Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193540 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brevitra J. Bismedi
"Konsep 'body image' atau citra tubuh memiliki peran sentral dalam memahami psikologi pasien bedah plastik estetik. Rasa ketidakpuasan terhadap citra tubuh akan memotivasi seseorang untuk menjalani bedah estetik. Ketika perasaan negatif itu mencapai tingkat psikopatologis maka seseorang itu telah masuk dalam kiasifikasi gangguan citra tubuh. Ada beberapa instrumen psikometrik yang dapat mengukur citra tubuh seseorang. Multidimensional Body Self Relation Questionnaire -- Appearance Scale (MBSRQ-AS) dan Modifikasi Body image Disturbance Questionnaire (BIDQ) adalah dua instrumen citra tubuh yang telah dibuktikan kesahihan dan keandalannya. Telah dilakukan studi potong lintang yang didesain sedemikian rupa agar didapatkan subyek yang relatif seragam dalam karakter demografiknya, yang melibatkan 156 klien wanita RS Aibee berusia di alas 18 tahun, terdiri 74 subyek kelompok yang ingin menjalani operasi estetik dan 82 subyek yang tak tertarik bedah estetik sebagai kontrolnya. MBSRQ-AS dan Modifikasi BIDQ terbukti dapat mengetahui gambaran citra tubuh pasien bedah estetik di Indonesia dan sahib dalam membedakan kelompok pasien bedah estetik wanita dan kelompok wanita normatif. Selain itu didapatkan perbedaan bennakna derajat gangguan citra tubuh antara kedua kelompok yang mana terdapat 12,2% subyek dari kelompok estetik yang masuk dalam kiasifikasi gangguan citra tubuh atau tersangka menderita body dysmorphic disorder. Kelompok ini tidak akan puas dengan basil operasi estetik. Sebaiknya populasi ini diwaspadai oteh ahti bedah plastik.

Body image is thought to play a central role in understanding the psychology of the aesthetic surgery patients. Dissatisfaction with one's body image motivates people to seek aesthetic surgery. When a negative body image reaches a critical level of psychopathology, it may contribute to body image disturbances. There are several set report psychometrically tool to measure one's body image. Multidimensional Body Self Relation Questionnaire - Appearance Scale (MBSRQ-AS) and Body image Disturbance Questionnaire (BIDQ) are well validated and reliable body image instruments. The participants were 156 women age 18 years and older who came to Aibee Hospital as a Client. These parameter of 74 aesthetic surgery patients and 82 women who do not interest in aesthetic surgery as a control group matched relatively for many demographic data were compared in a cross-sectional design. MBSRQ-AS and modified BIDQ were administered to both groups. The instruments had been proven and validated that they had a discriminatory power -- an ability to show the body Image schemas and to differentiate between aesthetic surgery patients and the norm group. A significant difference was determined in the rates of body image disturbances in two groups. We found nine (12,2%) of 74 aesthetic patients were clasified as body image disturbance and were diagnosed with suspected body dysmorphic disorder. These populations invariably are not satisfied despite the objective result. The plastic surgeon should be aware of them.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Christina
"Setiap orang Iahir dalam suatu budaya dimana terbentuk serangkaian konsep 1 ide mengenai benar atau salah, baik dan buruk, Serta apa yang diinginkan dan tidak diinginkan (Cohen, 1984). Hal ini berkaitan juga dengan pembentukan konsep mengenai citra tubuh. Sekarang sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa figur ideal untuk wanita adalah bertubuh tinggi, langsing, dan berkulit pulih. Penekanan pada bentuk tubuh ideal menjadi bentuk kontrol sosial dan psikologis bagi wanita pada umumnya. Barat tubuh yang tidak sesuai dengan konsep ideal rnempengaruhi rasa percaya diri seorang wanita (Saraiino, 1994).
Lingkungan sosial memiliki pengaruh penting dalam pembentukan penghayatan mengenai citra tubuh seseorang. Pada masyarakat yang sangat memperhatikan berat tubuh, orang yang kelebihan berat badan mulai knawatir dengan ukuran tubuhnya sejak masa anak-anak dan sering diejek atau disingkirkan dari kelompok sosial. Penghayatan terhadap citra tubuh yang negatif mempengaruhi cara pandang orang tersebut mengenai kejadian-kejadian yang dialaminya. Individu yang berpikir negatif mengenai tubuhnya akan berasumsi bahwa orang lain juga menilainya sedemikian rupa dan menginterpretasi tingkah Iaku orang Iain berdasarkan keyakinannya tersebut.
