Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139651 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Michelia Puspaseruni Ramadiati
"Pendidikan sekolah rumah memiliki keunikan karena proses belajar dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun, melalui berbagai cara. Kemampuan literasi informasi yang baik harus dimiliki siswa sekolah rumah di tengah membanjirnya informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan literasi informasi siswa sekolah rumah SAnDi KerLiP, serta memaparkan hambatan dan keberhasilan yang telah dicapai. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan SAnDi KerLiP telah menerapkan literasi informasi melalui model belajar yang dikembangkannya yaitu Cara Asyik Cari Tahu (CACT). Melalui proses identifikasi dan analisis, CACT identik dengan model literasi informasi Big6 dan Empowering 8. CACT menjadi sarana belajar sepanjang hayat yang merupakan tujuan dari literasi informasi karena didalam CACT terdapat konsep-konsep dasar yang sistematis dalam mengakses, menggunakan, mengorganisasi dan mengomunikasikan informasi.

Homeschooling education is a unique learning process. In which learning can be conducted in various ways, anytime and anywhere. Good information literacy skills is a must for homeschooling students in dealing with the information overload nowadays. This research aimed to know the application of information literacy to SAnDi KerLiP homeschooling students and to explain the barriers as well as the success that have been achieved. This research is a qualitative one using a case study approach. The results of this research showed that SAnDi KerLiP has applied information literacy using a study model that has been developed known as Cara Asyik Cari Tahu (CACT). By identification and analysis processes, CACT is identical with information literacy models, ig6 and Empowering 8. CACT becomes a medium for lifelong learning in line with the aim of information literacy, CACT has systematic basic concepts to access, use, organize, and communicate the information."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15528
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erliya Wijayanty
"Perkembangan ilmu pengetahuan menjadikan keterampilan literasi informasi sebagai suatu kebutuhan bagi para siswa dalam membangun pengetahuannya dan menciptakan pemahaman dengan caranya sendiri. Terlebih dengan adanya perpustakaan sekolah sebagai sarana penyedia sumber informasi bagi kegiatan belajar mengajar, para siswa diharapkan dapat menggunakan informasi yang ada secara efektif dan efisien.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kemampuan literasi informasi siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Depok dalam mengerjakan tugas makalah dan juga mengidentifikasi peran serta perpustakaan sekolah dalam menunjang kebutuhan informasi para siswa SMP Negeri 4 Depok. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survei dengan kuesioner. Kuesioner dibuat dengan menggunakan indikator-indikator dari standar kompetensi literasi informasi untuk tingkatan sekolah yaitu Information Literacy Standards for Student Learning: Standards and Indicators yang dibuat oleh American Association of School Librarians (AASL).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII telah memiliki kemampuan literasi informasi yang baik dalam mengerjakan makalah dan perpustakaan sekolah sudah baik dalam penyediaan sumber informasi namun masih ada beberapa kekurangan.

Educational reform make information literacy skills a necessity as students to construct their own knowledge and create their own understandings. Moreover there is school library as the information resources center for learning and teaching activities at school, all of students are expected to use information effectively and efficiently.
This research aimed to identify information literacy skills of junior high students on eight grades at SMP Negeri 4 Depok on doing research papers and also to identify the contributions of school library for supporting the needs of junior high students at SMP Negeri 4 Depok. This research is a quantitative one using a survey approach with questioner. The questioners were constructed from the Information Literacy Standards for Student Learning: Standards and Indicators from American Association of School Librarians (AASL).
The results of this research show that junior high students on eight grades have good information literacy skills on doing their research papers and also school library have good contributions as the information resources center but still have flaws.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42059
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuruls Sofa
"Skripsi ini membahas penerapan literasi informasi melalui penulisan project penelitian yang dilakukan siswa kelas 6 Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian membahas tentang proses penelitian yang dikaitkan dengan berbagai aspek literasi informasi, seperti pemanfaatan perpustakaannya, hubungannya dengan Permendiknas, standar literasi informasi, dll. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa langkah-langkah dalam penulisan project penelitian hamper sama dengan model literasi yang ada, hanya ada sedikit perbedaan. Penelitian juga menyarankan agar perpustakaan sekolah dilibatkan dalam penulisan project penelitian ini agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

