Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84253 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boen Sri Oemarjati, 1940-
Djakarta : Gunung Agung, 1971
899.221 BOE b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boen Sri Oemarjati, 1940-
Djakarta : Gunung Agung, 1971
899.221 BOE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompoel, H.F.
Djakarta: Soeroengan, 1954
899.221 SIT b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lilia Sari
"Tennessee Williams (1911-1983) adalah seorang dramawan Amerika yang mulai dikenal namanya pada sekitar pertengahan abad dua puluh. Bersama-sama dengan Arthur Miller, ia dianggap oleh para kritikus sebagai dramawan besar yang mewarnai dan mendominasi dunia lakon dan panggung teater Amerika pada masa pasca Perang Dunia ke Dua(Weales, 1979:404). Tennessee Williams merupakan seorang pengarang yang cukup produktif dan berbakat. Banyak di antara lakon-lakonnya berhasil dipentaskan di atas panggung teater bergengsi Broadway dan memperoleh sukses besar. Di samping itu, beberapa lakon-lakonnya juga berhasil memperoleh penghargaan tinggi dalam dunia sastra. Lakon The Glass Menagerie (1945) merupakan salah satu dari empat karyanya yang dianggap terbaik dan paling banyak memperoleh pengharhgaan (Jackson, 1986:vi). Tiga karyanya yang lain adalah A Streetcar Named Desire (1947), Cat on..."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yoesoef
"Latar Belakang
Membaca lakon-lakon Rendra baik asli, saduran maupun terjemahan dan menyaksikan pementasan teaternya merupakan "pertemuan" dengan sejumlah kegelisahan, kekerasan, kelicikan, dan muslihat. Di samping itu juga perjumpaan dengan kepasrahan, kesetiaan, ketabahan, keindahan hubungan manusia. Di sisi lain, dengan membaca lakon dan menonton pertunjukan teatemya kita bertemu pula dengan sejumlah pemikiran Rendra tentang berbagai hal, seperti pemikirannya teatang kebudayaan, tradisi dan inovasi, dan sejumlah masalah kemasyarakatan yang menyangkut persoalan sosial, politik, dan ekonomi yang ada di sekelilingnya. Dari pertemuan itu lahirlah sebuah dialog yang mengarah pada usaha pemahaman dan upaya menghadapi kemauan serta perkembangan zaman.
Sebagai seorang seniman Rendra adalah seorang saksi. Ia menjadi saksi zaman atas segala persoalan, perkembangan, dan perubahan yang muncul dalam masyarakat. Kesaksiannya itu, lebih tepat jika disebut sebagai sebuah reaksi, ia tuliskan dalam bentuk puisi dan lakon. Selain itu ia wujudkan pula melalui pementasan lakon-lakon karya pengarang asing yang diadaptasinya atau diterjemahkannya.
Persoalan lain yang muncul apabila kita membicarakan Rendra, terutama dalam kaitannya dengan perkembangan teater modern di Indonesia, adalah bahwa kita akan membicarakan seorang pembaharu. Dalam hal ini, ia telah menumbuhkan tradisi pertunjukan teater yang baru di Indonesia. Tradisi baru itu adalah tumbuhnya kesadaran akan perlunya sebuah bentuk teater yang mampu menyampaikan persoalan-persoalan masyarakat modern. Teater tradisional menurut Rendra tidak lagi mampu menjadi media yang efektif untuk menyampaikan dinamika masyarakat modern. Pemikiran ini kemudian diwujudkan dalam pelaksanaan di pentas teatemya. Dalam mewujudkan pembaharuannya ia juga memanfaatkan unsur-unsur pertunjukan tradisional dalam pertunjukannya, antara lain dalam pementasan Oidipus Sang Raja dan Hamlet yang bergaya kesenian ketoprak pada awal tahun 1970-an. Pemanfaatan unsur tradisi seperti itu barangkali telah disadari dan diinginkan pula oleh dramawan-dramawan lainnya, seperti Suyatna Anirum di Bandung. Akan tetapi, kecenderungan itu belum menggejala dan tidak dipandang sebagai suatu hal yang mengejutkan dalam kehidupan teater modern di Indonesia. Namun, ketika Rendra menggunakan perangkat tradisional dalam teatemya, orang mulai melihat sebuah usaha memodernkan pertunjukan teater dengan tidak meninggalkan unsur tradisi.
