Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"When family food stock will ends in pollen sub district of Timur Tengah Selatan? The research reported here answered the question...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Handayani
"Angka kematian merupakan barometer status kesehatan masyarakat terutama kematian ibu dan kematian bayi. Penelitian dilakukan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur dengan alasan angka kematian ibu dan angka kematian bayinya tinggi, merupakan daerah kritis jika dilihat dari segi geografis dan keadaan sosial ekonomi masyarakatnya. Selain itu terdapat kebiasaan yang unik, yaitu adanya pengasapan ibu pascapersalinan (se'i) dan kompres panas pada ibu pascapersalinan (tatobi). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap ibu yang sedang melakukan pengasapan, ibu kandung, ibu mertua, suami, bidan, dan tokoh masyarakat. Tradisi se'i merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk merawat ibu selama masa nifas yang terdiri dari pantangan terhadap makanan, pemanggangan ibu dan tatobi (kompres) selama 40 hari. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subjek penelitian ibu nifas, suami, ibu kandung, ibu mertua, dukun kampung dan petugas kesehatan. Perawatan nifas yang dilakukan selama pelaksanaaan tradisi se'i bertujuan menunjang proses pemulihan dan pengembalian bentuk tubuh ibu pada keadaan sebelum hamil. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu strategi dalam penanganan masalah kesehatan ibu dan anak. Di Indonesia pemanfaatan pertolongan persalinan oleh bidan dimasyarakat masih sangat rendah. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk menggunakan pendekatan budaya dan adat istiadat setempat dalam peningkatan pelayanan kesehatan.

The death rate is an indicator of the health status in a country, especially for the maternal and child death. The purpose of this research is to see the influences of socio cultural societies toward the treatments of pregnancy, birth process in South Central Timor Regency. This study conducted in West Amanuban District, South Central Timor Regency, East Nusa Tenggara Province where the maternal and Child death rate still high. This District is a critical area, viewed from the aspects of geography and sosio economy. Beside, there are unique community behaviors as for instance mother postpartum conducted 'smoking' themselves and hot water compress for the body. This study is designed use qualitative research method. The qualitative method used In-depth interview as tool to gather primary information. The informan were women who delivered and do 'sei' in Amanuban Barat district, also used hot water compress on their body, mother, mother in law, husband, local elites. Se'i tradition is a series of activities almed to take care of mother during puerperium that consisted of abstain from certain foods, warming of mothers and tatobi (compress) within 40 days. Care that was carried out during the implementation of se'i tradition almed to support the process of recovery and maintain the physical condition as it was before pregnancy. Infant Delivery processed by nurse is one of strategies to solve maternal and child health problems. The coverage of this infant delivery process by nurse in Indonesia is still low compared with expected indicator. The health center officer is recommended to use local culture and local custom approaches to improve of health services."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denik Sri Krisnayanti
"Pembangunan Bendungan Temef di Desa Oenino Kecamatan Oenino dan Desa Konbaki Kecamatan Polen Kabupaten Timor Tengah Selatan membutuhkan ketersediaan data curah hujan yang cukup panjang dan handal. Untuk mengatasi minimnya dan atau tidak tersedianya data hujan otomatis (ARR) serta data debit dalam beberapa tahun terakhir maka dapat digunakan data pengamatan satelit Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM). Keakuratan analisis curah hujan TRMM diperoleh apabila terdapat parameter kesesuaian dan kecocokan dengan data yang tercatat di pos hujan. Untuk DAS Temef, terdapat enam pos stasiun hujan yang ditinjau, yakni Stasiun Hujan Fatumnasi, Oeoh, Noelnoni, Polen, Nifukani, dan Batinifukoko. Perbandingan langsung dilakukan terhadap pengamatan data hujan untuk periode 20 tahun (1998-2018) terhadap data berbasis bulanan dan harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola hujan pada produk data TRMM (versi 3B42V7) cenderung konsisten pada 3 pos hujan, yaitu Noelnoni, Fatumnasi, dan Batinifukoko. Pemeriksaan data TRMM untuk data hujan bulanan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,505 – 0,813 dan untuk data hujan harian diperoleh tingkat faktor koreksi sebesar 0,0056 – 0,0129. Pada pemeriksaan data Hujan Harian Maksimum Tahunan (HHMT) didapatkan faktor koreksi 0,0298 – 0,2516. Data TRMM pada basis bulanan dan harian memberikan kesesuaian yang cukup baik dengan data dari 3 pos hujan, namun pada pemeriksaan data HHMT hasil yang kurang baik diperoleh untuk pos hujan Noelnoni."
