Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 280 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Preny Riatna Andini
" Penelitian ini dilakukan pada proses pengecekan MCA dan pengepakan korek api gas di PT. Tokai Dharma Indonesia untuk menjelaskan tingkat risiko aktivitas gerakan berulang yang terdapat pada proses tersebut. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan metode ART (The Assessment of Repetitive Tasks) untuk menilai tingkat risiko aktivitas berulang terkait frekuensi/repetisi, tenaga, postur tubuh, dan faktor tambahan seperti durasi, dan lain-lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar aktivitas kerja yang dilakukan pada proses pengecekan MCA dan pengepakan korek api gas memiliki tingkat risiko ergonomi yang tinggi berdasarkan skor ART akhir yang berkisar antara 24-36,sehingga dibutuhkan investigasi lebih lanjut dan upaya perbaikan, salah satunya dapat melalui penyediaan kursi yang ergonomis.

The research was conducted in the process of checking the MCA and packing lighters in PT. Tokai Dharma Indonesia to explain the risk level of repetitive motion activities contained in the process. Research using cross sectional study design with ART method (The Assessment of Repetitive Tasks) to assess the risk level of repetitive activity associated frequency/repetition, force, posture, and additional factors such as duration, and others.
The results showed that most of the work activities undertaken in the process of checking and packing MCA lighters have a high level of ergonomic risk based ART final score that ranges between 24-36, so it needed further investigation and improvement efforts, for example can be through providing an ergonomic chair.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Bobby Robson
"Penelitian ini berupa analisis penyebab coal dust explosion accident di PLTU X tahun 2011 yang terjadi pada tanggal 14 Desember 2011 mengakibatkan kerugian yang berupa kerusakan coal feeder dan panel instrumen boiler, dan kerugian akibat terhentinya pembangkitan energi listrik selama masa perbaikannya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis data primer dan data sekunder untuk menganalisis penyebab langsung, penyebab tidak langsung dan penyebab dasar. Penyebab langsung adalah interaksi bahan, alat dan proses sehingga terpenuhinya 5 kriteria dust explosion pentagon dan menciptakan ledakan. Penyebab tidak langsung terdiri dari prilaku tidak aman dan kondisi tidak aman. Prilaku tidak aman yang dilakukan adalah mengoperasikan mill saat terjadi gangguan blocking, membuka damper cold air terlalu cepat sehingga menciptakan terpenuhinya 5 kriteria coal dust explosion diakibatkan oleh pengetahuan akan resiko coal dust explosion, tidak tersedianya SOP, pengaturan mode operasi yang belum sesuai, dan kerusakan damper cold air. Sedangkan kondisi tidak aman terdiri dari gangguan blocking, kerusakan peralatan, dan desain coal feeder. Penyebab dasar adalah komunikasi yang sulit antara operator dan kontraktor EPC, ketidakjelasan mengenai tanggung jawab perbaikan, kurangnya pengalaman personel, dan tidak ada pengawasan mengenai K3 operasi. Risk assessment khusus pengoperasian mill perlu dilaksanakan untuk mendapatkan langkah-langkah pencegahan insiden coal dust explosion yang paling tepat.

This study analyzes the causes of a coal dust explosion accident at Steam Power Plant ?X? in 2011 which occurred on December 14, 2011 caused in losses such as damage to the instrument panel coal boiler feeder, and losses due to interruption of electric energy generation during repairs. The study was conducted with a qualitative approach to analyze primary data and secondary data to analyze the direct cause, indirect cause and basic cause. The direct cause is the interaction of materials, tools and processes that fulfill 5 criteria and creating a dust explosion pentagon explosion. Indirect causes consist of unsafe actions and unsafe conditions. Unsafe action consisted of operate mill during disturbances blocking, open the damper cold air too fast, creating the five criteria of coal dust explosion caused by the knowledge of the risks of coal dust explosion, unavailability of SOP, the setting is not appropriate mode of operation, and damage damper cold air. While unsafe conditions consisted of interference blocking, damage to equipment, and design of coal feeder. The basic cause consisted of a difficult communication between the operator and EPC contractors, uncertainty regarding the repair responsibilities, lack of personnel experience, and there is no oversight of the safety operation. Risk assessment should be carried out special operation of the mill to get the preventive measures coal dust explosion incidents are most appropriate."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyono Rakhmadi
"ABSTRAK
Minyak & gas bumi merupakan salah satu penentu neraca devisa negara
indonesia. Pertingkatan produksi migas selalu tidak seimbang dengan peningkatan
konsumsinya balk untuk penggunaan langsung maupun produk turunannya dalam
berbagai sektor industri. Premier Oil Indonesia (POI) adalah salah satu KPS (Kontraktor
Production Sharing) minyak dan gas bumi yang ada di Indonesia yang dalam operasinya
menggunakan teknologi tinggi dengan investasi yang cukup besar dan kecelakaan kerja
yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian bagi pekerja, perusahaan dan lingkungan.
