Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181147 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mila Triana Sari
"Budaya organisasi merupakan nilai bersama yang dimiliki dan tercermin dalam prilaku anggota organisasi. Budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan kinerja. Kinerja perawat berperan penting dalam meningkatkan mutu layanan rumah sakit Selain budaya organisasi, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah gaya kepemimpinan kepala ruang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan budaya organisasi dan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana di RSD Raden Mattaher Jambi. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) terhadap 143 perawat pelaksana yang diambil secara proporsional sampling yang memenuhi kriteria inkhisi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan elemen- elemen budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dan kinerja. Hasil uji validitas dan reliabilitas didapatkan seluruh pernyataan dalam kuesioner adalah valid (0,368-0,841) dan reliabel (0,947). Analisis data menggunakan analisis umvariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian adalah 58,7% perawat pelaksana mempersepsikan budaya organisasi lemah, gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi karyawan tinggi 53,1%, dan berkinerja baik 53,8%. Adanya hubungan yang bermakna antara budaya organisasi yang meliputi keterlibatan, penyesuaian, konsistensi, misi dan gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi karyawan dengan kinerja perawat pelaksana. Variabel yang paling berhubungan dengan kinerja adalah penyesuaian, misi dan jenis kelamin sebagai variabel confounding. Variabel penyesuaian merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Rekomendasi penelitian: perlu mensosialisasi visi, misi dan tujuan organisasi, dasar kebijakan, peraturan, diaplikasikan dalam aktifitas pelayanan keperawatan; gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi pada perawat pelaksana dengan membangun hubungan keijasama yang baik melalui pelaksanaan pendekatan interpersonal kepala ruangan kepada perawat pelaksana.

Organizational culture is a system of shared values by the organizations people to produce norras that powerfully shape the behavior of individuals in the organization. The strong organizational culture it will create with staff nursing performance inpatient wards.The best performance is reflected through the quality nursing care in hospital. The else organizational culture, which is one factore that can increase the nurse’s work performance is predicted to be contributed by leadership style of head nurse.The aim of this research is to give a description the relationship between organizational culture and leadership style of head nurse with work of nurse performance inpatients ward in Raden Mattaher general hospital Jambi. The design of this research was descriptif correlational with cross sectional method to 143 subject of nurse with proporsional sampling with inclusion criteria. The quesionaires were used to be valid and reliable. The validity and reliability test of the organizational culture, style leadership head nurse and the nurse performance instrument was validity (0,368-0,841) and reliability (0,947). In analyzes the research with univariate, bivariate and multivariate. The results of univariate analyzes described nurses who perceived weak to the organizational culture 58,7%, who style leadership head nurse was high 53,1%, and good nurses perfomance 53,8%. The conclution of the study showed that their was significant relationship between organizational culture and style leadership the head nurse with nurses performance. The variable responsibility, mission and gender are considered as the influential factors toward nurse performance and the most influential factor between of them is responsibility, mission. The dominant variable that correlated with nurses perfomance were responsibility. From this result can be sugested; Direction of Raden Mattaher hospital need to make socialization, vision, mission and goal of organization, empowered the nurses with opportunities through formal education or give trainings with patient nursing care and nursing leadership trainings for head nurse in Raden Mataher hospitali. To head nurses inpatient incrcased good relationship with the nurse provider’s and make interpersonal relation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26564
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Triana Sari
"ABSTRAK
Budaya organisasi merupakan nilai bersama yang dimiliki dan tercermin dalam prilaku
anggota organisasi. Budaya organisasi yang kuat dapat meningkatkan kinerja. Kinerja
perawat berperan penting dalam meningkatkan mutu layanan rumah sakit. Selain budaya
organisasi, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah gaya kepemimpinan
kepala ruang. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan budaya organisasi
dan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana di RSD Raden
Mattaher Jambi. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan
potong lintang (cross sectional) terhadap 143 perawat pelaksana yang diambil secara
proporsional sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah
kuesioner yang disusun berdasarkan elemen-elemen budaya organisasi, gaya
kepemimpinan, dan kinerja. Hasil uji validitas dan reliabilitas didapatkan seluruh
pernyataan dalam kuesioner adalah valid (0,368-0,841) dan reliabel (0,947). Analisis data
menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian adalah 58,7%
perawat pelaksana mempersepsikan budaya organisasi lemah, gaya kepemimpinan kepala
ruang berorientasi karyawan tinggi 53,1%, dan berkinerja baik 53,8%. Lebih lanjut
didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara budaya organisasi yang meliputi
keterlibatan, penyesuaian, konsistensi, misi dan gaya kepemimpinan kepala ruang
berorientasi karyawan dengan kinerja perawat pelaksana. Variabel yang paling
berhubungan dengan kinerja adalah penyesuaian, misi dan jenis kelamin sebagai variabel
confounding. Variabel penyesuaian merupakan variabel yang paling berhubungan dengan
kinerja perawat pelaksana. Rekomendasi penelitian: perlu mensosialisasi visi, misi dan
tujuan organisasi, dasar kebijakan, peraturan, diaplikasikan dalam aktifitas pelayanan
keperawatan; gaya kepemimpinan kepala ruang berorientasi pada perawat pelaksana
dengan membangun hubungan kerjasama yang baik melalui pelaksanaan pendekatan
interpersonal kepala ruangan kepada perawat pelaksana.

