Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61801 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sepriyanti Handayani Putri
"Mahmoud Darwish adalah seorang penyair Palestina yang menjadi salah satu ikon Palestina. Tujuan utama dari tema-tema puisinya adalah perjuangan demi nasib tanah airnya. Hal ini dikarenakan konflik panjang selama enam dasawarsa sejak perang Arab-Israel sehingga tercipta puisi bertema patriotisme. Puisi karya Mahmoud Darwish yang menjadi sumber data primer pada skripsi ini adalah puisi yang berjudul بطاقة هوية , إلى أمي , dan عن إنسان. Ketiga puisi ini memiliki daya magis yang cukup kuat untuk menggambarkan patriotisme Mahmoud Darwish dan perjuangan masyarakat Palestina. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis strukturalisme semiotik dengan pendekatan objektif. Aspek struktur diperlukan untuk melihat sejauh mana pesan struktur tersebut mendukung aspek semiotik dan untuk membuktikan bahwa ketiga puisi tersebut mempunyai tema yang sama yaitu tema patriotisme. Beberapa teori yang digunakan adalah teori tentang sruktur fisik puisi yang membahas tipografi, diksi, imaji, majas, simbol. Kemudian Struktur batin puisi yang membahas mengenai tema, rasa, nada, amanat, serta parafrase dan dilengkapi kajian ilmu balaghah. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan ketiga puisi tersebut mempunyai tema patriotisme. Ketiga puisi ternyata memiliki tema patriotisme yang sama dengan penyampaian yang berbeda. Selain itu ketiga puisi ini seperti pesan dari penyair untuk terus membangun rasa patriotisme dan nasionalisme pembaca, terutama bangsa Arab agar dapat memiliki semangat juang yang tinggi dan membangun persatuan yang kuat demi membantu mempertahankan kemerdekaan Palestina.
……
Mahmoud Darwish is a Palestinian poet who became one of the icons of Palestine. The main theme of his poetry is the struggle for the fate of their homeland. This is due to the long conflict over the six decades since the Arab-Israeli war that created the patriotism-themed poems. The primary sources on this graduation project are بطاقة هوية , ,إلى أمي and عن إنسان. These third poems have a strong magical power to represent patriotism and struggle of Mahmoud Darwish and Palestinian society. The analysis used in this study is the analysis of semiotic structuralism with an objective approach. Aspects of the structure needed to see how it supports the message structures and semiotic aspects to prove that the three poems have the same theme is the theme of patriotism. Theoretical framework that would be used as analyzing tools on this research are the theory of physical structure typography discusses poetry, diction, image, figure of speech, symbols. Then, the inner structure of the poem that discusses the theme, feeling, tone, message, and paraphrase and equipped balaghah science studies. The purpose of this study is to prove the third poem has a theme of patriotism. It was the same with a different way. Besides these three poems as a message from the poet to continue to build a sense of patriotism and nationalism readers, especially the Arabs in order to have high morale and build a strong unity in order to help maintain the independence of Palestine."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Irwinsyah
"Mahmoud Darwish adalah seorang penyair Palestina yang menjadi salah satu ikon Palestina. Tujuan utama dari tema-tema puisinya adalah perjuangan demi nasib tanah airnya. Hal ini dikarenakan konflik panjang selama enam dasawarsa sejak perang Arab-Israel sehingga tercipta puisi bertema patriotisme. Puisi karya Mahmoud Darwish yang menjadi sumber data primer pada skripsi ini adalah puisi yang berjudul بطاقة هوية , إلى أمي , dan عن إنسان. Ketiga puisi ini memiliki daya magis yang cukup kuat untuk menggambarkan patriotisme Mahmoud Darwish dan perjuangan masyarakat Palestina. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis strukturalisme semiotik dengan pendekatan objektif. Aspek struktur diperlukan untuk melihat sejauh mana pesan struktur tersebut mendukung aspek semiotik dan untuk membuktikan bahwa ketiga puisi tersebut mempunyai tema yang sama yaitu tema patriotisme. Beberapa teori yang digunakan adalah teori tentang sruktur fisik puisi yang membahas tipografi, diksi, imaji, majas, simbol. Kemudian Struktur batin puisi yang membahas mengenai tema, rasa, nada, amanat, serta parafrase dan dilengkapi kajian ilmu balaghah. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan ketiga puisi tersebut mempunyai tema patriotisme. Ketiga puisi ternyata memiliki tema patriotisme yang sama dengan penyampaian yang berbeda. Selain itu ketiga puisi ini seperti pesan dari penyair untuk terus membangun rasa patriotisme dan nasionalisme pembaca, terutama bangsa Arab agar dapat memiliki semangat juang yang tinggi dan membangun persatuan yang kuat demi membantu mempertahankan kemerdekaan Palestina.

