Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 215487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Murdiyono
"Penerapan Sistem Informasi Perpajakan sebagai suatu sistem informasi manajemen di mana data tentang hak dan kewajiban perpajakan diolah menjadi suatu informasi, dapat dimanfaatkan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sebagai bahan pengambilan keputusan. Keputusan tersebut dapat meningkatkan produktivitas kerja melalui ekstensifikasi dan
intensifikasi Wajib Pajak.
Penelitian ini meneliti persoalan di atas, dengan pokok permasalahan : menguji dan menganalisis hubungan antara penerapan sistem informasi dengan produktivitas kerja di Kantor Pelayanan Pajak X, menguji dan menganalisis hubungan antara pengambilan keputusan dengan produktivitas kerja di Kantor Pelayanan Pajak X serta menguji dan
menganalisis variabel yang memiliki hubungan Iebih kuat dengan produktivitas kerja di Kantor Pelayanan Pajak X.
Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian kuantitatif, dengan teknik survei. Pada penelitian ini survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada seluruh pegawai di KPP X. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode korelasi - Spearman. Penelitian ini didasari dengan kerangka pikir bahwa penerapan sistem informasi perpajakan dan pengambilan keputusan memiliki hubungan positif dengan produktivitas kerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa penerapan Sistem lnformasi memiliki hubungan dalam tingkatan sedang dan signifikan dengan produktivitas kerja. Hal ini berarti sistem informasi yang diterapkan di Kantor Pelayanan Pajak X mampu mendorong intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan sehingga meningkatkan produktivitas kerja. Selain itu juga ditemukan bahwa pengambilan keputusan di Kantor
Pelayanan Pajak X memiliki hubungan dalam tingkatan sedang dan signifikan pada Produktivitas Kerja. Hal ini berarti pengambilan keputusan yang dijalankan di Kanter Pelayanan Pajak X mampu meningkatkan produktivitas kerja baik sumber daya manusia maupun organisasi Kantor Pelayanan Pajak X. Di antara dua variabel penerapan Sistem informasi dan pengambilan keputusan ditemukan bahwa pengambilan keputusan memiliki hubungan yang lebih kuat dengan produktivitas kerja, dibandingkan hubungan penerapan sistem informasi dengan produktivitas kerja.
Faktor kepemimpinan dan sumber daya manusia yang menjadi pelaku pengambilan keputusan, mampu menjalankan peran dengan efisien dan efektif untuk menunjang produktivitas kerja. Efisiensi dan efektivitas pengambilan keputusan tersebut sedikit lebih besar dibandingkan peran penerapan sistem informasi terhadap produktivitas kerja. Belum besarnya perah sistem informasi tersebut bisa jadi dikarenakan oleh penerapan yang jangka waktunya belum terlalu lama.
Sebagai hasil penelitian ini disarankan bahwa untuk peningkatan pemahaman akan produktivitas kerja, perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menguji faktor-faktor di luar penerapan sistem informasi dan pengambilan keputusan. Selain itu berdasarkan hasil penelitian ini, untuk meningkatkan produktivitas kerja adalah hal yang tepat bagi Kantor Pelayanan Pajak X untuk menerapkan sistem informasi perpajakan dan pengambilan keputusan yang efektif. Sebagai Iangkah Ianjut di masa akan datang, maka kedua aspek tersebut perlu mendapat perhatian untuk ditingkatkan agar produktivitas kerja semakin meningkat.

Implementation of Tax information System as a management information system where data concerning tax rights and obligations processed as an information, can be used in KPP to support decision making. The decision can increase productivity through tax intensification and extensification.
This research figures out above situation, with problems: testing and analysing corelation between implementation of information system with productivity KPP X, testing and analysing corelation between decision making with productivity in KPP X and also test and analyse variable with stronger relation with productivity in KPP X.
This research is conducted with quantitative research type, with technique of survey. This research conducted survey by distributing questionaire for all officers in KPP X. Data obtained in this research analysed with correlation method - Spearman. This research is constituted with framework that implementation of tax information system and decision making have positive relation with productivity.
Based on the result of this research is found that implementation of Tax information System have significant relation with productivity. This is caused implementation of Tax information System in KPP X can push tax intensification and extensification that increase productivity. Besides it is also found that decision making in KPP X have significant relation with Productivity. This means decision making in KPP X can improve work productivity of human resource and office organization in KPP X. Among two variables, implementation of tax information system and decision making, found that decision making have stronger relation with productivity, compared to relation implementation of information system with productivity.
