Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161376 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Maulida Oktaviani
"Penelitian tentang metode freezing (-4° C) dengan menggunakan freezer lemari pendingin untuk preservasi 13 strain Nostoc [Vaucher 1803] Bornet et Flahault 1886 telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan tumbuh dan respon tumbuh strain Nostoc setelah dipreservasi. Strain Nostoc yang diujikan berumur 15 hari dalam medium BG11 bebas unsur nitrogen (pH 7,2). Preservasi koloni Nostoc menggunakan DMSO 5% selama 1 dan 7 hari. Koloni Nostoc tanpa penambahan DMSO 5% digunakan sebagai kontrol. Masing-masing perlakuan dan kontrol dilakukan dalam dua kali ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 11 dari 13 strain (84,62%) dapat bertahan dan berhasil tumbuh setelah preservasi. Sebelas strain Nostoc tersebut menunjukkan respon tumbuh yang berbeda-beda. Metode freezing (-4° C) menggunakan freezer lemari pendingin dapat digunakan sebagai metode preservasi strain Nostoc yang sederhana dan mudah.

The use of freezing method (-4° C) by using freezer refrigerator for preservation thirteen Nostoc [Vaucher 1803] Bornet et Flahault 1886 strains had been studied. The purpose of this study was to assess strains ability to grow and grow response after being preserved. Nostoc strains cultured in BG11 N free agar (pH 7,2) for 15 days were used. The preservation used 5% DMSO for 1 and 7 days. Nostoc colonies without presence of 5% DMSO were used as a control. Each test was carried out in duplicate.
The results showed that 11 of 13 strains (84,62%) were able to survive and grow after treatment. 11 Nostoc strains showed different grow response. Freezing method (-4° C) by using freezer refrigerator can be used as a simple and inexpensive preservation method for Nostoc strains.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S781
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maryanty
"Khamir Rhodotorula dapat menghasilkan lipid dengan komposisi asam lemak tertentu. Tujuan penelitian untuk mengetahui persentase lipid total, kelas lipid, dan komposisi asam lemak Rh. mucilaginosa UICC Y-136, Rhodotorula sp. UICC Y-172, Rhodotorula sp. UICC Y-214, Rhodotorula sp. UICC Y-226 dan Rh. mucilaginosa UICC Y-234 koleksi University of Indonesia Culture Collection (UICC) yang berasal dari Cagar Alam Pulau Rambut, Cagar Alam Muara Angke dan Teluk Jakarta. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, FMIPA UI, Depok, dan Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor, dari Januari--Agustus 2008. Kurva pertumbuhan menunjukkan bahwa kelima strain khamir mencapai fase stasioner untuk pertumbuhan tetap biomassa pada waktu yang berbeda, yaitu Rh. mucilaginosa UICC Y-136 pada jam ke-96, Rhodotorula sp. UICC Y-172 pada jam ke-72, Rhodotorula sp. UICC Y-214 dan Rhodotorula sp. UICC Y-226 pada jam ke 120, dan Rh. mucilaginosa UICC Y-234 pada jam ke-48.
