Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111526 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Idris
"Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia, yang senantiasa ingin terbuka dan transparan dalam melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi sangat memerlukan sebuah infrastruktur Jaringan Telepon Intra Organisasi (JTIO) yang tangguh dan terintegrasi. Untuk itu dilakukan sebuah perencanaan proyek untuk mengembangkan suatu aplikasi sistem informasi call center yang berbasis IP Telephony, yang bertujuan untuk meningkatkan layanan sistem pelaporan dan pengaduan dari masyarakat terhadap tindak pidana korupsi yang terjadi. Tahapan penelitian yang dilakukan pada kajian ini meliputi: studi literatur terhadap teknologi Private Automated Branch Exchange-PABX dan teknologi IP Telephony; analisa keuntungan dan kelemahan antara kedua teknologi tersebut; analisa dan perencanaan kebutuhan pengguna dengan memperhatikan kondisi sistem informasi eksisting yang sudah diterapkan; hingga perencanaan proyek dengan menggunakan konsep project management melalui penerapan 4 (empat) knowledge area management yakni: manajemen ruang lingkup proyek (scope), manajemen waktu proyek (time), manajemen biaya proyek (cost) dan manajemen resiko proyek (risk). Dan juga membahas perubahan-perubahan (change) yang terjadi setelah dilakukannya implementasi aplikasi sistem informasi call center yang baru.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) is one of law enforcement institutions in Indonesia, with mission to eliminate corruption in an open way and transparency. The institution needs telephone network infrastructure among organizations which is reliable and integrated for doing the mission. A project planning is required in order to improve a call center information system application based on IP Telephony project. This is to increase report service system from society regarding corruption activities. This research is included: study of literature to PABX technology and IP Telephony technology; analysis of strength and weakness between both technology; user requirement analysis and planning which is focus on existing information system applied; project planning consist of four knowledge areas management, they are project scope management, project time management, project cost management and project risk management, a call center information system being implemented, the change discussed."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Nur Pratama
"Penelitian ini membahas bagaimana desain Sistem Optimalisasi Alokasi Sumber Daya dan Sumber Daya (SOAPSD) menggunakan Enterprise Architecture (EA) untuk membantu manajer proyek untuk menyelesaikan permasalahan Resource Constraint Multiple Project Scheduling Problem (RCMPSP). Dengan mengintegrasikan Sistem Informasi Manajemen Proyek (SIMP) dengan SOAPSD yang dirancang menggunakan model Random Forest dan Natural Language Programming (NLP), sistem ini memiliki akurasi ketepatan identifikasi sebesar 80% dengan waktu proses sebesar 0,029. Integrasi SIMP dan SOAPSD dapat memperbaiki waktu perencanaan sebesar 31,78 jam yang juga mengurangi biaya perencanaan sebesar Rp.5.030.000 per siklus. Integrasi SIMP dan SOAPSD juga mengurangi waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan sebesar 1,25 bulan. Sistem yang dibangun diuji dengan menggunakan uji t-pasangan untuk melihat kondisi waktu dan biaya proyek sebelum dan setelah integrasi, didapatkan hasil signifikansi waktu dan juga biaya sebesar 1,919 • 10-12 dan 1,386 • 10-17 yang bernilai di bawah alpha 0,05 yang menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada waktu dan biaya sebelum dan sesudah proses integrasi SIMP dan SOAPSD.

