan kesehatan reproduksi dilakukan dengan minum jamu Jawa sedangkan untuk aktifitas seksual, semua partisipan masih aktif melakukan hubungan seksual, meskipun frekuensinya menurun. Intake nutrisi yang dilakukan wanita Jawa selama masa menopause mengalami penurunan terutama porsi makan.

This study was triggered by a cultural myth which is believed among the people in Central Java that the needs of sexual activity of women who are in the menopause period is not longer necessary. Consequently, there are always barriers especially from the children of any menopause widows of death husband to remarry. The purpose of this study is to explore Central Javanese women's behaviors as well as their sexual behaviors in dealing with menopause period. A qualitative ethnographic method was applied to this study. The participants were selected using purposive sampling methods. The data was obtained from an in depth interview and observations. Taxonomy methods were performed to analyze data. The results of this study suggested that the Central Javanese women had little understanding on the nature of menopause and the possibly changes occurred at that period. The main activity of those women were doing household activities including cooking, taking Javanese traditional herbs (jamu) to maintain reproductive health, and all the participants remained active sexually even though the frequency of the activities decreased. There was also reducing in the nutritional intake during menopause period among Central Javanese women."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meisty Andini
"ABSTRAK
Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui apakah Intimacy in Reluiionship (PAIR) yang telah diterjemahkan kc dalam Bahasa
Indonesia merupakan alat ukur yang valid dan reliabel untuk mengetahui tingkat
intimacy pada wanita menopause. Selain itu, dengan memasukkan variabel
menopause, peneliti juga bcrkeinginan untuk mengetahui gamharan keadaan
responden secara umum selama menopause.
Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan subjek penelitian sebanyak 44
rcsponden. Subjek dipilih dengan kriteria telah mengalami menopause selama satu
tahun, berusia antara 50 sarnpai dengan 55 tahun dan masih mcmiliki pasangan
hidup. Selain itu, untuk memudahkan penyebaran alat dan mengurangi pengaruh
budaya dilakukan pembatasan domisili subjek, yaitu terbatas pada subjek yang
berdomisili di Jabodetabek.
Uji validitas menunjukkan bahwa dari 36 item daIam,skala PAIR, 32 item
dinyatakan valid, sedangkan 4 item dinyatakan tidak valid dengan nilai korelasi
bcrgerak zmtara 0.335 sampai dcngan 0.796. Semcntara tji reliabilitns pada sctiap
aspek intimacy setelah dikurangi item-item tidak valid menghasilkan nilai 0,455
sampai dengan 0.723.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa keluhan psikis lebih sedikit dialami oleh
responden dan tidak dirasakan mengganggu dibandingkan dengan keluhan fisik.
Sebanyak 35 responden (79.5%) merasakan keadaan yang baik selama
menopause. Ditinjau dari segi usia dan pendidikan, secara umum jumlah subjek
pada setiap tahap yang mengalami keadaan baik lebih banyak daripada yang
merasakan keadaan buruk.

ABSTRACT
The focus of this stutbr is to see whether Personal Assessment of Intimacy in
Relationship (PAIR) which alreath-' translated to Indonesian is a valid and
reliable test measurenzent lo see level of intimacy for menopause women. The
purpose of this stuclv, which include menopause variable, is to know the
responden 's view in general during menopause.
This study is quantitative with data collectedjrom 44 respondens. Subjects are
women who already experience menopause for I year, age ranging _hom 50 to 55
and still have living spouses. To simplifv the spreading of test measurement and
minimizing culture influences, there ?s a limit on subject domicile (Jabotabek area
only).
Validity lest show that from 36 items on PA IR scale, 32 are valid -'t invalid with
correlation values ranging from 0.335 to 0. 796. Reliability test on its aspect of
intimacy resulted on values of 0. 45.5 to 0. 723.
The result/7'om the .statistical test shows that psychological problems experienced
by res/Jondens are slim or none at all. compare to physical problems. 35
resyzondens (79.5%) felt a _/air condition during menopause. l~)-om age and
educational point Q/` view, subjects who experienced better condition are a lot
more than subjects with worse conditioKey word: intimacy, menopause, PAIR.

"
2007
T34059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarah Debbi Faradilla
"Menopause adalah masa berhentinya ovulasi dan menstruasi yang mengakibatkan berhentinya masa untuk melahirkan anak dan terjadi pula perubahan fisik dan psikologis. Wanila yang berada pada masa perimenopause yaitu periode dimana wanita berada pacla rentang 2-8 tahun sebelum menopause dan 1 tahun mengalarni amenore, Ialu diikuti dengan post menopause, umumnya mengalami gejala kecemasan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah pengetahuan atau sumber informasi yang diterirna. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan tingkat kecemasan yang dialarni wanita pada masa perimenopause di RW 017 Kelurahan Jatirahayu. Desain penelitian ini deskriptif korelasi. Metode pengambilan sampel dengan eara purposive sampling, yakni responden dipilih berdasarkan kriteria yang dinginkan oleh peneliti sejumlah 48 responden. Data dikurnpulkan menggunakan kuesioner berisi pertanyaan tentang pengetahuan menopause, dan tentang kecemasan yang dialami wanita pada masa perimenopause. Hasil penelitian dari data univariat menunjukan paling banyak 60,42 % atau sejumlah 29 responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi, dan sebanyak 69 % atau sejumlah 33 responden memiliki tingkat kecemasan sedang. Hasil penelitian dari analisis bivariat, dapat diketahui P value 0,581 cc =0,05 (p > cc), yang berarti Ho gagal ditolak menyatakan bahwa, tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan tingkat kecemasan wanita pada masa perimenopause."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5705
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>