Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paramudita Tri Hardani
"Usia prasekolah merupakan masa keemasan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tumbuh kembang anak berdasarkan karakteristik pengasuh. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan jumlah responden 93 orang yang dipilih secara konsekutif. Hasil penelitian menunjukkan 74,2% balita memiliki pertumbuhan normal, dan 69,9% balita dengan perkembangan yang sesuai.
Berdasarkan karakteristik pengasuh menunjukkan, bahwa mayoritas balita yang diasuh oleh ibu memiliki pertumbuhan normal 57% dan perkembangan sesuai 54,8%. Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya pengadaan konsultasi bagi orang tua tentang tumbuh kembang anak di masyarakat melalui sekolah atau posyandu.

Preschool is the golden period for growth and development in children. The aim of this research was to describe the growth and development of preschool-aged children based on caregiver characteristics. This research used descriptive design involving 93 respondents with consecutive sampling technique. The results showed that 74,2% of respondents have normal growth and 69,9% of respondents have appropriate development.
Based on the characteristics of caregivers, it can be seen that the majority of children who are taken care by mothers have normal growth and appropriate develompent by 57% and 54,8% consecutively. This study recommends the provision of consultations for parents on child development through school or village health center.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jauzaa Hanaa Ramadhiyani
"Meningkatnya masalah kesehatan mental khususnya pada remaja di Indonesia merupakan salah satu tanda bahwa banyaknya tekanan yang mereka hadapi di era modern ini. Ketika remaja menghadapi stressor yang tinggi maka terbentuk resiliensi pada dirinya. Resiliensi merupakan proses dimana individu berhasil beradaptasi, bangkit kembali dan menghadapi suatu masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji tingkat resiliensi yang dibandingkan dengan berdasarkan kategori remaja muda dan remaja lanjut. Penelitian ini dilakukan pada 242 remaja usia 10-19 tahun di Kota Depok yang diambil secara acak. Hasil penelitian adanya perbedaan tingkat resiliensi pada remaja muda dan remaja lanjut (p = 0,048). Mayoritas remaja muda di kota Depok memiliki tingkat resiliensi yang lebih tinggi dari pada remaja lanjut.
The increasing number of mental health problems, especially among adolescents in Indonesia, is a sign that there is a lot of pressure they face in this modern era. When adolescents encounter high stressors, they develop resilience. Resilience is the process by which individuals successfully adapt to a situation and move forward after a setback. The purpose of this study was to examine the level of resilience compared to age based on the categories of early and late adolescents. This research was conducted on 242 adolescents aged 10-19 years in Depok City who were taken randomly. The results demonstrated that there are differences in the level of resilience in early and late adolescents (p = 0.048). The majority of early adolescents in Depok city have a higher level of resilience compared to the late ones."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maureen
"ABSTRAK
Prevalensi diabetes melitus tipe 1 (DMT1) pada anak mengalami peningkatan. Upaya pengendalian sejak dini perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan manajemen diet untuk mengontrol status glukosa darah anak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kepatuhan manajemen diet pada anak DMT1 dengan menggunakan studi potong lintang. Sampel penelitian ini berjumlah 37 anak dengan rentang usia 19 tahun. Instrumen yang digunakan adalah Perceived Dietary Adherence Questionnaire (PDAQ) untuk melihat kesesuaian kepatuhan manajemen diet pada anak DMT1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berusia 10-14 tahun (usia sekolah) dan berpenghasilan di atas upah minimum. Hasil uji Fisher-exact ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan manajemen diet dengan status glukosa darah pada anak DMT (r = 0,413; p-value = 0,01; OR = 0,344). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada risiko kecil anak dengan kepatuhan manajemen diet yang tepat mengalami status glukosa darah tidak terkontrol.
ABSTRACT
The prevalence of type 1 diabetes mellitus (DMT1) in children has increased. Early control efforts need to be made to improve children's quality of life. One way is to implement dietary management to control the child's blood glucose status. This study aimed to examine the relationship between adherence to dietary management in children with DMT1 using a cross-sectional study. The sample of this study amounted to 37 children with an age range of 19 years. The instrument used is the Perceived Dietary Adherence Questionnaire (PDAQ) to see the suitability of dietary management compliance in children with DMT1. The results showed that the characteristics of the respondents were 10-14 years old (school age) and earning above the minimum wage. Fisher-exact test results found that there was a significant relationship between dietary management compliance with blood glucose status in DMT children (r = 0.413; p-value = 0.01; OR = 0.344). The results showed that there was a small risk of children with proper dietary management adherence to uncontrolled blood glucose status."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jesita Noor Sabila
"Hipospadia adalah kelainan kongenital kedua yang paling banyak ditemui pada anak. Pembedahan merupakan tindakan utama untuk mengatasi masalah hipospadia. Nyeri akut akibat pembedahan merupakan masalah keperawatan utama yang dialami anak paska pembedahan. Tujuan dari intervensi keperawatan  yang diberikan pada anak dengan hipospadia paska pembedahan untuk perbaikan fistel adalah meningkatkan rasa nyaman aman dengan mengurangi rasa nyeri melalui penerapan teknik relaksasi napas dalam. Hasil penerapan  teknik relaksasi napas dalam yang dilakukan selama empat hari perawatan menunjukkan penurunan skor nyeri dari skor 5 menjadi 2 yang dilakukan pengukuran menggunakan numeric rating scale. Hasil karya ilmiah ini diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi nyeri anak khususnya pada anak dengan masalah nyeri akut paska pembedahan.

