Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111552 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abidin Eko Priyono
"Globalisasi merupakan salah satu pokok persoalan penting pada dekade terakhir ini. Perkembangan dari trend globalisasi tersebut mengharuskan perusahaan-perusahaan di suatu negara survive untuk dapat menghadapi kompetisi yang makin ketat. Salah satu bidang yang dapat dijadikan sebagai faktor kunci untuk dapat meraih keunggulan dalam berkompetisi dalam era perdagangan global adalah Sistem Informasi/Teknologi Informasi. Seperti pada mekanisme manajemen, aktifitas pembangunan TI harus dimulai dengan proses perencanaan yang baik. Perencanaan Strategis Sistem Informasi/Teknologi Informasi telah menjadi pokok persoalan yang menantang bagi para ilmuwan dan praktisi. Survei pada tahun 2003 yang mengatakan, lebih dari 60 persen proyek teknologi informasi dan komunikasi di suatu perkantoran/pemerintahan gagal karena tidak dilakukan berdasarkan kaidah atau fungsi dari teknologi informasi.
Penelitian ini mempunyai tujuan utama untuk menguji penerapan metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi dengan mempertimbangkan usaha-usaha untuk menerapkan metode Total Quality Management, mengetahui pola-pola Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang dilakukan perusahaan/organisasi, dan mengkaji keterkaitan metode TQM dengan Perencanaan Strategis Sistem Informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Total Quality Management, dengan menggunakan 10 unsur utama untuk mencapai TQM, dapat diaplikasikan pada proses Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Dari 10 unsur utama untuk mencapai TQM, 60% nya dapat diaplikasikan dengan tingkat capaian 70%--86,6%. Kajian keterkaitan metode TQM dan Perencanaan Strategis Sistem Informasi menunjukkan bahwa TQM terkait erat dengan proses Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Disebabkan keterbatasan data penelitian, maka pola-pola Perencanaan Strategis Sistem Informasi belum dapat ditarik dengan tegas, dan hanya diperoleh pemahaman-pemahaman tentang kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan antara pola Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada perusahaan/organisasi di satu sektor bisnis dengan perusahaan/organisasi pada sektor bisnis lainnya.
The Globalization is one of the important subjects in recent decay. The globalization trend required the companies have to survive as the competition increase. Information System/Information Technology is one of many sector which are the key factor to lead superior corporate in the competitive global trade era. As a management mechanism, the Information Technology development need to a good planning process. The strategic planning of information systems has become a challenging subject for scientists and practitioners in recent years. In the 2003 survey its say more than 60 percent of information and communication technology project has failed, because it does not according to rule of information technology.
The research aims to examine the Strategic Planning of Information System methodology that considers to application of the Total Quality Management methods, to explore the strategic planning of information system patterns, and to examine the strategic planning of information system and the Total Quality Management methods relationship. The research is conducted to some organizations from which the data are collected.
The research results show that Total Quality Management with ten core element to reach the quality can be applied in the Strategic Planning of Information System (SPIS). Six out of ten element are applicable with the success rate reached 70 to 86.8%. We also found that there is a connection between Total Quality Management and the Strategis Planning of Information System. However, due to lack of data, we could not draw a conclusion on the similarity pattern on the application of Total Quality Management in SPIS to similar business domain organizations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Rosyidi, Author
"Karya akhir ini bertujuan membantu Prasimax Technology dalam mengembangkan bisnisnya. Perusahaan yang bergerak di bidang embedded system ini memiliki karakteristik target pasar berupa kalangan terdidik, technology minded dan familiar dengan internet. Namun sampai akhir tahun 2004, perusahaan ini masih belum dapat sepenuhnya memanfaatkan potensi pasar yang ada serta belum dapat menjalin hubungan yang erat dengan para pelanggannya. Perusahaan kemudian memutuskan untuk membangun jalur pemasaran dan layanan melalui media internet agar lebih tepat mengena ke target pasamya. Namun demikian perusahaan belum memiliki suatu perencanruux strategis sistem informasi untuk mendukungnya, padahal resiko yang dihadapi dalam memasuki dunia bisnis via internet cukup tinggi. Oleh karena itu penelitian karya akhir ini memberikan basil berupa rekomendasi rencana strategis sistem informasi untuk dapat diimplementasikan dalam rangka mendukung strategi bisnis perusahaan.
