Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170843 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Patricia Sondang R.
"Perkembangan dunia investasi dan perdagangan Indonesia seperti diuraikan diatas tersebut menyebabkan hukum jaminan menempati kedudukan yang semakin penting. Kegiatan investasi dan perdagangan memerlukan pembiayaan. Pembiayaan tersebut antara lain diperoleh melalui kredit. Kebutuhan akan kredit dan pemberian fasilitas kredit memerlukan jaminan, karena pemberian kredit sering meniznbulkan permasalahan bagi kreditur, jika pengembalian pinjaman dari debitur tidak sesuai perjanjian kredit. Masalah pengamanan jaminan kredit dari aspek hukum adalah sebagai tindakan preventif dalam pemberian kredit.
Jaminan Fidusia merupakan suatu jaminan pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan. Benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda, yang diserahkan sebagai jaminan kepada kreditur adalah hak milik, sedang barangnya tetap dikuasai oleh debitur, karena itu perlu dilakukan pendaftaran untuk memperoleh kepastian hukum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Fidusia. Berkaitan dengan hal tersebut, Penulis milakukan kajian terhadap Hukum Jaminan dengan penekanan mengenai Standarisasi Prosedur Pendaftaran Fidusia. Di mana dengan terbitnya Surat Edaran Nomor:C.HT.01.10-22 terutama pada ketentuan angka 2, 3 dan 7 dari surat edaran tersebut. Di samping itu akan dilihat implementasinya dalam praktek.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan data yang bersifat yuridis¬normatif yang ditambahkan dengan wawancara yang dilakukan oleh pihak terkait dengan masalah pendaftaran fidusia. Hasil penelitian ini berbentuk eksplanatoris-analistis karena analisa datanya menggunakan metode deskriptif yang bersifat kualitatif. Dimana dalam kesimpulannya akan mengetahui tujuan dari diterbitkannya surat edaran terutama ketentuan angka 2, 3 dan 7 untuk memperoleh kepastian hukum mengenai benda yang didaftarkan dengan jaminan fidusia sesuai dengan apa yang disebutkan dalam ketentuan-ketentuan tersebut. Sedangkan implementasinnya dalam praktek bahwa ketentuan dalam surat edaran tersebut meberikan penafsiran yang berbeda dari berbagai praktisi hukum.

The dynamic development in the realm of investment and trade in Indonesia has made the growing importance of the law of guarantee. Investment and trade activities need financing, one way of which is through credit rendering. The need for credit rendering as well as its facilities needs a guarantee, particularly in the side of the creditor, in order to avoid any risk of loosing the investment profit expected in case the debtor doesn't comply with the agreement made before. Regarded from the law point of view, security on the credit guarantee is considered as a preventive act in lending a credit.
A fiduciary right is defined as the guarantee of the transfer of ownership based on trust. The transfer merely happens in the ownership, while the real control still lies on the debtor, the reason of which it is necessary to register it in order to ensure the legal certainty which is in accordance with the Fiduciary Law. With respect to that matter, the writer would like to conduct a research towards the Guarantee Law with emphasis on the Standardization of the Fiduciary Registration Procedures, which is based on the Verdict No. C.HT.OI.10-22, particularly regarding to the one mentioned in number 2, 3 and 7 within. The implementation also will be one of the matter addressed in this thesis.
This this research is conducted by applying the library study method, using the juridical normative data, supported by in-depth interview with the party concerned on the fiduciary registration matter. The result takes form in an explanatory-analytical, since the data analysis applying the qualitative descriptive method. Based on the elaboration, a conclusion will be drawn that is expected to be able to identify the purpose of the issuing of the verdict, particularly related to the number 2, 3 and 7, in attaining a legal certainty concerning the material registered under the fiduciary guarantee, whether it is already in accordance with the one mentioned in the law or not. Meanwhile concerning the matter of implementation, it will try to address whether the verdict opens any possibility to a different interpretation among the law practitioners."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Asytuti
"John C Bogle dalam bukunya Bogle on Mutual Fund tahun 1998 mengemukakan bahwa terdapat empat dimensi dari kinerja Investasi yaitu reward risk cost dan timing. Dari survei yang dilakukan oleh Investment Company Institute di Amerika, 70 % responden menyatakan bahwa faktor kinerja historis Reksa Dana adalah pertimbangan utama investor untuk berinvestasi di Reksa Dana selain faktor-faktor lain seperti biaya, profil manajer investasi dan lain-lain. Berdasarkan hal di atas, maka diperlukan standarisasi pengukuran kinerja Reksa Dana, sehingga investor dapat membandingkan kinerja Reksa Dana sebelum melakukan investasi.
