Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121593 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rima Muliani
"Di perkantoran, karyawan dituntut untuk meneyelesaikan tuntutan pekerjaannnya masing-masing. Biasanya karyawan duduk statis dikursi dengan dimensi tubuh yang bervariasi. Dimensi tubuh manusia terdiri dari bemacam-macam variasi seperti pada dimensi kerangka tubuh, lengan dan kaki. Oleh karena itu kursi kantor harus disesuaikan dengan dimensi tubuh karyawan pada umumnya, agar tidak terjadi kejenuhan kerja yang disebabkan karena dimensi kursi kantor yang tidak sesuai dan menyebabkan rasa sakit dan kelelahan pada tulang-tulang dan otot tubuh. Untuk itu, diperlukan ilmu ergonomi yang berkaitan juga dengan dimensi tubuh manusia yang dikenal sebagai antropometri dengan tujuan apakah kursi kantor yang digunakan oleh karyawan sudah sesuai atau belum.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data antropometri statis duduk dan dimensi kursi yang digunakan serta mengetahui apakah kursi kantor yang digunakan sekarang sudah sesuai dengan data antropometri karyawan di PT. X. Data antropometri statis duduk dan dimensi yang diambil adalah 7 variabel. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan, dengan objek penelitian 35 orang pria dan 30 orang wanita. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan total populasi. Disain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan melakukan studi perbandingan. Sedangkan analisa data yang digunakan adalah analisa univariat. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara mengukur langsung sampel dan dimensi kursi. Instrumen pengumpulan data adalah 1 buah meteran gulung, 1 buah penggaris siku-siku. Sebagai alat bantu, digunakan kursi kayu tanpa sandaran dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm. Sedangkan proses pengolahan data secara komputerisasi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1. Hasil pengukuran 7 variabel antropometri dengan menggunakan 95%ile adalah tinggi bahu duduk, lebar bahu atas, lebar pinggul, panjang dari siku ke ujung jari dan 5%ile terdiri dari panjang dari pantat sampai lutut bagian belakang, tinggi lutut bagian belakang, sedangkan rata-rata yaitu tinggi siku duduk.
2. Ada dua variabel dimensi kursi yang sesuai dengan antropometri tubuh karyawan yaitu: tinggi sandaran lengan, panjang alas tempat duduk. Sedangkan variabeln dimensi kursi yang tidak sesuai dengan dimensi antropometri tubuh karyawan yaitu: tinggi sandaranb punggung, tinggi tempat duduk, lebar sandaran punggung, lebar alas tempat duduk, panjang snadaran lengan. Dari hasil penelitian ini diharapkan bagi pihak manjemen perusahaan dapat menjadi bahan evaluasi bagi PT. X terhadap kursi kantor yang digunakan pada saat ini."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul Munir
"PT. X merupakan gabungan antara perusahaan swasta nasional dan perusahaan Jepang yang bergerak di bidang industri elektronik. Proses produksi PT. X banyak membutuhkan peran manusia terutama dari segi fisik (manual handling) sehingga memungkinkan para karyawan berposisi janggal dalam bekerja yang dapat menyebabkan masalah ergonomi seperti musculoskeletal disorder (MSDs). Laporan tahunan data kesehatan menunjukkan bahwa karyawan yang mengalami muskuloskeletal disorders (MSDs) pada tahun 2006-2007 yaitu sebanyak 289 orang, sehingga didapatkan proporsi pekerja manual handling yang mengalami musculoskeletal disorders adalah sebesar 12,6 %. Hal ini jika tidak diantisipasi dapat mengancam penurunan produktivitas kerja akibat cidera otot, low back pain, dan lain sebagainya.
PT. X memiliki jumlah pekerja departemen Water Pump sebanyak 250 orang yang proses kerjanya terkait dengan manual handling dan tentunya tidak lepas dari masalah MSDs. Data kesehatan karyawan menggambarkan bahwa penyakit musculoskeletal disorder menempati 10 jenis penyakit terbesar yang ada di perusahaan setiap bulannya dan pekerja di departemen water pump termasuk paling sering mengunjungi poliklinik karena masalah muskuloskeletal disorder dibandingkan dengan departemen yang lainnya. Dengan latar belakang inilah maka survai ini dilakukan di departemen water pump. Tujuan survai ini adalah untuk mengetahui pajanan ergonomi manual handling dan keluhan muskuloskeletal pada pekerja departemen water Pump di PT. X tahun 2008 dengan menggunakan kuesioner tools Quick Exposure Check (QEC) dan Nordic Body Map yang sudah dimodifikasi.
Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pajanan ergonomi di group pump final assembling memiliki skor QEC yang paling tinggi diantara yang lain, yaitu dengan rata-rata 86.7%, yang berarti bahwa pada pekerjaan tersebut perlu tindakan Investigasi dan lakukan perubahan segera mungkin. Sedangkan tingkat pajanan ergonomi di group machining motor cashing dan group rotor assembling memiliki skor tinggi, yang berarti bahwa pada pekerjaan tersebut perlu tindakan investigasi dan lakukan perbaikan. Proporsi pekerja terbesar yang memiliki keluhan musculoskeletal terdapat pada group pump final assembling. Sedangkan proporsi yang terkecil pada group machining motor cashing. Bagian tubuh yang sering dikeluhkan pekerja adalah bagian leher sebesar 100%, punggung sebesar 79% dan bahu sebesar 69,7%. Proporsi pekerja terbesar yang memiliki keluhan musculoskeletal terdapat pada usia 50-60 tahun dan masa kerja lebih dari 11 tahun. Sedangkan proporsi yang terkecil pada usia 18-30 tahun dan masa kerja 6- 10 tahun.
Pola keluhan pada ketiga group pekerjaan ini yaitu pada bagian leher dan punggung, ini menggambarkan bahwa pada saat bekerja sering terjadi postur janggal pada daerah tersebut. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistik chi square didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pajanan pergelangan leher, bahu/lengan, pergelangan tangan/tangan dan punggung dengan keluhan pada leher, bahu/lengan, pergelangan tangan/tangan dan punggung (nilai ñ 0.00 < nilai á 0,05).

Company X is an aliance between national private enterprises and Japannese company which active in electronic industry. Production Process at company X requiring many role of man on the task performed, especially from the angle of physical ( manual handling). This task demand enables the dissonant position on employees in working which can cause ergonomic problems such as musculoskeletal disorder ( MSDs). In the year 2006-2007, the annual health report data indicates that there is 289 employees who is experiencing musculoskeletal disorders ( MSDs), this report shows that there is 12,6 % proportion of manual handling worker experiencing from musculoskeletal disorders. This issues if not well anticipated, will be a menace degradation for work productivity as a result from muscular problem such as low back pain and muscle injury.
Company "X" employed 250 workers at water pump department. The task in this department contain great portion of manual handling, resulting a great chance for the worker to have muscular problems. Health data of employee shows that musculoskeletal disorder occupies one of the top 10 list health issue at the company, and the workers at the water pump department is the most frequently visited the clinic caused by muscular disorder rather than workers from other department. Based by this fact, the survey is performed at water pump department. This survey is intended to show the ergonomic exposure level and musculoskeletal complain for the worker at company "X" water pump department in 2008 by using Quick Exposure Check (QEC) and modified Nordic Body Map.
The result from this research shows that the highest ergonomic exposure level with average (86.7%) is at the pump final assembling group task , this means that the task needed further investigation and immediate modification. This similar condition also occur at machining motor chasing group and rotor assembling group. While the highest worker proportion with musculoskeletal complain is the pump final assembling and the smallest complains is the machining motor cashing group. The most complained body part is neck 100%, back 79% and shoulder 69,7%. Most of the worker with musculoskeletal complain age around 50-60 year old, with 10-11 year work time, and least at 18- 30 years old with 6-10 years work time.