Penelitian dilakukan dengan studi literatur dan melakukan observasi ke perusahaan untuk mengamati langsung, mengambil data dan mendapatkan masukan sebanyakbanyaknya dari para pelaku usahanya untuk kemudian diolah dengan menggunakan metodologi-metodologi dalam ilmu manajemen. Metode yang dipakai dalam karya akhir ini adalah pemetaan strategi dengan strategy map dari Kaplan dan Norton, identifikasi internet business model dari Afuah, penentuan matriks portofolio bisnis internet dari Tjan's, perencanaan sistem informasi empat tahap dari Wetherbe, dan penentuan tolok ukur untuk evaluasi strategi berdasarkan strategy map Kaplan dan Norton.
Pemetaan strategi dilakukan dengan mendapatkan data strategi bisnis perusahaan untuk kemudian digambarkan secara menyeluruh dalam strategy map yang meliputi empat perspektif yaitu perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Dari strategy map terlihat bahwa target perusahaan untuk meningkatkan laba diharapkan tercapai melalui penambahan pelanggan baru lewat media internet dengan menonjolkan keunggulan perusahaan dalam hal layanan, ketersediaan barang dan jasa, serta reputasi yang baik. Hal di atas dicapai dengan cara memperkuat hubungan dengan supplier sehingga deliveri ke pelanggan lebih cepat, melakukan inovasi layanan-layanan melalui media internet, menjalin hubungan erat dengan pelanggan, serta berperan aktif membangun komunitas embedded system di Indonesia. Untuk itu diperlukan adanya budaya perusahaan yang berfokus pada kepentingan pelanggan, SDM yang memiliki keahlian untuk menjalankan bisnis online, serta yang sangat penting adalah adanya sistem informasi yang menyediakan aplikasiaplikasi bisnis online yang efektif untuk mempermudah pengadaan barang, pemasaran, penjualan dan manajemen pelanggan.
Penyelarasan sistem informasi kemudian dilakukan dengan mengidentifikasi infrastruktur dan aplikasi-aplikasi pendukung yang dibutuhkan. Aplikasi bisnis pendukung tersebut sangat tergantung pada internet business model yang diambil perusahaan. Dengan menganalisis kompetensi bisnis perusahaan selama ini, maka perusahaan memiliki lima altematif internet business model yaitu online shopping, e-markeplace, content agregator, online service provider dan content creator. Tidak semua internet business model cocok diambil dan diimplementasikan karena mungkin ada yang belum sesuai dengan kondisi perusahaan sekarang. Dengan menggunakan matriks portofolio bisnis internet Tjan's maka didapatkan bahwa online shopping dan content agregator dapat diambil sebagai internet business model perusahaan sekarang, sedangkan untuk internet business model content creator dan online service provider perlu dilakukan penyesuaian dengan cara melakukan edukasi pasar terlebih dahulu. "
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ign. Hardanto Subagyo
"ABSTRAK
Hypercompertition adalah suatu lingkungan persaingan yang diakibatkan oleh keganasan dan kecepatan interaksi diantara setiap arena persaingan, sehingga keunggulan-keunggulan kompetisi tidak lagi dapat dipertahankan untuk jangka lama. D. Aveni menyusun sebuah strategi untuk menghadapi situasi ini. Strategi tersebut diberi nama New 7-S yang merupakan pengembangan dari 7-S yang pernah disusun oleh McKinsey. Dengan memetakan setiap komponen dari strategi tersebut kedalam setiap primary activity pada Porter's Value Chain Model maka dapat diperoleh daftar kemampuan dan karakteristik dari setiap aktivitas yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan kebutuhan sistem informasi yang akan digunakan untuk mendukung proses tersebut. Dengan demikian dapat disusun pula Perencanaan Strategi Sistem Informasi.bagi suatu perusahaan.