Penelitian Iggi Ahcsien dan Elghary di Malaysia tentang Kinerja Reksa Dana Syariah menyimpulkan keadaaan yang berbeda. Di dapat dari penelitian tersebut ternyata kinerja Reksa Dana Syariah lebih baik dari Reksa Dana Konvensional. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengetahui kinerja Reksa Dana Syariah di Indonesia tahun 2001-2002 dimana tahun-tahun tersebut merupakan tahun berkembangnya Reksa Dana di Indonesia.
Dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2001, Kinerja Reksa Dana Syariah masih dibawah kinerja pasar JII kecuali Danareksa Syariah (Saham). Pada Tahun 2002 Kinerja Reksa Dana Syariah berkembang lebih baik. PNM Syariah (Campuran) mempunyai kinerja outperformed dibandingkan kinerja pasar JII begitu pula Danareksa Syariah (saham). Untuk Dana Reksa Syariah Berimbang kinerjanya masih di bawah dari kinerja JII.
Dengan menggunakan pendekatan risk adjusted return kinerja Danareksa syariah tahun 2001 memiliki index Sharpe sebesar-0,0009635, nilai Treynor sebesar 3,86698E-05 dan nilai Treynor sebesar -1,1 16E-04. Danareksa syariah memiliki ratio Sharpe dan Treynor paling tinggi dibandingkan dengan Reksa Dana konvensional yang diperbandingkan. Namun untuk index Jensen hanya lebih kecil daripada Niaga Sahara.
Dengan menggunakan pendekatan return yang tidak diadjusted, return yang dihasilkan lebih kecil daripada ABN Amro, Rencana Cerdas, Panin Dana Maksima, Phinisi Dana Saham, Bahana Dana Prima dan Si Dana Saham.
Pada Tahun 2002 Kinerja Danareksa Syariah mengalami penurunan. Untuk Reksa Dana Syariah campuran hanya PNM Syariah yang membukukan return lebih baik. Dengan menggunakan pendekatan risk adjusted return, index Sharpe Danareksa Syariah masih lebih baik dibandingkan dengan Reksa Dana konvensional akan tetapi memiliki index Treynor dan index Jensen lebih kecil. Sedangkan index Sharpe PNM Syariah lebih kecil dari Reksa Dana konvensional yang dibandingkan kecuali dibandingkan dengan Danareksa Anggrek. Index Treynor PNM Syariah hanya lebih kecil bila dibandingkan dengan DUIT.
Dari hasil penelitian di atas terlihat bahwa kinerja Reksa Dana Syariah masih belum melampaui kinerja Reksa Dana konvensional yang dibandingkan. Penulis menyarankan agar portfolio Reksa Dana syariah campuran lebih menempatkan proporsi dananya pada sektor obligasi syariah. Selanjutnya memperkuat jalinan kerjasama antar unit bisnis syariah baik perbankan, asuransi dan dana pension, untuk mengembangkan Reksa Dana Syariah.
Comparative Analysis of Islamic Investment Funds and Conventional Investment Funds' Exertion in Gaining Optimal Return at 2001-2002John C Bogle in his book Bogle on Mutual Fund (1998) conveyed about four dimensions of investment: reward, risk, cost and timing. In the survey done by Investment Company Institute in America, 70% of respondent said that historical exertion factors of the Investment Funds is the investor's main consideration to invest in Investment Funds besides other factors like cost, investment manager's profile and etc. Based on that, measurement standardization of the Investment Funds' exertion is needed, so that investor can evaluate the Investment Funds exertion before investing.
Iggi Ahcsien and Elghary's research in Malaysia about Islamic Investment Funds exertion conclude a different condition. The research resulted that Islamic Investment Funds exertion is better than conventional Investment Funds. Therefore the researcher is interested to know about the Islamic Investment Funds exertion in Indonesia at 2001-2002, years of the Investment Funds development in Indonesia.
From the research performed at 2001, Islamic Investment Funds exertion was below El market exertion except Danareksa Syariah (stock). At 2002 Islamic Investment Funds exertion developed better. PNM Syariah (mixed) had an outperformed exertion as compared to ill market's exertion as well as Danareksa syariah (stock). Danareksa Syariah Berimbang's exertion is below JII's exertion.
