Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Nastiti Danarsari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis selisih imbal hasil antara obligasi korporasi dan obligasi pemerintah pada kategori peringkat dan sisa waktu jatuh tempo (time to maturity) yang berbeda-beda. Tahapan-tahapannya adalah, pertama, menghitung rata-rata selisih imbal hasil aktual antara obligasi korporasi dan obligasi pemerintah. Kedua., membuat estimasi selisih imbal hasil yang dihitung dengan memasukkan faktor ekspektasi gagal bayar. Ketiga, membandingkan antara selisih imbal hasil aktual dan selisih imbal hasil estimasi dan menghitung selisihnya. Keempat, menyelidiki apakah selisih imbal hasil yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor ekspektasi gagal bayar tersebut memiliki sensitivitas lerhadap faktor-faktor yang mempengaruhi premi risiko pada pasar saham dengan menggunakan regresi berganda pada data time series. Temuan pada selisih imbal hasil aktual adalah bahwa peringkat yang terbaik tidak selalu memiliki selisih imbal hasil yang lerkecil, sementara pada estimasi selisih imbal hasil menunjukkan hal yang konsisten, yaitu peringkat lerbaik memiliki estimasi selisih imbal hasil yang terkecil dan peringkat terburuk memiliki eslimasi selisih imbal hasil terbesar. Estimasi selisih imbal hasil memiliki kontribusi sekitar 7%-66% dari selisih imbal hasil aktual. Pada tingkat keyakinan 95%, sebagian besar hasil regresi tidak secara signifikan membuktikan bahwa selisih imbal hasil yang tidak dapat dijelaskan oleh fakotr ekspektasi kerugian akibat gagal bayar akan memiliki sensitivitas terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi premi risiko pada saham. Lebih lanjut, faktor-faktor yang mempengaruhi premi risiko pada pasar saham hanya mampu menjelaskan 0.7%-21% dari sisa selisih imbal hasil yang tidak terjelaskan oleh faktor ekspektasi kerugian terhadap gagal bayar. Dengan demikian, faktor ekspektasi kerugian akibat gagal bayar memiliki kontribusi yang lebh besar dibandingkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi premi risiko dalam selisih imbal hasil antara obligasi korporasi dan obligasi pemerintah. Dan yang terakhir, terlepas bahwa sebagian hasil regresi tidak signifikan, ditemukan bahwa kategori peringkat yang terbaik ternyata tidak memiliki premi risiko terendah.

The purpose of this article is to explain the spread between yield on corporate and govemment bonds over different rating class and time to maturity. First to be determined is the actual yield spread, and then the estimated yield spread considering expected default loss. We make comparison between actual spread and estimated spread and examine whether the difference is related to factors that we commonly accept as explaining risk premium for common stocks. On actual spread calculation we find that the higher-rated bonds do not consistently have lower yield spread. However, estimated spread calculation showed the consistent result, which are the higher-rated bonds always have lower yield spread, and lower-rated bonds have higher yield. We show that expected defaults account for 7% - 66% of the total actual spread. Most of our time series regression result can not significantly prove that the remaining part of the yield spread is related to factors that explaining risk premium for common stock. Risk premium factors for common stock only accounts for 0.7% - 21% of total unexplained spread. This result implies that expected default loss accotmts for bigger part on the yield spread than risk premium factors do. And fmally, regardless the insignificances on the regression result, this paper show that the higher-rated bonds do not consistently have smaller risk premium."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Pamela Beathrice
"ABSTRAK
Obligasi merupakan salah satu sarana untuk mendapatkan dana guna
mendukung operasional suatu perusahaan dan sebagai media berinvestasi yang cukup menguntungkan bagi investor. Investasi tersebut juga tidak luput dari risikorisiko hukum dan bisnis. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan metode normatif dikarenakan data yang digunakan adalah data sekunder. Tesis ini membahas tentang Praktik Aksi Korporasi berupa Penerbitan Obligasi dengan mata uang rupiah oleh salah satu perusahaan terbuka yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (?BUMN?) pula, yaitu PT ABC dengan menganalisis aspek hukum penerbitan Obligasi melalui penawaran umum berkelanjutan Obligasi dari sisi subjek dan objeknya. Subjeknya adalah dengan membahas akibat hukum dan kewajiban hukum yang lahir dari penerbitan Obligasi tersebut, dan memandang Obligasi sebagai suatu objek (benda) dalam peristiwa hukum penerbitan Obligasi ini untuk mengetahui bagaimana jaminan pembayaran Obligasi dari Emiten kepada Pemegang Obligasi sebagai investor. Disamping itu penulis akan membahas juga peranan notaris sebagai profesi penunjang pasar modal sehubungan dengan praktik aksi korporasi penerbitan Obligasi oleh PT ABC. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa praktik aksi korporasi PT ABC telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan obligasi yang diterbitkan dijamin dengan seluruh harta kekayaan PT ABC.