Mahmoud Darwish is a Palestinian poet who became one of the icons of Palestine. The main theme of his poetry is the struggle for the fate of their homeland. This is due to the long conflict over the six decades since the Arab-Israeli war that created the patriotism-themed poems. The primary sources on this graduation project are بطاقة هوية , ,إلى أمي and عن إنسان. These third poems have a strong magical power to represent patriotism and struggle of Mahmoud Darwish and Palestinian society. The analysis used in this study is the analysis of semiotic structuralism with an objective approach. Aspects of the structure needed to see how it supports the message structures and semiotic aspects to prove that the three poems have the same theme is the theme of patriotism. Theoretical framework that would be used as analyzing tools on this research are the theory of physical structure typography discusses poetry, diction, image, figure of speech, symbols. Then, the inner structure of the poem that discusses the theme, feeling, tone, message, and paraphrase and equipped balaghah science studies. The purpose of this study is to prove the third poem has a theme of patriotism. It was the same with a different way. Besides these three poems as a message from the poet to continue to build a sense of patriotism and nationalism readers, especially the Arabs in order to have high morale and build a strong unity in order to help maintain the independence of Palestine.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Divya Shafira Aqmar
"Roman Maria (Машенька) merupakan karya perdana dari penulis fenomenal Vadimir Nabokov yang ia tulis ketika ia menjalani kehidupannya sebagai émigré sehingga sarat akan nuansa kehidupan kaum émigré (emigran) yang menjalani kehidupan di luar Rusia. Kemudian melalui tokoh Maria, Vladimir Nabokov merepresentasikan nostalgia terhadap negara Rusia di mata dirinya sebagai émigré. Artikel ini berusaha menjawab pertanyaan mengenai bagaimana dilema patriotisme seorang emigran direpresentasikan dalam roman Maria (Машенька). Melalui teori strukturalisme genetik yang mengaitkannya dengan patriotisme untuk dapat menemukan makna yang direpresentasikan melalui tokoh Maria dalam roman Maria (Машенька) yang merupakan bentuk dari nostalgia Rusia oleh émigré.

Mary (Машенька) is the premier literature work by the phenomenal writer Vladimir Nabokov. The roman is written during his time as an emigree so it`s filled with nuance of an emigre living outside of Russia. With the character Mary, Nabokov represent the nostalgia of Russia through his eyes as an emigre. This article is trying to answer how the patriotism dilemma of an emigre is represented through the roman Mary (Машенька). Through the genetic structuralism theory which connected to the patriotism to find the meaning which being represented through the character Mary in the roman Mary (Машенька) which is a nostalgic expression of Russia through the eyes of an émigré.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fidela Labiilah Hasna
"Mahmoud Darwish (1941M-2008M) merupakan penyair resistensi Palestina. Salah satu puisi berjudul Bithāqhah Huwiyah yang ia tulis pada tahun 1964 M menjadi resistensi terhadap pendudukkan Israel atas tanah Palestina. Sedangkan resistensi sendiri akan muncul setelah adanya resiliensi. Hal tersebutlah yang melatar belakangi penelitian yang membahas mengenai faktor resiliensi yang ada pada puisi Bithāqhah Huwiyah karya Mahmoud Darwish. Penelitian ini menggunakan teori resiliensi Edith Henderson Grotberg (1918 M - 2008 M). Untuk memperkuat analisis, penulis terlebih dahulu mengkaji makna teks yang terdapat dalam puisi dengan kajian ilmu ma’ani. Penelitian ini dikaji menggunakan sudut pandang aku-lirik. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan faktor resiliensi yang terdapat dalam puisi Bithāqhah Huwiyah. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode pengambilan data melalui studi pustaka. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya semua faktor resiliensi yang dikelompokkan oleh Grotberg, yaitu I HAVE, I AM, dan I CAN di dalam 62 larik puisi Bithāqhah Huwiyah.

