Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Iramdan Fauzi
"Artikel ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian berupa faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi rendahnya keterpilihan penyandang disabilitas pada pemilihan anggota DPRD Jawa Barat 2019. Adapun, perspektif teoretis yang digunakan sebagai landasan analisis merujuk pada teori supply-demand side yang digagas oleh Pippa Norris dan Joni Lovenduski. Dalam perspektifnya tersebut, terdapat tiga faktor utama yang diindikasikan memiliki pengaruh terhadap proses rekrutmen dan seleksi hingga keterpilihan penyandang disabilitas dalam pemilu. Faktor-faktor ini terdiri atas faktor modal politik atau sumber daya dengan cakupan variabel: waktu, finansial, pengalaman politik dan jaringan pendukung. Faktor motivasi politik yang meliputi ambisi, dorongan dan kepentingan yang hendak diperjuangkan. Faktor diskriminasi yang dipengaruhi oleh adanya paradigma atau kultur dalam masyarakat terhadap kelompok disabilitas, sistem regulasi yang berlaku serta kecenderungan pragmatisme partai politik terhadap kandidat disabilitas. Faktor enabling environment berupa regulasi, keterbukaan partai terhadap isu disabilitas, keberpihakan penyelenggara pemilu, dan peran Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) menjadi faktor yang tak terpisahkan dalam kasus ini. Lebih lanjut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan instrumen wawancara mendalam terhadap sejumlah informan serta analisis dokumen terhadap sejumlah hal yang berkaitan dengan isu yang diangkat dalam penelitian ini. Sehingga, kesimpulan yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah bahwa faktor modal, motivasi politik dan diskriminasi serta enabling environment memiliki pengaruh terhadap rendahnya keterpilihan penyandang disabilitas sebagai anggota DPRD pada pemilu legislatif Jawa Barat tahun 2019.

This article was intended to answer research questions in the form of factors that influenced the low electability of people wih disabilities in the Legislative Elections of West Java in 2019. Moreover, the theoretical perspective used as a basis for analysis referred to the supply-demand side theory initiated by Pippa Norris and Joni Lovenduski. In this perspective, there were three main factors that were indicated to have an influence on the recruitment and selection process until the election of persons with disabilities in the election. These factors consisted of political capital factor or resources with a range of variables: time, financial, political experience, and supporting network. Political motivation factor which included ambition, drive, and interests to be fought for. Discrimination factor that was influenced by the existence of a paradigm or culture in society against disability groups, the prevailing regulatory system, and the pragmatism of political parties towards disability candidates. Enabling environment factor consited of regulation, the partiality of election organizers, political party’s openness to the issue of disability and role of disabled people’s organizations became an inseparable factor. Furthermore, this study used a qualitative method with in-depth interviews done to a number of relevant informants and document analysis of several issues related to the problems raised in this study. Thus, the conclusion that could be drawn from this study was that the capital factor, political motivation, discrimination and enabling environment had an influence on the lackness of persons with disabilities candidates being elected as members of the DPRD in the legislative election of West Java in 2019."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universita Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Erissa
"Para difabel (different ability) sering tidak memiliki kesempatan untuk melakukan kegiatan layaknya individu lainnya akibat adanya stigma negatif, keterbatasan sarana, dan kelemahan penerapan kebijakan. Skripsi ini membahas mengenai keterbatasan fisik akibat Cerebral Palsy yang tidak menjadi penghalang mencapai cita-cita pada diri difabel. Melalui metode autoetnografi, penelitian ini menganalis pengalaman personal saat menjalani pendidikan, serta pengalaman berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sosial dalam perjalanan meraih cita-cita. Faktor penting untuk mencapai cita-cita adalah rasa percaya diri, serta dukungan pengelola pendidikan dalam menyiapkan sarana dalam proses pembelajaran. Terdapat beberapa penerapan kebijakan yang tidak mendukung kelancaran aktivitas para difabel.

