Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137787 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Roy
"Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji mengenai ada tidaknya penerapan Akuntansi Lingkungan, suatu perkembangan bare dalam ilmu akuntansi, khususnya di Indonesia. Pengkajian terutama difokuskan terhadap isi pengungkapan-pengungkapan tentang lingkungan yang dibuat dalam laporan tahunan perusahaan untuk tahun 94/95 khususnya perusahaan-perusahaan yang telah go public dan yang mempunyai potensi pencemaran terhadap lingkungan. Pengungkapan dikategorikan dalam dua kategori yaitu: keterangan mengenai masalah lingkungan dan bentuk pelaporan dan sejauh mana hal-hal mengenai keuangan dan non keuangan diungkapkan. Metode penelitian yang akan digunakan ialah metode Content Analysis. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan diperoleh hasil yaitu adanya penerapan akuntansi lingkungan di Indonesia tetapi masih pada tingkat dini karena belum semua perusahaan mengungkapkan. Terbukti dan beberapa sampel yang telah memberikan pengungkapan tentang usaha-usaha perusahaan terhadap lingkungan yang dibuat dalam laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Jika dalam laporan keuangan dilaporkan tentang segi keuangan maka dalam catatan atas laporan keuangan dapat diketahui tentang kegiatan perusahaan terhadap lingkungan baik itu mengenai kebijakan perusahaan maupun dan segi teknis dalam kegiatan produksi. Penelitian ini juga menyarankan agar di masa yang akan datang kualitas pengungkapan ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggreini
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S26387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Popy Dewi Kurnia
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25612
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yanny
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S18222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suripto
"This study examines the impact of earnings management to impression management in Management
Discussion and Analysis (MD&A). Earnings management is measured using an index that includes accrual
discretional, income smoothing, and loss avoidance reporting. Impression management is measured using
an index that includes the use of self-serving attribution and accounting explanation bias. Impression
management data are obtained by content analysis of the MD&A sections of 594 annual report companies
in the period between 2004 and 2009. Empirical test results show that earnings management, performance
level, performance changes, and economic conditions negatively affects impression management. The study
results are usefull for regulators to formulate and enforce the Bapepam rules No. VIII.G.2 about annual
report to minimize the possibility managers conducting earnings and impression management.
Abstract
Penelitian ini menguji pengaruh manajemen laba terhadap manajemen impresi dalam Analisis dan
Pembahasan Manajemen (MD&A). Manajemen laba diukur menggunakan indeks yang mencakup akrual
diskresional, perataan laba, dan penghindaran pelaporan rugi. Manajemen impresi diukur menggunakan
indeks yang mencakup atribusi self-serving dan bias penjelasan akuntansi. Data manajemen impresi
diperoleh melalui analisis konten bagian MD&A 594 laporan tahunan perusahaan dari tahun 2004 sampai
2009. Penelitian ini berhasil memberikan bukti bahwa manajemen laba, tingkat kinerja, perubahan kinerja,
dan kondisi ekonomi berpengaruh negatif pada manajemen impresi. Hasil penelitian berguna bagi regulator
dalam merumuskan dan menegakkan aturan Bapepam No. VIII.G.2 mengenai laporan tahunan guna
meminimalkan kemungkinan manajer melakukan manajemen laba dan manajemen impresi."
STIE YKPN Yogyakarta, 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Iswardani
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh tingkat keluasan pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan terhadap earnings response coefficient yang menggambarkan hubungan antara laba dengan imbal hasil saham. Penelitian ini membuat hipotesis bahwa pengumuman laba dan pengungkapan sukarela bekerja secara bersama-sama dalam mempengaruhi imbal hasil saham.
Hipotesis ini menjelaskan bahwwa investor akan menggunakan seluruh informasi dalam laporan tahunan bersama dengan laba yang dilaporkan perusahaan untuk membuat keputusan investasi. Pengujian hipotesis ini menggunakan model regresi antara imbal hasil saham dengan perubahan laba. Sampe yang digunakan adalah perusahaan yang tercatat di BEI pada periode 2009-2010.
Penilaian pengungkapan sukarela dilakukan dengan menggunakan metode disclosure index. Sedangkan item pengungkapan sukarela dikembangkan berdasarkan Soeripto (1992), Botosan (1997), Sitanggang (2002), Lementis dan Weetman (2004), Adhariani (2005), Hossain dan Hammami (2009) dengan penyesuaian pada Kep-134/BL/2006 dan KNKG 2006.
Hasil penelitian mendukung hipotesis bahwa pengungkapan sukarela dan laba bekerja secara bersama-sama dalam mempengaruhi imbal hasil saham seperti yang telah dibuktikan pada penelitian-penelitian sebelumnya terkait earnings response coefficient. Uji sensitivitas dengan periode yang berbeda memberikan hasil yang berbeda dalam penelitian ini.

This study examines the impact of voluntary disclosure level in annual report on earnings response coefficient which defines the relationship between earnings and return. The study hypothesizes that the informativeness of earnings and voluntary disclosure is working complementay to affect return.
