Ditemukan 75945 dokumen yang sesuai dengan query
Hisyami Adib A.
"Standard Operating Procedures atau sering disingkat SOP adalah sebuah rangkaian (alur) kerja dan kegiatan dari suatu institusi yang bersifat baku dan dibuat dengan tujuan untuk mencapai efisiensi dalam melakukan pekerjaan rutin dari institusi tersebut. Selain itu SOP juga dirancang untuk mengantisipasi ketidakseragaman langkah-langkah dan cara setiap individu pekerja perpustakaan dalam melakukan tugasnya dan menimbulkan ketidakteraturan dan inefisiensi pada lembaga yang bersangkutan, dalam hal ini adalah perpustakaan. Perpustakaan Universitas Indonesia yang memiliki tujuan untuk mendukung institusi induknya (Universitas Indonesia) menjadi sebuah World Class University dan juga menjadi Research University berusaha untuk terus menerus meningkatkan kinerjanya sebagai sebuah institusi pendukung pendidikan salah satunya dengan mengaplikasikan SOP dalam kegiatan operasional sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SOP yang disusun oleh berbagai pihak yang berkompetensi baik secara akademis maupun empiris terhadap situasi yang terjadi di perpustakaan ini pada awal implementasinya direspon dengan baik oleh para staf yang bekerja di lapangan karena mereka berpendapat bahwa adanya SOP memang mempermudah pekerjaan mereka, terutama jika mereka harus berpindah bagian. Akan tetapi situasi lapangan yang dinamis dan cepat berubah tidak diikuti dengan revisi berkesinambungan pada SOP yang telah ada sehingga para staf perpustakaan mengalami kesulitan untuk mengerjakan pekerjaan mereka sesuai dengan SOP dan menjadikan tidak lagi bekerja sesuai dengan SOP yang baku. Situasi ini merupakan hal yang dilematis bagi para staf karena di satu sisi mereka ingin bekerja sesuai dengan standar yang baku namun di sisi lain standar yang ada tidak lagi sesuai dengan apa yang mereka hadapi di lapangan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15111
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anna Elvarita
"Abstrak: Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat rekomendasi SOP dalam melaksanakan strategi yang diperlukan untuk meningkatkan maturity level yang mempengaruhi budaya mutu di PT X. Berdasarkan tinjauan literatur tingkat kematangan budaya mutu dan penilaian validitas isi dan konstruk dari pakar/ ahli, 5 variabel untuk mengukur maturity level budaya mutu diidentifikasi. Terdapat 55 indikator atau item pengukuran dari 5 variabel tersebut yang telah dikembangkan menjadi kuesioner yang lengkap. Kuesioner dibagikan kepada seluruh karyawan di PT X, dengan total 25 tanggapan. Selanjutnya dilakukan pengolahan persentase maturity level pada PT X (dalam penelitian ini digunakan 5 level untuk mengukur kematangan budaya mutu yaitu: Ad hoc, Repeatable, Defined, Managed, dan Continuous) dan gap analysis pada setiap item pertanyaan yang kemudian akan dibandingkan dengan kondisi optimal sesuai validasi yang telah diperoleh dari pakar/ ahli dan hasil penelitian sebelumnya yang telah mengukur maturity level budaya mutu perusahaan konstruksi swasta nasional secara umum. Hasil pengolahan persentase maturity level budaya mutu pada PT X menunjukkan 59% matang dan berada pada level 4 (Terkelola) yang merupakan selisih 6% jika dibandingkan dengan hasil maturity level budaya mutu pada perusahaan konstruksi swasta nasional secara umum, yang menunjukkan 53% matang dan berada di level 3 (Terdefinisi). Berdasarkan analisis gap pada setiap item pertanyaan, ditemukan 21 indikator yang tidak memenuhi kriteria/ kondisi optimal yang diharapkan. Selanjutnya, direkomendasikan 15 strategi perbaikan untuk indikator yang tidak memenuhi kondisi optimal untuk meningkatkan maturity level yang mempengaruhi budaya mutu di PT X. Validasi pakar/ ahli dilakukan terhadap 15 rekomendasi strategi yang menyatakan bahwa semua pakar/ ahli setuju bahwa rekomendasi strategi dapat meningkatkan maturity level budaya mutu di PT X. Strategi peningkatan ini dikelola lebih lanjut dengan merekomendasikan prosedur pelaksanaan strategi yang kemudian dapat dikembangkan menjadi Standard Operational Prosedures (SOP). Telah dibuat 15 rekomendasi prosedur/ aktifitas-aktifitas dalam melanjalankan strategi dari hasil validasi sebelumnya dan dikembangkan 15 SOP berdasarkan prosedur/ aktifitas-aktifitas tersebut. Validasi pakar/ ahli dilakukan terhadap 15 rekomendasi prosedur dan SOP yang telah dikembangkan, yang menyatakan bahwa semua pakar/ ahli setuju bahwa rekomendasi prosedur dan SOP dapat digunakan dalam melaksanakan strategi meningkatkan maturity level budaya mutu di PT X, namun dengan beberapa saran dan masukan. Setelah dilakukan perbaikan terhadap saran dan masukan dari pakar/ ahli terdapat hasil akhir yaitu 12 SOP dalam melaksanakan strategi yang diperlukan untuk meningkatkan maturity level budaya mutu di PT X. Studi ini memberikan alat yang berharga bagi para peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang maturity level budaya mutu dan strategi peningkatannya. Bagi praktisi, sangat bermanfaat untuk mengevaluasi maturity level budaya mutu di dalam perusahaannya secara berkala, menargetkan perbaikan dan mengambil tindakan yang mungkin dilakukan dalam upaya meningkatkan maturity level budaya mutu melalui strategi perbaikan yang telah dilakukan. Penelitian ini merupakan upaya pertama untuk mengukur maturity level budaya mutu dan mengembangkan standard operational procedures (SOP) dalam melaksanakan strategi meingkatkan maturity level budaya mutu pada perusahaan jasa pelaksana konstruksi swasta nasional di PT X