Difabel (people with different ability) often have no opportunity to do activities like other people due to negative stigmas, limited facilities, and the weakness of policies framework. This scription discusses on the physical limitations due to Cerebral Palsy which is not hindering the achievement of difabel’s future. Through auto-etnography method, this research analyses the personal experiences in educational environment and other social environments. The important factors which contribute to achieving goals future self-confidence as well as support from education managers in setting up facilities. There are some policies that do not favor the fluency of difabel’s activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shaila Tieken
"Penelitian ini mengkaji kekerasan struktural yang terjadi pada anak-anak rohingya tanpa kewarganegaraan. Peneliti mengkaji kasus anak-anak pengungsi rohingya yang ada di Wisma YPAP Medan, Indonesia. Konsep kekerasan struktural dan teori kriminologi konstitutif digunakan sebagai perspektif dalam mengkaji permasalahan ini. Untuk memahami kekerasan struktural yang dialami oleh anak-anak pengungsi Rohingya, peneliti melakukan sebuah penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi dengan anak-anak pengungsi Rohingya di community housing Wisma YPAP Medan. Untuk mendapatkan data yang komprehensif, peneliti turut melibatkan orang tua, lembaga supra-negara, pemerintah Indonesia, serta masyarakat sekitar dalam pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa ketiadaan kewarganegaraan pada anak-anak rohingya merupakan sebuah bentuk kekerasan struktural yang memisahkan jarak antara potensi anak dengan situasi riil yang dialami anak saat ini. Kekerasan struktural ini dilakukan oleh berbagai agen dalam kehidupan anak dalam berbagai bentuk, yaitu pembersihan etnis, hate crime, kriminalisasi migrasi, dan tidak terpenuhinya hak anak-anak rohingya yang tidak berkewarganegaraan.Penelitian ini mengkaji kekerasan struktural yang terjadi pada anak-anak rohingya tanpa kewarganegaraan.

This study discuss structural violence happened to stateless rohingyan children. The case of rohingyan child refugees in Wisma YPAP Medan had been researched using structural violence concept and constitutive criminology theory. Research with qualitative method was done to understand the situation of structural violence towards rohingyan children in Wisma YPAP Medan. Parents, supra-state actor, Indonesian government, and the community also involved in this research to get a comprehensive data. The research shows that statelessness in rohingyan children is a form of structural violence that creates a gap between potential and real situation of rohingyan children. This structural violence was done by many agents in the course of their lives, and happen in many forms, as recognized in this research, ethnic cleansing, hate crime, criminalization of migration, and unfulfilled rights of rohingyan stateless children."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tata Sudrajat
"ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan kasus luruh duit di Desa Gabus Kulon Kecamatan Gabus Wetan Kabupaten lndamayu yang merupakan bagian proses perdagangan anak untuk pelacuran. Tujuan studi kasus ini adalah mengidentifikasi faktorfaktor perdagangan anak-anak untuk pelacuran.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Desain yang digunakan adalah studi kasus dengan cara mendalami beberapa kasus luruh duit. Studi kasus ini bersifat bertingkat untuk menghubungkan abstraksi dan konsep tematik luruh duit kepada struktur dan proses sosial yang lebih luas.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Sumber informasi terbagi dua yaitu primer dan sekunder. Sumber informasi primer terdiri dari anak-anak yang luruh duit, orangtua, aparat kecamatan, aparat desa, kepala sekolah, guru, tokoh pemuda, Ketua lkatan Remaha Masjid, Guru Mengaji, Calo, dan Pekerja sosial Sanggar Kancil YKAI. Studi dokumentasi mengumpulkan dokumen yang berhubungan dengan gejala dan faktor-faktor luruh duit dari catatan kasus, peraturan perundang-undangan, program, hasil penelitian, data, dan sebagainya. Sumber informasinya adalah Pekerja Sosial, pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, maupun pemerintah pusat. Pengamatan dilakukan terhadap berbagai situasi dan gejala yang berhubungan dengan luruh duit dengan cara membuat photo dan video film.

Analisis data mengacu pada teori "pola" dimana luruh duit digambarkan sebuah pola pemikiran yang berisikan konsep yang saling berhubungan secara rapat dan saling memperkuat serta tergambarkan sebagai suatu skema atau pola. Pola tersebut kemudian dibandingkan dengan teori.

