Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Suci Parama Susan
"Mengingat pentingnya kinerja dalam mencapai tujuan organisasi, saat ini hampir di setiap organisasi menggalakan sistem manajemen kinerja. Sistem ini merupakan sebuah siklus yang terdiri dari perencanaan, pemantauan, dan penilaian kinerja. Dari ketiganya, penilaian kinerja merupakan tahapan yang paling penting karena di sini sistem dinilai apakah telah berhasil atau gagal dalam mencapai tujuan organisasi. Sayangnya, bagian ini terkadang tidak berjalan dengan baik. Hasil penilaian kinerja sering tidak sesuai dengan harapan karyawan. Akibatnya, karyawan mengalami penurunan motivasi kerja, komitmen organisasi, perasaan tidak puas, dan penurunan usaha.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana atribusi karyawan terhadap hasil penilaian kinerja. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja karyawan. Atribusi akan diteliti berdasarkan tiga dimensi yang diajukan Weiner, yakni kausalitas, stabilitas, dan kontrol.
Penelitian ini dilakukan pada 75 karyawan sebuah maskapai penerbangan nasional. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah crosstab-chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa atribusi karyawan yang mendapat nilai tinggi adalah internal, menetap, dan dapat dikontrol, sedangkan atribusi karyawan yang mendapat nilai rendah adalah eksternal, berubah, dan tidak dapat dikontrol.
Peneliti menyarankan beberapa hal yang sebaiknya dilakukan atasan terkait penilaian kinerja. Di samping itu, terdapat saran praktis bagi pihak SDM dalam memperbaiki dan mempertahankan kinerja karyawan.

Performance is an important thing in achieving organizational goals. That`s why today, almost in every organization have performance management system. It`s a cycle that consists of planning, monitoring, and performance appraisal. From all the components, performance appraisal is the most important step. Unfortunately, there are many problems in performance appraisal. The result of performance appraisal is often far from employees` hope. Consequently, employees will suffer a decrease in work motivation, organizational commitment, work effort, and dissatisfaction. Such phenomena can be explained through attribution point of view.
The aim of this study is to explore attribution toward performance appraisal result on employees. From this study, some suggestions to improve employees` performance are expected. Attribution will be studied based on three dimensions from Weiner, that is, causality, stability, and controllability.
The respondent of this study is 75 employees. The statistical method used is crosstab-chi square. The results show that attributions toward performance appraisal on higher scoring employees are internal, stable, and controllable. On the other hand, attributions toward performance appraisal on lower scoring employees are external, unstable, and uncontrollable.
The researcher suggests what rater should be done before, during, and after performance appraisal. Furthermore, there are few practical suggestions for HRM in improving employees` performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rise Milianti
"Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh faktor-faktor motivasi terhadap hasil penilaian kinerja sales force tahun 2006 yang menurut data terakhir yang diperoleh dari Departemen Personalia mengalami penurunan dibanding dengan hasil penilaian kinerja sebelumnya.
Ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang yaitu faktor motivator yang biasa juga disebut dengan faktor intrinsik yang terdiri dari faktor achievement, recognition, the work itself responsibilities dan advancement serta faktor Hygiene yang disebut juga dengan faktor ekstrinsik yang meliputi gaji, keamanan kerja, pendidikan, kondisi kerja, hubungan kerja, dan tersedianya fasilitas pendukung.
Metode penelitian utama yang digunakan adalah metode survey deskriptif yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner. Populasi yang dipilih adalah seluruh sales person di Departemen Sales & Marketing sebanyak 87 karyawan yang keseluruhnya dijadikan sampel penelitian. Teknik pengumpulan data untuk variabel faktor-faktor motivasi dengan menggunakan kuesioner, sedangkan untuk data kinerja menggunakan hasil penilaian kinerja tahun 2006.