Di POI, Occupational Health and Safoty Management System (OHSMS) menjadi bagian
dari keseluruhan sistem manajemen. Tujuan dan sasaran KJ terintegrasi dalam ~tiap
rencana, langkah kerja dan target spesitlk yang harus dicapai.
Selarna kuron waktu 6 (enam) tabun dari 2001 - 2006, ada sekitar 380 kasus
kecelakaan keija yang terjadi dan dilaporkan. Mulai awal tabun 2007 POI ingin lebih
meningkatkan kinerja KJLH-nya dengan memasukan kasus Higb Risk (High Potential)
Incident menjadi salah satu indikator K3LH seiain Incident Rate da1am KPI-nya (Key
Performance Indicator). Hal inilah yang memotivasi dan menarik untuk perlunya
dilakukan penelitian ini, guna menganalisa
Po Incident) yang te!jadi selama tabun 200 l - 2006 untuk mcngetabui kinerja basil usaha
K3 khususnya dalarn tingkat kecelakaan kerja.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik komparatit; untuk mengkaji kecelakaan
ke!ja (accident analysis) yang terjadi dan dilakukan penilaian resiko menggnnakan risk
assessment matrix (RAM) untuk mengetahui kecelakaru1 kelja yang berkategori Higb Risk
I Higb Potensial {HlPo Incident) dan membandingkannya dengan data lapnran kecelakaan
tahunan POI serta basil penelitian terdabulu.
Data yang digunakan adalab data sekunder kecelakaan kerja di POI yang tereatat
di Departemen K3LH dari tahun 2001 (kwartal ke empat tabun 2000 yang merupakan
awal penggnnaan database online di POI) sampai dengan tabun 2006. Karena pnnelitian
ini menggunakan
berdasarkan data laporan kecelakaan keija Kualitas laporan kecelakaan kerja yang ada
sangat menentukan hasil analisa pada penelitian ini.
Darl hasii penelitian ini menunjukkan bahwa :
1. Insiden yang terjadi se)ama periode 6 tahun terakhir mengalami fluktuasi khususnya
dari segi tingkat keparahan, tapi dari sisi jumlah maka dua tahwl terakhlr mengalami
peningk:atan yang signifikan. Tingginya prosentase kasus HiPo di tahun 2005
tercermin pada tingginya total kecelakaan kelja di tabun 2006, tapi tidak signifikan di
tahun 2002 - 2003. Berdasarkan analisa dari lokasi dan waktu terjadinya kecelakaan
terlinggi, disimpulkan bahwa meningkat I banyaknya aktifitas berhubungan denga.i1
tingginya tingkat kecelakaan.
2. Primary cause (penyebab dasar) yang paling dorninan adalah Equipment (pernlatan)
yaitu Failure of lifting equipment dan Unsafe equipment due to defect. kemudian
human ( ornng) yaitu Lack of attention I care, twtuk root cause (penyebab langsung)
yang dominan adalah Failure to follow known job procedure, Inadequate ttaioing I
poor training standard, Inadequate supervision.
3. HiPo inciden yang tetjadl di POI terbanyak (41 %) merupakan kejadian hampir
celaka {near miss) dan tidak ada yang merupakan kasus keamanan I security. Dari
sisi awareness untuk melakukan pelaporan. hal ini merupakan cemrin bahwa
kepaduliannya cukup tinggi, kecelakaan dilaporkan bukan hanya karena korban yang
luka atau keparahannya yang berat.
4. Dari data HiPo inciden selama 6 tabun hampir 90% kasus serupa akan "MUNG KIN"
teljadi lagi ( dalam bal ini terrnasuk didalamnya 41% kasus san gat mungkin terjadi
lagi dan 14% hampir pasti terjadi kecelakaan lagi).
