Ditemukan 7697 dokumen yang sesuai dengan query
Gussow, Joan Dye
Palo Alto: Bull Publishing Co., 1978
363.8 GUS f
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Anna Yulia Damayanti
"Status gizi balita merupakan salah satu indikator kesehatan yang ideal dalam suatu negara. Hubungan gizi dengan kesehatan sangat erat. Pemerintah Indonesia telah berupaya dalam pemantauan status gizi balita untuk mengatasi permasalahan status gizi pada balita. Pola pemberian makan yang tidak sehat pada balita dapat menggangu status gizi balita sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi Balita Usia 6-59 Bulan Di Wilayah Puskesmas Cilangkap Kota Depok. Desain penelitian ini adalah cross sectional melibatkan 106 ibu dan balita di wilayah kerja Puskesmas Cilangkap Depok. Instrumen yang digunakan adalah ceklist pola pemberian makan balita yang terdapat pada Buku KIA, tabel z-score standar antopometri PMK no. 2 Tahun 2020 untuk mengukur status gizi balita. Uji statistik bivariat dalam penelitian ini adalah chi- square. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan signifikan pada pola pemberian makan dengan status gizi balita di Puskesmas Cilangkap Depok (p=0,000). Berdasarkan hasil penelitian tersebut pola pemberian makan pada balita perlu diperhatikan para orang tua agar status gizi balita tetap dalam keadaan normal sehingga pertumbuhan dan perkembangan balita dapat optimal.
The nutritional status of toddlers is one of the ideal health indicators in a country. The relationship between nutrition and health is very close. The Indonesian government has made efforts to monitor the nutritional status of toddlers to overcome the problem of nutritional status in toddlers. Unhealthy feeding patterns in toddlers can interfere with the nutritional status of toddlers so that they affect their growth and development. The purpose of this study is to determine the relationship between Feeding Patterns and the Nutritional Status of Toddlers Aged 6-59 Months in the Cilangkap Health Center Area, Depok City. The design of this study is cross sectional involving 106 mothers and toddlers in the work area of the Cilangkap Depok Health Center. The instrument used is a checklist of feeding patterns of toddlers contained in the KIA Book, the standard z-score table of PMK antopometry no. 2 of 2020 to measure the nutritional status of toddlers. The bivariate statistical test in this study is chi-square. The results of this study showed that there was a significant relationship between feeding patterns and the nutritional status of toddlers at the Cilangkap Depok Health Center (p=0.000). Based on the results of the study, feeding patterns in toddlers need to be considered by parents so that the nutritional status of toddlers remains in a normal state so that the growth and development of toddlers can be optimal. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Izzca Alsya Candra
"Usia baduta merupakan masa di mana terjadi pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan serta emosional anak yang perlu diperhatikan dengan baik. Namun, pada masa ini sering terjadi masalah perilaku makan seperti perilaku picky eater. Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku tersebut adalah praktik pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran praktik pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi usia 6-23 bulan sebagai determinan perilaku picky eater. Metode penelitian yang digunakan adalah longitudinal, dengan pengambilan data secara daring dan luring di DKI Jakarta. Sampel pada penelitian ini adalah orang tua yang memiliki bayi usia 6-23 bulan yang sesuai dengan kriteria inklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling, dengan jumlah total keseluruhan sampel 103 responden. Peneliti menyebarkan kuesioner yang mencakup karakteristik bayi, karakteristik orang tua, dan praktik pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Hasil penelitian secara umum menunjukkan sebagian besar responden menerapkan praktik pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) di tingkat baik (45,6%). Akan tetapi, masih terdapat responden yang praktik pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dalam kategori buruk (1,9%). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam promosi dan edukasi untuk meningkatkan praktik pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) pada usia 6-23 bulan sekaligus upaya preventif untuk perilaku picky eater.
