Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108216 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antonius Teddy
"Salah satu usaha untuk melangsingkan-tubuh adalah dengan pemberian obat tradisional,Dari beberapa pustaka diketahui bahwa darni Guazuma ulmifolia Lamk. digunakan sebagai obat ,untuk melangsingkan tubuh. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kandungan kimia daun Giiazuma ulmifolia Lamk. Metode yang digunakan adalah metode fitokimia umum, meliputi pemeriksaan ekstrak yang menggunakan beberapa macam pelarut,. pemeriksaan khromatografi lapisan tipis dengan beberapa macam penampak noda.
Spektrcfotometri digunakan. untuk mengetahui komponen dari alkaloid. Lendir, tanin^, glxikon, dan alkaloid ditemukan dalam daum Guazuma ulmifolia Lamk. Jika penelitian ind hendak dilanjutkan sebaiknya Juga dilakxikan uji farmakologis untuk membuktikan kebenaran khasiatnya.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati Kurniadi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sudibyo Supardi
"WHO me1alui resolusi tahun 1977 menyatakan bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak dapat merata sampai tahun 2000 tanpa mengikut sertakan sistem pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional antara lain menggunakan obat tradisional, yang terdiri dari simplizia, jamu gendong, jamu berbungkus dan obat fitoterapi. Dalam upaya pembinaan dan pemanfaatan obat tradisional agar dapat digunakan oleh masyarakat desa, diperlukan intormasi tentang penggunaan obat tradisional dan faktor?faktor yang berhubungan dengannya. Untuk mendapakan informasi tersebut dilakukan survai secara cross sectional terhadap 27 ibu rumah tangga di desa Tapos, Bogor yang dipilih secara multistage random sampling. Data dikumpulkan deagan cara mewawancarai responden di rumahnya menggunakan kuesioner. Untuk analisis data dilakukan uji Chi-square dan uji Phi atau Cramer -s V. Dari hasil dan pembahasan disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari karakteristik ibu rumah tangga yang berupa umur, jumlah anak, pendidikan dan pekerjaan, hanya hubungan pendidikan dan pekerjaan ibu rumah tangga dengan pengetahuan tentang obat tradisional yang bermakna.
2. Hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang obat tradisional, sikap terhadap obat tradisional, kepercayaan terhadap khasiat obat tradisional dan ketersediaan obat tradisional dengan penggunaan obat tradisional secara statistik bermakna. Keeratan hubungan utama pada ketersediaan, lalu kepercayaan terhadap khasiat. pengetahuan dan terakhir sikap.
3. Ibu rumah tangga di desa Tapos yang menggunakan obat tradisional selama satu bulan sebesar 37,6%.
4. Penggunaan obat tradisional oleh ibu rumah tangga di desa Tapos kebanyakan : berupa simplisia nabati, digunakan untuk pengobatan sariawan pegel linu dan menjaga kesehatan beralasan karena manjur/cocok 1-4 kali sebulan, mendapat secara gratis/tidak membayar dan mengetahui manfaatnya dari orang tua.
5. Ibu rumah tangga di desa Tapos kebanyakan lebih mengenal simplisia nabati darapada jamu berbungkus maupun jamu gendong."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Zingiber zerumbet (L) J.E. Smith, usually called as lempuyang gajah is belonging into zingiberaceae. This plant has been used as traditional medicine for curing coach, asma, headache, diarrhoe and disentry...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Nawangningrum
"Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia (selanjutnya disingkat: FSUI) pada salah satu bagiannya menyimpan banyak sekali koleksi langka berupa naskah dari berbagai tempat, bahasa, waktu, dan isi. Menurut Katalog Induk Naskah Nusantara FSUI terdapat 2434 naskah yang tersimpan di FSUI. Dari sekian banyak naskah terdapat sekitar 16 buah naskah yang berisikan informasi tentang penyakit dan pengobatannya. Namun, setelah dipelajari dengan seksama ternyata dari keenambelas naskah tersebut hanya delapan naskah saja yang dapat dikaji secara mendalam.
Adapun kedelapan naskah kuna nusantara koleksi Perpustakaan FSUI yang memuat informasi tentang penyakit itu adalah Naskah Jawa; Resep Jampi-Jampi Jawi (B.48/LL.41), Primbon Jawi (A.34.03/PR.24), Primbon (NR.366/PR.40), Primbon (NR.147/PR.84); Naskah Bali; Tenung Saptawara (LT.26I/PR.142), Usada Keling (LT.1771PR.144); Naskah Melayu/Primbon (NR.299/PR.62); dan Naskah Sunda; Jampe Jeung Elmu (A.34.04/PR.10).