Di samping Rendra upaya memodernkan teater Indonesia telah banyak dilakukan orang, antara lain oleh Jim Adilimas di Bandung dan Asul Sani dengan ATNI-nya di Jakarta pada awal tahun 1960-an. Kedua tokoh ini tidak mengambil jalur tradisi dalam memodernkan teater, mereka justru banyak mengambil lakon-lakon dari Eropa dan Amerika sesuai dengan karakter lakon yang dimainkannya. Jim Adilimas, misalnya, banyak mementaskan dan menerjemahkan lakon-lakon karya Iouesca serta memperkenalkan bentuk konsep teater realis yang dikembangkan oleh Stanislavsky. Dari kalangan ATNI antara lain muncul pertunjukan "Monsserrat" dan "Bebek Liar"."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2007
899.210 7 ABS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Santosa
"Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke memiliki budaya yang beraneka-ragam. Kebudayaan ini mulai berkembang sejak dari zaman penjajahan Belanda, zaman pendudukan Jepang, zaman kemerdekaan sampai sekarang, akibatnya kegiatan sastra - merupakan salah satu bagian dari kebudayaan- yang dihasilkan juga cukup banyak jumlah dan ragarnnya.
Kesulitan banyak dialami dalam mencari dan menemukan informasi yang Lengkap tentang karya sastra suatu daerah tertentu, karya sastra dari pengarang tertentu, ataupun karya sastra pada kurun waktu tertentu. Banyak pula karya-karya sastra yang tidak lagi memiliki informasi yang lengkap karena tidak adanya dokumentasi yang baik. Hal-hal di atas sangat mengganggu bagi kegiatan belajar-mengajar dan penelitian. Bila hal itu dibiarkan berlanjut akan menghilangkan mata rantai sejarah kesusastraan di Indonesia. Langkah-langkah pelestarian perlu dilakukan untuk menyelamatkan, menyatukan, dan nielengkapi informasi kegiatan dan karya sastra Indonesia.
Tindakan nyata telah dilakukan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (PPPB) dalam agenda kegiatan 1994/1995 untuk melakukan penelitian dan penyusunan sejarah sastra Indonesia, Kegiatan ini bertujuan menginventarisasi, meneliti dan menyusun data penelitian kegiatan sastra Indonesia modern untuk kurun waktu tertentu.
"
Lengkap +
1995
LESA-25-Jan1995-10
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nuky Noviastiyanti Kristijono
"Masalah tokoh-tokoh dalam karya-karya sastra selalu merupakan masalah yang menarik untuk dibahas. Karena masalah tokoh dalam karya sastra merupakan pencerminan dari kehidupan sosial pada periode dimana tokoh-tokoh itu di-ciptakan. Pencerminan keadaan kehidupan sosial dan pengaruhnya terhadap tokoh-tokoh inilah yang penulis bahas. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membandingkan kepribadian tokoh-tokoh, khususnya tokoh-tokoh wanita dengan keadaan kaum wanita sesuai dengan latar sejarah lakon-lakon, yaitu abad kesembilanbelas. Sebagai sumber digunakan delapan karya-karya sastra dramawan besar Amerika abad keduapuluh, yaitu Eugene O'Neill yang selalu membentangkan masalah lewat lakon-lakon serta tokoh-tokohnya yang menggambarkan keadaan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Haryatmo
Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2003
899.222 MAC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Korrie Layun Rampan
Jakarta: Grasindo , 2000
899.221 KOR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>