Hasil ekstraksi lipid dari keseluruhan sel menunjukkan strain khamir Rhodotorula sp. UICC Y-172 memiliki persentase lipid total tertinggi sebesar 22,82% dari berat biomassa keringnya (w/w) hasil ekstraksi tanpa alat Soxhlet dan dengan alat Soxhlet sebesar 3,55% (w/w). Kelas lipid dideteksi menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Lipid yang terdapat pada kelima strain khamir, yaitu ergosterol, 1,2-diolein dan triolein. Lipid mono-olein dan 1,3-diolein tidak terdeteksi pada kelima strain khamir. Komposisi asam lemak khamir dideteksi dengan Kromatografi gas-cair (KGC). Komposisi asam lemak khamir pada Rh. mucilaginosa UICC Y-136 adalah miristat 0,75%, palmitat 18,09%, stearat 0,20%, oleat 76,54%, dan linoleat 3,32%, pada Rhodotorula sp. UICC Y-172 adalah laurat 0,05%, miristat 0,65%, palmitat 19,67%, stearat 0,18%, oleat 74,87%, dan linoleat 3,57%, pada Rhodotorula sp. UICC Y-214 adalah laurat 0,10%, palmitat 22,37%, stearat 0,35%, oleat 73,79%, dan linoleat 2,47%, pada Rhodotorula sp. UICC Y-226 adalah laurat 0,14%, miristat 0,65%, palmitat 24,34%, stearat 0,19%, oleat 66,50%, dan linoleat 5,50%, dan pada Rh. mucilaginosa UICC Y-234 adalah laurat 0,03%, miristat 0,84%, palmitat 19,87%, stearat 0,30%, oleat 71,27%, dan linoleat 6,86%. Strain khamir Rhodotorula sp. UICC Y-172 dapat memproduksi asam linoleat tertinggi, yaitu sebesar 78,05 mg/l medium."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S31513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Anggraini
"Rhodotorula minuta merupakan salah satu khamir oleaginous yang dapat mengakumulasi lipid dengan komposisi asam lemak tertentu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui persentase lipid total, kelas lipid, dan komposisi asam lemak dari Rh. minuta UICC Y-154, UICC Y-156, UICC Y- 161, UICC Y-206, dan UICC Y-227 dari Cagar Alam Pulau Rambut dan Cagar Alam Muara Angke. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, FMIPA-UI, Depok dan Laboratorium Bioproses Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor dari Januari hingga Agustus 2008. Kurva pertumbuhan menunjukkan bahwa kelima strain khamir memasuki fase stasioner untuk pemanenan biomassa pada waktu yang sama, yaitu pada jam ke-72.
Hasil ekstraksi tanpa alat Soxhlet dan dengan alat Soxhlet menunjukkan strain khamir Rh. minuta UICC Y-227 memiliki persentase lipid total tertinggi berturut-turut sebesar 18,62% dan 3,15% dari berat biomassa kering dibandingkan keempat strain khamir lainnya. Hasil analisis menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) memperlihatkan sampel lipid kelima strain khamir selalu menunjukkan adanya ergosterol, 1,2-diolein, dan triolein, sedangkan mono-olein dan 1,3-diolein tidak terdeteksi.
Hasil analisis komposisi asam lemak menggunakan kromatografi gas-cair (KGC) menunjukkan strain Rh. minuta UICC Y-154 mengandung asam laurat 0,14%, miristat 0,66%, palmitat 21,34%, stearat 0,19%, oleat 71,73%, dan linoleat 3,58%. Strain Rh. minuta UICC Y-156 mengandung asam laurat 0,04%, miristat 0,36%, palmitat 21,16%, stearat 0,14%, oleat 74,99%, dan linoleat 1,88%. Strain Rh. minuta UICC Y-161 mengandung asam miristat 0,70%, palmitat 22,89%, stearat 0,17%, oleat 71,83%, dan linoleat 3,38%. Strain Rh. minuta UICC Y-206 mengandung asam miristat 0,30%, palmitat 19,88%, stearat 0,16%, oleat 74,59%, dan linoleat 2,88%. Strain Rh. minuta UICC Y-227 mengandung asam miristat 0,49%, palmitat 19,05%, stearat 0,21%, oleat 75,61%, dan linoleat 3,21%. Strain khamir Rh. minuta UICC Y-227 menghasilkan asam linoleat tertinggi sebesar 74,65 mg/l dibandingkan keempat strain khamir lainnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S31509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Quamilla Yasmine
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode freezing (-4oC) terhadap kadar klorofil dan protein pada 13 strain Nostoc koleksi Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Departemen Biologi FMIPA UI. Protektan DMSO 5% digunakan sebagai medium preservasi pada perlakuan, dan pada kontrol digunakan medium cair BG 11 N-free. Pengaruh metode freezing diketahui dengan membandingkan kadar klorofil dan protein pada sebelum dan sesudah preservasi (hari ke-0, hari ke-1, dan hari ke-7).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar klorofil dan protein pada kelompok perlakuan lebih besar daripada kontrol. Tiga dari tiga belas strain (23,08 %) mengalami penurunan kadar klorofil sebesar 7,32% -- 47,02% setelah preservasi, sedangkan lima dari tiga belas strain (38,46%) mengalami penurunan kadar protein sebesar 7,69%--37,5% setelah freezing.

