Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10925 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zeidner, Moshe
New york: Kluwer Academic, 1998
152.46 ZEI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Joke Widya
Depok: Universitas Indonesia, 1975
S2075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Nurul Anisyah Iryantie
"Kecemasan menghadapi ujian merupakan pengalaman umum di kalangan mahasiswa yang dapat berdampak negatif pada hasil akademik ketika dialami dalam tingkat tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi hubungan dari kecemasan menghadapi ujian, salah satunya adalah intellectual humility. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat hubungan antara intellectual humility dengan kecemasan menghadapi ujian pada mahasiswa. Intellectual humility diukur dengan menggunakan alat ukur Comprehensive Intellectual Humility Scale (CIHS) sedangkan untuk kecemasan menghadapi ujian diukur dengan menggunakan alat ukur Test Anxiety Inventory (TAI). Partisipan pada penelitian ini merupakan 143 mahasiswa aktif dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, dengan rentang usia 18-25 tahun. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang positif antara intellectual humility (M = 76,87, SD = 9,431) dengan kecemasan menghadapi ujian (M = 52,27, SD = 11,285) pada mahasiswa, r = +0,190, p < 0,05, r² = 0,036, one-tailed. Limitasi penelitian ini yaitu jumlah partisipan perempuan (80%) jauh lebih banyak dibanding dengan jumlah partisipan laki-laki (20%) sehingga tidak berimbang dan data penelitian dari salah satu variabel yaitu variabel intellectual humility ditemukan memiliki hasil distribusi data yang tidak normal.

Test anxiety is a common experience among college students that can negatively impact academic results when experienced at high levels. Therefore, it is essential to explore the relationship between test anxiety, one of which is intellectual humility. This quantitative study aims to see the relationship between intellectual humility and test anxiety in college students. Intellectual humility was measured using the Comprehensive Intellectual Humility Scale (CIHS), while test anxiety was measured using the Test Anxiety Inventory (TAI). Participants in this study were 143 active college students from various universities in Indonesia, with an age range of 18-25 years. The results showed that there was a positive relationship between intellectual humility (M = 76,87, SD = 9,431) and test anxiety (M = 52,27, SD = 11,285) for in college students, r = +0,190, p < 0,05, r² = 0,036, one-tailed. The limitation of this study is that the number of female participants (80%) is far more than the number of male participants (20%) so it is not balanced and research data from one of the variables, namely the intellectual humility variable, is found to have abnormal data distribution results."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Fahrizha Nadia Fitri
"ABSTRAK
Fenomena terkait kecemasan menjadi isu yang banyak dijumpai di kalangan mahasiswa, khususnya terkait cognitive test anxiety. Individu yang memiliki cognitive test anxiety tinggi cenderung berperforma kurang baik pada tes. Beberapa studi telah menemukan bahwa mindfulness dan regulasi diri dapat memengaruhi cognitive test anxiety. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah regulasi diri memediasi hubungan antara mindfulness dan cognitive test anxiety pada mahasiswa. Penelitian ini bersifat korelasional yang dilakukan pada 192 mahasiswa. Pada penelitian ini, cognitive test anxiety diukur menggunakan Cognitive Test Anxiety Scale-17 CTAS-17 Cassady Finch, 2014, mindfulness diukur dengan menggunakan Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS Brown dan Ryan, 2003 , dan regulasi diri diukur menggunakan Short Self-Regulation Questionnaire SSRQ Carey, Neal, Collins, 2004 . Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa regulasi diri memediasi secara parsial partially mediation hubungan antara mindfulness dan cognitive test anxiety dengan indirect effect ? = -0,09.