By using risk adjusted return approach, Danareksa Syariah's exertion at 2001 had Sharpe index of 0,0009635. Treynor rate of -3,86698E-05 and Treynor rate of -1.116E-04. Danareksa Syariah got the highest Sharpe and Treynor ratio than conventional Investment Funds. But the Jensen index was lower than Niaga Saham. By using unadjusted return approach, the return gained was lower than ABN Amro, Rencana Cerdas, Panin Dana Maksirna, Phinisi Dana Sahara, Bahana Dana Prima dan Si Dana Saham
On 2002 Danareksa Syariah's exertion endured a deprivation. Only PNM Syariah got a better return for the mix Islamic Investment Funds. By using risk adjusted return, Sharpe index of Danareksa Syariah was better than the conventional Investment Funds, nevertheless it had a lower Treynor index and Jensen index. While Sharpe index of PNM Syariah was lower than conventional Investment Funds except as compared to Danareksa Anggrek. Trey nor Index of PNM Syariah was a little bit lower than DUIT.
Form the above research we know that Islamic Investment Funds exertion was not beyond the compared conventional Investment Funds. The researcher suggested that the mixed Islamic Investment Funds portfolio place the funds more on Islamic bonds. Later on, it strengthens the cooperation among Islamic business units: bank, assurance and retirement fund, to develop Islamic Investment Funds.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 11845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Susilowati
"PT. Asuransi Jasindo merupakan perusahaan asuransi kerugian yang termasuk dalam kelompok jenis usaha Lembaga keuangan Non Bank. Salah satu kegiatan utamanya adalah mengelola dana melalui kegiatan investasi. Salah satu ukuran kinerja perusahaan asuransi adalah tingkat kemampuan mengelola dana untuk memperoleh hasil investasi secara optimal sehingga mampu menutup biaya usaha atau overhead cost dan yang terutama meningkatkan kemampualabaan perusahaan dalam memberikan perlindungan kepada nasabahnya.
Permasalahan PT. Asuransi Jasindo selama lima tahun buku 1998 sampai dengan 2002 diantaranya ialah penurunan hasil investasi sehingga terjadi penurunan kontribusi dalam menutupi biaya usaha. Sementara itu deposito yang menempati komposisi teratas dalam bentuk penempatan investasi selama dua tahun terakhir setelah masa penelitian memberikan tingkat suku bunga yang rendah. Oleh karena itu penulis mencoba melakukan evaluasi dan analisis serta memberikan altematif pemecahan masalahnya dan mengaplikasikan teori portofolio investasi di perusahaan asuransi. Dalam melakukan evaluasi dan analisis diperlukan data, komposisi dana, hasil investasi berikut perinciannya, realisasi biaya usaha serta data pendukung lainnya.
Berdasarkan data yang diperoleh maka penulis melakukan evaluasi dan analisis dengan menggunakan Indeks Sharpe dan Teori Capital assets Pricing Models. Hasil investasi dan analisis tersebut menunjukan bahwa seluruh portofolio mempunyai kinerja yang tidak baik tetapi di masa datang sesuai perkembangan dan pertumbuhan reksadana, portofolio reksadana masih memberikan keuntungan yang tinggi dan tetap aman serta mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi untuk jangka panjang. Namun perlu dipertimbangkan jenis reksadana yang dipitih harus sesuai dengan sifat dari bisnis dan kegiatan investasi perusahaan asuransi.
Sesuai hasil evaluasi maka disarankan sebaiknya portofolio investasi pada reksadana dapat dilanjutkan pada reksadana Megah kombinasi, Megah Kapital dan Dana Infra Struktur. Peningkatan hasil investasi dapat diperoleh dari reksadana bila manajer investasi serta sumber daya manusia yang mengelola kegiatan investasi memiliki kemampuan dan analisa yang tepat dengan selalu mengikuti perkembangan dan pertumbuhan kegiatan investasi dan perekonomian makro ataupun mikro. Hal ini dilakukan mengingat reksadana campuran dan reksadana saham sangat dipengaruhi oleh faktor makro dan mikro di pasar finansial.

PT. Asuransi Jasindo is risk liability insurance company categorized as Non-Bank Financial Institution. One major activity of this company is managing fund by mean of investments. One measure of company performance is managing fund ability rate to gain investment return optimally in order to cover operational cost and the most important is to enhance insuring profitability of the company to their account.
