Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Artitis Undari
"Skripsi ini membahas tentang kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan pada Proyek digitalisasi Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, bagaimana kondisi infrastruktur serta Sumber Daya Manusianya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan teori tentang: aktivitas standar yang ada pada proyek digitalisasi, faktor-aktor yang harus diperhatikan dalam menilai sebuah perencanaan proyek, serta teori tentang parameter keberhasilan sebuah proyek. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proyek Digitalisasi naskah dan skripsi tersebut telah berhasil dengan catatan khusus, serta menyarankan bahwa sebaiknya dilakukan perbaikan di masa mendatang.

Abstract
The Focus of this study is about the compatibility of planning and execution in Project Digitization Thesis and Manuscripts from Library of Faculty of Humanities University of Indonesia. This research is using the qualitative methods and case study approach. The data were analyzed using the theory of: Standard activity of Digitization Project, factors in assesing the project planning, and parameters of project. The result of this research shows that this project has success with specifically note, and researcher suggests that this library should improve this project in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15245
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifta Dimas Sulistiyo
"Perkembangan teknologi yang pesat telah mendorong organisasi untuk melakukan transformasi digital dalam memberikan layanan publik kepada masyarakat, termasuk pada Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Korlantas Polri terus menciptakan inovasi guna memberikan layanan publik yang prima kepada masyarakat salah satunya dengan meluncurkan layanan SIM Nasional Presisi (SINAR) pada aplikasi Digital Korlantas pada 13 April 2021. SINAR digunakan untuk melakukan perpanjangan SIM A dan SIM C dimana saja dan kapan saja melalui perangkat mobile. Sejak diluncurkan hingga saat ini belum pernah dilakukan evaluasi kebergunaan layanan SINAR pada aplikasi Digital Korlantas, oleh karena itu diperlukan evaluasi kebergunaan guna meningkatkan kepuasan masyarakat dalam menggunakan aplikasi dan meningkatkan jumlah pengguna aktif yang melakukan perpanjangan SIM melalui layanan SINAR. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi kebergunaan layanan SINAR pada aplikasi Digital Korlantas dengan metode System Usability Scale (SUS) disertai dengan saran dari pengguna. Analisis kuantitatif melalui penghitungan skor rata-rata SUS layanan SINAR dan analisis kualitatif didapatkan dari pengategorian saran untuk mengetahui kondisi nyata dari pengguna terhadap layanan SINAR. Sebanyak 491 responden berpartisipasi dalam pengisian kuisioner SUS dan saran terhadap layanan SINAR. Hasil perhitungan rata-rata skor SUS diperoleh sebesar 71,96 dengan kategori grade C good. Selanjutnya, terdapat tujuh kategori permasalahan melalui pendekatan thematic analysis berdasarkan saran pengguna dengan hasil 41% pengguna mengalami permasalahan pada fungsionalitas sistem/aplikasi. Hasil rekomendasi perbaikan layanan SINAR dapat membantu Polri untuk meningkatkan kegunaan aplikasi dan kepuasan pengguna sehingga berdampak pula pada peningkatan layanan publik kepada masyarakat yang tentu menaikkan trust public terhadap Polri.