ABSTRACT
Organizational culture is a system of shared values by the organizations people to produce norms that powerfully shape the behavior of individuals in the organization. The strong organizational culture it will create with staff nursing performance inpatient wards.The best performance is reflected through the quality nursing care in hospital. The else organizational culture, which is one factors that can increase the nurse’s work performance is predicted to be contributed by leadership style of head nurse.The aim of this research is to give a description the relationship between organizational culture and leadership style of head nurse with work of nurse performance inpatients ward in Raden Mattaher general hospital Jambi. The design of this research was descriptif correlational with cross sectional method to 143 subject of nurse with proporsional sampling with inclusion criteria. The quesionaires were used to be valid and reliable. The validity and reliability test of the organizational culture, style leadership head nurse and the nurse performance instrument was validity (0,368-0,841) and reliability (0,947). In analyzes the research with univariate, bivariate and multivariate. The results of univariate analyzes described nurses who perceived weak to the organizational culture 58,7%, who style leadership head nurse was high 53,1%, and good nurses perfomance 53,8%. The conclution of the study showed that their was significant relationship between organizational culture and style leadership the head nurse with nurses performance. The variable responsibility, mission and gender are considered as the influential factors toward nurse performance and the most influential factor between of them is responsibility, mission. The dominant variable that correlated with nurses perfomance were responsibility. From this result can be sugested: Direction of Raden Mattaher hospital need to make socialization, vision, mission and goal of organization, empowered the nurses with opportunities through formal education or give trainings with patient nursing care and nursing leadership trainings for head nurse in Raden Mataher hospitali. To head nurses inpatient increased good relationship with the nurse provider’s and make interpersonal relation."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Azharini
"Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi pengikutnya. Gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala ruangan dapat memengaruhi lingkungan kerja perawat, khususnya stres kerja.
Studi deskriptif korelasional ini bertujuan mengidentifikasi hubungan karakteristik perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruangan yang dipersepsikan perawat pelaksana dengan stres kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner gaya kepemimpinan menurut Gillies dan Occupational Stress Inventory-Revised yang telah dimodifikasi oleh peneliti.
Hasil studi terhadap 89 responden didapatkan bahwa karakteristik perawat tidak berhubungan dengan stres kerja perawat pelaksana, sedangkan gaya kepemimpinan kepala ruangan berhubungan dengan stres kerja perawat pelaksana (p<0.000; OR, 0.34; 95% CI, 0.009-0.125).
Studi ini menyarankan diterapkannya gaya kepemimpinan demokratik oleh kepala ruangan untuk menurunkan stres kerja perawat pelaksana, serta adanya studi lanjutan mengenai faktor lain yang berhubungan dengan stres kerja perawat.

Leadership style is a behavioral norm which is used by a leader to pursuade others. The leadership style used by the head nurse can affect the work environment in hospital ward, especially the work stress of the nurse staffs.
The aim of this descriptive correlational study is to investigate relationship between nurse's characteristics and head nurse's leadership style and nurse staff's occupational stress in hospital ward. The instruments used are the Gillies' leadership style questionnaire and Occupational Stress Inventory-Revised which have been modified.
The results from 89 respondents found that nurse's characteristics are not related to nurse staff's occupational stress, while the head nurse's leadership style is significantly related to nurse staff's occupational stress (p<0.000; OR, 0.34; 95% CI, 0.009-0.125).