Selain itu, di masa dewasa muda, salan satu tugas perkembangan individu adalah menjalin hubungan yang bermakna dengan lawan jenis. Sementara dalam masyarakat berkembang pandangan bahwa wanita yang bertubun gemuk akan sulit menemukan pasangan karena tubuhnya tidak menarik. Diskrepansi antara figur ideal dan figur aktual ini dapat menimbulkan masalah pada wanita dewasa muda yang mengalami obesita:-3. Penelitian-penelitian mengenai individu-individu yang mengalami obesitas menunjukkan adanya hubungan antara onset, pola makan binge- eat dan jenis kelamin dengan kepuasan citra tubuh.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif unluk mengetahui gambaran citra tubuh pada wanita yang mengalami obesitas, sedangkan untuk peneiaahan alat ukur Citra tubuh MBSRQ (Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire), pengolahan data dilakukan secara kuantitatif dan kua|itatif. Kesimpuian mengenai gaminaran Citra tubuh diperoleh melalui analisa pola dari nasil wawancara dan mencocokkannya dengan pola teoritis. Untuk menelaah alat ini, dilakukan pengujian reliabilitas dengan Cronbach alpha dan pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan wawancara sebagai kriterion, yaitu sebagai suatu hal yang dianggap dapat dipercaya untuk mencoba mengukur validitas MBSRQ.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dua responden mengalami hambatan dalam menjalin hubungan dengan Iawan jenis karena ukuran tubun mereka. Kedua responden ini memiliki pembanding sosiai yang superior dan memiliki kedekatan hubungan serta kemiripan latar belakang, yaitu kakak perempuan. Analisa banding menunjukkan bahwa hampir semua responden mengalami obesitas sejak balita, mendapat tanggapan negatif dari lingkungan dalam derajat yang berbeda dan mengestimasi berat badannya sesuai dengan indeks massa tubuh. Penelaahan terhadap MBSRQ menunjukkan bahwa alat ukur ini reliabel untuk mengukur citra tubuh, meskipun perhitungan statistik dengan jumlah subyek yang kecil membuat hasil ini masih dapat diperdebatkan.
Berdasarkan uji signifikansi dari korelasi antara hasil wawancara dan hasil MBSRQ, teriihat bahwa pada 4 subskala tidak dapat dilakukan pernitungan, 5 subskala tidak ditemukan korelasi dan hanya pada 1 subskala, yaitu Kecemasan terhadap Kegemukan, ditemukan korelasi antara hasil wawanoara dan nasil MBSRQ. Hasil ini didukung juga olen penelaahan secara kuaiitatif dimana hasil MBSRQ kedelapan respon dalam sillnskala Kecemasan terhadap Kegemukan, sesuai dengan hasil wawancara. Sedangkan pada kesembilan subskaia Iainnya, diternukan beberapa ketidaksesuaian dengan jumlah perbandingan yang beragam.
Hasil penelitian menunjukkan pula bahwa MBSRQ merupakan alat yang baik digunakan untuk penelitian dalam jumlah besar namun kurang sensitif dalam penggunaan untuk keperiuan psikologi klinis karena lidak dapat memberikan protil yang knas individu.