Mahmoud Darwish (1941-2008 CE) is a Palestinian resistance poet. One of the poems entitled Bithāqhah Huwiyah that he wrote in 1964 AD became a resistance against the Israeli occupation of Palestinian land. Meanwhile, resistance itself will emerge after resilience. These matters become the background of the research that discusses the resilience factors in the poetry Bithāqhah Huwiyah by Mahmoud Darwish. This research uses Edith Henderson Grotberg’s resilience theory (1918 AD - 2008 AD). To strengthen the analysis, the researcher first examines the meaning of the text contained in the poem by analyzing it through the study of ilmu ma'ani. This research is examined using the lyric “I” point of view. The purpose of this study is to explain the resilience factors contained in the poetry of Bithāqhah Huwiyah.This research uses descriptive content analysis method with qualitative approach and data collection method through literature studies. The result of this research is there are factors of resilience, namely I HAVE, I AM, and I CAN contained in 62 arrays of Bithāqhah Huwiyah 's poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Oni S. Tjandrawati
"Puisi, sebagai tempat untuk mengemukakan perasaan atau mengungkapkan isi hati bukanlah monopoli orang dewasa, meskipun melihat kenyataan bahwa kumpulan-kumpulan puisi yang diterbitkan di Jakarta rata-rata ditulis oleh orang dewasa. Dalam kenyataannya anak-anak pun banyak menyukai puisi, tidak hanya senang membaca, menulis pun mereka lakukan. Majalah anak-anak Bobo, Kawanku, Ananda atau koran Suara Pembaruan Minggu dan Suara Karya edisi Sabtu adalah tempat anak-anak melontarkan karya puisi mereka. Dengan adanya majalah khusus untuk anak-anak dan media cetak umum yang menyediakan lembar atau kolom khusus puisi, cukup dapat membuktikan bahwa anak-anak suka dan banyak yang menjadi penyair cilik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan lembar atau kolom puisi yang selalu penuh dengan karya anak-anak, dan sejauh ini belum ada majalah atau koran yang menghapus lembar tersebut karena alasan tidak ada kiriman sajak yang masuk ke meja redaksi. Selain daripada media cetak, sekolah-sekolah pun memberikan perhatian yang cukup baik terhadap bentuk kreativitas ini. Beberapa sekolah dasar sudah ada yang mencoba mengumpulkan puisi hasil karya murid-muridnya. Misalnya saja kumpulan sajak murid-murid SD Mutiara, Singaraja atau antologi sajak murid-murid SD Laborato_rium IKIP, Malang yang berjudul Musim Semi Telah Tiba (Tusthi Eddy, 1983 : 94). Langkah yang cukup menggembira telah dimulai oleh suatu panitia yang mengadakan lomba lukis dan puisi untuk anak-anak, dalam rangka menyambut tahun internasional anak-anak sedunia tahun 1979 (lomba tersebut diadakan pada akhir tahun 1978). Hasil dari lomba tersebut kemudian dibukukan dan dipublikasikan dengan judul Puisiku, Duniaku (PT Indira, 1979). Bagi anak-anak, selain sebagai wadah untuk mencurahkan perasaannya, puisi juga berguna sebagai hiburan. Misalnya kumpulan puisi Gembira Ria berisi tentang dunia anak-anak yang ceria. Kegunaan lain dari puisi anak adalah sebagai sarana pendidikan atau penambah pengetahuan, misalnya raja pengetahuan tentang jenis tumbuh-tumbuhan (Pohon-pohon Sahabat kita, Namaku Bunga) atau tentang hewan-hewan (Mereka Menunggu Ibunya)."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryana Rahman
"Penelitian ini diatarbelakangi oleh adanya padanan kata yang terasosiasi dengan Palestina seperti al-Quds, al-Aqsa, al-ardul muqaddasah (kota suci), negeri yang diberkahi, negeri yang dijanjikan dan dāruss-salām (Yerusalem) yang hanya disepakati dengan kata Yerusalem. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis pergeseran makna dan wacana yang terbangun di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka. Alquran terjemahan Kementrian agama, hadis-hadis mengenai Palestina, kitab perjanjian lama dan baru serta data-data dari Republika Online merupakan sumber data dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teori Analisis Wacana Kritis dari Nourman Fairclough dan teori pergeseran makna. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam tiga artikel Republika Online kata al-Quds lebih banyak digunakan dibanding Yerusalem dalam pemberitaan mengenai Yerusalem. Penelitian ini juga menemukan telah terjadi penyempitan makna kata al-Quds menjadi Yerusalem.