This research is about the application of information literacy through research project writing which were done by students of 6th grader in Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi. This research is using qualitative method in case study design. The research shows that the writing process related to several aspects, such as the use of school_s library, Permendiknas, information literacy standards, etc. The result of this research, shows that steps in research project writing is similar to information literacy models but there is slightly differences. This research suggests the involvement of school_s library in research project writing in order to get the optimal goals of learning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15306
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Mahvitasari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberjalanan praksis literasi pada siswa SDN Grojogan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Studi terdahulu yang membahas mengenai aspek-aspek yang berperan meningkatkan kemampuan literasi dikelompokkan dalam 2 aspek, yaitu aspek kecakapan (angka melek huruf latin dan rata-rata lama sekolah), dan aspek sumber daya literasi (perpustakaan, sekolah, taman baca, internet, komputer). Kedua aspek tersebut fokus menentukan kemampuan literasi berdasarkan data kuantitatif mengenai angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, dan jumlah sumber daya literasi fisik tulisan maupun teknologi yang tersedia. Kedua aspek tersebut mempersempit makna literasi dan mengabaikan konteks sosial budaya sehingga pembelajaran tidak tepat sasaran. Peneliti berargumen bahwa di samping aspek kecakapan dan sumber daya literasi, aspek berupa budaya yaitu melihat literasi sebagai praksis sosial berperan penting dalam meningkatkan kemampuan literasi pada siswa SD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi kepada 9 aktor literasi (guru, siswa, orang tua) di SDN Grojogan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum aktor literasi tidak mengenal dan memaknai literasi atau memaknainya secara sempit hanya sebagai kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Terdapat berbagai tantangan yang dihadapi oleh aktor literasi dari kelas menengah ke bawah dalam praksis literasi, tetapi juga terdapat praksis literasi yang dapat dikembangkan dengan pendekatan literasi visual sesuai konteks sosial dan budaya siswa. Sekolah belum menjadi lokus literasi yang terhubung dengan baik dalam proses pembelajaran.

This research aims to analyze the implementation of literacy practices among students at SDN Grojogan in Nganjuk Regency, East Java. Previous studies that discuss aspects contributing to literacy skills can be categorized into two aspects: skill-related aspects (literacy rates in Latin script and the average length of schooling) and literacy resource aspects (libraries, schools, reading parks, internet, computers). Both aspects focus on determining literacy skills based on quantitative data regarding literacy rates, the average length of schooling, and the availability of physical and technological literacy resources. These aspects limit the meaning of literacy and overlook the socio-cultural context, resulting in ineffective targeting of learning. The researcher argues that in addition to skills and literacy resources, cultural aspects, which view literacy as a social practice, play a crucial role in improving literacy skills among elementary school students. This qualitative research uses in-depth interviews and observations with nine literacy actors (teachers, students, parents) at SDN Grojogan. The findings indicate that, in general, the literacy actors are unfamiliar with and have a shallow understanding of literacy, perceiving it merely as reading, writing, and arithmetic skills. Various challenges are faced by literacy actors, particularly those in lower-middle social class, regarding literacy practices. However, there are also literacy practices that can be developed using a visual literacy approach that aligns with the social and cultural context of the students. Schools have not yet become well-connected places of literacy within the learning process"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardita Dwi Anggraeni
"ABSTRAK
Literasi informasi merupakan kemampuan individu untuk ?mengenal suatu informasi
yang dibutuhkan dan memiliki kemampuan itu untuk menempatkan, mengevaluasi
dan menggunakan secara efektif informasi yang diperlukan (ALA, 1989:1). Tujuan
penelitan ini yaitu untuk mengetahui kemampuan literasi informasi siswa tingkat
Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode survey. Hasil penelitian
menunjukkan kemampuan literasi informasi siswa SMA/SMK di Kota Depok merata,
yaitu 22.6% siswa dalam kategori ?Kurang?, 25.8% siswa dalam kategori ?Cukup?,
24.5% siswa dalam kategori ?Baik?, dan 27.1% siswa dalam kategori ?Amat Baik?.