This study recommends the implementation of head nurse's democratic leadership style and further examination of factors contributing to nurse occupational stress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S58052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aguspairi
"Kepala ruangan sebagai seorang manajer lini pertama harus menguasai manajemen keperawatan. Pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola ruang rawat inap diperoleh melalui berbagai upaya, diantaranya melalui pelatihan-pelatihan. Dalam rangka meningkatkan kemampuan kepala ruangan mengelola ruang rawat, pihak manajemen RSU Raden Mattaher Jambi telah mengadakan pelatihan manajemen keperawatan tahun 2000. Sejak saat itu belum pernah dievaluasi hasil pelatihan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kemampuan kepala ruangan mengelola ruang rawat inap yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana dan diperolehnya gambaran kontribusi karakteristik perawat dengan persepsinya dalam menilai kemampuan kepala ruangan. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi yang meliputi 14 ruang rawat inap.
Hasil penelitian menunjukkan hanya 3 kepala ruangan dinyatakan mampu mengelola ruang rawat inap. Dari hasil penelitian juga diperoleh ada kontribusi yang bermakna antara sikap, kepentingan, pengalaman dan pengharapan perawat pelaksana, sedangkan motif tidak berkontribusi dengan persepsi perawat.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa perawat pelaksana belum melihat adanya perubahan yang berarti semenjak pelatihan manajemen keperawatan tahun 2000. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pihak manajemen rumah sakit dimasa yang akan datang disarankan agar setiap bentuk pelatihan perlu diikuti dengan suatu pendekatan proses berubah sehingga hasil pelatihan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain hendaklah sekaligus melibatkan faktor pada pemersepsi, faktor pada target dan faktor pada situasi secara terintegrasi dalam penelitian tentang persepsi.

Abstract
A head nurse as a first line manager should be mastery in nursing management. The knowledge and skill to manage the ward are achieved through several efforts; one of the efforts is management training. Raden Mattaher Hospital is a district hospital, located in Jambi, in 2000 a management training was held in this hospital in order to increase the head nurse to management the ward.
The aim of this study was to evaluate the achievement of the training management based on staff nurses' perception. The method of the study was a descriptive, cross sectional design. The samples were obtained from fourteen wards. The questionnaires were used to obtain the data.
The results showed that fourteen there were three out of fourteen head nurses were able to manage the ward. There were also a contribution among nurses' attitudes, concerns, experiences and hopes in evaluating the head nurses' ability to manage the ward.
Based on the research result above, it is revealed that nurses do not see the significant changes since the training of nursing management in 2000 has been done. At this recommended in such training should be followed by a change process approach to in order to achieve the objectives of the training. Recommendation is also given to the other researcher to include other factors of people who perceive the Phenomena, target factor, and factor of situation which integrated in the research of perception.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wijayanti
"Gaya kepemimpinan kepala ruangan dalam berinteraksi dengan anggota dan saat mengelola ruang rawat akan mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja perawat yang dipimpinnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan yang dipersepsikan perawat pelaksana dengan kepuasan dan kinerja perawat pelaksana.
Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional desain deskripsi korelasi melibatkan 146 perawat Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Cibinong yang dipilih secara random sampling. Data dianalisis dengan Chi Square, uji Fisher dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan (servant dan transformasional) dengan kepuasan (p<0,05), antara gaya kepemimpinan (servant, transaksional, dan transformasional) dengan kinerja (p < 0,05), serta terdapat hubungan antara kepuasan dan kinerja perawat (p < 0,043). Gaya kepemimpinan kepala ruangan yang paling berhubungan dengan kepuasan perawat pelaksana adalah gaya kepemimpinan transformasional (OR = 6,345), dan kinerja adalah transaksional (OR = 3,846).
Hasil ini menyarankan untuk menerapkan gaya kepemimpinan transformasional untuk meningkatkan kepuasan dan gaya kepemimpinan transaksional untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana.

Head nurses leadership style, when interacting with nursing staffs and when managing nursing service area, affected to nursing staffs satisfaction and performance.
This study aimed to identify the relationship between head nurses leadership style, that perceived by nursing staffs, with their satisfaction and performance.
The design research was descriptive correlative with cross sectional approach. The sample were selected randomized involving 146 nursing staffs in Cibinong General Hospital. Data were analyzed by chi-square, Fisher's exact test and logistic regression.
