Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151836 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purbianto
"Saat ini banyak bahan alternatif perawatan Iuka yang sudah dilakukan penelitian dan diterima oleh pelayanan keperawatan, salah satunya adalah madu. Banyak penelilian tentang madu mengunggulkan madu sebagai antimikroba tetapi masih sedikit penelitian yang mengungkap keunggulan madu untuk mempercepat absorbsi eksudat, menghancurkan jaringan nekrotik dan stimulasi granulasi pada luka kronik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah madu mempunyai pengaruh yang bermakna dalam mempercepat proses penyembuhan ulkus diabetikum. Penelitian dilakukan pada 14 subyek penelitian dengan ulkus diabetikum yang terbagi dalam dua kelompok, 7 subyek dirawat menggunakan madu murni Kaliandra sebagai kelompok perlakuan dan 7 subyek dirawat sesuai standar rumah sakit sebagai kelompok kontrol.
Desain yang digunakan adalah desain kuasi eksperimen dengan pendekatan study longitudinal. Analisis yang dilakukan secara univariat dan bivariat, pada analisis bivariat digunakan uji T dependen dan uji wilcoxon.
Hasil penelitian analisis pengaruh madu mumi kaliandra dalam mempercepat proses penyembuhan ulkus diabetikum bermakna secam signifikan, hal ini dibuktikan oleh adanya perbedaan yang signifikan kecepatan proses penyembuhan antara ulkus yang dirawat menggunakan madu murni Kaliandra dengan ulkus yang dirawat sesuai standar rumah sakit dengan pvalue 0,022. Selain itu pengaruh madu murni kaliandra dalam mempercepat absorbsi eksudat dan timbulnya jaringan granulasi pada ulkus diabetikum terbukti berpengaruh dengan masing-masing nilai p value 0,026 dan 0,038.
Pengaruh madu murni kaliandra dalam mempercepat penghancuran jaringan nekrotik dan memperkecil penyempitan ukuran ulkus (luas dan kedalaman) pada ulkus diabetikum belum dapat dibuktikan. Disarankan pada institusi pelayanan perawatan untuk dapat memanfaatkan madu murni Kaliandra sebagai bahan alternatif perawatan ulkus diabetikum yang murah dan mudah didapat serta mengembangkan lebih lanjut penelitian dengan jumlah populasi yang lebih besar."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
T22878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Taufiq
"Ulkus kaki diabetik adalah komplikasi kronik diabetes melitus yang mengakibatkan kerusakan kulit yang dapat meluas ke tendon, otot, tulang atau persendian. Ulkus kaki, infeksi, neuroarthropati dan penyakit arteri perifer mengakibatkan gangren dan amputasi ekstremitas bagian bawah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan ROM ankle terhadap proses penyembuhan ulkus kaki diabetik di rumah sakit di propinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen pre post test dengan kelompok kontrol, melibatkan 7 responden kelompok intervensi dan 7 responden kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan non probability consecutive sampling.
Penelitian ini menggunakan t test, diperoleh hasil adanya perbedaan yang signifikan rata-rata skor penyembuhan ulkus kaki diabetik antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan latihan ROM ankle (p= 0,001; α = 0,05 ). Demikian juga terbukti tidak ada hubungan antara lama sakit DM (p = 0,656 ; α = 0,05), GDN (p = 0,648 ; α = 0,05), GDPP (p = 0,883 ; α = 0,05) dan infeksi ulkus (p = 1,000; α = 0,05) dengan skor penyembuhan ulkus kaki diabetik.
Peneliti memberikan saran agar latihan ROM ankle dapat diterapkan pada perawatan ulkus kaki diabetik sesuai dengan formula yang ada. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan jenis gerakan yang lain, melibatkan tidak hanya sendi ankle. Selain itu dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih besar.

Diabetic foot ulcer is a chronic complication of diabetes melitus disease resulting in destructruction of skin that can spread to tendons, muscles, bones or joints. Foot ulcers, infections, neuroarthropati and peripheral arterial disease lead to gangrene and amputation of the lower extremities. The purpose of this study was to determine the effect of ankle ROM exercises on the healing of diabetic foot ulcers in the hospital province of Lampung. This study used quasi-experimental design pre-post test with control group. This study recruited 7 respondents intervention group and 7 respondents control group by non probability consecutive sampling.
