Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125555 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Albert Zicko Johannes
"Konduktivitas atau transpor muatan pada DNA akan dipelajari dengan melihat panjang lokalisasi yaitu ukuran panjang ruangan yang mungkin bisa ditempati oleh muatan dalam suatu sistem. Perhitungan panjang lokalisasi dilakukan dengan memodelkan DNA sebagai model 1-Channel yang parameter inputnya diperoleh dari perhitungan kimia kuantum kemudian dilanjutkan dengan menggunakan metode perhitungan numerik Tranfer Matrix. Pada perhitungan numerik ini dilihat pengaruh dari sequences DNA dan pengaruh dari lingkungan terhadap backbone DNA, yaitu ketidak teraturan (disorder) energi dari molekul gula-fosfat yang membentuk backbone DNA.
Hasil perhitungan panjang lokalisasi yang diperoleh menunjukkan transpor muatan pada DNA sangat tergantung terhadap sequence. Untuk pengaruh disorder energi backbone menunjukkan transpor muatan pada DNA bisa mengalami transisi dari yang semula semakin insulatif menjadi semakin konduktif dengan semakin besarnya disorder energi backbone ini."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S28868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tinambunan, Iriawan Rembak
"[ABSTRAK
Gangguan bipolar dikenal memiliki kaitan dengan berbagai komorbiditas
klinis yang memengaruhi pekerjaan, kehidupan berkeluarga, dan fungsi
interpersonal. Duapertiga pasien dengan gangguan bipolar memiliki komorbid
yang akan memperburuk luaran gangguan bipolar dan dapat menganggu
penatalaksanaan terhadap penyakitnya. Belum ada penelitian yang
menggambarkan frekuensi komorbiditas fisik yang terjadi pada penderita bipolar
di Indonesia. Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi sebagai rumah sakit jiwa tertua
di Indonesia juga belum memiliki data mengenai jenis dan frekuensi komorbid
fisik, mengingat bahwa rumah sakit ini juga menangani rawat inap umum di
samping rawat inap psikiatri
Metode:
Penelitian menggunakan rancangan potong lintang pada 100 orang dengan
Gangguan Bipolar di Poliklinik Jiwa Dewasa dan Bangsal Psikiatri R.S. Dr. H.
Marzoeki Mahdi Bogor. Penelitian ini menggunakan instrument Structured
Clinical Interview For the DSM-IV Axis I Disorders untuk menentukan Gangguan
Bipolar, dan kriteria diagnostik sepuluh komorbid fisik yang mengacu pada
kriteria diagnostik masing-masing komorbid fisik.
Hasil:
Pada penelitian ini didapatkan adanya hubungan bermakna antara umur
dengan terjadinya komorbid fisik yaitu p= 0.001(p di bawah 0.005). Pada analisis
tambahan didapatkan adanya hubungan bermakna antara pemberian obat
polifarmasi/monoterapi dengan terjadinya komobid fisik terbanyak yakni
hipertensi (nilai p= 0,0001). Pada sepuluh komorbid fisik yang dinilai, migrain,
hipertensi dan dermatitis merupakan yang paling banyak.
Simpulan
Hipertensi, migrain dan dermatitis merupakan tiga besar komorbid fisik di
R.S. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Terdapat hubungan bermakna antara umur
dengan terjadinya komorbid fisik. Pemberian obat polifarmasi/monoterapi juga
bermakna dalam terjadinya hipertensi. Diperlukan kewaspadaan psikiater dalam
mengawasi terjadinya komorbid fisik pada gangguan bipolar di layanan psikiatri.

ABSTRACT
Bipolar disorders are known to cause various clinical comorbidity that
may affect work, family and interpersonal function. Two third of bipolar disorder
have comorbidities that may worsen the outcome of bipolar itself and interfere
with it's therapy. There has not been sufficient study about physical comorbidities
in bipolar in Indonesia. As the oldest psychiatric hospital in Indonesia that treats
physical and psychiatric inpatients, Dr. H. Marzoeki Mahdi hospital still lacks
data concerning types and frequencies of physical comorbidities.
Method:
This research uses cross-sectional design from 100 people with bipolar
disorder at Psychiatric Clinic and Psychiatric Ward at Dr. H. Marzoeki Mahdi
Bogor Hospital. This research also uses the Structured Clinical Interview For the
DSM-IV Axis I Disorders to ensure the bipolar diagnosis, and criteria diagnostic
for ten physical comorbidities from each of their field.
