Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165514 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Santi Natalia
"Ahmad Tohari lahir pada tanggal 13 Juni 1948 di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah. Secara formal, ia hanya mengantongi ijazah SMAN II Purwokerto. Beberapa fakultas, yakni fakultas ekonomi, sosial politik, dan kedokteran, pernah dijelajahinya. Akan tetapi, semuanya tidak ada yang ditekuninya. Selain itu, Tohari juga kerap menulis novelet, cerita pendek (cerpen) ataupun novel. Hasil tulisan-tulisannya itu dapat kita baca pada media massa cetak, seperti Kompas, Republika, ataupun majalah Kartini. Novel pertama yang ditulisnya, yaitu Kubah (Pustaka Jaya, 1980), langsung memperoleh hadiah pertama dari Yayasan Buku Utama Depdikbud tahun 1981; Lambaian Page Beningditerbitkan. dalam sari Bunga no. 12 tahun 1982; Ronggeng Dukuh Paruk (Novel, 1982) pernah dimuat di Kompas sejak tanggal 17 Juli sampai 21 Agustus 1981; Lintang Kemukus Dinihari (Novel, 1981) dimuat di Kompas sejak tanggal 23 September sampai 27 Oktober 1984; Lentera Bianglala {Novel 1985) dimuat di Kompas; Di Kaki Bukit Cibalak (Novel, 1989) memperoleh hadiah Sayembara Roman Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1978 dan dimuat di harian Kompas dalam bentuk cerita bersambung mulai tanggal 10 Oktober sampai 06 November 1979 ; Lingkar Tanah Lingkar Air (Novel, 1993) dimuat di harian Republika; Mas Mantri Gugat (Kumpulan kolom, 1994) dan Bekisar Merah (Novel, 1993) pernah dimuat di Kompas. Selain novel-novel tersebut, Tohari juga menulis karya-karya lain berupa novelet dan cerita pendek."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S10913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dad Murniah
"Tesis ini meneliti salah satu dari karya-karya Ahmad Tohari yang berjudul Bekisar Merah. Ahmad Tohari dikenal sebagai seorang pengarang yang selalu menceritakan kehidupan masyarakat desa. Masalah pedesaan merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena dunia pedesaan mempunyai bentuk yang mapan dan lukisan alam serta budaya yang dapat menambah wawasan pemikiran.
Dari hasil analisis, tesis ini dapat disimpulkan bahwa konflik-konflik yang terdapat dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari terbangun dari konflik-konflik yang terjadi pada individu dengan alam, individu dengan individu, dan individu dengan masyarakat. Konflik itu terlihat pada satuan-satuan isi cerita berupa tindakan dan deskripsi yang menyebabkan alur bergerak. Konflik juga terlihat pada analisis tokoh yaitu dengan adanya penokohan yang berbeda secara mencolok, baik fisik maupun psikis antara tokoh Lasi (tokoh utama) dengan tokoh-tokoh lain. Konflik juga terlihat pada analisis latar, yaitu dengan adanya pelukisan alam yang sulit untuk dikuasai manusia yang menyebabkan manusianya pasrah dengan keadaan yang sudah ada tanpa berusaha mengubahnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Pemahaman tentang alur, tokoh, dan latar membantu memahami makna sebuah karya sastra. Permasalahan yang dapat diketahui dari analisis alur, tokoh, dan latar novel Bekisar Merah dirumuskan dalam sebuah tema yaitu pencarian jati diri manusia yang menyebabkan setiap individu tokoh tiba-tiba mengedepankan sebuah kepentingan yang untuk ukuran sebuah desa yang selama ini mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi, tenggang rasa, serta gotong-royong adalah hal yang baru dan hal yang mengakibatkan terjadinya konflik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T11700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Su`ud
"Penelitian terhadap tiga hikayat yang memakai tokoh wanita sebagai tokoh utamanya dilakukan sekitar bulan September 1992-Februari 1993. Penelitian ini bertujuan untuk nengungkapkan tema-tema apa saja yang digunakan serta bagainana tokoh wanita ditampilkan dalam hikayat-hikayat tersebut. Penelitian ini dilakukan berdasarkan netode deskriptif dan analisis dengan nenggunakan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Sedangkan teknik yang digunakan adalah studi pustaka. Hasil penelitian membuktikan bahwa ketiga hikayat tersebut memiliki tema yang terbatas, dan dapat dibagi menjadi dua kelonpok. Pertama hikayat-hikayat yang menggunakan tema pengkhianatan dan kedua hikayat yang menggunakan tema pembangkangan. Tokoh-tokoh wanitanya yang ditampilkan hampir memiliki kesamaan. Umumnya mereka memiliki kecantikan lahiriah tetapi miskin dalam kecantikan batiniah..."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S13393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Retno Setiarti
"Skripsi yang berjudul Manusia Bebas, Analisis Tokoh, Latar, dan Tema ini, terdiri atas empat bab. Adapun bab pertama berisi pembicaraan tentang latar belakang dan masalah, tujuan, dan landasan teori serta sistem penyajian skripsi. Bab kedua, membicarakan tokoh dan penokohan dalam novel Manusia Bebas, yang kemudian dilanjutkan pada bab ketiga, yang membicarakan tentang latar novel tersebut. Bab terakhir, membicarakan kesimpulan berdasarken analisis pada bab-bab sebelumnya. Kesimpulan ini memberikan gambaran tentang tema novel Manusia Bebas.