ABSTRACT
Bonds is one of the tool to raise funds to support the operations of a
company and as a media to invest quite profitable for investors.
The investments are also subject to risks and business law. This research was conducted qualitatively by using normative methods because the data used are secondary data. This thesis discusses the practice of Corporate Actions such as Bonds Issuance with rupiah currency by one public company which is a State-Owned Company, PT ABC, by analyzing the legal aspects of the Bonds Issuance through deals sustainable public Bonds in terms of subject and object. The subject is to discuss the legal consequences and legal obligations which born from the Bonds Issuance, and Bonds looked as an object (object) in the event of Bonds Issuance to determine how the payment Bonds guarantee of the Issuer to the Bondholders as an investor. Besides of that matters, this thesis will also discuss the role of the notary as a supporting profession in capital market related to practice of corporate actions such as Bonds Issuance by PT ABC. The results from this research showed that practice of corporate actions by PT. ABC has been accordance with the rules and bonds issuance secured by all assets of PT. ABC"
2016
T46446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiyana Meidita
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang analisa likuiditas obligasi bank milik Negara yang
diperdagangkan di pasar sekunder selama periode tekanan inflasi Juli 2013. Analisa likuiditas
dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran Roll. Dari pengukuran ini didapatkan
kesimpulan bahwa obligasi bank milik Negara yang ditransaksikan pada kurun waktu Juli
2012 hingga Juli 2014 tidak dipengaruhi likuiditasnya oleh tekanan inflasi 2013. Hal ini
ditunjukkan dengan berkurangnya nilai rata-rata roll measure pada masa sebelum tekanan
inflasi Juli 2013 dan sesudah tekanan inflasi Juli 2013.

ABSTRACT
This thesis discusses the liquidity of the state-owned bank bonds traded in the
secondary market during the period of July 2013 inflation. The measurement used in this
research to measure liquidity is the measurement that was found by Richard Roll, later called
Roll Measure. By using this measurement, it was concluded that the liquidity of state-owned
bank bonds traded in the period of July 2012 to July 2014 are not affect ed by July 2013
inflation. This is shown by the decrease in the average value of roll measure before and after
the onset of July 2013?s inflation;This thesis discusses the liquidity of the state-owned bank bonds traded in the
secondary market during the period of July 2013 inflation. The measurement used in this
research to measure liquidity is the measurement that was found by Richard Roll, later called
Roll Measure. By using this measurement, it was concluded that the liquidity of state-owned
bank bonds traded in the period of July 2012 to July 2014 are not affect ed by July 2013
inflation. This is shown by the decrease in the average value of roll measure before and after
the onset of July 2013?s inflation, This thesis discusses the liquidity of the state-owned bank bonds traded in the
secondary market during the period of July 2013 inflation. The measurement used in this
research to measure liquidity is the measurement that was found by Richard Roll, later called
Roll Measure. By using this measurement, it was concluded that the liquidity of state-owned
bank bonds traded in the period of July 2012 to July 2014 are not affect ed by July 2013
inflation. This is shown by the decrease in the average value of roll measure before and after
the onset of July 2013’s inflation]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Gracia Christie
"[ABSTRAK
