Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10267 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This study was conducted to find out wheher multicultural awareness and self - concept are correlated with the student critical reading achievement. One hundred and twenty three undergraduate students consisting of 23 males and 100 females of English Study Program Faculty of Teacher Training and Education were involved in this study..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Arya Wiryawan
"ABSTRACT
Prestasi akademis mahasiswa merupakan indikator keberhasilan mahasiswa selama mengenyam ilmu di Perguruan Tinggi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademis seseorang adalah kejelasan konsep diri (self-concept clarity). Penelitian penelitian sebelumnya terkait pengaruh self-concept clarity terhadap prestasi akademis menunjukkan hasil yang berlawanan. Mengacu pada teori self-regulation dan growth mindset, hubungan antara kedua variabel bisa dimediasi oleh variabel grit. Hasil penelitian yang dilakukan pada 349 Mahasiswa Universitas Indonesia semester 3 ke atas menunjukan bahwa grit memediasi secara penuh (fully mediated) pengaruh self-concept clarity terhadap prestasi akademis (indirect effect = 0.0432, BootSE = 0.0128, CI[0.0202,0.0705]).

ABSTRACT
Student academic achievement is an indicator of student success while studying in Higher Education. One factor that can affect one's academic achievement is self-concept clarity. Previous research related to the effect of self-concept clarity on academic achievement shows the opposite results. Referring to the theory of self-regulation and growth mindset, the relationship between the two variables can be mediated by the grit variable. The results of research conducted on 349 University of Indonesia students in semester 3 and above show that grit mediates fully (fully mediated) the effect of self-concept clarity on academic achievement (indirect effect = 0.0432, BootSE = 0.0128, CI [0.0202.0.0705]).
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mikha Christina
"Penelitian ini membahas pengaruh konsep diri mahasiswa reguler angkatan 2008 Universitas Indonesia terhadap kecemasan yang dirasakan ketika berbicara di depan umum selama mereka belajar di UI. UI sedang menerapkan program pengembangan proses pembeIajaran berorientasi learner centered yang dikenal dengan nama Program Dasar Pendidikan Tinggi (PDPT). Program ini menginisiasi mahasiswa belajar secara aktif dan mandiri, salah satunya dengan sering menyampaikan pendapat atau presentasi di depart kelas. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskripfif koreIasi pada 96 responden mahasiswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara konsep diri dengan kecemasan berbicara di depan urnum pada mahasiswa reguler angkatan 2008 Universitas Indonesia (p value = 0,045 dan α = 0,05). Peneliti secara khusus menyarankan mahasiswa agar lebih mernperhatikan kualitas konsep dirinya dalarn upaya mengurangi kecemasan demi tercapainya tujuan utama berbicara di depan umum.

The focus of this research is self concept of regular college students in University of Indonesia that affect public speaking anxiety during they study in university. University of Indonesia is applying development program of study process orientate to learner centered or 'Program Dasar Pendidikan Tinggi (PDPT)'. This program initiates students to team actively and autonomous, one of the strategies is by explaining an opinion or taking presentation in front of class.
This research shows the positive correlation between self concept and public speaking anxiety at regular college student 2008 in University of Indonesia (p value = 0,045 and α = 0,05). The researcher suggests especially for the college students that they should pay attention to the quality of their self concept in order to decrease the anxiety and to achieve the main goal of their public speaking.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5762
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alwin Hernawan
"Pada penelitian ini, peneliti melihat bahwa Pasukan Lima Jari sebagi band genre reggae mengkonsepsikan diri mereka sebagai genre reggae yang berbeda dengan band genre reggae lainnya. Hal tersebut merupakan reaksi dari Pasukan Lima Jari terhadap label menyimpang yang dilekatkan kepada genre reggae. Reaksi dari Pasukan Lima Jari disebabkan mereka menentang konsepsi masyarakat yang cenderung melekatkan label menyimpang pada genre reggae, sehingga mereka membuat sebuah identitas baru yang melepas atribut rastafari namun tetap melakukan kritik sebagaimana genre reggae sejatinya. Secara garis besar penelitian ini menggunakan kriminologi kritis sebagai pendasaran utama. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yang bersifat observasi partisipan agar peneliti dapat melakukan observasi secara langsung dan memahami pemikiran juga pemaknaan dari Pasukan Lima jari. Pada akhirnya penelitian menukan bahwa usaha yang dilakukan Pasukan Lima Jari bertujuan untuk menghapus label menyimpang yang dilekatkan kepada genre reggae.
In this research , researchers saw that Pasukan Lima Jari as a reggae band concept themselves as a raggae bandn that different other form of reggae band .The reaction of Pasukan Lima Jari against deviating label attached to a reggae .The reaction of an Pasukan Lima Jari caused they fight society conception that tends to make a label deviating on reggae, so that they make a new identity which unties the attribute of rastafari but still do criticism as basic of reggae .As a broad outline this research using critical criminology as main principal. This Research is conducted by the qualitative method with participating observation from researcher, so researcher can do a direct observation and understand the thought also purport of Pasukan Lima Jari. Eventually this research found the efforts by Pasukan Lima Jari that aims to remove the label deviating attached to reggae."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S57747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Namirah Tzalsavila
"Penelitian ini membahas konsep diri yang ada dalam ekspresi dengan kata umpatan di Twitter yang dilakukan oleh dewasa muda yang tinggal di perkotaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk melihat konsep diri para pengumpat di Twitter. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami bagaimana konsep diri yang merupakan bagian dari Teori Interaksionisme Simbolik dalam ekspresi mengumpat oleh kaum dewasa muda melalui media sosial Twitter dan mengetahui alasan individu dewasa muda mengumpat menggunakan Twitter. Pengambilan subjek penelitian ini dilakukan menggunakan teknik snowball sampling. Subjek penelitian ini terdiri dari lima orang yang berusia 21-22 tahun dan berdomisili di perkotaan yakni Jakarta dan Surabaya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam untuk mendapatkan data yang dapat menjawab pertanyaan penelitian. Kesimpulandari penelitian ini menjelaskan bahwa konsep diri setiap individu yang berbeda didapatkan dari interaksi sosial individu dengan keluarga, teman, dan media sosial tetap memicu individu mengungkapkan ekspresi dengan kata umpatan yang kemudian hal ini memberikan kontribusi bagi perilaku mengumpat di Twitter.