This hypothesis assumes that investor will the information provided in annual report together with information in earnings to make an investment decision. To test the hypothesis, current stock returns are regressed against curent earnings changes. The sample consist of 84 manufacturing companies listed in BEI with period on 2009-2010.
The amount of voluntary disclosure is measured using disclosure index. Meanwhile, checklist of voluntary disclosure items developed by Soeripto (1992), Botosan (1997), Sitanggang (2002), Lementis dan Weetman (2004), Adhariani (2005), Hossain dan Hammami (2009) and also adjusment with Kep-134/BL/2006 and KNKG 2006.
The findings of the test of the differences support the hypothesis that voluntary disclosure and informativeness of earnings work together to affect return that have been identified in previous studies regarding earnings response coefficient. The findings give different result in different holding period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emma Siamuljati Tjakradinata
"Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas transparency di pasar modal adalah melalui penerapan prisip-prinsip governance pada perusahaan-perusahaan yang tercatat (listed companies) yaitu dengan cara peningkatan yang terus menerus pada kualitas pengungkapan (disclosure) perusahaan tercatat. Peyediaan informasi yang memadai sangatiah penting untuk mengurangi terjadinya informasi asymmetry sehingga pemodal dapat melakukan keputusan investasinya dengan baik.
Penelitian empiris dan teoritis terdahulu menunjukkan bahwa kualitas pengungkapan perusahaan dipengaruhi oleh serangkaian variabel karakteristik perusahaan yang antara lain meliputi ukuran aset, tingkat laba, jumlah pemegang saham, jenis industri. skala kantor akuntan publik (KAP), status pencatatan dan tingkat pngembaiian. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki ukuran aset relatif besar, tingkat laba dan tingkat pengembalian yang relatif tinggi, serta jumlah pemegang saham yang relatif banyak, memiliki kualitas pengungkapan yang lebih baik. Disamping itu, perusahaan dari kelompok industri manufaktur, perusahaan yang tercatat pada lebih dari satu bursa dan yang menggunakan jasa KAP dalam kelompok lima terbesar (the big frve), juga cenderung memiliki kualitas pengungkapan yang lebih baik.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 64 perusahaan yang tercatat pada PT BEJ untuk tahun 1998, namun untuk tujuan analisa hubungan antara kualitas pengungkapan dan karakteristik perusahaan, maka digunakan sebanyak 49 perusahaan yang terdiri atas 35 perusahaan dalam kelompok industri manufaktur dan 14 perusahaan
dalam kelompok industri non-manufaktur. Analisis kualitas pengungkapan (disclosure quality) dilakukan terhadap 49 laporan tahunan perusahaan untuk tahun 1998. Hasil analisis menunjukkan bahwa perusahaan pada kelompok industri manufaktur memiliki rata-rata kualitas pengungkapan, yaitu 27.20%, dan kelompok industri non manufaktur sebesar 24.94% atau perbedaannya sebesar 2.26%. Skor rata-rata kualitas pengungkapan seluruh perusahaan adalah sebesar 26.56%.
Keseluruhan hasil pengujian atas pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kualitas pengungkapan laporan tahunan atas perusahaan yang tercatat pada SE3 dalam tahun 1998 menunjukkan bahwa hasil pengujian atas lima karakteristik perusahaan konsisten dengan hasil penelitian teoritis dan empiris sebelumnya. Kelima karakteristik tersebut adalah tingkat laba, jumlah pemegang sahan, jenis pencatatan, jenis IKAP dan jenis industri. Namun demikian, hanya dua karakteristik saja yang hasil pengujiannya tidak sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yaitu ukuran perusahaan dan tingkat pengembalian.
Selanjutnya, hasil analisis atas pengaruh kualitas pengungkapan terhadap dispersi harga saham menunjukkan bahwa kualitas pengungkapan secara negatif dan signifikan mempengaruhi dispersi harga saham. Hal ini mengimplikasikan bahwa semakin tinggi tingkat kualitas pengungkapan perusahaan, semakin rendah dispersi harga saham perusahaan. Implikasinya adalah bahwa semakin baik tingkat pengungkapan perusahaan, maka semakin rendah tingkat resiko (cost of equity capital) yang dicerminkan dengan rendahnya dispersi harga saham. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian teoretis dan empiris terdahulu.
"
2000
T20384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Adhika Nirmalasari
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dan nilai perusahaan terhadap tingkat pengungkapan sukarela pada laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010. Pengungkapan sukarela pada laporan tahunan perusahaan diukur berdasarkan checklist yang dikembangkan oleh Akhtaruddin et al. (2009) dan disesuaikan kembali dengan peraturan X.K.6 Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-134/BL/2006. Metode analisis yang digunakan adalah cross section dengan proporsi kepemilikan manajemen dan indeks pengungkapan sukarela pada tahun 2009 (t-1) sebagai variabel kontrol.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan mempengaruhi secara positif tingkat pengungkapan sukarela pada laporan tahunan perusahaan. Sedangkan, leverage dan nilai perusahaan, ditemukan tidak mempengaruhi pengungkapan sukarela secara signifikan. Penelitian ini juga menemukan bahwa variabel kontrol proporsi kepemilikan manajemen dan indeks pengungkapan sukarela pada tahun 2009 (t-1) mempengaruhi secara signifikan pengungkapan sukarela.