Tesis ini mengambil kasus Harian Kompas karena industri informasi, terutama surat kabar, sekarang ini sedang menghadapi situasi hypercompetition. Hal ini antara lain disebabkan oleh lahirnya kebebasan pers dan ditiadakannya SIUPP untuk menerbitkan surat kabar. Hasil akhir dari tesis ini adalah sebuah Perencanaan Strategis Sistem Informasi Harian Kompas dan dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan sistem informasi yang mampu mendukung surat kabar ini dalam mengadapi situasi hypercompetition.

ABSTRACT
Hypercompetition is a competition environment where interactions among four competition arenas (cost & quality, timing & know how, strongholds and deep pocket) are fast and aggressive. Competitive advantages are rapidly created and eroded. A strategy, developed by D' Aveni, called New 7-S is an improvement of McKinsey's traditional 7-S. By mapping each component of New 7-S into each primary activity of Porter's value chain model, we define the characteristics of the activities. The result is used to identify the necessary information system to support the characteristics of each primary activities. Finally the Information System Plan then can be developed.
We take Harian Kompas as a case study because in the information industry, especially newspaper, is entering the hypercompetition era. The freedom of press and freedom to publish print media are the two of many cautions In this thesis we will develop the Information Sistem Plan for Harian Kompas based on the hypercompetition paradigm."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40242
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heppy Trenggono
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2003
T40388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darwin Bintang
"PT. Pamapersada Nusantara (PAMA) adalah perusahaan kontraktor tambang terbesar di Indonesia dengan visi "To Be Word Class Mining Contractor With The Best Productivity, Engineering, Safety & Environment". PAMA belum memiliki perencanaan strategis yang diturunkan secara nyata ke seluruh departemen, khususnya Departemen Teknologi Informasi. Belum adanya perencanaan strategis sistem informasi menyebabkan pengembangan sistem informasi dan aplikasi di PAMA belum terarah dan sulit diketahui kesesuainnya dengan perecanaan strategis perusahaan. Perumusan perencanaan strategis sistem informasi PAMA akan dilakukan dengan menggunakan teknik SWOT Analysis, Five Forces Model, Value Chain Analysis, dan matriks Strategic Grid McFarlan. Analisis terhadap perencanaan strategis terdahulu dan aplikasi yang dimiliki PAMA juga akan dilakukan untuk menentukan jenis aplikasi yang dibutuhkan dan yang tidak dibutuhkan.
Arah perencanaan strategis sistem informasi yang dirumuskan adalah:
1. Mendukung terpacapainya manajemen yang efektif melalui penyediaan sistem informasi manajemen dan sistem informasi eksekutif PAMA.
2. Mendukung tercapainya manajemen yang efektif melalui penyediaan Human Resources Information System yang terintegrasi.
3. Mendukung program efisiensi dengan mereduksi repair & maintenance cost melalui penyediaan Plant Maintenance Information System yang terintegrasi.
4. Mendukung program improvement dengan implementasi Operation Research melalui penyediaan data yang valid dan kontinyu.
5. Berpartisipasi dalam program peningkatan kepuasan pelanggan dengan penyediaan system Customer Compliant Handling.
Dengan perencanaan strategis sistem informasi yang telah dirumuskan, perlu dikembangkan beberapa aplikasi, antara lain: Human Resources Information System, Plant Maintenance Information System, Customer Management, dan Data Warehousing.

PT. Pamapersada Nusantara is the biggest mining contractor company in Indonesia with vision "To Be Word Class Mining Contractor With The Best Productivity, Engineering, Safety & Environment". PAMA still haven't strategic planning that clearly break down to each departments or divisions, especially Information Technology Department. Without information system strategic planning, development of information system and application will uncontrolled and doesn't match with corporate strategic planning.
Formulation of Information System Strategic Planning will conducted by use several techniques, there are, SWOT Analysis, Five Forces Model, Value Chain Analysis, and Strategic Grid McFarlan. Analysis to past strategic planning and application portfolio also conducted to choose each applications whether still used or not.
