Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163120 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theresia Octavia
"Pergerakan Pasar Modal yang semakin dinamis merupakan salah satu faktor positif yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik didukung juga oleh stabilitas politik dan keamanan dalam negeri. Salah satu langkah pendukung yang dilakukan oleh pemerintah dalam mendukung Pasar Modal di Indonesia dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Judul penelitian dalam karya akhir ini, yaitu: "Analisis Kebijakan Dividen Pada Sektor-sektor Industri di Bursa Efek Jakarta Periode 2001 — 2006" dengan sektor industri yang akan dianalisis penulis antara lain sektor Industri Konsumsi, sektor Industri Dasar & Kimia, sektor Industri Properti & Real Estat, sektor industri Mining & Mining Service, sektor Industri Infrastruktur, Utilitas & Transportasi, dan sektor Aneka Industri. Untuk sektor Industri Keuangan seperti Perbankan dan Asuransi tidak dianalisi karena untuk sektor ini memiliki kebijakan sendiri seperti yang berasal dari Bank Indonesia dan Departemen Keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari kebijakan dividen yang akan diambil oleh perusahaan apabila terjadi perubahan pendapatan yang dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan model multinomial logistik. Pertama ditentukan dividend payout ratio dari setiap sektor industri dari tahun 2001 — 2006. Dividend payout ratio ditentukan dengan membagi earning per share dan dividend per share. Untuk melihat kebijakan dividen yang diambil perusahaan-perusahaan dari masing-masing sektor industri, dianalisa dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis, sementara untuk melihat perbedaan antar tahun pada suatu sektor industri dilakukan uji Friedman.
Berdasarkan atas hasil uji Kruskal-Wallis, terjadi perbedaan DPR yang signifikan antara beberapa sektor ditahun 2002, 2003 dan 2006 pada tingkat level signifikansi 5% dan di tahun
2001, 2002, 2003, 2006 pada level signifikansi 10%. Hasil uji Friedman, secam keseluruhan populasi tidak berasal dari suatu blok tahun yang identik. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara DPR di tahun yang satu dengan tahun yang lain. Analisis yang dilakukan untuk menentukan kebijakan dividen yang akan diambil perusahaan dilakukan dengan model multinomial logit. Dividend per share dan earning per share akan dirubah menjadi perubahan dalam dividend per share dan earning per share. Perubahan dalam dividend per share akan dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu naik, tidak berubah, turun, dan tidak membagikan dividen. Sedangkan, earning per share akan dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu naik, turun dan negatif. Hasil yang ada menunjukkan ketika earning per share naik maka kebijakan dividen yang paling banyak diambil adalah meningkatkan dividend per share diikuti dengan tidak membagikan dividen. Ketika earning per share turun, maka kebijakan dividen yang paling banyak diambil oleh perusahaan-perusahaan di masing-masing sektor industri adalah menurunkan dividend per share lalu tidak membagi dividen diikuti dengan meningkatkan dividen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23051
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Chandra Ilyas
"ABSTRAK
Peneiitian terdahulu tentang rights issues baik yang dilakukan pada bursa saham luar negeri maupun luar negeri menghasilkan beragam hasil berupa reaksi negatif dan positif atas pengaruh rights issue terhadap harga perdagangan saham perusahaan. Hanya saja sebagian beset penelitian terdahulu tersebut dilakukan pada hari pengumuman (announcement date), hari setelah saham tidak mengandung rights (ex-date) dan dengan rentang waktu pengamatan lebih dari satu hari bursa saham (event windows) tertentu artinya belum ada yang melakukan penelitian dengan rentang waktu pengamatan hanya satu hari bursa saham.
Walctu pengamatan dalam penelitian ini dilakukan hari-Cum rights issue yaitu hari terakhir perdagangan saham lama mengandung rights sehingga abormal returns yang diperoleh tidak secara komulatif meskipun demikian tetap diperoleh bukti empiris bahwa pada hari-Cum rights issue pada perdagangan saham emiten yag bergerak di sektor industri nonkeuangan. Abnormal returns pada emiten yang bergerak di selctor industri jasa nonkeuangan tidak diperoleh hasil yang signifikan secara statistik Argumen yang diberikan atas hasil ini bahwa di bursa saham pasar modal Indonesia dalam hal ini Bursa Efek Jakarta perdagangan saham emiten sektor industri keuangan lebih efisien dibandingan sektor nonkeuangan.
