Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9515 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rao, T. V
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo , 1992
658.300 19 RAO pt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rusni Purwanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Karla Fitriasari
"Hasil Moral Survey memperlihatkan sikap negatif karyawan terhadap organisasi yang mana kchanyakan dari karyawan memandang bahwa terdapat ketidakadilan di dalam perlakuan FY Z terhadap karyawannya. Karyawan yang produktif tidak merasa mcndapatkan nilai lebih atas kerja kerasnya. Bahkan mereka merasa kerja keras mereka hanya mengundang penambahan beban kerjia pada mereka.
Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, performa organisasi adalah taruhannya. Oleh scbab ilu, sebuah solusi untuk menerapkan sistem Pcnilaian Prestasi Kexja Karyawan (PPKK) yang adil sehingga dapat memotivasi karyawan dalam bekerja diperlukan. Terdant tiga altematif pemecahan masalah yang ditawarkan. Yang pertama adalah membuat kriteria reward/ punishment yang akan diberikan untuk tiap-tiap rata-rata skala rating PPKK yang ada. Kemudian yang kedua, di samping dibuat kriteria reward/ punishment yang akan diberikan, juga dibentuk sebuah komite untuk meninjau ulang hasil peniiaian atasan. Dan yang terakhir adalah tetap membcntuk komite untuk mcninjau ulang basil penilaian atasan, tetapi kriteria reward/punishment diberikan bcrdasarkan distribusi pcrolehan nilai PPKK selumh karyawan hukan berdasarkan rata-rata skala rating PPKK yang diperoleh tiap karyawan.
Berdasarkan situasi, keadaan, clan budaya organisasi rnaka altcrnatif yang direkomendasikan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawau adalah altematif kedua, yaitu disusunnya lcriteria reward/pzmishment yang akan dibelikan untuk tiap-liap rata-rata skala rating PPKK serta dibcntuknya sebuah komite untuk meninjau ulang basil penilaian atasan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T34185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Diniaty Fitria
"Bagi kebanyakan organisasi, memiliki karyawan yang berbakat merupakan landasan unggul untuk bersaing. Untuk mempcrtahankan daya saing organisasi, diperlukan penilaian efektivitas manajemen sumber daya manusia di dalamnya Sistem manajemen kinerja yang baik harus mampu mengakomodir kebutuhan-kebutuhan karyawan, yaitu melalui sistem manajemen kinerja yang ’tcrintegrasi’ dimana sistern ini dapat secara efektif mcnghubungkan kinerja karyawan dcngan strategi pen1sahaan.
Salah satu tahapan terpenting dalam proses manajemen kinerja adalah penilaian kinerja (Cascio, 2003). Dengan melakukan penilaian kinerja, organisasi mcndapat informasi mengenai seberapa baik karyawan melakukan pekerjaannya (Noe, 2003). Proses penilaian kinerja mendorong individu tmtuk melakukan penilaian terhadap diri sendiri dalam usahanya menuju pcncapaian tujuan dan target yang telah disepakati. Bagi organisasi sendiri, melalui penilaian kinerja akan diperoleh ukuran atau kritcria yang jclas tmtuk menempatkan karyawan apakah ia telah bekerja mclebihi standar, sesuai dcngan standar atau bahkan berada di bawah standar yang diharapkan organisasi (Mathis, 2006). Pelaksanaan penjlaian kinerja sangat penting karena dapat membcrikan informasi mengenai baik burulmya kinerja yang ditampilkan karyawan maupun pcngambilan keputusan mengenai kompensasi, promosi dan pelatihan bagi karyawan.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis menemukan masalah yang dihadapi PT.A tcrkait dengan belum dilaksanakannya sistem penilaian kinerja yang tcrstandarisasi. Saat ini, segala bentuk keputusan pengelolaan kinerja hanya berdasarkan pada nilai proiit yang diperoleh perusahaan, observasi dan penilaian personal pimpinan perusahaan. Hal ini membuat karyawan merasa kurang termotivasi untuk mcnunjukkan kinerja lebih dari apa yang pernah ditampilkan sebelumnya.