Some directions of Information System Strategic Planning in PAMA are:
1. Support The Effective Management Program through supplying Management and Executive Information System.
2. Support The Effective Management Program through supplying integrated Human Resources Information System.
3. Support The Efficiency Program by reduction of repair & maintenance cost through supplying integrated Plant Maintenance Information System.
4. Support The Improvement Program by implementation of Operation Research through supplying data valid, accurate, and continue.
5. Participation on Customer Satisfaction Program through development of Customer Compliant Handling System.
According to information system strategic planning that have been formulated, PAMA needs to develop several applications, there are: Human Resources Information System, Plant Maintenance Information System, Customer Management, and Data Warehousing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwondo
"Total Quality Management (TQM) merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan dengan cara melibatkan pelanggan dan se1uruh.anggota organisasi. Total berarti seluruh sisteng Quality berarti karekteristik memenuhi kebutuhan pelanqgan dan Management berarti proses komunikasi dua arah.
Biasanya TQM di-implementasikan pada bidang manufaktur, dan kita akan mencoba apakah TQM bisa di-implementasikan pada bidang pendidikan yang sudah banyak dipraktekkan di luar negeri (Inggris, Amerika dan Jepang).
TQM dapat dicapai melalui pendekatan sbb:
~ Fokus pada pelanggan (mahasiswa).
~ Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas.
~ Menggunakan pendekatan ilmiah dalam mengambil keputusan dan pemecahan masalah.
~ Memiliki komitmen jangka panjang.
~ Membutuhkan kerjasama tim (teamwork)
~ Memperbaiki proses secara berkesinambungan.
~ Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
~ Memberikan kebebasan yang terkendali.
~ Memiliki kesatuan tujuan.
~ Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
TQM pada proses belajar-mengajar memfokuskan perhatian pada fungsi manajemen untuk mengubah usaha dosen dan mahasiswa selalu belajar. Kekuatan model belajar-mengajar TQM yaitu malalui pertemuan yang berkelanjutan, penciptaan kelompok belajar, penggunaan kerjaeama, perbaikan yang berkelanjutan, melihat umpan balik, pembagian tanggungjawab dan pembekalan pengajar.
Diharapkan dengan Cara ini akan memberikan kontribusi pada pengembangan kualitas mahasiswa, lulusan, pengajar (dosen), dan secara umum kualitas institusi. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prayitno
"TNI sebagai komponen utama dalam sistem pertahanan negara, memiliki karakteristik berbeda dengan organisasi non militer yaitu adanya prinsip kesatuan komando (Unity of Command) yang berarti keputusan diambil secara sentralisasi dan pelaksanaan secara desentralisasi. Komandan satuan (pimpinan cabang) tidak berwenang mengambil keputusan, tetapi hanya melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan pusat. Berbeda dengan di swasta, pimpinan cabang berwenang membuat keputusan untuk mencapai tujuan organisasi (emppwerment). Agar tu[ok dapat berjalan optimal, TNI harus mampu mengumpulkan, menyimpan, mengolah data menjadi informasi, dan menyebarluaskannya dengan mudah dan cepat, serta adaptive terhadap perubahan yang terjadi (internal/ eksternal). Selain itu, TNI harus memiliki keselarasan (aligntment), dan keterpaduan (integration) di semua level manajemen. Hal tersebut, hanya dapat diwujudkan melalui pemanfaatan kemajuan TI secara optimal. saat ini, TNI telah memanfaatkan TI namun hasilnya belum optimal yang disebabkan antara lain: Pengembangan SI/TI masih bersifat ad-hoc (business opportunities are missed): SI yang ada belum terintegrasi (lack of integration of system): Adanya duplikasi SI, sehingga pengolahan data tidak efektif (ineffective information management produces duplication of effort): , dan pengelolaan SI/TI belum terpadu dan terencana (lack of understanding and agreed direction). Menjadi keharusan bagi TNI memiliki rencana strategis SI, agar dapat terarah dalam mengembangkan SI/TI di masa mendatang. Oleh karena itu perlu melakukan perencanaan strategis SI yang sesuai dengan karakteristik TNI yang berorientasi kepada visi dan misi. Namun mencari model perencanaan strategis SI yang dapat dijadikan acuan bagi TNI sangat sulit, karena kecenderungan model yang ada lebih diarahkan kepada organisasi bisnis/profit yang bersifat decentralized/distributed. Penelitian ini, bertujuan untuk memperoleh model perencanaan Strategis SI yang tepat untuk TNI dengan studi kasus di TNI AU. Untuk itu dilakukan pengkajian terhadap enam dokumen perencanaan strategis SI milik swasta dan pemerintah yaitu Lembaga Sandi Negara, PT Jamsostek, PT. Perkebunan Nusantara V Riau (PTPN V), U.S. Departement of Defense (US DoD), U.S. General Service Administration (US GSA), dan U.S. Departement of Justice (US DoJ). Melalui perbandingan beberapa model tersebut, dan penggunaan kombinasi metodologi perencanaan SI versi Ward & Peppard, Tozer, dan James Martin, diperoleh model pengelolaan SI/TI yang sesuai untuk diterapkan di TNI AU yaitu model federal yang berupa kombinasi antara terpusat (centralized) dan tersebar (decentralized), yaitu fungsi komando dilakukan secara terpusat dan operasional SI/TI secara tersebar da satuan kerja SI/TI TNI AU. Hasil penelitian ini, diharpkan dapat digunakan sebagai acuanbagi komponen TNI lainnya yaitu Mabes TNI, TNI AD dan TNI AL, tentunya dengan melakukan penyesuaian sesuai karakteristik masing-masing.