Analisa data menggunakan alat statistik korelasi Spearman Rho dengan meznanfaatkan program SPSS untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y. Hasil penelitian menemukan bahwa 52 karyawan atau 59.8% memiliki motivasi yang rendah sedangkan untuk hash penilaian kinerja, 43 karyawan atau 49.4% memiliki kinerja yang tidak maksimal. Penelitian menemukan bahwa besarnya kontribusi faktor-faktor motivasi terhadap kinerja sales person adalah R2 x 100% > 0.6142 x 100% 37.7%.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa temyata jumlah karyawan yang memiliki tingkat motivasi dan kinerja rendah sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena mereka tidak termotivasi dengan balk oleh atasan mereka. Karena tingkat motivasi rendah maka hal ini berdampak pada rendahnya kinerja mereka juga. Faktor motivasi memberikan kontribusi 37.7% terhadap hasil penilaian kinerja mereka. Artinya semakin baik mereka termotivasi maka kinerja mereka akan semakin tinggi juga. Atas dasar tersebut diusulkan agar pihak manajemen sudah waktunya memberikan perhatian terhadap masalah ini. Peran atasan sangat besar dalam upaya memotivasi bawahan. Untuk itu sebagai atasan hendaknya mereka Iebih dapat menyelami dan memahami karakter bawahannya sehingga akan ditemukan suatu titik yang menjadi tempat bertemunya keinginan atasan dan bawahan.

The main purpose of the research is to measure the affection between motivation factors toward sales person performance appraisal result that was held in January 2006, according to the information from Personnel Department there is a decreasing of their performance.
By using Frederick Herzberg theory that said there was two factors affected someone's motivation: 1) motivator factors content achievement, recognition, the work itself, responsibility and advancement. 2) Hygiene factors content salary, working safety, education, working environment and facilities.
The research method that is used is survey descriptive method, a method takes the sample from a population by using questioner (Singarimbun, 1987:3). Population is all sales person who wok in Sales & Marketing Department amount 87 people that will be taken as the research sal-Tel. For motivation factors, to get data it will use questioner and for the performance appraisal, it will use performance appraisal result of sales person in 2006. Data analysis uses statistic tool Spearman Rho correlation and will be counted by SPSS program to analyze variables.
The result of the research found that 52 employees or 59.8% have low motivation and 43 employees or 49.4% have low performance. Research also found there is a strong correlation between dependent and independent variables. Spearman Rho correlation is 0.614 and motivation factors contributed 37.7% toward sales person performance appraisal.
It is concluded that there are still many employees who have low motivation and performance. It is caused by the lack of motivation from their managers. Motivation factors gave big enough contribution to the performance appraisal. It means that if they are motivated well, they will give good contribution of their performance in work.
It was suggested to managers that it is about the time to give much attention to this problems. Manager should be able to motivate their employees, to know what they want and what they do so that if they can work together they will get win-win solution in working environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matondang, Lucia Marchy
"Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari persepsi keadilan distributif, persepsi keadilan interaksional, persepsi keadilan prosedural dan persepsi akurasi sistem penilaian kinerja terhadap kepuasan karyawan atas sistem penilaian kinerja di PT. XYZ. Data dikumpulkan dari 103 orang responden yang diambil dari PT. XYZ, dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling, dan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk elektronik atau dikenal dengan nama Google Docs.
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam menguji pengaruh antara persepsi keadilan distributif, persepsi keadilan interaksional, persepsi keadilan prosedural dan persepsi akurasi terhadap kepuasan karyawan atas sistem penilaian kinerja, yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 20.
Hasil penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) persepsi keadilan distributif, persepsi keadilan interaksional, persepsi keadilan prosedural dan persepsi akurasi berpengaruh signifikan secara bersamaan terhadap kepuasan karyawan atas sistem penilaian kinerja karyawan PT. XYZ, (2) Pada tingkat kepercayaan 95%, persepsi akurasi memiliki pengaruh yang paling signifikan, (3) Pada tingkat kepercayaan 90%, persepsi keadilan interaksional dan persepsi akurasi memiliki pengaruh yang paling signifik.

The purpose of this research is to know the influence of the perception of distributive justice, interactional justice, procedural justice and accuracy of performance appraisal system on employee satisfaction of performance appraisal system in PT. XYZ. The data collected from 103 the respondents which taken from PT. XYZ, using purposive sampling method and the datas were collected by using the questionnaire form from Google Docs.
Multiple linier regression analysis which use in this research to know the influence between perception of distributive justice, interactional justice, procedural justice and accuracy of performance appraisal system on employee satisfaction of performance appraisal system that processed using the program SPSS version 20.