Result:
There is a significant relationship in this research between age and
physical comorbidities p=0.001 (p below 0,005). In the additional analysis, there
are significant relationship in this research between polypharmacy / monotherapy
and hypertension (p=0,0001). Migraine, hypertension, and dermatitis were the
top three physical comorbidities in this research.
Conclusion:
Hypertension, migraine and dermatitis are the top three in our physical
comorbidities in Dr. H. Marzoeki Mahdi hospital. Age has a significant
relationship with physical comorbidities. Polipharmacy and monotherapy also
has significances in hypertension. Therefore psychiatrist must be aware about the
possibility of physical comorbidity in the psychiatric care, Bipolar disorders are known to cause various clinical comorbidity that
may affect work, family and interpersonal function. Two third of bipolar disorder
have comorbidities that may worsen the outcome of bipolar itself and interfere
with it’s therapy. There has not been sufficient study about physical comorbidities
in bipolar in Indonesia. As the oldest psychiatric hospital in Indonesia that treats
physical and psychiatric inpatients, Dr. H. Marzoeki Mahdi hospital still lacks
data concerning types and frequencies of physical comorbidities.
Method:
This research uses cross-sectional design from 100 people with bipolar
disorder at Psychiatric Clinic and Psychiatric Ward at Dr. H. Marzoeki Mahdi
Bogor Hospital. This research also uses the Structured Clinical Interview For the
DSM-IV Axis I Disorders to ensure the bipolar diagnosis, and criteria diagnostic
for ten physical comorbidities from each of their field.
Result:
There is a significant relationship in this research between age and
physical comorbidities p=0.001 (p below 0,005). In the additional analysis, there
are significant relationship in this research between polypharmacy / monotherapy
and hypertension (p=0,0001). Migraine, hypertension, and dermatitis were the
top three physical comorbidities in this research.
Conclusion:
Hypertension, migraine and dermatitis are the top three in our physical
comorbidities in Dr. H. Marzoeki Mahdi hospital. Age has a significant
relationship with physical comorbidities. Polipharmacy and monotherapy also
has significances in hypertension. Therefore psychiatrist must be aware about the
possibility of physical comorbidity in the psychiatric care]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paxia Basori Danesswara
"Fase remaja merupakan suatu peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Banyak perubahan yang terjadi seperti perubahan fisik, psikis, maupun psikososial. Conduct Disorder merupakan gangguan perilaku yang lebih banyak dialami oleh remaja. Berdasarkan kisah dalam Cerkak Ngeyel karya Andrasari Setyaningsih, penelitian ini mengangkat permasalahan: (1) bagaimana keterkaitan karakter Aji dengan isu psikologis Conduct Disorder?; (2) bagaimana pola asuh orang tua terhadap kepribadian Aji?; serta (3) bagaimana hubungan antara kisah Aji dengan falsafah Ngundhuh Wohing Pakarti?. Tujuan penelitian ini yaitu membuktikan adanya Conduct Disorder pada tokoh Aji menggunakan metode deskriptif kualitatif, Teori Psikoanalisis Sigmund Freud, serta falsafah Ngundhuh Wohing Pakarti. Hasil dari penelitian ini adalah tokoh Aji mengalami Conduct Disorder berdasarkan karakter yang ditunjukan dalam Cerkak. Pola asuh permisif yang dilakukan sang Ibu juga memperkuat penyebab Conduct Disorder yang dialami Aji. Falsafah Jawa Ngundhuh Wohing Pakarti yang diterima oleh Aji disebabkan oleh dirinya yang terlalu mengikuti hawa nepsu sehingga menderita sakit. Penelitian ini memberi kebaharuan penelitian dalam bidang psikologi karena menggunakan karya sastra cerkak dalam membahas Conduct Disorder.