Abstract
Information literacy is a set of abilities requiring individual to recognize when
information is needed and has the abilities to locate, evaluate and use required
information effectively (ALA, 1989:1). The purpose of this research is to know the
abilities of information literacy students in the high school and the vocational level in
Depok City. This research used a quantitative descriptive with a survey methods. The
result suggested that the abilities of information literacy students in the high school
and the vocational level in Depok City are fair, 25.8 percent of the student is in the
?less? category, 24.5 percent of the student is in the ?enough? category, 24.5 percent
of the student is in the ?good? category and 27.1 percent of the student is in the ?very
good? category.
"
2012
S42456
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Martia Safitri
"Penelitian ini membahas perilaku pencarian informasi siswa sekolah dasar di Sekolah Alam Cendekia Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Model penelitian yang digunakan adalah model perilaku pencarian informasi Wilson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan informasi siswa sekolah dasar di sekolah alam selalu berkaitan dengan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah dan sesuai dengan salah satu kurikulum yang ada di sekolah alam yaitu keterampilan berpikir. Penggunaan internet dalam mengakses informasi menjadi pilihan para siswa karena lebih cepat dan mudah penggunaannya dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Selain itu terdapat beberapa hambatan yang dirasakan siswa dalam melakukan pencarian informasi terutama dalam menggunakan internet. Hambatan yang dialami siswa adalah hambatan personal karena kurangnya edukasi dan hambatan lingkungan. Beberapa saran yang diberikan kepada Sekolah Alam Cendekia untuk kedepannya, perpustakaan sekolah agar dapat dipergunakan kembali supaya siswa maupun guru dapat memenuhi kebutuhan informasinya, serta penambahan fasilitas komputer dan jaringan internet untuk mengedukasi siswa saat melakukan pencarian informasi menggunakan internet.

This research discusses the information seeking behavior of elementary school students at Alam Cendekia School, Bogor. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection was carried out by observation and interviews. The research model used is Wilson's information seeking behavior model. The results of this study indicate that the information needs of elementary school students in natural schools are always related to the tasks given by the teacher at school and in accordance with one of the curricula in nature schools, namely thinking skills. The use of the internet in accessing information is the choice of students because it is faster and easier to use in providing the information needed. In addition, there are several obstacles that students feel in searching for information, especially in using the internet. Barriers experienced by students are personal barriers due to lack of education and environmental barriers. Some suggestions are given to the Sekolah Alam Cendekia for the future, the school library so that it can be used again so that students and teachers can meet their information needs, as well as adding computer facilities and internet networks to educate students when searching for information using the internet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wariki Sutikno
"ABSTRAK
Masalah modernitas individual berimpit dengan masalah faktor manusia dalam pembangunan. Meskipun pada tingkat pendidikan dasar, masalah tersebut terasa amat penting untuk diketengahkan, khususnya sehubungan dengan kenyataan bahwa pendidikan dasa berupakan tingkat pendidikan terakhir bagi sebagian besar anak desa, di samping didalam tujuan pendidikan dasar (bidang nilai sikap) sendiri juga disebutkan pentingnya masalah tersebut. Selain kerkaitan dengan kedua hal di atas, masalah modernitas individual di dalam skripsi ini diketengahkan untuk mencari penjelasan analitik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi modernitas dimaksud. Dengan menggunakan data mentah yang dihasilkan tingkat oleh suatu studi yang dilakukan LPMPM-FISIP UI, skripsi ini diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain menge tahui tingkat modernitas siswa yang di teliti, mengetahui beberapa tema modernitas yang tampak menonjol serta mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat modernitas tersebut. Setelah konsepsi modernitas individual tersebut ditelusuri serta dilakukan analisis terhadap data yang ada dihasilkan beberapa kenyataan antara lain bahwa tingkat modernitas sebagian besar siswa masih berada di bawah nilai rata-rata yang ada. Di samping itu di dalam tema-tema tentang sikap terhadap orang tua, aspirasi, kewajiban kekerabatan, pengalaman baru, dan nilai waktu, nilai modernitas mereka tampak rendah. Nilai modernitas yang tinggi tampak di dalam tema-tema partisipasi, keluarga berencana, media massa, stratifikasi sosial, kedudukan wanita, dan efficacy' serta orientasi kebendaan. Kemudian dari analisis hubungan dua dan tiga dimensi tampak bahwa lingkungan belajar di kelas berhubungan dengan modernitas siswa secara khusus sub-skala inovasi dari lingkungan belajar di kelas ini berhubungan secara signifikan dengan modernitas siswa. Analisis regresi y8ng diharapkan dapat dilakukan di dalam studi ini terpaksa tidak dilakukan sehubungan dengan lemahnya angka korelasi di antara variabel yang diteliti. Skripsi ini diakhiri oleh sebuah diskusi yang berhubungan dengan hasil analisis data di atas serta masalah modernitas individual itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Susantono
"Tujuan dari penelitian ini untuk mencari gambaran mengenai pola pencarian yang dilakukan oleh pejabat di Pusat Data dan Informasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional. Penelitian ini mencoba mengindentifikasi pola pencarian Informasi dalam mendukung pelaksanaan tugas sehari-hari.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purpossive sample. Sampel diambil sebanyak tiga orang kepala bidang di Pusat Data dan Informasi Pendidikan. Alat pengumpulan data yang digunakan. adalah wawancara.
Model operasional penelitian yang digunakan adalah Model of Information Seeking of Professional yang dikembangkan oleh Leckie, Petigrew and Sylvain. Model ini mengambarkan tentang kebiasaan dan perilaku informasi oleh para profesional, Model ini terbagi dalam enam komponen yaitu : (1) peran/fungsi pekerjaan, (2) tugas, (3) karakteristik kebutuhan informasi, dan tiga faktor yang mempengaruhi pencarian informasi : (4) pemahaman atas sumber informasi, (5) sumber-sumber informasi, dan (6) hasil akhir.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pejabat eselon III sebagai kepala bidang mempunyai peran : (1) memberikan pelayanan kepada pejabat atasan dan masyarakat, (2) memberikan penyuluhan, pelatihan kepada masyarakat dan bawahan mereka, (3) memimpin dan bertanggungjawab atas kelancaran tugas bidang yang dipimpinnya, (4) mengadakan penelitian untuk mendapatkan data atau informasi dalam menjalankan tugas sehari-hari, (5) meningkatkan pengetahuan dengan membaca, mengikuti seminar.
Kebutuhan informasi para pejabat eselon III dipengaruhi oleh kompleksitas masalah, konteks permasalahan, frekuensi kebutuhan, dan kepentingan. Sumber-sumber yang banyak digunakan adalah buku dan dokumen-dokumen yang berada didalam organisasi (Balitbang dan tujuh unit utama lainnya) termasuk database yang dikembangkan oleh depdiknas, serta dokumen-dokumen yang ada di internet. Pemanfaatan sumber-sumber informasi itu dikarenakan sumber-sumber tersebut sudah terbiasa digunakan dan pernah berhasil menggunakannya serta kualitas sumber informasi.