The purpose of this research is to investigate the effect of profitability, leverage, firm size, and firm value on the level of voluntary disclosure in the annual reports of manufacture companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the year of 2010. Voluntary disclosure on the annual reports is measured based on checklist developed by Akhtaruddin et al. (2009) and readjusted to X.K.6 Bapepam LK No. Kep-134/BL/2006. Analysis methodology used is cross section with managerial ownership proportion and voluntary disclosure index on year 2009 (t-1) as control variables.
The result finds that profitability and firm size affect the voluntary disclosure on company annual report positively. While, leverage and firm value, are found do not have significant influence on voluntary disclosure. This research also finds that control variables managerial ownership proportions and voluntary disclosure index on year 2009 (t-1) affect the voluntary disclosure significantly.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia
"Pengungkapan dalam laporan keuangan memegang peran yang penting bagi kejelasan informasi dalam laporan keuangan secara keseluruhan. Pengkajian dilakukan pada laporan keuangan tahun 1995 dari ketiga perusahaan publik industri pertambangan, untuk membandingkan persyaratan versus praktek pengungkapan dan menemukan pengungkapan yang sering dibuat perusahaan secara sukarela. Penelitian dengan metode pustaka ini menghasilkan kesimpulan bahwa praktek pengungkapan berbeda dari yang disyaratkan, dibuktikan dengan adanya extended disclosure sebanyak 31% - 39%, dan ketaatan pada standar masih pada tingkat 82% - 93%. Extended disclosure yang sering dibuat oleh perusahaan biasanya terkait dengan informasi yang juga dapat terdapat pada perusahaanperusahaan dalam industri lain. Kepada IAI dan Bapepam disarankan untuk mengangkat sebagian extended disclosure menjadi required disclosure, mengadakan hearing yang lebih luas, membuat standar mengenai pendapatan dan penyusutan bagi industri pertambangan, mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan kegiatan yang sedang dilaksanakan dan alasan perusahaan bila tidak membuat pengungkapan yang telah diwajibkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dzikran Kurniawan
"Berdasarkan fatwa DSN-MUI, transaksi saham di bursa efek menerapkan prinsip kehati-hatian. Keterbukaan informasi merupakan faktor fundamental dalam menciptakan pasar modal yang efisien. Pengungkapan dalam laporan tahunan merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh regulator bidang pasar modal untuk meningkatkan transparansi dan fairness dalam transaksi di pasar modal.
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis tingkat pengungkapan pada emiten saham yang termasuk dalam daftar efek syariah sebagaimana ditetapkan BAPEPAM-LK. Pengujian dilakukan terhadap pengaruh faktor ukuran perusahaan, proporsi kepemilikan saham publik, reputasi auditor dan tingkat leverage terhadap luas pengungkapan dalam laporan tahunan, serta dampak peningkatan luas pengungkapan terhadap tingkat pengembalian saham dan earnings response coefficient. Penelitian dilakukan terhadap 72 sampel laporan tahunan 2009 untuk emiten saham syariah. Pengukuran luas pengungkapan mencakup 52 item yang terdiri dari pengungkapan wajib dan pengungkapan sukarela.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap luas pengungkapan, sedangkan variabel kepemilikan saham publik, reputasi auditor dan tingkat leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap luas pengungkapan. Pengungkapan aspek sosial dilakukan lebih luas oleh perusahaan dalam industri high-profile dibandingkan perusahaan low-profile. Peningkatan luas pengungkapan memiliki dampak positif terhadap tingkat pengembalian saham. Penelitian tidak berhasil membuktikan hipotesis mengenai adanya hubungan antara luas pengungkapan dengan earnings response coefficient.

According to the fatwa issued by National Sharia Board (DSN-MUI), stock exchange?s transactions should apply the prudent principle. Disclosure of the material information is a fundamental factor in creating an efficient capital market. Disclosures in annual reports is one of the instruments used by capital market regulators to improve transparency and fairness in transactions in the capital market.
This study conducted to analyze the disclosure in the annual reports of the company issued shares that included in the Sharia Securities List. The tested the impact of the firm size, proportion of public ownership, auditor reputation and the leverage to disclosure in annual reports, as well as the impact of disclosure to stock returns and earnings response coefficients. Research conducted on 72 samples of the 2009 annual reports. Disclosure level in annual report measured with 52 items consisting of mandatory and voluntary disclosure.
The results showed that the firm size had a significant positive effect on disclosure level, while the portion of public ownership, auditor reputation and leverage had no significant effect on disclosure level. High-profile companies disclose more information about social themes than low-profile industries. This study proved the hypothesis that the disclosure level has a positive impact on stock returns. The results also showed that there is no significant correlation between level of disclosure and earnings response coefficient.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30185
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>