For the live book year 1998 to 2002 PT. Asuransi Jasindo encounter problems such as decrement of investment return which created decrement of contribution to cover operational cost Moreover, deposit as the top major composition investment for the last two years after research period paid less rate of return.
Therefore the author tries to evaluate and analyze in as well as suggesting alternative of solutions for these problems for company and real application investment portfolio theory in insurance company. This evaluation and analysis require data, fund composition, investment return includes details, operational cost and any other supporting data.
Based on the data collected the author use Sharpe index and Capita! Assets Pricing Model Theory in conducted evaluation and analysis. Analysis and investment return showed that all portfolios performing under expectation but according to the future development and growth of the mutual fund, the return of portfolio of reksadana remain substantially high and safe for high long-term liquidity. However, consideration on the kind of chosen mutual fund should meet business characteristic and investment activities of the insurance companies.
According to the results found in the evaluation it is suggested that investment portfolio on mutual fund should continue on Megah Kombinasi, Megah Kapital and Dana Infra Structure mutual fund The increasing investment results would be gained from mutual fund when investment manager and human resources who manage investment activities are possessing ability and accurate analysis required in the pace of investment activities growth and development as well as in macro or micro economy. This suggestion is based on the fact that mixed mutual fund and stock mutual fund in the financial market are highly affected by macro and micro factor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasbullah
"Pembangunan pertanian Indonesia telah menempuh sejarah yang panjang sejalan dengan perjalanan bangsa ini, dan merupakan suatu kenyataan bahwa sektor pertanian memberi perm strategis dalam pembangunan nasional. Sebagian besar penduduk Indonesia masih bergelut !dan menggantungkan hidupnya di sektor ini. Namur' ditengah percaturan globalisasi dunia dewasa ini sektor pertanian belum menampakkan perubahan yang signifikan terhadap indikator investasi dan pendapatan per kapita di sektor pertanian dalam pembangunan nasional.
Melihat kenyataan tersebut maka penelitian ini menfokuskan pada perkembangan sektor pertanian Indonesia dilihat dari sisi .perkembangan investasi di sektor pertanian yang berasal dari Anggaran Pembangunan Sektor Pertanian (APBN), Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Disamping itu perkembangan kontribusi sektor pc anian laju pertumbuhan dan hubungan antara. NTB sektor pertanian dengan pendapatan per kapita dan jumlah penduduk juga ditarnpilkan. Kernudian suatu model regresi yang menjelaskan hubungan rasio NTB sektor pertanian/PDB Indonesia dengan pendapatan per kapita dan jumlah penduduk turut memperkaya analisis perkembangan sektor pertanian di Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (a) melihat perkembangan jenis investasi di sektor pertanian yang signifikan terhadap total investasi di sektor pertanian, (b) mengetahui kontribusi dan laju pertumbuhan PDB dan NTB sektor pertanian. (c) mempelajari hubungan antara NTB sektor pertanian dengan pendapatan per kapita dan jumlah penduduk, juga hubungan antara rasio NTB sektor pertanianlPDB dengan pendapatan per kapita dan jumlah penduduk dari pelita IV -VI.
Hipotesis penelitian ini adalah : (a) Paling sedikit terdapat satu jenis investasi (PMDN, PMA dan APBN) yang berpengaruh secara signifikan terhadap total investasi di sektor pertanian, (b) perkembangan kontribusi dan laju pertumbuhan sektor pertanian akan sejalan dengan tahap-tahap pembangunan yang tazim berlangsung, dan (c) peningkatan pendapatan per kapita dan jurnlah penduduk akan meningkatkan NTB sektor, sementara peningkatan pendapatan per kapita menyebabkan rasio NTB scktor pcrtanianlPDB akan menurun.
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan data yang diperoleh dari berbagai sumber yang berkompeten. Hipotesis diuji dengan menggunakan perangkat analisis kuantitatif. Untuk kontribusi dan laju pertumbuhan ekonorni digunakan hasil-hasil riset dan publikasi yang relevan dengan pembangunan sektor pertanian. Khusus untuk hubungan investasi. NTB dengan pendapatan per kapita dengan jumlah penduduk juga rasio NTB sektor pertanian/PDB dengan pendapatan per kapita dan jumlah penduduk digunakan metode regresi majemuk dengan sistem komputasi Software E-Views.