Abstract: The purpose of this paper is to make SOP recommendations in implementing the strategies needed to increase the maturity level that affects the quality culture at PT X. Based on a literature review of the quality culture maturity level and the content and construct validity assessment from practitioners, 5 variables to measure the quality culture maturity level identified. There are 55 indicators or measurement items from these 5 variables which have been developed into a complete questionnaire. Questionnaires were distributed to all employees at PT X, with a total of 25 responses. Furthermore, processing the percentage maturity level at PT X (in this study used 5 levels to measure the maturity of quality culture, namely: Ad hoc, Repeatable, Defined, Managed, and Continuous) and gap analysis on each question item which will then be compared with the optimal conditions according to validation that has been obtained from practitioners and the results of previous studies that have measured the level of maturity of the quality culture of national private construction companies in general. The results of processing the percentage maturity level at PT X show 59% mature and are at level 4 (Managed) which is a difference of 6% when compared to the results of the quality culture maturity level at national private construction companies in general, which is 53% mature and is at level 3 (Determined). Based on the gap analysis on each question item, 21 indicators were found that did not meet the expected optimal criteria/conditions. Furthermore, 15 improvement strategies are recommended for indicators that do not meet optimal conditions to increase the level of maturity that affects the quality culture at PT X. Expert validation was carried out on 15 strategic recommendations which stated that all experts agreed that strategy recommendations could increase the level of quality culture maturity at PT X. This improvement strategy is managed further by formulating a strategy implementation procedure which can then be developed into a Standard Operating Procedure (SOP). 15 recommended procedures/activities have been made in carrying out the strategy from the previous validation results and 15 SOPs have been developed based on these procedures/activities. Expert validation was carried out on 15 recommended procedures and SOPs that had been developed, which stated that all experts agreed that recommended procedures and SOPs could be used in implementing strategies to increase the maturity level of quality culture at PT X, but with some suggestions and input. After making improvements to suggestions and input from experts, the final result is 12 SOPs in implementing the strategies needed to increase the maturity level that affects the quality culture at PT X. This study provides a valuable tool for researchers to gain a deeper understanding of the maturity level. quality culture and improvement strategies. For practitioners, it is very useful to evaluate the maturity level of the quality culture within their company on a regular basis, target improvements and take possible actions in an effort to increase the maturity level that affects the quality culture through the improvement strategies that have been carried out. recommended. This research is the first attempt to measure the maturity level of quality culture and develop standard operational procedures (SOP) in implementing a strategy to increase the maturity level of quality culture in a national private construction service company at PT X."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"Untuk mewujudkan tata kelola perpustakaan yang baik diperlukan adanya pengendalian mutu secara teroadu terhadap semua kualitas pekerjaan di perpustakaan . Untuk itu diperlukan perangkat manual mutu kegiatan perpustakaan. Manual mutu merupakan bagian dari standar mutu yang dikembangkan oleh perpustakaan. Secara umum penyusunan SOP meliputi empat tahap yaitu: analisis kebutuhan SOP, pengembangan SOP, penerapan SOP, monitoring dan evaluasi. Keempat tahap tersebut dilakukan secara berurutan sehingga dapat menghsilkan SOP yang sesuai dengan kebutuhan lapangan utnuk menunjang kelengkapan manajemen mutu terpadu di perpustakaan."