Skripsi ini pada dasarnya mengungkapkan tema novel Manusia Bebas karya Suwarsih Djojopuspito, dengan demikian kajian terhadap tokoh dan penokohan serta latar tidak dapat diabaikan. Novel Manusia Bebas karya Suwarsih Djojopuspito ini berlatar waktu sekitar th. 1930 an, di masa kegairahan para pemuda berpikiran tentang kebangsaan, kemerdekaan, dan semangat pembaharuan tatanan masyarakat Indonesia. Kegairahan akan rasa nasionalis dalam novel ini diwakili oleh sepasang suami istri, Sudarmo-Sulastri, yang memilih bidang pendidikan sebagai lapangan perjuangannya. Mereka (Sudarmo-Sulastri dan kawan-kawan separ-tainya) memiliki tekad yang Ingin memajukan bangsanya sendiri, walaupun harus menderita karenanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Laraswati
"Dwi Laraswati. Keterkaitan Tokoh Utama terhadap Latar Sosial Budaya dalam Novel Trilogi: Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. (di bawah bimbingan Pudentia MPSS, S.S., M .A.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1992. Analisis keterkaitan tokoh utama terhadap latar sosial budaya dalam novel trilogi ini bertujuan untuk melihat bagaimana latar sosial budaya ini mempengaruhi kehidupan tokoh utama. Dalam penelitian di atas, penulis mempergunakan pendekatan ekstrinsik dan intrinsik. pendekatan ekstrinsik digunakan penulis dalam membahas latar sosial budaya dalam novel trilogi dengan mengacu pada latar sosial budaya daerah Jawa dan budaya ronggeng. Pendekatan intrinsik dipakai penulis dalam membahas tema, tokoh, dan latar. Ketiga unsur itu dibahas karena mempunyai kaitan yang erat dan dapat memperjelas hubungan tokoh utama dengan latar sosial budaya. Hasil analisis menunjukkan, bahwa ada kaitan yang erat antara tokoh utama dengan latar sosial budaya. Latar sosial budaya ini sangat mempengaruhi kehidupan tokoh Srintil sebagai tokoh utama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Sahal
"Penggunaan dialek Jakarta dalam karya sastra bukanlah sesuatu yang baru dalam kesusastraan Indonesia. Sejak karya sastra masih ditulis tangan dalam bentuk naskah, dialek Jakarta sudah dipergunakan oleh beberapa sastrawan yang hidup di Jakarta. Naskah karya sastrawan tersebut masih dapat kita jumpai di Museum Nasional Jakarta saat ini, Sebagai contoh berikut ini saya kutipkan bagian dari Lakon Jaka Sukara yang disunting oleh Dewaki Kramadibrata: Maka sahut Nala Gareng, Sebab bapaku kedua kakang Grubuk tiada bisya' bujuk. Jikalau bapat kedua kakang bisya' bujuk laga-lagain, niscaya dia tiada mengadu. Maka sahut Angliya', Hai Gareng, menga-paka dahulu kamu sendiri tiada mau bujuk-bujuk supaya ia jangan mengadu? Maka sahut si Gareng, Hai kakang, pegimana aku bole bisya membujuk, karna aku masi kebelon perna aku dibujuk ole orang tua-tua abang. Sebab aku masi kecil menangis minta pisang, sampai sore aku menangis, orang tua tiada ambil pusing dan tiada ambil peduli padaku. Hingga aku sengaja, mengira yang pikiranku bapa' datang membujuk aku dari sore sampai pagi, sampai aku berdiam sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pepen Apendi
"Manusia adalah makhluk berpikir. Makhluk yang kreatif yang selalu ingin mengembangkan diri mencari sesuatu untuk kelangsungan hidupnya. Manusia tidak mau menderita. Maka dari itu dia melakukan berbagai cara mengumpulkan harta duniawi walaupun teman sendiri menjadi akibatnya. Dampak negatif dari tindakan manusia yang semena-mena tersebut merugikan orang lain, khususnya merugikan orang-orang yang hidupnya berada di bawah garis kemiskinan.