The results showed that there was a relationship between head nurses leadership style (servant and transformational) with nursing staffs satisfaction (p <0.05), there was a relationship between head nurses leadership style (servant, transactional, and transformational) with nursing staffs performance (p <0.05), and there was a relationship between nursing staffs satisfaction with their performance (p <0.043). head nurses Leadership style that most related to the nursing staffs satisfaction was a transformational leadership style (OR = 6.345), and the most related to the nursing staffs performance is transactional leadership style (OR = 3.846).
It is recommended for head nurses to apply the transformational leadership style to improve nursing staffs satisfaction and the transactional leadership style to improve nursing staffs performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harnita
"Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang mempunyai kontribusi besar terhadap tingginya mutu pelayanan kesehatan. Kualitas komunikasi perawat-klien sangat menentukan tingkat kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Terdapat banyak faktor yang berhubungan dengan komunikasi perawat-klien di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan komunikasi perawat-klien yang diharapkan klien di RSD Raden Mattaher Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh klien rawat inap RSD Raden Mattaher Jambi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 194 responden. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Untuk menguji hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen digunakan uji chi square, sedangkan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan komunikasi perawat-klien yang diharapkan klien digunakan analisis regresi logistik berganda pada analisis multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar klien (55.7 %) menyatakan komunikasi perawat-klien sesuai harapan. Hasil analisis Uji chi square pada ⍺ 5% didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan, pekerjaan, kelas ruang rawat, kondisi klien, suku dan bahasa dengan komunikasi perawat-klien yang diharapkan klien di RSD Raden Mattaher Jambi. Hasil Analisis regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel yang paling berhubungan komunikasi perawat-klien yang diharapkan klien di RSD Raden Mattaher Jambi adalah pendidikan, kelas ruang rawat, dan kondisi klien. Dan kondisi klien merupakan faktor yang paling bcsar tingkat hubungannya dengan komunikasi perawat-klien yang diharapkan klien di RSD Raden Mattaher Jambi. Untuk meningkatkan kualitas komunikasi perawat-klien yang diharapkan klien di RSD Raden Mattaher Jambi, maka disarankan melakukan analisa kesesuaian komunikasi yang dilakukan perawat dengan harapan klien, mengadakan pelatihan tentang komunikasi, evaluasi secara berkala kemampuan komunikasi perawai, memanfaatkan dan menambah fasilitas untuk menunjang kualitas komunikasi perawat-klien."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chely Veronica Mauruh
"ABSTRAK
Latar Belakang. Kekuatan dengan motivasi tinggi dan kompitmen dalam suatu organisasi menggambarkan budaya organisasi. Manajer bertanggung jawab atas kinerja stafnya. Kepala ruangan adalah tenaga keperawatan yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang perawatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dan pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 209 responden. Penelitian dilaksanakan pada tiga rumah sakit di Sulawesi Tengah. Hasil. Nilai signifikansi hubungan budaya organisasi dan kinerja p<0.001, dan hubungan pelaksnaan fungsi manajemen kepala ruangan dan kinerja p<0.05. Kesimpulan ada hubungan antara budaya organisasi dan kinerja perawat pelaksana. Ada hubungan antara pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana. Rekomendasi diperlukan sosialisasi mengenai visi dan misi organisasi untuk mengarahkan perawat pelaksana dalam mengoptimalkan kinerjanya. Peningkatan pelaksanaan fungsi manajemen kepapa ruangan akan membantu memaksimalkan pemahaman mengenai budaya organisasi.