Kerangka pikir tesis terfokus pada perdagangan anak untuk pelacuran di daerah pengirim. Perdagangan anak untuk pelacuran menunjukkan sebuah gejala baru sebagai suatu tindakan sosial dimana anak-anak diperjualbelikan untuk pelacuran. Gejala ini mengandung aspek permintaan, perantara, dan persediaan yang berhubungan secara timbal balik. Permintaan akan pelacuran dipenuhi oleh faktor persediaan yang biasanya terjadi di desa yang dikenal sebagai pemasok pelacuran. Faktor permintaan dan persediaan dapat terhubungkan karena adanya faktor perantara yang diperankan oleh calo dan germo. Penelitian ini lebih terfokus lagi pada faktor-faktor yang mempengaruhi pelacuran, dalam hal ini Juruh duit di daerah pengirim, sehingga menjadi berkembang bahkan diterima sebagai sebuah kebiasaan.

Penelitian ini menemukan bahwa luruh duit merupakan kasus perdagangan anak untuk pelacuran yang terjadi di daerah pengirim, yaitu Desa Gabus Kulon Kec. Gabus Wetan Kab. lndramayu. Luruh duit dipengaruhi oleh faktor pendorong berupa 1) kemiskinan, 2) penerimaan masyarakat, 3) gaya hidup. "hajatan", dan 4) eksploitasi terhadap anak; faktor penarik yaitu 1) permintaan akan pelacur dan 2) gaya hidup remaja dan pergaulan bebas; dan faktor penguat, yaitu keterbatasan program.

Hasil analisis terhadap ketujuh faktor tersebut memperlihatkan bahwa Juruh duit merupakan 1) suatu sub kultur karen a terdiri dari berbagai tindakan menyimpang yang dilakukan oleh hampir semua komunitas, 2) merupakan proses sekaligus hasil belajar penyimpangan, 3) merupakan tindakan menyimpang untuk memperoleh tujuan kekayaan yang menjadi ukuran masyarakat dengan jalan tidak benar, yaitu dengan melacurkan diri, 4) terjadi karena usaha para calo dan germo dari jaringan perdagangan anak yang mencari, membujuk, dan memfasilitasi luruh untuk memenuhi permintaan jaringan perdagangan anak untuk pelacuran di kota, 5) sebagai kejahatan dimana anak-anak dieksploitasi sebagai pelacur, dan 6) tidak pernah berubah karena belum ada intervensi program yang efektif.

Penelitian mengenai jaringan perdagangan anak untuk pelacuran dari sisi permintaan (demand side) perlu dilakukan untuk melengkapi gambaran utuh mengenai jaringan perdagangan anak untuk pelacuran. Saran praktis ditujukan untuk Pemerintah Kabupaten lndramayu berupa: 1) Penghapusan kemiskinan, 2) Penghapusan suib kultur Juruh duit, 3) Peningkatan kontrol sosial, 4) Peningkatan akses pada pendidikan, dan 4) Penegakan hukum oleh kalangan kepolisian, kejaksaaan, dan pengadilan terhadap kasus-kasus Luruh Duit dengan menggunakan pasal-pasal pidana dari Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yova Tsalvina Rizka
"Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh tiga faktor risiko utama yaitu faktor manusia yang meliputi faktor sosial demografi dan faktor perilaku, kedaraan, dan lingkungan/infrastruktur. Dampak yang ditimbukan dari kecelakaan lalu lintas di Indonesia berdasarkan data Kepolisian setiap jam meyebabkan tiga orang meninggal dunia. Terdapat perbedaan angka kecelakaan lalu lintas di setiap daerah di Indonesia serta terdapat perbedaan faktor risiko penyebab kecelakaan lalu lintasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor risiko kecelakaan dengan kecelakaan lalu lintas di Kota Cilegon tahun 2017-2018. Penelitian ini ini menggunakan desain cross sectional dengan variabel independennya adalah faktor risiko kecelakaan yang meliputi faktor manusia, faktor kendaraan, dan faktor lingkungan/infrastruktur. Variabel dependennya adalalah kecelakaan lalu lintas. Data yang digunakan merupakan data sekunder terkait dengan kecelakaan lalu lintas yang didapatkan dari Polres Kota Cilegon. Pengambilan dan pemasukkan data dilakukan di Polres Kota Cilegon. Digunakan analisis data univariat dan bivariat dengan Uji Chi Square. Hasil ananlisis menunjukkan bahwa proporsi faktor jenis kelamin laki-laki memiliki presentase tertinggi yaitu sebesar 91,8% pada tahun 2017 dan 87,6% pada tahun 2018. Dari 14 variabel yang diuji, tidak ada variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kecelakaan lalu lintas di Kota Cilegon.