Hasil analisis menunjukkan investasi yang berasal dari PMDN berkorelasi positif secara signifikan terhadap total investasi di scktor pertanian. Perkembangan scktor pertanian Indonesia secara total mengalami peningkatan NTB dari waktu ke waktu dan kontribusinya cenderung menurun sejalan dengan meningkatnya peran sektor lain. Disamping itu laju pertumbuhan sektor pertanian juga mcnurun. Sub sektor Tanaman Bahan Makanan memiliki peranan yang paling dorninan akan tetapi persentasenya cenderung menurun dari Pelita IV - VI.
Hasil regresi menunjukkan bahwa pendapatan per kapita dan jumlah penduduk mernpunyai hubungan positif secara signifikan terhadap NTB sektor pertanian. Terjadinya peningkatan pendapatan per kapita menyebabkan menurunnya rasio NTB sektor pertanian IPDB.
Untuk meningkatkan peran investasi yang berasal dari PMA diperlukan kebijakan yang kondusif bagi swasta untuk merangsang investor menanarnkan modainva di sektor pertanian. Analisis lebih lanjut juga dipcrlukan untuk melihat jenis investasi lain (hasil ekspor pertanian, hibah, In-edit dan peran masyarakat) yang memberikan kontribusi secara signifikan terhadap total investasi serta jenis insentif kebijakan dalam mendorong peningkatan investasi di sektor pertanian."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Nurfadhilah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan utang jangka panjang sebagai kontrol agar tidak terjadi overinvestment dalam dua jenis aset, yaitu kas dan aset riil. Sampel penelitian ialah 224 perusahaan non-keuangan yang listed di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005-2011. Penelitian ini menggunakan proxy dari utang jangka panjang yang berbeda-beda, yaitu variabel dummy perusahaan yang setahun sebelumnya belum menggunakan utang jangka panjang kemudian menggunakan utang jangka panjang, peningkatan utang jangka panjang 20%, 30%, 60%, 80%, dan 90%. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pada tingkat utang jangka panjang berapapun mampu mengontrol kecenderungan overinvestment dalam bentuk kas. Sedangkan pada model investasi aset riil tidak terdapat indikasi untuk mengontrol kecenderungan overinvestment, karena pengaruh yang didapatkan selalu positif. Terdapat gejala peran utang jangka panjang yang juga sebagai sumber pembiayaan bagi investasi aset riil perusahaan. Selain itu, penelitian ini melakukan penyesuain industri terhadap perusahaan yang memiliki kecenderungan overinvestment pada tiap industrinya kemudian dilakukan analisis pengaruh atas peluang investasi, arus kas operasional, ukuran perusahaan, modal kerja bersih, pembayaran dividen, pertumbuhan penjualan, dan pembayaran pajak terhadap kecenderungan overinvestment.

This study aimed to analyze the effect of using long-term debt as a control in order to avoid overinvestment in two types of assets, cash, and real assets. The samples are 224 non-financial firms listed on the Indonesia Stock Exchange during 2005-2011. This research using different proxy of long-term debt and then using long-term debt; long-debt term; 20%, 30%, 60%, 80%, and 90%. The result obtained at any rate of long-term debt can control the tendency of overinvestment in cash. Whereas in real asset investment models at any level of long-term debt there is no indication to control the tendency of overinvestment, because of positive effect. There are symptoms the role of long-term debt which is also as a source to finance their investment in real assets. In addition, this research conducted with industry adjustment to the firm that has a tendency to do overinvestment in their respective industries then analyze the effect on investment opportunities, operating cash flow, firm's size, net working capital, dividend payments, sale growth, and tax payments toward overinvestment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrya Yunila Hastuti
"Urgensi pelibatan sejumlah stakeholder semakin penting dirasakan bila dikaitkan dengan terjadinya penurunan kinerja pembangunan Kota Bandar Lampung sebagai akibat krisis ekonomi yang diindikasikan dengan menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi sejak tahun 1997 dan semakin rneningkatnya jumlah KK miskin yang ada. Untuk itu Pemerintah Kota Bandar Lampung diharapkan tidak saja mampu untuk melaksanakan tugas dan kewenangannya, tetapi juga harus mampu mengakomodasikan seluruh potensi melalui pelibatan seluruh stakeholder baik pemerintah maupun swasta.
Untuk meningkatkan kinerja pembangunan Kota Bandar Lampung, ditinjau dari segi permodalan diperlukan investasi yang besar, sedangkan kemampuan investasi pemerintah masih sangat terbatas. Selain hal tersebut pembangunan Kota Bandar Lampung masih dihadapkan pada persoalan antara lain : peningkatan taraf hidup mnasyarakat, pemerataan lapangan kerja dan pendapatan, penyediaan sarana dan prasarana serta masalah sosial lainnya. Oleh karena itu untuk mempertahankan kelanjutan pembangunan daerah dimasa datang, maka tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai persoalan tersebut hanya dapat diatasi dengan melakukan investasi pembangunan baik yang bersumber dari pemerintah dan swasta.
