Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210046 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurniawan Adikusuma
"Dalam jurnalistik, seorang jurnalis harus mengetahui pemakaian kata yang tepat untuk membuat sebuah berita dan dalam hal ini diksi memegang peran penting untuk membuat berita yang baik. Selain itu, makna kata konotatif dan denotatif juga memiliki peran untuk menentukan nilai diksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan diksi yang sensasional dan tidak sensasional pada surat kabar NRC Handelsblad dan De Telegraaf. Tujuan selanjutnya adalah meneliti surat kabar yang paling sering menggunakan makna konotatif dan denotatif dan mencari hubungan antara diksi dan makna kata.
Hasilnya menunjukkan bahwa De Telegraaf memiliki 64,71 % diksi sensasional dan 60 % diksi yang bermakna konotatif. Sementara itu, NRC Handelsblad memiliki diksi tidak sensasional sebanyak 64,71 % dan diksi yang bermakna denotatif sebanyak 60 %. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak semua makna konotatif berhubungan dengan kesan sensasional karena ada juga makna konotatif namun tidak memiliki kesan sensasional. Makna denotatif juga tidak selalu berhubungan dengan kesan tidak sensasional karena ada juga makna denotatif namun memiliki kesan sensasional."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adzhana Nurina
"ABSTRAK
Di Belanda, Geert Wilders merupakan seorang politikus populis sayap kanan yang paling signifikan. Sebagai tokoh politik yang kontroversial, ia banyak muncul dalam pemberitaan media massa. Artikel ini menganalisis bagaimana Wilders diberitakan dalam dua surat kabar nasional di Belanda, yakni De Telegraaf dan NRC Handelsblad. Artikel-artikel yang dianalisis merupakan artikel yang diterbitkan dalam kurun waktu bulan Januari hingga Oktober 2018. Sebanyak 46 artikel dijadikan korpus penelitian. Analisis dilakukan dengan menggunakan aplikasi AntConc untuk melihat apakah ideologi kedua surat kabar tersebut berpengaruh terhadap pemberitaan Wilders. Dengan berfokus pada adjektiva yang berasosiasi dengan Wilders, penelitian menunjukan bahwa De Telegraaf dan NRC Handelsblad memiliki perbedaan dalam menuliskan berita mengenai Wilders dan ideologi media masih berpengaruh. De Telegraaf yang berideologi kanan berpihak pada Wilders, sementara NRC Handelsblad yang berideologi kiri tidak sepenuhya menentang Wilders.

ABSTRACT
In the Netherlands, Geert Wilders is the most significant right-wing populist politician. As a controversial political figure, he appeared in a lot of news on mass media. This article analyzes how Wilders is reported in two national newspapers in the Netherlands, De Telegraaf and NRC Handelsblad. The analyzed articles are published in January to October 2018. The total amount of 46 articles are chosen as the research corpus and analyzed using AntConc software to find whether the ideology of the newspapers affected the news report about Wilders. By looking at the adjectives associated with Wilders, research shows that De Telegraaf and NRC Handelsblad have differences in writing news about Wilders and the media ideology still influences the news reporting. Right-wing ideology, De Telegraaf, sided with Wilders while the leftwing ideology, NRC Handelsblad, is not completely opposed to Wilders."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Tri Yusma
"Surat kabar merupakan salah satu media komunikasi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi tentang berbagai macam hal. De Telegraaf, De Volkskrant, Trouw, NRC Handelsblad dan De Pers merupakan lima surat kabar populer Belanda. Seperti kebanyakan surat kabar lainnya, kelima surat kabar tersebut memiliki moto. Moto merupakan kalimat, frasa, atau kata yg digunakan sebagai semboyan, pedoman, atau prinsip. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya bahasa apa yang digunakan pada moto dan menjelaskan keterkaitan antara ideologi dengan moto yang digunakan lima surat kabar tersebut. Berdasarkan hasil analisis ditemukan adanya keterkaitan antara moto dan ideologi surat kabar. Selain gaya bahasa ellips yang ditemukan pada moto kelima surat kabar Belanda tersebut, terdapat pula beberapa gaya bahasa lainnya seperti metonimia, pars pro toto, sinekdote dan totum pro parte, repetisi, paradoks, dan personifikasi.