Most of The complain body part is the neck and trunk, this finding describe there an awkward posture on the region when the task performed. Based on the analysis using chi square statistic method, shows there is a significant relation between the exposure level on the neck, shoulder/arm, wris/hand and trunk with neck complain, shoulder/arm, wrist/hand and trunk (value p 0.00< value á 0,005).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Buana Yogaswara
"Posisi kerja merupakan titik penentu dalam menganalisis keefektivan dari suatu pekerjaan. Apabila posisi kerja yang dilakukan oleh pekerja sudah baik dan ergonomis maka dapat dipastikan hasil yang diperoleh oleh pekerja tersebut akan baik, akan tetapi bila posisi kerja pada pekerja tersebut salah atau tidak ergonomis maka pekerja tersebut mudah kelelahan dan terjadi kelainan pada bentuk tulang.Penelitian yang dilakukan di PT. X ini bertujuan untuk melihat kondisi kesehatan kerja di PT X dari sisi Antropometri, Desain Alat Kerja, Tempat Kerja pada Kelelahan Pekerja. . Menggunakan analisa univariat dan bivariat, penelitian ini melibatkan 79 orang karyawan pada Divisi Produksi menggunakan teknik sensus. Hasilnya adalah profil antropometri ,desain alat kerja, tempat kerja dan kelelahan pekerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja.

Work position is a determining point in analyzing the effectiveness of a job. If the work position carried out by the worker is good and ergonomic, it can be ascertained that the results obtained by the worker will be good, but if the work position for the worker is wrong or not ergonomic, then the worker is easily fatigued and abnormalities occur in the shape of the bones. at PT. X aims to see the working health conditions at PT X from an anthropometric perspective, work equipment design, work place and worker fatigue. . Using univariate and bivariate analysis, this study involved 79 employees in the Production Division using a census technique. The result is that anthropometric profiles, work tool design, workplace and worker fatigue have a significant effect on improving performance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Prabowo
"Penelitian ini menganalisis aspek ergonomis keran pengambilan sampel di PT. Pupuk Sriwidjaja dalam lingkungan virtual. Pengambilan data gerakan dilakukan dengan Vicon Nexus 1.5.1 dan proses analisis dilakukan dengan Jack 6.1. Metode pendekatan yang digunakan adalah Posture Evaluation Index (PEI) yang mengintegrasikan analisis dari tiga metode : Low Back analysis, Ovako Working Posture Analysis System dan Rapid Upper Limb Assessment. Tujuannya adalah mengevaluasi desain aktual keran pengambilan sampel dan menentukan konfigurasi desain yang paling ergonomis ditinjau dari posisi ketinggian dan jarak keran sampel. Dihasilkan 3 konfigurasi yang akan dianalisis dan dipilih konfigurasi optimal. Hasil penelitian menyarankan desain konfigurasi yang meletakkan posisi keran pada ketinggian 1,3 m dari dasar lantai dan 40 cm jarak keran sampel dengan pelaku kerja yang memiliki nilai index PEI terendah.

This study is analizing the ergonomic aspect of sampling valve in PT. Pupuk Sriwidjaja through virtual environment. Motion capture process using Vicon Nexus 1.5.1 and analizing process using Jack 6.1. Posture Evaluation Index (PEI) is the methode that integrating the result of these three methods : Lower Back Analysis, Ovako Working Posture Analysis System and Rapid Upper Limb Assessment. The objective is to evaluate the sampling valve actual design and determine the most ergonomic configurations that concerns to the height and the distance of sampling valve. It generating 3 configurations that will be analyze and to be selected as the most optimal configuration. The result of this study suggest the configuration design that putting the sampling valve in the 1,3 m of height from the floor and 40 cm of distance from the man, the configuration has the smallest index value of PEI."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1842
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arinanda Utomo
"Proses kerja dengan banyak aktivitas biasanya menggunakan seluruh anggota tubuh dan memerlukan kinerja otot yang maksimal. Proses memproduksi tempe dilakukan secara manual berisiko menimbulkan keluhan gangguan trauma kumulatif (cumulative trauma disorders/CTDs). Penelitian ini dilakukan pada Pekerja Pabrik Rahmat Tempe Di Pancoran Jakarta Selatan Tahun 2011 untuk menilai gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan CTDs. Responden sebanyak seluruh pekerja (10 orang). Tingkat risiko ergonomi dinilai menggunakan metode REBA dan didapatkan tingkat risiko sedang (medium) 8 proses, tinggi (high) 6 proses, kemudian diikuti tingkat risiko sangat tinggi (very high) 2 proses dan tingkat risiko rendah (low) 1 proses dari 17 proses aktivitas pekerjaan yang ada. Pekerja mengeluhkan pegal-pegal pada seluruh bagian tubuh akan tetapi seluruh pekerja mengeluhkan pegal-pegal pada leher, bahu, lengan atas, punggung bagian atas dan pinggang dilihat dari hasil kuesioner nordic body maps. Selain risiko ergonomi, didapatkan juga faktor lain yang memperberat keluhan CTDs seperti proses kerja, dan karakteristik individu yang terdiri dari umur, riwayat penyakit, tingkat pendidikan, masa tubuh, kebiasaan (merokok/tidak merokok), lama bekerja.