Rapid technological developments have encouraged organizations to carry out digital transformation in providing public services to the community, including the Traffic Corps (Korlantas) of the Indonesian National Police (Polri). Korlantas Polri continues to innovate in order to provide excellent public services to the community, one of which is by launching SIM Nasional Presisi (SINAR) service on the Digital Korlantas application on April 13 2021. SINAR is used to extend SIM A and SIM C anywhere and anytime via a device mobile. Since it was launched until now there has never been an evaluation of the usability of the SINAR service on the Digital Korlantas application, therefore an evaluation of its usability is needed to increase people's satisfaction in using the application and increase the number of active users who extend their SIM through the SINAR service. In this research, an evaluation of the usability of the SINAR service in the Digital Korlantas application was conducted using the System Usability Scale (SUS) method, accompanied by user suggestions. Quantitative analysis was performed by calculating the average SUS score of the SINAR service, and qualitative analysis was obtained through categorizing suggestions to determine the actual conditions of users regarding the SINAR service. A total of 491 respondents participated in filling out the SUS questionnaire and providing suggestions for the SINAR service. The average SUS score calculation resulted in 71.96, categorizing it as grade C, good. Furthermore, there were seven categories of issues identified through thematic analysis based on user suggestions, with 41% of users experiencing problems related to the functionality of the system/application. The recommended improvements to the SINAR service can help the Indonesian National Police (Polri) enhance the usability of the application and user satisfaction, consequently leading to an improvement in public services provided to the community and increasing public trust in the police force."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrochman Wirabuana
"Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan strategis bank, bank dimungkinkan menggunakan pihak penyedia jasa teknologi informasi dalam menyelenggarakan kegiatan teknologi informasi bank. Penggunaan pihak penyedia jasa teknologi informasi dapat mempengaruhi risiko bank antara lain risiko operasional, hukum, reputasi dan stratejik. Dalam hal penyelenggaraan teknologi informasi bank dilakukan oleh pihak penyedia jasa teknologi informasi, bank harus memiliki prinsipprinsip penggunaan penyedia jasa teknologi informasi, salah satunya adalah penggunaan penyedia jasa teknologi informasi harus didasarkan pada hubungan kerja sama secara wajar, dalam hal pihak penyedia jasa teknologi informasi merupakan pihak terkait dengan bank. Hubungan kerja sama secara wajar adalah kondisi dimana transaksi antar pihak bersifat independen sebagaimana pihak yang tidak terkait, antara lain memiliki kesetaraan dan didasarkan pada harga pasar yang wajar sehingga meminimalisasi terjadinya benturan kepentingan. Pihak terkait adalah perseorangan atau perusahaan yang mempunyai hubungan pengendalian dengan bank, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui hubungan kepemilikan, kepengurusan, dan/atau keuangan. Pokok permasalahan yang akan dibahas adalah mengenai penerapan perjanjian kerjasama secara wajar antara bank umum dengan pihak terkait dan konsekuensi hukum bagi bank umum apabila tidak menerapkan arms length principle pada perjanjian penggunaan penyedia jasa teknologi informasi dengan pihak terkait.

In order to increase the effectiveness and efficiency of achieving banks strategic objectives, banks are allowed to use information technology service providers in carrying out banks information technology activities. The use of information technology service providers can influence bank risks including operational, legal, reputation and strategic risks. In the event that the implementation of bank information technology is carried out by the provider of information technology services, banks must have the principles of using information technology service providers, one of which is the use of information technology service providers must be based on arms length principle, in the event that the provider of information technology services is a party related to the bank. Arms length principle is a condition where transactions between parties are as independent as unrelated parties, including having equality and based on fair market prices so as to minimize conflicts of interest. Related parties are individuals or companies that have control relationships with banks, both directly and indirectly, through ownership, management, and or financial relationships. The main issues to be discussed in this research are implementation against the arms length agreement between commercial banks with related party and legal consequences for commercial banks if they dont implement arms length principle into the agreement on use of information technology service provider with related party.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T54544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farikhtus Ulfa
"Skripsi ini mengenai keyakinan Mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia angkatan 2014 dalam memecahkan seluruh masalah informasi. Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan survei deskriptif yang menguraikan tentang kategori keyaninan mahasiswa terhadap kemampuan literasi informasi mereka. Kuesioner untuk pengumpulan data menggunakan model Information Literacy Self Efficacy Scale yang diciptakan oleh Kurbanoglu, Akkoyunlu, dan Umay 2006 dan melibatkan 91 responden mahasiswa FIB UI 2014 yang sedang mengerjakan tugas akhir menggunakan teknik convenience sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan mahasiswa memiliki efikasi diri literasi informasi dengan total skor rata-rata 71.06 yang tergolong tinggi. Secara terinci, efikasi mahasiswa dalam mendefinisikan kebutuhan informasi mencapai 74.29 tinggi, menilai dan memahami informasi mencapai 72.35 tinggi, menginterpretasikan, mensintesa, dan menggunakan informasi mencapai 71.21 tinggi, mengkomunikasikan informasi mencapai 70.61 tinggi, mengevaluasi hasil dan proses mencapai 70.45 tinggi, menentukan lokasi dan mengakses sumber-sumber informasi mencapai 69.38 tinggi , serta memprakarsai strategi pencarian mencapai 69.12 tinggi.