The adolescent phase is a transition from childhood to adulthood. Many changes occur such as physical, psychological, and psychosocial changes. Conduct Disorder is a behavioral disorder that is more commonly experienced by adolescents. Based on the story in Cerkak Ngeyel by Andrasari Setyaningsih, this research raises the issues: (1) how does Aji's character relate to the psychological issue of Conduct Disorder?; (2) how does parenting affect Aji's personality?; and (3) how is the relationship between Aji's story and the philosophy of Ngundhuh Wohing Pakarti? The purpose of this research is to prove the existence of Conduct Disorder in Aji's character using descriptive qualitative method, Sigmund Freud's Psychoanalysis Theory, and the philosophy of Ngundhuh Wohing Pakarti. The result of this research is that the character Aji experiences Conduct Disorder based on the characters shown in Cerkak. His mother's permissive parenting also strengthens the cause of Aji's Conduct Disorder. The Javanese philosophy of Ngundhuh Wohing Pakarti received by Aji is caused by him following his desires too much so that he suffers from illness. This research provides a novelty of research in the field of psychology because it uses cerkak literary works in discussing Conduct Disorder."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Gangguan bipolar merupakan suatu gangguan yang ditandai dengan perubahan mood antara rasa girang yang ekstrem dan depresi yang parah (Nevid, Rathus & Greene, 2003). Para penderita gangguan bipolar tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi sehingga menyebabkan kualitas hidup mereka rusak (Goodwin & Jamison, 1990). Mereka sulit mempertahankan suatu hubungan, memiliki kinerja kerja yang buruk, dan sulit menjalankan fungsi sosial dengan baik.
Walaupun tidak bisa kembali normal, seorang penderita bipolar mampu mengusahakan agar dapat pulih. Coleman (1999, dalam Straughan & Buckenham, 2006) mengatakan pulih berarti kemampuan seseorang untuk mempertahankan kondisi stabil agar tidak terlalu 'tinggi' ketika manik atau terlalu 'rendah' ketika memasuki episode depresi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung pemulihan pada penderita bipolar dengan menggunakan metode wawancara mendalam. Sampel penelitian ini adalah tiga orang penderita bipolar yang telah mendapat diagnosis dari psikolog atau psikiater.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemulihan yang dialami setiap subjek telah melalui beberapa kali peristiwa kambuh dan usaha bunuh diri. Dari peristiwa-peristiwa tersebut para subjek belajar untuk mengenali gejala-gejala gangguan bipolar sehingga mampu melakukan usaha pencegahan atau meminimalisir tingkat keparahan saat kambuh. Terdapat beberapa faktor pendukung proses pemulihan pada mereka yaitu nilai agama, dukungan keluarga, kehadiran teman dan obat-obatan.

Bipolar disorder is a symptom that is indicated by changing in mood extremely between manic and acute depression (Nevid, Rathus & Greene, 2003). The bipolar disorder sufferer do not have ability to control their emotion and it affects their life (Goodwin & Jamison, 1990). They will find difficulties in making relationship, having bad working habbits, and hard to carry out their social function.
Although the sufferer cannot back to the previous condition, but they can make an effort to be recovered. Coleman (1999, in Straughan & Buckenham, 2006) said that recovered here means condition that make someone can maintain the stability of their emotional condition.
The aim of this research is knowing supporting factors of recovery in bipolar disorder sufferer using intensive interview method. Objects of this research are three bipolar disorder sufferers who have been diagnosed by the psychiatrist.
The result indicate that during recovery process, the sufferers recurrenced from their illness for several times and even tried to commit suicide. From that experience, the sufferer learned how to analyst the bipolar disorder symptom so they can do preventive action against it. There are severals suppporting factors that can help recovery process, they are religion moral, family support, friends, and medicines."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
616.89 FAU f
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vinka Desria
"Ditemukan hubungan antara gangguan menstruasi dengan kerja gilir pada beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor pekerjaan dalam kerja gilir dengan gangguan menstruasi di antara perawat.Dengan metode kros-seksional, data dikumpulkan dari 214 perawat dengan kerja gilir, dengan usia maksimal 35 tahun, diilihat gangguan menstruasi perawat di RSUP Persahabatan dan hubungannya dengan faktor pekerjaan dalam kerja gilir. Melalui analisis univariat didapatkan 66.4% perawat dengan kerja gilir mengalami gangguan menstruasi. Dari beberapa faktor baik individu maupun pekerjaan, pada analisis multivariat ditunjukkan tiga faktor yang memiliki hubungan signifikan yang dominan terhadap gangguan menstruasi, antara lain tingkat stress kerja dengan stressor pengembangan karir yang dapat meningkatkan risiko gangguan menstruasi sampai 2 kali lipat (CI 95% 1.127-3.685), sedangkan lama menjalani kerja gilir lebih dari 5 tahun sebagai faktor yang menurunkan risiko gangguan menstruasi sebesar 47% (CI 95% 0.294-0.964). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara faktor pekerjaan dalam kerja gilir dengan gangguan menstruasi.