ABSTRACT
Anxiety related phenomenon is a common issue among university students, especially regarding cognitive test anxiety. Individuals who have high cognitive test anxiety tend to perform poorly on a test. Several studies have found that mindfulness and self regulation can affect cognitive test anxiety. This study was conducted to determine whether selfregulation mediates the relationship between mindfulness and cognitive test anxiety in university students. This correlational study conducted on 192 university students. In this study, cognitive test anxiety was measured with Cognitive Test Anxiety Scale 17 CTAS17 Cassady Finch, 2014, mindfulness was measured with Mindfulness Attention Awareness Scale Brown and Ryan, 2003, and self regulation measured with Short SelfRegulation Questionnaire SSRQ Carey, Neal, Collins, 2004. The results of statistical analysis show that self regulation partially mediates relationship between mindfulness and cognitive test anxiety with indirect effect 0,09. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Maria Puji Lestari
"Latar Belakang: Tahun pertama tahap pendidikan merupakan fase yang cukup berat bagi mahasiswa kedokteran. Seleksi mahasiswa menjadi tugas yang sulit dalam menyaring calon mahasiswa yang diprediksi dapat optimal mengikuti proses pendidikan sejak tahun pertama hingga tahap akhir pendidikan. Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati (FK UNIMAL) melaksanakan ujian tulis sebagai seleksi mahasiswa. FK UNIMAL melakukan pemeriksaan psikologi (instrumen SPM) sebagai tambahan (data formatif) setelah mahasiswa diterima untuk mengetahui potensi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil seleksi ujian tulis dan hasil pemeriksaan psikologi mahasiswa dapat menjadi prediktor performa mahasiswa FK UNIMAL angkatan 2013 pada tahun pertama.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif menggunakan data seluruh mahasiswa FK UNIMAL angkatan 2013 (total sampling). Data terdiri atas hasil seleksi ujian tulis, hasil pemeriksaan psikologi (instrumen SPM), dan performa mahasiswa tahun pertama (Indeks Prestasi /IP semester 1, IP semester 2 dan IP Kumulatif /IPK tahun pertama). Data yang diperoleh di analisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji komparatif Mann-Whitney dan uji korelasi Spearman.
Hasil: Data yang diperoleh secara lengkap sejumlah 431. Terdapat hubungan dengan korelasi yang lemah antara hasil seleksi ujian tulis dengan IPK tahun pertama (r=0.100, p=0.039) dan dengan IP semester 1 (r=0.122, p=0.011). Terdapat hubungan antara hasil pemeriksaan psikologi (instrumen SPM) dengan seluruh performa mahasiswa pada tahun pertama (p<0.001). Terdapat hubungan antara asal sekolah dengan IPK tahun pertama (p=0.017). Terdapat hubungan antara jenis kelamin dan asal sekolah dengan IP semester 2 (p<0.05).
Kesimpulan: Hasil pemeriksaan psikologi (instrumen SPM) merupakan prediktor positif terhadap seluruh performa mahasiswa FK UNIMAL angkatan 2013 pada tahun pertama. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui hubungannya dengan performa mahasiswa pada tahap pendidikan tahun berikutnya hingga menjadi dokter.

Background: The first year of medical education is a difficult phase for medical students. Student selection is a difficult task to screen candidates that are predicted to be able optimally to follow the educational process from the first year until the final stage of education. Faculty of Medicine, University of Malahayati (FK Unimal) has implemented a written entry test as student selection. FK Unimal also implemented psychological test using standard progressive matrics (SPM) instruments as a supplement (formative data) to the students who are accepted, to determine the potential of students. This study aims to determine wether the result of the written selection test and the psychology test can be a predictor for the performance of first year medical students batch 2013of Malahayati University.
Method: This study is a retrospective cohort study using data of all students of FK Unimal batch 2013 (total sampling). The data consists of the written test selection results, psychology test results (SPM instruments), and first year medical student performance (gradepoint index, or Indeks Prestasi/IP of semester 1, IP of semester 2, and a first-year grade-point average/IPK). The data obtained are analyzed using univariate and bivariate analysis using the Mann-Whitney comparative test and Spearman correlation test.
Result: The complete data are obtained from 431 students. There is weak correlation between the written test selection results with the first-year IPK (r=0,100, p=0,039) and with IP of semester 1 (r = 0.122, p = 0.011). Correlation is also seen between the psychology test results (SPM instruments) with the whole performance of students in the first year (p <0.001). There is correlation between school origin with the first-year IPK (p = 0.048). Correlation is also seen between gender and school origin with IP on semester 2 (p <0.05).