Bagi investor, obligasi pemerintah merupakan aset yang cenderung berisiko rendah, namun krisis hutang yang belum lama terjadi di Eropa membuktikan bahwa risiko tersebut sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, investor perlu mengetahui aset yang dijadikan sebagai hedge dan safe haven ketika terjadi penurunan pada perekonomian, khususnya pada pasar obligasi pemerintah Indonesia. Penelitian ini hendak menganalisis kemampuan logam mulia dan logam dasar sebagai instrumen hedging dan safe haven untuk pasar obligasi pemerintah, selama periode 2004-2013. Dengan menggunakan GARCH, penelitian ini menganalisis dua periode krisis, yaitu krisis keuangan dan krisis hutang Eropa, diperoleh bahwa logam mulia lainnya, khususnya perak mampu memberikan perlindungan bagi investor pada penurunan secara mendadak dalam perekonomian dibandingkan emas. Untuk logam dasar, tembaga, aluminium, dan nickel menunjukkan kemampuan yang lebih kuat sebagai safe haven dibandingkan logam mulia. Ditemukan bahwa memegang logam secara individu memberikan perlindungan yang lebih kuat dibandingkan dengan memegang portofolio logam. Terakhir, dengan menganalisis performa logam 20 hari setelah terjadi syok negatif pada harga obligasi, ditemukan bahwa perak merupakan logam yang memiliki performa terbaik.

ABSTRACT
, Government bond is known to be low risk, but the recent debt crisis has proven that the risk is likely to happen. Therefore, investors have the necessary to know which asset could provide the protection from sudden decrease in the economy, specifically within the Indonesian government bond market. By analyzing 10 different metals during 2004-2013 this research aims to find potential hedging instruments and safe haven assets for the Indonesian government bond market. Using GARCH, this research analyzes two crisis periods, the financial crisis and European debt crisis, it was found that other precious metals, specifically silver, provide greater compensation for the bond market losses than gold. While industrial metals such as copper, aluminum, and nickel tend to outperform precious metals as hedge and safe haven at certain times. Also, holding the metals individually will offer a greater protection than in the form of portfolio and within analyzing the performance 20 days after an immediate negative bond price shock, it was shown that silver is the best performing metal within the period.
]
"
2015
S57809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weningsakti Hapsari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, kepemilikan block (lebih dari 5%), dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, komite audit, dan kualitas audit berpengaruh terhadap peringkat obligasi korporasi pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2007 - 2011. Penelitian ini menggunakan data panel sejumlah 70 observasi dengan pengujian model menggunakan ordered probit.
Penelitian ini membuktikan bahwa blockholder (dengan kepemilikan saham minimal 5%), ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan, dan return on asset berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Penelitian tidak membuktikan adanya pengaruh signifikan di antara kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham manajerial, persentase dewan komisaris independen, ukuran komite audit, kualitas audit, dan leverage terhadap peringkat obligasi.

This study analyzes the effect of corporate governance mechanisms are proxied by institutional ownership, block ownership (more than 5%), independent board, managerial ownership, board size, audit committee, and audit quality effect on corporate bond ratings of companies listed on the Indonesian Stock Exchange in 2007-2011 period. This study uses panel data to test a number of 70 observations using an ordered probit models.