020 JFKP 2:1 (2007)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Muldian
"Promosi layanan perpustakaan adalah salah satu langkah praktis yang dapat dilakukan perpustakaan untuk meningkatkan pemanfaatan dan pelayanan perpustakaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan pula citra dan apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan. Promosi jasa layanan perpustakaan pada perpustakaan perguruan tinggi, dalam hal ini Perpustakaan FEUI Kampus UI Depok, dapat menjadi titik temu antara perpustakaan sebagai pemberi jasa dengan sivitas akademika sebagai pemakai jasa.
Penelitian ini menggambarkan bagaimana peran pustakawan, dalam hal ini staf Perpustakaan FEUI melakukan kegiatan promosi jasa layanan perpustakaan dalam upaya meningkatkan layanan kepada pengguna perpustakaan. Dalam penelitian ini juga mengkaji kegiatan promosi apa saja yang sesuai dengan perpustakaan perguruan tinggi dan juga menjelaskan keterlibatan dan partisipasi lenbaga induk, dalam hal ini perguruan tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S15571
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yunita Riris Widawaty
"
ABSTRAK
Pemilihan buku di perpustakaan perguruan tinggi hendaknya merupakan kerja sama antara staf pengajar dan staf perpustakaan. Staf pengajar ikut dilibatkan dalam hal ini, karena merekalah yang lebih tahu bahan-bahan apa yang dipakai dalam proses belajar mengajar yang seharusnya dimiliki perpustakaan. Dengan mengambil 12 perpustakaan fakultas sebagai sampel, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kerja sama antara staf pengajar dan staf perpustakaan dalam pemilihan buku, masalah-_masalah yang dihadapi perpustakaan dalam melakukan hal tersebut dan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasinya.
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan mengambil sampel secara purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara kepada Kepala dan Staf Pengadaan. Adapun hasil penelitian yang didapat adalah, secara umum pemilihan buku yang dilakukan merupakan kerja sama antara staf pengajar dan staf perpustakaan yang dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu, staf pengajar mengajukan langsung buku yang telah dipilih kepada staf perpustakaan (FK dan FASILKOM), pemilihan buku yang dilakukan staf pengajar di bawah _
"
1998
S15627
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ketut Hartana
"Administrasi peminjaman yang baik, akan sangat membantu kelancaran dalam pelayanan peminjaman. Petugas sirkulasi yang ramah dan mau membantu dengan senang hati, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemakai untuk mengunjungi perpustakaan itu kembali. Peminjam akan puas bila mendapat pelayanan yang cepat dan tepat sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Sebaliknya untuk menunjang kelancaran sirkulasi, para peminjam dituntut pula untuk mentaati peraturan-pe_raturan peminjaman. Salah satu peraturan adalah agar pe_makai mengembalikan buku yang telah dipinjamnya tidak bo_leh lebih dari batas waktu yang diberikan. Untuk menjamin bahan pustaka dikembalikan, pustakawan mengadakan sanksi hukuman berupa denda uang. Hukuman denda uang di perpustakaan bukanlah merupakan hal yang baru, melainkan telah dimulai 133 tahun yang lalu, yaitu di perpustakaan universitas di Amerika Serikat pada tahun 1848, sudah dilaporkan mengadakan hukuman denda uang. Tujuan hukuman denda ini pada mulanya adalah semata-mata untuk menjamin pengembalian buku, dan kemudian berkembang menjadi suatu masalah_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15471
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Liana Boen
"Selama ini hampir-hampir tidak ada orang yang mengadakan penelitian mengenai perpustakaan perguruan tinggi swasta, sehingga kea_daan perpustakaan perguruan tinggi swasta masih jarang dikenal di kalangan masyarakat luas. Seperti kita ketahui, sesuai dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun XX 1974/75-1978/79, salah satu tujuan pembangunan adalah da_lam bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda. Tidak hanya per_guruan tinggi negeri saja yang membantu Pemerintah dalam program pendidikan, akan tetapi perguruan tinggi swastapun turut menyumbang_kan baktinya kepada nusa dan bangsa melalui pendidikan. Di Jakarta saja pada tahun 1977 tercatat tujuh puluh satu buah perguruan tinggi swasta yang telah didirikan untuk menampung para lulusan sekolah lanjutan atas dan telah banyak yang