The t test result showed that there was a significant difference in the mean score of the healing of diabetic foot ulcers between the intervention and control group after ankle ROM exercise (p = 0.001; α = 0.05). There are no relationship among the illness period of DM (p = 0.656; α = 0.05), GDN (p = 0,648 ; α = 0,05), GDPP (p = 0,883 ; α = 0,05) and ulcers infection (p = 1.000; α = 0,05) with a score of healing diabetic foot ulcers.
The researcher suggested that ankle ROM exercises could be applied to the diabetic foot ulcers care in accordance with the existing formula. Further research needs to be done with other types of movement, involving not only the ankle joint, but also other parts of joints. In addition the study should be recruite a larger number of samples.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Subardiah P.
"ABSTRAK
Permainan terapeutik merupakan salah satu intervensi keperawatan yang diberikan pada anak yang dirawat di rumah sakit (hospitalisasi). Hospitalisasi menimbulkan stress bagi anak yang merupakan gangguan terhadap terpenuhinya kebutuhan emosional anak, yang perlu penanganan sedini mungkin karena akan berdampak pada tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. Perawat dibutuhkan peranannya dalam mengatasi respon hospitalisasi ini. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan anak prasekolah selama dirawat di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain kuasi - eksperimen, dengan pretest-posttest non-equivalent control group design bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan pada anak prasekolah sebelum dan setelah dilakukan permainan terapeutik selama dirawat di rumah sakit pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah semua anak prasekolah yang dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Jumlah sampel 60 anak (30 anak kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol). Analisis pengaruh permainan terapeutik terhadap kecemasan, kehilangan kontrol, dan ketakutan anak prasekolah selama dirawat menggunakan uji t independent.

ABSTRACT
Therapeutic play was one of the nursing intervention for children whom stayed in the hospital. Hospitalization caused stress for children. It is a disturbance of fulfilling children emotional needs which should be handled as early as possible because it might influence children’s growth and development. Nursing care lays an important role to overcome this problems. The purpose of this study was to identify the impact of therapeutic play toward anxiety, loss of control, and fears of pre school children during hospitalization. This study employed a quasi experiment design with pretest posttest non-equivalent control group design. The purpose of the study was to identify the differences between anxiety, lost of control, and fears for pre school children before and after therapeutic play in the intervention and control group. Po pulation of this study were all pre school children which were cared at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek in the Lampung Province. The sampel of this study was 60 children (30 of them were in to intervention group and 30 of them were control group). Independent t-test was employed to analyze the impact of giving therapeutic play toward anxiety, lost of control, and fears for pre school children. Result of this study indicated that there were differences on the average of anxiety reduction in the intervention and control group (p = 0.002). There were also differences on average reduction of lost of control in the intervention and control group (p = 0.001). This study also found that there were differences on average reduction of fears in the intervention and control group (p = 0.009). It means that therapeutic play has an impact on reduction of anxiety, lost of control, and fears among pre school children at hospital. From this study, it is recommended that an hospital is required to plan a structured therapeutic play program which was supported by hospital leader, especially at Dr. H. Abdul Moeloek hospital in Lampung children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fera Christiani
"Perubahan pengelolaan rumah sakit pemerintah dari orientasi sosial manjadi orientasi sosial bisnis, hal initeljadi karena perubahau turrtumn dari konsumcn sebagai pengguna dan juga oleh pembcri pelayanamselain itu menyongsong era Globalisasi, perkembangan ilmu dan tehnologi di bidang kesehatan, persaingn antar rumah sakit dan kondisi keuangan pmnerintah yang terbaias dalam pembiayaan rumah sakit. Peningkatan mutu yang baik dan terjangkau oleh ekonomi Kousumen secara umum.