Traffic accidents are one of the public health problems in the world caused by three main risk factors, such as human factors which include social demographic factors and behavioral, vechile, and environmental / infrastructure factors. The impact caused by traffic accidents in Indonesia based on Police data every hour caused three deaths. There are differences in the number of traffic accidents in each region in Indonesia and there are different risk factors that cause traffic accidents. This study aims to analyze the relationship between accident risk factors and traffic accidents in Cilegon in 2017-2018. This study uses a cross sectional design with independent variables are accident risk factors which include human factors, vehicle factors, and environmental / infrastructure factors. The dependent variable is a traffic accident. The data used are secondary data related to traffic accidents obtained from Polres Cilegon. The data is collected and entried in Polres Cilegon. Data analysis is used the Kai SquareTest. The results of the analysis showed that the proportion of male gender factors had the highest percentage of 91.8% in 2017 and 87.6% in 2018. Of the 14 variables tested, there are no variables that were significantly related to traffic accidents in Cilegon. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pairan
"Jumlah keluarga yang bermasalah di Jakarta cenderung meningkat. Salah satu indikatornya adalah semakin meningkatnya jumlah perceraian. Terjadinya masalah keluarga tersebut antara lain disebabkan oleh perubahan fungsi keluarga, perubahan pola keluarga dan pekerjaan keluarga, perubahan relasi peran suami-istri. Keadaan ini memerlukan peran serta masyarakat untuk membantu memecahkan masalah tersebut melalui Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial atau Lembaga Sosial Masyarakat (LSM). Salah satu diantara Lembaga-lembaga tersebut adalah LKBIIuWK Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat menerangkan yang bertujuan untuk melihat efektivitas pelayanan Konsultasi Keluarga yang diberikan oleh LKBHIuWK dalam membantu Klien memecahkan masalahnya. Efektivitas pelayanan diukur dengan cara membandingkan keadaan keluarga klien yang sudah mendapatkan pelayanan dengan keluarga klien yang belum mendapatkan pelayanan dengan menggunakan pendekatan Model Sirkumpleks, yang terdiri dan dimensi kohesi keluarga (family cohesion) dan adaptabilitas keluarga (family adaptability). Menurut Model ini keluarga dihipotesakan fungsional dan tidak bermasalah apabila kohesi dan adaptabilitas keluarganya seimbang, sebaliknya apabila kedua dimensi tersebut ekstrim maka keluarga tersebut cenderung bermasalah dan tidak fungsional.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (a) Kohesi keluarga klien yang sudah mendapatkan pelayanan dengan kohesi keluarga klien yang belum mendapatkan pelayanan perbedaannya signifikan. (b) Adaptabilitas keluarga klien yang sudah mendapatkan pelayanan dengan adaptabilitas keluarga klien yang belum mendapatkan pelayanan perbedaannya signifikan. (c) Kohesi keluarga dan Adaptabilitas keluarga klien yang sudah mendapatkan pelayanan cenderung seimbang, sedangkan kohesi keluarga dan adaptabilitas keluarga klien yang belum mendapatkan pelayanan cenderung ekstrim.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan konsultasi keluarga yang dilakukan oleh LKBHIuWK efektif dalam membantu klien memecahkan masalahnya. Berdasarkan kesimpulan tersebut kiranya perlu diperbanyak Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial atau Lembaga Sosial Masyarakat yang berusaha membantu memecahkan masalah keluarga yang cenderung semakin meningkat. Untuk lebih meningkatkatkan hasil pelayanan, lembaga pelayanan perlu mengadakan evaluasi secara rutin baik evaluasi pada tingkat program, evaluasi pada tingkat proses maupun evaluasi pada tingkat hasil pelayanan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. A. Budhy Prabowo
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman seksualitas anak jalanan perempuan Kampung Rambutan dan implikasinya pada kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sehingga pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan terlibat. Kasus yang diteliti adalah anak jalanan perempuan yang beraktivitas pada malam hari di Kampung Rambutan. Pengamatan terlibat difokuskan pada aktivitas anak jalanan perempuan dalam upaya mengatasi berbagai ancaman tindak kekerasan, termasuk kekerasan seksual dan stigma yang merugikannya, sekaligus untuk menemukan pola hubungan sosial anak jalanan perempuan. Subjek utama penelitian ditentukan berdasarkan gejala, bukan berdasarkan kedekatan peneliti dengan anak jalanan perempuan. Penelitian ini memperlihatkan, seiring datangnya kesadaran untuk tampil lebih feminin, usia 12-14 tahun merupakan masa yang sangat rawan bagi anakjalanan perempuan, karena mulai terlibat dalam perilaku berisiko dan menjadi objek tindak kekerasan seksual yang dapat mengakibatkan terjadinya kehamilan yang tidak dikehendaki (KTD). Dalam hal perilaku seksual, anak jalanan perempuan tidak mempunyai posisi tawar, sehingga menjadi objek kekerasan seksual pacamya. Namun demikian, anak jalanan perempuan bukanlah Jab/ay meskipun beraktivitas pada malam hari. Bagi anak jalanan perempuan yang mengalami kehamilan yang tidak dikehendaki, akan disikapi dengan pindah lokasi mengamen, dan setelah anaknya lahir semuanya akan difokuskan untuk membesarkan anaknya, karena tidak ada kepedulian dari suamilpacamya. Oleh karena itu anak jalanan perempuan yang mempunyai anak, beranggapan bahwa
masa depannya sudah habis.