Leadership factor and human resource becoming perpetrator of decision making, can run role efficiently and effective to support productivity. Efficiency and effectiveness of decision making has a little stronger relation than role of implementation tax information system to productivity. This is caused by the fact that information system is just implemented.
As the result of this research is suggested that to improve understanding of productivity, need to conduct similar research by testing another factors than implementation of information system and decision making. Besides, the result of this research, suggest that to improve productivity in KPP X is correct to apply tax information system and effective decision making. In the future, both aspects required attention to improve productivity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bina Heru Setiawan
"Pembangunan nasional pada dasarnya diselenggarakan oleh seluruh bangsa Indonesia bersama-sama dengan pemerintah melalui tabungan nasional yang meliputi tabungan pemerintah dan tabungan masyarakat. Peran pemerintah dapat diwujudkan bila pemerintah memiliki dana yang cukup. Oleh karena i tu, untuk mendapatkan dana yang sesuai dengan kebutuhan, pemerintah tidak hanya dengan menggantungkan pada pinjaman luar negeri, akan tetapi lebih dan itu yaitu dengan menghimpun dana dari dalam negeri sehingga tercipta tabungan pemerintah yang salah satunya adalah bersumber dari penerimaan pajak.
Tabungan pemerintah harus lebih ditingkatkan dengan mengintesifkan dan lebih memacu pemungutan pajak. Peran masyarakat dalam pembiayaan pembangunan d engan membayar p ajak sangat diharapkan, dan bahkan harus dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu. Sebagai garda terdepan dalam upaya meningkatkan penerimaan negara melalui pajak adalah Kantor Pelayanan Pajak, yang dalam penelitian ini difokuskan pada Kantor Pelayanan Pajak Sorong. Dipilihnya Kantor Pelayanan Pajak Sarong ini, karena menurut peneliti perkembangan penerimaan dan pencapaian target penerimaannya masih jauh dari harapan. Hal ini sebagai akibat rendahnya kinerja karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Sorong, yang akhimya mengakibatkan rendahnya kinerja Kantor Pelayanan Pajak Sorong dalam pencapaian target penerimaan pajak yang telah ditetapkan.
Faktor-faktor yang diteliti adalah Kinerja Karyawan dan aspek-aspek yang berhubungan serta persepsi karyawan mengenai hubungan tersebut. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja sebagai variabel-variabel babas dan Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan teknik korelasi. Populasi adalah seluruh karyawan Kantor Pelayanan Pajak Sorong pada bulan Oktober 2004 yang seluruhnya digunakan sebagai sampel penelitian. Sifat penelitian ini adalah verifikasi hipotesis mengenai hubungan antar variabel-variabel penelitian.
Teori yang diajukan dalam penelitian ini yaitu Kinerja yang diartikan sebagai perbuatan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai hasil tertentu. Perbuatan tersebut mencakup penampilan kecakapan melalui proses atau prosedur tertentu yang berfokus kepada tujuan yang hendak dicapai, serta dengan terpenuhinya standar pelaksanaan dan kualitas produk yang diharapkan.
Motivasi adalah dorongan, upaya dan keinginan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memenuhi keinginannya. Disiplin adalah suatu kondisi dimana anggota organisasi mampu menghadapi tantangan, berperilaku tertib, teratur dan tidak terjadi pelanggaran balk yang dilakukan secara sengaja maupun tidak.
Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel motivasi kerja merupakan faktor terbesar yang mempunyai hubungan dengan kinerja karyawan, sedangkan disiplin kerja merupakan faktor kedua dengan hubungan yang relatif lebih rendah dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah hal-hal yang dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan bagi pimpinan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan di masa yang akan datang, antara lain : pemberian kesempatan mutasi atau rotasi kepada karyawan untuk menghindarkan kejenuhan kerja, menciptakan kondisi persaingan yang sehat di antara karyawan, mengadakan pendidikan dan pelatihan karyawan secara berkala, mengadakan dialog terbuka dengan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang s ejuk-aman-bersahabat s erta m enerapkan reward a rid p unishment untuk menegakkan disiplin karyawan.