RSUD dr.H.Abdul Moeloek Propinsi Lampung merupakan salah satu rumah sakit swadana pemerintah yang mcngemban misi sosial danjuga merupakan rumah sakit pusat rujukan dipropinsi Lampung, sejakmeningkatnya kebutuhan masyarakat akan Mesin cuci darah atnu hacmodialisa fahun I999,telah berperan untuk mengadakan alat tersebut dengan melakukan Outsourcing dengan pihak ketiga dengan pezjanjian Pinjam pakai mesin dan pembclian haemodilaisa set kepada perusahaan tersebut. Paket haemodialisa tersebut seharga Rp.549.350 untuk yang baru dan Rp.454.350 untuk yang Reuse. Dengan lmif Perda Rp. 729.350 baru dan R.p. 634.350 untuk yang Reuse. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mcndapat berapa Cost yang harus dikcluarkan unit Haemodialisa clan berapa Revenue yang didapat dari tindakan tersebut tahun 2007, penelitian ini bcrsifat Operasional Research melalui pcndekatan Kualitatif.
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa, Revenue yang didapat unit haemodialisa setelah dikurangi Cost ada Surplus. Dari basil penelitian , maka disimpulkan bahwa unit hacmodialisa RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung, dengan sistem Outsourcing mempunnyai potensi umuk mcndapatkan Surplus lebih besar apabila dilakukan dengan investasi sendiri mesin Haemodialisa., mensosialisasikan kcpada Dinsksi dan Jajaranya,melakukan penalitian lehih lanjut tezhadap unit lain yang akan melakukan Out Sourcing.

Change of management of governmental hospital of social orientation of social orientation of business, matter of initeijadi because change of demand of consumer as consumer as well as by giver of that pelayananselain welcome Globalimtion era, growth of and science of tehnologi in health area, emulation between monetary condition and hospital of limited govemment in defrayal of hospital. top notch Improvement and reached by Consumer economics in general.
RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Lampung Province to represent one of the hospital of innate governmental which is carry of social mission as well as representing hospital center province reference Float, its of requirement of Blood washing machine society will or year haernodialisa 1999, sharing to perform a the the appliance by doing/conducting Outsourcing with third patty with agreement Borrow to wear machine and purchasing of haemodilaisa set to company package of Haemodialisa the at the price of Rp.549.350 for the things newly and Rp.454.3S0 for the things Reuse. With tariff of Perda Rp. 729.350 newly and Rp. 634.350 for the things Reuse Intention of this research is to get how much/many Cost which must be released by unit of Haemodialim and how much/many got Revenue of action of year 2007, this research have the character of Operational of Research pass approach Qualitative.
From result of research got by result of that, got by Revenue is unit of haemodialisa after lessened by Cost there is Surplus. From result of research , hence concluded that unit of haemodialisa RSUD Dr. H. Abdul Moelock Province Float, with system of Outsourcing potency mernpunnyai to get bigger Surplus if Done/conducted with invesment alone machine of Haemodialisa, socializing to Board of directors and of Sta5` only, Melakukan furthermore advance research to other unit to do/conduct Out Sourcing.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34566
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elitha Martharina Utari
"Dewasa ini pola penyakit cenderung mengalami perubahan. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup misalnya trauma semakin meningkat. Sedangkan di Indonesia trauma merupakan penyebab kematian tertinggi pada usia 15-45 tahun dan kematian yang disebabkan kecelakaan menempati urutan keempat tertinggi. Propinsi Lampung, terletak pada daerah yang merupakan perlintasan arus transportasi darat dari dan menuju Pulau Jawa dan Sumatera, daerah ini memiliki tingkat resiko kecelakaan lalu lintas yang tinggi, dan ini terlihat dan banyaknya kasus trauma yang ditangani di IGD RSAM lebih dan 4000 kasus pertahun. Sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di propinsi ini maka RSAM berkeinginan untuk mengembangkan IGD nya menjadi pusat pelayanan trauma di Propinsi Lampung.