Dugaan bahwa abnormal returns pada hari-Cum rights issue perdagangan saham emiten sektor nonkeuangan dipengaruhi oleh sejumlah faktor yaitu ; rasio jumlah penambahan saham baru relatif terhadapjumlah saham lama yang beredar, rasio nilai pendanaan yang akan dihasilkan oleh rights issue perusahaan relatif terhadap asset perusahaan, revenue (pendapatan) perusahaan, leverage perusahaan, dan Iikuiditas perusahaan juga diperoleh hasil yang signifikan.

ABSTRACT
Worldwide empirical researches on rights issues have various findings of both positive and negative reactions. Previous researches were mostly done on the announcement date and on the ex-date of rights issue that leaving some event windows of calculating the cumulative abnormal returns.
This study aims to examine stock price reaction at the cum-date of rights issue done at the Jakarta stock exchange and formd that there is a positive and significant reaction for the stocks of non-dnancial industry. In contrast, the reaction is not statistically significant for the stocks of financial industry. The arguments is that the stocks of financial industry are more efficient than those of non-financial industry stocks trading at Jakarta Stock Exchange.
This study is also found abnormal return has a positive reaction to stock trading on non-financial industry companies and affected by some determinant factors sudl as ; current outstanding and new issued stocks, fund raising to total assets ratio, in addition revenue change, leverage and liquidity are also resulting positive and Significant statistically evidences.;Worldwide empirical researches on rights issues have various findings of both positive and negative reactions. Previous researches were mostly done on the announcement date and on the ex-date of rights issue that leaving some event windows of calculating the cumulative abnormal returns.
This study aims to examine stock price reaction at the cum-date of rights issue done at the Jakarta stock exchange and formd that there is a positive and significant reaction for the stocks of non-dnancial industry. In contrast, the reaction is not statistically significant for the stocks of financial industry. The arguments is that the stocks of financial industry are more efficient than those of non-financial industry stocks trading at Jakarta Stock Exchange.
This study is also found abnormal return has a positive reaction to stock trading on non-financial industry companies and affected by some determinant factors sudl as ; current outstanding and new issued stocks, fund raising to total assets ratio, in addition revenue change, leverage and liquidity are also resulting positive and Significant statistically evidences.
"
2007
T17776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogy Suyatno
"Tujuan perusahan adalah memaksimumkan kekayaan pemegang sahamnya. Agar investor mengetahui bahwa pihak perusahaan telah berusaha untuk itu, perusahaan perlu memberi informasi tentang kinerja dan prospek perusahaan dalam bentuk laporan yang dipublikasikan. Publikasi ini bisa berupa laporan keuangan periode yang lalu atau mengenai dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Walaupun begitu, publikasi atas informasi - informasi tersebut seringkali tidak memiliki efektifitas yang optimal bagi investor. Informasi tersebut baru berharga jika didukung oleh kondisi pasar modal yang efisien, dimana sernua harga surat - surat berharga mencerminkan semua informasi yang relevan. Kebijakan dividen sebagai salah satu informasi bagi investor, hendaknya dapat digunakan untuk memprediksi perubahan harga saham. Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk menentukan tinggi rendahnya penilaian investor atas dividen dan capital gain, menentukan hubungan Dividen Pay - out Ratio; dengan memperhitungkan risiko dan return saham industri properti, serta menelusuri sejauh mana emiten di sektor properti dapat mengoptimalkan kebijakan dividennya. Penelitian dimulai dengan studi literatur tentang berbagai konsep dan teori mengenai kebijakan dividen dan efisiensi pasar modal. Selanjutnya dilakukan pengujian Efisiensi pasar modal dan Relevansi Kebijakan Dividen dengan menggunakan beberapa kriteria distribusi normal, serial korelasi dan analisa regresi sederhana. Dan penelitian - penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Bursa Efek Jakarta periode 1991-1993 belum mencapai taraf efisien dalam bentuk lemah (weak form efficiency) karena distribusi frekuensi returnnya belum mengikuti pola yang random sehingga tidak mengikuti distribusi normal standard. 2. Nilai dividen industri properti ternyata tidak mempengaruhi harga penutupan sahamnya. 3. Masyarakat investor ternyata memiliki preferensi yang lebih besar terhadap capital gain dibandingkan mengharapkan dividen. 