Mengacu pada permamlahan terscbut malta diajukan usulan rancangan Sistem pcnilaian kinerja di PT.A. Sistem penilaian kineqia yang diajukan oleh penulis adalah sistem penilaian kinerja berdasarkan mbced model (model gabungan) yang akan difokuskan kepada level penanggungjawab rubrik unit redaksi tulis di PT. A. Dalam model ini, pengukuran fokus pada kedua aspek yaitu performa dan kompetensi. Langkah-langkah yang diternpuh penulis untuk menggali masalah yang sedang dihadapi PT.A, melakukan koordinasi dengan PT.A mengenai mekanisme penyusunan sistem penilaian kinerja yang akan dilakukan, melakukan penyusunan sistem penilaian lcinerja mbred model (model gabungan) serta melakukan sosialisasi tentang Sistem penilaian kinegia yang disusun.

Most companies believe that one main key to win the competition is having talented employees. Furthermore, the companies(organization) need to establish an eHective assesment of their human resource mangement. The effective management is required to be able in accomodating all the needs ofthe employees through an integrated performance based management system. Hence, the system ables to connect the employee performance with the company strategy.
One crucial step in performance based management process is the performance assesment (Cascio, 2003). The assesment, indeed, is needed to indicate the performance of the emlpoyees in doing their job. Moreover, the process of performance assesement is obliged to enhance each person to achieve his/her objectives. Thus, the company will have clearer key performance indicators to portray the level of employees performance through this process (Mathis, 2006). Not only the level or the employees performance, the assesment process also gives significant information for leveling the compensation, promotion and additionaly training for the employees.
Based on this background, the writer indicated a problem from PT A that caused by their mismatch in executing a sufficient performance assesment. The mismatch is mainly evidenced by a performance management that only based by the profit value ofthe company and personal observation 5'om the top management that somehow will degenerate the employees motivation.
A system of performance assesment is designed to solve the above problem at PT A. Moreover, the system that proposed is based on a mixed model that will be focusing in performance and competency assesment. The methodology that brought is covering several steps, which are; coordinating with PT A forthe mechanism of performance assesment, designing ofthe mixed model of the assesment sytem and socializing all designed activities.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34038
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Melianita
"Keadilan distributif, keadilan prosedural, keadilan interpersonal dan keadilan informasional merupakan empat dimensi yang menjadi konstruk dalam keadilan organisasi. Persepsi pegawai tentang keadilan organisasi diprediksi berhubungan dengan motivasi kerja pegawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara persepsi keadilan organisasi pada penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil dengan motivasi kerja pegawai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksplanatori. Sampel yang digunakan pada  penelitian ini menggunakan total sampling dengan melibatkan 91 pegawai di Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.  Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Analisis yang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan dependen dengan menggunakan uji Chi Square, selanjutnya dilakukan analisis regresi logistik ganda pemodelan faktor resiko pada analisis multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi keadilan organisasi gabungan dari seluruh dimensi dengan motivasi kerja. Dan  berdasarkan dimensi keadilan organisasi hanya dimensi keadilan prosedural dan keadilan interpersonal yang memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja. Persepsi dimensi keadilan interpersonal pada penilaian prestasi kerja PNS merupakan dimensi yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja pegawai. Dan variabel yang menjadi perancu (konfonder) hubungan dimensi persepsi keadilan organisasi dengan motivasi kerja adalah jabatan/kelas jabatan. Peran dan partisipasi pimpinan dalam memberikan motivasi langsung kepada pegawai sangat penting dalam menumbuhkan kerjasama tim yang baik.

Distributive justice, procedural justice, interpersonal justice and informational justice is the fourth dimension into the construct of organizational justice. Employee perceptions of organizational justice is predicted to relate to employee motivation. The purpose of this study was to analyze the corellation between perceptions of organizational justice in performance appraisal of civil servants with employee motivation. This research is a quantitative study with explanatory research. The sample used in this study using total sampling involving 91 employees at the Center For Health Human Resources For Health Education. The technique of collecting data using questionnaires filled out directly by the respondent. The analysis is used to examine the corellation between independent and dependent variables using Chi Square test, then performed multiple logistic regression analysis modeling of risk factors in the multivariate analysis. The results of this study indicate that there is a significant relationship between perceptions of organizational justice of all dimensions combined with work motivation. And based on the dimensions of organizational justice only dimension procedural justice and interpersonal justice has a significant corellation with work motivation. Perception of interpersonal justice dimensions on performance appraisal of civil servants is the dimension most dominant influence employee motivation. And that became the confounding variables relations dimension of perceived organizational justice and work motivation is job title/grade position. The role and participation of leaders in delivering directly to employee motivation is very important in fostering good teamwork."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johny Winata
"Setiap perusahaan pasti memiliki strategi kompetitif, baik secara implisit maupun eksplisit. Dalam strategi ini terkandung tujuan perusahaan. Pengembangan strategi memerlukan analisa industri dengan memperhatikan kekuatan-kekuatan
penentu persaingan, yaitu masuknya pesaing baru, persaingan antar pesaing lama,
substitusi, pembeli, dan pemasok.