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) is a military organization in Indonesian Characteristic's TNI differ from organization of non military, the decision taken by centralized and execution decentralized. In TNI, commandant set of (head branch) unqualified take decision, but only execute policy specified by head center. It is difference from business/ profit organization, head of authoritative branch makes decision to reach organizationl target (empowerment). In Order to optimal main task, TNI have to able to collect, store, processes of data become information, and overspread it easily and quickly, and also adaptive to change that happened in internal or external. Others, TNI have to own compatibility and integrity in all level management. The mentioned, can only be realized by through exploiting of progress of Technology Information (IT) in an optimal fashion. In this time, TNI have exploited TI but it is not optimal yet caused for example Development Information System (IS) Technology Information (TI) still have the character of ad-hoc (business opportunities acre missed); So, The Information System existing not yet integrated. Data processing is ineffective information management produces duplication of effort and both of Management IS/TI not yet in wrought and planed made lack of understanding and agreed direction. TNI have to own strategic plan for Information System to earn directional in developing systems. Therefore require to conduct strategic plan of IS matching with characteristic TNI orienting to mission and vision. Searching type of strategic plan of IS which can be made by reference for TNI very difficult, because this is existing type tendency more instructed to business organization having the character of decentralized and distributed. This research, aim to obtain gets of strategic planning of the correct for TNI with case study in Indonesian Air Force (TNI AU). For that conducted by study to six documents of strategic plan of IS property of private sector and governmental that is Lembaga Sandi Negara, PT Jamsostek, PT. Perkebunan Nusantara V Riau (PTPN V), U.S. Department of Defense (US DoD), U.S. General Service Administration (US GSA), and U.S. Department of Defense (US.DoD), US. Gener ServiceAdministration (US GSA), and US Department of Justice (US DoJ). Through comparison of some the type, and use of combination of methodologies of planning of IS version Ward & Peppard, Tozer, and James Martin, obtained a model management of appropriate SI/TI to be applied in TNI AU that is federal type is which is in the form of combination of between centralized and decntralized, where is function command centrally and operational of SI/TI blazed abroad in set of job of SI / TI TNI AU. Result of this research, is expected serve the purpose of reference for each of TNI (Mabes TNI, TNI AD and TNI AL). perhaps conducted is adjustment of according to characteristic of them."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Wahyudin
"Efektifitas sistem dan teknologi informasi dalam suatu organisasi tidak lagi hanya sebagai isu, tetapi sudah terbukti memiliki korelasi yang tinggi dengan performa organisasi bisnis. Disisi lain, proses perencanaan strategis sistem informasi (PSSI) tidaklah mudah untuk dilakukan karena merupakan kerja dengan latar belakang multidisiplin dalam keilmuan, teknis dan praktis. Tiga kategori dihasilkan dari penelitian awal terkait dengan klasifikasi proses PSSI. Kategori pertama adalah penyelarasan strategi dan dampak bisnis dengan fokus pada implementasi strategi bisnis untuk mencapai faktor kompetitif. Kategori kedua yaitu, pengembangan metode dan framework dengan fokus pada pengembangan metode dan teknik yang berhubungan dengan kebutuhan yang bersifat kekinian atas perkembangan organisasi bisnis dan teknologi. Kategori ketiga, evaluasi atas tingkat kematangan, kesiapan dan tingkat keberhasilan, dengan fokus perhatian pada usaha untuk meningkatkan performa organisasi dengan melakukan identifikasi atas faktor-faktor kesiapan dan keberhasilan implementasi. Analisis dari ketiga kategori ini menyimpulkan bahwa  proses