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
551 JSDA 16:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Khairunnisa
"Penatalaksanaan standar tuberkulosis (TB) yang disusun WHO memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Namun, masalah kesehatan pasien pasca-TB, seperti anemia, belum banyak diketahui. Padahal, anemia merupakan masalah kesehatan yang umum pada pasien TB dan dapat terjadi persisten bahkan setelah pengobatan selesai. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi dan gambaran anemia pada pasien pasca-TB serta faktor-faktor yang berhubungan. Pada penelitian cross sectional ini, subjek diambil dari 3 kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan metode total sampling. Karakteristik subjek dan gambaran klinis didapat dari wawancara menggunakan kuesioner. Data gambaran radiologis didapat dari foto polos toraks. Kadar hemoglobin dan laju endap darah (LED) diperoleh dari pemeriksaan darah perifer lengkap.
Data indeks massa tubuh (IMT) diperoleh dari pengukuran antropometri. Dari 78 sampel, didapatkan prevalensi anemia pada pasien pasca TB sebesar 19,2% yang terdiri dari anemia mikrositik hipokrom (60%) dan normositik normokrom. Tidak terdapat hubungan antara anemia dengan gambaran klinis, baik batuk, demam atau keringat malam, sesak napas, dan nyeri dada (p>0,05). Anemia juga tidak berhubungan dengan gambaran infiltrat, kavitas, maupun peningkatan LED (p>0,05). Terdapat hubungan antara IMT<18,5 kg/m2 dengan anemia (p=0,013), OR 5,0 (95% CI 1,28-19,46). Anemia masih menjadi masalah kesehatan pada pasien pasca-TB dan berhubungan dengan rendahnya status gizi pada pasien pasca-TB.

Standard tuberculosis (TB) treatment that has been established by WHO has high success rate. Yet, health problem among post-TB patient, such as anemia, has not been studied, though anemia is common health problem in TB patient and can persists even after successful treatment. The study aimed to fnd out prevalence of anemia in post-TB patients and its associated factors. In this cross sectional study, subject was enrolled from 3 subdistrict in Timor Tengah Selatan district, using total sampling method. Subject characteristic and clinical presentation of TB was obtained by interview based on questionnare. Data of radiologic finding was collected by conducting chest X-Ray. Hemoglobin level and erythrocyte sedimentation rate (ESR) was obtained from complete blood count.
Body mass index (BMI) is calculated from anthropometric measurement. Involving 78 subject, this study found prevalence of anemia in post-TB patient is 19,2% consisted of normositic normochromic (60%) and micrositic hypochromic anemia. Neither cough, fever or night sweat, breath difficulty nor chest pain has associaton with anemia (p>0,05). Anemia also has no association with infiltrate, cavity, and elevated ESR (p>0,05). There is association between BMI <18,5 kg/m2 and anemia (p=0,013 ), OR 5,0 (95% CI 1,28-19,46). Anemia still become a health problem for post-TB patient and it is associated with poor nutritional status among post-TB patient.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The principles of modern bureaucracy are basucally identical to those of the modern management
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Annisa Budi Prayuni
"Balita kurang gizi merupakan masalah yang tinggi di Indonesia. Balita kurang gizi akan mengalami kesulitan utuk tumbuh normal dan lebih rentan terhadap penyakit. Faktor yang diduga berpengaruh adalah jumlah anak di keluarga, dimana jumlah anak mempengaruhi kecukupan asupan makan di keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah anak di keluarga dengan peningkatan status gizi balita di Desa Anin, Kabupaten TTS. Penelitian dilakukan dengan desain kuasi eksperimental menggunakan data sekunder hasil pengukuran balita di Posyandu pada bulan Oktober 2009 dan 2010. Jumlah sampel sebesar 71 responden dengan rerata usia pada tahun 2009 adalah 27,62 bulan, 54,9% berjenis kelamin perempuan, dan 63,4% responden berasal dari keluarga dengan jumlah anak ≤ 2 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kejadian wasting dan underweight menurun dari tahun 2009 ke tahun 2010 menjadi 2,8 % dan 45,1,%, sementara stunting meningkat menjadi 74,7%. Terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara nilai Z skor BB/TB (p=0,035) dan BB/U (p=0,020) pada tahun 2009 dan 2010, sedangkan nilai Z skor TB/U tidak bermakna (nilai p=0,272). Tidak ada hubungan yang bermakna antara jumlah anak di keluarga dengan peningkatan nilai Z skor BB/TB (p=0,114), BB/U (p=0,250), dan TB/U (p=0,060). Sebagai kesimpulan bahwa persentase kasus balita kurang gizi sangat tinggi di Kabupaten TTS serta jumlah anak di keluarga tidak berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan status gizi balita. Program kesehatan ibu dan anak dan kecukupan pangan perlu digalakkan oleh pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan gizi balita.