4. Nilai return saham properti ternyata tidak dipengaruhi oleh risiko saham yang bersangkutan dan juga tidak dipengaruhi oleh tingkat dividen pay-out rationya. 5. Kebijakan dividen yang telah ditetapkan emiten sektor properti ternyata sudah optimal untuk meningkatkan kekayaan pemegang sahamnya. Berdasarkan pengujian diatas, maka dapat diketahui bahwa dengan kondisi pasar modal yang belum efisien (periode 1991-1993), dividen saham properti belum memberikan signifikansi dalam mempengaruhi harga saham. Jadi investor belum menganggap dividen sebagai salah satu informasi penting untuk menilai harga saham. Sehingga setiap penurunan dividen tidak dianggap sebagai memburuknya kondisi perusahaan, dan juga sebaliknya. Implikasi lebih jauh dari kondisi ini adalah dividen tidak mempengaruhi tingkat return saham properti. Saham properti juga dikenal sebagai saham yang berdaya tahan kuat, sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh fluktuasi pasar modal secara keseluruhan. Pada saat bullish, nilainya naik walau tak cepat dan pada saat bearish, nilainya juga tak cepat turun. Kondisi ini menyebabkan tingkat risiko saham properti tidak mempengaruhi tingkat return saham yang bersangkutan. Karena dividen tidak memiliki relevansi bagi peningkatan shareholder's wealth, maka wajar apabila investor lebih suka menciptakan sendiri arus pendapatan investasinya melalui capital gain. Dengan capital gain, maka investor bisa mendapatkan return yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat, dibanding menantikan dividen yang nilai returnnya lebih rendah. Walaupun begitu, capital gain memiliki risiko yang jauh lebih tinggi karena memiliki unsur ketidak- pastian yang lebih besar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyanti Ira Kusumawati
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat reaksi dari sembilan sektor industri yang terdapat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang terklasifikasi berdasarkan JASICA, yaitu: pertanian; pertambangan; industri dasar kimia; aneka industri; industri barang konsumsi; konstruksi, properti dan real estat; transportasi dan infrastruktur; keuangan; serta perdagangan jasa dan investasi, terhadap peristiwa-peristiwa politik dalam negeri. Untuk penelitian ini peristiwa politik yang dikaji adalah Pengumuman hasil Pemilu Legislatif, Pengumuman Hasil Pemilihan Presiden, Pengumuman Susunan Kabinet serta Reshuffle Kabinet.
Penelitian ini menggunakan metoda event study dengan mengambil rentang periode jendela sebanyak lima hari setelah dan lima hari sebelum terjadinya peristiwa politik. Reaksi dari masing-masing sektor sendiri diaproksimasi dari signifikansi abnormal return masing-masing portofolio sektor industri serta perbedaan antara abnormal return sebelum dan setelah terjadinya peristiwa politik. Hasil dad penelitian ini menunjukkan dua hal selama periode jendela, yaitu: pertama, terdapatnya abnormal return yang beragam dari masing-masing sektor industri terhadap setiap peristiwa politik dalam negeri, sebagian sektor menunjukkan signifikansi abnormal return ketika terjadi peristiwa politik dan sebagian lagi tidak menunjukkan signifikansinya; dan yang kedua, pada umumnya tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara abnormal return sebelum dan setelah terjadinya peristiwa politik.

ABSTRAK
This research is aimed to observe reaction of nine JASICA based sectors in Jakarta Stock Exchange (Agriculture; Mining; Basic Chemical Industry; Miscellaneous Industry; Consumer Good; Construction, Property and Real Estate; Transportation and Infrastructure; Finance; Trade, Service and Investment) to the national political events. This research is focusing on four national political events, which are: the Announcement of General Election Results, the Announcement of Presidential Election Results, the Announcement of New Cabinet and Cabinet's Reshuffle.
The event study method is applied in this research, using eleven days length for window event period, five days before and five days after the event. The reaction is approximated by significant abnormal return and significant difference of average abnormal return between before event date and after event date during the event window period. The results show various abnormal returns from each industrial sector in each political event and generally there are no significant differences of average abnormal return between pre and post political event during the event window period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T17852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Prihandayani
"There are numbers of reasons for paying dividends, but only a few of them stand up to rational scrutiny. The Bird-in-the-Hand Theory explain that one razionalization given for why dividends are better than capital gain is that dividens are certain, whereas capital gains are uncertain.Risk averse investors, will therefore prefer dividens.