The results of the study showed the following result: (1), distributive justice, interactional justice, procedural justice and accuracy have a significant effect simultaneously on employee satisfaction on the performance appraisal system in PT. XYZ, (2) At the level of confidence level of 95%, perception of accuracy has a significant influence on the employee satisfaction, (3) At the level of confidence level of 90%, perception of interactional justice and perception of accuracy had the a significant influence on the employee satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Eka Gonda Sukmana
"Persoalan penilaian kinerja secara tradisional sering dipandang oleh perusahaan sebagai sekedar persoalan pengukuran. Penelitian terdahulu yang mendukung pandangan ini umumnya memusatkan perhatiannya pada topik pengembangan skala, bentuk-bentuk skala atau bagaimana mengurangi bias penifai dan alat ukur (Murphy & Cleveland, 1991). Walaupun sistem penilaian kinerja umumnya telah diperhitungkan indeks reliabilitas dan validitasnya, sekarang ini perlu ditambahkan lagi mengenai reaksi terhadap penilaian kinerja bagi yang menggunakannya dan ini merupakan hal penting untuk kesuksesan penetapan dan kelangsungan penilaian kinerja itu sendiri (Hedge and Teachout, 2000). Dengan demikian penilaian kinerja saat ini orientasinya sudah bukan lagi pada pengukuran, tetapi lebih pada perspektif ilmu sosial - psikologis. Pandangan penilaian kinerja kini lebih ditujukan kepada proses sosial dan komunikasi, bukan sekedar pada alat pengukurannya saja.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelaksanaan penilaian kinerja terhadap reaksi karyawan khususnya Pegawai Muda Direktorat Pengawasan Bank di Bank Indonesia. Pelaksanaan penilaian kinerja ditinjau dari tiga kriteria yaitu keterlibatan karyawan terhadap penetapan target, diskusi dalam penilaian kinerja dan tindak lanjut terhadap hasil penilaian. Reaksi karyawan dilihat dari keyakinan karyawan akan manfaat penilaian dan kepuasan terhadap hasil penilaian (Ed Snape dkk, 1998; Lee & Son, 1998). Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows v 11.0. Berdasarkan penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara ketiga variabel babas (penetapan sasaranltarget kinerja, diskusi penilaian kinerja dan tindak lanjut hasil penilaian kinerja) dengan dua variabel tergantung (keyakinan akan manfaat penilaian dan kepuasan terhadap hasil penilaian kinerja). Semakin jelas target yang ada, semakin mendalam diskusi yang dilakukan, dan semakin jelas tindak lanjut yang diberikan, maka reaksi karyawan semakin positif terhadap pelaksanaan penilaian kinerja ini. Dengan demikian karyawan semakin merasa yakin akan manfaat penilaian dan ini juga ternyata dapat meningkatkan kepuasan karyawan akan penilaian tersebut. Secara umum dari hasil penelitian ini karyawan di Direktorat Pengawasan Bank sudah memahami pelaksanaan penilaian kinerja, menerima adanya proses penilaian dan merasakan adanya tindak lanjut dari hasil penilaian kinerja. Hal ini tercermin pada hasil korelasi yang signifikan antara pelaksanaan penilaian kinerja dengan reaksi karyawan dalam bentuk keyakinan akan manfaat penilaian dan kepuasan terhadap hasil penilaian kinerja.

Traditionally, performance appraisal is attempted by companies only as a matter of measurement. Previous researches, which support this paradigm, generally concern (focussed) on scale development, scale forms, or how to reduce bias by appraiser and measurement tools (Murphy and Cleveland, 1991). Even though performance evaluation system generally has taken into account on the realibility index and validity, for the present the user reaction on performance evaluation is important to be considered towards the successful of implementation and continuity of the evaluation (Hedge and Teachout, 2000). Therefore currently performance evaluation is no longer measure -oriented, but more concerned on social-psychology perspective. The current paradigm is focusing on social and communication process rather than measurement tools.