Dibarapkan dengan basil penelitian hti maka pihak perutabaan disarankan untuk
waspada terhadap kinerja statistik kecelakaan yang ada, menjadikan HiPo Incident
sebagai KPI di tabun 2007 merupakan langkah yang lepat asalkan dibarengi dengan
peningkatan pengetahuan semua karyawannya. lnvestigasi keceiakaan harus
mengidentifikasi penyebab hingga mendapatkan root cause-nya dan tindak lanjut dari
rekomendasi keeelakaan untuk tindakan perbaikan dan peneegahan harus benar-henar
menjawab kausal yang ada, karena hampir semua kasus kecelakaan HiPo yang dllaporkan
mempunyaj potensi untuk teruiang kembali terjadi dan menimbuJkan akibat atau kerugian
yang lebih serius, hal ini jika kondisi masih sama dengan periode 6 tahun tersebut atau
dengan kata lain manajemen POI tidak melalrukan perubahan yang signifikan dari
keadaan khususnya di 2 tahun terakhir yang mempunyai data paling signiftkan.
Kehamsan mengikuti prosedur kerja yang ada, ttaining yang efektif dan efisien
sesuai persyaxatan kompetensi setiap karyawan, perlunya peningkatan fungsi pengawasan
terhadap kinerja bawabannya, dengan perlu adanya inapeksi langsung pada pekeljaan dan
mengawasi serta memberikan saran-saran apabila ada kesalahan dalam pekeljaan atau
kemungkinan munculnya potensi babaya. Intesifikasi semua usaha yang Ielah ada : HSE
Meeting, Safety Inspection, PASS, Hazard Reprot, STOP dan Jain sebagainya untuk
penanggulangan dan pencegahan kecelakaan kerja HSE Manual, Prosedur, Task
Instruction yang telah ada dan tersedla hams diyakinkan terimplementasi dengan
maksimal secarn balk dan benar, dittaioingkan ke semua karyawan yang hams terlibat
agar berkompeten dan diawasi pelaksanannya oleh Supervisor tericait untuk mengurangi bias implementasi serta dilakukan peoinjauan ulang secarn berkala untuk meyakinkan
kesesuaian terbadap hazard dan risk yang herkembang.

ABSTRACT
Product increase Oil and gas always incommensurate to make-up of its consumption to
direct usage and also its generation product in so many industrial sector. Premier Oil
Indonesia ( POI) is one of the CPS ( Contractor Production Sharing) gas and oil exist in
Indonesia which in its operation use high technology with big enough investment, and
accident work that happened surely win generate Joss to worker, environment and
company. In POI, Occupational Health Safety Management System and ( OHSMS)
become the part of the overall of management system. And HSE target integrated in each
plan. work activity and specific goals which must reach.
During range of 6 year from 2001 -2006, there is about 380 work accident that
happened and reported. Start early year 2007 POI wish more is improving of HSE
performance with High Risk ( High Potential) Incident become one of the HSE indicator
besides Incident Rate in KPI ( Key Perfomance Indicator). This matter motivate and
draw to the importance of done by this research, analyze work accident data which have
high risk criterion ( HiPo Incident) that happened during year 2001 - 2006 to know the
performance result of effort HSE specially in level of accident .
This research character is analytic descriptive of comparability, to study accident
that happened (accident analysis) and assessment of risk by use risk assessment matrix (
RAM) to know accident of job which categorize High Risk I High Potential ( HiPo
Incident) and comparing it v.ith annual accident report data of POI and also result of
former research.
The research data used secondary data from acddent data which noted in HSE
Department POI from year 200 l ( quarter four in year 2000 representing early usage of
online database in POI) up to year 2006. Because this research use secondary data,
accident data validity only pursuant to work accident report data. Quality of accident
report existing very determining result of analysis at this research.
From result of this research indicate that:
1. Incident that happened during period the last 6 year very fluctuate specially
from severity level. but from amount of hence at the last two year is make-up of
which is significant. Percentage of HiPo case in year 2005 resulted at total height
of accident work in year 2006, but do not significant in year 2002 ~ 2003.
Pursuant to analysis from time and location the happening of highest accident~
conclude that increasing activity relate to number of accident.
2. Primary Cause which most dominant is Equipment that is failure of lifting
equipment and unsafe equipment due to defect, then human that is Lack of
attention I care, fur the root of cause dominant is Failure to foliow known job
procedure, inadequate training I poor training standard. inadequate supervision.
3. HiPo Incident that happened in POI majority ( 41 %) representing near miss and
nothing that represent security case. From awareness side to do reporting, this
matter represent that its high enough on awareness, accident reported not merely
because wounded victim or its severity of injury.