This study proves that blockholder (own at least 5% of shares), board size, firm size, and return on assets have significant effect on bond ratings. This study does not prove the existence of significant effect among institutional ownership, managerial ownership, the percentage of independent board, audit committee size, audit quality, and leveraged on bond rating.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathasia Angeline
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis kelayakan dari penerbitan obligasi daerah pada Pemda Provinsi DKI Jakarta dengan melakukan analisis SWOT dan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) dan membandingkan antara penerbitan obligasi daerah dan mekanisme pembiayaan internal sebagai alternatif sumber pembiayaan infrastruktur daerah dengan adanya keterbatasan anggaran. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT, yaitu dengan mengkaji peluang, ancaman, kelebihan, dan kekurangan dari penerbitan obligasi daerah sebagai sumber dana pembangunan infrastruktur daerah dan analisis Debt Servive Coverage Ratio (DSCR), yaitu perbandingan antara penjumlahan pendapatan asli daerah, bagian daerah dari pajak bumi dan bangunan, penerimaan sumber daya alam dan bagian daerah lainnya serta dana alokasi umum setelah dikurangi belanja wajib, dengan penjumlahan angsuran pokok, bunga dan biaya pinjaman lainnya yang jatuh tempo. Hasil dari penelitian ini adalah penerbitan obligasi daarah mempunyai potensi yang menarik untuk digunakan sebagai alternatif atau bahkan solusi untuk mengatasi permasalahan akan kurangnya dana pembiayaan pemerintah untuk proyek pembangunan infrastruktur daerah dan hasil dari penelitian ini adalah dan juga Pemda DKI Jakarta dari segi kemampuan keuangan dalam rangka pelunasan kembali pinjaman daerah yang diukur dengan DSCR, dinyatakan mampu memenuhi nilai DSCR yang disyaratkan dengan melebihi batas minimal yang disyaratkan oleh Menkeu.

ABSTRACT
This study analyzed the feasibility of issuing bonds in the region of Jakarta Provincial Government to conduct a SWOT analysis and a Debt Service Coverage Ratio (DSCR) and comparing the issuance of local bonds and internal financing mechanisms as an alternative source of financing local infrastructure with a limited budget. The analysis used in this study is a SWOT analysis, which is to assess the opportunities, threats, strengths, and weaknesses of the issuance of municipal bonds as a source of funding regional infrastructure development and analysis Debt Servive Coverage Ratio (DSCR), which is the ratio between the sum of revenue, the area of land and property taxes, natural resource revenues and other parts of the region as well as the general allocation fund net mandatory spending, the sum of principal, interest and other borrowing costs are due. The results of this study are daarah bonds have interesting potential for use as an alternative or even a solution to overcome the problem of the lack of funds for government financing regional infrastructure development projects and the results of this study are the Jakarta Government and also in terms of financial capacity in order repayment loan areas measured by DSCR, DSCR otherwise be able to meet the required value by exceeding the minimum required by the Minister."
2013
S44570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Imani Khamasasyiah
"Skripsi ini berusaha menganalisa perbandingan antara sukuk korporasi asset backed sukuk dan asset based sukuk dengan obligasi korporasi obligasi dengan jaminan dan obligasi tanpa jaminan dengan menggunakan pisau analisis hukum kepailitan di Indonesia. Tiga poin utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah akibat hukum terhadap underlying asset dalam transaksi sukuk atas kepailitan originator, kedudukan investor sukuk korporasi atas kepailitan originator, dan kedudukan investor obligasi korporasi atas kepailitan originator. Melalui metode penelitian yuridis-normatif, penelitian ini menemukan fakta bahwa pada dasarnya keamanan atas aset investor dapat dikatakan akan lebih aman dari kepailitan originator jika membeli produk sukuk korporasi dibandingkan dengan obligasi korporasi. Begitupun dengan kedudukan investor sebagai kreditur, walaupun ditemukan bahwa hanya pada obligasi korporasi dengan jaminan lah kreditur menjadi kreditur preferen, akan tetapi ia tidak memiliki underlying asset-nya. Hal ini berbeda dengan sukuk korporasi yang mana investor memiliki aset dan tetap terklasifikasi sebagai kreditur istimewa yang pelunasannya didahulukan oleh undang-undang . Akan tetapi, pada sukuk asset-based, tidak terjadi perpindahan kepemilikan hukum atas aset sehingga jika originator pailit, underlying asset sukuk akan masuk dalam budel pailit originator. Skripsi ini menyarankan untuk diciptakannya kerangka hukum yang jelas tentang sukuk korporasi, termasuk mengenai konsep hukum beneficial ownership dan usufruct, Special Purpose Vehicle, dan skema sukuk yang ideal dalam hukum Indonesia.