The newspaper is one of the communication medium that can meet the needs of the public to gather various of information. De Telegraaf, De Volkskrant, Trouw, NRC Handelsblad and De Pers are five popular newspapers in the Netherlands. Like many other newspapers, all the newspapers have a motto. The motto is a sentence, phrase, or word which is used as a slogan, guidelines, or principles. This study aims to identify the figure of speeches that are being used in the motto's of the 5 most populair newspapers and to identify the association between the motto’s and the ideology of the newspapers. The analysis shows a strong correlation and association between the motto's and the ideology of the newspapers. Besides the elliptical styles, other figures of speech, such as metonymy, pars pro toto, sinekdote and totum pro parte, repetitions, paradox, and personification are identified in all five newspapers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Erina Yuwananda
"[ ABSTRAK
Salah satu bentuk media cetak yang digunakan oleh masyarakat adalah surat kabar. Setiap surat kabar menyampaikan berita dengan cara yang sama atau pun berbeda. NRC Handelsblad dan De Telegraaf merupakan surat kabar Belanda. Struktur kalimat dalam dua surat kabar tersebut merupakan salah satu perbedaan yang dapat dilihat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan struktur kalimat pada artikel NRC Handelsblad dan De Telegraaf. Sumber data diambil dari dua artikel surat kabar yang dibatasi dengan topik Dierendag. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa dalam artikel NRC Handelsblad banyak digunakan anak kalimat, khususnya beknopte bijzin (anak kalimat yang diringkas), sedangkan dalam artikel De Telegraaf kebanyakan dari kalimatnya adalah kalimat tunggal. Hal tersebut terlihat dari struktur masing-masing kalimat yang ditentukan berdasarkan fungsi konstituen seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan.
ABSTRACTNewspaper is one of the most popular printed publications used by the people. Each newspaper may deliver the news differently or similarly to one another. NRC Handelsblad and De Telegraaf are Dutch newspapers. One of the most noticeable differences between the two newspapers is the structure of the sentence. The purpose of this research is to discover the structure of the sentence on the NRC Handelsblad and De Telegraaf articles. The sources of this research are two newspaper articles restricted to the topic of Dierendag. Based on the analysis conducted, it is found that articles from NRC Handelsblad use clauses, especially beknopte bijzin (summarized clause), while articles from De Telegraaf use mostly single sentences. The evident is drawn from each structure of the sentences which is determined based on the constituent function such as subject, predicate, object and complement., Newspaper is one of the most popular printed publications used by the people. Each newspaper may deliver the news differently or similarly to one another. NRC Handelsblad and De Telegraaf are Dutch newspapers. One of the most noticeable differences between the two newspapers is the structure of the sentence. The purpose of this research is to discover the structure of the sentence on the NRC Handelsblad and De Telegraaf articles. The sources of this research are two newspaper articles restricted to the topic of Dierendag. Based on the analysis conducted, it is found that articles from NRC Handelsblad use clauses, especially beknopte bijzin (summarized clause), while articles from De Telegraaf use mostly single sentences. The evident is drawn from each structure of the sentences which is determined based on the constituent function such as subject, predicate, object and complement.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Satriyo
"Penelitian ini mengenai penggunaan metafora untuk kata kalah dan menang di tajuk berita olahraga yang terdapat di tiga buah surat kabar, yaitu Kompas, Koran Tempo, dan Seputar Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan kata-kata apa saja yang merupakan metafora untuk kata kalah dan menang, serta menjelaskan proses bagaimana kata-kata tersebut dapat digunakan sebagai metafora.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan memakai teknik sadap. Hasilnya menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan metafora untuk kata menang lebih banyak dibandingkan metafora untuk kata kalah. Ditemukan 57 metafora untuk kata menang di 59 tajuk berita olahraga dan 23 metafora untuk kata kalah di 33 tajuk berita olahraga.
Setelah seluruh data dianalisis melalui analisis komponen makna atau dengan melihat konteks, terlihat bahwa penggunaan metafora untuk kata kalah dan menang dilandasi oleh berbagai latar belakang. Untuk kata kalah, hal yang melatarbelakangi pengunaannya di tajuk berita adalah akibat kekalahan, sebab kekalahan, dan subjek yang mengalami kekalahan, sedangkan untuk kata menang, hal yang melatarbelakangi penggunaannya di tajuk berita di antaranya adalah hasil kemenangan, cara meraih kemenangan, dan subjek yang meraih kemenangan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10890
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Communication is on the move and constanly changinging the world we live. The changing of communication technology has important implications for media industries,induvidual lifestyles,careers,national policies,social issues and the balance of power in society....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
"Pendahuluan
Manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup dan memenuhi semua kebutuhannya sendiri sehingga dalam aspek kehidupannya, manusia selalu berhubungan dengan sesamanya. Dalam berkomunikasi dengan sesama manusia, bahasa memegang peranan yang sangat penting karena fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai alat komunikasi. (Martinet: 1979:9).
Vanoye (1973:13) dalam bukunya Expression Communication menyebutkan bahwa dalam setiap komunikasi selalu terdapat dua pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Kedua belah pihak tersebut adalah: yang pertama pengirim berita, dan yang kedua adalah penerima berita.