Saran yang diberikan adalah dilakukannya penelitian Iebih lanjut mengenai MBSRQ dengan menggunakan kriterion Iain yang memungkinkan untuk penggunaan pada sampel yang Iebih besar, misalnya alat ukur mengenai konsep diri. Selain itu, Untuk penggunaan MBSRQ seoara lebih luas sebaiknya dibuat norma standar Untuk pria dan wanita Indonesia. Untuk mengetahui édanya perbedaan yang bermakna mengenai gambaran citra tubuh, dapat digunakan kelompok pembanding seperli wanita yang mengalami obesitas dengan onset dewasa atau pria yang mengalami obesitas."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juwita Mannawi
"Masyarakat perkotaan merupakan sekumpulan individu yang memiliki pola hidup serba cepat dan instan. Pola hidup yang serba cepat dan instas menyebabkan masyarakat mudah terserang penyakit. Selain pola hidup tersebut juga kepadatan penduduk yang terjadi pada masyarakat perkotaan. Padatnya penduduk mengakibatkan semakin banyak daerah kumuh. Hal tersebut, menyebabkan perkembangan mikroorganisme semakin cepat dan berdampak pada kondisi kesehatan masyarakat. Salah satu masalah yang disebabkan oleh mikroorganisme adalah splenomegali. Splenomegali adalah kondisi dimana terjadi pembesaran pada limpa yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah mikroorganisme. Terjadinya pembesaran organ limpa yang terus-menerus pada klien dengan Splenomegali memicu terjadinya masalah kesehatan psikososial, seperti; gangguan citra tubuh. Gangguan citra tubuh merupakan perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya yang diakibatkan oleh perubahan struktur, bentuk, ukuran dan fungsi tubuh. Akibat perubahan citra tubuh perlunya dilakukan intervensi dengan cara asesmen citra tubuh, menerima kondisi tubuh, dan latihan meningkatkan citra tubuh. Intervensi tersebut dapat membantu klien meningkatkan citra tubuhnya.

The urban community is a group of individuals, who has a fast and instant paced lifestyle. Instant-paced lifestyle causes people susceptible to disease. In addition, to instant or unhealthy lifestyle, the population density also occurs in urban communities. Population density resulted in a growing number of slums in urban areas. This led to the quicker microorganism development and have impacts on public health. One of the problems caused by microorganisms is splenomegaly. Splenomegaly is a condition in which a spleen enlarged caused by various factors, one of them by microorganisms. The dilation constantly occurs in patient?s body, triggering psychosocial health issues, such as body image disturbance. Body image disturbance is an unsatisfied feeling one's body caused by changes in the structure, shape, size and function of the body. Interventions that can be performed on the client with body image disturbance, such as body image assessment, accept the condition of the body, and exercise improves body image. These interventions can help clients improve body image.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salvico Reinir Daada
"ABSTRAK
Tingginya angka masyarakat perkotaan di Indonesia menimbulkan permasalahan kesehatan berupa penyakit stroke. Penurunan atau kerusakan fungsi tubuh yang diakibatkan oleh stroke telah diketahui sebagai akibat dari perfusi darah ke otak mengalami hambatan atau kerusakan. Disabilitas yang terjadi dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup penderita terganggu dan mengarah pada masalah psikososial gangguan citra tubuh akibat hilangnya fungsi, bentuk dan struktur tubuh. Karya ilmiah ini melaporkan analisis masalah dan intervensi keperawatan psikososial gangguan citra tubuh pada klien dengan penyakit stroke. Evaluasi hasil akhir menunjukkan adanya penurunan tanda dan gejala gangguan citra tubuh serta hasil klinis yang lebih baik. Pengembangan dan implementasi asuhan keperawatan psikososial gangguan citra tubuh perlu diterapkan di ruang rawat umum, khususnya pada klien dengan masalah kesehatan perkotaan penyakit stroke.

ABSTRACT
The high number of urban population in Indonesia can induce some health problems and one of them is stroke disease. The decline or impairment of body function caused by a stroke has been recognized as a result of blood perfusion to the brain experiencing obstacles or damage. This will eventually lead to decreasing the person's quality of life and resulting in physical and psychosocial problems such as body image disturbance due to loss of form, function, and structure of the body. This paper reports the analysis of problems and psychosocial nursing interventions of body image disturbance in person with stroke disease. The final results showed a decrease in signs and symptoms of body image disturbance and better clinical outcomes. The psychosocial nursing care plan for body image disturbance needs to be applied in the general ward, particularly for the clients with urban health problems stroke."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Iffata Fauziya
"Tingginya angka masyarakat perkotaan di Indonesia menimbulkan permasalahan kesehatan berupa tuberkulosis paru. Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ada di paru dapat menyerang ke meningen dan parenkim otak sehingga menyebabkan tuberkulosis meningitis. Penurunan atau kerusakan fungsi tubuh telah dilaporkan sebagai akibat dari sistem saraf pusat penderita yang terlibat. Disabilitas yang terjadi dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup penderita terganggu dan mengarah pada masalah psikososial gangguan citra tubuh akibat hilangnya fungsi, bentuk dan struktur tubuh.
