Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3076 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian yang berjudul "PedagangAsongan di Taman Wisata Candi Borobudur,bertujuan untuk mengetahui karakteristik pedagang asongan ,aktivitas dan motivasi atau alasan apa mereka melakukannya...."
PATRA 9(3-4) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nauvaliana Ashri
"Tesis ini membahas permasalahan motivasi kerja yang terjadi di Yayasan Pendidikan. Komunikasi internal sebagai salah satu disiplin ilmu Komunikasi menjadi media untuk membangun komunikasi dan kaitannya dalam peningkatan motivasi kerja karyawan. Terdapat tiga dimensi dalam komunikasi internal yang dapat mendorong motivasi kerja karyawan diantaranya keterlibatan dalam pengambilan keputusan (involvement in decision making), information sharing, dan media dalam berkomunikasi (communication channel). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode survei yang dilakukan pada bulan Juni 2022 dengan responden penelitian penelitian yakni para guru yang mengajar di unit SMP dan SMA. Hasil temuan dari penelitian ini didapatkan bahwa komunikasi internal memiliki pengaruh terhadap pembentukan motivasi kerja karyawan.

This thesis discussed about the problem of working motivation in Educational Institute. Internal communication as a concept of Communications become one of the media to build communication and working motivation as well. There are three dimensions in internal communication which able to increases working motivation, those are involvement in decision making, information sharing, and communication channel. This research uses quantitative analysis with survey methods on June of 2022 and the respondents are teacher whom come from Junior High School and Senior High School’s unit. The results of this thesis found that internal communication has affected working motivation. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyadi Fadlilah
"Motivasi pendorong berwisata adalah motivasi internal seseorang yang mempengaruhi individu untuk berwisata. Motivasi penarik berwisata adalah motivasi di luar diri yang menarik seseorang mengunjungi tempat wisata tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan faktor-faktor motivasi pendorong dan faktor-faktor motivasi penarik pada wisata backpacking. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan melibatkan 95 orang backpacker Indonesia. Desain penelitian adalah studi lapangan dengan incidental sampling sebagai metode pengambilan sampel.
Hasil dari penelitian adalah dua fungsi kanonikal berkontribusi secara signifikan pada hubungan antara dua variabel penelitian. Fungsi pertama menghasilkan nilai yang tinggi pada semua faktor dari motivasi pendorong backpacker berhubungan dengan nilai yang tinggi pada semua faktor pada motivasi penarik. Fungsi ke-dua menghasilkan nilai yang tinggi faktor motivasi pendorong keluar dari lingkungan rutin dan membosankan, relaksasi dan nilai yang rendah pada faktor fasilitasi interaksi sosial berhubungan dengan nilai yang tinggi pada faktor motivasi penarik static dan current decision dan nilai yang rendah pada faktor novelty dan education.

The purpose of this research is to find correlation of push factors and pull factors on backpacking. Push factors are internal motivations that influence of a person to travel. While pull factors are externals motivations that pull a person to visit certain tourism spot. The participants in this research were 95 persons who have young adults age that is in age between 20 years until 40 years. Researcher use push and pull psychological measurement that built by him. Score from 95 young adults participants were count by canonical correlation. Two canonical functions contributed significantly to the relation between 2 variables.
The result analysis from the first canonical functions shows that there were high scores on all push motivational factors correlated with high score on pull motivational factors on backpacker. The second functions show that high scores on escape from a perceived mundane environment, relaxation, and low scores on facilitation of social interaction correlated with high score on static and current decision and low score on novelty and education pull motivations.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifah Tri Utari
"Berbagai penelitian telah dilakukan untuk melihat faktor psikologis apa saja yang terlibat dalam preferensi pemilihan tempat wisata. Dari berbagai penelitian tersebut ditemukan bahwa kepribadian dan motivasi memiliki peran terhadap preferensi pemilihan tempat wisata. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar peran kepribadian dan motivasi terhadap preferensi pemilihan tempat wisata. Partisipan merupakan penduduk Jabodetabek yang berusia di atas 18 tahun (N=507). Pengukuran variabel kepribadian diukur menggunakan instrumen BFI 44-item dan variabel motivasi diukur menggunakan instrumen push factors dan pull factors. Hasil menunjukkan bahwa motivasi hanya berperan secara parsial terhadap preferensi pemilihan tempat wisata, khususnya pada pull factors (p=000), sedangkan pada aspek kepribadian trait extraversion (p=000), conscientiousness (p=0,027), neuroticism (p=0,000), dan openness (p=0,001) memiliki peran terhadap preferensi pemilihan tempat wisata.

