Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128347 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tara Thuraya
"Ummi Kulsum adalah salah satu senimah dari negara Arab yang namanya masih terus dikenang bahkan setelah lebih dari tiga dekade ia meninggal dunia. Selain menjadi seorang penyanyi Ummi Kalsum juga seorang penulis lagu dan aktris. Ia dikenal sebagai Star of the East (kawkab el-sharq). Banyak sastrawan terkenal yang lagunya dinyanyikan oleh Ummi Kulsum, dan salah satu sastrawan yang banyak menulis teks lagu untuk Ummi Kulsum adalah Ahmad Muhammad Rami. 137 teks lagu yang telah ditulis Ahmad Rami untuk Ummi Kalsum. Tiga teks lagu karya Ahmad Rami yang menjadi sumber data primer pada skripsi ini adalah ?_ _ _???_ ,??_ ??_ , dan ??????_. Dalam skripsi ini penulis mencoba menganalisis bagaimana struktur dan isi ketiga teks lagu tersebut. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian skripsi ini adalah metode analisis objektif atau bisa disebut juga analisis strukturalis. Struktur ketiga teks lagu karya Ahmad Rami sangat pas untuk dinyanyikan karena kentalnya unsur bunyi pada ketiga puisi ini. Isi dari ketiga puisi ini memiliki makna yang mendalam namun diungkapkan dengan cara yang sederhana dan tidak meninggalkan segi keindahan gaya bahasa. Ketiga puisi ini mengangkat tema cinta yang sederhana namun diungkapkan dengan indah.

Abstract
Ummi Kulsum is one of the artists from the Arab countries whose names are still remembered even after more than three decades she died. Besides being a singer Umm kalsum also a songwriter and actress. She is known as the Star of the East (kawkab el-Sharq). Many famous writers that song sung by Umm Kulsum, and one of the many literary texts written songs for Umm Ahmad Muhammad Kulsum is Rami. 137 texts have been written songs for Umm Ahmad Rami kalsum. Three text song by Ahmad Rami who became the primary data source in this thesis is _???_ ?_ _ ,??_ ??_, and ??????_. In this thesis the author tried to analyze how the structure and content of the three texts of the song. Research methods used in this thesis research is a method of objective analysis or can be called structuralist analysis. The third structure of the text song by Ahmad Rami is very appropriate to sing because of the strong fully sound in this poem. The contents of the third poem has a deep meaning but expressed in a simple way and not leave in terms of beauty of style. The third poem the theme of love is simple but beautifully expressed"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13426
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ab. Shukor b. Md. Razali
"ABSTRAK
Skripsi ini berusaha membahas penerapan konsep sastra Islam yang dilakukan Shahnon Ahmad dalam novel terbarunya yang berjudul Ummi & Abang Syeikhul. Penerapan konsep sastra Islam ini dilihat dari sudut pemilihan gagasan utama si pengarang, yakni tema, amanat yang terkandung di dalamnya, tokoh dan penokohan yang dipaparkan, dan terakhir adalah dari sudut gaya bahasa yang digunakan pengarang. Dengan kata lain, dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan instrinsik. Dengan catatan, semua unsur tadi akan dilihat dari perspektif Islam. Setelah melakukan analisis ini, peneliti membuat beberapa kesimpulan penerapan konsep sastra Islam yang dilakukan Shahnon...