This thesis aims to study the belief of student from Faculty of Humanities Universitas Indonesia class of 2014 in solving problems regarding information. This research is a quantitative research with descriptive research design using descriptive survey approach that describes the category of students belief towards their information literacy ability. The questionnaire for data collection that used in this research is the Information Literacy Self Efficacy Scale model created by Kurbanoglu, Akkoyunlu and Umay 2006 and involving 91 FIB UI 2014 student respondents who are working on their thesis using convenience sampling technique.
The results showed that overall students have self efficacy information literacy with a total score of 71.06 average which is high. In detail, the efficacy of students in defining information needs reaches 74.29 high, assessing and comprehending information reaches 72.35 high, interpreting, synthesizing, and using information reaches 71.21 high, communicating information reaches 70.61 high evaluating the product and process reaches 70.45 high, locating and accessing information sources reaches 69.38 high, and initiating search strategy reaches 69.12 high.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Restuadi
"Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan (Pusintek) menggunakan kerangka Manajemen Layanan TIK atau Information Technology Service Management (ITSM) dan mengimplementasikan ISO 20000 sebagai standar dalam sistem manajemen layanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan implementasi ISO 20000 proses service delivery yang telah berjalan di Pusintek sekaligus mengetahui apakah implementasi tersebut telah berjalan dengan efektif.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus.  Cakupan pembahasan pada penelitian ini adalah identifikasi sistem manajemen layanan TIK, pemetaan klausul standar sistem manajemen layanan, analisis proses Plan-Do-Check- pada proses service delivery, serta analisis hambatan yang dihadapi dalam rangka implementasi ISO 20000 pada proses service delivery.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan implementasi ISO 20000 proses service delivery yang berjalan di Pusintek saat ini telah memenuhi klausul-klausul yang terdapat pada persyaratan standar ISO 20000-1:2011 – Part 1 Service Management System Requirements melalui struktur organisasi kelompok kerja ITSM. Implementasi ISO 20000 proses service delivery juga telah berjalan efektif di Pusintek mengikuti deming cycle dengan penerapan Plan-Do-Check-Act pada masing-masing peran yang ada. Sementara itu, hambatan yang dihadapi oleh dalam ISO 20000 proses service delivery terdapat pada area sumber daya manusia (SDM), hambatan terkait perencanaan dan user engagement.

Center for Financial Information System and Technology (Pusintek) uses Information Technology Service Management (ITSM) and applies ISO 20000 as a standard in its service management system. This study aims to evaluate the implementation of ISO 20000 service delivery process that has been running in Pusintek and also to discuss whether or not it has been implemented effectively.
This study is a qualitative research with case study approach. The scope of the discussion in this study is the identification of IT service management systems, mapping of service management system standard clauses, the Plan-Do-Check-Act analysis process in the service delivery process, and the analysis of the barriers in implementing ISO 20000 in the service delivery process.
Results of this study shows that the implementation of ISO 20000 service delivery processes at Pusintek has already met the clauses complying with the requirements of the ISO 20000-1: 2011 standard - Part 1 Service Management System Requirements. The implementation of the ISO 20000 service delivery process has also been effective in Pusintek following the deming cycle with the implementation of Plan-Do-Check-Act in each of the existing roles. Meanwhile, barriers related to ISO 20000 service delivery process are human resources (HR), planning and user engagement.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Soraya
"Universitas Sriwijaya merupakan perguruan tinggi negeri yang dalam menjalankan kegiatannya memiliki visi yaitu : “menjadi perguruan tinggi berbasis riset terkemuka, yang unggul dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi”. Dalam mendukung kegiatan sehari-harinya tersebut, Universitas Sriwijaya memiliki lembaga pelaksana akademik, LPPM Unsri yang mempunyai tugas memberikan dukungan teknis, administrasi, dan analisis kebijakan terkait dengan penelitian dan pengabdian masyarakat. Pengetahuan menjadi sumber daya utama bagi LPPM Unsri dan harus dikelola sehingga pengetahuan itu tidak hilang akibat karyawan yang pensiun, mutasi dan rotasi, maupun pergantian Ketua LPPM. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi manajemen pengetahuan yang dapat mengetahui implementasi kebijakan dan pelaksanaan program penelitian dan pengabdian masyarakat pada Universitas Sriwijaya. Perumusan strategi manajemen pengetahuan menggunakan kerangka kerja Zack. Hasil dari rumusan strategi manajemen pengetahuan antara lain: 1) kebijakan program penelitian dan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi berdasarkan kebijakan umum Direktorat Pendidikan Tinggi: 2) implementasi kebijakan dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi masih ada kendala antara lain sosialisasi penelitian dan pengabdian masih kurang, dan kemampuan metodologi penelitian masih rendah; 3) hasil penelitian yang dilaksanakan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan. Namun masih sedikit yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan jumlah materi ajar, publikasi nasional atau intenasional, dan perolehan hak paten; dan 4) kegiatan pengabdian masyarakat belum berdasarkan hasil penelitian.