Some previous research has been conducted to see what psychological factors are involved in the preferences of tourist destinations. Previous research found that personality and motivation have a role in the preferences of tourist destination. This study aimed to see how much the role of personality and motivation to preferences of tourist destinations. Participants are residents of Jabodetabek aged above 18 years (N=507). Personality was measured using BFI 44-item and motivation was measured using push factors and pull factors. The result of the study indicated that motivation only had a partial role in the preference of tourist destination, especially on pull factors (p=000), whereas the extraversion (p=000), conscientiousness (p=0,027), neuroticism (p=0,000), and openness (p=0,001) trait have a role in the preferences of tourist destination."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Dewi Setyorini
"Keberadaan wanita dalam dunia perdagangan bukanlah hal baru. Keterlibatan mereka dalam dunia perdagangan telah ada sejak terbentuknya sistem ekonomi pasar. Hal ini dapat dilihat di pasar-pasar tradisional. Namun keberadaan mereka masihlah belum banyak disentuh. Peran rnereka yang sangat penting justru terabaikan. Penelitian ini berusaha melihat sisi lain dari keberadaan wanita terutama dalam kaitannya dengan aktivitas mereka dalam dunia perdagangan. Motivasi berprestasi dianggap sebagai salah satu variabel yang dipandang penting dimiliki bagi siapapun yang hendak terjun dalam dunia usaha. Konsep motivasi berprestasi ini dipergunakan berdasar atas kajian McClelland (1987) yang cukup mendalam dalam hal motivasi manusia. Variabel-variabel yang dipandang berpengaruh terhadap motivasi
berprestasi yaitu sikap terhadap peran tradisional-non tradisional wanita dan focus of
control dipergunakan untk melihat sejauh mana variabel ini rnampu memprediksi
pengaruhnya terhadap motivasi berprestasi.
Penelitian dilakukan di Pasar Klewer pada wanita pedagang batik etnis Jawa, Cina, dan Arab. Sebanyak 108 responden disertakan dalam penelitian dengan jumlah masing-masing etnis sebanyak 36 orang. Motivasi berprestasi dilihat dengan menggunakan kuesioner motivasi berprestasi yang disusun berdasar teori motivasi berprestasi. Sikap terhadap peran tradisional-non tradisional wanita dilihat dengan menggunakan axfimde foward women scale yang disusun oleh Spence dan Helmreich (1977); sedangkan locus of control diungkap dengan menggunakan skala IPC dari Levenson. Hasil menunjukkan adanya pengamh yang sangat signifikan dari ketiga variabel terhadap motivasi berprestasi (R= 0,435; p=0,000). Dari ketiga varibel tersebut, variabel LOC eksternal memberikan sumbangan sebesar 15,'7%.
Uji multiple regression pada masing-masing etnis ditemukan:
pada wanita pedagang batik etnis Jawa ditemukan pengaruh yang signifikan dari Sikap terhadap peran tradisional-non tradisional wanita, LOC eksternal, dan LOC internal terhadap motivasi berprestasi (R= 0,523; p<0,05). Dari ketiga variabel tersebut, LOC eksternal mernberikan surnbangan yang cukup besar terhadap motivasi berprestasi wanita pedagang batik etnis Jawa.
pada wanita pedagang batik etnis Cina justru tidak ditemukan pengaruh yang signikan dari sikap terhadap peran tradisional-non Uadisional wanita., LOC eksternal, LOC internal terhadap motivasi berprestasi (R= 0,398; p>0,05).
pada wanita pedagang batik etnis Arab ditemukan pengaruh yang signifkan dari sikap terhadap peran tradisional-non tradisional wanita, LOC eksternal, LOC internal terhadap motivasi berprestasi (R= O,435; p < 0,05). Penelitian ini membuktikan bahwa variabel LOC internal memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap motivasi berprestasi.
Hasil analisis perbedaan ditemukan adanya perbedaan yang signifikan dalam hal motivasi berprestasi antara ketiga etnis, wanita pedagang batik etnis Cina memiliki motivasi berprestasi yang lebih tinggi diantara kedua etnis, wanita pedagang batik etnis Jawa memiliki motivasi berprestsi yang lebih tinggi dibanding wanita pedagang batik etnis Arab. Demikian juga dalam hal LOC eksternal ditemukan perbedaan yang Signifikan antara ketiga etnis. Wanita pedagang batik etnis Cina memiliki LOC eksternal yang lebih tinggi dibanding etnis Jawa dan Cina. Hasil ini sangat menarik untuk menjadi diskusi lebih lanjut.