ABSTRACT
Background. Strength with high motivation and commitment in organizational organization. The manager is responsible for the performance of his staff. Outside heads are responsible actions to develop and control nursing care activities in the care setting. The purpose of this research is to know the relation between work and task implementation with nurse executor. Method used is cross sectional approach with 209 respondents. The study was successful in three hospitals in Central Sulawesi. Results. The value of significance of organizational relations and performance p <0.001, and relationship head management functions implementation and performance p <0.05. Conclusion There is a relationship between the organization and the performance of the implementing nurse. There is a relationship between the task performed with the performance of the nurse. Recommendations are needed for the socialization of the organization's vision and mission to direct the implementing nurse in its performance performance. Improve the management functions of the need for understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Netha Damayantie
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Rayatin
"ABSTRAK
Model kepemimpinan kepala ruangan dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan model kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana. Metode penelitian menggunakan cross sectional, proses analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan model kepemimpinan yang berhubungan dengan kinerja adalah servant, visioner, dan transaksional. Model kepemimpinan yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah servant (p value 0,0001; α= 0,05; CI: 2,733-11,853; Odd Ratio: 5,691). Kepala ruangan yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana menggunakan model kepemimpinan servant berpeluang meningkatkan kinerja perawat pelaksana sebesar 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dipersepsikan menggunakan model kepemimpinan servant. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RSAB Harapan Kita khususnya untuk kepala ruangan dapat menggunakan model kepemimpinan servant dalam peran dan fungsinya untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana.

ABSTRACT
Head nurse leadership model can improve the performance of nurses in providing nursing care. The purpose of this study was to identify the correlation between the head nurse leadership model and the nurses? performance. This study applied a cross-sectional method. Data were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate analyzes. The results showed that the leadership model related to the performance were servant, visionary, and transactional. The most dominant leadership model related to the performance was servant (p value= 0.0001; α= 0.05, CI: 2.733 to 11.853; odds ratio: 5.691). Head nurses that were perceived by nurses as using the servant leadership model had opportunity to improve the nurses? performance 5 times higher than those who were not perceived as using the servant leadership model. It is recommended that the head of Harapan Kita Hospital, especially the head nurses, to apply the servant leadership model in their roles and functions to improve the nurses? performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah
"Penerapan keselamatan pasien yang baik dan bertanggung jawab diharapkan dapat membawa perasaan yang aman dan nyaman terhadap pasien sebagai pengguna jasa layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan menurut persepsi perawat dengan efikasi diri perawat pelaksana dalam pelaksanaan patient safety di ruang rawat inap. Metode penelitian menggunakan pendekatan analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 perawat pelaksana di instalasi rawat inap. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Multifactor Leadership Questioner dan General Self Efficacy Scale. Proses pengumpulan data menggunakan paper-based dan google form digunakan untuk menjangkau tingkat partisipasi responden yang belum mengisi kuesioner paper-based. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan menurut persepsi perawat dengan efikasi diri perawat pelaksana dalam pelaksanaan patient safety di ruang rawat inap dengan p value 0,007. Pada penelitian ini, gaya kepemimpinan yang dipersepsikan perawat pelaksana terhadap gaya kepemimpinan kepala ruangan, yaitu gaya kepemimpinan transformasional sebesar 88,5%. Kemudian, gambaran dari efikasi diri perawat pelaksana dalam penelitian ini secara statistik sudah cukup baik, yaitu sebesar 47,9%. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini, yaitu kepala ruangan diharapkan dapat meluangkan waktu dalam melatih dan mengedukasi perawat pelaksana, serta diharapkan kepala ruangan memiliki kemampuan yang baik dalam mitigasi masalah sebelum masalah tersebut membesar dan kepala ruangan dapat terlibat dalam pemecahan masalah, bukan malah menghindar.

The application of good and responsible patient safety is expected to bring a feeling of security and comfort to patients as users of health services. The purpose of this study was to determine the relationship between the leadership style of the head of the room according to the perception of nurses and the self-efficacy of the implementing nurses in implementing patient safety in the inpatient room. The research method uses a quantitative analytic approach with a cross-sectional design. The sample in this study was 96 nurses in the inpatient installation. The instruments used were the Multifactor Leadership Questionnaire and the General Self Efficacy Scale. The data collection process uses paper-based and Google forms are used to reach the level of participation of respondents who have not filled out paper-based questionnaires. The results showed that there was a relationship between the leadership style of the head of the room according to the nurse's perception and the self-efficacy of the implementing nurse in implementing patient safety in the inpatient room with a p value of 0.007. In this study, the leadership style perceived by the implementing nurse towards the leadership style of the head of the room, namely the transformational leadership style, was 88.5%. Then, the description of the self-efficacy of the implementing nurses in this study was statistically good enough, namely 47.9%. Recommendations based on the results of this study, namely that the head of the room is expected to be able to spend time in training and educating the implementing nurse, and it is hoped that the head of the room has good ability in mitigating problems before the problem grows and the head of the room can be involved in problem solving, not even avoiding it."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>