Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115386 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Perinasia, 1989
649.33 BUN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depkes , 1999
649.33 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1999
WS125 Her N99H
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Menyusui adalah suatu hal yang alamiah bagi ibu. Akan tetapi menyusui perlu pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat melakukannya dengan baik. Pengetahuan menyusui dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah karakteristik ibu seperti usia, pendidikan, pekerjaan dan keterpaparan dengan sumber informasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara karakteristik ibu primipara dengan pengetahuannya tentang menyusui. Penelitian dilakukan di IRNA A lantai II kiri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Desain penelitian adalah Cross sectional dan penarikan sampel menggunakan teknik convenience sampling. Jumlah sampel 30 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner tentang karakteristik dan pengtahuan tentang menyusui. Data dianalisa dengan statistik deskriptif dengan menggunakan sentral tendensi, dilanjutkan dengan uji statistik non parametrik Chi-Square dan Fisher's Exact test. Penelitian ini teIah menemukan bahwa rata-rata usia ibu primipara adalah 26,7 tahun dengan Sd.=4,58 tahun. Tingkat pendidikan terbanyak adalah SLTA (43%) dan ibu tidak bekerja (ibu rumah tangga) merupakan jumlah terbanyak (53%), dan 97% ibu telah terpapar dengan number informasi tentang menyusui, dan sumber paling dikenal dan dimanfaatkan oleh ibu adalah petugas kesehatan (70%). Nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang menyusui adalah 25,17 dengan Sd.=4,79, dengan demikian pengetahuan menyusui sebagian besar (93%) tergolong dalam kategori balk. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa tingkat pendidikan ibu berhubungan secara bermakna dengan pengetahuan menyusui (p=0,013), temuan lain adalah terbukti bahwa keterpaparan ibu dengan sumber informasi dapat meningkatkan pengetahuan menyusui (p=0,002). Dalam penelitian ini belum menemukan keterkaitan antara usia ibu dan pekerjaan ibu terhadap pengetahuan ibu tentang menyusui (p >0,05)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5282
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi ibu terkait ketidakcukupan ASI untuk kebutuhan bayinya adalah pengetahuan tentang menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menyusui dengan persepsi ASI tidak cukup pada ibu-ibu di Kampung Lio, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelasi dengan jumlah sampel 32 responden yang diambil secara acak. Kriteria responden yang dipilih adalah ibu yang menyusui bayi berusia kurang dari 6 bulan, pengumpulan data menggunakan kuesioner. Secara umum, tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan tentang menyusui dengan persepsi ASI tidak cukup. Akan tetapi, dari hasil uji statistik didapatkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang ASI dengan persepsi ASI tidak cukup (p value = 0,05). Peneliti merekomendasikan penelitian lanjutan dengan area penelitian yang Iebih Iuas untuk mengurangi bias sehingga dapat digeneralisasikan.

