RINGKASANPerpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia (selanjutnya disingkat: FSUI) pada salah satu bagiannya menyimpan banyak sekali koleksi langka berupa naskah dari berbagai tempat, bahasa, waktu, dan isi. Menurut Katalog Induk Naskah Nusantara FSUI terdapat 2434 naskah yang tersimpan di FSUI. Dari sekian banyak naskah terdapat sekitar 16 buah naskah yang berisikan informasi tentang penyakit dan pengobatannya. Namun, setelah dipelajari dengan seksama ternyata dari keenambelas naskah tersebut hanya delapan naskah saja yang dapat dikaji secara mendalam.
Adapun kedelapan naskah kuna nusantara koleksi Perpustakaan FSUI yang memuat informasi tentang penyakit itu adalah Naskah Jawa; Resep Jampi-Jampi Jawi (B.48/LL.41), Primbon Jawi (A.34.03/PR.24), Primbon (NR.366/PR.40), Primbon (NR.147/PR.84); Naskah Bali; Tenung Saptawara (LT.26I/PR.142), Usada Keling (LT.1771PR.144); Naskah Melayu/Primbon (NR.299/PR.62); dan Naskah Sunda; Jampe Jeung Elmu (A.34.04/PR.10).
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah (a) jenis penyakit apa saja yang terdapat dalam naskah; (b) tumbuhan apa saja yang digunakan untuk mengobati suatu penyakit, dan (c) ramuan obat apa saja dan bagaimana cara mengolah obat tersebut untuk mengobati suatu penyakit.
Untuk itu, langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (1) mendata semua naskah yang memuat teks penyakit dan pengobatan dengan panduan katalog naskah beranotasi Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Fakultas Sastra Universitas Indonesia jilid 3-A dan 3-B; (2) Identifikasi naskah terpilih yang memuat tentang penyakit dan cara pengobatannya; (3) alih aksara dan alih bahasa pada bagian-bagian tertentu yang memuat tentang penyakit, tanaman obat, dan cara pengobatannya. Khusus untuk alih aksara menggunakan metode standar; (4) identifikasi tanaman obat, jenis penyakit, dan ramuan obat yang dipergunakan dalam naskah.
Dari naskah-naskah yang dikaji, berhasil diidentifikasi sejumlah penyakit, yaitu: 282 jenis penyakit diperoleh dalam naskah Jawa, 112 jenis penyakit pada naskah Bali, 118 jenis penyakit dalam naskah Malaya, dan hanya 1 jenis penyakit dalam naskah Sunda. Jenis penyakit yang paling banyak diketahui adalah gangguan sistem reproduksi, seksual dan penyakit seksual (76 jenis), kemudian gangguan sistem pencernaan (70 jenis), gangguan sistem syaraf (36 Janis), gangguan otot dan tulang (24 jenis), penyakit kulit (21 jenis), penyakit mata dan T.H.T (masing-masing 15 jenis), gangguan sistem pernafasan (14 jenis), deman dan terkena racun (masing-masing 13 jenis). Golongan penyakit lainnya kurang dari 10 jenis, seperti gangguan jantung dan pembuluh darah, gangguan hati dan empedu. Gangguan supranatural, gangguan sistem hormon dan lain-lain. Di luar golongan penyakit itu, cukup banyak penyakit yang belum atau tidak diketahui jenis penyakit. Sebagian dari penyakit yang tidak diketahui itu hanya disebutkan sebagai penyakit yang sulit disembuhkan.
Sementara itu, dari tanaman obat yang terdapat dalam naskah-naskah yang dikaji berhasil diidentifikasi sebanyak 500 jenis tanaman obat diperoleh dari naskah Jawa, 219 jenis dari naskah Bali, 265 jenis dari naskah Melayu, dan 2 jenis dari naskah Sunda. Secara keseluruhan berhasil diidentifikasi jenis tanaman sebanyak 746 jenis, artinya sebagian di antaranya dikenal pada masing-masing naskah. Jenis tanaman yang hampir terdapat di semua naskah adalah: tanaman adas (7 naskah), asam, bawang merah, cabe, kelapa, kunyit, lada, lempuyang, pala, dan pinang (masing-masing 6 naskah), serta bawang putih, bengle, cengkih jintan hitam, kencur, dan sirih (masing-masing 5 naskah). Berdasarkan frekuensi terbanyak kemunculannya berturut-turut: bawang merah (115 kali), kunyit (106), adas (104), lada.(99), jintan hitam (90), bengle (79), bawang putih (76), ketumbar (72), pulosari (70), pala (64), dan mesayi (61). Sementara itu, fakta yang menarik bahwa terdapat kecenderungan "pasangan" tanaman obat yang digunakan dalam ramuan. Pasangan itu adalah: ketumbar-mungsi, delingo-bengle, adas-pulosari, dan jintan-mesayi.
Berdasarkan cara pengolahan tanaman obat dan pengobatan suatu penyakit, diketahui terdapat berbagai macam cara, misalnya dipipis kemudian diborehkan/ ditapalkan dilumaskan diminum/dibedakan/dirajabbldiolekan/ditelan/diusap; direbus kemudian diminum/ diteteskan/ diusap; dibakar kemudian diborehkan/ dibedakkan/ diminum; dikunyah kemudian dioleskan/ disembur/ditelan/diusap; diulek kemudian ditapalkan/diminum/dibedakkan; dan diperas/diremas kemudian dioleskan/diminumkan.