Dalam memonitor pencapajan tujuan tersebut diperlukan suatu sistem
penilaian kinerja. Perusahaan umumnya menggunakan sistem penilaian kinerja
tradision al yang rnenggun akan ukuran-ukuran finansial. Tetapi penilaian kin erja tradisional ini memiliki beberapa kelernahan, yaitu rnenggunakan data-data historis serta menggunakan ukuran-ukuran seperti varians dan ROl yang dapat
menyesatkan penggunanya. Karena kelemahan-ke1emahan pada sistem tradisional
tersebut maka dibuatlah sistern penilaian kinerja operasional. Sistern penilaian
kinerja operasional sudah lebih baik dibandingkan sistern tradisional karena
menggunakan data-data yang sifatnya Iebih current, data-data yang dapat diperoleh
dari aktivitas sehani-hani perusahaan.
Menurut Kaplan dan Norton tidak ada satu ukuran pun yang dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai kinerja perusahaan. Karena itu dibutuhkan balanced scorecard. Balanced scorecard memungkinkan manajer
melihat usahanya dari empat perspektif pentmg, yaitu perspektif pelanggan,
internal, inovasi dan belajar, serta perspektif finansial. Selain itu balanced
scorecard juga dapat menghindarkan terja dinya suboptimisasi."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S18748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Ronald Hasudungan
"Untuk meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas BUMN, diperlukan kualitas sumberdaya manusia yang tinggi. Dan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam perusahaan dibutuhkan suatu sistem yang mendukung peningkatan kinerja dan produktivitas. Salah satu sistem yang memacu peningkatan kinerja dan produktivitas pegawai adalah sistem kompensasi yang mengkaitkan kinerja dengan balas jasa (Merit System). Dalam sistem ini, dibutuhkan penilaian prestasi pegawai yang akurat. Untuk menilai prestasi pegawai dengan tepat, dibutuhkan sistem penilaian karya (Performance Appraisal) yang tepat pula. Untuk menelaah sistem penilaian karya, kita dapat melihat dari terbuka atau tertutupnya sistem, desain dan metode yang digunakan, serta pola hubungan orang-orang yang terlibat didalamnya. Dalam desain sistem penilaian karya terdapat faktor-faktor penilaian karya. Penelitian ini menelaah pemilihan faktor-faktor penilaian karya yang digunakan dalam sistem penilaian karya PT.(Persero) Asuransi Jasa Indonesia yang diadakan di kantor pusat Jakarta. Kriteria Faktor penilaian karya yang dipakai dalam penelitian ini adalah : relevansi faktor, distorsi dalam penekanan faktor, defisiensi pemilihan faktor, dan kontaminasi antar faktor. Di PT.(Persero) Asuransi Jasa Indonesia, faktor-faktor yang digunakan berbeda-beda untuk tiap tingkat jabatan. Untuk tingkat pelaksana administrasi digunakan 14 faktor penilaian. Untuk tingkat pejabat fungsional digunakan 16 faktor penilaian, untuk tingkat pejabat struktural digunakan 17 faktor penilaian. Masing-masing faktor ditelaah menurut kriteria relevansi, distorsi, defisiensi dan kontaminasi seperti yang telah disebutkan diatas. Kriteria relevansi ditelaah dengan membandingkan faktor-faktor tersebut dengan uraian jabatan. Kriteria distorsi ditelaah dengan menggunakan statistik korelasi antara bobot faktor dan jumlah penilaian. Kriteria defisiensi ditelaah dengan meneliti uraian jabatan, dan kriteria kontaminasi ditelaah dengan menggunakan statistik korelasi antar faktor. Dari hasil penelitian diatas, penulis mengambil kesimpulan dan mengemukakan beberapa saran kepada PT. (Persero) Asuransi Jasa Indonesia. Juga diungkapkan beberapa keterbatasan penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henky Hidayat
"Tesis ini membahas sistem penilaian kinerja di PT. Epson Indonesia yang masih dijalankan pada saat tesis ini dibuat dan selesai dikerjakan. PT Epson Indonesia adalah kantor penjualan dan pemasaran seluruh produk merk EPSON di seluruh area Indonesia dan berfungsi sebagai representasi kantor pusat Seiko-Epson Corporation di Jepang.saat ini PT Epson Indonesia menggunakan PDCA (Plan, Do, Check, and Action) dan WRD (Working-Related Dimensions) sebagai alat ukur kinerja karyawan. Untuk selanjutnya, akan digunakan KPI (Key Performance Index) dari Hay Consultant sebagai alat evaluasi kinerja karyawan.
