Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90723 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sari Nursita
"Pair programming adalah teknik yang dipakai dalam kegiatan membuat program, di mana dua orang akan bekerja berdampingan pada satu komputer untuk membuat satu rancangan, algoritma, kode program, atau kode tes. Penerapan pair programming dapat dinilai melalui tujuh faktor sinergis, yaitu pair pressure, pair negotiation, pair courage, pair review, pair debugging, pair learning dan pair trust.
Penelitian yang dijadikan tugas akhir ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi penerapan pair programming pada kelas yang memberikan tugas pemrograman di Fasilkom UI, agar proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan kepahaman mahasiswa di kelas tersebut dapat meningkat. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Studi kasus dilakukan pada pengerjaan Tugas 2 kuliah Sistem Terdistribusi semester genap 2003/2004. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan wawancara, sedangkan rekomendasi sebagai hasil penelitian diambil dari analisa data selanjutnya. Secara keseluruhan, penerapan pair programming yang diamati dalam penelitian ini ternyata menunjukkan bahwa pair trust dan pair learning merupakan faktor sinergis terkuat sepanjang pengerjaan tugas. Pada kelompok yang nilai pair trust dan pair learning-nya tinggi, ternyata nilai pair courage, pair review, pair negotiation dan pair debugging turut meningkat. Hal ini pada akhirnya membantu meningkatkan pembelajaran (pair learning) mereka. Sedangkan pair pressure pada penelitian ini menurun seiring dengan semakin nyaman dan percayanya seorang subyek terhadap pasangan.
Pada studi kasus ini, penerapan pair programming didukung atau dihambat oleh waktu pengerjaan tugas, kemampuan mengatur jadwal pengerjaan, ketertarikan terhadap topik tugas atau kuliah, jenis dan tingkat kesulitan tugas, serta dukungan dari dosen dan asisten. Selain itu faktor lain yang menghambat atau mendukung pair programming adalah pemilihan pasangan, komunikasi dan komitmen antar pasangan, kepedulian dan kemauan berbagi ilmu, serta sikap yang benar terhadap diri dan ..."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufik Awaludin
"ABSTRACT
Higher education level has such contribution to develop students' understanding and attitude toward environment. In order to do so, a strategy or approach which is applied through an effective teaching model to develop students' awareness on environment is urgently required. Free inquiry Model and Mind Mapping try to create scientific thinking to students and help them develop critical, creative and innovative thinking in order to arise some ideas about the solution for environment problems. CAR is used as the design of the research with aims at finding out more creative and more innovative ways of learning, enhancing learning motivation, seeking the solution of environment problems and to relate the issue with real condition. The research conducted in Biology Study program, Faculty of Teachers Training and Educational Sciences, Pakuan University, 2013-2014 academic year involved the third semester students from class A. Two cycles were conducted during the research and two actions were dealt for each cycle. The findings show that there is an improvement in terms of enthusiasm from 73% in cycle 1 into 84 % in cycle 2. The average score regarding students' understanding about environment pollution is increasingly improved from 69,11 in cycle 1 to 76,56 in cycle 2. It also happens to the students' mastery learning which develops from 66,67% in cycle 1 into 83,33% in cycle 2. Students' ability in solving environment problems in cycle 1 which achieved 69,74 in terms ofd average score and 63,33 % in the area of mastery learning improves in cycle 2 becoming 77,69 and 86,67%."