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran situasi Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. H. Abdul Moeloek untuk menjadi pusat pelayanan trauma di Propinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif informasi yang didapat berupa data primer melalui observasi dan wawancara mendalam dan data sekunder melalui telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemda Propinsi Lampung memberikan dukungan sepenuhnya baik (dari segi anggaran maupun politis guna mewujudkan pusat pelayanan trauma ini, dengan jumlah total penderita trauma yang dilayani di IGD RSAM mencapai diatas 4100 pertahun, sekitar 1500(37%) penderita pertahun merupakan kasus trauma yang membutuhkan perawatan dari suatu pusat pelayanan trauma, dan dan jumlah tersebut I044 (69%) adalah penderita trauma serius/trauma parah. Dengan jumlah seperti ini menurut informan maka RSUD Dr. H. Abdul Moeloek sudah memerlukan tersebut 1044 (69%) adalah penderita trauma serius/ trauma parah. Dengan jumlah seperti ini menurut informan maka RSUD Dr. H. Abdul Moeloek sudah memerlukan penanganan oleh Tim Trauma dan dengan 460 tempat tidur dan BOR 85% memenuhi kriteria pusat pelayanan trauma tingkat dua. Sumber Daya Manusia yang dimiliki dari kompetensi dokter spesialis sudah memenuhi standar jumlah dan tenaga pendukung nonmedis masih kurang. Untuk dokter umum dan tenaga paramedik jumlahnya sudah memenuhi standar tetapi kompetensi yang dimiliki belum memenuhi standar. Untuk fasilitas fisik sudah memenuhi standar, kecuali kemiringan ramp lebih dari 20°, tidak memiliki pintu khusus untuk pasien dengan alat pengangkut, untuk fasilitas alat medik sudah memenuhi standar pusat pelayanan trauma, hanya belum memiliki alat torakosintesis, dan pada ruang resusistasi belum memiliki kotak pemanas cairan infus, gantungan infus dari langit-langit serta alat komunikasi khusus, sedangkan fasilitas layanan intensif belum memenuhi standar karena belum memiliki HCU, depo penyediaan darah dan untuk layanan CT Scan pada radiologi belum memenuhi standar karena hanya melayani pada pagi hari.
Kesimpulan secara umum dengan memperhatikan komponen penderita dan komponen umum berdasarkan kondisi saat ini maka pusat pelayanan trauma RSUD Dr. H. Abdul Moeloek berada pada tingkat tiga menuju dua, dan pada tahun 2006 ini dapat di realisasikan.
Saran kepada Pemda Propinsi Lampung, selain anggaran untuk investasi juga dialokasikan anggaran khusus untuk operasional pusat pelayanan trauma tersebut. Dinas Kesehatan Propinsi harus melakukan sosialisasi kepada rumah sakit-rumah sakit kabupaten/ kota tentang penanganan penderita trauma dan kriteria kasus trauma yang perlu dirujuk ke Pusat PeIayanan Trauma RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Kepada RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, dilakukan penambahan dokter spesialis dan penambahan tenaga non medik, pelatihan khusus trauma untuk dokter umum dan paramedik, memperbaiki kekurangan pada fasilitas fisik dan melengkapi fasilitas alat medik serta untuk fasilitas layanan pendukung layanan CT Scan diberikan dalam 24 jam, melengkapi sarana prasarana HCU dan menyiapkan depo penyediaan darah.

In recent days, the pattern of the disease or illness is tending to change. Diseases caused by the changing of lifestyle, such as trauma, are likely to increase. in Indonesia, trauma has been a highest leading cause of death among people age 15 to 45, and death cause by accident is the forth highest. Province of Lampung is located on the area of cross-land transportation from and to the island of Java and Sumatera, and having a very high risk of road accident. It can be seen from the high number of trauma cases handled in the Emergency Room (ER) of District General Hospital of Dr. H. Abdoel Moeloek (DGHAM), which are as high as 4,000 cases per-year. Therefore, as the highest referral hospital in the province, DGHAM need to develop its ER and shifted to be a Trauma Service Center (TSC) for the province of Lampung.
The aim of the study is to find out the description of situation on the ER of DGHAM that will shift to be a TSC. The study using a qualitative approach, and the information obtained are a primary data from observation and in-depth interview, and secondary data from documents review.