There are lots of words that are associated to Palestine, such as al-Quds, al-Aqsa, al-ardhul muqaddasah (the holy city), the blessed country, holy land, the promised land, and dāruss-salām (Jerusalem), but most of people tend to agree with the word Jerusalem. This case becomes the background of this research. The aims of this study are to understand and analyze the shifting meaning and the discourse that was built in it. This research uses descriptive qualitative method by approaching the study of the literature. Qur`anic translation of the Ministry of Religion, the hadith about Palestine, the old and new testament books and the data from Republika Online are the sources of this study. This study uses critical discourse analysis theory from Norman Fairclough and the theory of translation shift. This research concludes that in three articles from Republika Online, the word al-Quds is commonly used than Jerusalem when it is reported about Palestine issues. This research also found that there has been a narrowing of meaning of the word `Al-Quds` to become `Jerusalem`."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Florentina Alvira
"ABSTRAK
Penelitian ini memberikan penjabaran analisis tema sosial pada tiga karya puisi dari penyair Rusia abad ke-20, Anna Akhmatova yang berjudul ???????/Pesenka/: Nyanyian, ????? ?????/Beloj Noch rsquo;yu/: Di Antara Malam Putih, dan ?????/Rybak/: Nelayan. Puisi-puisi tersebut merupakan puisi awal Akhmatova pada tahun 1911 yang terdapat pada analogi pusi yang berjudul: ldquo;????? ? ????? rdquo;/Stihi o lyubvi/: Puisi Tentang Cinta karya Anna Akhmatova. Ketiga puisi dianalisis dengan menggunakan tingkatan tema sosial menurut Shipley. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Tema sosial yang terdapat dalam tiga puisi Anna Akhmatova mengandung perjuangan dari masyarakat Rusia pada masa kekaisaran Nikolas II.

ABSTRACT
This research presents some explanations of social theme analysis on three poetries from Rusian poet in the 20th century, Anna Akhmatova, titled: ???????/Pesenka/: Song, ????? ?????/Beloj Noch rsquo;yu/: Between the White Night, dan ?????/Rybak/: fisherman . These are Akhmatova rsquo;s early poetries in 1911 which are found on analogy of poetry, titled ldquo;????? ? ????? rdquo;/Stihi o lyubv/: Poems about love by Anna Akhmatova. The three poetries are analyzed using Shipley rsquo;s social theme level. Research method used qualitative method. Social theme written on Anna Akhmatova rsquo;s poetries contains the fight of Rusian people in Nicholas II imperium. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lika Yuliana Kelly
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tema pada salah satu puisi modern Korea yaitu puisi kitbal karya Yoo Chihwan ditinjau dari diksi dan latar historis. Yoo Chihwan merupakan penyair puisi modern Korea yang terkenal sampai dengan saat ini. Karya Yoo Chihwan adalah puisi Kitbal. Puisi Kitbal merupakan salah satu puisi pertama yang dibuat oleh Yoo Chihwan pada tahun 1939 disaat Korea dijajah oleh Jepang. Kondisi bangsa Korea pada saat itu dan harapan bangsa Korea terhadap bangsanya digambarkan dalam puisi Kitbal. Yoo Chihwan menggunakan diksi yang sederhana namun memiliki makna yang dalam serta menggunakan simbol dalam puisinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan mengacu pada pendapat ahli dari penelian terdahulu mengenai analisis puisi Kitbal. Melalui analisis diksi dan latar historis, dapat diketahui tema puisi Kitbal karya Yoo Chihwan adalah tema patriotisme.