Sriwijaya University is a state university which in carrying out its activities has a vision, namely: “to become a leading research-based university, which excels in various fields of science and technology”. In supporting these daily activities, Sriwijaya University has an academic implementing agency, LPPM Unsri which has the task of providing technical, administrative and policy analysis support related to research and community service. Knowledge is the main resource for LPPM Unsri and must be managed so that knowledge is not lost due to retired employees, transfers and rotations, as well as changes in the Chair of the LPPM. This study aims to formulate a knowledge management strategy that can determine policy implementation and implementation of research and community service programs at Sriwijaya University. Formulation of knowledge management strategy using the Zack framework. The results of the formulation of the knowledge management strategy include: 1) research and community service program policies in tertiary institutions based on the general policy of the Directorate of Higher Education: 2) policy implementation in improving the quality of higher education still faces obstacles, including lack of socialization of research and community service, and lack of capacity research methodology is still low; 3) the results of the research carried out can be utilized for the development and improvement of knowledge. However, there is still little that can be used to increase the number of teaching materials, national or international publications, and obtain patents; and 4) community service activities are not yet based on research results."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Masniari
"Penelitian ini membahas pencarian informasi mahasiswa Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia dalam memenuhi kebutuhan sumber informasi sejarah untuk penyusunan skripsi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan lima informan. Model penelitian ini menggunakan gabungan model perilaku pencarian informasi Ellis dan Intervening Variable milik Wilson. Hasil dari penelitian ini adalah mahasiswa program studi Ilmu Sejarah menggunakan arsip berbagai jenis, buku, jurnal, narasumber, dan internet. Lokasi yang paling sering dikunjungi adalah Perpustakaan Universitas, Perpustakaan Nasional dan Arsip Nasional Indonesia. Perilaku pencarian informasi dengan enam tahapan dari Ellis tidak semuanya dilakukan informan. Hambatan yang dihadapi adalah personal, interpersonal hingga lingkungan.

This research analyzes information seeking behavior of students of Historical Science in Faculty of Humanities, University Indonesia. In complete the needs of historical information sources in thesis writing. This research uses qualitative descriptive method, by using five informants. This research also combines information seeking behavior model of Ellis and intervening variables of Wilson. The results shows that historical science’s students use various archive for data that they need as primary source, books, journals, resource persons, and internet. Location which is often visited by informants are UI’s library, national library, national archive of Indonesia. Informants not use all stages of the six stages in information seeking behavior. The informants also face personal, interpersonal and environmental barriers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ashr Faturrahman
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan mahasiswa Ilmu Perpustakaan FIB UI periode 2013-2017 dalam memilih lokasi penelitian dan topik untuk menyelesaikan tugas akhir. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pola pemilihan lokus dan topik penelitian. Data menggunakan asumsi akhir dari mahasiswa Ilmu Perpustakaan FIB UI periode 2013-2017. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa cenderung memilih lokus selain pusat informasi atau lembaga informasi seperti perpustakaan dan pusat arsip dan catatan, tetapi melalui sumber lain seperti museum, film, novel, media sosial, penyebaran informasi, dan orang-orang sebagai objek penelitian oleh memeriksa pengetahuan, perilaku, dan perspektif tentang sesuatu. Kemajuan teknologi dan media informasi dan pengembangan ilmiah telah menyebabkan semakin banyak lokus dan topik penelitian yang dapat dieksplorasi dan tidak terbatas pada topik yang terkait dengan pusat informasi atau lembaga informasi, tetapi dapat meluas ke budaya informasi dalam masyarakat. Di sisi lain, penelitian dengan topik yang berkaitan dengan fasilitas dan layanan serta pengelolaan pusat informasi atau lembaga informasi juga banyak dibahas oleh mahasiswa Ilmu Perpustakaan FIB UI. Keberadaan penelitian ini diharapkan dapat menjadi fitur dan masukan untuk pertimbangan evaluasi bagi akademisi dan profesional di bidang keilmuan Ilmu Perpustakaan dan Informasi untuk dapat mengembangkan bidang keilmuan menjadi lebih maju dan lebih baik serta dapat menyesuaikan diri dengan waktu