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah (a) jenis penyakit apa saja yang terdapat dalam naskah; (b) tumbuhan apa saja yang digunakan untuk mengobati suatu penyakit, dan (c) ramuan obat apa saja dan bagaimana cara mengolah obat tersebut untuk mengobati suatu penyakit.
Untuk itu, langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (1) mendata semua naskah yang memuat teks penyakit dan pengobatan dengan panduan katalog naskah beranotasi Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Fakultas Sastra Universitas Indonesia jilid 3-A dan 3-B; (2) Identifikasi naskah terpilih yang memuat tentang penyakit dan cara pengobatannya; (3) alih aksara dan alih bahasa pada bagian-bagian tertentu yang memuat tentang penyakit, tanaman obat, dan cara pengobatannya. Khusus untuk alih aksara menggunakan metode standar; (4) identifikasi tanaman obat, jenis penyakit, dan ramuan obat yang dipergunakan dalam naskah.
Dari naskah-naskah yang dikaji, berhasil diidentifikasi sejumlah penyakit, yaitu: 282 jenis penyakit diperoleh dalam naskah Jawa, 112 jenis penyakit pada naskah Bali, 118 jenis penyakit dalam naskah Malaya, dan hanya 1 jenis penyakit dalam naskah Sunda. Jenis penyakit yang paling banyak diketahui adalah gangguan sistem reproduksi, seksual dan penyakit seksual (76 jenis), kemudian gangguan sistem pencernaan (70 jenis), gangguan sistem syaraf (36 Janis), gangguan otot dan tulang (24 jenis), penyakit kulit (21 jenis), penyakit mata dan T.H.T (masing-masing 15 jenis), gangguan sistem pernafasan (14 jenis), deman dan terkena racun (masing-masing 13 jenis). Golongan penyakit lainnya kurang dari 10 jenis, seperti gangguan jantung dan pembuluh darah, gangguan hati dan empedu. Gangguan supranatural, gangguan sistem hormon dan lain-lain. Di luar golongan penyakit itu, cukup banyak penyakit yang belum atau tidak diketahui jenis penyakit. Sebagian dari penyakit yang tidak diketahui itu hanya disebutkan sebagai penyakit yang sulit disembuhkan.
Sementara itu, dari tanaman obat yang terdapat dalam naskah-naskah yang dikaji berhasil diidentifikasi sebanyak 500 jenis tanaman obat diperoleh dari naskah Jawa, 219 jenis dari naskah Bali, 265 jenis dari naskah Melayu, dan 2 jenis dari naskah Sunda. Secara keseluruhan berhasil diidentifikasi jenis tanaman sebanyak 746 jenis, artinya sebagian di antaranya dikenal pada masing-masing naskah. Jenis tanaman yang hampir terdapat di semua naskah adalah: tanaman adas (7 naskah), asam, bawang merah, cabe, kelapa, kunyit, lada, lempuyang, pala, dan pinang (masing-masing 6 naskah), serta bawang putih, bengle, cengkih jintan hitam, kencur, dan sirih (masing-masing 5 naskah). Berdasarkan frekuensi terbanyak kemunculannya berturut-turut: bawang merah (115 kali), kunyit (106), adas (104), lada.(99), jintan hitam (90), bengle (79), bawang putih (76), ketumbar (72), pulosari (70), pala (64), dan mesayi (61). Sementara itu, fakta yang menarik bahwa terdapat kecenderungan "pasangan" tanaman obat yang digunakan dalam ramuan. Pasangan itu adalah: ketumbar-mungsi, delingo-bengle, adas-pulosari, dan jintan-mesayi.