Conclusion: The psychology test results are positive predictor of first year medical student performance FK Unimal batch 2013. Further study is required to determine the correlation with medical student performance in the following years until graduation as a doctor.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asther Harlan
1971
S2277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farieda Isa Edris
Depok: Universitas Indonesia, 1975
S2052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Ramadhania Mumtaz
"Kegiatan akademik yang dilakukan oleh pihak perguruan tinggi mengalami perubahan sebagai bentuk adaptasi Pasca Pandemi COVID-19. Salah satunya yaitu metode pembelajaran hybrid. Perubahan ini sangat mempengaruhi mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi yang dapat memicu rasa cemas dan stres bagi mahasiswa tingkat akhir.  Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara  kecemasan dan stres dengan self-efficacy mahasiswa tingkat akhir pasca pandemik COVID-19. Metode yang digunakan yaitu cross-sectional dengan pengambilan seluruh sampel sebanyak 100 mahasiswa sarjana FIK UI tingkat akhir dengan menggunakan kuesioner GSES dan DASS 42. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara kecemasan dan stress dengan efikasi diri (r = -0,323 dan -0,277). Stres dan kecemasan mahasiswa keperawatan tingkat akhir termasuk kategori yang memprihatinkan dan perlu diperhatikan institusi pendidikan. Stres dan kecemasan ini juga membuat efikasi diri yang kurang pada mahasiswa keperawatan tingkat akhir.

Academic activities carried out by universities have changed as a form of adaptation to the COVID-19 pandemic. One of the learning methods is hybrid learning. This change affects final year students who are completing their thesis, furthermore it can trigger anxiety and stress. The purpose of this study was to determine the relationship between anxiety and stress with the self-efficacy of final year students after the COVID-19 pandemic. The method used is cross-sectional with a total sample of 100 undergraduate students at the final level of FIK UI, using the GSES and DASS 42 questionnaires. The result of the Spearman correlation has indicated a significant relationship (p < 0.05) between anxiety and stress and self-efficacy (r values = -0.323 and –0.277), respectively. It can be concluded that the level of stress and anxiety among final year nursing students can be categorized on a concerning level, this issue needs to be noticed by educational institutions. Furthermore, stress and anxiety have also resulted in low self-efficacy among final year nursing students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Rachmawati
"Penelitian ini membahas mengenai tingkat kecemasan dan stres yang dialami oleh mahasiswa yang mengikuti OSCE. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan tingkat kecemasan dan stres pada mahasiswa yang mengikuti OSCE. Penelitian ini melibatkan 109 responden dengan kriteria inklusi yaitu mahasiswa aktif dan sudah mengikuti ujian OSCE praktikum anak. Instrumen yang digunakan yaitu Hamilton Rating Scale Anxiety HRS-A dan Perceived Stress Scale PSS. Uji reabilitas instrumen HRS-A memiliki nilai Cronbanch`s Alpa yaitu 0,752 dan uji reabilitas instrumen PSS memiliki nilai Cronbanch`s Alpa yaitu 0,706. Hasil penelitian menunjukkan dari 109 responden didapatkan mahasiswa mengalami kecemasan ringan yaitu 65,1 , kecemasan sedang 17,4 dan kecemasan berat 15,6 dan panik 1,8.
Hasil penelitian menunjukkan dari 109 responden didapatkan mahasiswa yang mengalami stres ringan 0,9, stres sedang 71,6 dan stres berat 27,5. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi bagi institusi pendidikan mengenai gambaran tingkat kecemasan dan stres pada mahasiswa yang mengikuti OSCE dan hal hal yang dapat membuat cemas dan stres seperti suasana saat OSCE. Peneliti lain dapat mengembangkan penelitian dengan meneliti faktor faktor yang mempengaruhi tingkat stres dan kecemasan serta strategi koping yang digunakan dalam mengatasi kondisi stres yang muncul saat melaksanakan OSCE.

This study discusses the level of anxiety and stress experienced by students who follow the OSCE. This study adopt descriptive design to describe the level of anxiety and stress of students who follow the OSCE. We involved 109 respondents with inclusion criteria are active students and already took pediatric OSCE. The instruments used are Hamilton Rating Scale Anxiety HRS A and Perceived Stress Scale PSS. Reability test of the study showed that from 109 respondents, 65,1 has mild anxiety, 17,4 moderate anxiety, 15,6 sever anxiety, and 1,8 panic.