The purpose of this study was to assess the effect of freezing method (-4oC) on chlorophyll and protein content of 13 Nostoc strains Culture Collection of Plant Taxonomy Laboratory FMIPA UI. The protectan used DMSO 5%, and liquid BG 11 N-free medium was used as control. The effect of freezing was evaluated by comparing the content of chlorophyll and protein of Nostoc before and after preservation (day-0, day-1, and day-7).
The result showed that the control had lower chlorophyll and protein content than the treatment. The chlorophyll content of three strains (23,08%) decreased about 7,32% -- 47,02% after freezing treatment, while the protein content of five strains (38,46%) decreased about7,69% -- 37,5%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1075
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Cryptococcus (Vuillemin) merupakan salah satu genus khamir yang berpotensi sebagai penghasil β-glukan karena memiliki ekstrapolisakarida (EPS) dengan salah satu komponen adalah glukan. Penelitian bertujuan memperoleh strain Cryptococcus potensial sebagai penghasil EPS yang mengandung β-1,3-glukan yang tinggi. Penelitian dilakukan di Departemen Biologi, Departemen Farmasi dan Departemen Kimia, FMIPA UI, Depok selama 10 bulan (Juni 2006--Maret 2007). Penapisan pada 36 strain Cryptococcus berdasarkan intensitas warna biru yang terbentuk antara kompleks aniline blue dan β-1,3-glukan. Hasil penapisan menunjukkan bahwa seluruh strain Cryptococcus positif mengandung β-1,3-glukan pada dinding sel dan EPS dengan intensitas warna biru yang bervariasi (skor 1--3 dari biru muda sampai biru tua). Skor tiga ditunjukkan oleh tiga strain, yaitu Cryptococcus laurentii UICC Y-232, Cryptococcus sp. UICC Y-179 dan Cryptococcus heveanensis UICC Y-230 yang menunjukkan bahwa ketiga strain paling potensial dalam menghasilkan β-1,3-glukan pada dinding sel dan EPS. EPS dari dua strain paling potensial diisolasi dan dimurnikan, serta dianalisis dengan HPLC. Cryptococcus laurentii UICC Y-232 menghasilkan EPS sebanyak 0,8 g/g berat kering (80%) sedangkan Cryptococcus sp. UICC Y-179 sebanyak 0,77 g/g berat kering (77%). Berdasarkan hasil analisis HPLC, EPS dari C. laurentii UICC Y-232 dan Cryptococcus sp. UICC Y-179 kemungkinan merupakan β-glukan."
Universitas Indonesia, 2007
S31452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Basyar
"Manitol merupakan gula poliol enam karbon yang secara alami terdapat pada sayur dan buah, serta banyak digunakan dalam industri makanan, farmasi, dan kesehatan sebagai pemanis pengganti gula sehingga bermaanfaat bagi pasien diabetes.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat khamir metilotrop yang mampu memfermentasi fruktosa menjadi manitol serta mendapatkan kondisi fermentasi yang optimum. Isolat khamir diperoleh dari hasil isolasi dari tanah persawahan dan dari koleksi University of Indonesia Culture Collection (UICC). Kondisi terbaik fermentasi manitol dioptimasi dengan cara memvariasikan waktu kultivasi, konsentrasi sumber nitrogen, konsentrasi substrat fruktosa, kondisi aerasi, dan pengaruh penambahan ion logam.
Hasil skrining menunjukkan satu isolat khamir metilotrop yang diisolasi dari tanah persawahan mampu menghasilkan manitol, sedangkankhamir Debaryomyces hansenii UICC Y-276 memiliki kemampuan menghasilkan manitol terbaik. Kondisi optimum untuk fermentasi manitol menggunakan khamir Debaryomyces hansenii UICC Y-276 adalah dengan melakukan kultivasi pada hari ketiga, dengan konsentrasi amonium sulfat 0,5%, substrat fruktosa 10%, penambahan logam CuSO4.5H2O 0,01%, dan kondisi aerasi terbatas. Jumlah manitol terbanyak yang didapatkan adalah 13, 82 g/L dari total 100 g/L substrat fruktosa.

Mannitol is a six-carbons polyol which found naturally in vegetables and fruits. It is widely used in food, pharmaceutical, and medical industries as a sweetener for sugar substitute which makes it useful for diabetic patients. This study aims to obtainmethylotrophic yeast that can produce mannitol from fructose and the optimum condition of the fermentation process. The yeast isolate was obtained from isolation from farm soil and collection of University of Indonesia Culture Collection (UICC). The best condition of fermentation process was optimized by varrying the cultivating time, concentration of nitrogen source, concentration of substrate, aeration condition, and effect of metal addition.