Dalam penyampaiannya, komunikasi bahasa disampaikan melalui dua cara, yaitu penyampaian bahasa secara lisan dan penyampaian bahasa secara tertulis. Dalam penyampaian bahasa secara lisan, pembicara berhadapan dengan kawan bicara. Dalam penyampaian bahasa seperti ini, mimik, gerakan tangan serta intonasi dapat membantu pemahaman berkomunikasi. Lain halnya dengan penyampaian bahasa secara tertulis. Penyampaian komunikasi melalui bahasa tulis merupakan realisasi dari pengungkapan grafis dari bahasa lisan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ajatrohaedi, 1939-2006
"Awal tahun enam puluhan merupakan masa awal saya berkenalan dengan ilmu yang bernama epigrafi. Dalam salah satu prasasti yang ketika itu dijadikan bahan kuliah, ditemukan dua kata yang cukup menarik bagi saya, yaitu runwas (prasasti Polengan 4) dan wangkyul (prasasti Polengan 2). Saya mencoba mengajukan pendapat akan adanya kemungkinan bahwa kedua kata tersebut sekarang dikenal dalam bentuknya yang "baru", yaitu rimbas dan cangkul. Kata rimbas dikenal dalam bahasa Sunda, sedangkan cangkul dalam bahasa Indonesia (Melayu). Namun, segera saya diperingatkan agar jangan terlalu berani mengambil simpulan, mengingat datanya masih sangat kurang. Saya segera menyadari kedudukan saya sebagai mahasiswa yang barn belajar epigrafi, dan boleh dikatakan tanpa pengetahuan linguistik sedikit pun. Apa yang saya petik dari peringatan itu adalah, agar kita tidak terlalu tergesa-gesa menyimpulkan apa yang kita temukan, terutama jika bahannya tidak mencukupi.
Ketika kamus Jawa Kuna yang paling lengkap terbit, kata rimbas dan rimwas tercatat sebagai jejar 'entri'; rimbas ditemukan dalam naskah Udyogaparwa. 6.25: "tang wenang ikang patuk rimbas ri sarira nikang daityd"; 6.29: "aster bajropama iku rimbas pin.akasar`rjatanyu"; dan -Kidung Harsawijaya 4.65a: "(ni.babad) antau'a wadung timbers garut"; sedangkan kata rimwas ditemukan dalam prasasti Polengan 4 (877 N1) 1111: "rintu'as I rradung I patuk-pattrk. I lukai 1". Kata itu sering ditemukan dalam prasasti (Zoetmulder 1982:1551). Demikian juga halnya dengan kata wangkyul, tercantum sebagai jejar, terdapat dalam prasasti Polengan 2 (875 M) 1A9: "Haggis .1 wangkyut I gulumi I". Kata itu pun sering ditemukan dalam prasasti (kys.:2197)."
PGB 0070
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Anitawati
"Menurut UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, media massa memilikki fungsi untuk mendidik. Terlebih lagi bahasa yang digunakan oleh guru di sekolah Alwi(2011:viii). Bedasarkan hal itu, media massa memilikki kewajiban memasyarakatkan bahasa indoneisa yang baik dan benar. Berbahasa Indonesia yang baik adalah menggunakan bahasa sesuai dengan situasi komunikasi, sementara berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah. kesesuaian kaidah yang dimaksud adalah bedasarikan pedoman yang diakui dan diterbitkan oleh Badan pengembangan Bahasa dan perbukuan yakni Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Pedoman Pengindonesiaan Kata dan Bahasa Asing serta Kamus Besar Bahasa Indonesia. Peneliti berupaya mengkaji penggunaan istilah asing pada empat media massa cetak di Provinsi Banten yakni Radar Banten, Kabar Banten, Banten Pos, dan Banten Raya yang terbit pada bulan juli 2018 sebanyak 23 artikel berita utama. Penelitian ini menggunakan meode deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah analisis data yaitu (1)penyimakan; (2)pengindentifikasian dan pengklasifikasian data bedasarkan penggunakan istilah asing yang ditemukan; (3)pengintepretasian data; dan (4)pembuatan simpulan. Bedasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa terdapat dua puluh lima (25) data istilah asing yang sudah memilikki serapan, penerjemahan, atau pada kata namun tidak dituliskan bentuk baku dari istilah asing yang telah memilikki padanan kata dalam bahasa Indonesia serta empat (4) data yangf belum memilikki padanan kata namun penulisanya tidak sesuai dengan pedoman yakni harus diberi hgaris bawah atau dicetak miring."
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2019
332 BEMP 22:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kata dan makna dari isi Jurnal Perempuan"
JUPE 20:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>