This thesis attempts to analyze the comparison between sukuk corporations asset backed sukuk and asset based sukuk and corporate bonds debentures and secured bond using a knife of bankruptcy law analysis in Indonesia. The three main points discussed in this thesis are the legal consequences of the underlying asset in the sukuk transactions of the originator 39 s bankruptcy, the position of the corporate sukuk investor on the originator 39 s bankruptcy, and the position of the investor of the corporate bond on the originator 39 s bankruptcy. Through the juridical normative research method, this study found the fact that basically the security of the investor asset can be said to be safer from the originator 39 s bankruptcy when purchasing a corporate sukuk product compared to corporate bonds. Likewise with the position of investor as a creditor, although it is found that only on secured corporate bonds the creditor becomes a preferred creditor, but he has no ownership of the underlying assets. This is in contrast to the corporate sukuk in which investors own assets and remain classified as privileged creditors whose repayment takes precedence by law. However, in asset based sukuk, there is no transfer of legal ownership of the asset so that if the originator is bankrupt, the underlying assets of sukuk will enter into the originator's bankruptcy asset failliete boedel. This thesis suggests the creation of a clear legal framework of corporate sukuk, including the legal concepts of beneficial ownership and usufruct, Special Purpose Vehicle, and ideal sukuk schemes in Indonesian law."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S69915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Surya Lesmana
"Penelitian ini adalah penelitian tentang Obligasi Beragun Aset. Penelitian ini menggunakan Simulasi Monte-Carlo sebagai pengganti data expected recovery rate yang datanya tidak tersedia di Indonesia Sehingga dapat diprediksi Obligasi Beragun Aset dari originator 14 Bank yang telah Go Public di Indonesia mana saja dan pada pemberian kredit pada sektor ekonorni mana saja yang layak untuk diterbitkan, pada tingkat expected recovery rate berapa Obligasi Beragun Aset tersebut layak untuk diterbitkan, dan baga!mana karakteristik dari Obligasi Beragun Aset di Indonesia sesuai dengan hasil perhitungan yang telah dilakukan.
Penelitian ini menghasilkan 3 proposisi tentang Obligasi Beragun Aset, yaitu: 1.) Obligasi Beragun Aset yang lebih disukai adalah Obligasi Beragun Met yang merniliki probabilitas default pada kredit yang disekuritisasikan yang lebih besar. 2.)Semakin besar default probability la-edit yang disekuritisasikan dalam suatu Obligasi Beragun Aset maka semakin besar sensitivitas perubahan harga terhadap perubahan expected recovery ratenya 3.)Perubahan harga suatu Obligasi Beragun Met, berbanding lures atau positif dengan perubahan expected recovery ratenya.
Proposisi pertama konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Blume, Keim, dan Patel (1991), Penelitian dalam tesis ini adalah untuk Efek Beragun Met yang memberikan kupon tetap kepada pemiliknya atau disebut sebagai Obligasi Beragun Aset Pendapatan Tetap dan sama sekali tidak menyinggung Efek Beragun Aset yang berbentuk saham dan Obligasi Beragun Aset Bunga Mengambang.

This study is concerning the Asset Backed Bonds. The research uses the Monte-Carlo Simulation as a substitute for the expected recovery rate data which is not available in Indonesia. Consequently, it can be predict which sector credit of originator 14 Go Public Banks that can be issued as Asset Backed Bonds and at what expected recovery rate and how the characteristic of Asset Backed Bonds in Indonesia uses this calculation.
This research produces 3 propositions regarding Asset Backed Bonds: 1). The most preferable Asset Backed Bonds is the one that has larger default probability in its securitized credit. 2.) The bigger default probability of securitized credit, its price changes becoming more sensitive to its expected recovery rate. 3.) The price changes of Asset Backed Bonds are positively related to the changes of its expected recovery rate.