This study discusses the self-concept that exist in the expression of swear words on Twitter by young adults who live in urban areas. This research is qualitative research to see the self-concept of the slanderers on Twitter. This study aims to understand how the self-concept which is part of the Symbolic Interaction Theory in the expression of swearing by young adults through social media Twitter and to find out the reasons why young adults swear using Twitter. The subject of this research was taken using snowball sampling technique. The subjects of this study consisted of five people aged 21-22 years and domiciled in urban areas, namely Jakarta and Surabaya. Data collection was carried out by in-depth interviews to obtain data that could answer research questions. The conclusion of this study explain that each individual's different self-concept obtained from individual social interactions with family, friends, and social media still triggers individuals to express expressions with swear words which then contribute to cursing behavior on Twitter."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tata Septayuda Purnama
"Konsep diri merupakan permasalahan yang dihadapi oleh sebagian selebriti ibukota untuk dapat terus menerus menyesuaikan diri. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsep diri di antaranya religiusitas dan dukungan sosial. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu seberapa besar kontribusi variabel religiusitas dan dukungan sosial secara bersama-sama dapat menjelaskan varians peningkatan konsep diri selebriti yang tergabung dalam kelompok pengajian.
Penelitian ini dilandasi tiga teori, yaitu konsep diri menggunakan teori Fitts (1971) yang memiliki delapan dimensi, religiusitas merujuk pada laporan Fetzer Institute (1999) yang menjelaskan dua belas indikator, dan dukungan sosial menggunakan teori Sarafino (2002) yang mencakup lima dimensi.
Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis kuantitatif dengan metode survei yang bersifat statistik deskriptif (descriptive statistics), berupa sampel 85 responden komunitas selebriti yang bergabung di Kelompok Pengajian Orbit, Jakarta Selatan. Analisis penelitian ini menggunakan regresi linier dan pengolahan data menggunakan program SPSS- 18.
Kesimpulan penelitian ini diketahui bahwa dimensi dari religiusitas dan dukungan sosial secara bersama-sama bisa diterapkan pada dimensi konsep diri sebesar 86,5%. Sedangkan sisanya sebesar 13,5 % disebabkan oleh aspek-aspek lainnya yang dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku konsep diri.