One of factor that influences mother's perceptions about insufficient breast milk for their babies is the knowledge of breastfeeding. The purpose of this research is to identify relationship between with amounts of breastfeeding knowledge about with perception about insufficient breast milk of mothers at Kampung Lio, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. The method used for this research is descriptive correlation with 32 random respondents. The criteria of respondents are breastfeeding mothers whose less than 6 months old baby, data used for this research is collected with questionnaire method. Generally, there are no significant relationships the amounts of breastfeeding knowledge with perception about insufficient breast milk. However, the results of statistical analysis states that there are relationship of the amounts of breast milk knowledge with perception about insufficient breast milk (p value = 0,046; = 0,05). As the researchers, we recommend advanced research with a broader area of research to minimize the bias to be generalized."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanny Harmani
"Masalah gizi yang tidak seimbang merupakan salah satu penentu utama kualitas sumber daya manusia. Gangguan gizi kurang pada bayi dan anak balita akan membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan fisik maupun mental, selain itu juga penurunan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit infeksi. Untuk mendapatkan gizi yang baik pada bayi yang baru lahir, maka ibu harus sesegera mungkin menyusui bayinya, karena Air Susu Ibu (ASI) memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan dan mempertahankan kelangsungan hidup bayi. Oleh sebab itu bayi umur di bawah 4 bulan dianjurkan hanya diberi ASI tanpa Pengganti ASI ( PASI ) ataupun makanan pendamping yang hanya diberikan pada bayi umur 4 bulan ke atas (Depkes RI,1992). Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran faktor faktor yang berhubungan dengan pola menyusui di wilayah pemukiman kumuh Kelurahan Pisangan Baru Jakarta Timur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode statistik analitik dan rancangan cross sectional. Denis penelitian ini termasuk jenis penelitian survey dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data, populasi dan sampel adalah ibu-ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 4 - G bulan yang melahirkan di 3 Klinik Bersalin Kelurahan Pisangan Baru, dan jumlah sampel yang dilakukan secara total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,3 % responden mempunyai pola - menyusui yang balk, namun masih ada 42,7 % responden yang pola menyusui bayinya kurang baik. Hubungan antar dua variabel dengan menggunakan uji Kai Kuadrat menunjukkan hasil yang bermakna bila p < 4,05 yaitu pada variabel umur, pengetahuan dan sikap terhadap pola menyusui. Sedangkan variabel yang tidak bermakna adalah variabel tingkat pendidikan, status pekerjaan dan status ekonomi terhadap pola menyusui dengan p > 0,05. Dari hasil hubungan multi variabel dengan uji Regresi Logistik menunjukkan bahwa variabel sikap yang paling berpengaruh terhadap pola menyusui.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan beberapa hal berikut; perlu lebih ditingkatkan penyuluhan dengan metode konseling dan demonstrasi bagi ibu hamil, menyusui dan keluarga tentang pola menyusui yang baik, waktu pemberian pengganti ASI dan makanan pendamping ASI. Bagi penentu Bidang Kesehatan perlu adanya pengawasan pelaksanaan program ASI eksklusif, promosi ASI eksklusif dan rawat gabung serta tidak melakukan promosi susu formula di Klinik Bersalin dan Rumah Sakit. Bagi Peneliti lain, perlu adanya penelitian selanjutnya tentang pola menyusui di wilayah kumuh perkotaan dengan melihat variabel paritas, lingkungan keluarga dan teman, tempat tinggal, sosial budaya, norma, keyakinan dan suku.

Factors Related With Breastfeeding Pattern In Slum Area Of Pisangan Baru District In East Jakarta, 1999The malnutrition is most problem in human resources quality. Malnutrition in babies and children causes negative effects for their physical and mental growth beside decrease their body defense and could infect by infection disease easily. To make a good nutrition, mother should be breastfeeding her baby immediately postnatal, because ASI is important thing to make baby healthy and protection his lives. Babies with age less than 4 months old suggest to give breastfeeding only without any supplementary foods (Depkes RI,1992). The research to get a description about factors related with breastfeeding pattern in slum area of Pisangan Baru District in East Jakarta.
The research used quantitative approach in analytical and statistical method and cross sectional design.This is a kind of survey research with questionnaire as a tool to collect data and population with breastfeeding mother which having 4 - 6 months old baby and born in 3 Birth Clinic Pisangan Baru disrict. Sample was choice by total sampling method.
The result of research indicate about- 57,3 % respondent have a good breastfeeding pattern, but about 42,7 % respondent indicate have a bad breastfeeding pattern. Correlation between two variables indicate significant result if p < 0,05 for attitude, knowledge and age variables in breastfeeding pattern. Otherwise for level education, occupation status and economic status indicate not significant result for p > 0,05 in breastfeeding pattern. The result of multivariate analysis used Logistic Regression showed attitude variable is very interaction with breastfeeding pattern.