ABSTRACT
This thesis is aiming to perceive understanding of street children's sexuality of Rambutan Village Women and the implication on reproduction health. This research using qualitative method so that data gathering is carried out by observation technique involved. The case investigated is street children, woman whose activities in the night days in Rambutan Village. The involved observation focused on street children of women in an effort to solve various threatens of violence actions including sexual harassment and adverse stigma, at one time to find social relation pattern of street women-children. Main subject of the research is specified based on symptom, not based on the researchers proximity to street women-children. This research show, in line with come to realization to appear more feminine, 12 - 14 years old is a very sensitive age for street women­ children, since it start to involved in a risky behavior and to be sexual harassment object act that can result in unintended pregnancy. In term of sexual behavior, street women-children don't have bargaining position, so that to be sexual harassment object of her boyfriend. However, street women-children are not Courtesan though has activity in night day. For street women-children who have an unintended pregnancy, will be posed by moving a location to sing around for money, and after the baby is born all of them will be focused to grow their children, because there is no concern from husband or her boyfriend. Therefore street women-children who have child, assumed that their future has finished.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32415
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdiza Barthelemy
"Skripsi ini membahas mengenai usaha meningkatkan akreditasi sekolah sebagai bentuk kekerasan struktural melalui kerangka, pranata, dan kurikulum. Penelitian ini menggunakan teori Kekerasan Struktural dari Johan Galtung, dimana kerangka, pranata, dan kurikulum di Sekolah menyalurkan kekerasan struktural terhadap siswa/siswi nya untuk meningkatkan akreditasi sekolah. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode campuran dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini adalah terbuktinya fenomena bahwa sekolah memiliki sistem kerangka, pranata, dan kurikulum yang memberatkan siswa, yang dapat diketahui sebagai bentuk kekerasan struktural.