Bogor: Program Pascasarjana Universitas Pakuan, 2017
370 JPLH 5:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cindilia Susanty
"Perkembangan pusat perbelanjaan seiama beberapa tahun terakhir ini melaju dengan pesat. Pembangunan serta perencanaan pusat perbelanjaan terusmenerus berlangsung di seluruh wilayah Jakarta hingga saat ini dan mengakibatkan menjamumya pusat-pusat perbelanjaan sebagai kawasan komersial di kota. Banyaknya pusat perbelanjaan baru tentunya menimbulkan terjadinya persaingan yang ketat dengan pusat perbelanjaan yang lama maupun antara pusat-pusat perbelanjaan yang baru itu sendiri. Perkembangan ini tentunya tidak lepas dari peran serta para pengembang yang tertarik untuk ikut serta dalam meramaikan bisnis ritel ini. Berbagai macam cars dilakukan oleh pengembang untuk mendapatkan keuntungan pada pusat perbelanjaan. Setiap pusat perbelanjaan yang hadir berusaha menawarkan kelebihan-kelebihan dan konsep-konsep baru yang bertujuan menarik pengunjung demi mendapatkan keuntungannya sebagai area komersial. Pusat perbelanjaan dituntut untuk menjadi sebuah tempat yang menarik, nyaman serta dapat memberikan kepuasan kepada pengunjung agar dapat menjadi pusat perbelanjaan yang sukses dan dapat bertahan menghadapi persaingan. Sedangkan arsitek bertanggung jawab untuk menciptakan kawasan dan ruang yang nyaman bagi pengunjung dan penghuni yang ada di dalamnya. Faktor arsitektural sangat berperan dalam mendukung kesuksesan pada pusat perbelanjaan, tetapi faktor arsitektural bukanlah satu-satunya unsur yang periu diperhatikan untuk mencapai kesuksesan karena pusat perbelanjaan juga berkaitan erat dengan fungsi sosial serta ekonomi. Kerjasama pengembang serta arsitek sangat berperan dalam proses perencanaan pusat perbelanjaan yang akan menentukan kualitas dari pusat perbelanjaan yang akan didirikan. Kualitas pusat perbelanjaan yang terbentuk dari faktor arsitektural dan non-arsitektural tersebut akan membawa pusat perbelanjaan untuk mendapatkan keuntungan dalam perdagangan serta mencapai kesuksesan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Shahnaz
"Penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pembelajaran pada mahasiswa akuntansi, bagaimana mahasiswa Akuntansi FEB UI mendefinisikan arti kesuksesan (tercapainya tujuan intrinsik/ekstrinsik), apakah latar belakang mempengaruhi pendefinisian kesuksesan, bagaimana pembelajaran akuntansi di FEB UI mempengaruhi kepribadian dan kemampuan mahasiswa, dan apakah efektivitas proses pembelajaran mata kuliah wajib akuntansi di FEB UI mempengaruhi kesuksesan mahasiswa.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dan salah satu perumusan masalahnya dianalisis menggunakan uji beda. Hasil dari penelitian ini adalah faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pembelajaran pada mahasiswa akuntansi FEB UI adalah efektivitas pengajar.

This study investigates the factors that influence the success and failure of learning the accounting student, how the student of Accounting FEB UI to define the meaning of success (achievement of the intrinsic/extrinsic), whether the background affects the definition of success, how learning in FEB UI affects personality and the ability of the students, and whether the effectiveness of the learning process compulsory subjects accounting in FEB UI affects student success.
This research is descriptive, and one formulation of the problem is analyzed using different test. Results from this study are the factors that most influence the success and failure of student learning in accounting FEB UI is the effectiveness of teachers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Pranata Wijaya
"Pasar produk perawatan pribadi (personal care) pria semakin berkembang di Indonesia seiring bertambahnya jumlah pria yang memperhatikan penampilan. Fenomena pria metroseksual ini tentunya lebih terasa di kota-kota besar terutama Jakarta. Hal ini membuat para produsen berlomba-lomba meluncurkan berbagai jenis produk perawatan baru yang menarik bagi para pria tersebut. Dalam meluncurkan produk baru seharusnya diperlukan sebuah merek baru. Namun, membangun merek yang benar-benar baru sangatlah mahal dan memiliki risiko kegagalan yang tinggi. Oleh karena itu, salah satu strategi pengembangan merek yang paling disukai adalah perluasan merek. Walaupun pengenalan produk baru dengan strategi perluasan merek sudah biasa dilakukan, namun pada kenyataannya sering terjadi kegagalan. Dengan demikian, memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan perluasan merek sangatlah penting. Sebagai merek produk perawatan pria, Men's Biore dianggap cukup potensial dan menarik untuk diperluas ke kategori lain mengingat pertumbuhan produk perawatan pria terus meningkat akhir-akhir ini. Saat ini Men's Biore, salah satu merek yang dimiliki oleh PT Kao Indonesia, merupakan pemimpin pasar pada kategori sabun pembersih wajah pria di Indonesia. Selain itu, sabun mandi cair dan plester pengangkat komedo juga terdapat pada lini produk Men's Biore. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pendapat konsumen mengenai reputasi merek Men's Biore dan juga kemiripan kategori shampo, deodoran, dan produk penata rambut dengan kategori sabun pembersih wajah Men's Biore. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reputasi merek dan kemiripan kategori terhadap kesuksesan perluasan merek Men's Biore. Yang terakhir, penelitian juga dimaksudkan untuk mengetahui kategori produk yang paling diterima oleh konsumen, jika Men's Biore akan mengeluarkan produk shampo, deodoran, dan produk penata rambut. Dari analisis yang telah dilakukan, reputasi merek Men's Biore secara umum dipersepsi secara positif. Para pengguna Men's Biore memberikan nilai yang secara signifikan lebih baik dibanding pengguna non Men's Biore dalam hal reputasi merek. Kategori shampo dianggap mempunyai asosiasi yang paling mendekati kategori sabun pembersih wajah dibandingkan deodoran dan produk penata rambut, serta dianggap sebagai produk pelengkap yang paling perlu dimiliki oleh pengguna sabun pembersih wajah Men's Biore. Hal ini dapat disebabkan karena shampo dan sabun pembersih wajah sama-sama berfungsi untuk membersihkan, digunakan saat mandi, dan menghasilkan busa. Namun, sebagai produsen, Men's Biore dianggap memiliki kompetensi yang lebih tinggi dalam membuat deodoran dibanding kategori lainnya. Dari hasil analisis regresi, diketahui bahwa semakin tinggi persepsi reputasi merek induk, maka penilaian perluasan merek akan semakin baik. Selain itu, perluasan merek ke kategori yang dianggap lebih mirip dengan kategori merek induk akan lebih diterima oleh konsumen dibandingkan ke kategori yang lebih tidak mirip. Dari hasil analisis evaluasi konsumen, secara konsep produk, merek Men's Biore lebih potensial untuk diperluas ke kategori shampo dibandingkan ke kategori deodoran maupun produk penata rambut. Yang perlu diingat jika Men's Biore benar-benar meluncurkan shampo adalah bahwa sebaiknya dipersiapkan anggaran pemasaran yang sangat besar mengingat kerasnya persaingan di kategori ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23082
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Giannisa Umara
"Jakarta merupakan salah satu dari 10 destinasi yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata untuk pengembangan wisata halal. Maka dari itu, Jakarta memiliki tantangan untuk mengembangkan konsep wisata halal agar dapat menjadi destinasi wisata halal di Indonesia. Oleh karenanya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dan tantangan penerapan dan pengembangan konsep wisata halal di Jakarta. Hal tersebut dilihat dari kesiapan pemerintah DKI Jakarta dalam menerapkan konsep wisata halal serta persepsi masyarakat Jakarta mengenai potensi objek wisata Jakarta untuk dijadikan objek wisata halal. Kesiapan pemerintah diteliti melalui wawancara pakar, sementara persepsi masyarakat diteliti dengan menggunakan survei yang dilakukan dengan menyebar kuesioner. Data primer yang didapat dari wawancara dan survei tersebut diolah dengan menggunakan metode analisis SWOT, Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan regresi logistik. Dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa Jakarta memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan wisata halal, yang antara lain dapat dilihat dari jumlah industri pendukung wisata yang besar dan objek wisata yang ramai wisatawan. Hasil uji CFA menunjukkan bahwa masyarakat memiliki persepsi bahwa objek wisata di Jakarta telah sesuai dengan indikator wisata halal yang ditinjau dari aspek attractions (daya tarik), amenities (fasilitas), dan accessibilites (keterjangkauan). Sedangkan hasil regresi logistik menunjukkan bahwa faktor attractions (daya tarik), agama Islam, usia muda, pendidikan, menikah, jumlah anggota keluarga, frekuensi wisata dan pengeluaran wisata moderat mempengaruhi intensi untuk melakukan wisata halal domestik di Jakarta. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa potensi penerapan konsep wisata halal di Jakarta cukup besar dan dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut diatas.