Basically national development is held by all Indonesian people together with the govern-lent through national savings which includes governments' and societies' savings. The government role can be manifested if the government has sufficient fund. Therefore to obtain the fund in line with the needs, the government not only relies on foreign loans, but also gathers the fund from domestic sources one of which is tax revenue. The government savings must be increased by intensifying and accelerating tax collection. The society's role in funding the development, that is, by paying taxes is very much expected and in fact. it should be increased from time to time. Tax service office acts as a front liner in an effort to increase the state revenue through tax. In this research the focus is in Sorong tax service office. The reason why we choose this office is because according to the survey the progress of the revenue and target achievement are still far from the expectation. This is caused by poor employees performance which leads to low performance of Sarong tax service office in achieving target of tax revenue already determined. The factors that would be examined in this research is the employees performance and related aspects as well as employees perception about the relationship. The variable used in this research is work motivation and work discipline as free variables and employees performance as tied variables. The method of the research uses survey method with correlation technique approach. The respondents are all personnel in Sarong tax service office in October 2004 which are all employed as research sample. The characteristics of the research is hypothesis verifications about relationship among research variables.
The theory proposed in this research is the performance meaning an individual actions in implementing the job to achieve certain results. Such action covers performance through certain process or procedures which focus on The objective to be accomplished, and the achievement of the implementation standard and product quality expected.
Motivation is the drive, effort and the will that drive someone to do certain jobs with the objective of fullfilling their wishes. Discipline is the condition where the member of organisation is able to cope with challenges, behave properly, be well-organized and commit no violation either intentionally or not.
The research findings show that work motivation variable is the biggest factor that has the relationship with the employees performance. whereas work discipline is the second factor with the relationship which is relatively low in improving personnel performance.
The recommendation that can be given based on this research is anything can be used as one of the references for the management in an effort to increase personnel performance in the future. among others are: the chance to have rotation for the employees to avoid boredom, to create a healthy competitive condition among employees, to hold education and training programs periodically, to hold open dialogue with the employees, to create friendly and conducive environment, and to enforce reward and punishment to uphold employees' discipline.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arinka Aninditya
"ABSTRAK
Data survei, laporan, serta deliverables dan informasi yang diperoleh oleh perusahaan subsea survey services dapat disusun menjadi sebuah basis data proyek. Informasi terkait proyek ini merujuk ke berbagai data yang dapat digunakan oleh tim proyek serta manajer proyek untuk mengumpulkan data dan informasi terkait proyek untuk memberikan wawasan dan latar belakang memadai bagi tim untuk melakukan pengambilan keputusan terutama pada fase perencanaan proyek. Salah satu cara untuk mengembangkan basis data ini agar dapat disajikan lebih efektif dan efisien yaitu dengan mengimplementasikan Knowledge Management (KM) dan Sistem Informasi Geografis (GIS). Strategi implementasi KM dan GIS ini akan dicari dengan menentukan indikator-indikator yang dapat menjadi strategi penerapan KM dan GIS pada manajemen basis data proyek. Sebuah sistem informasi data proyek berbasis spasial akan dikembangkan dan dilihat dampaknya terhadap kinerja pengambilan keputusan di perusahaan. Pengguna dari berbagai level di perusahaan juga dapat menggunakan sistem informasi dengan mudah dan cepat. Pada penelitian ini, indikator-indikator strategi implementasi KM dan GIS dicari dengan melakukan survei dan diolah dengan menggunakan analisis PLS-SEM serta analisis kepentingan-performa. Uji coba sistem informasi sederhana juga dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap kinerja pengambilan keputusan di perusahaan. Dari analisis data, didapatkan bahwa manajemen basis data non-spasial berpengaruh terhadap tiga proses KM pertama yaitu knowledge creation, knowledge storage, dan knowledge transfer. Sedangkan proses knowledge application dipengaruhi manajemen basis data non-spasial dengan bantuan tools GIS. Sistem informasi yang dibuat juga membantu dari segi efektivitas kontrol waktu dalam melakukan kinerja pengambilan keputusan di perusahaan subsea survey services.