Fokus penelitian adalah menganalisa mengenai standar penilaian kinerja yang berkaitan dengan kemampuan/kompetensi karyawan dan efektifitas pemberian umpan balik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan menggunakan kerangka teori melalui pendekatan peningkatan kompetensi bagi karyawan dan pentingnya penilaian secara adil bagi karyawan. Diakui bahwa penelitian ini masih harus dilanjutkan terutama mengenai sistem penilaian kinerja berdasarkan sistem yang mengadopsi dari Hay Consultant.
Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa masih terdapat kerancuan mengenai standar penilaian yang diberikan sehingga porsi terjadinya subyektifitas dalam penilaian atasan terhadap bawahannya masih besar. Selain itu belum semua atasan memberikan umpan balik kepada bawahannya secara efektif bahkan ada yang sama sekali tidak memberikan umpan-balik yang bisa dijadikan patokan bagi bawahan untuk melakukan peningkatan kinerjanya. Dari hasil penelitian, disarankan perlu adanya standar penilaian kompetensi terutama dalam penilaian untuk kompetensi yang bersifat Kompetensi Inti (Core Competencies); melakukan pemberian umpan-balik yang efektif yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi karyawan.

This thesis discusses the system performance in PT. Epson Indonesia that is still running at the time of this thesis is made and finished. PT Indonesia Epson is a sales and marketing offices throughout EPSON brand products in all areas and functions as a representation office Seiko-Epson Corporation in Japan. PT. Epson Indonesia is using PDCA (Plan, Do, Check, and Action) and the WRD (Working -Related Dimensions) as a means of measuring the performance of employees. For more, will be used KPI (Key Performance Index) from the Hay Consultant as employee performance evaluation tool.
The focus of research is to analyze the performance assessment standards relating to the ability / competence and effectiveness of employee feedback. This research is a qualitative research design with descriptive and theoretical framework through increased competency for employees and the importance of fair assessment for the employees. Recognized that this research still must be followed, especially on the performance assessment system based on the Hay system of Consultant.
Based on the research results found that there is still confusion about the standards of assessments so that the subjective portion of a given superior in the assessment of the subordinates are still large. In addition, not all supervisors to provide feedback to subordinates effectively even have a whole does not provide feedback that can be used as benchmarks for the subordinate to perform the increased performance. From the results of the research, suggested the need to assess the competency standards, especially in the assessment of competence for Core Competency (Core Competencies); make the feedback effective that aims to increase employee competence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T 25829
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Budi Rahayu Hariyadi
"Tugas akhir ini mengemukakan usulan perbaikan sistem kinerja (performance appraisal) karyawan dari sebuah perusahaan penyedia jasa profesional (professional service firm = PSF) di bidang akuntansi publik dan konsultasi perpajakan.
SunshineValley Jakarta merupakan berafiliasi kepada SunshineValley Global, sebuah perusahaan penyedia jasa profesional yang terdapat di 144 negara dan mempunyai Iebih dari 120 ribu karyawan. Di tingkat nasional SunshineValley Jakarta menduduki tempat kedua paling besar dari perusahaan sejenis dengan total karyawan 700 orang.
Sumber daya manusia menjadi tulang punggung PSF karena itu sistem pengelolaan sumber daya manusia ternasuk sistem penilaian kinerja (performance appraisal system) menjadi perhatian utama dari manajemen.
SunshineValley telah menerapkan sistem penilaian kinerja secara online yang berlaku untuk seluruh jajaran karyawan. Kekuatan dari sistem ini terletak pada kesederhanaannya. Namun demikian, kesederhanaan sistem perlu diimbangi dengan penjelasan yang komprehensif tentang semua fitur dan fasilitas yang disediakan oleh sistem. Berdasarkan pengamatan penulis, penjelasan komprehensif yang juga ramah pengguna (user-friendly) belum mendukung penggunaan sistem ini.