It was found that students who experienced mild stress 0,9, medium stress 71,6 and heavy stress 27,5. The result of this research is expected to inform educational institution about the level on anxiety and stress of students who follow the OSCE. Also, atmosphere of OSCE as contributing factor can be modified to lowering anxiety and stress and coping startegies used to overcome the stressful condition that arise when carrying out the OSCE."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Dhayanti Wisnuwardhani
"Attenrion-Deficit/Hyperacrivity Disorder (ADHD) merupakan suatu bemuk gangguan perilaku. Dengan ciri-ciri tersebut maka anak ADHD dapat mengalami masalah dalam hubungan antar pribadio, keluarga dan hubungan pertemanan. Masalah dalam keluarga terlihat dari interaksi diantara orang-ma dan anak yang negatif, perasaan tidak puas, kontrol yang tinggi dan konflik dngan saudara kandung.
Perilaku anak ADHD membuat orang-tua merasa kewalahan Orang-tua harus memberikan aturan-aturan yang terkadang justru membuat perilaku ADHD mereka muncul. Konflik dengan ibu cenderung semakin parah selama anak berada dalam usia prasekolah dan berlanjut hingga usia sekolah dan remaja. Ibu mcnjadi lebih emosional sehingga seringkali memberikan hukuman fisik kepada anak mereka. Hal ini adalah ironis karena anak ADHD sangat membutuhkan kasih sayang, perhatian, dan perasaan nyman dad orang-tua terutama ibu.
Di bidang kedokteran belum banyak penelitian yang secara khusus meneliti mengenai bagaimana keadaan anak ADHD dalam keluarga. Adanya kasus-kasus ADHD yang datang ke Klinik Anak Bagian Perkembangan, Fakultas Psikologi UI menunjukkan bahwa terdapat konflik diantara auak ADHD dengan orang-tua, hal tersebut menyebabkan peneliti tertarik untuk melihat lebih lanjut bagaimana persepsi anak ADHD terhadap orang-tua. Untuk dapat mengungkapkan mengenai persepsi tersebut digunakan alat tes CAT. CAT bertujuan untuk melihat bagaimana persepsi anak terhadap tokoh-tokoh yang signiiikan rnelalui stimulus standar kartu CAT.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif sehjngga diperoleh persepsi anak-anak yang mengalami ADHD terhadap orang-tua yang terungkap dalam Children Apperception Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subyek memjliki persepsi yang nyaris sama terhadap orang tua mereka, yaitu anak mempersepsikan orang tua sebagai tokoh yang kurang dapat memberikan kasih sayang dan perhatian kepada mereka.
Terhadap masing-masing tokoh menunjukkan bahwa sebagian besar subyek mempersepsikan bahwa ibu adalah tokoh yang memillki banyak aturan yang harus dipatuhi dan sebagai tokoh pemberi hukuman. Dan sebagian besar subyek mempersepsikan ayah sebagai tokoh yang agresif, kurang dapat memberikan kasih sayang dan perhatian.
Saran yang dapat diarahkan untuk melihat perbedaan persepsi anak terhadap orang-tua dengan penggunaan tes CAT pada auak yang mengalami ADHD Inattentive type, Hqneractivity/Impulsivity type, Combined type, dan NOS. Untuk penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan melibatkan situasi sekolah mengingat bahwa perilaku ADHD dapat muncul pada situasi selain di rumah. Hal itu dapat dilakukan dengan melalui alat tes FSCT, sehingga dapat dipahami mengenai perilaku dan sikap anak ADHD di sekolah.
Saran praktis adalah pola asuh yang diterapkan oleh orang-tua sebaiknya tidak menggunakan kekerasan karena akan menimbulkan perasaan takut, marah, keinginan untuk melawan dan persepsi negatif atas orang-tua. Perilaku ADHD dapat disebabkan adanya disfungsi pada otak, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan neurologis."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>