This study recommended that in order to increase monitoring ASI exclusive program, campaign with counseling and demonstration to pregnant and breastfeeding woman and their families with a good breastfeeding pattern, and on time to give PASI or supplementary foods. For decision maker in Heatlh Departemen to increase controlling and promotion ASI exclusive program, care united and not promotion milk instant in hospital. For researches can to be continued this study with parity, family and friend environment, address, culture, value and tribe variables.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulyanti
"ABSTRAK
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Pada tahun 2015 cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Cilandak adalah 43,5%, angka ini masih rendah dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yaitu 80%. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan ibu dalam memberikan ASI eksklusif adalah gizi pada ibu menyusui. Oleh karena itu, ibu yang sedang menyusui sangat membutuhkan makanan dengan gizi yang seimbang selama menyusui, terutama asupan energi selama 6 bulan pertama menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Asupan energi ibu menyusui dengan pemberian ASI predominan di wilayah kerja puskesmas kecamatan Cilandak Jakarta Selatan Tahun 2016.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi berumur >6-12 bulan, terdaftar di posyandu, dan tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilandak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara asupan energi bulan pertama ibu menyusui (p=0,006; OR=0,108; 95% CI: 0,022-0,525), pendidikan (p=0,002; OR=0,205; 95% CI; 0,076-0,549),IMD (p=0,011; OR=4,598; 95% CI;1,417-14,923) dan sikap (p=0,008; OR=13,780; 95% CI; 1,987-95,583) dengan pemberian ASI predominan di wilayah kerja Puskesmas kecamatan Cilandak Tahun 2016. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan pemberian ASI predominan di wilayah kerja puskesmas adalah Sikap. Ibu yang memiliki riwayat sikap positif memiliki peluang 13,7 kali untuk memberikan ASI predominan dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki sikap negatif setelah dikontrol oleh variable pendidikan, asupan energi bulan keenam menyusui, dan IMD Perlu adanya pemberian informasi dan edukasi akan pentingnya memiliki sikap positif ketika menyusui.

ABSTRACT
Mother's Milk (ASI) is the best food for infants in the first 6 months of life. In 2015, coverage of exclusive breastfeeding in Cilandak sub-district health centers was 43.5%, this figure is still low compared to the set target of 80%. One of the factors that influence the success of the mother in exclusive breastfeeding is nutrition in nursing mothers. Therefore, women who are breastfeeding are in need of food with balanced nutrition during breastfeeding, especially energy intake during the first 6 months of breastfeeding. This study aims to determine the energy intake of nursing mothers with breastfeeding predominant in the working area of ​​the district health centers cilandak 2016.Penelitian year was quantitative research with cross sectional design. The population in this study were mothers with infants aged> 6-12 months, registered in Posyandu, and lived in Cilandak sub-district Puskesmas. The results of this study indicate that there is a significant relationship between energy intake of the first month of breastfeeding mothers (p = 0.006; OR = 0.108; 95% CI: 0.022 to 0.525), education (p = 0.002; OR = 0.205; 95% CI; 0,076- 0.549), IMD (p = 0.011; OR = 4.598; 95% CI; 1.417 to 14.923) and attitude (p = 0.008; OR = 13.780; 95% CI; 1.987 to 95.583) with predominant breastfeeding in Cilandak sub-district Puskesmas 2016. the most dominant variable related to predominant breastfeeding in the work area health centers is attitude. IMD Need for the provision of information and education on the importance of having a positive attitude when breastfeeding.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini berjudul Perbedaan Motivasi Ibu Primipara dan Ibu Multipara dalam memberikan ASI Ekslusif Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan motivasi pada Ibu Primipara dan Ibu Multipara dalam memberikan ASI Ekslusif sampai bayinya minimal berusia 4 bulan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adaiah deskriptif perbandingan. Alat yang dipakai dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner sebanyak 3 lembar yang berisi 6 pertanyaan demografi dan 14 pertanyaan yang menyangkut motivasi memberikan ASI Ekslusif dengan skala likert. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 22 responden, 11 responden adalah Primipara dan 11 responden adalah Multipara.