Hypospadias is the second congenital disorder that is commonly found among children. Surgery becomes the main treatment for Hypospadias. An acute pain caused by the surgery is the main nursing matter faced by the child after the surgery. The purpose of nursing intervention given to the Hypospadias child after the fistula repair surgery is to increase the feeling of comfort and secure by relieving the pain through the implementation of deep breath relaxation technique. The result of the application of deep breath relaxation technique conducted for four nursing days shows the decrease of pain scores from a score of 5 to 2 which was measured by using numeric rating scale. The result of this research paper is expected to become one of the alternatives to relieve the pain of the child especially the child who suffers from an extreme pain after the surgery."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Santy Ercelina
"Prosedur fontan merupakan tahap akhir bedah paliatif untuk cacat jantung bawaan pada anak-anak dengan ventrikel tunggal. Meskipun prosedur fontan dilakukan untuk meningkatkan harapan hidup pasien, namun proses ini masih menimbulkan masalah klinis yang kompleks. Oleh karena itu, peran dan fungsi caregiver utama sangat dibutuhkan sepanjang kehidupan populasi ini. Penelitian ini dilakukan untuk menggali makna yang dalam terhadap pengalaman pengasuh selama merawat anak pasca operasi fontan di rumah. Desain kualitatif fenomenologi deskriptif digunakan untuk melihat makna dari pengalaman 10 orang partisipan yang direkrut menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan proses perekaman yang dilanjutkan dengan membuat verbatim. Verbatim diolah menggunakan protokol Moustakas hingga dihasilkan tiga tema yaitu: (1) caregiver utama, (2) proses perjalanan menuju resiliensi, dan (3) masih membatasi aktivitas anak. Pengalaman menjadi caregiver utama selama merawat anak pasca operasi fontan dilalui penuh dengan perjuangan. Kebutuhan akan dukungan dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal menjadi hal terpenting dalam pencapaian kesejahteraan pemberian pengasuhan. Hasil penelitian ini direkomendasikan menjadi panduan dalam pelaksanaan discharge planning dan perawatan paliatif pada kasus fontan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan caregiver dalam upaya peningkatan kualitas asuhan keperawatan

Fontan procedures are the final stage of palliative surgery for congenital heart defects in children with single ventricles. Even though fontaning procedures are performed to increase the patient's life expectancy, this procedure still creates complex clinical problems. Therefore, the role and function of the main caregiver is needed throughout the life of this population. This research was conducted to explore the deep meaning of caregivers' experiences while caring for children after fontanel surgery at home. A descriptive phenomenological qualitative design was used to see the meaning of the experiences of 10 participants who were recruited using a purposive sampling technique. Data collection techniques were carried out by in-depth interviews and the recording process followed by making verbatim. Verbatim was processed using the Moustakas protocol to produce three themes, namely: (1) the main caregiver, (2) the journey towards resilience, and (3) still limiting children's activities. The experience of being the main caregiver while caring for children after fontan surgery was full of struggles. The need for support from various parties, both internal and external, is the most important thing in achieving welfare in providing care. The results of this study are recommended to be used as a guide in the implementation of discharge planning and palliative care in fontanel cases to increase caregiver knowledge and skills in an effort to improve the quality of nursing care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library