The purpose of this research is to examine information seeking of public affair at Pusat Data dan Informasi Pendidikan. This research trying to identification information seeking process in daily duty.
This research is qualitative research with study-case method. The operational model of this research is Model of information seeking of professional, which developed by Leckie, Pettigrew and Slyvain. The model was developed through a careful analysis and interpretation of empirical studies on the information habits and practices of professionals. The model have six components are: (1) work roles, (2) associated tasks, and (3) characteristic of information needs and three factors affecting information seeking: (4) awareness, (5) sources, (6) outcomes. The research results show that public affair has role; (1) given services to their upper manager and public, (2) given education, training to public, and their staffs, (3) responsible to their duty (4) taken research to solve the problems, (5) improve their knowledge with reading books and attending a seminar.
The public affair information needs are affecting by complexity, context, frequency and importance. The most use information source are; books and documents in internal organization, including databases, which developed by the organizations and Internet.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T 11596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S6839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karimatul Laila
"Skripsi ini membahas mengenai kemampuan literasi informasi siswa di SMA Negeri 7 Purworejo. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode survei dan kuesioner sebagai instrumen untuk pengumpulan data. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 86 responden. Model yang digunakan sebagai pedoman instrument penelitan adalah The Big6 Skills. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi informasi siswa kelas XI lebih unggul dibanding kemampuan literasi informasi siswa kelas X, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh pelaksanaan program kelas literasi informasi terhadap tingkat kemampuan literasi informasi siswa.

This thesis describes about information literacy skills of students at SMA Negeri 7 Purworejo. This research is a descriptive quantitative approach using survey method and questionnaire as instruments to collect the data. The model used as the instrument research tool is The Big6 Skills. The result of this research shows that the information literacy skills of students in grade XI is better than the students in grade X, so it can be said that the implemention of information literacy class program influenced the level of information literacy skills of the students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>