Dari pengolahan dan analisa data didapatkan hasil nilai t-krisis 1,6 dengan t-student pada tingkat kemaknuan 0,05 dan derajat kebebusan 20 sedanglran nilai t-hitung adalalh 0,21. Jadi nilai t-krisis > nilai t-hitung. Artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna amara motivasi ibu Primipara dengam ibu multipara dalam memberikan ASI Eksklusif."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5255
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina
"Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan pemberian ASI eksklusif sebesar 53,7% pada tahun 1991, 47,3% tahun 1994, dan 52,2% tahun 1997. Pemberian ASI eksklusif berdasarkan hasil analisis data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) adalah 63,2% tahun 1995 dan 72,1% tahun 1998. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif 0 sampai 4 bulan di Indonesia berdasarkan data Kor Susenas 2001.
Rancangan penelitian adalah survei dengan menganalisis data sekunder, data Kor Susenas 2001. Susenas merupakan survei rumah tangga yang diselenggarakan setiap tahun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Populasi penelitian adalah bayi yang berumur 0 sampai 4 bulan dan yang menjadi sampel dan penelitian ini adalah seluruh populasi, sebanyak 4.610 bayi.
Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan cara univariat, bivanat dan multivariate dengan menggunakan program SPSS 10.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0 sampai 4 bulan adalah 34,6% dan tidak eksklusif adalah 65,4%. Berdasarkan kelompok umur pemberian ASI eksklusif paling tinggi pada kelompok umur <1 bulan yaitu 43,2%. Hasil tersebut masih jauh di bawah target nasional yaitu pemberian ASI eksklusif sebesar 80% pada tahun 2000. Faktor yang berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif adalah kegiatan ibu, keluarga berencana, pendidikan suami dan pengeluaran makan keluarga dalam sebulan sedangkan variabel umur ibu, pendidikan ibu, tempat tinggal, baca/tulis huruf latin, jumlah paritas, penolong persalinan terakhir tidak berpengaruh dengan pemberian ASI eksklusif.
Tidak ada interaksi antara kegiatan ibu, keluarga berencana, pendidikan suami dan pengeluaran makan keluarga dalam bulan. Ibu yang mempunyai kegiatan utama mengurus rumah tangga berpeluang 1,552 kali memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan yang bekerja di luar rumah; ibu yang tidak memakai alat keluarga berencana berpeluang 1,513 kali memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan yang memakai alat KB; ibu yang mempunyai suami pendidikan tamat SMU-S2/S3 berpeluang 1,321 kali memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan yang mempunyai suami tidak sekolah-SMP; dan ibu yang pengeluaran makan keluarga dalam sebulan lebih dari 60% berpeluang 1,367 kali memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan yang pengeluaran makan keluarga sebulan kurang atau sama dengan 60%.

Exclusive Breastfeeding among Infants 0 To 4 Months Old and Its Influencing Factors In Indonesia (Data Analysis on Susenas 2001 Core Data)The Indonesian Demographic and Health Survey (SDKI) showed the prevalence of exclusive breastfeeding of 53.7% in 1991, 47.3% in 1994, and 52.2% in 1997. Based on data analysis on Susenas data, prevalence of exclusive breastfeeding were 63,2% in 1995 and 72.1% in 1998. The aim of this study is to investigate factors influencing exclusive breastfeeding 0-4 months in Indonesia based on Susenas 2001 core data.
Design of this study is survey that is Susenas 2001 core data. Susenas is a household survey conducted yearly by Central Bureau of Statistics (BPS). Population of this study is infant age 0 to 4 months old and the whole population, that is 4610 infants, served as sample in this study. Data analysis was conducted by univariate, bivariates, and multivariates employing SPSS 10.0 software.