There are association between mentrual disorder and shift work in several study previously. This study aimed to evaluate the association between works factor in shift work and menstrual disorder among nurses.Cross-sectional methods was conducted and data collected from 214 nurses with shift work and maximum age at35 years. Number of menstrual disorder among Persahabatan Teaching General Hospital nurses’s and its association with works factors in shift work. There were 66.4% nurses with shift work had menstrual disorder(s). From many factors both individual and work factors, in multivariate model shown two factors that has a robust significant association with menstrual disorder, i.e works stres level with career development stressor that could double the risk of menstrual disorder (CI 95% ). However working in shift work for more than 5 years was factor that could lower the risk of mentrual disorder by 47% (CI 95% 0.294 - 0.964). It concluded that there are association between work factor in shift work with menstrual disorder.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvana Evawani
"Gangguan fungsi kognitif pada gangguan afektif bipolar timbul bersamaan dengan gejala episode mood dan diharapkan dapat pulih seiring remisi gejala episode mood. Penelitian-penelitian menemukan fungsi kognitif yang menetap pada fase remisi gejala dan diduga dapat memengaruhi fungsi psikososial. Salah satu fungsi kognitif yang terganggu selama fase remisi adalah memori verbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan hubungan antara fungsi memori verbal dengan fungsi psikososial pada pasien dengan gangguan afektif bipolar fase remisi dan nonremisi. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan di Poli Psikiatri Dewasa RSCM. Subyek yag digunakan sebanyak 64 orang, terdiri atas 32 pasien fase remisi dan 32 pasien fase nonremisi. Memori verbal diukur dengan Rey Auditory Verbal Learning Test (RAVLT), fungsi psikososial diukur dengan The World Health Organization Disability Assessment Schedule 2.0 (WHODAS 2.0). Kedua kelompok tidak memerlihatkan perbedaan performa fungsi memori verbal, kecuali pada performa fungsi pemanggilan kembali segera (p 0,046). Tidak didapatkan hubungan yang signifikan secara statistik antara memori verbal dengan fungsi psikososial pada pasien dengan gangguan afektif bipolar fase remisi dan nonremisi. Performa memori verbal yang sama antara kelompok pasien remisi dan nonremisi menunjukkan bahwa memori verbal pada gangguan afektif bipolar dapat terganggu meskipun gejala mood sudah remisi. Fungsi psikososial dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor selain fungsi memori verbal yang perlu diteliti lebih lanjut.

Cognitive impairment in bipolar affective disorders happens during mood epsisode symptoms and are expected to recover within remission of mood episode symptoms. Studies have found cognitive functions that settled during remission phase of symptoms and are thought to affect psychosocial function. One of the impaired cognitive functions during the remission phase is verbal memory. The purpose of this study was to prove the relationship between verbal memory and psychosocial function is patients with bipolar disorder currently in remission and nonremission ones. This study was a cross-sectional study conducted at Adult Psychiatry Policlinics at Ciptomangunkusumo Hospital. The subjects were 64 patients, consisting of 32 remitted patients, and 32 nonremitted patients. Verbal memory is measured using Rey Auditory Verbal Learning Test (RAVLT). Psychosocial functions were measured by the World Health Organization Disability Assessment Schedule 2.0 (WHODAS 2.0). The two groups showed no differences in the performance of verbal memory, eccet for immediate recall function (p 0,046). There was no statistically significant relationship between verbal memory and psychosocial function in both groups. Verbal memory performnace may still impaired bipolar disorder during remission. Psychosocial functions can be influenced by various factors other than verbal memory fucntion and need to be investigated further."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasyanti
"Latar Belakang: Jumlah orang dengan gangguan jiwa semakin meningkat, namun tidak diikuti dengan pelayanan psikiatrik yang optimal, baik perawatan secara informal maupun formal, jumlah petugas sosial yang berimbang dan kemampuan teknis keperawatan dalam memberikan pelayanan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi profil petugas, kebutuhan pengetahuan dan keterampilan bagi petugas panti dan petugas kesehatan Panti Sosial BinaLaras Harapan Sentosa (PSBL) 2 Cipayung.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-kuantitatif melalui observasi dan pengisian kuesioner bagi seluruh petugas panti dan petugas kesehatan PSBL Harapan Sentosa 2 Cipayung pada periode April-Mei 2014.