This study discusses how the design of the Resource and Task Allocation Optimization System (RATAOS) uses Enterprise Architecture (EA) to help project managers to solve Resource Constraint Multiple Project Scheduling Problems (RCMPSP). By integrating the Project Management Information System (PMIS) with RATAOS designed using Random Forest and Natural Language Programming (NLP) models, the system has an accuracy of 80% identification accuracy with a process time of 0.029. The integration of PMIS and RATAOS can improve planning time by 31.78 hours which also reduces planning costs by Rp.5,030,000 per cycle. The integration of PMIS and RATAOS also reduced the overall project completion time by 1.25 months. The system was tested using the t-pair test to see the time and cost conditions of the project before and after integration, resulting in time and cost significance of 1.919 • 10-12 and 1.386 • 10-17 which were valued below alpha 0.05 which showed a significant difference in time and cost before and after the integration process of PMIS and RATAOS."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Iryanto
"Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang diperlukan organisasi dalam mengevaluasi kinerja suatu proyek. Pada proyek EPC diperlukan tools untuk dapat membantu mengevaluasi biaya dan progress. Untuk itu melalui Sistem Informasi Pengendalian Proyek (SIPP) dapat diketahui prognosa biaya maupun progress proyek. Penelitian ini menggunakan metode mix method yang bertujuan untuk menganalisis kinerja SIPP pada proyek Open Access Sorong dengan cara membandingkan laporan Rencana Kerja Keuangan (RKK) dengan data yang terinput pada sistem SIPP dan metode wawancara kepada user, atasan langsung dan manajemen atas, sehingga dapat dihasilkan suatu kesimpulan serta rekomendasi perbaikan input data dan penggunaan SIPP pada proyek EPC. Hasil penelitian kuantitatif yang telah dilakukan pada persentase kesesuaian data item biaya dan item progress RKK yang terinput pada SIPP bulan Desember 2022, Januari 2023 dan Februari 2023 nilai kesesuaiannya masih kecil. Program SIPP dinyatakan sudah cukup bagus berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan metode wawancara kepada user, atasan user dan manajemen tingkat atas. Namun diperlukan perbaikan dalam proses verifikasi data setelah dilakukan penginputan. Usulan proses bisnis baru diharapkan dapat memperbaiki proses input data dan kesesuaian data terinput adalah 100%. Sehingga permasalahan pembayaran kepada supplier dan progress tidak mengalami hambatan akibat terjadi ketidaksesuaian data pada SIPP.

Information System is a system that is needed by organizations in evaluating the performance of a project. In EPC projects, tools are needed to help evaluate costs and progress. For this reason, through the Project Control Information System (SIPP), the prognosis of costs and project progress can be known. This study uses a mix method that aims to analyze the performance of SIPP in the Sorong Open Access project by comparing the Financial Work Plan (RKK) report with data inputted in the SIPP system and interview methods to users, direct supervisors and upper management, so that a conclusion and recommendations can be produced for improving data input and the use of SIPP in EPC projects. The results of quantitative research that have been carried out on the percentage of suitability of cost item data and RKK progress items inputted in the SIPP in December 2022, January 2023 and February 2023 the conformity value is still small. The SIPP program is stated to be quite good based on the results of qualitative research with interview methods to users, user superiors and upper management. However, improvements are needed in the data verification process after input. The proposed new business process is expected to improve the data input process and the conformity of the input data is 100%. So that payment problems to suppliers and progress do not experience obstacles due to data discrepancies in SIPP."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erie Hartono
"Permintaan pasar terhadap produk dispersi polimer mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan adanya pertumbuhan pada industri-industri yang menggunakan produk tersebut, seperti industri kertas dan konstruksi. XYZ sebagai salah satu produsen dispersi polimer berupaya ikut berkompetisi memperebutkan potensi Qasar yang ada. Upay ini dilakukan agar bisa tetap eksis dan berkembang di masa yang akan datang. Adanya keterbatasan kapasitas produksi dari fasilitas yang dimiliknya menyebabkan XYZ melakukan proyek Ekspansi Pabrik Dispersi Polimer di Indonesia.
Tujuan dari karya akhir ini adalah untuk menganalisis kesesuaian antara keputusan persetujuan proyek dengan visi dan misi XYZ. Menganalisis kebijakan-kebijakan strategis yang diambil dan diterapkan oleh rnanajemen dan tim proyek PT. XYZ Indonesia dalam mendesain dan mengimplementasikan manajemen proyek pada seluruh tahapan proyek. Apakah kebijakan~kebijakan strategis tersebut sudah sesuai dan konsisten dengan aspek-aspek strategis perusahaan yang sudah ditetapkan. Membandingkan kebijakan-kebijakan tersebut dengan kaidah-kaidah yang ada pada teori manajemen proyek. Dengan penelitian ini diharapkan ada saran-saran yang dapat diaplikasikan sehingga bermanfaat untuk perbaikan dalam mengelola proyek-proyek yang akan datang.