Undernutrion in children under five is a problem in Indonesia. One of the factor that can influence the nutritional status of children is number of children in family, where the number of children can affects the adequacy of food intake.Problem examined in this study is the relationship between number of children in the family with increased of nutritional status of children under five in The Village of Anin, TTS District. This study uses quasi experimental design using secondary data of children under five that is measured in Posyandu in October 2009 and 2010. The subjects were 71 respondents which 54,9 % of them is female, with a mean age of 27,62 months in 2009, and 63,4 % of respondents from family with number of children ≤ 2 people.The result showed that the percentages incidence of wasting and underweight decreased to 2,8 % and 45,1 %, while stunting increased to 74,7%. The value of weight/height (p=0,035) and weight/age (p=0,020) Z score in 2009 and 2010 had sinificant mean differences and height/age Z score had not (p=0,272). There was no significant relationship between number of children in family and increasing the value of weight/height , weight/age, and height/age Z score. As a conclusion that percentage of undernourished children under five in Anin Village has very high and number of children in family has no significant effect on improving nutritional status of children. Neverthless, Maternal and child health programs and food sufficiency should be encouraged by governments and communities to improve nutrition status of children."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aisyah
"Di Indonesia, tuberkulosis (TB) paru menjadi salah satu prioritas nasional dalam program pengendalian penyakit karena dapat berdampak terhadap kualitas hidup, ekonomi, dan menyebabkan kematian. Status gizi merupakan penentu penting dari klinis pasien TB. TB diketahui dapat menyebabkan malnutrisi, sedangkan malnutrisi dapat menjadi faktor risiko terjadinya aktivasi TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gizi kurang pada pasca TB paru dan faktor-faktor yang berhubungan. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah gejala klinis TB dan hasil gambaran foto X-ray toraks. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan pada Juni 2011 di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan total sampling dengan jumlah sampel 78 orang. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dengan wawancara langsung, pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pemeriksaan radiologi X-ray toraks.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek terbanyak berusia 26-65 tahun (74,4%) dan berjenis kelamin laki-laki (52,6%). Prevalensi malnutrisi pada pasca TB sebesar 52,3% dengan rerata IMT 18,29±2,43 kg/m2. Sebanyak 67,9% subyek masih memiliki gejala klinis TB dan lesi infiltrat pada foto X-ray toraks sebanyak 51,3%. Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara status gizi dengan gejala klinis TB (p≥0,05) dan gambaran hasil foto X-ray toraks (p≥0,05).

In Indonesia, pulmonary tuberculosis (TB) is one of a national priority in disease control programs because it affects the quality of life, economy, and mortality. Nutritional status is an important determinant of clinical manifestation in pulmonary TB patients. TB can lead to malnutrition, while malnutrition may predispose TB. This study aims to determine prevalence of under nutrition on post pulmonary TB and its associated with clinical symptoms and chest X-ray findings. This study is an observational analytic using cross sectional design. This study was held in June 2011 in South Central Timor District, East Nusa Tenggara. The selection of the samples is done by total sampling by involving 78 subjects. The data was collected by interviewing all subjects with questionnaire, the body weight measurement, height measurement, and chest X-ray examination.
The result of this study shows that the most subjects aged 26-65 years (74,4%) and males (52,6%). Prevalence of under nutrition on post TB is 52,3% and the mean BMI is 18,29±2,43 kg/m2. Most of subjects still have one of clinical symptoms of TB (67,9%) and infiltrate on chest X-ray finding (51,3%). It was concluded that there are no association between nutritional status with clinical symptoms (p≥0,05) and chest X-rays findings (p≥0,05).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ternak dari Bali telah dimasukkan ke Timor oleh Pemerintah Hindia
Belanda sekitar tujuhpuluh tahun yang lalu, sehingga peternakannya sudah menjadi bagian yang penting dalam penghidupan sosio-ekonomi masyarakat Timor sejak saat itu. Karenanya Timor menjadi pengekspor ternak sejak Perang Dunia II. Provinsi Nusa Tenggara Timur senantiasa dianggap sebagai salah satu penghasil ternak paling besar di Indonesia. Dan peternakan merupakan salah satu penunjang pokok eko-
nomi NTT. Suksesnya sistem paron menyebabkan peningkatan ekspor ternak NTT dari 18.000 pada tahun 1975 menjadi lebih dari
70.000 ekor pada tahun 1990. Pada tahun 1991 populasi ternak NTT adalah 675.990 ekor atau 6,3% dari jumlah nasional."
320 ANC 25:1 (1996)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>