Berdasarkan hasil penelitian ini, pemerintah diharapkan dapat memanfaatkan potensi ini dengan menambah sosialisasi, meningkatkan daya tarik serta melakukan pemasaran yang tersegmentasi pada kelompok-kelompok potensial  yang telah diidentifikasi tersebut agar Jakarta dapat lebih dikenal sebagai destinasi halal di Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai referensi untuk lebih memahami konsep dan pengembangan wisata halal di Indonesia.

Jakarta is identified by the Ministry of Tourism to be one of 10 destinations for halal tourism development. Hence, Jakarta still has challenges to improve the halal tourism implementation to become the halal destination in Indonesia. This research aims to analyze the potentials of implementing halal tourism concept in Jakarta. These potentials can be seen by the governments readiness and peoples perception towards tourist attractions in Jakarta. Governments readiness was examined through direct interview while the people perception was collected with questionnaires. Data collected through the questionnaires was processed using the SWOT analysis method and Confirmatory Factor Anaysis (CFA) method.
Based on the interview, it can be concluded that Jakara has the potential that can be seen from the large number of industries and tourist attractions. While the result of the CFA method was based on peoples perception, tourist attractions in Jakarta are already fit with the halal tourism indicators based on the attractions, amenities, and accessibilities.
From these results, in can be concluded that Jakarta has a big potential to improve the halal tourism implementation. Therefore, the government needs to take advantage of this potential by adding more socialization and marketing so that Jakarta can be known as a halal destination in Indonesia. This research is also expected to be used as a reference to understand the the concet and the development of halal tourism in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finoli Marta Putri
Jakarta: Pusat Pendidikan Sains, UIN Syarif Hidayatullah, 2015
370 EDU 7:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Alexandra Prihatini
"Sejalan dengan perkembangan bisnis dari waktu ke waktu dan kemajuan peran dalam Manajemen Proyek1 pertumbuhan yang eksponensial1 kesinambungan perusahaan dan tuntutan untuk mencapai keunggulan dalam persaingan yang ketat perlu diupayakan. Berbagai cara dilakukan oleh organisasi perusahaan1 dalam menerapkan metodologi kualitas yang sesuai dengan kebutuhan organisasinya untuk mencapai kinerja yang diinginkan. 6 Sigma sebagai suatu metodologi berbasis statistik yang memerlukan disiplin tinggi, telah banyak membuahkan hasil terutama dalam industri manufaktur.
Perusahaan EPC (engineering, procurement & construction) global yang berdomisili di AS dalam 4 tahun terakhir1 juga mengadopsi metodologi ini untuk memenuhi kebutuhan organisasinya. Pendekatan secara terintegrasi dilakukan antara organisasi fungsional dan organisasi proyeknya/ dimana dengan pemilihan strategi implementasi yang tepat1 seluruh tujuan organisasi akan tercapai. Dalam hal ini adalah tujuan untuk mencapai kepuasan Customer dan kinerja finansialnya yang secara bersamaan dapat pula menghasilkan Learning & Growth dan Internal Process Excellence bagi organisasi tersebut. Pada penelitian ini1 strategi implementasinya ditemukan sebagai model dengan 5 faktor, yaitu Peran Serta Manajemen Puncak, Peningkatan Proses/ Perencanaan Implementasi1 Perilaku (behavior) dan Atribut Organisasi yang selanjutnya diidentifikasikan sebagai faktor-faktor yang sangat menentukan tingkat kesuksesan implementasi 6 Sigma pada organisasi tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T40609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Leadership effectiveness influenced by a lot of factors. Factor perceived in (his research is: leader characteristics, job description, leader caring to employees, leader ability and skill, leader and employee relations, human resource and management support, leader behavior, employee?s effort, position power and external coordination. Objectives of the study are identifying factors which influence leadership effectivity, analyzing employee productivity, and factors which influence employee productivity at PT Bridgestone Tire Indonesia. Base oii research there are three primary factor that form leadership effectivemiess at Production division of PT. Bridgestone Tire of Indonesia that is: leader factor, work condition factor and the emnployee factor. From the three factor that form effectiveness of the leadership, the most factor that have an effect in improving productivity of the employees is the emuployees factor."
650 MAN 3:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>