Perencanaan pembangunan baik secara makro, sektoral maupun regional pada dasarnya akan ditentukan oleh kemampuan penyediaan sumber pembiayaan atau dana untuk diinvestasikan guna mencapai laju pertumbuhan ekonomi sesuai dengan struktur perekonomian yang dikehendaki, yang pada situasi selanjutnya akan dapat mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi serta kesempatan kerja baru yang semakin merata kepada masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Penelitian ini mencoba menganalisis suatu perencanaan mengenai besarnya investasi yang dibutuhkan pada masa datang dalam rangka untuk mencapai sasaran kesejahteraan masyarakat dan laju pertumbuhan yang diinginkan. Ini berarti bahwa perkiraan jumlah investasi yang diperlukan akan ditentukan oleh laju pertumbuhan ekonomi/pembangunan yang hendak dicapai. Dalam hubungan ini disamping perhitungan perkiraan secara total, kebutuhan investasi itu perlu pula diperinci atau dialokasikan kepada masing-rnasing sektor ekonomi. Ditinjau dari sumbernya, rencana kebutuhan investasi harus pula memperhitungkan kemampuan sumber pembiayaan yang dapat disediakan baik dari pemerintah maupun swasta.
Penelitian ini mengguaakan pendekatan metode ICOR. Dalam mengestimasi perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung selama kurun waktu 2001-2006, digunakan pendekatan model ekonometrika (persamaan simultan). Setelah proyeksi kebutuhan investasi diperoleh, Penulis mencoba mengelompokkan besaran investasi tersebut (total maupun sektoral) yang diperlukan oleh perekonomian Kota Bandar Lampung berdasarkan sumber pembiayaan (pihak yang diharapkan bertanggung jawab menyediakan dana) yaitu pemerintah (Pusat, Provinsi Lampung dan Kota Bandar Lampung) serta swasta (dunia usaha dan masyarakat ), berdasarkan persepsi responden (kuesioner).
Berdasarkan analisis tersebut, perekonomian Kota Bandar Lampung secara umum dapat memberikan harapan berkembangnya daerah ini pada masa yang akan datang. Indikator ini terlihat dari adanya peningkatan pertumbuhan PDRB selama periode proyeksi. Total kebutuhan investasi periode 2002-2005 diproyeksikan sebesar Rp 1.840.291,46 juta, dengan kebutuhan investasi rata-rata per tahun sebesar Rp 460.072,87 juta. Sektor-sektor yang rnemberikan kontribusi besar (diatas rata-rata) terhadap total kebutuhan investasi adalah sektor industri pengolahan tanpa migas, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor bangunan. Dalam perencanaan program pembangunan daerah Kota Bandar Lampung, diharapkan pembiayaan yang berasal dari anggaran pemerintah sebesar 30,50%, yang terdiri dari Pusat sebesar 8.48%, Provinsi Lampung sebesar 6.81% dau Kota Bandar Lampung sebesar 15.21%. Sedangkan dari swasta diharapkan sebesar 69.50% yang terdiri dari dunia usaha sebesar 46.82% dan masyarakat sebesar 22.68%.
Untuk itu sudah saatnya pemerintah Kota Bandar Lampung dalam memenuhi kebutuhan pendanaan/investasi peran pemerintah semakin dipersempit, sebaliknya swasta diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk turut berpartisipasi serta pemerintah harus bertindak progresif dan proaktif khususnya dalam usaha menarik investor agar peran yang diharapkan lebih besar bagi swasta dimasa mendatang dapat terwujud."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T2389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiyan Toni
"Tujuan dari pengukuran kinerja portofolio adalah untuk mengidentilikasi kemampuan/kinerja suatu portofolio, baik dari tingkat keuntungan yang dihasilkan maupun tingkat risiko dari indeks tersebut. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menilai kinerja suatu indeks yaitu dengan melakukan perbandingan secara langsung maupun dengan menggunakan ukuran kinerja tertentu.