Berdasarkan cara pengolahan tanaman obat dan pengobatan suatu penyakit, diketahui terdapat berbagai macam cara, misalnya dipipis kemudian diborehkan/ ditapalkan dilumaskan diminum/dibedakan/dirajabbldiolekan/ditelan/diusap; direbus kemudian diminum/ diteteskan/ diusap; dibakar kemudian diborehkan/ dibedakkan/ diminum; dikunyah kemudian dioleskan/ disembur/ditelan/diusap; diulek kemudian ditapalkan/diminum/dibedakkan; dan diperas/diremas kemudian dioleskan/diminumkan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"The aim of this research was to know the antiurolithic activities from mixed extract of pare juice (Momordica charantia L) and ketimun juice (Cucumis sativus L) in granulated forms on white male rats which was been inducted with hydroxyproline 30% with doses 2,5g/kg BW....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"In vitro culture can be applied for producing new genotype which is tolerant to biotic and abiotic or to increase secondary metabolic content...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The successfull cultivation of usefull plant largely depends on the quality of seed , espicially viability and germination vigor. Seed of picrasma javanica blume has potential use in the development of templates for new drugs, e,g. to treat malaria...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Artha Rani
"Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Peraturan BPOM Nomor 33 Tahun 2018, menyatakan bahwa Industri Farmasi, Pelaku Usaha Obat Tradisional, Pelaku Usaha Sumplemen Kesehatan, Pelaku Usaha Kosmetika, atau Pelaku Usaha Pangan pemilik Izin Edar wajib menerapkan 2D barcode. Fungsi dari pemberian nomor serialisasi atau 2D barcode ini untuk menghindari terjadinya pemalsuan obat selama proses distribusi obat kepada konsumen.Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengkajian implementasi serialisasi untuk mengetahui apakah kebijakan yang dilakukan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu juga untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari implementasi serialisasi, serta mendapatkan solusi dari kekurangan tersebut.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) through BPOM Regulation Number 33 of 2018, states that the Pharmaceutical Industry, Traditional Medicine Business Actors, Health Supplement Business Actors, Cosmetics Business Actors, or Food Business Actors holding Distribution Permits are required to apply 2D barcodes. The function of providing serialization numbers or 2D barcodes is to prevent drug counterfeiting during the drug distribution process to consumers. In addition, it is also to find out the advantages and disadvantages of implementing serialization, and getting solutions to these deficiencies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Japaries, Willie
"Di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur telah beroperasi sejak Desember 2004 sebuah Unit TCM yaitu terapi komplementer kombinasi medis-TCM (Traditional Chinese Medicine) khususnya terhadap kanker. Unit tersebut adalah hasil kerja sama RS Harapan Bunda dan RS Yusheng di Guangzhou, China. Terapi yang diberikan merujuk ke pelayanan terhadap pasien kanker di RS di China pada umumnya, di RS Yusheng khususnya. Laporan ini merangkum kegiatan Unit TCM tersebut hingga akhir Juli 2005. Penelitian deskriptif atas dasar rekam medik terhadap semua pasien yang berkonsultasi ke Unit TCM RS Harapan Bunda antara periode Desember 2004 hinga 31 Juli 2005. Karakteristik pasien dan hasil terapi dipaparkan secara tekstular dan tabular. Dikemukakan pula satu kasus tipikal. Jumlah pasien yang berkonsultasi ke Unit TCM RS Harapan Bunda selama periode Desember 2004 hingga 31 Juli 2005 adalah 383 orang. Sebagian besar (68,41%) adalah wanita. Ratio wanita dibanding pria adalah 2,16. Kelompok usia yang terbanyak adalah antara 41-50 tahun yaitu 28,72%, disusul kelompok usia 51-60 tahun (23,23%), usia 61-70 tahun dan 31-40 tahun sama-sama menempati 13,57%. Berikutnya kelompok usia 71-80 tahun dan 21-30 tahun sama-sama menempati 8,09%. Dari 383 orang pasien tersebut, 338 orang (88,25%) menderita tumor (jinak maupun ganas), sisanya bukan penderita tumor (rematik, DM, stroke, dll.). Dari 338 orang penderita tumor, 92 orang (27,21%) menderita tumor jinak (FAM, ganglion, lipom, struma, miom, dll.). Sisanya 246 orang (162 wanita dan 84 pria) menderita tumor yang secara klinis atau secara patologik anatomik tergolong ganas. Ratio wanita terhadap pria yang menderita tumor ganas adalah 1,93. Dari tumor ganas yang terbanyak adalah karsinoma mamae yaitu 31,70%, disusul karsinoma paru, hepatoma, karsinoma ovari, karsinoma nasofaring, karsinoma kolon, karsinoma serviks uteri, tumor otak, karsinoma pankreas, limfoma, masing-masing 8,59%, 8,13%, 8,13%, 7,72%, 7,32%, 3,25%, 3,25%, 2,84%, 2,84%. Sebagian terbesar pasien kanker yang datang berada pada stadium III dan IV yaitu masing-masing 24,80% (61 dari 246 pasien) dan 37,80% (93 dari 246 pasien). Pada 81 orang (52 wanita dan 14 pria) atau 32,93% pasien tumor ganas tidak tersedia data untuk penentuan stadium. Efek terapi umumnya dinilai berdasarkan presentasi klinis (anamnesis dan pemeriksaan fisik). Dari 70 pasien (26 pria dan 44 wanita) yang telah menjalani terapi lebih dari 1 bulan di Unit TCM RS HB, 11,42% mengalami perbaikan mencolok, 40% perbaikan moderat, 41,4% kondisinya tak banyak berubah, dan 7,14% perburukan. Pelayanan Unit TCM RS Harapan Bunda cukup diminati masyarakat. Proporsi wanita hampir 2 kali pria. Kelompok usia pasien terbesar adalah 41-50 tahun yaitu 28,72%, disusul kelompok usia 51-60 tahun sebesar 23,23%. Jenis kanker terbanyak adalah karsinoma mamae, disusul karsinoma paru, hepatoma, karsinoma ovari, karsinoma nasofaring, karsinoma kolon, karsinoma serviks uteri. Respons terapi komplementer tersebut cukup baik, mengingat 51,43% pasien mengalami perbaikan nyata, 41,43% kondisinya relatif stabil selama mendapatkan terapi; sedangkan yang memburuk nyata hanya 7,14%. Dengan adanya Unit TCM, pasien yang semula menolak terapi medis umumnya dapat menerima terapi kombinasi medis dan TCM.