Karya ilmiah ini melaporkan analisis masalah dan intervensi keperawatan psikososial gangguan citra tubuh pada klien dengan tuberkulosis meningitis. Evaluasi hasil akhir menunjukkan adanya penurunan tanda dan gejala gangguan citra tubuh serta hasil klinis yang lebih baik. Pengembangan dan implementasi asuhan keperawatan psikososial gangguan citra tubuh perlu diterapkan di ruang rawat umum, khususnya pada klien dengan masalah kesehatan perkotaan tuberkulosis meningitis.

The high number and one of them person's lung can tuberculous meningitis. The decrease and damage in functions have been reported as the result of the affected central nervous system. This will eventually lead to decreasing the person's quality of life and resulting in physical and psychosocial problems such as body image disturbance due to loss of form, function, and structure of the body. This paper reports the analysis of problems and psychosocial nursing interventions of body image disturbance in person with tuberculosis meningitis.
The final results showed a decrease in signs and symptoms of body image disturbance and better clinical outcomes. The psychosocial nursing care plan for body image disturbance needs to be applied in the general ward, particularly for the clients with urban health problems tuberculosis meningitis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rodhoty Taza Mila
"Pendeteksian kandungan arsen (III) dalam perairan dengan metode sensor elektrokimia merupakan salah satu pengembangan cara untuk menguji kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi permukaan plastik PVC (PoliVinil Chlorida) dengan nanopartikel emas menjadi plastik yang permukaannya terdeposisi nanopartikel emas, plastik PVC-AuNP, untuk diaplikasikan sebagai sensor elektrokimia dalam mendeteksi arsen (III) dengan metode Linear Sweep Stripping Voltammetry (LSSV). Sintesis nanopartikel emas (AuNP) dilakukan dengan cara mereduksi larutan HAuCl4 dengan NaBH4 dan 6-merkaptopurin sebagai zat penstabilnya. Hasil karakterisasi nanopartikel emas dengan spektrofotometer UV-Visible, TEM, dan PSA menunjukkan bahwa nanopartikel emas ini memiliki distribusi diameter sebesar 1,0 nm s.d 2,8 nm. Nanopartikel emas ini selanjutnya digunakan untuk memodifikasi pemukaan plastik PVC dengan cara pengadukan plastik PVC dalam campuran modifikasi selama 24 jam pada suhu ruang. Hasil karakterisasi permukaan plastik PVCAuNP dengan SEM-EDX menunjukkan pencitraan morfologi nanopartikel emas pada plastik PVC-AuNP yang menunjukkan keberadaan nanopartikel emas pada permukaan plastik PVC-AuNP dengan kandungan sebesar 13,57 % (estimasi dari EDX). Hasil pengukuran XRD terhadap plastik PVC-AuNP juga memberikan informasi keberadaan Au, yakni dengan kemunculan puncak difraktogram Au pada 2θ sebesar 38,190 atau d sebesar 2,98594 Å. Sementara itu, karakterisasi dengan FTIR diamati keberadaan puncak serapan pada bilangan gelombang sekitar 380 cm-1 yang mengindikasikan adanya ikatan Au-S, yaitu ikatan antara nanopartikel emas dengan 6-merkaptopurin. Hasil karakterisasinya secara elektrokimia menunjukkan kondisi optimum pengukuran arsen (III) dicapai pada waktu deposisi 180 detik, potensial deposisi -500 mV, dan scan rate 100 mV/s. Respon arus terhadap konsentrasi arsen (III) pada plastik PVC-AuNP linier pada rentang konsentrasi 0-20 μM dengan nilai limit deteksi (LOD) sebesar 71,2725 ppb. Hasil pengujiannya selama lima jam pemakaian menunjukkan bahwa plastik PVC-AuNP bersifat kurang stabil menghasilkan respon arus mulai jam ke-3 sehingga secara keseluruhan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa plastik PVC-AuNP dapat digunakan sebagai sensor elektrokimia arsen (III) yang akurat meskipun kestabilan kinerjanya lebih rendah daripada kestabilan kinerja Au bulk.