ABSTRACT
Survey data, reports, and deliverables and information acquired by subsea survey services company can be compiled into a project database. Information related to the projects refer to various data which can be used by the project team and project managers to collect data and information related to the project to provide sufficient comprehension and background for the team to make decisions, especially in project planning phase. One way to develop this database so that it can be presented more effectively and efficiently is by implementing Knowledge Management (KM) and Geographic Information Systems (GIS). KM and GIS implementation strategy will be pursued by determining indicators that can be used as KM and GIS implementation strategy in project database management. A spatial-based project data information system will be developed and seen its impact on the performance of decision making in the company. Users of various levels in the company can also use information systems easily and quickly. In this study, indicators of KM and GIS obtained by conducting surveys and processed using PLS-SEM analysis and importance-performance analysis (IPA). A simple information system prototype was also created to see its effect on the decision-making performance in the company. From the data analysis, it was found that the non-spatial database management influenced the first three KM processes: knowledge creation, knowledge storage, and knowledge transfer. While the knowledge application process is influenced by non-spatial database management with GIS. The information system created also helps in terms of the effectiveness of time control in achieving decision-making performance in the subsea survey services company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ichwan
"Pengemudi sepeda motor dewasa menengah di wilayah Jakarta seringkali melakukan pelanggaran lampu merah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari sensation-seeking dan persepsi risiko terhadap perilaku melanggar lampu merah pada pengemudi dewasa menengah dengan memberikan skenario mengemudi. Sampel penelitian ini adalah 100 orang pengemudi sepeda motor berusia antara 45 hingga 65 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan melanggar lampu merah. Di sisi lain, sensation-seeking tidak berpengaruh secara signifikan. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan terhadap pengemudi sepeda motor dewasa menengah yang tergabung dalam klub sepeda motor. Hal ini dilakukan karena pengemudi tersebut mengemudi untuk bersenang-senang, bukan untuk tujuan aktivitas rutin sehari-hari.

Middle adulthood motorcycle riders in Jakarta often running red lights. This running red lights behavior influenced by two factors, sensation-seeking and risk perception. This study purposes is proving the influence of sensation-seeking and risk perception toward running red light decision making on middle adulthood by giving them driving scenarios. Samples in this study are 100 motorcycle riders within age range between 45 to 65 years old.
The result shows that risk perception has influence toward running red light decision making. On the other hand, sensation-seeking doesn?t. The next researches should aim middle adulthood who joined motorcycle clubs because they ride for joys and pleasures, not for daily routin activites.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Justriaman
"Tesis ini membahas tentang penerapan sistem administrasi perpajakan modem di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Sawah Besar Dua. Setelah modernisasi diterapkan, ingin dilihat bagaimana persepsi wajib pajak terhadap penerapan (implementasi) modernisasi tersebut serta bagaimana dengan kepatuhan wajib pajak itu sendiri setelah sistem administrasi perpajakan modern diterapkan. Komponen utama yang dapat dilihat dari penerapan sistem administrasi perpajakan modern adalah dengan adanya perubahan struktur organisasi dari berdasarkan jenis pajak menjadi berdasarkan fungsi, adanya jabatan AR (Account Representatives), pemanfaatan teknologi informasi terkini (on-line payment, e-reg, e-NPWP, e-filling, e-SPT), dan adanya tempat pelayanan terpadu yang merupakan gabungan tempat pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Penghasilan serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskripsi sehingga tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif sehingga hasil penelitiannya bersifat unik dan tidak dimaksudkan untuk digeneralisasikan. Data yang dipergunakan adalah hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden yang telah ditentukan serta hasil wawancara mendalam yang tak berstruktur serta dari data pembayaran dan pelaporan terhadap responden yang sama.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya perubahan struktur organisasi dimana sebelumnya berdasarkan jenis pajak menjadi berdasarkan fungsi, adanya jabatan AR (Account Representatives), serta adanya tempat pelayanan terpadu yang merupakan gabungan tempat pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Penghasilan serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sangat menguntungkan dan bermanfaat bagi wajib pajak serta memudahkan bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Sedangkan terhadap pemanfaatan teknologi informasi terkini (on-line payment, e-reg, e-NPWP, e-filling, e-SPT) ternyata kurang begitu bermanfaat bagi wajib pajak, hal ini karena wajib pajak masih senang dengan kondisi sebelum kantor pajak dimodernisasi dimana masih sebagian besar dilakukan secara manual.

This Thesis studied the implementation of modern tax administration system in KPP Pratama Jakarta Sawah Besar Dua. The objective of this study were to know tax payers perception and how it influenced their compliance after the system was being implemented.
The main factors which can be seen after the implementation of modern tax administration system were the changed of organization structure, the existence of account representative, the used of the latest information technology (such as on-line payment, e-reg, e-NPWP, e-filing, e-spt), and the existence of integraled Services for all kind of taxes.