Patient Characteristics and Performance of the TCM Unit of ?Harapan Bunda? Hospital In Jakarta, Indonesia. A TCM unit has been established and operating in Harapan Bunda hospital in Jakarta since December 2004. The Unit is practicing combined western and Chinese medicine in treating cancer patients, following the model practiced in oncology departments in China. It is established through a cooperation between Harapan Bunda hospital and Yusheng hospital from Guangzhou, China. This report compiles the performance of the Unit until July 2005; it is a descriptive study based on the medical records of all patients visiting the TCM Unit of Harapan Bunda hospital during the period of December 2004 to July 2005. The characteristics of patients and response to treatment are presented in text and tables. One typical case is also presented as an illustration of the combination practice. There were 383 patients visiting the TCM Unit during the periode of December 2004 to July 2005. Most of them (68,41%) were females. The female to male ratio was 2,16. The largest age group was between 41-50 years, ie. 28,72%, followed by age group 51-60 years (23,23%), 61-70 years and 31-40 years (13,57%) respectively. Then the age group 71-80 years and 21-30 years each occupying 8,09%. Of the 383 patients, 338 patients (88,25%) were with tumors (benign and malignant), the rest were with no tumors (suffering of rheumatism, diabetes, stroke, etc.). Of the 338 patients with tumors, 92 (27,21%) were with benign tumors (fibroadenoma, ganglion, lipoma, struma, myoma, etc.). The other 246 (162 females and 84 males) were with tumors that were either clinically or pathologically assessed as malignant. The females to males ratio of patients with malignant tumors was 1,93. The most prevalent tumors were mammary carcinoma ie. 31,70%, followed by pulmonary carcinoma, hepatoma, ovarian carcinoma, NPC, colonic carcinoma, uterine cervical carcinoma, brain cancers, pancreatic carcinoma, lymphoma, occupying respectively 8,59%, 8,13%, 8,13%, 7,72%, 7,32%, 3,25%, 3,25%, 2,84%, and 2,84%. Most patients were either in stadium III or IV, occupying 24,80% (61 of 246 patients) and 37,80% (93 of 246 patients), respectively. Of 81 patients (52 females and 14 males) or 32,93% there were no available data to assess their exact stadia. The therapeutic response was mostly evaluated on clinical grounds (anamnesis and physical examination). Of 70 patients (26 males and 44 females) receving treatment for more than 1 month at the TCM Unit, 11,42% had prominent improvement, 40% moderate improvement, 41,4% more or less stabilized condition, and 7,14% deteriorating condition. The TCM Unit of Harapan Bunda hospital had received quite a good attention from the public. The female visitors were nearly twice the male. The most prevalent age group was 41-50 years ie. 28,72%, followed by 51-60 years ie. 23,23%. The most prevalent cancer were mammary carcinoma (31,70%), followed by pulmonary, liver, ovary, nasopharyngeal, colonic, uterine cervical carcinomas. The therapeutic response was as follows, 51,43% patients either improving prominently or moderately, 41,43% with more or less stable condition; while only 7,14% deterioting during treatment. With the entry to TCM Unit, patients formerly rejecting western medical treatments became receptive to the combination of western and Chinese medical treatments."
Rumah Sakit Harapan Bunda. Unit TCM/Onkologi Komplementer, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>