The process of working with many activities normally will use the whole body and require maximum muscle performance, so that at the time of the process of producing work that much tempeh is done manually can be at risk of cumulative trauma disorders (CTDs). Therefore, this study conducted at Rahmat Tempe Factory Workers, Pancoran Village, South Jakarta in 2011 to describe the level of ergonomic risk of cumulative trauma disorders and complaints. Respondents of all workers (10 persons). Ergonomic risk level was assessed using the REBA method and obtained the degree of medium risk 8 process, high risk 6 process, very high risk 2 process and the low risk level 1 process of 17 processes the work activities that exist. Workers complained of aches in all parts of the body but all the workers complained of spasm in the neck, shoulders, upper arms, upper back and waist seen from the results of questionnaires nordic body maps. In addition to ergonomic risk, other factors also found that complaints aggravate CTDs such as work processes, and individual characteristics consisting of age, disease history, education level, body mass, habits (smoking / not smoking), work since."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rendi Supiana
"Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor risiko dan keluhan Musculoskeletal Disorders dari pekerja pengguna komputer di Pusdiklat BPS tahun 2014. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat deskriptif dengan desain studi cross sectional. Dari penilaian Rapid Upper Limb Assessment (RULA) didapatkan risiko tinggi dengan skor range 5 hingga 7. Dari sampel penelitian yang berjumlah 40 orang, sebanyak 37 orang memiliki keluhan MSDs, dengan keluhan terbanyak pada leher bagian atas 27 orang (67,5%), leher bagian bawah 24 orang (60%), punggung 26 orang (65%), dan pinggang 21 orang (52,5%). Disarankan adanya program edukasi kesehatan kerja perihal bekerja dengan komputer yang benar, perbaikan desain workstation, dan perlunya istirahat setiap ≤2 jam sekali dari bekerja menggunakan komputer.

This thesis discusses the risk factors and complaints of Musculoskeletal Disorders from workers computer users in Pusdiklat BPS 2014. Study was a descriptive quantitative research with a cross-sectional study design. Assessment from the Rapid Upper Limb Assessment (RULA) scores obtained with the high-risk range 5 to 7. From the sample of 40 people, as many as 37 people have complaints MSDs, with most complaints in the upper neck 27 people (67.5%), lower neck 24 people (60%), back of 26 people (65%), and waist 21 people (52.5%). It is recommended to make health education programs regarding working with the correct use of a computer, workstation design improvements, and need a break every once ≤2 hours of work using a computer."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anselma Basuki,author
"[ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji aspek ergonomis desain pesawat perintis berpenumpang 19 berdasarkan aktivitas egress darurat pilot untuk menghasilkan rekomendasi desain pesawat perintis ergonomis yang mendukung aktivitas egress darurat pilot. Dihasilkan usulan konfigurasi dari pintu darurat, handle di bagian kokpit, serta foot step di bagian kokpit dan di bawah pintu darurat yang akan dianalisis. Pendekatan metode yang digunakan adalah metode digital human modelling dengan sistem penilaian PEI yang mengintegrasikan tiga metode yaitu Low Back Analysis, Ovako Working Posture Analysis System, dan Rapid Upper Limb Assessment. Hasil penelitian ini yaitu usulan konfigurasi desain pintu darurat dengan tinggi 85.24 cm dan lebar 46.64 cm; konfigurasi foot step di bawah pintu darurat dengan ukuran panjang 26.6 cm, lebar 20 cm dan tinggi 10 cm; konfigurasi foot step di bagian luar badan kokpit berukuran panjang 10 cm dan lebar 22 cm; serta didapatkan juga hasil konfigurasi handle terbaik dari sisi ergonomi dengan ukuran tinggi 20 cm dan panjang 10 cm.