"
1996
S10734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lirik lagu Iwan Fals sering menyajikan realitas sosial yan dialami masyarakat. Perihal tersebut merupakan cara untuk menyampaikan kritis atas ketidakadilan yang dilakukan pemerintah terhadap rakyat. Penelitian menggunakan pendekatan teori semantik untuk menganalisis lirik lagu-lagu karya Iwan Fals. Penelitian ini bertujuan agar dapat mendeskripsikan makna kritik sosial yang ada pada lirik lagu tersebut. Metodenya adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kritik sosial dalam lirik lagu karya Iwan Fals pada tahun 1981-1995 mendeskripsikan masalah korupsi, penegak hukum, kemiskinan, pengangguran, dan kolusi. Cara pengarang mengungkap kritik tersebut dengan menggunakan gaya bahasa kiasan, seperti metafora dan personifikasi. Salah satu kritiknya terlihat pada lirik lagu Tikus-Tikus Kantor (1984), Galang Rambu Anarki (1981), Sarjana Muda (1981), Orang Pinggiran (1995), dan Surat Buat Wakil Rakyat (1987)"
JIKK 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Intan Deliza
"Jurnal ini membahas tentang analisis makna puisi karya Munir Mezyed, seorang penyair asal palestina yang berjudul shuwarun fii Adz-dzakirah bait 1, 2, 3, 4, 5, dan 10 menggunakan teori ilmu balaghah. Selain aspek retorika, penulis juga menggunakan teori strukturalisme puisi untuk meneliti puisi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis puisi tersebut dan juga aspek retorika yang terdapat dalam puisi tersebut. Puisi shuwarun fii Adz-dzakirah bait 1, 2, 3, 4, 5, dan 10 ini memiliki tema ghazal, atau tema yang sering digunakan oleh penyair arab klasik untuk menggambarkan sosok wanita, namun seiring dengan kemajuan kesusastraan Arab, tema tersebut mengalami perluasan dalam fungsinya, kini tema tersebut sudah banyak digunakan tidak hanya untuk menggambarkan sosok wanita, tapi juga perasaan, gejolak, dan pengaruh yang ditimbulkan oleh seorang wanita. Puisi ini termasuk ke dalam tema tersebut karena menggambarkan gejolak dan pengaruh ketika jatuh cinta kepada seorang wanita. Dari aspek retorika, puisi shuwarun fii Adz-dzakirah bait 1, 2, 3, 4, 5, dan 10 ini menggunakan ilmu bayan, ilmu ma rsquo;ani, dan ilmu badi rsquo;, namun ilmu badi rsquo; yang digunakan lebih sedikit di dalam puisi ini, yang lebih mendominasi yaitu ilmu bayan dan ilmu ma rsquo;ani. Puisi ini termasuk ke dalam jenis puisi prismatis karena mengandung banyak bahasa kias dan juga kosakata konotatif, sehingga sukar untuk diterka maksud dan tujuannyaKata kunci: Puisi, balaghah, Makna, Munir Mezyed.

This journal discusses the analysis of the meaning of a poem by Munir Mezyed, a Palestinian poet, entitled shuwarun fii Adh dzakirah. verses 1, 2, 3, 4, 5, and 10 using the theory of balaghah. In addition to aspects of the rhetoric, the author also uses structuralist theory of poetry to analyze the poem. The purpose of this study was to determine the types of poetry and rhetoric aspects contained in the poem. Poetry shuwarun fii Adh dzakirah verses 1, 2, 3, 4, 5, and 10 have ghazal theme, or a theme often used by classical Arabic poets to describe the female figure, but along with the advancement of Arabic literature, the theme was expanded in its function, the theme has now been widely used not only to describe the woman, but also feelings, turmoil, and the effect caused by a woman. The poem is included in this theme because it depicts the turmoil and influence when falls in love with a woman. When this poem viewed from the aspect of rhetoric,it uses ilmu bayan, ilmu Ma 39 ani, and also ilmu badi 39 , ilmu badi 39 used less in this poem, which dominates ilmu bayan and ilmu Ma 39 ani. This poem is included into the prismatic types of poetry because it contains a lot of figurative language and connotative vocabulary, so it is difficult to be able to guess the intent and purpose of this poemKeywords Poem, Balaghah, Meaning, Munir Mezyed
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fernanda Rizkianita
"Beberapa tahun belakangan ini, grup penyanyi asal Korea yang dikenal dengan BTS atau Bangtan Sonyeondan menjadi sebuah fenomena internasional. Pengaruh mereka sebagai idola generasi ketiga telah menembus pasar global. Album mereka yang berjudul Love Yourself terkenal dengan pesan mengenai “mencintai diri sendiri” dan album ini juga membantu mereka menjadi terkenal secara global. Tiga lagu dari album ini, “I’m Fine”, “Idol”, dan “Mic Drop” terpilih berdasarkan tingkat popularitasnya dan penampilannya di panggung internasional. Pada penelitian sosiolinguistik ini, metode yang digunakan adalah metode campuran, kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan dasar teori Poplack mengenai jenis alih-kode. Total alih-kode dari ketiga lagu adalah 90 alih-kode dengan 19 tag switches, 51 inter-sentential switches, dan 20 intra-sentential switches. Pendekatan kualitatif berfokus pada deskripsi, analisis dan interpretasi atas alasan dibalik alih-kode yang terjadi, baik dalam bahasa Inggris standar atau bahasa Inggris Afrika-Amerika (AAE). Maka dari itu, analisis diskursif digunakan sebagai dasar atas tiga fokus dalam pendekatan kualitatif. Selain itu, menurut teori Widawski mengenai bentuk AAE, bentuk penggabungan, abreviasi, konversi, penggabungan, peminjaman, dan pembuatan bentuk ditemukan dalam tiga lagu tersebut dengan total 47 ungkapan AAE. Teori tata bahasa dari J.L Dillard digunakan untuk membantu analisis penelitian ini. Alih-kode dalam AAE kemudian akan dianalisis menggunakan teori fungsi AAE dari Widawski. Dalam tiga lagu tersebut ditemukan fungsi sosial, psikologi, retorik, dan budaya.Teori fungsi digunakan untuk membantu menginterpretasikan motivasi dibalik ungakapan AAE yang digunakan. Dari 17 ungkapan AAE, motivasi yang paling sering digunakan adalah retorik dan psikologi. Ungkapan AAE berperan sebagai sebuah bahasa untuk menunjukan kekuatan mereka. Dalam lagu-lagu tersebut, ungkapan AAE berperan sebagai cara berekspresi untuk mencintai diri sendiri, perlawanan atas kebencian terhadap mereka, dan stereotip menjadi idola. Namun, penelitian lebih lanjut diharapkan untuk dilaksanakan dengan data yang lebih banyak dan cakupan analisis yang lebih besar.