The self-concept of celebrity is a problem faced by some popular celebrity to be able to adjust their continuous personal conformity. Many factors can affect self-concept, such religiosity and social support. This study investigates the contribution of religiosity and social support variables trough the increasing of celebrity's self-concept who joined in the religious study groups.
This study based on three theories: Fitts's self-concept theory (1971) which has eight dimensions, Fetzer Institute report refers religiosity (1999) which describes twelve indicators, and Sarafino's social support theory (2002) which covers five dimensions.
The research method uses quantitative analysis approach with descriptive statistics (descriptive statistics) in a survey method, which took 85 samples joined in religious study celebrity groups named Pengajian Orbit Group, placed in South Jakarta. The study use linear regression analysis, with SPSS-18 data processing programme.
The conclusion of this study note that among 86.5% dimensions of religiosity and social support can be applied for personal self-concept. And the rest of 13.5% influence the behavior of self-concept in other aspects.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29856
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Konsep diri merupakan cara pandang seseorang mengenai dirinya sendiri. Motivasi untuk rneraih rnasa depan merupakan suatu dorongan dari dalam atau luar dirinya sendiri yang mengarahkan seseorang untuk bertingkah laku dengan tujuan meraih impian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri anak jalanan usia remaja dan motivasi untuk meraih masa depan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Sampel penelitian ini benjumlah 134 responden yang merupakan anak jalanan di Terminal Depok yang berusia 15-18 tahun dan bersekolah di Sekolah Masjid Terminal Depok yang dipilih secara random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner mengenai konsep diri dan motivasi untuk meraih masa depan. Untuk mengukur konsep diri digunakan Tennessee Self Concept Scale yang telah dimodiiikasi, sedangkan untuk rnengukur motivasi untuk meraih masa depan digunakan kuesioner yang telah dibuat sendiri oleh peneliti. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara konsep diri dan motivasi untuk meraih masa depan pada anak jalanan usia remaja di Terminal Depok (alpha = 0,05; p value = 0,000; dan OR = 9,646).

Self-concept is the individual perspective to describe their own self. Motivation to achieve the fiiture is a force either from the outside or inside of individual itself leading them to behave and its purpose is to fulfill their dreams. The purpose of this research is to know the correlation between self-concept and motivation to achieve the future on adolescence street children at Terminal Depok. The methodology that being used in this research is descriptive correlation. The total amount of the sample of this research is 134 respondents that are adolescence street children at Tenninal Depok which age around 15 through 18 years old and they go to school at Sekolah Masjid Terminal Depok, they were being chosen by random sampling. The data was collected by using a questionnaire sheet about self concept and motivation to achieve the future. To measure self concept, researchers used Tennessee Self Concept Scale that has been modified. Besides that, to measure motivation to achieve the future, researchers used the questionnaire that made by ourselves. The collected data is being analyzed by using Chi-Square test. The results of this research showed that there was a significant correlation between self-concept and motivation to achieve the future on adolescence street children at Tenninal Depok (alpha = 0,05; p value = 0,000; and OR = 9,646)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA5915
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadila Khumaera Ridwan
"Kurang meratanya kualitas pendidikan di Indonesia mendorong para pelajar untuk pergi ke kota lain untuk mendapatkan pendidikan terbaik, atau disebut sebagai mahasiswa rantau. Pada saat baru memasuki dunia perkuliahan, mahasiswa rantau dipercaya memiliki permasalahan khusus karena adanya perbedaan budaya, kebiasaan, dan Bahasa. Selain itu, situasi Pandemi COVID-19 mengakibatkan para mahasiswa rantau harus mengikuti pembelajaran jarak jauh (daring). Adanya rintangan dalam memasuki dunia perkuliahan tersebut membuat mahasiswa rantau sulit untuk yakin kepada dirinya dan dapat mengakibatkan konsep diri akademis yang negatif. Hal tersebut dapat diatasi salah satunya dengan kemampuan penyesuaian diri yang baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara penyesuaian diri mahasiswa dan konsep diri akademis pada mahasiswa rantau di Indonesia. Partisipan pada penelitian ini merupakan mahasiswa S1 angkatan 2021 yang tinggal di kota yang berbeda dengan asal universitasnya (N = 207). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Pearson Correlation pada SPSS ditemukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara penyesuaian diri mahasiswa dan konsep diri akademis. Hasil penelitian dapat dijadikan landasan untuk penelitian lanjutan serta persiapan bagi mahasiswa baru yang merantau untuk menghadapi dunia perkuliahan.