The objective of the research is to figure out the influence of implementation of performance evaluation toward the reaction on employees' reactions, especially, Junior Employees in Directorate of Banking Supervision in Bank Indonesia. The implementation perceived from three criteria, i.e. involvement of employee on goal (target) setting, discussion on performance evaluation and follow up of the evaluation result. Employees' reactions can be seen from their confidence on benefit of the evaluation and satisfaction on evaluation result (Ed Snape, 1998; Lee & Son, 1998). Then, the obtained data is processed by Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows v 11.0. The result of the research found the positive and significant correlation between three independent variables (goal setting, discussion on performance evaluation and follow up of the evaluation result) and two dependent variables (confidence on benefit of the evaluation and satisfaction on evaluation result). The more detail the target, the deeper discussion. The better the follow up the evaluation result, the more positive the employee reaction on the evaluation. Therefore, employee will be more confident on benefit of the evaluation and satisfy on the result of the evaluation. Generally, the result of the research is the employee in Directorate of Banking Supervision has understand about implementation of the performance evaluation, accept the evaluation process and feel the follow up of the evaluation. It is represented by significant correlation result between implementation of performance evaluation and employee reaction in confidence on benefit of evaluation and satisfaction on evaluation result.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Rurumingratni
"Praktik manajemen sumber daya manusia (SDM) dan kepemimpinan transformasional dapat meningkatkan keterikatan kerja karyawan. Keterikatan kerja membuat karyawan bersemangat dalam bekerja, berkonsentrasi tinggi dan menyatu dalam pekerjaannya. Mereka tidak memikirkan untuk meninggalkan organisasi karena sudah merasa puas dan terikat dengan pekerjaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari kepuasan terhadap pelatihan, kepuasan terhadap penilaian kinerja, kepuasan terhadap pembayaran gaji, dan kepemimpinan transformasional terhadap turnover intention karyawan perusahaan makanan dan minuman (food & beverage) di Indonesia dengan dimediasi oleh keterikatan kerja. Studi ini menguji teori turnover intention yang mengatakan adanya pengaruh dari kepuasan terhadap praktik manajemen SDM dan kepemimpinan transformasional terhadap keterikatan kerja dan keinginan karyawan untuk meninggalkan organisasi. Penelitian ini menggunakan metodologi berbasis survey dengan 39 item kuesioner dan penilaian menggunakan lima poin skala Likert. Data 160 orang responden dianalisis menggunakan teknik partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan kepuasan terhadap penilaian kinerja, kepuasan terhadap pembayaran gaji, dan kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keterikatan kerja. Namun tidak cukup bukti adanya pengaruh kepuasan terhadap pelatihan terhadap keterikatan kerja, dan hubungan antara keterikatan kerja dengan turnover intention. Selain itu, tidak ditemukan cukup bukti adanya pengaruh kepuasan terhadap pelatihan, kepuasan terhadap penilaian kinerja, kepuasan terhadap pembayaran gaji, dan kepemimpinan transformasional terhadap turnover intention karyawan dengan di mediasi oleh keterikatan kerja. Selain memberikan kontribusi penting terhadap literatur keterikatan kerja dan turnover intention, temuan ini juga memberi wawasan baru bagi perusahaan dalam mengembangkan praktik manajemen SDM dan kepemimpinan transformasional untuk meningkatkan keterikatan kerja.

Human resource management (HRM) practices and transformational leadership can increase employees’ work engagement. Employees who are engaged at work are enthusiastic, intensely focused, and fully involved in their job. They do not think about leaving the organization because they are satisfied and engaged to their jobs. The purpose of this study was to examine the effect of training satisfaction, performance appraisal satisfaction, pay satisfaction, and transformational leadership on the turnover intention of employees of food and beverage companies in Indonesia mediated by work engagement. This study examines the theory of turnover intention which states that there is an influence of satisfaction on HRM practices and transformational leadership style on work engagement and employees’ intention to leave the organization. This study used a survey-based methodology with 39 questionnaire items and a five-point Likert scale. The data of 160 respondents were analyzed using the partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) technique. The results showed that performance appraisal satisfaction, pay satisfaction, and transformational leadership had a positive and significant effect on job involvement. However, there is insufficient evidence on the effect of training satisfaction on work engagement, and the relationship between work engagement and turnover intention. In addition, there is insufficient evidence to find the effect of training satisfaction, performance appraisal satisfaction, pay satisfaction, and transformational leadership on employee turnover intention mediated by work engagement. In addition to making an important contribution to the literature on work engagement and turnover intention, these findings also provide new insights for companies in developing HRM practices and transformational leadership styles to enhance work engagement."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridhawan Akbar
"Skripsi ini bertujuan untuk melihat bagaimana pelaksanaan penilaian kinerja DAPENBI (Dana Pensiun Bank Indonesia), dimana penulis melakukan riset untuk mencari permasalahan yang ada dalam sistem penilaian kinerja karyawan DAPENBI. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sistem penilaian kinerja karyawan DAPENBI, dan mengetahui apa yang menjadi hambatan dalam pelaksanaannya. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif, dimana dalam penggalian data penulis melakukan wawancara kepada karyawan yang terkait dalam pelaksanaan kinerja karyawan. Skripsi ini berhasil menemukan sebuah inti permasalahan, bahwa dalam pelaksanaan sistem penilaian kinerja DAPENBI masih dilakukan secara subyektif. Penilaian Subyektif dikarenakan oleh intervensi atasan terhadap penilaian karyawan, hal lain penilaian subyektif tersebut dikarenakan oleh formulir penilaian kinerja yang tidak tepat sasarahan. Sehingga memberi pengaruh yang signifikan terhadap motivasi dan kinerja karyawan pada DAPENBI.