This research aims to examine the impact of dividend announcement of financial company and non financial company towards the stock abnormal return . If the announcement content significant information it will influence the stock price and at the end effect to the stock abnormal return.
The previous research abroad that related to devidend annoucement completed by Panel and Worlffson (1984), Friend and Puckett (1964), Watts (1978), Aharony and Swary (1980) and Charest (1988) on the large part showed that , there was a significant impact of dividend announcement towards the snack abnormal return. Meanwhile, some researchs conducted in Indonesia by Budi Karyono (2004), Setyani Dwi Lestari (1988) dan Joko Sukendro (1999) showed different results. They found that there was not abnormal return surrounding contemporaneous devidend announcement, the conclusion was, the devidend announcement have no significant impact on stock abnormal return.
The sample of data analisys on this research consist of two group companies , those are listing financial companies and non financial companies which have announced their devidends in term of cash during period 2004.
The results of this research based upon t statistical examination on the average abnormal return, shown that the devidend annoucement of financial and non financial company have no significant impact on the abnormal return at both periods , the annoucing period, before and after announcing. Despite the fact that there was value change of stock return ,but the value not significant enough compare to the expected value. The conclusions of this research support the previous researchs conducted in Indonesian Capital Market . In relation to the Indonesian Capital Market , it is suggested that the next research regarding this topic should take into account the following things :
1. Grouping the data based on type of company and the changes of of devidend : Devidend Increase, Devidend Decrease or Devidend Constant
2. Grouping the active trading stock based on its value and volume of transaction"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Aswin M.
"Kebijakan dividen suatu perusahaan publik dapat mempengaruhi harga saham masih merupakan suatu perdebatan bagi para ahli keuangan. Teori-teori yang mereka kemukakan bermuara kearah dua kutub yang berbeda. Pertama, adalah teori yang dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani pada tahun 1961 (teori MM) yang dikenal sebagai irrelevant dividend theory. MM mengatakan bahwa kebijakan dividen suatu perusahaan tidak berpengaruh pada harga saham (nilai perusahaan). Teori yang kedua adalah bird-in-the hand theory yang dikemukakan oleh Gordon (1963) dan Lintner (1962), yang menyatakan bahwa harga saham suatu perusahaan tergantung pada dividend payout ratio-nya.
Sejalan dengan teori kedua, Litzenberger dan Ramaswamy (1980) mengemukakan tax preference theory, yang menyatakan bahwa perilaku investor dan pemegang saham di pengaruhi oleh prefensinya terhadap pajak yang harus dibayarkan dari return saham yang dimilikinya.
Penelitian ini ingin menjawab dua permasalahan pokok penelitian sebagai berikut: pertama, apakah ada hubungan antara kebijakan dividen dan harga saham secara empiris di Indonesia ? Kedua, teori kebijakan dividen yang mana yang dapat menjelaskan hubungan antara kebijakan dividen dan harga saham serta teori yang mana yang sesuai di Indonesia ?
Untuk menjawab permasalahan penelitian diatas, kemudian dilakukan pendekatan dengan menggunakan suatu model yakni Capital fissests Pricing Model (CAPM). Model ini telah digunakan oleh Litzenberger dan Ramaswamy (1979 & 1982) yang dirumuskan sebagai berikut:
Rit = Rf + Pi (Rm -- Rf) + yi (Di - Dm)
Kemudian dengan menggunakan regresi. berganda, data Rik, Rf, Rm, Di dan Dm dianalisis. Dari analisis regresi berganda ini akan diperoleh nilai ?Pi dan yi. Bila nilai Ti sama dengan nol, maka (Di - Dm) tidak berpengaruh terhadap Rit. Artinya, hasil tersebut sesuai dengan irrelevant dividend theory dari MM.
Bila yi tidak sama dengan nol, maka (Di -- Dm) mempunyai pengaruh terhadap Rit. Artinya, hasil ini sesuai dengan bird-in-the hand theory dari Gordon & Limner dan dengan tax preference theory dari Litzenberger & Ramaswamy.
Populasi penelitian ini adalah semua peusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada Desember 2000, sejumlah 293 perusahaan. Sampel dilakukan dengan menggunakan teknik stratifikasi (stratified sampling) yang memenuhi kriteria antara lain: perusahaan tersebut harus terdaftar sebelum Januari 2000, tidak terkena criteria delisting, laporan keuangan telah disebabkan sebelum 30 April 2000, tidak mendapatkan opini disclaimer dari akuntan publik dan memberikan divider tunai sejak tahun 1996. Dan penerapan kriteria ini didapatkan 100 perusahaan.