This paper is aimed to examine theme of one of modern Korean poerty is Kitbal which made by Yoo Chihwan in terms of diction and historical background. Yoo Chi Hwan is a modern Korean poet that famous until now. His poem which will be examine in this paper is Kitbal. Kitbal is one of the first poem made by Yoo Chihwan in 1939 when Korea was colonized by Japan. Condition at the time of the Korean people and Korean people?s expectations of the nation depicted in the Kitbal poem. Yoo Chihwan uses simple diction but has a deep meaning and uses symbol in his poem. This paper used qualitative research methods and refers to the expert opinion of previous research on the analysis of Kitbal poem. Through analysis of diction and historical background, we can know the theme of the Kitbal poem which made by Yoo Chihwan is patriotism.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mety Rosalina
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas konstruksi kausatif dalam bahasa Arab dengan menggunakan analisis morfosintaktis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan penelusuran data pustaka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pembentukan konstruksi kausatif dalam bahasa Arab, dan menjelaskan perilaku sintaktis kalimat kausatif dalam bahasa Arab. Hasil yang didapat dari penelitian ini, yaitu berdasarkan analisis morfosintaktis, terdapat tiga tipe kausatif dalam bahasa Arab, yaitu kausatif leksikal, kausatif morfologis, dan kausatif perifrastis. Kausatif leksikal banyak dijumpai pada kalimat dengan pola verba I ??? /fa_ala/. Kausatif morfologis dapat dijumpai pada kalimat dengan pola verba II ?_?? /fa__ala/, pola verba IV ???_ /?af_ala/, dan sejumlah pola verba X ?????_ /istaf_ala/. Kausatif perifrastis dapat dibentuk dari verba ??_ /?amara/ _menyuruh_ (?_) + verba, verba ??? /ja_ala/ _menjadikan_ + nomina verbal, dan verba _?? /sa?ala/ _meminta_ (?_) + verba. Pembentukan konstruksi kausatif tersebut menyebabkan terjadinya perubahan mengenai hubungan sintaktis antara verba dan unsur-unsur di sekitarnya, yang mencakup ketransitifan dan penguasaan verba atas argumenargumen di sekitarnya.

Abstract
The Focus of this research is about causative constructions in Arabic by using morphosyntactic analysis. The method used in this research is descriptive method with the data search of the literature. The purpose of this research is to reveal patterns in Arabic that are used in causative constructions, explain the formation of causative constructions in Arabic, and explain the syntactic behavior of causative sentences in Arabic. The results of this study, namely morphosyntactic analysis revealed that there are three types of causative in Arabic, the lexical causative, morphological causative, and periphrastic causative. Lexical causative can be found in sentences with the verb pattern I ??? /fa_ala/. The morphological causative can be found in sentences with the verb patterns II ?_?? /fa__ala/, the verb pattern IV ???_ /?af_ala/, and the verb pattern X ?????_ /istaf_ala/. Periphrastic causative verbs can be formed from ??_ /?amara/ (?_) with verbs, verbs ??? /ja_ala/ with verbal noun, and verb _?? /sa?ala/ (?_) with verbs. The formation of the causative constructions makes changes the relationship between the verb and syntactic elements in the constructions including transitivity, and government of the verb."
2010
S13281
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fajrini
"Puisi adalah salah satu sarana bagi penyair untuk mengekspresikan diri atau menyampaikan pikirian mereka. Oleh karena itu, tidak jarang pula puisi dijadikan sebagai alat kritik sosial atas situasi yang sedang terjadi. Hal ini, misalnya, diperlihatkan oleh salah satu penyair ternama Korea, penyair Han Yongun, yang merupakan penyair terkenal pada tahun 1920-an. Puisi-puisi Han Yongun sarat dengan tema cinta. Akan tetapi, di balik tema tersebut, terdapat makna lain yang tersirat. Dalam puisi-puisi yang ditulis Han Yongun pada masa itu, ia menyampaikan perasaan, harapan dan kritikannya terhadap kolonialisasi Jepang yang terjadi di Korea pada tahun 1910-1945. Tiga diantara puisi karya Han Yongun yang mewakili pikiran dan kritiknya adalah 등불 (deungbul - lampu), 알 수 없어요 (al su eopseoyo - tidak tahu), dan 찬송 (chansong - sanjungan).

Poetry is one of mediums for poets to express themselves or communicate their thought. Therefore, sometimes poetry used as a tool to critic the situations which happen in that time. For example, Han Yongun is one of the great poet in 1920s who communicated his thoughts by his peoms. Han Yongun’s poems loaded with theme of love. But behind that theme, there are other meanings implied. In the poems written by Han Yongun in that time, it conveys his feelings, expectations, and critism of Japanese colonization which occured in Korea in 1910-1945. Han Yongun's three poems representing thoughts and critisms are등불 (deungbul - light), 알 수 없어요 (al su eopseoyo - unknown), dan 찬송 (chansong - praise)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>