The study found that District Authority (Pemda) of Lampuitg Province is giving fully supports both on budgeting and politically, in order to develop the TSC to become a reality. With the total cases handled at the ER of DGHAM are more than 4,100, about 1,500 (37%) of those are patients of trauma that need advance and intensive care form a trauma service center, and from those numbers, about 1,044 (69%) are having serious and severe trauma_ Informant from the DGHAM stated, with a figure as explained above the DGHAM is suppose to be have its own Trauma Team, and with 460 beds and BOR as high as 85% that makes DGHAM have a criterion for the level two of TSC. Regarding to the human resources, DGHAM has reach the standard of competency for its specialist doctors, but still have a lack on number of non-medic supporting staffs. It also has an adequate number on GPs and paramedic personnel, but they have not yet reach their standard of competency. DGHAM also has reached the standard for facilities, physically, but still have some exception, such as: the slope of the building is more than 20°, and there is no special entrance for patient that carried by cart. The facility on medical instruments and utensils has fulfilled the standard for TSC, but there is no instruments for thoracosinthesys, and at the resuscitation room, there is not yet have a warmer box for warming liquid infuse, infuse hanger at the ceiling, and a communication device. However, facilities for the intensive service has not fulfill the standard for an intensive services because there is no HCU instrument, blood reserve depot, and CT Scan services at the radiology department is only gave services in the morning.
In general conclusion, with regard to the components on the situation of patients and condition of ER at DGHAM, it can be said that DGHAM have status for being a TSC level three to become a TSC level two, and it is hoped that in this year of 2006 can be brought into reality.
Suggestion for Pemda of Lampung Province, beside the budget for investment, it is also needed to have special budget for the operational of the TSC. For DGHAM, there is a need to increase the number of specialist doctors and non medic supporting staffs, special trauma training for the GP and paramedic personnel, to improve the facilities on the building, and to complete the medical instruments, to provide 24 hours service for CT Scan, and also to supply the HCL' instrument and to have the blood reserve depot.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ody Wijaya
"Layanan klinik infertilitas memiliki peran penting dalam menangani masalah kesuburan, namun tingkat partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan layanan ini masih relatif rendah. Oleh karena itu, penelitian ini penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong atau menghambat keputusan masyarakat dalam mengakses layanan infertilitas di RSUDAM. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method, yaitu kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menganalisis data dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang mencakup jumlah pasien, jenis layanan, serta tren permintaan layanan infertilitas selama periode tertentu. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pasien yang telah menerima layanan infertilitas di RSUDAM, serta pihak-pihak terkait di rumah sakit seperti manajemen, tenaga medis, dan komite medis. Data yang diperoleh dari wawancara dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi demand masyarakat terhadap layanan klinik infertilitas di RSUDAM adalah faktor biaya, kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan kesuburan, serta ketersediaan informasi mengenai layanan yang ditawarkan. Meskipun rumah sakit telah berupaya menyediakan layanan dengan paket dan diskon, biaya yang tinggi masih menjadi hambatan utama bagi banyak pasangan yang ingin mengakses perawatan tersebut. Selain itu, masih terdapat keterbatasan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai keberadaan layanan klinik infertilitas yang ada di RSUDAM.Penelitian ini menyarankan agar RSUDAM meningkatkan program edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya perawatan infertilitas dan memperkenalkan lebih banyak opsi pembayaran yang dapat mengurangi beban biaya. Di sisi lain, dukungan dari pemerintah dalam bentuk subsidi untuk layanan infertilitas dapat membantu meningkatkan aksesibilitas bagi pasangan yang membutuhkan perawatan tersebut.

Infertility clinic services play a crucial role in addressing fertility issues, yet the participation rate of the community in utilizing these services remains relatively low. Therefore, this research is important to identify the factors that encourage or hinder the community's decision to access infertility services at RSUDAM. The research method used is a mix method, which combines both quantitative and qualitative approaches. The quantitative approach is conducted by analyzing data from the Hospital Management Information System (SIMRS), which includes the number of patients, types of services, and trends in the demand for infertility services over a certain period. The qualitative approach is carried out through in-depth interviews with patients who have received infertility services at RSUDAM, as well as related parties in the hospital, such as management, medical staff, and the medical committee. The data obtained from the interviews are analyzed using thematic analysis techniques.The results of the study indicate that the main factors influencing the community's demand for infertility services at RSUDAM are cost, public awareness of the importance of fertility care, and the availability of information about the services offered. Although the hospital has made efforts to provide services with packages and discounts, the high cost remains the primary barrier for many couples who wish to access the treatment. In addition, there is still a lack of information and education for the public regarding the existence of infertility clinic services at RSUDAM.This research suggests that RSUDAM should enhance its educational programs to the public about the importance of infertility care and introduce more payment options to help reduce the financial burden. On the other hand, government support in the form of subsidies for infertility services could help improve accessibility for couples in need of such treatment."