Periode pengamatan penelitian ini dimulai dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2000 dengan satuan waktu pengamatan tahunan atau sebanyak 5 tahun pengamatan. Satuan tahun digunakan karena pembagian dividen pada umumnya di Indonesia dilakukan per tahun.
Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 10 dan hasilnya menunjukkan bahwa ternyata tidak ada pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham di Pasar Modal Indonesia. Hal ini lebih mendekati kepada teori MM atau yang dikenal sebagai irrelevant divident theory. Artinya Ho diterima dan H1 ditolak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga saham atau nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividennya, ini kemungkiran disebabkan oleh kondisi perekonomian Indonesia yang tidak normal sehingga dividend yield dan capital gains tidak signifikan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Sejak krisis ekonomi terjadi, IHSG cenderung melemah sehingga para investor tidak lagi menjadikan dividen sebagai salah satu tujuan untuk membeli saham. Dengan tingginya risiko ekonomi yang dihadapi oleh pars investor, maka ketiga teori yang ada mengenai pengaruh kebijakan dividen ini tidak dapat berjalan di Indonesia.
Kondisi makro ekonomi Indonesia dimana suku bunga yang relatif tinggi sehingga Indeks Harga Saham Gabungan menjadi rendah, menyebabkan premi risiko (Rm - Rf) cenderung lebih signifikan dari pada dividend yield (Di - Dm). Oleh karena itu, bag.i para investor dalarn mengambil keputusan investasi saham di BEJ, sebaiknya lebih mempertimbangkan pengaruh premi risiko dari pada kebijakan dividen."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Fahed Ichmar Widayasa
"Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen pada perusahaan manufaktur yang go-public di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya kenyataan bahwa kebijakan dividen menimbulkan dua efek yang saling bertentangan, dimana pembayaran dividen dalam jumlah besar akan bisa meningkatkan harga saham, tapi di lain pihak, pembayaran dividen dalam jumlah besar juga akan menurunkan harga saham karena ketergantungan kepada sumber dana eksternal semakin besar, sehingga akan menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah cash ratio (CR), debt to equity ratio (DER), equity to total asset ratio (ETAR), return on investment (ROI), earning per share (EPS), tingkat pertumbuhan penjualan (GS), dan ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh secara parsial terhadap dividend per share (DPS), dan untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi DPS pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta selama periode 2000 sampai dengan 2004. Hasil regresi panel data menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel earning per share (EPS) memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil uji fixed effect dan random effect pada model ini menunjukkan bahwa tidak terdapat fixed effect dan random effect pada model yang digunakan, sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan yang digunakian dalam penelitian ini cukup efisien dan tidak bias.

Factors that affect the policy of dividend payment on public manufacturing companies listed on Jakarta Stock Exchange. The background of this research is based on the fact that dividend policy creates two opposite effects. On one side, dividend payment in gross will be able to improve the share?s market price, but on the other side, dividend payment in gross will also reduce the price because of increase in dependency on external fund sources , therefore will reduce the level of company growth.
The target of this research is to obtain knowledge on whether cash ratio (CR), debt to equity ratio (DER), equity to total asset ratio (ETAR), return on investment (ROI), earning per share (EPS), growth sales (GS), and size of company (SIZE) have effects partially on dividend per share (DPS), and which among them has the most significant influence on public manufacturing companies? DPS listed on Jakarta Stock Exchange between the year of 2000 and 2004. Panel data analysis indicates that partially only the variable of earning per share (EPS) has the significant influence. The result for fixed effect and random effect tests on this model shows that there are no fixed and random effects on applied model. Therefore it can be concluded that the equation model which is used in this research is efficient enough and not deflect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T24101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Maudin
"Tujuan manajemen keuangan adalah meningkatkan nilai perusahaan sehingga kemakmuran para pemegang saham yang diterjemahkan menjadi memaksimumkan harga saham biasa perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pengambilan keputusan yang tepat, antara lain keputusan tentang kebijakan dividen dan leverage.