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan diskusi yang menarik mengingat temuan-temuan baru yang berbeda dari teori yang ada. Dari penelitin ini nampaknya keberadaan wanita tidak bisa dilepaskan dari lingkungan dimana ia berada. Meskipun dalam diri seorang wanita ada keyakinan bahwa ia mampu berhasil atau mencapai prestasi yang baik, namun terkadang faktor di luar dirinya merniliki peran yang lebih besar untuk berprestasi. Faktor luar dalam hal ini dapat saja keluarganya termasuk suami maupun anak-anaknya, keluarganya, atau keyakinannya pada nasib atau kekuatan- kekuatan di luar dirinya."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jayaning Hartami
"[ABSTRAK
Tujuan dari program intervensi ini adalah untuk meningkatkan motivasi berprestasi
pada remaja di Kawasan Wisata Puncak. Meningkatnya motivasi berprestasi
diharapkan menjadi upaya untuk membentuk remaja agar dapat belajar merancang
masa depan dan berperan sebagai kelompok yang mampu meningkatkan kualitas
hidup masyarakat Puncak. Intervensi dilakukan melalui Pelatihan Motivasi
Berprestasi dengan menggunakan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan
menggunakan desain one group pre-test and post-test design. Pelatihan dilakukan
dalam lima sesi selama satu hari dan diikuti oleh lima belas siswa kelas IX SMP
PGRI 207. Melalui program intervensi yang dilakukan, terjadi peningkatan motivasi
berprestasi yang signifikan pada uji wilcoxon signed-rank test (p = 0.002, Los p
<0.05). Selain itu, mereka juga dapat menyusun target di masa depan serta langkah
untuk mencapainya.

ABSTRACT
The goal of this intervention program is to increase achievement motivation in
adolescents in tourism area Peak . Increased achievement motivation is expected to be
an attempt to form a group of adolescents who are able to improve the quality of life
in the future peak . The intervention is done through the Achievement Motivation
Training by using experimental methods . Experiments were performed using the
design of one group pre -test and post - test design . The training was conducted in
five sessions during the day and followed by fifteen students of class IX SMP PGRI
207. Through the intervention program , there was a significant increase in
achievement motivation on the Wilcoxon test signed- rank test (p = 0.002, Los p
<0.05) . In addition , they can also set targets in the future as well as measures to
achieve them., The goal of this intervention program is to increase achievement motivation in
adolescents in tourism area Peak . Increased achievement motivation is expected to be
an attempt to form a group of adolescents who are able to improve the quality of life
in the future peak . The intervention is done through the Achievement Motivation
Training by using experimental methods . Experiments were performed using the
design of one group pre -test and post - test design . The training was conducted in
five sessions during the day and followed by fifteen students of class IX SMP PGRI
207. Through the intervention program , there was a significant increase in
achievement motivation on the Wilcoxon test signed- rank test (p = 0.002, Los p
<0.05) . In addition , they can also set targets in the future as well as measures to
achieve them.]"
2015
T44056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinn, George
Jakarta: Interaksara, 2003
153.8 SHI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Suyatni
"Penelitian ini didasari pada suatu anggapan bahwa setiap individu yang bekerja dalam suatu organisasi baik perusahaan, lembaga maupun departemen, mereka mempunyai harapan bahwa apa yang dikerjakan akan membuahkan hasil yang berupa imbalan, baik yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi. Ada tidaknya imbalan ini sedikit banyak akan mempengaruhi kepuasan kerja mereka yang pada akhirnya akan mempengaruhi motivasi kerjanya. Setiap perusahaan, lembaga ataupun departemen baik swasta maupun pemerintah, profit maupun non profit perlu memelihara motivasi kerja, terutama dengan adanya persaingan pasar bebas, dimana banyak tenaga kerja yang sering berpindah-pindah tempat disebabkab perasaan tidak puas atas imbalan yang diterima.
Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan antara iklim komunikasi dengan motivasi kerja. Menurut Dennis dan Redding bahwa dalam iklim komunikasi terdapat 5 unsur utama, yaitu kepercayaan, dorongan, partisipasi dalam pengambilan keputusan, keterbukaan komunikasi dan tujuan kinerja tinggi. Kelima faktor ini oleh Herzberg disebut faktor pemelihara Lebih jauh ingin melihat dari kelima faktor iklim komunikasi tersebut, faktor mans yang mempunyai pengaruh secara dominan terhadap motivasi kerja.
Dalam pengumpulan data, penulis mewawancarai semua pegawai lembaga penelitian yang jumlahnya 82 orang yang saat ini bekerja sebagai tenaga tetap. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan dua tahap yaitu analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda dan analisi regresi berganda inetode stepwise.
Dari hasil analisis deskriptif, diketahui bahwa terdapat sedikit perbedaan persepsi entara peneliti dan tenaga administrasi terhadap iklim komunikasi seperti yang diperlihatkan pada tabel 8 dan 9. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan secara bersamaan kelima variabel iklim komunikasi memiliki hubungan yang cukup signifikan terhadap motivasi kerja. Namun bila dilihat dari masingnasing variabel, maka dari kelima variabel iklim komunikasi ternyata hanya dua diantaranya yang memiliki hubungan yang signifikan yaitu variabel dorongan dan keterbukaan komunikasi. Sementara itu ketiga variabel lainnya mempunyai hubungan yang negatif. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor komunikasi cukup penting peranannya dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai. Ini dibuktikan bahwa sebesar 44 % dari motivasi kerja dipengaruhi oleh iklim komunikasi, sedangkan sisanya 56% dipengaruhi oleh faktor lain yang diduga faktor ekonomi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T7088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goenardjoadi Goenawan
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006
658.409 GOE m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>