Tujuan utama dari penelitian yang dilakukan adalah mencoba membandingkan kinerja indeks syariah yaitu Jakarta Islamic Index (JII) sebagai proxi kinerja investasi etis dengan kinerja indeks LQ45 dan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebagai proxi kinerja investasi pasar dan indeks keuangan (Finance) sebagai proxy kinerja investasi ribawi.

The goal of portfolio analysis is to identify the ability/performance of portfolio by comparing return and risk of that portfolio. There are two methods, which can be done to measure the portfolio performance. First, by comparing directly and second, by using certain parameter.
Main goals of this thesis is trying to compare the performance of Islamic investment portfolio represented by Jakarta Islamic index (JII) as a proxy of ethical investment with the performance of LQ45 and IHSG proxy as a proxy of market performance and Finance index as proxy of interest bearing investment.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandapotan, Denny Boy
"Bagi investor khususnya nasabah bank selama ini merasa nyaman dan percaya pada institusi perbankan yang mengelola dana mereka sehingga mereka lebih memilih membeli Reksa Dana yang dijual melalui Bank yang dikeiola oleh Manajer Investasi yang masih berafiliasi dengan bank dimana mereka menjadi nasabah. Dengan dijadikannya bank sebagai agen penjual Reksa Dana maka penjualan Reksa Dana meningkat pesat. Peningkatan ini diharapkan investor dapat pula meningkatkan Nilai Aktiva Bersih per unit yang merupakan tolok ukur kinerja sebuah Reksa Dana. Hal yang diteliti dalam penulisan ini adalah kinerja Reksa Dana yang dijual di bank memang berbeda dengan kinerja Reksa Dana yang dijual melalui Manajer Investasi (non bank).
Paired Sample T-Test digunakan untuk menguji apakah rata-rata return Reksa Dana Bank dan Reksa Dana Non Bank memang berbeda dalam periode penelitian. Faktor-faktor deterrninasi yang mempengaruhi return Reksa Dana juga diuji dengan menggunakan Model Regresi Berganda yang menggunakan Model Pasar. Artinya faktor determinasi seperti expense, size dan market return diuji secara individu dan secara bersamaan.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat lima hasil Paired Sample T-Test yang menyatakan bahwa Ho ditolak, artinya kinerja Reksa Dana Bank dan Reksa Dana Non Bank memang berbeda secara signifikan pada a=5%. Dart Model Pasar ditemukan bahwa terdapat empat basil rgresi yang dilakukan secara individu terhadap sepuluh Reksa Dana, yang menunjukkan bahwa faktor expense, size dan market return memang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return sebuah Reksa Dana.

The investors and bank's customers in particular feel comfortable and are attracted to bank mutual funds because of their belief that banks are trustworthy and the fund manager who manages their fund is still affiliated to the bank Banks have recently begun to play a significant role as sales of agent in the booming mutual fund business. Investors expect this booming can increase Net Asset Value (NAT) per unit as an indicator of mutual fund performance. In this paper, I examine bank managed and nonbank-managed bond mutual funds in terms of return as well as fund characteristics such as load fees, size and market return. I focus on bond funds because banks have a much larger presence in these funds as compared with equity funds.
Paired Sample T-Test is used to examine whether the average return of both mutual fund (bank and non bank fund) is significantly different by using the sorted data of certain period. The determinant factors such as expense, size and market return which can influence the return will be tested by using multi regression model with market model approach. It means that those determinant factors will be regressed as individual and as a group.
The result of Paired Sample Test shows that there are five evidences state that Ho is not accepted These evidences indicate the performance of bank mutual fund and non bank is significantly different at significance level 5%. Whereas Regression's result shows there are four evidences which indicate that expense, size and market return give a significant impact on mutual fund's return at significance level 5%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T17785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Bina Brahmana
"Penelitian ini menunjukkan dua kemungkinan misspesifikasi dalam pengukuran kemampuan market timing dan stock picking manajer reksa dana saham Indonesia. Pertama, misspesifikasi karena perbedaan penggunaan frekuensi (harian dengan bulanan) yang bisa terjadi apabila dinamika aktifitas manajer reksa dana yang sifatnya day-to-day dan seharusnya diukur dengan menggunakan data harian namun diukur dengan data bulanan. Karenanya peneliti memakai data harian agar mampu menangkap kontribusi aktifitas timing manajer reksa dana saham terhadap kinerja portfolionya. Kedua, misspesifikasi karena perbedaan penggunaan timing fiinction/strategy oleh manajer reksa dana dan peneliti yang bisa menyebabkan pelanggaran asumsi regresi dalam cara yang mungkin tidak dapat diketahui (unknown) dan dengan cara yang berbeda-beda menurut waktu (time-varying way). Akibatnya metode koreksi yang biasa/standar untuk masalah heteroscedasticity dan serial correlation mungkin tidak mampu menangkap efek dari pelanggaran pelanggaran tersebut terhadap standard error dari koefisien regresi. Untuk mengatasinya penulis menggunakan Bootstrapping Technique dan metode estimasi ML-ARCH GARCH.