The age of under two years is a period where physical growth and development of intelligence and emotions of children that need to be considered carefully. However, during this period, eating behavior problems often occur such as picky eater behavior. One of the factors that influences this behavior is complementary feeding practices. This study aims to identify the description of complementary feeding practices in infants aged 6-23 months as a determinant of picky eater behavior. The research method used is longitudinal, with online and offline data collection in DKI Jakarta. The sample in this study were parents who have infants aged 6-23 months who meet the inclusion criteria. The sampling technique used was cluster random sampling, with a total sample size of 103 respondents. The study was conducted by distributing questionnaires covering infant characteristics, parental characteristics, and complementary feeding practices. The results of the study generally showed that most respondents implemented the practice of providing complementary foods at a good level (45.6%). However, there were still respondents whose practices of providing complementary foods were in the poor category (1.9%). This study is expected to be the basis for promotion and education to improve the complementary feeding practices at the age of 6-23 months as well as preventive efforts for picky eater behavior. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Diponegoro University
Semarang: Universitas Diponogoro,
649.3 DIP i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Dini Ririn Andrias
"Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk membandingkan status ketahanan pangan rumah tangga pada keluarga Tenaa Kerja Indonesia Pria dan Wanita, faktor-»faktor penyebab dan dampaknya terhadap status gizi anak. Penelitian dilakukan pada bulan januari hingga Maret 20l0 di Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jender tenaga kerja Indonesia menentukan status ketahanan pangan rumah tangga. Pada keluarga tenaga kerja pria, juga diketahui memiliki respons pemberian makan anak yang lebih bagus, cenderung memilih fasilitas pencarian pertolongan kesehatan yang formal, melakukan respons yang tepat ketika anak rewel, dan mempunyai pengetahuan mengenai pengasuhan anak yang Iebih baik. Tidak ditemukan perbedaan yang signitikan mengenai status gizi anak pada keluarga Tenaga Kerja Indonesia pria dan wanita.
This cross sectional study was aimed to compare household food security among household attached to male and female migrant worker, its determinant factors and impact on child nutritional status. Study was done in February-March 2010, involving 450 households in Tulungagung Districts, East Java Province, and found gender of the migrant worker is a predictor of household food security status. Household attached to male migrant workers had better responsive feeding, prefer forma] health seeking facilities, did more appropriate response when the child is crying and had better knowledge on child caring. Child nutritional status was not significantly different among two groups."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32897
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Rifka Silmia
"
ABSTRAKStunting adalah permasalahan gizi yang ada di Indonesia yang masih terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut mendorong pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya menekan angka stunting. Beberapa dampak stunting adalah meningkatkan kematian anak, perkembangan kognitif motorik dan bahasa pada anak yang menurun dan perawakan pendek saat dewasa. Pemberian makan baduta yang tepat menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi status gizi baduta. Penting bagi ibu untuk melakukan pemberian makan baduta yang sesuai ajaran WHO/DEPKES. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku ibu dalam pemberian makan pada baduta stunting usia 6-24 bulan dan faktor yang berperan terhadap perilaku ibu dalam pemberian makan baduta stunting meliputi faktor predisposisi, penguat dan pemungkin. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam secara daring dan telaah dokumen. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kampung melayu dari bulan Maret-Juli 2020. Sampel dipilih secara purposive sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Informan penelitian terdiri dari lima ibu yang memiliki baduta stunting usia 6-24 bulan, lima informan dari keluarga dan tiga informan kunci (Kepala Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu, Staf puskesmas bagian gizi dan kader posyandu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum ada ibu baduta yang melakukan pemberian makan kepada baduta secara menyeluruh sesuai WHO. Pengetahuan, dan tradisi (Faktor predisposisi) berperan terhadap perilaku ibu dalam pemberian makan baduta stunting. Selanjutnya faktor penguat yang berperan adalah dukungan keluarga dan kader posyandu, sedangkan sebagai pendorong yang berperan adalah daya beli keluarga.