Descriftif analysis method was used in this reseach, therefore this study purpose was only to deseribe about a variable, not to proved certain kind of variable. Kualitative approach was implemented that the result of this research is unique and wasn’t intent to be generalized. The data which used for this reseach was the result of the quesioner from selected tax payer respondens, unstructure intensive interviewed, and also from their tax payment and reports record.
The result of this research showed that with the changed of organization structure, the existence of account representative, and the existence of integrated Services are advantageous for the tax payers. On the other hand, the used of the latest information technology are less advantageous because the tax payers found it more comfortable with a manual previous system when most of the Services were usually done.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26470
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suhartono
"Dalam rangka memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak yang pada akhirnya mengarah kepada target pengamanan penerimaan negara dari sektor pajak guna pembiayaan pembangunan. perlu dilakukan upaya perbaikan dan peningkatan kesadaran dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.
Ketidakpatuhan Wajib Pajak didalam melaksanakan kewajiban perpajakan bisa terjadi akibat faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal adalah kecerdasan spritual dan salah satu faktor eksternal adalah kinerja pelayanan pajak.
Kecerdasan Spiritual adalah kemampuan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai serta menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya serta kemampuan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan orang lain. Kinerja Pelayanan Perpajakan adalah hasil kerja seseorang baik secara kuantitas maupun kualitas dalam memenuhi kebutuhan orang yang berkaitan dengan bidang perpajakan. Sedang Motivasi Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan adalah kemauan wajib pajak untuk melakukan kewajiban dalam perpajakan.
Penelitian ini tergolong penelitian survei dan menggunakan metode deskriptif dan korelasional. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi masing-masing variabel apa adanya, sedangkan metode korelasional digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel-variabel yang diteliti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah kecerdasan spiritual dan persepsi Wajib Pajak terhadap kinerja pelayanan (sebagai variabel bebas) dapat mempengaruhi motivasi wajib pajak (variabel terikat) dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Sampel dipilih dari jumlah populasi yaitu wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Grogol Petamburan. Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dengan menggunakan pendekatan statistik korelasi Rank Spearman dan pengujian reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman Brown.
Hasil Penelitian terhadap responden (wajib pajak) berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status dan lama menjadi wajib pajak menunjukkan hal sama yaitu tidak berhubungan terhadap motivasi wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Hasil penelitian atas hubungan antara kecerdasan spiritual dengan motivasi wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,748. Besaran angka koefisien korelasi ini secara kualitatif menunjukkan hubungan yang terkategori kuat dan positif. Hal tersebut berarti bahwa semakin baik kecerdasan spiritual yang dimiliki wajib pajak maka akan semakin tinggi pula motivasi wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Hasil penelitian atas hubungan antara kinerja pelayanan perpajakan dengan motivasi wajib pajak dalam memenuhi kewajiban menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,667. Besaran angka koefisien korelasi secara kualitatif menunjukkan hubungan yang terkategori kuat dan positif. Hal tersebut berarti semakin baik kinerja pelayanan perpajakan, maka akan semakin baik pula persepsi terhadap hasil kerja yang dapat dicapai oleh Wajib Pajak, atau dengan kata lain motivasi wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya akan meningkat secara signifikan seiring dengan semakin baiknya kinerja pelayanan perpajakan.
Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan beberapa saran. Pertama, kondisi kecerdasan spiritual wajib pajak perlu dipupuk dan ditingkatkan antara lain melalui kegiatan penyuluhan secara intensif baik terhadap peraturan-peraturan perpajakan lengkap dengan segala aplikasi dan konsekuensi yuridisnya maupun terhadap tingkat kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya melalui pendekatan spiritual. Kedua, meningkatkan kecerdasan spiritual melalui peningkatan kecerdasan spiritual aparat perpajakannya sebagai contoh. Ketiga, Kinerja pelayanan Kantor Pelayanan Pajak perlu ditingkatkan, terutama pada aspek-aspek yang dipersepsi oleh wajib pajak belum maksimal. Dan keempat, perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melibatkan sampel yang lebih banyak sehingga diperoleh wilayah generalisasi yang lebih meyakinkan serta dapat memperkukuh hasil penelitian ini.

In order to give and improve the service to the Taxpayers that finaly pointed to the target of country acceptance safety from tax sector for the reconstruction financier it?s necessary to be betterment and improvement of awareness to pay the tax. The disobedience of Taxpayers in order to pay the taxation is caused by both internal and external factors. One of the internal factors is spiritual quotient and one of external factors is the tax service effort. Spiritual quotient is ability to face and solve the meaning and value problem as well as place behavior and alive in meaning content which is wider and richer as well as ability to evaluate that someone's action or life way is more meaningful than the others. The taxation service effort is the result of someone?s works either qualifiedly or quantitatively to fulfill people's necessities which are interrelated to taxation. Whereas the Taxpayers motivation to pay the taxation is Taxpayers will in order to pay the taxation.