Penelitian yang memusatkan perhatian pada reksa dana saham (Equity Funds) dan mengadaptasi Carhart's four factor model (1997) ini menguji kemampuan market liming dan stock picking manajer reksa dana saham Indonesia dengan menggunakan frekuensi harian dan membandingkannya dengan frekuensi bulanan. Hasilnya konsisten dengan penelitian Bollen & Busse (2001) di mana pengujian dengan data harian jauh lebih powerful dan memperlihatkan kemampuan timing signifikan yang lebih banyak dibanding pengujian dengan data bulanan. Model HM (TM) memperlihatkan sebanyak 23.53% (29.41%) dari seluruh sampel reksa dana saham dideteksi memiliki stock picking ability positif signifikan. Sementara dalam analisis dengan data bulanan, kedua model TM dan HM hanya mampu mendeteksi 5.88% saja dari seluruh sampel reksa dana saham. Menggunakan data harian, sebanyak 17.65% (5.88%) dari seluruh sampel reksa dana saham ditemukan memiliki market timing ability positif signifikan dari model HM (I'M), namun dengan data bulanan hanya model HM yang mampu mendeteksi sebanyak 5.88% saja reksa dana yang memiliki timing ability sedangkan model TM tidak mampu mendeteksi sama sekali.
Untuk mengurangi/menghilangkan kemungkinan bias dalam pengukuran kinerja portfolio dan mengantisipasi pengaruh sifat-sifat yang sangat dinamis dari perubahan harga saham yang sangat cepat terhadap kinerja reksa dana, penelitian ini mencoba menggunakan pendekatan yang memperhitungkan varabel ekonomi makro sebagai control variable untuk melihat interaksinya terhadap kinerja market timing dan stock picking manajer reksa dana saham Indonesia, namun seeara urnum variabel-varabel ini ternyata tidak memberikan kontribusi dalam memperlihatkan market timing dan stock picking ability yang lebih baik, karena hasil yang diperoleh identik dengan model tanpa indikator makro. Konsisten dengan banyak penelitian reksa dana saham, baik di luar negeri maupun di Indonesia, secara keseluruhan rata-rata manajer reksa dana saham Indonesia tidak memiliki market timing dan stock picking ability. Ini dibuktikan dengan maksimum hanya 29.41% dan 23.53% saja dari seluruh sampel reksa dana saham dalam penelitian yang remiliki stock picking dan market timing ability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20200
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susana Makahinda
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang terimplikasi oleh strategi organisasional yaitu strategi prospektor dan defender dan menyebutkan perbedaan antara abnormal return dari setiap strategi organisasional.
Variabel yang diimplikasikan berpengaruh terhadap strategi organisasional adalah pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan, dividers payout ratio dan return on investment. Life cycle theory digunakan untuk menganalisa perbedaan dari kinerja keuangan perusahaan prospector dan defender.
Hasil penelitian memperlihatkan pertumbuhan laba perusahaan prospektor dan defender berbeda secara nyata (signifikan pada 0.05). untuk pertumbuhan penjualan perusahaan prospektor dan defender berbeda tetapi tidak signifikan (pertumbuhan penjualan perusahaan prospektor dan defender hampir sama). Sedangkan untuk Dividen Payout Ratio perusahaan prospector dan defender berbeda tetapi tidak signifikan (hampir sama). Return on Investment perusahaan prospektor berbeda secara signifikan dengan Return on Investment perusahan defender.
Uji multivariate dilakukan untuk melihat perbedaan antara prospektor dan defender dihubungkan dengan abnormal return. Hasil pengujian memperlihatkan pertumbuhan laba dari perusahan prospektor dan defender, berpengaruh secara signifikan terhadap abnormal return. Untuk pertumbuhan penjualan dan Dividend Payout Ratio bagi masing-masing tipe perusahaan tidak berpengaruh terhadap abnormal return. Sedangkan pada perusahaan defender Return on Investment mempunyai pengaruh yang signifikan (nyata)."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>