The study shows that prevalence of exclusive breastfeeding among infant age 0 to 4 months old was 34.6% and 65.4% of infant was not exclusively breastfed. Based on age group, the highest prevalence was found for age group < 1 months old, that is 43.2%. This is still far from national target of 80% in 2000.
The most influencing factor for exclusive breastfeeding were mother's activity, family planning participation, husband's education, and family monthly expenditure for food, while mother's age, mother's education, location, literacy, parity, and delivery attendant were not influencing exclusive breastfeeding (p>0.05). No interaction was found between mother's activity, family planning participation, husband's education, and family monthly food expenditure. Mothers with main activity of household chore were 1.552 times higher chance to provide exclusive breastfeeding compared to those who work outside house; mothers who did not participate in family planning were 1.513 times higher chance to provide exclusive breastfeeding compared to those who participate; mothers with husband finished high school-university graduates were 1.321 times higher to provide exclusive breastfeeding compared to those with husband not going to school junior high school; and mothers with monthly food expenditure more than 60% were 1.367 times higher chance to provide exclusive breastfeeding compared to those with expenditure equal or less than 60%."
2003
T 3787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vetty Priscilla
"Selarna masa kehamilan, ibu akan mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya, baik perubahan fisik maupun perubahan psikologis. Tidak semua ibu dapat menerima berbagai perubahan yang terjadi. Masalah yang mungkin dialami adalah gangguan gambaran diri dan ideal diri. Jika masalah ini tidak segera diatasi, kemungkinana dapat berpengaruh terhadap perilaku ibu baik selama kehamilan maupun sesudah melahirkan. Penelitian ini mengunakan desain descriptive correlational dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan gambaran diri dan ideal diri ibu primigravida dengan pemberian ASI 10 jam setelah melahirkan. Sampel penelitian adalah ibu primigravida yang berjumiah 104 orang yang diambil secara purposive sampling. Untuk menguji hubungan antara gambaran diri dan ideal diri dengan perilaku pemberian ASI 10 jam setelah melahirkan mengunakan uji statistik chi-square, kemudian dilakukan uji regresi logistik ganda model faktor risiko untuk mengetahui variabel yang paiing dominan berhubungan dengan perilaku pemberian ASI 10 jam setelah melahirkan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa setelah dikontrol variabel sikap, gambaran diri merupakan variabel yang paling dominan dan berhubungan secara bermakna dengan perilaku pemberian ASI 10 jam setelah melahirkan dengan nilai OR = 1,054. Saran: tenaga kesehatan khususnya perawat maternitas perlu memberikan dan meningkatkan pendidikan kesehatan dan konseling kepada ibu dan suami pada saat antenatal care (ANC) mengenai perubahan fisik dan psikologis yang terjadi selama kehamilan agar ibu dapat beradaptasi dan bersikap positifterhadap perubahan yang terjadi.

During a period of pregnancy mother will have experience of the change in her self, physical and psychological changes. Not all of mother has been accepted this condition. The problem is body image and self image disturbances. If this problem not immediately overcome by hence it would be have an effect to mother's behavior during pregnancy and also delivery like breastfeeding behavior during I0 hour after delivery. This study was a co relational descriptive design with cross sectional approach. One hundred four primigravida mothers were recruited by using purposive sampling involved in this study. Chi-square test was performance to analyze the correlation of body image and self image with breastfeeding behavior during 10 hour after bearing, and use regression logistic risk factor model test to know the most dominant variable related to breastfeeding behavior during 10 hour after delivery after control confounder variable.
This research relevance that, after control by attitude, body image primigravida's was the most dominant variable and only significant with breastfeeding behavior during 10 hour after delivery with OR value = 1,054. It would be recommended for health service specially maternity nursing to provide and improve health education for mother and her husband during antenatal care (ANC) about physical and psychological changes during pregnancy so that mother can adapt and have positive attitude to face these changes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>