This paper discusses the effort to improve school accreditation as a form of structural violence through School framework, institutions, and curriculum. This study uses the theory of Structural Violence from Johan Galtung, which is School frameworks, institutions, and curriculum in the School channeling structural violence against students to improve school accreditation. This research is mixed method with descriptive design. Results of this research is the evidence of the phenomenon that School has a framework, institutions, and curriculum systems that burden student, which can be seen as a form of structural violence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risal Imanuel Umar
"[ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini akan menjelaskan dan menganalisis kasus anak dengan disabilitas fisik yang ditolak di sekolah periode sebelum 2011 dan setelahnya. Dalam penulisan ini, bentuk diskriminasi yang ditemukan akan dikaji menggunakan konsep state crime. Hasil penulisan ini menemukan bahwa negara terbukti telah melakukan state crime, karena telah mengabaikan hak anak dengan disabilitas serta melanggar undang-undang internasional dan nasional. Seharusnya negara dapat menjamin hak anak dengan disabilitas dalam undang-undang CRPD. Sehingga inklusif yang dijamin dalam UU CRPD, yaitu dengan prinsipnya non-diskriminasi, dapat berjalan dengan baik di Indonesia.

ABSTRACT
The Concern of this study is to attempt explaining and examining the cases of children with disabilities, this major case examine about children with physical disabilities those got no chances to attending reguler school previously at 2012 ? 2014. In this study, the form of discrimination those found will analyzed by the concept of state crime. The result of this study found that the state was provenly did state crime, that kind of state crime related to fact the state neglected or omission the children?s right indirectly. Thus, the cases represented that the stated has broken the international and national intruments., The Concern of this study is to attempt explaining and examining the cases of children with disabilities, this major case examine about children with physical disabilities those got no chances to attending reguler school previously at 2012 – 2014. In this study, the form of discrimination those found will analyzed by the concept of state crime. The result of this study found that the state was provenly did state crime, that kind of state crime related to fact the state neglected or omission the children‘s right indirectly. Thus, the cases represented that the stated has broken the international and national intruments.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cempaka Rini
"ABSTRAK
Kesehatan reproduksi merupakan hak bagi setiap manusia namun belum ada
kebijakan publik program kesehatan reproduksi bagi remaja disabilitas intelektual.
Penelitian ini bertujuan melakukan pengumpulan informasi untuk advokasi
kebijakan publik program kesehatan reproduksi bagi remaja disabilitas intelektual.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid Assesment
Prosedure. Informan dalam penelitian ini berjumlah 12 orang, dipilih secara
purposive dan snowball, yaitu berbagai pemangku kepentingan yang terkait
dengan isu kesehatan reproduksi dan disabilitas. Metode pengumpulan data
melalui indepth interview pada tahap analisis. Tahapan penelitian ini yaitu
analisis; strategi pro aktif dengan membuat factsheet, press release serta
penyelenggaraan lokakarya; mobilisasi sebagai langkah awal dari membangun
koalisi; dan aksi advokasi melalui lokakarya. Hasil analisis didapatkan belum
adanya kebijakan publik program kesehatan reproduksi bagi remaja disabilitas
intelektual karena bukan program prioritas dan hasil lokakarya diperoleh usulan
rekomendasi yang selanjutnya dibuat dalam bentuk policy brief berupa melakukan
kajian perundang-undangan dan modul yang sudah ada terkait kesehatan
reproduksi dan disabilitas dengan melibatkan semua pihak untuk berkoordinasi,
modul psikoedukasi kesehatan reproduksi bagi remaja tunagrahita yang sudah ada
perlu masuk ke dalam sistem pemerintah serta penyediaan alat peraga kesehatan
reproduksi di SLB C.

ABSTRACT
Reproductive health is a right for every human being yet there is no public policy
for concentrating reproductive health for adolescents intellectual disability. This
study aims at collecting information for advocacy on the issue. This study used a
qualitative research with Rapid Assessment Procedure design. The informants in
this study amounted to 12 people were selected purposively and employed
snowball, procedure a number of informant were selected consist of different
stakeholder. Data were collected through in-depth interview on the analysis stage.
Stages of this research is the analysis; pro-active strategy to create factsheets,
press releases and organizing workshops; mobilization as the first step of building
coalitions; and advocacy action through workshops. The results of the analysis
indicated no public policies for reproductive health programs for adolescents
intellectual disability because is not a priority program and the results of the
workshop obtained by the proposed recommendations were subsequently made in
the form of policy briefs be reviewing legislation and existing modules related to
reproductive health and disabilities by involving all parties to coordinate,
psychoeducation module reproductive health for adolescents intellectual
disability existing need to get into the government system and the provision of
reproductive health props in SLB C."
2016
T53723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>