Pemaknaan "Tokoh kita" dalam Karya Iwan Simatupang: Merahnya Merah dan Kering, Suatu Kajian Filosofis, adalah judul yang dipilih penulis yang tujuannya untuk menggambarkan orang-orang yang hidupnya penuh dengan derita. Kedua novel tersebut Merahnya Merah dan Kering, menggambarkan kehidupan kaum gelandangan yang hidupnya di gubuk kecil-kecil, kekurangan makan dan minum.
Tokoh kita sebagai pembawa pesan (massage) Iwan Simatupang dalam kedua novel tersebut, adalah tipe manusia yang mampu bersosialisasi, tipe manusia yang sadar akan dirinya di mana hidupnya tidak terlepas dari orang lain, tipe manusia yang sadar bahwa kebebasannya ditentukan oleh kebebasan orang lain, meminjam pendapat Sarte. Tokoh kita ditengah kehidupan yang tak terpahami ini, dunia absurd, meminjam pendapat Albert Camus, mau tak mau harus menerima keadaan seperti ini demi mencari `manusia hanya manusia'.
Tokoh yang dikenal dengan "Tokoh kita" merupakan tokoh yang mempunyai karakteristik yang tidak dipunyai oleh tokoh-tokoh lain (antagonis). Dia adalah tokoh yang tegar, pantang menyerah terhadap masalah dan rintangan yang menghadangnya. Dia suka menolong orang-orang yang berada dalam kesulitan dan kelaparan. Itulah beberapa karakter yang ada pada diri tokoh kita yang dapat dijadikan contoh oleh pembaca dalam mengarungi dan menjalani kehidupan yang absurd ini.
Dalam beberapa kutipan dalam novel Merahnya Merah dan Kering, Iwan berpesan pada pembaca agar menjadi orang yang pemaaf, jangan menyakiti binatang, menghormati orang lain. Dan ada pesan lwan yang harus benar-benar diingat oleh pembaca yaitu bahwa manusia harus tahu dan sadar dari mana mereka berasal dan dari apa mereka terbuat. Melalui "Tokoh kita" pesan-pesan itu Iwan sampaikan. ltulah makna filosofis tokoh kita. Setelah membaca novel ini, pembaca diharapkan menjadi lebih arif dan bijaksana dalam hidupnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Yulianti
"Dua bidang ilmu yang berkaitan erat dengan bahasa, yakni ilmu linguistik dan ilmu susastra, seringkali dipandang sebagai dua disiplin yang bertolak belakang dan tidak dapat disatukan. Ilmu linguistik dengan pendekatan ilmiahnya terkesan lebih sistematis dan objektif, sementara ilmu susastra dianggap lebih bersandar pada penilaian dan interpretasi subyektif. Kemudian, berkembanglah ilmu stilistika yang menjembatani perbedaan di antara kedua bidang tersebut, dengan cara menggabungkan pendekatan ilmu linguistik dan ilmu susastra untuk meneliti style atau gaya bahasa yang digunakan dalam karya sastra. Kritik terhadap karya sastra dalam analisis stilistika menjadi kuat karena didasarkan pada metode penelitian linguistik yang sistematis.
Analisis stilistika dapat difokuskan pada aspek tertentu dalam karya sastra, seperti alur cerita, tema atau penokohan. Dalam analisis penokohan, salah satu unsur yang menarik untuk dilihat lebih dalam adalah relasi kuasa antarjender yang seringkali bersifat tidak seimbang, terutama dalam karya-karya sastra berbahasa Inggris tradisional.
Dalam penelitian ini, yang ditelaah adalah relasi kuasa antara tokoh pria dan wanita dalam novel The Awakening (1899) karya Kate Chopin, yang berkisah mengenai seorang wanita yang ingin membebaskan diri dari kungkungan tradisi dan konvensi masyarakat. Edna Pontellier, tokoh utama wanita dalam novel ini, menjalin hubungan dengan tiga tokoh pria, yaitu Leonce Pontellier, Robert Lebrun dan Alcee A-robin.