Sampai sekarang ini masih diperdebatkan oleh para ahli keuangan, apakah kebijakan dividen dan kebijakan leverage berpengaruh terhadap harga saham atau tidak. Naik turunnya harga saham itu sendiri ditentukan oleh faktor internal perusahaan dan faktor eksternal. Faktor eksternal bersifat "uncontrollable ", untuk itu dianggap "given". Dalam hal ini yang akan dibahas adalah faktor internal seperti kebijakan dividen dan kebijakan leverage.
Pengambilan keputusan yang tepat akan berdampak positif terhadap nilai perusahaan yang tercermin dengan peningkatan harga saham perusahaan.
Penelitian ini merupakan studi tentang korelasional, yaitu ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh dividen dan leverage terhadap perkiraan harga saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Model yang dipergunakan adalah regresi berganda dengan pendekatan Logaritma Natural (ln).
Tujuan yang ingin dicapai dalam studi ini adalah untuk mengetahui apakah kebijakan dividen dan leverage mempunyai pengaruh terhadap harga saham, sedangkan manfaatnya berupa sumbangan pemikiran kepada emiten, investor dan pemerintah (BAPEPAM).
Hasil yang dicapai dalam studi ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti kebijakan dividen dan leverage secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham di BEJ. Demikian juga halnya dengan uji t terhadap koefisien regresi menunjukkan bahwa koefisien dividen dan juga leverage secara keseluruhan menunjukkan pengaruh yang signifikan, namun daya prediksi secara keseluruhan masih lemah hanya 24,6%.
Pengujian model dalam studi ini mempunyai asumsi dasar klasik Ordinary Least Square (OLS). Model ini tidak mengandung gejala multikolinearitas, autokolerasi maupun gejala heteroskedastisitas.
Studi ini memiliki implementasi bagi emiten maupun bagi investor. Bagi emiten Infrastruktur, rasa, dan investasi, Pertanian, dan Pertambangan diharapkan memperhatikan kebijakan dividennya, karena mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan harga saham. Manajemen juga dapat meningkatkan jumlah leveragenya, namun pada batas tertentu harus berhenti, sehingga akan diperoleh struktur modal yang optimal. Bagi investor walaupun leverage perusahaan tidak menjadi persoalan yang berarti, namun harus berhati-hati untuk memperhatikan kondisi keuangan perusahaan sebelum memutuskan investasinya, sebab bila proporsi hutang sudah melebihi yang semestinya, akan berisiko tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7404
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Maringan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumual, Andreas Mikhael
"Salah satu tugas manajer keuangan dalam memaksimumkan kesejahteraan pemilik saham ialah dengan memberikan dividen. Masalah yang timbul sehubungan dengan dividen ialah seberapa besar dividen harus diberikan, dan seberapa besar laba harus ditahan agar keinginan investor terhadap dividen dan pertumbuhan perusahaan tetap terjaga. Dalam penentuan kebijakan dividen tersebut, pihak manajemen akan menemukan dua kepentingan yang saling bertentangan, yaitu tingkat pendapatan dividen yang besar dan tingkat pertumbuhan perusahaan yang besar. Dalam skripsi ini akan dibahas bagaimana sektor perbankan membagi laba bersihnya ke dalam dividen dan laba ditahan. Bagian dividen dari laba bersih perusahaan ternyata mempunyai korelasi yang negatip dengan jumlah laba bersih; makin besar laba makin kecil pula bagian yang diberikan sebagai dividen. Hal ini sesuai dengan keadaan sektor perbankan kita yang sedang 'growth'. Selain itu, dalam skripsi ini ditemukan bahwa jumlah dividen yang diberikan sektor perbankan terbukti mempunyai korelasi yang positip dengan harga sahamnya. Jadi semakin besar dividen, semakin mahal pula harga sahamnya, yang berarti kemakmuran pemilik saham semakin meningkat. Dalam kebijakan dividennya, sektor perbankan terbukti lebih memperhatikan dividen daripada laba ditahannya, karena kenaikan dividen akan memberikan kenaikan yang lebih besar kepada harga saham jika dibandingkan dengan kenaikan capital gain yang diberikan oleh laba ditahan. Meskipun begitu, kebijakan dividen sektor perbankan belumlah optimal dalam memaksimumkan kemakmuran pemilik, karena kebijakannya belum menyeimbangkan pengaruh dividen dan laba ditahan terhadap harga sahamnya. Semua hal ini akan dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif (statistik). Juga akan dibahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan dividen, seperti jenis-jenis dividen, penentuan jumlah dividen, preferensi investor, serta bermacam-macam cara untuk membayarkan dividen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>