This study aims to determine the tendency of FIB UI Library Science students from 2013-2017 in choosing research locations and topics to complete the final project. This study also aims to get an overview of locus selection patterns and research topics. The data uses the final assumptions from the FIB UI Library Science students from 2013-2017. This research uses a descriptive method with a quantitative approach. The results show that students tend to choose loci other than information centers or information institutions such as libraries and records and records centers, but through other sources such as museums, films, novels, social media, information dissemination, and people as objects of research by examining knowledge, behavior, and perspective on something. Advances in technology and information media and scientific development have led to more and more locus and research topics that can be explored and are not limited to topics related to information centers or information institutions, but can extend to the information culture in society. On the other hand, research on topics relating to facilities and services as well as the management of information centers or information institutions is also widely discussed by UI Science FIB Library students. The existence of this research is expected to be a feature and input for evaluation considerations for academics and professionals in the field of library and information science to be able to develop the scientific field to become more advanced and better and be able to adjust to the time."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cesilia Fidora
"Peran teknologi informasi dalam organisasi mulai berkembang. Pada awalnya teknologi informasi hanya dianggap sebagai pendukung kegiatan bisnis. Saat ini teknologi informasi dinilai sebagai fungsi yang strategis untuk mewujudkan visi dan misi organisasi. Ketergantungan pengguna meningkat karena teknologi memberi kemudahan dan keefektifan dalam membantu menyajikan data yang dibutuhkan. Alokasi dana untuk pembelian perangkat teknologi dan ketersediaan layanan juga semakin besar.
Semakin meningkatnya ketergantungan pada layanan teknologi informasi maka semakin banyak dibutuhkan sumber daya untuk mendukung ketersediaannya. Pengguna yang mengalami gangguan layanan akan berharap keluhannya dapat segera diselesaikan. Pada kenyataannya, pengguna hanya bisa menunggu karena belum ada alat yang dapat menjamin bahwa keluhan tersebut akan segera diselesaikan.
Agar peran dan kapasitas TI dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan bisnis dan memberi jaminan kepuasan pengguna, diperlukan suatu tata kelola yang baik yang mengatur hubungan antara pengelola layanan TI dengan pengguna. Service Level Agreement (SLA) adalah salah satu alat yang digunakan dalam tata kelola TI untuk menjamin bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan pengguna.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa layanan jaringan dan pemeliharaan perangkat keras adalah layanan kritikal yang harus dibuatkan SLA. SLA dan pengelolaannya dirancang menggunakan kerangka kerja ITIL V3 2011 untuk memenuhi standar ISO 20000. SLA terdiri dari 12 bagian yang isinya disesuaikan dengan karakteristik layanan pada BPK RI.

The role of information technology in organizations has grown. At first, Information technology only considered as supporting business activities. Nowadays, Information Technology is considered as a strategic function to achieve the vision and mission of the organizations.
Dependence increased because information technology gives users the ease and effectiveness in helping to present necessary data. Fund allocated to acquire technological solutions and ensuring services availability is raised accordingly.
As reliance on information technology services increased, more resources are needed to support availability. Normally, users who experience service interruption will expect their complaint can be resolved immediately. Unfortunately, there is no absolute way that can ensure availability of immediate solution to their problem. IT governance should be employed to guarantee user satisfaction and IT alignment with business requirement. Service Level Agreement (SLA) is one of the IT governance tools that can be used to ensure that IT services meet users expectations.
The study concluded that the network services and hardware maintenance are critical services that SLA must be made. SLA and its management designed by using ITIL V3 2011 framework to meet the standards of ISO 20000. SLA consists of 12 sections which content is customized based on characteristics of the services in BPK RI.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nurmalasari
"Penelitian mengenai kegiatan berbagi informasi di kalangan pengajar di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB UI) dalam pengembangan ilmu dilakukan pada bulan April 2007. Tujuannya adalah untuk mengetahui kegiatan berbagi informasi di antara pengajar FIB UI dalam pengembangan ilmu yang mencakup motivasi berbagi informasi, kepada siapa berbagi informasi, media yang digunakan, jenis informasi yang dibagi, dan hambatan yang ada dalam berbagi informasi. Penelitian ini berfokus pada pengembangan ilmu di tingkat departemen karena pengelompokkan ilmu terjadi di tingkat departemen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>