4. From HiPo inciden data during 6 year almost 90% of similar case v.-ill "
POSSIBLE" happened again ( in this case include 41% of case very possible
happened again and 14% most certainly happened accident again).
Expected with result of this research hence company suggested to alert to statistica1
performance of existing accident, making Hi Po Incident as KPI in year 2007 representing
a step in the right direction so long as with improvement of knowledge all its employees.
Investigation of accident have to identify cause till get root cause and fOllow-up from
accident recommendation for the action of prevention and correction have to really is
replying of existing causa11 because most of all case accident reported HiPo have potency
to recurred again happened: and generate more serious loss or effect, this matter if
condition stili is: equal to 6 years period or mean POI management do not make a
significant change from existing situation specially in the Jast 2 year having data most
significant.
Compulsion follow existing working procedure. efficient and effective training
according to each employees competence requirement, the importance of improving of
supervisory function to its subordinate performance, direct observe and inspection at
work and also give suggestion if there is mistake in or possibility of potential hazard.
Intensification aH effort which have there are ; HSE Meeting. Safety Inspection, PASS,
Hazard Report, STOP and others for support focus in the accident prevention. HSE
Manual, Procedure, Task Instruction which have there is and available have to be assured
by implementation maximally and correctness, trained to all employees which must
involve to be have competence to and supervised by its by related/relevant Supervisor to
lessen implementation diffraction is and also done by periodical review to assure
according to risk and hazard expanding."
2007
T32494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Kurnia Sari
"Latar belakang: Kelompok anak buah kapal merupakan salah satu kelompok pekerja yang memiliki risiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS karena terdapat 46% anak buah kapal membeli seks dalam satu tahun terakhir, 51% mempunyai pasangan lebih dari satu, namun hanya 13% yang konsisten menggunakan kondom dengan WPS.
Tujuan penelitian: Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks berisiko HIV/AIDS pada kelompok pekerja anak buah kapal di Kawasan Pelabuhan Cilegon Banten.
Desain penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus.
Hasil: perilaku seks berisiko dipengaruhi oleh faktor niat atau intensi sedangkan niat antau intensi itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor sikap, pengaruh sosial, dan kemampuan mengontrol perilaku. Faktor sikap dan pengaruh sosial tidak mempengaruhi niat mereka untuk mengubah perilaku seks berisiko menjadi perilaku seks yang lebih aman. Sedangkan faktor persepsi kemampuan mengontrol perilaku mempengaruhi niat untuk berperilaku seks berisiko.
Kesimpulan: Lemahnya kemampuan mengontrol perilaku berhubungan erat dengan niat individu untuk melakukan perilaku seks berisiko.

Background: Seafarer is one of a group of workers who have a high risk of contracting HIV/AIDS because there are 46% of them bought sex in the past year, 51% had more than one sex partner, but only 13% used condoms consistently with sex workers.
Objective: Describe the factors that influence sexual risk behaviors of HIV/AIDS on the ship crew in Port zone of Cilegon Banten.
Study design: This research is a descriptive qualitative case study research.
Results: risky sexual behavior influenced by intention, while intentions itself is affected by several factors. There are the factors of attitude, social influence, and the ability to control the behavior. Attitudes and social factors influence does not affect their intentions to change risky sexual behaviors become safer sex behavior. While the perceived behavioral control influencing the intention to risky sexual behavior.
Conclusion: Lack of ability to control the behavior of individuals closely associated with the intention to do the risky sexual behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Maskur
"Skripsi ini membahas tentang persepsi masyarakat yang bermukim di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta terhadap tingkat kebisingan yang berasal dari aktivitas bandara. Persepsi tersebut merupakan gangguan nonauditory yang meliputi gangguan komunikasi, gangguan psikologis, dan gangguan fisiologis. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2012 di Kelurahan Neglasari dan Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan proporsi kejadian mengalami gangguan non-auditory antara responden yang tempat tinggalnya bising dengan responden yang tempat tinggalnya tidak bising (p value=0,007). Terdapat pula perbedaan proporsi kejadian mengalami gangguan non-auditory antara responden yang berumur ≤12 tahun, 13 sampai 18 tahun, dan ≥19 tahun (p value=0,027). Variabel lain yang bermakna adalah perbedaan proporsi kejadian mengalami gangguan non-auditory antara responden yang sedang menjalani pendidikan baik SD, SMP/ SMA, PT, ataupun bekerja (p value=0,039) dan terdapat perbedaan proporsi kejadian mengalami gangguan non-auditory antara responden yang bekerja dengan pajanan bising dari pekerjaannya dengan responden yang tidak terpajan bising dari pekerjaannya (p value=0,009). Akan tetapi untuk variabel status kesehatan tidak ada perbedaan proporsi kejadian mengalami gangguan nonauditory antara responden yang berstatus kesehatan sehat, anak sakit, bapak/ ibu sakit, dan ibu hamil (p value=0,205).