Detection of arsenic (III) composition in water with electrochemical sensor methods is one of development to control water quality. This experiment is intended to modify PVC (PoliVinil Chlorida) plastic surface by gold nanoparticles, denoted as PVC-AuNP plastic, which in turn can be applied for working electrode to detect arsenic (III). The synthesize of gold nanoparticles was conducted by reduction of HAuCl4 solution with NaBH4 and 6-merkaptopurin as nanoparticles stabilizer. The result of gold nanoparticles was characterized by UV-Visible spectrofotometer, TEM, and PSA. The characterization results indicated that synthesized gold nanoparticles had distribution of gold nanoparticles with diameter accounted from 1,0 nm to 2,8 nm. The prepared gold nanoparticles then was used to modify PVC plastic by stirring the PVC plastic within gold nanoparticles for 24 hours. The modified PVC plastic, denoted as PVC-AuNP plastic, was characterized by using SEM-EDX, XRD, and FTIR. The results indicated that PVC plastic was modified by gold nanoparticles successfully. The SEM-EDX morphology of PVC-AuNP plastic indicated the occurrence of Au element in PVC-AuNP plastic with quite good distribution ammounted to 13,57 % on the surface, while XRD measurement of PVC-AuNP plastic showed difractogram peak at 2θ of 38,190 or d spacing of 2,9859 Å which confirmed the occurrence of Au. In addition, FTIR characterization showed peak at 380 cm-1 that indicated Au-S bond, as a result of chemical interaction between gold nanoparticle and 6-mercaptopurine, which act as a binder. The result of electrochemistry characterization using potensiostat of LSSV method indicated that there was As3+ oxidation current peak. The optimum condition on measuring arsen (III) was reached at the deposition time 180 second, deposition potential -500 mV, and scan rate 100 mV/s. The current response to consentration of arsen (III) was linear in consentration range between 0?20 μM with limited value detection (LOD) ammounted to 71,2725. This experiment result in 5 hours used indicated that PVC-AuNP plastic become unstability to produce oxidation current peak started on 3rd days, so that PVC-AuNP plastic can be an option or alternative reachable working electrode although performance stability of PVC-AuNP plastic is lower than performance stability of Au bulk."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2011
S42219
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, 1995
617.95 IND a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Turnip, Maria
"Kondisi menderita penyakit fisik menimbulkan permasalahan psikososial ansietas dan gangguan citra tubuh. Permasalahan psikososial ini menjadi faktor comorbid yang menambah berat kondisi fisik klien. Pelaksanaan tindakan ners spesialis didasarkan pada perilaku dan adaptasi sebagai mahluk yang holistik yang meliputi: Cognitive Behavioral Therapy CBT, Thought Stopping TS, Progressive Muscle Relaxation PMR dengan mempertimbangkan toleransi fisik klien. Tindakan ners spesialis Family PsychoEducation FPE pada keluarga dan Supportive Theraphy ST pada kelompok pelaku rawat care giver diberikan untuk memperkuat dukungan dari luar klien demi mempertahankan kelangsungan proses perawatan klien. Hasil: Pelaksanaan tindakan ners spesialis menunjukkan penurunan tanda dan gejala pada klien di semua aspek respons terhadap stresor. Penurunan yang paling besar terjadi pada kombinasi terapi CBT PMR FPE yang dilakukan pada klien dengan diagnosis ansietas pada aspek afektif sebesar 79.2 dan klien dengan diagnosis gangguan citra tubuh pada aspek perilaku sebesar 86.3 . Kesimpulan: Tindakan ners spesialis Cognitive Behavioral Therapy CBT, Thought Stopping TS, Progressive Muscle Relaxation PMR dengan mempertimbangkan toleransi fisik klien dan Family PsychoEducation FPE pada keluarga serta Supportive Theraphy ST pada kelompok pelaku rawat care giver dapat membantu penurunan respons klien terhadap stressor.