This research is survey research and use descriptive and correlation method. Descriptive method is used to describe each variable condition it self, whereas the correlation method is used to know the relationship of variables which are researched. The aim of this research is to know whether spiritual quotient and Taxpayers perception toward service effort (as a free variable) can influence Taxpayers motivation (bound variable) to pay the taxation. Sample is chosen from the number of population is private Taxpayers that is registered in the District Tax Office Jakarta Grogol Petamburan. Before it's used to collect data, first using correlation statistics approach of Rank Spearman and reliability test using Spearman Brown pattern does the validity exam.
The research result towards the respondents (Taxpayers) is based on the sex, age, educational background, status and period of Taxpayers, shows the similarity that is in connection of Taxpayers motivation toward his duty to pay the tax.
The research result of the relationship between spiritual quotient and the Taxpayers motivation to pay the tax shows the value of correlation coefficient 6,748. This number qualitively shows the positive and strong relationship it means that the better the spiritual quotient that the Taxpayers has the higher the motivation he has to pay the tax.
The research result of the relationship between tax service effort and Taxpayers motivation to pay the tax shows the value of correlation coefficient 6,667. This value qualitatively shows the strong and positive relationship. It means the tax service effort is getting better so that the perception toward the output that was reached by the Taxpayers, or in the other word the Taxpayers motivation to pay his tax will increase significantly along with the better tax service effort.
Based on the research there are some suggestion recommended. Firstly, the condition of Taxpayers spiritual quotient needs to be grown and developed through intensive instruction activities, either towards the complete tax rules with any application and juridical consequences or towards the Taxpayers awareness to pay the tax through spiritual approach. Secondly is to improve the spiritual quotient of the tax employee for example. Thirdly, the service effort District Tax Office needs to be improving, especially on some aspects, which are not comprehended by the Taxpayers maximally. Lastly, It is important to do some continual research that involves more samples so the generalization area, which is more convincing and strengthen the result, can be reached.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sardikin Giriputro
"Dalam manajemen sumber daya manusia, masalah motivasi karyawan untuk bekerja dan berprestasi merupakan hal yang sangat penting. Walaupun bukan satu-satunya, uang merupakan salah satu motivator yang sangat penting, berkaitan dengan kepuasan kerja dan kinerja baik individu maupun kelompok.
RSPI Suhanti Saroso adalah rumah sakit pemerintah pengguna Penerimaan Negara Bukan Pajak, memperoleh anggaran suplemen di mana 40 % dari pendapatan fungsional RS dapat dipergunakan untuk peningkatan mutu SDM termasuk insentif berupa Insentif Pelayanan (IP) yang dibagikan kepada seluruh karyawan. Selama ini belum ada Pola Pembagian IP yang disepakati seluruh (kelompok) karyawan, sehingga sering timbul ketidak-puasan, konflik antar kelompok, protes, demotivasi sampai mogok.
Dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap IP, tingkat kepuasan dan hubungannya dengan motivasi kerja serta mendapatkan masukan dan karyawan tentang faktor dasar penyusunan Pala Pembagian IP. Penelitian dilakukan secara "cross-sectional" menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam terhadap sejumlah responden yang 'mewakili kelompok-kelompok karyawan, dilakukan pada bulan Mei - Juni 2002. Data yang dianalisa adalah karakteristik karyawan, persepsi karyawan tentang IP dan hubungannya dengan motivasi kerja. Analisis kuantitatif dikerjakan dengan menggunakan uji statistik univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dari 97 karyawan yang menjadi responden sebanyak 89 orang (91.8%) merasa kurang puas dengan imbalan yang diterima. Sebanyak 38 orang (39.2%) memiliki motivasi kurang. Pada analisis bivariat didapatkan faktor yang berhubungan dengan motivasi hanya umur. Untuk analisis multivariat didapatkan 3 variabel yang dapat dianggap sebagai kandidat namun setelah dianalisis ternyata tidak ada variabel yang memiliki nilai p < 0.05 sehingga tidak daat disusun suatu model regresi motivasi. Sebagian besar karyawan menghendaki agar pola pembagian IP yang ada sekarang dirubah dengan memperhatikan sejumlah faktor sebagai kriteria untuk menentukan besarnya IP yang diterima masing-masing karyawan.