Penulis mengusulkan pembuatan panduan komprehensif tercetak dan penyelenggaraan sesi¬sesi sosialisasi sistem. Mengingat beragamnya kepakaran dan jenjang status karyawan di SunshineValley Jakarta, penulis menyarankan agar membuat panduan komprehensif tercetak untuk kelompok associates yaitu kelompok yang baru saja bergabung dengan SunshineValley Jakarta dengan masa kerja 0 sampai dengan 5 tahun. Dasar pemikiran dari pemilihan kelompok ini adalah agar sejak awal para karyawan di SunshineValley memahami sepenuhnya proses penilaian kinerja sehingga jika masanya tiba bagi mereka untuk menjadi penilai, diharapkan mereka akan menjadi penilai yang objektif dan fair.
Program sosialisasi dan pengenalan sistem dengan dukungan panduan komprehensif tercetak perlu diselenggarakan segera.

This final paper is to propose some improvements for the employee performance appraisal system of a professional service firm that gives accounting and taxation services.
SunshineValley Jakarta is affiliated to SunshineValley Global, a global professional service firm that has offices in 144 countries and has over 120 employees. Nationally, SunshineValley Jakarta is the second biggest among similar firms, having 700 employees in total.
Human resource is the backbone of a professional service firm which makes human resource management including performance appraisal system ultimately important.
SunshineValley has already implemented an online performance appraisal system that applies for all staff. The system' strength lies on its simplicity. However, it is thought that simplicity should be balanced with comprehensive guidance on how to utilise all features and facilities provided by the system. Based on the writer's observation, the system has not yet been supported with a comprehensive guideline that is also expected to be user-friendly.
The writer proposes the making of comprehensive printed guide, and socialisation sessions on how to utilise and use the system. Because of the variety of expertise and level status of staff in SunshineValley Jakarta, the writer proposes to prepare a printed guide for associates, a group of staff who have just joined the firm with 0 to 5 years of length of service. It is expected that from the very beginning of their career with Sunshine Valley they have to fully understand the process of the performance appraisal so that when the time comes for them as the appraisers, they would become fair and objective appraisers.
The socialization and introductory sessions supported by a comprehensive, printed system guide has to be done very soon.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Saptari
"Penelitian ini berfokus pada "Hubungan Antara Sikap Terhadap Penilaian Kinerja Dan Motivasi Kerja Pada Perawat Pelaksana di Rumah Sakit X". Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang bersifat non-eksperimental dengan disain analisis korelasional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 191 orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua alat ukur yaitu skala pengukuran "Sikap Terhadap Penilaian Kinerja" dan alat ukur "Motivasi Kerja". Analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif dan korelasi Pearson's Product Moment.
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar perawat pelaksana di rumah sakit X memiliki sikap yang positif terhadap penilaian kinerja artinya mendukung terhadap penilaian kinerja meskipun berada pada rentang positif yang lemah (59-79). Motivasi kerja sebagian besar perawat pelaksana di rumah sakit X tergolong cukup artinya mempunyai semangat bekerja yang cukup dan bekerja secara efektif. Hubungan antara "Sikap Terhadap Penilaian Kinerja" dan "Motivasi Kerja" pada perawat pelaksana di rumah sakit X menunjukan adanya hubungan yang signifikan.
Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan dimana akan lebih baik lagi apabila dilakukan pada beberapa rumah sakit di Jakarta, sebaiknya penelitian dilihat juga per-unit, sebaiknya alat ukur "Sikap Terhadap Penilaian Kinerja" dan "Motivasi Kerja" diuji kembali terhadap sampel yang lebih besar.

This research focus on "Relationship Between Attitude to Performance Appraisal and Work Motivation of The Nursing Staff at X Hospital". This research belongs to quantitative especially non-experiment with correlation analysis. Sample for this research is 191 person and using purposive sampling. I used two measurement for data collection, there are measurement scale for attitude to performance appraisal and the other one is work motivation. Statistic descriptive technique and correlation Pearson's Product moment there are for data analysis.
Conclusion from this research is majority of nursing staff at the X hospital have a positive attitude to performance appraisal, it means their give support to performance appraisal even though the range is low (59-79). A lot of nurse have enough work motivation for doing an effective job. They have significant relationship between performance appraisal and work motivation.
This research still needed further research where it could be better doing at many hospital in Jakarta, and research will be better if doing at each department. The measurement will be better if the sample bigger."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>