menghasilkan baik sarjana maupun sarjana muda dalam pelbagai cabang ilmu penge_tahuan. Banyak diantara perguruan tinggi swasta ini telah memiliki per-pustakaan dengan tujuan terutama untuk menunjang kurikulum bagi para mahasiswanya. Akan tetapi berapakah jumlah perguruan tinggi swasta yang telah memiliki perpustakaan dengan keadaan yang dapat membantu program universitas dalam Tridarma Perguruan Tinggi? Sedangkan fungsi dan tujuan suatu perpustakaan di dalam universitas adalah membantu universitas dalam mencapai Tridarma Perguruan Tinggi tersebut. Dari sekian banyak perguruan tinggi swasta yang ada di Jakarta, kami memilih Perguruan Tinggi Swasta Trisakti untuk skripsi ini yang berdasarkan Surat Keputusan Kopertis Wilayah II No. 1676/Kop 11/I-X/77 telah ditetapkan sebagai Universitas Swasta Terbaik I di lingkungan perguruan tinggi swasta Kopertis Wilayah II tahun 1976_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15491
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hari Reswanto
"
ABSTRAKPenelitian mengenai pengadaan bahan pustaka melalui hadiah telah dilakukan di perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Depok, pada bulan Maret hingga Mei 1995. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana dan bagaimana pengadaan melalui hadiah telah dimanfaatkan, mengetahui apa manfaat pengadaan melalui hadiah, mengetahui apa masalah pengadaan melalui hadiah, dan mengidentifikasi kebijakan / langkah -langkah atau cara untuk meningkatkan manfaat metode pengadaan ini bagi perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan teori-teori yang dapat dipakai untuk mengkaji penelitian, Melalui wawancara terhadap kepala perpustakaan, pustakawan senior maupun staf yang bertugas di bagian yang terkait dan penelitian terhadap berbagai dokumen yang relevan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa selain dengan jalan pembelian, pengadaan bahan pustaka di perpustakaan FSUI juga dilakukan dengan jalan menerima hadiah. Buku hadiah yang diterima mencapai 54 % dari keseluruhan penambahan buku dari tahun 1990-1995. Hal ini merupakan kandisi yang kurang baik..
"
1996
S15298
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yuyun Rahmawati
"Penelitian mengenai organisasi pembelajaran di perpustakaan perguruan tinggi dengan studi kasus di perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia telah dilakukan selama bulan Januari - Juli 1999. Waktu pelaksanaan tersebut meliputi pra-penelitian, pengumpulan data, dan evaluasi hasil penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan konsep organisasi pembelajaran di perpustakaan perguruan tinggi yang berfungsi sebagai Learning Center di perguruan tinggi tersebut. Namun dalam penelitian lebih ditekankan kepada fungsi perpustakaan sebagai organisasi pembelajaran dengan maksud agar penelitian lebih spesifik. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada staf perpustakaan FEUI sebagai responden. Cara penyusunan kuesioner, pembentukan kerangka sampel, dan pemilihan sampel dijelaskan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan FEUI menurut sebagian para stafnya merupakan organisasi pembelajaran berdasarkan karakteristik suatu organisasi pembelajaran yang dikemukakan oleh Marquadt dan Reynolds. Beberapa faktor yang mendukungnya menjadi organisasi pembelajaran yaitu pandangan staf yang dapat menerima berbagai perubahan dengan positif, pola relasi dan komunikasi dengan berbagai pihak telah terjalin dengan baik, pemberian kesempatan belajar yang luas, dan tersedianyan dana bagi pembelajaran staf. Faktor lain yang menghambat perpustakaan FEUI sebagai organisasi pembelajaran adalah faktor budaya yang cenderung tertutup dan birokratis, manajemen waktu pembelajaran, dan kurangnya penyediaan sarana dan prasarana bagi staf untuk pembelajaran di perpustakaan serta belum terciptanya kesamaan visi seluruh staf. Usaha untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut adalah dengan menciptakan budaya yang demokratis, terbuka, bebas berpendapat dan mengeluarkan ide-ide (gagasan), dan diberikan kesempatan untuk mengembangkan hasil pembelajaran yang dilakukan melalui pemberian wewenang/tanggung jawab sesuai dengan bidangnya dan pemberian sistem balas jasa yang tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S15872
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sri Susmiyati
Depok: Rajawali Pers, 2021
025.5 SRI l
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library