ABSTRACT
This research studies the ergonomics aspect 19-Passenger STOL (Short Takeoff and Landing) Utility Aircraft based on activities egress emergency pilot to get the recommendation of an ergonomic aircraft design that supports activities egress emergency pilot according to the Posture Evaluation Index (PEI) result. Researcher proposed configuration tools from emergency exit door, handle in the cockpit, foot step in the cockpit and below the emergency exit door to be analyzed, where the configuration of this tool is able to assist the pilot emergency egress. Posture Evaluation Index (PEI) was an approach that integrated the results of these three analysis methods Lowback Analysis, Ovako Working Posture Analysis System, and Rapid Upper Limb Assessment. This research has some results, they are a configuration of emergency exit door with a height of 85.24 cm and wide of 46.64 cm; a configuration of foot step under the emergency exit door with a length of 26.6 cm, a width of 20 cm and a height of 10 cm; a configuration of foot step outside the cockpit with a length of 10 cm and a width of 22 cm; and also obtained the best results for a configuration of an ergonomic handle is 20 cm in height and a length is 10 cm., This research studies the ergonomics aspect 19-Passenger STOL (Short Takeoff and Landing) Utility Aircraft based on activities egress emergency pilot to get the recommendation of an ergonomic aircraft design that supports activities egress emergency pilot according to the Posture Evaluation Index (PEI) result. Researcher proposed configuration tools from emergency exit door, handle in the cockpit, foot step in the cockpit and below the emergency exit door to be analyzed, where the configuration of this tool is able to assist the pilot emergency egress. Posture Evaluation Index (PEI) was an approach that integrated the results of these three analysis methods Lowback Analysis, Ovako Working Posture Analysis System, and Rapid Upper Limb Assessment. This research has some results, they are a configuration of emergency exit door with a height of 85.24 cm and wide of 46.64 cm; a configuration of foot step under the emergency exit door with a length of 26.6 cm, a width of 20 cm and a height of 10 cm; a configuration of foot step outside the cockpit with a length of 10 cm and a width of 22 cm; and also obtained the best results for a configuration of an ergonomic handle is 20 cm in height and a length is 10 cm.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan industri pesawat terbang di dunia semakin pesat, di mana sudah tampak adanya persaingan antara negara-negara indusri bidang ini. Mengingat kompleksnya kebutuhan pengguna jasa/penumpang, maka dewasa ini peran ergonomi mutlak diperlukan dalam perencanaan interior pesawat sesuai dengan jenis pesawat dan misi penerbangaannya."
MLHA 44-45 (1988)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alfiana Sari
"ABSTRACT
Kesalahan desain serta ukuran meja dan kursi di sekolah dapat mengakibatkan terbentuknya postur tubuh yang membahayakan bagi kesehatan siswa. Penelitian ini akan membandingkan ukuran meja dan kursi sekolah yang sudah digunakan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Yaspi Al-Makmur dengan ukuran tubuh siswa untuk mengetahui apakah meja dan kursi ini sudah didesain dengan ukuran yang benar sehingga membentuk postur duduk yang benar. Perhitungan nilai standar ukuran meja dan kursi didapat dari nilai persentil dengan uji deskriptif menggunakan SPSS. Dalam penelitian ini didapakan ukuran dimensi meja dan kursi SMK yang ergonomis dengan antropometri siswa.

ABSTRACT
Improper design and size of school furniture can lead to formation of dengerous posture for student rsquo s health. This research was comparing the dimensions of school furniture to student rsquo s dimensions, in vocational high school, and determines whether this type of furniture is well designed. Morover, this research aslo studied about the sitting posture of vocatonal high school students formed by the design of school furniture. Calculation of standard value of table and chair size obtained from percentile value with descriptive test using SPSS. This research have found the dimension size of the ergonomic tables and chairs for vocational high school students in accordance with anthropometry data. Keywords Ergonomic Ergonomic Design Anthropometry Vocational High School School Furniture Design Percentile. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>