The screening showed that one isolate of methylotrophic yeast which was isolated from farm soil has the ability to produce mannitol, whileDebaryomyces hansenii UICC Y-276 possesed the best ability to produce mannitol. Optimum conditions for mannitol fermentation using this yeast were 3 days cultivating time, 0.5 % ammonium sulfate concentration, 10% fructose concentration, addition of 0.01%CuSO4.5H2O, and limited aeration condition.The greatest amount of mannitol obtained was 13.82 g/L from 100 g/L fructose.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42654
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wibowo Mangunwardoyo
"The aim of this research is to select and analyse lovastatin from isolated molds of Aspergillus spp. from University of Indonesia Culture Collection (UICC). Lovastatin is an inhibitor 3 hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme-A reductase (HMG-CoA reductase) enzyme and a competitive inhibitor of the biosynthesis of cholestrol. The result revealed that out of 40 cultures, 18 cultures (45%) produced lovastatin and 22 cultures (55%) were negative. Aspergillus flavus UICC 360 showed the biggest lovastatin production compared to a number of selected cultures. Thin Layer Chromatography (TLC) analysis showed an amount of Aspergillus with same similarities of Rf value compared to the standard High Performance Chromatography (HPLC) analysis which confirmed that lovastatin Aspergillus flavus UICC 360 has the same retention time with the standard (13.2) minutes."
Depok: Department of Biology. Faculty of Mathematics and Natural Sciences. University of Indonesia, 2012
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Widiastuti
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui laju fiksasi nitrogen strain-strain Nostoc [Vaucher 1803] Bornet et Flahault 1886. Penelitian menggunakan 8 strain Nostoc koleksi Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Departemen Biologi, FMIPA UI. Penelitian menggunakan metode Acetylene Reduction Assay (ARA) dengan 2 ulangan untuk setiap strain Nostoc. Pengujian dilakukan pada strain yang telah berumur 21 hari. Biomassa berat basah strain Nostoc yang digunakan adalah 0,1 gram. Masing-masing strain diinkubasi selama 30, 60, dan 90 menit dengan menambahkan 1 ml gas asetilen.
Hasil penelitian menunjukkan data yang bervariasi untuk masing-masing strain Nostoc pada masing-masing waktu inkubasi. Sebanyak 6 strain Nostoc menunjukkan nilai laju fiksasi nitrogen tertinggi pada waktu inkubasi 30 menit. Sebanyak 2 strain Nostoc menunjukkan nilai laju fiksasi nitrogen tertinggi pada waktu inkubasi 60 menit. Strain Nostoc BTM6-02 menunjukkan nilai laju fiksasi nitrogen yang paling tinggi yaitu 3892,5 μmol (dicapai pada inkubasi 60 menit). Strain Nostoc CPG24 menunjukkan nilai laju fiksasi nitrogen yang paling rendah, yaitu 292,44 μmol (dicapai pada inkubasi 90 menit).

The research of nitrogen fixation rate of Nostoc [Vaucher 1803] Bornet et Flahault 1886 have been done. Eight strains of Nostoc from Plant Taxonomy Culture Collection, Department of Biology, Faculty of Mathematics & Natural Sciences, University of Indonesia, were used. The measurement of nitrogen fixation used Acetylene Reduction Assay (ARA) method with 2 samples for each strain. Experiments were conducted using strains at 21st day age. Wet weight of each strain was 0.1 gram. Then, each Nostoc strain was incubated with addition of 1 ml acetylene for 30, 60, and 90 minutes.
The experiment result showed a different value for each Nostoc strain in every incubation times. Six Nostoc strains showed the highest value of nitrogen fixation after incubated for 30 minutes. Two Nostoc strains showed the highest value of nitrogen fixation after incubated for 60 minutes. Nitrogen fixation rate of BTM6-02 reached the highest value of 3892.5 μmol after incubated for 60 minutes. Nitrogen fixation rate of CPG24 was the lowest ones (292.44 μmol) after incubated for 90 minutes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1394
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>