Metodologi penelitian dilakukan dengan cara penelahan kepustakaan dan penelitian Iapangan. Penelaahan kepustakaan dilakukan untuk mencari acuan teori yang relevan dan dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis masalah yang dihadapi. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan untuk mendapatkan data yang sahih, relevan dan berguna untuk mencari dan menganalisis masalah yang terjadi. Data diperoleh dari beberapa dokumen proyek dan hasil wawancara dengan pihak-pihak yang berkompeten dan memiliki kepentingan dalam pelaksanaan proyek. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Bila dalam analisis ditemukan adanya kebijakan atau aktifitas yang tidak sesuai/sejalan atau bahkan berlawanan dengan aspek-aspek strategis perusahaan dan proyek malca akan disampaikan saran untuk perbaikannya.
Keputusan melakukan ekspansi pabrik dispersi polimer merupakan implementasi dari visi 2010 XYZ Indonesia - menjadi salah satu top produser dan pemasok internasional untuk produk-produk kimia di Indonesia dan Asia, serta memberikan konuibusi terhadap perkembangan industri Indonesia, dan strategi global XYZ untuk bahan kimia kertas. Indikator-indikator kinerja kunci kelayakan ekonomi proyek telah sesuai dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam pedoman operasional bisnis untuk seluruh perusahaan dalam grup XYZ.
Desain dan implementasi manajemen proyek pada setiap tahap siklus pmyek telah diupayakan untuk diikuti dan dipenuhi oleh pimpinan dan anggota proyek Penyimpangan yang teljadi terhadap prinsip-prinsip manajemen proyek., prinsip-prinsip, values dan peraturan pemsahaan yang berlaku lebih disebabkan karena jadwal pelaksanaan proyek yang ketat, anggaran proyek yang terbatas, serta alasan-alasan praktis di lapangan. Kebijakan-kebijakan manajemen terhadap karyawan dan organisasi perusahaan akan berpengaruh langsung terhadap organisasi proyek Pada akhirnya keberhasilan pelaksanaan proyek tergantung pada kewenangan, panduan strategis, dan dukungan dari manajemen perusahaan, serta partisifasi aktif pemilik proyek.
Desentralisasi kewenangan dan tanggung jawab persetujuan dan pelaksanaan proyek ke level organisasi yang lebih rendah diharapkan dapat mempercepat respon perusahaan terhadap kompetisi dan pembahan iklim usaha global. Memperhitungkan faktor-faktor eksternal berskala lokal patut dilakukan agar tidak terjadi konflik dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan proyek (stakeholders)- Mereka juga harus diperlakukan secara adil, transparan, konsisten dan tidak: diskriminatif.
Keberhasilan manajemen proyek bisa tercapai bila organisasi proyek dibuat lebih tegas dan jelas. Kriteria pemilihan anggota dan pimpinan proyek dibuat berdasarkan kompetensi yang dimilildnya serta lebih transparan Setiap anggota dan pimpinan proyek mengetahui dan mengerti wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing dalam proyek. Fungsi planning, organizing , dan controlling dalam manajemen proyek dapat dilakukan dalam forum pertemuan berkala yang dlhadiri oleh semua anggota dan pimpinan proyek. Dalam pertemuan tersebut setiap anggota pnoyek yang berasal dari departemen fungsional disarankan membuat laporan berkala tentang kernajuan, kendala, dan target yang akan dicapai yang menjadi tanggung jawabnya. Pada tahap akhir (terminasi) proyek manajer proyek disarankan membuat Laporan Penutupan Proyek yang komprehensip sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk manajemen perusahaan dalam mengelola proyek ke depan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaerudin
"Dalam rangka meningkatkan sarana dilingkungan RS. Persahabatan dan bertitik tolak pada tujuan dan fungsi bangunan yang dapat menunjang kebutuhan khususnya lstalasi Rawat lnap (IRIN) dan fasilitasnya dengan sumber biaya dari keseluruhan pakerjaan dibebankan pada dana Daftar isian Proyek (D.I.P.) yang dibiayai dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (A.P.B.N.). Sebagai langkah awal dari upaya tersebut, selanjutnya diupayakan suatu kegiatan perencanaanlperancangan yang akan berlanjut sampai tahap konstruksi. Proses perencanaan-perancangan dilakukan selelah tahapan formulasi gagasan dan studi kelayakan atau sebelum tahap pe!aksaan pekeljaan konstruksi. Tahapan proyek konstruksi, bersama berbagai aspek yang harus dikaji ditiap tahap menjadi kerangka dasar dari proses konstruksi. Tahapan proyek ini terbagi dalam heberapa aspek antara lain : Formulasi gagasan : umumnya herupa kerangka acuan kerja (term of reference), berupa pendifinisian secara teknis keinginan dari pemilik proyek Study kelayakan : upaya untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keterlaksanaan tujuan ( Lokasi, pilihan teknologi, investasi sumber dana, kajian ekonomi, pasar, lingkungan, hukum, perijinan, sosial politik dan lain sebagainya). Perencanaan perancangan : merupakan rencana teknik dasar yang menggarnbarkan wujud serta proses fisik dari alat atau fasilitas yang akan diadakan dalam mngka mewujudkan tujuan dan dikembangkan lebih lanjut berdasarkan kriteria yang tersedia. Pelaksanaan konstruksi : berdasarkan gambar, petunjuk pelaksanaan, rencana kerja dan spesifikasi material maupun peralatan serta kuantitas. Pengujian akhir : berupa pengujian terbadap peralatan yang terpasang apakah sesuai fungsi maupun spesifikasi yang telah ditetapkan, serta sertifikasi dan jaminan peralatan selama periode operasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Satria
"Karena usianya yang sudah tua, fasilitas kilang kerap menghadapi ancaman insiden dan kecelakaan, bahkan cedera fatal dapat terjadi jika berjalan tanpa perencanaan pemeliharaan yang tepat. Proyek-proyek revitalisasi yang dilakukan ditujukan untuk mengganti, memperbaiki, atau menambah kapasitas produksi kilang yang sudah ada. Seperti proyek-proyek lain di sektor konstruksi, kinerja proyek revitalisasi cenderung mengalami kelemahan umum yang serupa dan berulang, yakni: penundaan proyek, pembengkakan biaya, ruang lingkup yang bertambah-tambah, kecelakaan operasional, proyek dibatalkan atau bahkan dihentikan. Mempertimbangkan tahap Perencanaan Proyek adalah waktu terbaik bagi sebuah proyek untuk mengalami pengembangan ide, melakukan perubahan ruang lingkup, menyiapkan rekayasa proyek yang sangat baik, dan lain-lain, maka penelitian ini memusatkan perhatian pada pemilihan dan prioritas proyek di tahap Perencanaan Proyek. Fokusnya kemudian diperdalam ke sub-tahap Perencanaan Proyek (inisiasi, konseptual, dan kajian lanjut) dengan tujuan menghilangkan proyek yang tidak layak, tidak menjanjikan, dan yang tidak dapat memenuhi persyaratan sebelum lebih banyak sumber daya organisasi dikeluarkan yang dapat memicu masalah lebih besar bagi organisasi, terutama masalah keuangan. Penelitian ini secara runut telah berhasil memberikan sebuah sistem pemilihan proyek yang berbasis Project Portfolio Management, dimulai dari dikembangkannya sebuah kerangka kerja (framework) berdasarkan studi literatur yang cukup panjang dan dalam. Kerangka kerja tersebut memuat langkah pemilihan proyek yang menerapkan gated system terdiri dari tiga tahapan, yaitu inisiasi, konseptual, dan kajian lanjut. Penelitian ini mampu menetapkan standar indikator-indikator yang menjadi kriteria seleksi proyek revitalisasi beserta bobotnya yang diperoleh melalui analisis data menggunakan SmartPLS. Analisis data yang dilakukan mampu memberikan bukti dimana proses seleksi baik pada tahapan inisiasi, seleksi dan kajian lanjut ikut mendorong keberhasilan portofolio proyek, dengan mediasi oleh variabel keberhasilan perencanaan proyek. Keberhasilan portofolio proyek akan berarti keberhasilan pada Portfolio Management Office (PMO) yang mengelola proyek-proyek revitalisasi di PT XYZ. Akhirnya, output dari penelitian adalah berupa template standar yang dapat digunakan untuk menilai usulan proyek secara transparan dan akuntabel.