Penelitian ini bertujuan membandingkan relasi kuasa di antara Edna dan ketiga tokoh pria di atas, serta mengungkap penyebab di batik bentuk relasi kuasa tersebut. Relasi kuasa di antara tokoh wanita dan tokoh-tokoh pria diteliti melalui data narasi dan dialog yang menggambarkan interaksi antartokoh. Untuk meneliti narasi digunakan teori transitivitas Halliday, sedangkan untuk meneliti dialog digunakan teori pragmatik, yaitu teori analisis percakapan dan teori FTA atau tindakan mengancam muka yang dikemukakan Brown dan Levinson.
Hasil analisis narasi dan dialog menunjukkan bahwa relasi kuasa yang ada bersifat tidak setara. Dalam relasinya dengan Robert Lebrun, Edna Pontellier memegang kuasa yang lebih besar karena posisinya yang lebih tinggi daripada Robert berdasarkan usia dan status. Akan tetapi, ia menjadi pihak yang lemah dan terdominasi dalam relasinya dengan dua tokoh, yaitu Leonce Pontellier yang unggul dalam hal usia, harta dan peran dalam keluarga, serta Alcee Arobin yang lebih aktif dalam tindakan dan ucapan. Dengan demikian, penelitian stilistika ini mengungkap bahwa ketidakseimbangan dalam relasi kuasa antara tokoh utama wanita dan tokoh-tokoh pria dalam novel The Awakening yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Nirwani
"Setelah membahas latar dan tokoh novel Mochtar Lubis yang berjudul Harimau! Harimau!, penulis dapat mengambil suatu kesimpulaa umum bahwa novel tersebut memang menarik. Pertama, bahwa setiap tokoh tampil dengan watak masing-masing yang jelas. Tindakan ma_sing-masing tokoh cukup jelas sebab musababnya. Ke_dua, penggambaran latar sangat jelas dan terperinci, sampai ke hal-hal yang kecil diuraikan oleh pengarang_nya sehingga dapat menunjang penokohan. Ketiga, baha_sa yang dipergunakan sederhana dan imaginatif. Kalimatnya jelas sehingga mudah dipahami. Semua itu disu_sun oleh pengarang dengan baik. Pantaslah buku ini mendapat penghargaan sebagai buku fiksi terbaik tahun 1975 dari Yayasaa Buku Utana. Pembahasan mengenai tokoh dan penokohan tidak terlalu sulit bagi penulis. hanya saja memerlukan ke_tekunan dan ketelitian, karena masing-masing tokoh mempunyai peran yang penting dan saling mendukung wa_laupun ada tokoh utama. masing-masing tokoh tampil_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S11033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Tuti Marhaeni
"Naskah Arifin C. Noer (ACN) yang pertama penulis kenal adalah Kapai-kapai (KK). Tentu saja, karena KK adalah salah satu karya ACN yang paling kerap dibincangkan para kritikus sastra, dan paling kerap terpilih untuk dipentaskan. KK pertama kali dipentaskan teater Kecil tahun 1970 di Taman Ismail Marzuki. Pada tahun itu juga majalah Budaja Djaja bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta menerbit_kan KK dalam sebuah edisi khusus. Mulai cetakan kedua, 1979, KK diterbitkan oleh PT Dunia Pustaka Jaya, sehingga KK mudah ditemukan, dan merupakan salah satu alasan KK menjadi lebih dikenal daripada drama-drama ACN yang lain. Tahun 1974, Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia menerbitkan KK, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul Moths oleh Harry Aveling. Terjemahan Aveling membawa KK melanglang buana; dipentaskan di Australia, Belgia, Malaysia, dan New York. Tanggal 6 Mei 1983 KK dikontrak selama lima tahun oleh Forlmer Hangen BureauLitteraire internasional untuk dipentaskan di negara-nergara Eropa. 5ukses KK menarik perhatian sayer pada ACN. Hingga sekarang, menurut catatan saya, ACN telah menul i s 35 drama selama kurang lebih 35 tahun, seiak ia duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Agusstus 19891 (lihat Bab II: Riwayat Pengarang), tapi sementara ini hanya KK-lah yang telah dibincangkan berdiri sendiri sebagai karya-sastra, tidak dalam kaitan pementasannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>