perencanaan strategis sangat akan dipengaruhi oleh sumber daya manusia dengan pengetahuan dan partisipasinya, sementara metode yang tersedia belum cukup untuk menjelaskan secara holistik dan berkesinambungan tentang partisipasi aktif dari setiap stakeholder dalam proses PSSI. Pendekatan kolaboratif berkelanjutan yang mengintegrasikan strategi bisnis, strategi TI dan strategi inovasi layanan berbasis TI, diusulkan sebaga alternatif metodologi dalam PSSI. Pendekatan kolaboratif ini akan menekankan serta menguatkan penyelarasan strategi bisnis dan strategi sistem informasi secara berkelanjutan. Pendekatan mixed method, systematic literature review, grounded theory, expert judgment dan focus group discussion merupakan bagian dari pembangunan dan validasi terhadap framework. Melengkapi hasil evaluasi, dilakukan pengujian statistik untuk hasil kuesioner yang disebar kepada responden secara acak. Selanjutnya data dianalisis dengan teknik confirmatory factor analysis dan juga melalui analisis penilaian pakar, menghasilkan muatan faktor yang sebagian besar memiliki tingkat yang tinggi. Operasional framework dan implementation toolkit disusun untuk memudahkan pemanfaatannya. Sebagai implikasi penelitian,  penelitian ini juga menghasilkan definisi IS competency  yang merujuk pada sifat dan kemampuan, atau kompetensi unik yang dibutuhkan dalam PSSI berdasarkan proses kolaboratif berkelanjutan, klasifikasi penelitian bidang PSSI dan model asesmen untuk menentukan tingkat kematangan keselarasan bisnis-SI (strategic alignment maturity level model)  berdasarkan technology driver, business driver, dan management & customer driver sebagai faktor dinamis lingkungan organisasi.

The effectiveness of systems and information technology in an organization is no longer just an issue but has been proven to have a high correlation with the performance of business organizations. On the other hand, the Strategic Information Systems Planning (SISP) process not easy to do because it is a work with a multidisciplinary background in scientific, technical and practical. Three categories resulted from initial research related to the classification of the SISP process. The first category is the alignment of strategy and business impact with a focus on implementing business strategies to achieve competitive factors. The second category, namely, the development of methods and frameworks with a focus on developing methods and techniques related to the needs of the present nature of the development of business organizations and technology. The third category, evaluating the level of maturity, readiness, and level of success, with a focus of attention on efforts to improve organizational performance by identifying factors of readiness and successful implementation. Analysis of these three categories concludes that the strategic planning process will be strongly influenced by human resources with their knowledge and participation, while the available methods are not sufficient to explain holistically and continuously about the active participation of each stakeholder in the SISP process. A collaborative continuity approach that integrates business strategy, IT strategy, and IT-based service innovation strategy, is proposed as an alternative methodology in SISP. This collaborative continuity approach will emphasize and strengthen the sustainable alignment of business strategy and information systems strategy. Mixed-method, systematic literature review, grounded theory, expert judgment and focus group discussion approaches are part of the development and validation of the framework. Complementing the results of the evaluation, a statistical test was carried out for the results of the questionnaire distributed to respondents. Furthermore, the data is analyzed with confirmatory factor analysis and also through expert judgment analysis, resulting in a factor load that mostly has a high level. The operational framework and the implementation tools kit are compiled to facilitate their use. As a research implication, this study also yields a definition of IS competency that refers to the nature and abilities, or unique competencies needed in SISP based on continuity collaborative processes, classification of research in SISP and the strategic alignment maturity level model based on technology drivers, business drivers, and management & customer drivers as a dynamic factor in the organizational environment."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sam Radjasa
"ABSTRAK
Dalam bisnis yang ideal, perencanaan strategis teknologi informasi berjalan seiring dengan perencanaan strategis bisnis organisasi. Integrasi visi, misi, dan strategi antara bisnis dan teknologi informasi akan dapat menjawab kebutuhan data dan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan pada semua tingkatan organisasi.