Sebagai kesimpulan penelitian, pengetahuan karyawan tentang IP masih belum memadai, hampir seluruh karyawan masih belum merasa puas terhadap berbagai faktor IP. Motivasi bekerja karyawan belum memadai. Tidak ada hubungan bermakna antara faktor faktor kepuasan terhadap IP dan karakteristik karyawan dengan motivasi kerja kecuali faktor umur.

Correlation Analysis between Characteristic and Employee's Perception on Incentive to Motivation to Work in Sulianti Saroso HospitalIn human resources management, motivating people is of very important thing. Although it is not the only thing, money is one of the very important motivator and well correlated with work satisfaction and performance both in individual and group as well.
Sulianti Saroso Hospital is a government-owned hospital, Non-tax State Income user. The Government provides Supplementary Budget of which around 40% of it's functional income can be used to increase quality of the human resources, including incentive known as Insentif Pelayanan or IP (service fee, a component in hospital tariff). The incentive is distributed to all employees every month. To date there is no Distribution Pattern on IP which is agreed by the neither whole employee nor groups. As a consequence not rarely un satisfaction is expressed, conflicts between groups, protests, de motivation and even strikes takes place.
A study is performed in order to disclose employee's perception on IP, level of satisfaction and its correlation with motivation for work, and also to collect inputs from the employee about basic factors in determining criteria?s for distribution pattern of the IP. The study is conducted cross-sectionals, through questioners and depth interview to representative number of respondents on May through June, 2002. Data was analyzed for employee's characteristic and employee's perception which are hypothetically correlated with motivation for work. Statistical analysis is using univariate, bivariate and multivariate analysis as well.
The study revealed that out of 97 respondents, 89 (91.8%) feel unstisfied upon the incentive. Thirty-eight (39.2%) shows lack of motivation. Bivariate analysis found factor related to motivation is nothing but age. We found 3 variables which can be regarded as favorable candidate fit for multivariate analysis. Unfortunately there was no variable significant for developing a regression model for motivation. Most employees demanding the need for improvement of IP's distribution pattern, and a number of factors are proposed as criterion for determining the amount of incentive for every employee.
As a conclusion, the employee's knowledge on incentive was still unsatisfactorily, almost all employee felt un satisfaction toward IP's factors. Motivation for work was low. There was no significant correlation between 1P's factors and employee's characteristic with motivation except respondent's age.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalina Nurdeanty
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi karyawan mengenai pelatihan terhadap komitmen organisasi pada karyawan teknologi dan informasi. Terdapat lima sub-variabel yang digunakan untuk menjelaskan variabel persepsi pelatihan yaitu availability of training, social support of training, motivation to learn, training environment, dan benefits of training. Hipotesis diuji menggunakan metode penelitian general linear model (GLM) dengan jumlah data sebanyak 102 responden yang merupakan karyawan di bidang IT atau informasi dan teknologi di wilayah Jabodetabek melalui survei online. Hasil yang didapat melalui menunjukkan bahwa availability of training memiliki pengaruh terhadap komitmen keberlanjutan dan social support of training memiliki pengaruh terhadap komitmen afektif.

This study aims to determine the impact of employee?s perception of training Toward Organizational Commitment at Information and Technology?s Employees. There are five sub variable of employee?s perception of training which being used that is availability of training, social support of training, motivation to learn, training environment, and benefits of training. Hypothesis tested using general linear model (GLM) method for data of 102 respondents of information and technology employees in Jabodetabek area through an online survey. Results obtained using multiple regressi was found that availability of training positively impact toward continuance commitment and social support of training positively impact toward affective commitment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kusuma Wardani
"Persepsi karyawan terhadap implementasi sistem manajemen K3 adalah pandangan karyawan terhadap apa yang diberikan perusahaan yang bertujuan agar karyawan terjamin keselamatan dan kesehatan kerjanya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap implementasi sistem manajemen K3 di PT X. PT. X merupakan perusahaan distributor alat berat yang memiliki tingkat bahaya dan risiko yang cukup tinggi bagi karyawan yang bekerja di lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Dengan jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 133 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. PT. X telah menerapkan sistem manajemen K3 di seluruh area kerjanya dengan mengintegrasikannya berdasarkan OHSAS 18001 dan PP No.50 tahun 2012.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi karyawan PT. X terhadap implementasi sistem manajemen K3 secara umum masih kurang baik. Dari hasil kuesioner diperoleh bahwa dari 133 responden yaitu sebanyak 69 orang (51,9%) memiliki persepsi kurang baik tentang implementasi sistem manajemen K3 dan 64 orang (48,1%) yang memiliki persepsi baik tentang implementasi sistem manajemen K3. Disarankan agar perusahaan memberikan sosialisasi kepada seluruh karyawan tentang SMK3 khususnya mengenai manfaat penerapan SMK3 bagi perusahaan, peran serta karyawan dalam penerapan SMK3.