ABSTRACTStunting is a nutritional problem that exists in Indonesia which still occurs in all parts of Indonesia. This has prompted the Indonesian government to make various efforts to reduce the stunting rate. Some of the effects of stunting are increasing child mortality, decreased cognitive motor and language development in children and short stature as adults. The proper feeding of baduta is one of the factors that can affect the nutritional status of the baduta. It is important for mothers to do baduta feeding according to the teachings of WHO / DEPKES. This study aims to determine the description of maternal behavior in feeding stunting at 6-24 months of age and the factors that play a role in maternal behavior in feeding stunting baduta include predisposing, reinforcing and enabling factors. This research is a qualitative research with a case study approach with data collection techniques carried out through in-depth online interviews and document review. The research was conducted in the working area of the Kampung Malay Community Health Center from March to July 2020. The sample was selected purposively according to inclusion and exclusion criteria. The research informants consisted of five mothers with stunting 6-24 months of age, five informants from their families and three key informants (the head of the Kampung Melayu sub-district Puskesmas, the staff of the health center for nutrition and the posyandu cadres). The results showed that there were no baduta mothers who had given whole feeding to baduta according to WHO. Knowledge and tradition (predisposing factors) play a role in maternal behavior in feeding stunting baduta. Furthermore, the reinforcing factor that plays a role is the support of the family and posyandu cadres, while the driving force that plays a role is the purchasing power of the family."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fatin Nabilah
"Pertahanan hidup dilakukan oleh tiap organisme agar dapat terhindar dari kepunahan. Pada organisme laut, bentuk pertahanan diri ada tiga macam, dimana khususnya pada hewan dari filum Echinodermata yang menggunakan senyawa metabolit sekunder sebagai bentuk pertahanan dirinya. Tujuan dari penelitian berikut untuk mengetahui perilaku makan spesifik ikan karang terhadap pakan uji yang mengandung ekstrak Holothuria atra yang berbeda konsentrasinya telah dilakukan pada tanggal 8-14 November 2018 di Perairan Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Proses yang dijalani yaitu ekstrasi menggunakan metanol dan menghasilkan persentase ekstrak kasar sebesar 0,56% dan memiliki konsentrasi fisiologis yang mengacu pada penelitian terdahulu yaitu 8 mg/mL. Proses pengujian dilakukan dengan memberikan pakan uji yang mengandung ekstrak kasar Holothuria atra yang telah dicampur oleh jeli dan pelet ikan sebanyak 4 set dengan komposisi set terdiri dari kontrol, pakan dengan ekstrak 0,5% dari konsentrasi fisiologis, pakan dengan ekstrak 1% dari konsentrasi fisiologis dan pakan dengan ekstrak 2% dari konsentrasi fisiologis. Uji perilaku makan ikan karang dilakukan di rataan terumbu karang pada tujuh titik berbeda di kedalaman 3-5 meter. Hasil uji statistik Chi-Kuadrat pada taraf signifikasi (α) 0,01 menyatakan bahwa ada perbedaan perilaku makan ikan karena perbedaan konsentrasi pakan yang digunakan dan untuk membuktikan keeratan hubungan, digunakan uji Cramer yang menunjukkan bahwa dengan nilai 0,316 dan uji ANOVA sebagai uji akhir yang pula menyatakan bahwa perilaku makan ikan karang berbeda pada masing-masing pakan yang berbeda konsentrasinya.
Life defense is carried out by each organism in order to avoid extinction. In marine organisms, there are three types of self-defense, especially in animals from phylum Echinodermata that use secondary metabolites as a form of defense.The research was purposed to know specific fish feeding behavior towards the fish food that contains different concentrations of crude extract of Holothuria atra. It was conducted on 8th until 14th November 2018 in Pramuka Island Waters, Kepulauan Seribu National Park, DKI Jakarta. The process begun with extractions of specimen using methanol to yield the 0,56% of crude extract that is equal to 8 mg/mL of physiological concentration. The fish feeding behavior assay was conducted by using artificial foods which is contained Holothuria atras crude extract mixed with jelly and fish pellets and it is made into 4 sets. Those sets composed with control, fish pellet mixed with 0,5% crude extract from physiological concentration, fish pellet mixed with 1% crude extract from physiological concentration and fish pellet mixed with 2% crude extract from physiological concentration. This field experiment conducted above the coral reefs on 7 different spots at 3-5 meter depth. Chi-square analysis (α=0,01) showed that there is difference feeding behaviour of reef fishes based on different of concentration in fish pellet. Another test used as in Cramer test to see the close relation and the result showed 0,316 and for ANOVA test showing that there is also different fish feeding behaviour as well."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andrea Rizka Febiyani
"Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perilaku makan ikan karang terhadap beberapa konsentrasi ekstrak kasar Archaster typicus dilakukan pada tanggal 8-14 November 2018 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Konsentrasi ekstrak kasar Archaster typicus dalam pakan uji yaitu 50%, 100%, dan 200% konsentrasi fisiologis. Pengamatan perilaku makan ikan karang dilakukan pada kedalaman 3 m pada tujuh lokasi berbeda. Pengamatan perilaku makan dihitung berdasarkan frekuensi kedantangan ikan karang yang memiliki perilaku makan pada kategori 1-7. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square, uji korelasi Cramer, dan uji ANOVA.
Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan perilaku makan ikan karang dipengaruhi oleh beberapa konsentrasi ekstrak dalam pakan uji (P>0,01), perilaku makan memiliki korelasi dengan beberapa konsentrasi ekstrak dalam pakan uji namun keeratan hubungannya rendah (C= 0,389). Berdasarkan hasil analisis uji ANOVA (P<0,01) konsentrasi ekstrak hanya berpengaruh pada perilaku makan kategori 2,3, dan 7. Secara umum ikan karang hanya dapat mentoleransi konsentrasi pakan dengan kandungan ekstrak < 100% konsentrasi fisiologis.
A study aimed to investigate feeding behavior of reef fishes on some concentrations of Archaster typicus crude extract was conducted on 8-14 November 2018 at Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. The concentration of Archaster typicus crude extract in artificial food is 50%, 100% and 200% physiological concentration. Observation of feeding behavior of reef fishes conducted at 3 m depth in 7 different locations. Feeding behavior calculated based on number of fish that have feeding behavior in 1-7 categories. Data analysis was done by Chi-Square statistical test, Cramer correlation test, and ANOVA test. The result analysis of Chi-Square test, showed there are an effect by several concentrations in food artificial to reef fishes feeding behavior (P>0,01), there are the correlation between reef fishes feeding behavior and several concentrations in food artificial but the correlation is weak (C=0,389). Based on ANOVA test, extract concentration only affected to several reef fishess feeding behavior at 2,3, and 7 categories. Generally, reef fishes only tolerance to food artificial that consist <100 % physiological concentration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Schmitt, Bernard A.
Boulder, Colorado: Westview Press, 1979
338.19 SCH p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Muhammad Farhan
"Penelitian mengenai perilaku makan ikan karang terhadap beberapa konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia (Lightfoot, 1786) di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari beberapa konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia terhadap perilaku ikan karang. Pengamatan perilaku makan ikan karang dilakukan di 7 lokasi yang berbeda pada Pulau Pramuka. Analisis pengaruh beberapa konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia terhadap perilaku makan ikan karang dilakukan dengan cara membuat beberapa set pengujian menggunakan pelet dengan campuran beberapa ekstrak kasar Dolabella auricularia dalam bentuk kubus jeli dengan ukuran 1 cm pada kedalaman 3 m.
Hasil menunjukkan berbagai konsentrasi ekstrak kasar Dolabella auricularia memiliki keeratan hubungan dengan perilaku makan ikan karang yang sedang dengan hasil Chi-Square Asymptotic sig. = 0,000 < 0,01 dan hasil C pada uji koefisiensi Cramer yaitu 0,563. Secara umum ikan karang hanya dapat menoleransi konsentrasi pakan uji dengan kandungan ekstrak dengan konsentrasi dibawah 100%. Perbedaan konsentrasi ekstrak kasar
Dolabella auricularia pada pakan uji memengaruhi perilaku makan ikan karang di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Research about Reef fish feeding behavior of Dolabella auricularia (Lightfoot, 1786) crude extract in Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta is to find out whether there is an effect of various kinds of concentration of the crude extract of Dolabella auricularia of the feeding behavior of reef fish. Reef fish feeding behavior observation was carried out in 7 different locations on Pramuka Island. Analysis of the treatment effect on the feeding behavior of reef fish was done by making a set using a pellet with a mixture of several crude extracts of Dolabella auricularia at a depth of 3 m under the sea. The result shows that various kinds of crude extract Dolabella auricularia has a relationship with the feeding behavior of reef fish which is not quite strong with the results of Chi-Square Asymptotic sig. = 0,000 < 0,01 and the results of C in the Cramer coefficient test is 0.5634. Various kinds of crude extracts from Dolabella auricularia affect the feeding behavior of reef fish on Pramuka Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library