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Novita
"Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) adalah prosedur yang sering dilakukan untuk mengatasi fraktur. Masalah yang sering timbul pada post operasi ORIF adalah nyeri akut pada level severe. Manajemen nyeri yang tepat diperlukan untuk menangani respon nyeri. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap nyeri post operasi ORIF di RSUDAM Propinsi Lampung. Desain penelitian menggunakan quasi experiment dengan non-equivalent pretestpostest with control group, pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Jumlah sampel adalah 36 orang (18 orang kelompok kontrol dan 18 orang kelompok intervensi). Nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Uji statistik menggunakan uji beda dua mean. Hasilnya ada pengaruh yang signifikan terapi musik terhadap penurunan tingkat nyeri pasien post operasi ORIF (P value = 0,000; α = 0,05). Tidak ada hubungan antara usia, jenis kelamin, dan riwayat pembedahan sebelumnya terhadap tingkat nyeri. Hasil penelitian ini merekomendasikan terapi musik sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi nyeri post operasi ORIF.

Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) is a common procedure for fracture treatment. Mostly problem in post ORIF surgery period is acute severe pain. The appropriate pain management is required. This research aimed to identify the effect of music therapy on post ORIF surgery pain at Abdul Moeloek Hospital Lampung Province. The design used quasi experiment with non-equivalent pretest-posttest with control group, recruting sample by consecutive sampling. There were 36 samples (18 respondents as the control group and 18 respondents as the intervention group). The pain was measured by Numeric Rating Scale (NRS). The analyze used T-test compare 2 mean. The result indicated that there was a significant effect of music therapy on reducing post ORIF surgery pain (P value = 0,000; α = 0,05). There was no significant correlation between age, sex, and surgical history with pain level. Music therapy is recommended.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T30673
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Fuspita
"Jumlah perempuan dengan HIV makin menunjukkan adanya peningkatan. Infeksi HIV tidak hanya pada kelompok dengan perilaku berisiko, namun juga pada kelompok yang tidak memiliki perilaku berisiko. Ibu rumah tangga saat ini menjadi kelompok yang berisiko terinfeksi HIV. HIV-testing merupakan upaya untuk mencegah penyebaran infeksi HIV dan sebagai gerbang pelayanan pengobatan. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi pengalaman ibu rumah tangga dengan HIV di Lampung dalam melakukan HIV-testing. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif fenomenologi dengan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Jumlah ibu rumah tangga yang terlibat sebanyak 16 orang. Hasil penelitian diperoleh enam tema utama, yaitu HIV-testing yang ldquo;tidak disengaja rdquo;, pengetahuan yang rendah mengenai HIV, persepsi tidak berisiko terinfeksi HIV, kurangnya informasi pada layanan konseling HIV-testing, adanya pengalaman stigma dan tindakan diskriminasi, dan ketidakberdayaan peran ibu. Rekomendasi penelitian ini adalah pentingnya meningkatkan sosialisasi pendidikan HIV dan pentingnya HIV-testing pada kelompok ibu rumah tangga guna mencegah dan mengurangi kejadian penularan infeksi HIV ibu-anak.