Due to its ageing, refinery facilities face the thread of being suffered from incidents and accidents, even fatal injury may be caused if running without proper maintenance planning. The revitalization project is performed intended to replace, repair, or increase production capacity at an existing refinery. Like other projects in construction sector, the revitalization projects tends to experience the same common flaws in their performance; project delay, cost overrun, scope creeping, operational mishaps, cancelled or stopped. Since the best time for a project to experience idea development, conduct scope changes, prepare excellent project engineering etc is at Front-end stage, then this paper localized the attention on project selection and prioritization at the Front-end. The focus is then zoomed in to the sub-stage of Front-end (initiation, conceptual, and basic engineering design) to elliminate the infeasible and unpromising projects that cannot meet the requirement before more resources are expended which can ignite catastrophic event to organization, especially financial. This research has successively succeeded in providing a project selection system based on Project Portfolio Management, starting with the development of a framework based on a long and deep literature study. The framework contains steps for selecting projects that implement a gated system consisting of three stages, namely initiation, conceptual, and Front-End Engineering Design (FEED). This research was able to establish standard indicators which were the criteria for selecting the revitalization project along with their weights which were obtained through data analysis using SmartPLS. The data analysis carried out was able to provide evidence that the selection process, both at the stages of initiation, selection and (FEED), contributed to the success of the project portfolio, mediated by the variable of pre-project success. The success of the project portfolio will mean the success of the Portfolio Management Office (PMO) which manages "
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Hartawan
"Proses Perencanaan hingga Pengendalian Proyek selama Pelaksanaan Konstruksi merupakan kegiatan limiting dari suatu proyek. Keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan sering kali disebabkan kurang terencananya kegiatan proyek serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan proyek berjalan kurang atau bahkan tidak effisien, hal ini tentunya akan mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas pekerjaan dan membengkaknya biaya pelaksanaan. Manajemen proyek mempunyai sifat istimewa, dimana waktu kerja manajemen dibatasi oleh jadwal yang telah ditentukan. Perubahan kondisi yang begitu cepat menuntut setiap pimpinan yang terlibat dalam proyek untuk dapat mengantisipasi keadaan, berikut menyusun bentuk tindakan yang diperlukan. Hal ini dapat dilakukan bila ada konsep perencanaan yang matang dan didasarkan pada data, informasi, kemampuan dan pengalaman.
Pekerjaan dalam proses perencanaan merupakan pekerjaan suatu tim, tanpa susunan tim yang tangguh, mustahil perencanaan dapat dibuat dengan baik. Keterlibatan pihak-pihak yang terkait merupakan persyaratan khusus, namun demkian bukan be rarti, 'semua pihak harus selalu bersama-lama mengerjakan seluruh urusan kegiatan proyek Disinilah letak pentingnya variasi keterlibatan pimpinan yang terkait dan pandistribusian wewenang dam tanggung jawab dalam membuat perencanaan dan pengendalian. Penelitian ini membagi proses perencanaan sampai dengan pengendalian menjadi 4 tahap, yaitu; tahap Pengumpulan Informasi, tahap Pengembangan Alternatif, tahap Pemilihan Alternatif, tahap Pembuatan Keputusan, ketiga tahap ini merupakan kegiatan proses perencanaan dan terakhir tahap Pengendalian. Pihak-pihak (pimpinan) yang terkait atau berperan aktif adalah; Project Manager (PM), General Super Intendant (GM), Project Engineer (PE), Home Office (HO) dan External (Client, Design Engineer dan Subcontractor). Jabatan ini mewakili semua kepentingan proyek. berlaku untuk semua kegiatan dari berbagai macam jenis proyek. Keterlibatan Proyek Manajemen dicerminkan oleh Degree of Involvement (DOI) atau derajat keterlibatan, dalam suatu variasi pada setiap kegiatan perencanaan atau pengendalian. Keterlibatan proyek manajemen dapat diketahui dari aktifitasnya dalam rapat maupun meeting, karena meeting merupakan salah satu sarana utama manajemen proyek untuk melakukan koordinasi, menjaring permasalahan, mencari jalan keluar penyelesaian dan tempat dimana pimpinan proyek dapat memberikan pcngarahan dan motifasi kepada seluruh jajaran yang terkait Proses ini bukan cuma dilakukan pada awal kegiatan proyek tapi selama umur proyek melalui rapat reguler, insidentil maupun yang tidak terjadwal.