This undergraduate thesis aims to describe the implementation of the performance appraisal at DAPENBI (Bank Indonesia Pension Fund), where the author conducted research to find out the problems that exist within the Performance Appraisal System of DAPENBI. The method use the descriptive qualitative method, in which the authors conducted interviews extracting data relating to employees in the implementation of employee performance. The researcher managed to find a core problem, that in the implementation of the performance appraisal system DAPENBI still done subjectively. Subjective assessment due to the intervention of the assessment employee supervisor, other things due to the subjective assessment of the performance appraisal form are improper. This gives significant influence on the motivation and performance of employees in DAPENBI."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angeline Melinda Primasari
"Tesis ini merupakan hasil analisis dari kegiatan business coaching melalui proses observasi dan wawancara terhadap pemilik UKM ABC yang bergerak di bidang usaha bengkel. Berdasarkan pemetaan terhadap kondisi UKM terdapat beberapa gap antara kondisi aktual yang terjadi dengan kondisi ideal yang diharapkan, salah satunya mengenai indikator kinerja karyawan yang belum terukur secara kuantitatif. Perlunya penilaian kinerja karyawan berbasis Key Performance Indicator KPI individu merupakan usulan yang diajukan kepada Bengkel ABC.

This thesis is the result of analysis of business coaching activities through observation and interviews with SMEs ABC owners which engaged in the car service workshop business. Based on the mapping of the condition of SMEs there is some gap between the actual conditions that occur with ideal conditions expected, one of that is the indicators of the performance of employees who have not quantifiable. The need for performance appraisal based on Individual Key Performance Indicator KPI was a proposal submitted to Workshop ABC."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Maryanti Indah Lestari
"Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis dalam upaya memberikan usulan rancangan sistem penilaian kinerja r' manajemen unjuk kerja yang efektif bagi PT. X. Hal ini sebagai upaya untuk membuat sistem penilaian kinerja/manajemen unjuk kerja yang bukan berfungsi sebagai administratif atau formalitas semata. Teori yang dirujuk sebagai dasar dalam pembuatan rancangan sistem penilaian kinerja/manajemen unjuk kerja yang efektif adalah teori performance appraisal atau penilaian kinerja, dan teori analisis jabatan.
Permasalahan yang timbul bahwa performance appraisal atau penilaian kinerja hanya bagian dari kewajiban administratif akibatnya tidak bermakna secara organisasional dan secara individual, padahal tujuan penilaian kinerja bukan hanya untuk meningkatkan kinerja, tetapi juga terfokus pada tujuan strategik dan pengembangan serta berfungsi sebagai sumber informasi bagi manajemen untuk menjalankan kebijakan promosi atau pelatihan. Karena terlalu panjangnya waktu pemantauan yang dijalankan yaitu 3 (tiga) kali dalam satu tahun.