Hasil: Didapatkan PNS (50%) dengan tugas sebagai staf administrasi yang memiliki latar belakang pendidikan terbanyak SMA (58,5%) dan belum pernah mendapatkan pelatihan mengenai kesehatan (73,91%). Pengetahuan yang dibutuhkan: pengertian mengenai gangguan jiwa yang memahami hanya (13%), faktor yang menjadi penyebab munculnya ganggguan jiwa yang memahami (45,6%), gejala yang paling sering muncul terbanyak yang memahami (54,4%), masalah yang sering muncul terbanyak tidak mau merawat diri (54,4%), kebutuhan yang dibutuhkan terbanyak pengertian dan dukungan dari orang yang merawat (72,2%), kesulitan terbanyak menentukan diagnosis dan kriteria gangguan jiwa (50%), kendala terbanyak berkaitan dengan fisik (61%) dan hal yang dapat terjadi jika tidak mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup adalah risiko kekerasan (65,5%). Prioritas pengetahuan yang dibutuhkan: deteksi gangguan jiwa, gangguan jiwa, dan manajemen keperawatan. Prioritas keterampilan: perawatan gangguan jiwa, dan cara mengatasi gaduh gelisah. Dari (95,6%) membutuhkan pengetahuan dan keterampilan dengan metode yang dipilih pelatihan dan pendampingan perawat yang sudah berpengalaman. Sebanyak (73,9%) menyatakan sudah ada ketersediaan sarana. Sarana tersebut adalah Rumah Sakit (81,5%) dan (100%) bersedia untuk mengikutinya.
Simpulan: Profil petugas panti dan petugas kesehatan di PSBL 2 Harapan Sentosa memiliki tingkat pendidikan terbanyak bukan dengan latar belakang kesehatan dan hanya sedikit petugas panti dan petugas kesehatan yang sudah mendapatkan pelatihan mengenai gangguan jiwa. Petugas panti dan petugas kesehatan membutuhkan pengetahuan dan keterampilan dibidang kesehatan jiwa mengenai gangguan jiwa, perawatan dan kendala dan kesulitan yang dihadapi dengan metode pelatihan dan pendampingan.

Background: People with mental disorder is increasing nowadays. Unfurtunately it is not followed with optimal mental health services, number of institution officers and technical nursing capability for those officers. The aim of this research is to identified profile, knowledge, and still requirements of intitutions officers and medical staff in Bina Laras Harapan Sentosa 2 Social Institution Cipayung East Jakarta.
Method: The design of this research was qualitative-quantitative through observation and filling up questioner for institution officers and medical staff in Bina Laras Harapan Sentosa 2 Social Institution Cipayung East Jakarta on April-May 2014.
Result: From 46 participants, 50% was administration staff with high school educational background. About 73,91% had never have medical training before. Requirements of knowledge are: knowledge of mental disorder 13% understanding, factors that contribute to the onset of mental disorder 45,6%, symptoms that often appears 54,4%, most encountered problems lack of self caring about 54,4%, crucial needs supoort from caregiver for about 72,2%, difficulties in handling people with mental disorder diagnosis and criteria of mental disorder for about 50%, obstacle in disease for about 61% and things to except with lack of knowledge and skill risk for asssault for about 65,5%. Priority of knowledge needed are detection of mental disorder, mental disorder, and nursing management. Priority of skill are nursing for mental disorder and handling of agitation. About 95,6% officers require knowledge and skill to taking care of people with mental disorder. They prefer training and supporting methods from experienced capable nurse.About 73,9% officers affimerd that there is already hospital 81,5% to help improve, knowledge, skill amd all of the, are willing to participate.