Hasil-hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini secara ringkas dapat dijelaskan sebagai bcrikut 1) Keterkaitan antar kegiatan dalam proses perencanaan sampai pengendalian, 2) Kontribusi dan peranan manajemen proyek selama proses konstruksi, 3) Pengelompokan jenis jenis kegiatan yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dalam mencapai sasaran yang ditetapkan, 4) Penyusunan klasifikasi kontraktor berdasarkan kemampuan, 5) Matriks Proporsi dari DOI, yang dapat memberi gambaran secara jelas partial proporsi keterlibatan berbagai pimpinan sesuai jenis pekerjasn, termasuk pendelegasian tugas dari kantor pusat kepada site manajemen dalam membuat keputusan selama pelaksanaan proyek Bagi pimpinan perusahaan matriks proporsi ini dapat digunakan sebagai alat prediksi dan mengevaluasi kemampuan Proyek Manajer dalam melaksanakan kegiatan proyek.
Hasil-hasil tersebut diatas diperoleh dari hasil analisa multivariat (Corelasston, regression, cluster dan factor analysis) dari sejumlah data yang diperoleh dari 11 perusahaan kontraktor dengan kriteria yang telah ditentukan. Analisa ini dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan softwear "Statgraphilcs" , hal ini dilakukan mengingat penelitian ini melibatkan banyak variabel."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Sindhunata
"Tesis ini mempunyai tujuan utama yaitu untuk memberikan suatu gambaran mengenai progres dari proyek CBR2 yang sedang berjalan apakah lebih awal atau lebih lambat dari jadwal yang ada maupun dari dana yang telah dialokasikan sehingga dapat diambil suatu tindakan untuk mengatasi keterlambatan maupun pemakaian biaya yang lebih besar dari dana yang dialokasikan. Pengukuran progress dari proyek CBR2 ini dilakukan dengan metoda Earned Value Analysis untuk mengetahui kinerja dari suatu proyek selama proyek itu berlangsung.
Berdasarkan hasil analisis dari metode Earned Value hingga tanggal 31 Juli 2008, dapat diketahui bahwa secara umum aktivitas-aktivitas yang telah dan sedang berjalan dapat sesuai dengan rencana proyek, hanya beberapa aktivitas saja yang masih berada di bawah rencana dari segi waktu dan di atas rencana dari segi biaya. Dapat disimpulkan bahwa hingga tanggal 31 Juli 2008, pelaksanaan proyek CBR2 dapat melebihi rencana awal yaitu dengan rencana progress mencapai 35,1134% di mana pelaksanaan hingga akhir bulan Juli dapat mencapai progres sebesar 35,1466%, dengan besar Cost performance Index 0.991 < 1 dan Schedule Performance Index 0.3511 < 1.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa hingga akhir bulan Juli 2008, proyek CBR2 berjalan tidak sesuai dengan jadwal dan memakan biaya sedikit lebih tinggi dari anggaran tetapi proyek masih berjalan mendekati rencana biaya yang telah ditetapkan tetapi dari segi jadwal mengalami keterlambatan. Untuk dapat mengembalikan performa sesuai dengan rencana semula tentunya harus dilakukan kontrol secara berkala (mingguan) terhadap progres dari proyek CBR2 baik dari segi waktu dan biaya sehingga jika terdapat penyimpangan performa dari rencana, dapat segera di atasi dan tidak berdampak negatif pada proyek.

This thesis has primary goal which is giving a projection progress from CBR2 project which is on going now. It will show whether the project can be done early than the schedule that has been predict before or there is delay from it. Despite of time schedule, it will show whether the fund that has been allocated is enough or not. If there?s any delay or expenses that are more than allocated one, the developer can take action from it. The measurement of progress from CBR2 project can be done with Earned Value Analysis method. We can know the performance of on going project.