The number of women living with HIV is increasing nowadays. HIV infection is not only in risky group but also in group considered safe. Today, housewive become a risky group of being infected with HIV. HIV testing is the way to prevent the HIV infection spreadings and as the main gate for treatment service. The purpose of this study was to explore the experience of housewive with HIV in Lampung when performing HIV testing. This study used phenomenology qualitative method with indepth interview as the way for collecting data. 16 participants were involved in this study. Six main themes were found, as follows an accidental HIV testing, lack of knowledge of HIV, perception is not at risk of HIV, low HIV testing counseling services, being stigmatized and discriminated, and disempowerment of mother rsquo s role. This study recommended the improvement of the HIV education and the benefit of the test for housewive in order to prevent the mother to child infection."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian dilakukan di RSUD Abdul Moelok Bandar Lampung dan tanggal 11 - 18 Desember 2004 dengan menggunakan desain deskriptif sederhana yang beriujuan untuk mengetahui persepsi perawat terhadap penerapan metode tim. Proses pengolahan data diiakukan dengan cara melakukan perhitungan skore untuk persepsi perawat kemudian dihitung dengan proporsi dan akhirnya disajikan dalam benluk tabel distribusi frekuensi dengan membuat kesimpulan secara umum. Hasil penelitian menunjukkan seluruh perawatdi ruang PBHA dan VIP A-B memiliki persepsi yang positif (100%) hal ini dimungkinkan karena oleh metode tim Iebih baik dibanding metode fungsional, disamping sebagian perawat telah memiliki lama bekerja diatas lima tahun dan memiliki pengalaman bekerja dengan metode tim dialas 1,5 tahun. Untuk pengembangan lebih lanjut terhadap penelitian ini agar dapat dilakukan penelitian lebih Ianjut dengan skala yang lebih besar dan meneliti hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi perawat terhadap penerapan metode tim."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5371
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Noverita Irmayati
"Peningkatan prevalensi HIV/AIDS menjadikan perempuan merupakan kelompok berisiko dengan jumlah kasus terus meningkat setiap tahunnya sebesar 68 dari tahun 2010-2016 Kementerian Kesehatan RI, 2017. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi HIV testing pada perempuan di RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Lampung. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan tehnik consecutive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian berjumlah 120 perempuan dengan HIV positif. Pengukuran stigma menggunakan Berger stigma scale, pengetahuan tentang HIV HIV KQ 18 dan perilaku berisiko Safe sex Behaviour Questionaire yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas.
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan bermakna yaitu pendidikan p = 0,000, OR = 0,164, penghasilan p = 0,005, OR = 0,127, pekerjaan p = 0,011, OR = 3,030, stigma p = 0,019, OR = 0,367, pengetahuan tentang HIV p = 0,011, OR = 0,267 dan perilaku berisiko p = 0,041, OR = 0,041, sedangkan variabel yang memiliki hubungan tidak bermakna adalah usia p = 0,553, OR = 0,646 dan status pernikahan p = 0,839, OR = 0,849. Faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi HIV testing yaitu pekerjaan dengan p value 0,009, ? = 0,05 pada CI 95 OR 2,970 1,111-7,938.
Rekomendasi : peningkatan sosialisasi kepada kelompok perempuan berisiko tinggi dan berperan aktif dalam skrinning awal HIV/AIDS.

The enhancement of HIV AIDS prevalence makes women as risk groups with the increasing of total case each year with total number 68 from 2010 until 2016. This research aimed at identifying factors that influenced motivation of HIV testing in women at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung. The design of this research was cross sectional using consecutive sampling. Total sample of this research was 120 women with positive HIV. Instrument in this research use Berger stigma scale to measure stigma, knowledge about HIV HIV KQ 18, and risk behavior safe sex behavior questionnaire that has been tested with validity and reability test.
The analysis result showed that variables with significant correlations are education p 0,000, OR 6,091, income p 0,005, OR 7,857, occupation p 0,011, OR 0,330, stigma p 0,019, OR 2,727, knowledge about HIV p 0,011, OR 3,750, and risk behavior p 0,041, OR 2,381, meanwhile the variables without significant correlations are age p 0,553, OR 1,548, and marriage status p 0,839, OR 1,178. The dominant factor that influenced motivation of HIV testing is education with p value 0,009, 0,05 at CI 95 OR 3,708 1,382 ndash 9,952.
The recommendations of this research are to enhance socialization to risk behavior groups and to do an active role in screening HIV AIDS.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>