Meninjau kembali dan menginformasikan kepada karyawan tentang pencapaian tujuan, sasaran dan program-program K3 dalam pertemuan tinjauan manajemen. Mendeskripsikan dengan jelas tugas dan fungsi masing ? masing anggota P2K3 serta meningkatkan pengawasan terhadap kehadiran pengurus terhadap rapat-rapat yang diadakan sehingga pelaksanaan SMK3 oleh P2K3 dapat lebih efektif. Serta menjaga kesinambungan pelaksanaan SMK3 yang telah ada di perusahaan sehingga senantiasa diperoleh tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan produktifitas dapat ditingkatkan.

Employee perceptions of implementation occupational health and safety management system (OHSMS) is the view of employees to what is given the company aims to secure the safety and health of employees work. The main objective of this study was to determine the employees' perception of the implementation occupational health and safety management system at PT. X. PT. X is a heavy equipment distributor that has the level of hazard and risk is quite high for employees working in the field. This research is descriptive analytic. With the number of respondents involved in this study as many as 133 people. This study was conducted using questionnaires. PT. X has implemented an occupational health and safety management system throughout the work area by integrating based on OHSAS 18001 and PP 50 in 2012.
The results of the study showed that the employees perceptions of implementation occupational health and safety management system at PT. X in general is still not good. From the questionnaire results showed that of the 133 respondents as many as 69 people (51.9%) had a poor perception of the implementation of OHSMS and 64 (48.1%) who have a good perception of the implementation of OHSMS. It is recommended that the company provide socialization of all employees about the benefits of applying OHSMS especially for the company, the participation of employees in the application of OHSMS.
Reviewing and inform employees about the achievement of goals, objectives and OHS programs in management review meetings. Describe clearly the duties and functions of each member Committe of OHS and increasing supervision of the presence of officials of the meetings are held so that the implementation OHSMS by committee can be more effective. As well as maintain the continuity of the implementation OHSMS that already exist in the company so always obtained workplace that is safe, comfortable, healthy and productivity can be improved."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Dwisetya Darmawan
"Sejak tanggal 1 September 2004 terjadi perubahan struktur organisasi KPP PMA Empat. Struktur organisasi baru disesuaikan dengan Sistem Administrasi Pajak Modern. Perubahan tersebut berpengaruh terhadap pola pelayanan kepada Wajib Pajak.
Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan perubahan struktur (restrukturisasi) organisasi dan implementasi / penerapan dari SAPM Serta kendalanya. Perubahan pola pelayanan yang paling utama adalah dibentuknya jabatan Account Representative (AR) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dalam memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak. Kemampuan AR dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dapat dijadikan tolok ukur apakah implementasi SAPM di KPP PMA Empat sudah berjalan dengan baik atau tidak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SAPM telah diterapkan di KPP PMA Empat walaupun dilakukan secara bertahap. Namun SAPM belum dapat diterapkan secara penuh di KPP PMA Empat. Hal itu terjadi karena faktor internal dan eksternal yang belum sepenuhnya berjalan sesuai harapan. Faktor internal misalnya, masih banyak kendala dalam pelaksanaan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) yang berpengaruh terhadap kecepatan dan ketepatan AR dalam memberikan apa yang menjadi hak Wajib Pajak. Sedangkan kendala eksternal antara Iain adalah Wajib Pajak yang kurang responsif terhadap perubahan pola pelayanan ini.
Berdasarkan hal-hal tersebut disarankan agar dilakukan penyempurnaan terhadap SAPM dan segera diterapkan di seluruh jajaran DJP sehingga dapat memenuhi apa yang menjadi harapan WP dan DJP yaitu terciptanya " GOOD AND CLEAN GOVERNANCE " dapat segera terwujud."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>