Based on the analysis result of Earned Value Method until 31st July 2008, we can know that there?s a common activities which has been done and on going are according to the project plan. But there are some activities that are still below the plan from timing and expenses. It can be concluded that from 31st July 2008, the activity of CBR2 project can beyond the master plan where the progress plan reach out 35,1134% and the performance until end of July can reach out progress 35,1466% with Cost performance Index 0.991 < 1 and Schedule Performance Index 0.3511 < 1.
This shows us that the CBR2 Project progress does not run exactly the same with the master schedule and the cost that has been used slightly higher than the budget but overall the project was running well at the cost side, but from the schedule side there is a delay. To drive back the performance pararell with the master plan, there must be a periodic control (weekly) in order to keep good performance. The control can be done from timing and expense side, so if there?s any deviation, all can be handling right away and it won?t give negative effect to the project.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25563
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Permana
"Keterlambatan dalam pengerjaan suatu proyek masih sering dialami oleh perusahaan berbasis proyek sehingga menyebabkan kerugian seperti keterbatasan dalam alokasi sumberdaya, biaya operasional yang meningkat dan keterlambatan waktu pembayaran. PT Kairos Utama Indonesia merupakan perusahaan berbasis proyek yang bergerak di bidang Teknologi Informasi, spesifik dalam pembuatan perangkat lunak, perancangan dan pemeliharaan infrastruktur. Perusahaan ini juga mengalami keterlambatan dalam pengerjaan proyek sebesar 66 dari total proyek yang ada pada tahun 2015.
Tingkat kesiapan dalam perencanaan dan pengerjaan sebuah proyek menjadi salah satu faktor yang menyebabkan adanya proyek yang mengalami keterlambatan. Dengan tingginya tingkat kematangan dalam manajemen proyek maka perusahaan akan memiliki persiapan yang lebih matang dalam pengerjaan proyek. Maka dari itu diperlukan pengukuran tingkat kematangan manajemen proyek saat ini agar nantinya perusahaan ini dapat menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan agar mencapai target tingkat kematangan tertentu dalam manajemen proyek. Model pengukuran tingkat kematangan yang digunakan adalah PMMM. Metode yang digunakan adalah menggunakan kuesioner dari pertanyaan yang sudah ada dan wawancara terhadap responden.
Dari pengukuran yang dilakukan, terdapat dua dari enam manajer proyek yang lulus pada pengukuran tingkat pertama dan tiga dari lima kategori pada pengukuran tingkat kedua. Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kematangan pertama dan kedua, beberapa rekomendasi diberikan di setiap tingkatan agar perusahaan ini dapat memenuhi nilai minimum pada masing-masing tingkatan seperti memberikan pelatihan dan sertifikasi dalam manajemen proyek, mengintegrasikan jadwal dan biaya di dalam sebuah sistem, membangun kurikulum pelatihan tersendiri dan mendorong karyawan untuk memaksimalkan penggunaan tools dalam pengerjaan proyek.

Delay in project implementation is still experienced in project based organization. It can impacted on cost such as limited resource allocation, increasing operational cost, and delay in payment from customer to the company. PT Kairos Utama Indonesia is one of project based organization in Jakarta, which specified in software development, design and maintenance infrastructure. This organization also experienced delay in project implementation for almost 66 from their project in 2015.
Readiness level in planning and executing project is one of the factor that cause delay in project implementation. If a company have higher level in project management maturity, there will be higher readiness level when planning and executing the project. Therefore this company will need measurement for maturity level in project management to enable the company decide which step they need to do to gain higher level in project management maturity. PMMM will be used as measurement model for this research. Questionnaire and interview will held for specified respondents.
Based on measurement, two out of six project manager passed the first level and three out of five category also passed in second level. Based on the result, some recommendation on each level submitted to this company to ensure this company comply with PMMM minimum passing score. The recommendations are arrange training and certification to each PM with own curriculum, integrate cost and schedule control in new system, and encourage all project member to use proper tools or system on each project.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Jakarta: UI-Press, 2011
658.404 BOY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>