Conclusion:Most of intitutional officers and medical staff in PSBL 2 dont have medical educational back ground. Among them only few have a tarining about mental disorder. Institutional officer and medical staff need knowledge and skill about mental disorder, nursing management and also difficulties in applying methods of training and supporting.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Kurnia
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29008
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jennifer Vidya
"Peningkatan prevalensi Perilaku Makan Menyimpang (PMM) baik secara global maupun nasional merupakan masalah yang cukup besar. PMM yang terjadi saat masa remaja dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan fisik dan mental, berupa terhambatnya perkembangan pubertas, defisiensi zat gizi mikro, depresi, gangguan kecemasan, penyalahgunaan obat-obatan dan gangguan kepribadian komorbid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari media komik terhadap kecenderungan PMM pada remaja perempuan di SMA WR. Supratman 2 Medan. Media komik yang diberikan berbentuk webtoon. Penelitian menggunakan rancangan kuasi eksperimen, yang dilakukan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol secara tidak acak. Total sampel yang digunakan adalah sejumlah 63 siswi. Hasil penelitian diperoleh melalui kuesioner secara daring, menunjukan adanya pengaruh media komik terhadap perubahan pengetahuan PMM setelah diberikan media komik pada kelompok perlakuan (nilai p= 0,032). Akan tetapi, variabel kecenderungan PMM, kepuasan terhadap tubuh serta citra tubuh tidak mengalami perubahan yang signifikan setelah diberikan media komik maupun tidak diberikan media komik. Peningkatan prevalensi PMM pada remaja perempuan karena faktor-faktor eksternal seperti sosial-budaya, dan perkembangan teknologi, sehingga perlu dilakukan pencegahan PMM. Dari hasil penelitian ini, komik dapat digunakan sebagai materi tambahan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai PMM, namun tetap diperlukan kelas interaktif agar dapat memberikan hasil yang lebih efektif terkait pencegahan PMM.

The increasing prevalence of eating disorders globally and nationally in Indonesia is a big problem. Eating disorders that occur during adolescence could have a negative impact on physical and mental health, like delayed pubertal development, micronutrient deficiencies, depression, anxiety disorders, drug abuse and comorbid personality disorders. This study aims to determine the effect of comics as a media on adolescent girls' eating disorders at WR. Supratman 2 High School in Medan. The comic media provided is in the form of a webtoon. The study used a quasi-experimental design, which was carried out in the treatment group and the control group non randomly, with the total sample being 63 female students. The results is provided through online questionnaire showed that there was an effect of comic media on knowledge related to eating disorder changes after being given comics to the experimental group (p value = 0.032). However, the variabels of eating disorders tendency, body satisfaction and body image did not experience significant changes after being given comic media or not. The increase of eating disorder prevalence in adolescent girls is due to external factors such as social- culture, and technological developments, so it is necessary to have eating disorder prevention. From the results of this study, comics can be used as an additional material to increase knowledge related to eating disorders, but interactive classes are still needed in order to provide more effective results related to eating disorder prevention."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliva Andjani
"ABSTRAK
Pekerja di bidang manufaktur besi dan baja tidak terlepas dari risiko gangguan otot rangka dikarenakan terlibat langsung pada proses produksi, memiliki aktivitas fisik yang tinggi, serta beban kerja yang besar. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor risiko fisik, psikososial dan individu yang berkaitan dengan keluhan gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2020 dengan melibatkan 81 pekerja di PT XYZ. Desain studi penelitian ini ialah cross sectional dengan menggunakan instrument untuk pengambilan data antara lain form Quick Exposure Check (QEC), kombinasi kuesioner psikososial dan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). Hasil penelitian pada faktor risiko individu menunjukkan adanya hubungan signifikan antara indeks massa tubuh dan gender dengan keluhan pada leher, serta hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan dengan keluhan pada pergelangan tangan. Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukannya hubungan yang signifikan antara tingkat risiko fisik tinggi sangat tinggi dengan keluhan pada pergelangan tangan/tangan. Selanjutnya, hasil penelitian faktor psikososial juga menemukan hubungan yang signifikan antar kepuasan kerja dan tuntutan pekerjaan dengan keluhan pada punggung bawah, serta pekerjaa monoton dengan keluhan pada pergelangan tangant.

ABSTRACT
Workers in steel manufacturing have risk of musculoskeletal disorders due to being directly involved in the production process, having high physical activity, and also have a heavy workload. The purpose of this study is to analyze physical, psychosocial and individual risk factors associated with complaints of musculoskeletal disorder. This research was conducted in May 2020 involving 81 workers at PT XYZ. The design of this study was cross sectional and the instruments used for collecting data included Quick Exposure Check (QEC) form, a combination of psychosocial questionnaire and Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). The results of this research on individual risk factors show a significant relationship between body mass index and gender with complaints on the neck, as well as a significant relationship between types of work and complaints on the wrist hand. On physical risk factors found a significant relationship between high-very hight levels of physical risk with complaints on the wrist hand. Furthermore, the results of psychosocial factors research also found a significant relationship between job satisfaction and job demands with complaints on the lower back, and monotonous work with complaints on the wrist ,hand."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>