Over the past few years, a Korean boy-group known as BTS or Bangtan Sonyeondan has become an international phenomenon. Their influence as the third-generation Idol has penetrated the global market. Their album, Love Yourself, is known worldwide for its message of self-love that later helps them to be known globally. Three songs in this album, "I'm Fine", "Idol", and "Mic Drop", are chosen for their popularity and performance in International stages. For this sociolinguistic research, the method is a mixed-method between quantitative and qualitative. The quantitative approach focuses on the 90 switches in the songs based on Poplack's theory of code-switching with 19 tag switches, 51 inter-sentential switches, and 20 intra-sentential switches. The qualitative approach focuses on describing, analyzing, and interpreting the possible reasons behind the switches that occur in both standard-English and African American English (AAE). Hence, discourse analysis is used as the base of the three intended focuses on the qualitative approach. Moreover, according to Widawski's forms of AAE, 47 expressions in AAE are found in these songs with combining, shortening, conversion, blending, borrowing, and creating forms. J.L. Dillard's grammar of AAE is also used to help analyze this research. These AAE switches than analyzed with Widawski's theory of function of AAE, which provides social, psychological, rhetorical, and cultural functions to help interpret the motivation behind the chosen AAE expressions. Out of 17 types of AAE switch, the most frequent motivations are rhetorical and psychological functions. AAE expressions act as a language of power since, throughout the songs, the expressions act as reassurance, mostly about self-love, and resistance toward hates and stereotype of being idols. However, further research is expected to be conducted with more extensive data and scope of analysis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Destriani
"Penelitian ini membahas mengenai hubungan modernisasi yang terjadi pada zaman Meiji dengan pekembangan gaya busana khas Barat di Jepang yang penelitiannya dilakukan dengan menggunakan metode kepustakaan dan dibantu dengan metode penelitian sejarah. Penelitian ini menggunakan dasar teori modernisasi dan juga dasar teori mengenai perkembangan fashion atau mode seperti teori leisure class. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa beberapa peristiwa dan kejadian saat modernisasi Meiji yang merupakan pendorong terjadinya perkembangan gaya busana Barat di Jepang karena dikatakan bahwa salah satu bukti terjadinya modernisasi yaitu perubahan suatu masyarakat dari yang tradisional menjadi modern dan hal yang dianggap modern saat itu oleh Jepang adalah busana-busana khas Barat.

This study discussed about the connection between modernization that occurred in the Meiji era and the development of Western style clothings in Japan carried out using the library research method and assisted by historical research methods. This study uses the basis of modernization theory and also the basic theory about the development of fashion such as the theory of leisure class. From this study, it was found that several events and occurences that occurred during the Meiji modernization era were the triggers for thedevelopment of Western styleclothing in Japan because it was said that one of the proof that can be used to distinctive a modernization was a change in society from the traditional to the modern and the one that was considered modern by Japan at that time Western style clothing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ferry F. Sukarno
"Ummu I-Barahin (UB) merupakan sebuah judul naskah yang terdapat di Perpustakaan Nasional Jakarta. Jumlah naskah dengan judul dan isi yang sama adalah 16 buah. Untuk itu proses pengolahan teks yang ditampilkan melalui proses perbandingan naskah. UB merupakan naskah keagamaan, berisi uraian sifat-sifat Allah dan sifat para Rasul.
UB adalah sebuah karya Muhammad bin Yusuf As-Sanusi, seorang ulama dari Tilimsan (Tlemcen), Barat Laut Aljazair (wafat hari Mmggu tanggal 18 Jumadi s-Sani tahun 895 Hijiriah/ 9 mei 1490 Masehi). Dalam karyanya ini, As-Sanusi menjabarkan sifat-sifat Allah menjadi 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil dan 2 sifat lain Selain sifat Allah As-Sanusi juga menjabarkan sifat-sifat para Rasul menjadi 3.