The first proposition is consistent with the results found by Blume, Kelm, and Patel (1991). The research in this thesis only discuss the Mortgage Backed Securities which give fixed coupon rate to its owner, also known as the Fixed Rate Asset Backed Bonds and doesn't mentioning the Mortgage Backed Securities in stocks form and Floating Rate Asset Backed Bonds.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T 17914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ami Muslich
"ABSTRAK
Setelah periode kiris ekonomi yang melandadunia padatahun 1998, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menutup defisit APBN dengan mengutamakan melakukan pinjaman domestik dibanding melakukan pinjaman luar negeri. Hal ini terbukti dari semakin meningkatnya jumlah outstanding obligasi domestik Pemerintah Indonesia dari tahun ke tahun. Studi ini mencoba untuk memahami tentang determinan makroekonomi obligasi domestik Pemerintah Indonesia. Hal ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi Pemerintah Indonesia dalam melakukan pengawasan terhadap yield obligasi domestik Pemerintah Indonesia dan juga mereka dapat menjalankan manajemen utang yang lebih baik. Dengan menggunakan data bulanan dari periode Januari 2005 sampai dengan Desember 2012, hasil-hasil studi ini memperlihatkan bahwa terdapat korelasi yang postif dan signifikan antara VIX Index dan yield dari obligasi domestik Pemerintah Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Indonesia harus memberikan perhatian juga terhadap VIX Index bukan hanya saat mereka ingin menerbitkan obligasi mata uang asing Pemerintah Indonesia, tetapi juga saat mereka ingin menerbitkan obligasi domestik Pemerintah Indonesia.

ABSTRACT
After the economic crisis of 1998, the Indonesian government was seeing the need to cover the government's budget deficit by borrowing from domestic sources. The outstanding of Indonesian Government domestic bond was increasing from year to year. This study tried to understand the macroeconomic determinants of Indonesian Government domestic bond yield. By using monthly data from January 2005 until December 2012, the results showed that there was positive significant correlation between VIX Index and the yield of Indonesian Government domestic bond. Therefore, Government of Indonesia should give attention to VIX Index not only when they want to issue Indonesian sovereign bond, but also when they want to issue Indonesian domestic bond."
2013
T38914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felita Irene Sumarli
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh volatilitas suku bunga dan likuiditas pada yield spread obligasi korporasi di Indonesia. Pengaruh yang diberikan oleh volatilitas suku bunga diharapkan berhubungan positif karena semakin tinggi volatilitas suku bunga maka volatilitas utang perusahaan juga semakin membesar sehingga perusahaan rentan terhadap risiko gagal bayar (default risk) oleh karena itu yield spread diekspektasikan akan membesar. Sedangkan pengaruh yang diberikan oleh likuiditas adalah negatif karena risiko investor yang memegang obligasi yang tidak likuid lebih besar dari obligasi yang likuid, sebagai kompensasinya yield obligasi illikuid akan lebih besar dan pada akhirnya yield spread juga semakin membesar. Dalam mengukur likuiditas, peneliti menggunakan pengukuran Amihud (2002) dan Corwin & Schultz (2012) sehingga model penelitian ini terbagi menjadi dua. Penelitian yang dilakukan terhadap 629 obligasi dengan periode 2012-2014 menggunakan Generalized Pooled Least Squared pada kedua model penelitian berhasil menunjukkan hasil yang konsisten dengan teori yang ada.

The main purpose in this research is to identify the impact of interest rate volatility and liquidity on corporate bond yield spread in Indonesia. The expected impact given by interest rate volatility is positive because greater interest rate volatility will likely to increase volatility of the firm’s debt making the firm more vulnerable to default risk. Thereby yield spread is expected to increase as the volatility of interest rate increases. On the other hand, liquidity is expected to have negative impact because the risk of holding illiquid bonds is greater than liquid one. To compensate the risk, investor ask for greater yield, thus the yield spread on illiquid bonds are greater. This research has two research models because the liquidity measurement used are Amihud (2002) and Corwin & Schultz (2012). By doing research on 629 bonds in 2012-2014 using Generalized Pooled Least Squares we come by the results are consistent to the theory."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>