Perencanaan strategis teknologi informasi dalam merumuskan berbagai rencana kebijakan dan aktifitas implementasinya menjadi panting terutama dalam menjaga agar pemanfaatan dan pengembangan sistem informasi yang digunakan tetap selaras dengan pertumbuhan bisnis perusahaan. Jika hal tersebut dapat tercapai, maka teknologi informasi dapat berperan secara aktif dan nyata dalam pencapaian tujuan usaha organisasi serta meningkatkan efesiensi operasional dan efektffitas pengambilan keputusan. Perusahaan juga dapat membangun, mengembangkan, dan memanfaatkan teknologi informasi sebagai basis bagi keunggulan bersaingnya.
Sistem informasi manajemen dalam bidang usaha manufaktur adalah sistem yang digunakan di dalam organisasi untuk menyediakan informasi dalam mendukung proses bisnis manufaktur yang dimulai dari penentuan jumlah kebutuhan bahan baku, jadwal pengadaan dan pengelolaan persediaan, pengukuran kinerja buruh dan mesin produksi, biaya satuan barang jadi, sampai dengan penyediaan informasi mengenai hubungan dengan pemasok dan pelanggan.
Tujuan dan ruang lingkup thesis adalah untuk melakukan analisis, studi, dan pembahasan mengenai perencanaan strategis teknologi informasi, konsep dan implementasi sistem informasi bisnis manufaktur, serta keterkaitan antara perencanaan strategis teknologi informasi dan keberbasilan pengembangan sistem informasi bisnis manufaktur di dalam perusahaan. Penulis akan menggunakan salah satu perusahaan yang berada pada kelompok usaha Astra untuk dijadikan obyek studi kasus dalam melakukan analisis dan penelitian termasuk penggunaan rujukan data serta hal lain yang mungkin dibutuhkan sehingga thesis ini selesai.

ABSTRACT
In the ideal business environment, information technology strategic planning will be conducted with the organizational business strategic planning. Strategic integration and alignment between business vision and information technology planning will gain organization's solution of data and information requirements to support the decision making process at any level in the organization.
Information technology strategic planning with the activities of developing policies and implementation plan is playing an important role in maintaining the strategic alignment between business and information technology strategy to ensure that the development of information system in the company will significantly sustain the corporate's objectives, improving the operational efficiency and effectiveness, and to build the foundation of organization's competitive advantages.
Management information system in the manufacturing business is a system to be implemented across the company in providing information to support its business processes which start from the quantity of material requirement, procurement scheduling, material and inventory handling management, monitoring the personnel and machine performances, product costing, and up to the organization relationship with the suppliers and customers.
The objective and scope of this thesis is to analyze, study, and discuss the concern of information technology strategic planning, management information system concept and implementation especially in the manufacturing business area, and the relationship between information technology strategic planning and successful effort of manufacturing information system development. Author will conduct a case study methodology which will be held in one company in the Astra Component Group and will be doing some analysis, research, and explore the required data of the company as a reference due to accomplish the thesis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>