Physical ilness could contribute to psychosocial problems such as anxiety and disturbed body image. This psychosocial problems became a comorbid factor which could make the clients health problems more serious. The implementation Cognitive Behavioral Therapy CBT, Thought Stopping TS, Progressive Muscle Relaxation PMR holistically applied by taking into consideration the physical tolerance of clients. The provision of Family PsychoEducation FPE for patient's family and Supportive Theraphy ST for patient's care giver by mental health psychiatric nurse specialist could empower client continuity of care sustainability. Result The combination CBT PMR FPE nurse specialist implementation have decreased the sign and symptoms up to 79.2 of efective aspect for clients with anxiety, and 86.3 of behavioral aspect for client who has disturbed body image. Conclusion It was conclude that the implementation of Cognitive Behavioral Therapy CBT, Thought Stopping TS, Progressive Muscle Relaxation PMR by taking into consideration the client's physical tolerance and Family PsychoEducation FPE for client's family and Supportive Theraphy ST for client's care giver can decrease patient's responses to stressors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Femita Berliani P
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara body image dan intensi untuk melakukan bedah estetik pada wanita dewasa muda. Masalah ini dianggap penting untuk diteliti karena masih terdapat pro dan kontra mengenai faktor yang mendasari keinginan seseorang untuk melakukan bedah estetik. Ada penelitian yang menyatakan bahwa body image merupakan faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk melakukan bedah estetik, namun di sisi lain ada penelitian yang mengatakan bahwa body image tidak memiliki kaitan dengan keinginan seseorang untuk melakukan bedah estetik. Namun, berdasarkan studi literatur yang ada menunjukkan bahwa individu yang memiliki body image negatif dimana adanya ketidakpuasan terhadap tubuh cenderung untuk berpikir bagaimana menjadi ideal dan melakukan berbagai cara untuk mencapainya (Melliana, 2006) dan salah satunya adalah bedah estetik. Penelitian kuantitatif ini menggunakan alat ukur MBSRQ-Appearance Scales (MBSRQ-AS) dan alat ukur intensi yang disusun sendiri oleh peneliti untuk pengambilan data, dan pearson correlation dalam analisis data. Partisipan penelitian ini adalah 78 wanita dewasa muda dengan rentang usia 20 hingga 40 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara body image dan intensi bedah estetik.

This study aimed to see whether there is a significant correlation between body image and intention to perform aesthetic surgery in young adult women. This issue is considered important to study because there are pros and cons about factors that underlie the desire for someone to perform aesthetic surgery. There is research which States that body image is a factor influencing the desire for someone to perform aesthetic surgery, but on the other hand there is research which States that body image has no correlation with the desire for someone to perform aesthetic surgery. However, based on existing literature study showed that individuals who have negative body image, in which there is dissatisfaction of the body, tend to think how to be ideal and perform a variety of ways to achieve it (Melliana, 2006) and one of them is aesthetic surgery. This quantitative study using a measuring instrument MBSRQAppearance Scales (MBSRQ-AS) and Intention Scale which were prepared by researcher for collecting data, and using Pearson correlation in the data analysis. The research participants were 78 young adult women with age ranged from 20 to 40 years. The results of this study indicate that there is a significant correlation between body image and intention of aesthetic surgery."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kusumadi Retnaningtyas
"Klien fraktur yang terpasang alat Eksasi luar sangat mungkin mengalami gangguan citra tubuh, karena salah satu stressor yang menyebabkan gangguan citra tubuh adalah adanya perubahan bentuk fraktur tubuh yang diakibatkan oleh terpasangnya alat - ala! dalam tubuh klien. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara status citra tubuh dengan faktor - faktor resiko. Penelitian ini dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo dengan jenis penelitian studi deskriptif menggunakan desain Cross Sectional. Penelitian dilakukan terhadap 13 klien fraktur yang terpasang fiksasi luar yang sedang dirawat di rumah sakit. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data demografi, faktor - faktor dan status citra tubuh. Data dianalisa dengan distribusi frekuensi menggunakan sentral tendensi kemudian dilanjutkan dengan uji statistik non parametric fisher exact umuk menguji hubungan antara faktor resiko dengan status citra tubuh yang muncul. Dani penelitian diperoleh bahwa umur responden 69,2 % lebih dari 35 tahun, jenis kelamin 53,8 % adalah laki - laki, tingkat pendidikan 46,2 % Akademi / Perguruan Tinggi, alat Eksasi luar yang terpasang 77 % kurang dari satu bulan. Faktor yang paling dirasakan oleh responden adalah faktor tampilan anatomis dan status citra tubuh yang teljadi 84,6 % adalah positif. Dari penelitian juga diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor- faktor resiko yang diteliti dengan citra tubuh klien fraktur yang terpasang alat fiksasi luar. Dari hasil penelitian ini diharapkan pelayanan keperawatan tetap memperhatikan pengaruh faktor - faktor resiko terhadap citra tubuh klien fiaktur yang terpasang alat Eksasi Iuar, karena individu itu adalah unik"
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5003
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>