Performance appraisal atau penilaian kinerja sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, Cascio (2003) mengatakan proses performance appraisal atau penilaian kinerja mencakup tiga elemen, yaitu (1) mendefinisikan kinerja,(fl) memfasilitasi kinerja (3) mendorong kinerja Sedangkan Topchic (dalam Riani Tiurlina) sistem ini merupakan perputaran dari tiga elemen, yaitu perencanaan, pemantauan dan penilaian. Senada dengan hal itu Alwi (2001) mengatakan bahwa proses performance appraisal atau penilaian kinerja secara fundamental meliputi tiga kegiatan, yaitu : identifikasi (identification), pengukuran (measurement), dan pengelolaan (management). Berdasarkan ketiga teori diatas dapat diperoleh gambaran bahwa menciptakan performance appraisal atau penilaian kinerja yang bermanfaat dan efektif di seluruh organisasi tidaklah mudah.
Oleh karena itu, dianggap perlu dirancang suatu sistem performance appraisal atau penilaian kinerja yang efektif bagi PT.X. Agar sistem PKlK ini dapat berjalan dengan efektif maka perlu diperhatikan beberapa hal yaitu waktu penilaian, alat penilaian, waktu pelaporan hasil PK/MUK, perhitungan dan kategori total nilai unjuk kerja karyawan, dasar usulan kenaikan berkala dan diterapkannya buku catatan harian kerja harian (logs book) bagi setiap karyawan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Indriyani Darsono
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh program coaching pada atasan terhadap peningkatan organizational justice dan kepuasan kerja pada bawahan PT. XXY. Karyawan mempersepsikan dirinya mendapat perlakuan yang fair di tempat kerja akan merasa lebih puas dengan pekerjaannya dan akan lebih termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik. Penelitian terhadap 20 karyawan PT. XXY dengan alat ukur adaptasi dari organizational justice (Moorman, 1991) dan kepuasan kerja (Spector, 1997) menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari organizational justice terhadap kepuasan kerja yaitu sebesar 50,4% (los=0.01) Merujuk pada hasil tersebut maka dilakukan intervensi untuk meningkatkan organizational justice dan kepuasan kerja melalui program coaching penilaian kinerja pada perusahaan. Hasil intervensi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor pada organizational justice dan kepuasan kerja saat sebelum dan sesudah intervensi. Dengan demikian maka organisasi perlu melakukan beberapa hal diantaranya penilaian kerja secara berkala, melakukan pembenahan terhadap beberapa sistem terkait reward, memberikan training terhadap karyawan.

This study aims to see the effect of performance appraisal?s coaching program for supervisor to enhance organizational justice and job satisfaction toward subordinates at head office of PT. XXY. Employees who perceived themselves as being treated fairly, will be more likely to be satisfied with their jobs and motivated to do well. Study of 20 employees of PT. XXY with an instrument adapted of organizational justice (Moorman, 1991) and job satisfaction (Spector, 1997) showed a significant effects of organizational justice on job satisfaction equal to 50.4% (los = 0.01). Furthermore, intervention is given to improve organizational justice and job satisfaction through the performance appraisal?s coaching program. The results indicate that there are differences in intervention scores on organizational justice and job satisfaction before and after intervention. Thus, the organization needs to do several things including periodic performance appraisal, improve reward-related systems and providing training to employees."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30474
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Agusti Kurniawardhani
"Salah satu hal yang mendasari motivasi karyawan adalah persepsi, misalnya persepsi mengenai penilaian kinerja perusahaan. Hasil penilaian kinerja sangat penting karena digunakan untuk berbagai keputusan organisasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh persepsi mengenai penilaian kinerja terhadap motivasi karyawan PT BNI (Persero) Tbk Cabang UI Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 76 orang karyawan office PT BNI (Persero) Tbk Cabang UI Depok baik yang berstatus tetap maupun kontrak, dimana teknik pengambilan sampelnya menggunakan total sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi mengenai penilaian kinerja memiliki pengaruh terhadap motivasi karyawan PT BNI (Persero) Tbk Cabang UI Depok.

One of the things that underlie employee?s motivation is perception, such as perception about company's performance appraisal. The results of performance appraisal is very important because it is used for a variety of organizational decisions. The objective of this research is to analyze the influence of perception about performance appraisal on employee?s motivation at PT BNI (Persero) Tbk on UI Depok branch office. The sample of this research is 76 office employees of PT BNI (Persero) Tbk on UI Depok branch office, both permanent and contractual status, wherein the sample collection technique using total sampling. This research used questionnaire as research instrument and analyzed with simple regression. The result of this research indicate that perception about performance appraisal has an influence on employee?s motivation at PT BNI (Persero) Tbk on UI Depok branch office."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>