The uneven quality of education in Indonesia encourages students to go to other cities to get the best education, or referred to as sojourner students. When they just enter the world of lectures, sojourner students are believed to have special problems due to differences in culture, habits, and language. In addition, the COVID-19 pandemic situation has resulted in sojourner students having to take distance learning (online). The existence of obstacles in entering the world of lectures makes it difficult for sojourner students to believe in themselves and can lead to a negative academic self-concept. One of them can be overcome with the ability of college adjustment. Therefore, this study aims to examine the relationship between college adjustment and academic self-concept among sojourner students in Indonesia. Participants in this study were undergraduate students from the class of 2021 who lived in a different city from their university origin (N = 207). Based on the results of calculations using the Pearson Correlation on SPSS, it was found that there was a positive relationship between college adjustment and academic self-concept. The results of the research can be used as a basis for further research and preparation for new students who migrate to face the world of lectures."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqih Aulia
"Self-esteem merupakan keseluruhan cara yang digunakan untuk menilai diri atau penilaian pribadi mengenai kelayakan yang diungkapkan dalam sikap individu terhadap diri sendiri. Ketika individu memiliki nilai self-esteem yang rendah, ini menunjukkan bahwa individu memiliki perasaan tidak berharga dan rendah diri yang biasa disebut dengan harga diri rendah kronik. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan expressive writing dalam meningkatkan self-esteem pada Ny. I (37 tahun) dengan masalah keperawatan harga diri rendah kronik dan diagnosis medis skizofrenia. Terapi yang diberikan adalah terapi generalis dengan memasukkan latihan expressive writing kedalam kegiatan yang dapat dilatih sehari-hari. Expressive writing merupakan salah satu teknik intervensi yang digunakan dalam dunia kesehatan jiwa. Dengan latihan expressive writing individu dapat mengeksplorasi pemikiran melalui tulisan, kemudian menerjemahkan peristiwa yang terjadi disekitar dalam kata-kata yang dirangkai sendiri sehingga individu tersebut dapat memahami pemikiran aslinya mengenai kejadian yang traumatis dan emosional dalam hidupnya. Hasil dari karya ilmiah ini menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan tanda gejala harga diri rendah dan meningkatkan nilai self-esteem dirinya setelah mencapai semua kriteria evaluasi pada expressive writing. Terapi expressive writing diharapkan dapat menjadi intervensi pada asuhan keperawatan jiwa khususnya pada pasien dengan harga diri rendah kronik dan dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan.

Self-esteem is the overall way used to assess oneself or personal judgments about the worthiness expressed in an individual's attitude towards oneself. When the individual has a low self-esteem value, this indicates that the individual has feelings of worthlessness and low self-esteem which is commonly referred to as chronic low self-esteem. The purpose of writing this final scientific paper for nurses is to determine the effectiveness of implementing expressive writing in increasing self-esteem in Ny. I (37 years old) with chronic low self-esteem nursing problems and a medical diagnosis of schizophrenia. The therapy given is generalist therapy by incorporating expressive writing exercises into activities that can be trained daily. Expressive writing is one of the intervention techniques used in mental health. With expressive writing exercises, individuals can explore thoughts through writing, then translate events that occur around them in their own words so that the individual can understand his original thoughts about traumatic and emotional events in his life. The results of this scientific work indicate that the client experiences a decrease in symptoms of low self-esteem and increases his self- esteem value after achieving all the evaluation criteria in expressive writing. Expressive writing therapy is expected to be an intervention in mental nursing care, especially in patients with chronic low self-esteem and can improve the quality of nursing care services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Novia
"Bagi individu yang menekuni bidang akting, akting dianggap dapat membantu mereka dalam mengeksplorasi berbagai hal dan membantu mereka untuk lebih mengenal diri sendiri. Penelitian ini ingin menjelaskan bagaimana hubungan antara eksplorasi diri dan konsep diri pada remaja akhir yang menekuni bidang akting, sekaligus ingin melihat bagaimana peran jangka waktu akting dalam hubungan tersebut. Partisipan penelitian ini terdiri dari 101 remaja akhir (18-21 tahun) yang sudah menekuni bidang akting minimal 1 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan metode korelasional dan menggunakan pearson correlation serta Hayes PROCESS dalam pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara eksplorasi diri dan konsep diri pada remaja akhir yang menekuni akting, p < .05. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa jangka waktu akting tidak dapat memoderasi hubungan antara eksplorasi diri dan konsep diri pada remaja akhir yang menekuni akting, p >.05.

For individuals who pursue acting, acting is considered to help them explore various things and also help them to know themself better. This study aims to explain the relationship between self-exploration and self-concept in late adolescents who pursue acting and the role of acting period in this relationship. This study consisted of 101 late adolescent participants aged between 18-21 years old who pursued acting for at least one year. This study was non-experimental with a correlational method and used pearson correlation and Hayess PROCESS for data processing. The result of this study showed a positive and significant correlation between self-exploration and self-concept in late adolescents who pursue acting, p <.05. Besides, the results of this study indicated that the acting period does not moderate the relationship between self-exploration and self-concept, p >.05."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>