As-Sanusi menyatakan bahwa sifat-sifat Allah dan sifat para Rasul ini tercakup dalam makna dua kalimat syahadat (2 kalimat perayataan seseorang yang meyakini tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah). 2 kalimat syahadat ini merupakan pengungkapan keislaman hati seseorang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S13135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anadya Demy Putri
"Pada masa pendudukan Jepang (1910-1945), masyarakat Korea mengalami penderitaan yang berat akibat pengekangan yang dilakukan pemerintah kolonial Jepang dengan berbagai cara. Selama masa pendudukan Jepang tersebut, banyak karya sastra yang lahir, salah satunya adalah puisi Dak karya Yun Dong-ju. Puisi ini ditulis pada tahun 1936 dan menggunakan diksi-diksi simbolik yang ironis sehingga menyiratkan keresahan yang dirasakan penyair mengenai kehidupan masyarakat Korea yang terkekang saat pendudukan Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan interpretasi puisi Dak karya Yun Dong-ju. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan semiotika dengan mengacu pada teori Michael Riffaterre. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik studi pustaka. Kemudian data-data yang terkumpul diolah dengan menggunakan teknik analisis data secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam puisi Dak penyair banyak menggunakan diksi-diksi simbolik seperti ‘ayam’, ‘langit’, dan ‘kandang’. Diksi-diksi tersebut merepresentasikan masyarakat Korea dan kondisi kehidupan mereka yang pada masa itu tidak memiliki kebebasan di tanah air sendiri.

During the Japanese occupation (1910-1945), the Korean people experienced severe suffering due to the restraints carried out by the Japanese colonial government in various ways. During the Japanese occupation, many literary works were born, one of which is the poem Dak by Yun Dong-ju. This poem was written in 1936 and used ironic symbolic dictions to convey the anxiety the poet feels about the life of the Korean people who were confined during the Japanese occupation. This study aims to describe the interpretation of Yun Dong-ju's poem Dak. In this study, the author uses a semiotic approach with reference to Michael Riffaterre's theory. This research uses descriptive analysis method with a qualitative approach. Data collection is done by using literature study techniques. Then the collected data is processed using qualitative data analysis techniques. The results of the research show that in Dak's poetry the poet used a lot of symbolic dictions such as 'chicken', 'sky', and 'cage'. These dictions represent Korean people and their living conditions who at that time did not have freedom in their own homeland.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sundari Exalanti
"Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini mengenai parikan Genk Kobra (selanjutnya disingkat GK) yang lahir dan hidup di masa modern, sedangkan parikan tradisional lahir di rentang waktu yang cukup lama sebelum parikan GK tercipta. Parikan sebagai puisi kontekstual, akan memperlihatkan gambaran perubahan maupun masalah sosial-masyarakat melalui teks parikan. Metode yang digunakan pada skripsi ini adalah metode komparatif, sebuah metode yang digunakan untuk menggambarkan persamaan dan perbedaan antara parikan tradisional dengan parikan GK. Metode lain yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, sebuah metode yang mendiskripsikan data lalu dianalisis. Skripsi ini menggunakan teori tentang parikan oleh S. Padmosoekotjo dalam buku Ngengrengan Kasusastran Jawa (1960), dan teori tentang tema oleh Jan Van Luxemburg dalam buku Pengantar Ilmu Sastra (1982) dan buku Tentang Sastra (1991). Hal yang dianalisis diantaranya; pertama perbedaan dan persamaan antara parikan tradisional dengan parikan GK. Kedua membuktikan bahwa parikan GK masih kontekstual melalui proses menemukan tema, kata dan isi. Kesimpulan yang dapat diambil parikan GK tidak mengikuti pola tradisional pada judul, nama penulis, dan jumlah wanda. Parikan GK mengikuti pola dengan masih mengenal gatra purwaka dan gatra tebusan serta masih adanya keterkaitan guru lagu antargatra. Kesimpulan lain, yakni dapat dibuktikan bahwa parikan GK kontekstual melalui tema, kata dan isi. Tema yang dominan adalah moral dan sosial, tema tersebut telah mengambarkan kekontekstualan pada teks wacana parikan GK. Kontekstual wacana parikan berupa gambaran fisik perilaku masyarakat, maupun terminologi yang menggambarkan perubahan pada masyarakat itu sendiri. Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan akan perubahan dari parikan, dan membangkitkan semangat agar nantinya ada penelitian lebih lanjut mengenai parikan. Adapun bagi masyarakat penelitian ini memberikan gambaran bahwa parikan tetap ada dan diakui, serta diminati oleh masyarakat Jawa dengan segala perubahannya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11620
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>