This study discusses the perception of the community living around the Soekarno-Hatta International Airport to the level of noise coming from the airport activity. Perception is a non-auditory disorders that include communication disorders, psychological disorders, and physiological disorders. This study was a quantitative study with cross-sectional study design. The research was conducted in May 2012 in the Neglasari and Selapajang Jaya, Tangerang. The results of this study indicate there are differences in the proportion of the incidence of nonauditory disorders among respondents noisy residence where he lived with the respondent that no noise (p value = 0.007). There are also differences in the proportion of the incidence of non-auditory disorders among respondents aged ≤ 12 years, 13 to 18 years, and ≥ 19 years (p value = 0.027). Another significant variable is the difference in the proportion of the incidence of non-auditory disorders among respondents who are on a good education elementary, junior high / high school, collage, or work (p value = 0.039) and there are differences in the proportion of the incidence of non-auditory disorders among respondents who worked with exposure to noise from his job with the respondent that his job is not exposed to noise (p value = 0.009). However, for health status variables there was no difference in the proportion of the incidence of impaired non-auditory health status among respondents that healthy, sick child, father / mother is sick, and pregnant women (p value = 0.205).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Megy Armada Putra
"Satu dari beberapa karakteristik proyek konstruksi yaitu berisiko tinggi kecelakaan kerja. Sebagian besar kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan oleh adanya perilaku tidak selamat dalam bekerja. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor penyebab perilaku kerja tidak selamat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi di proyek pembangunan Bogor Valley Residence dan Hotel tahun 2014.
Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan semi kuantitatif. Populasi yang diteliti adalah pekerja bagian finishing sebanyak 70 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi dengan besar sampel 65 responden. Desain penelitian cross sectional, observasi, kuesioner, wawancara dan analisis data menggunakan chi-square.
Hasil telitian menunjukkan bahwa mayoritas pekerja berperilaku kerja tidak selamat (53,8%). Ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang hambatan berperilaku kerja selamat, ketersediaan fasilitas keselamatan kerja, dan peraturan keselamatan kerja dengan perilaku kerja tidak selamat pekerja konstruksi.

One of several characteristics of construction projects that have a higher risk of accidents. Most of the work accident occurs due to the unsafe behavior in working. The purpose of the research was to determine the causes of workplace unsafe behavior to prevent work accidents at construction workers in the construction project Bogor Valley Residence and Hotel in 2014.
Research was a descriptive analytic study with semi-quantitative approach. The population be researched was part of finishing as many as 70 workers. The sampling method used was to test the hypothesis using two different formulas proportions with a sample size of 65 respondents. Desaign of research were cross-sectional, observation, questionnaires, interviews and data analysis using chi-square.
The results show that the majority of workers have unsafe behavior (53.8%). There is a significant relationship between perceptions of barriers to safe work behavior, availability of safety facility, and the safety regulations with unsafe behavior of construction workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gisantia Bestari
"Pada perkembangan zaman yang modern ini, kesehatan dan kebugaran tubuh telah menjadi bagian penting dari tren hidup orang-orang yang tinggal di kota-kota besar. Mahasiswa pun tidak lepas dari fenomena ini. Terlebih jika mahasiswa tersebut memiliki banyak kegiatan yang secara tidak langsung menuntutnya agar memiliki stamina yang kuat. Sebab, jika terjatuh sakit, maka akan banyak tugas dan kewajiban yang terbengkalai.
Media merupakan alat penyampaian informasi kesehatan yang berperan dalam pengetahuan seseorang. Membaca buku atau majalah kesehatan, menonton acara kesehatan di TV, atau mencari informasi kesehatan di internet, adalah pilihan-pilihan yang dapat dilakukan. Pengetahuan yang diperoleh dari informasi merupakan salah satu bentuk respon terhadap stimulus atau kebutuhan kesehatan mereka.
Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner pada responden yang merupakan pasukan marching band Madah Bahana Universitas Indonesia (MBUI) tahun 2014. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kebutuhan dalam mencari informasi kesehatan.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa mesin pencari Google paling banyak diakses oleh pasukan yaitu sebesar 68,5%, 69,7% anggota setuju mengakses informasi kesehatan untuk memulihkan kesehatan, 42,7% anggota setuju bahwa kegiatan yang dilakukan selama latihan membuat mereka rentan terkena penyakit, dan 46,1% anggota tidak setuju bahwa asupan makanan yang disediakan UKM MBUI cukup untuk memberikan energi pada pasukan.

On these days, healthy body has been an important part of life for people living in big cities, including college students. It?s more important for college student with a lot of activities, that make them want to be more healthy than ever. If they feeling sick, then they will doing bad in all of their stuffs, tasks, and responsibilities.
Media is the tool for delivering health information that will influences their knowledge. Reading health books or magazines, watching television show about health, or searching for health information, are the options for get the information. Knowledge that they get from the information is one of the responses against stimulus or their health needs.
This study is using cross-sectional design with quantitative approach, and give the questionnares to the squad of marching band Madah Bahana University of Indonesia 2014. This study?s goal is to know needs level in health information search.
This study's conclusions are Google search engine is the most often media accessed by the squad (68,5%), 69,7% of the squad agreed that they accessed the health information for health recovery, 42,7% of the squad agreed that marching band activity is potential to make them sick, and 46,1% of the squad are not agreed that foods provided by Madah Bahana was enough for their energy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wini Handayani
"Tesis ini menganalisis partisipasi keselamatan pada pekerja Pertambangan Emas Bawah Tanah PT X Propinsi Banten.Penelitian dilakukan oleh penulis berdasarkan 7 tujuh kali kejadian berbahaya yang sama yang terjadi secara berturut-turut pada tahun 2015, dimana kinerja keselamatan terutama partisipasi keselamatan menjadi penyebab kejadian. Berdasarkan kondisi atau suasana keselamatan yang menjadi antesenden dalam membentuk partisipasi keselamatan pekerja dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja keselamatan sehingga dapat mengurangi dan mencegah terjadinya kejadian yang dapat menyebabkan gangguan kesejahteraan, kesehatan dan cidera. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif analitik dengan pendekatan mixed methods meliputi analisis kualitatif dan kuantitatif dengan desain study cross sectional, Hasil penelitian ditemukan bahwa iklim keselamatan, motivasi keselamatan kerja dan kepuasan kerja memberikan pengaruh terhadap partisipasi keselamatan pada pekerja di Pertambangan Emas Bawah Tanah PT X. Perusahaan perlu melakukan tinjauan ulang keterlibatan pekerja, perwakilan pekerja dan manajemen dalam perencanaandan pelaksanaan program K3. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Indra Adithia
"ABSTRAK
Kondisi pekerjaan yang tidak nyaman dapat menimbulkan stres pada pekerja sehingga
mempengaruhi kesejahteraan pekerja dan meningkatkan gejala kecemasan dan depresi.
Stres yang dialami oleh pekerja dipengaruhi oleh hubungan beberapa faktor seperti faktor
psikososial, faktor pekerjaan, lingkungan kerja dan individu pekerja. Gangguan
kesehatan terkait dengan stres diantaranya adalah penyakit hipertensi, penyakit
kardiovaskular, penyakit maag, musculoskeletal symptoms. PT. XYZ merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang logistik pangan. Tingginya intensitas pekerjaan di
PT. XYZ yang melebihi batas kemampuan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya
dapat menimbulkan stres kerja. Stres kerja seringkali tidak menjadi perhatian dari pihak
manajemen perusahaan karena pencapaian yang utama adalah target yang diusahakan
oleh pekerja untuk memenuhi target perusahaan, sehingga dapat mengakibatkan bahaya
yang serius bagi keselamatan dan kesehatan pekerja. Dalam penelitian ini, peneliti
berupaya mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada pekerja di
perusahaan logistik pangan. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data langsung
melalui survey dengan menggunakan kuisioner. Kuesioner yang telah melewati uji
validasi dan reliabiliti digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan stres kerja yaitu faktor psikososial (organisasi dan budaya kerja, hubungan
interpersonal, kepemimpinan, pengembangan karir dan manajemen), faktor pekerjaan
(desain kerja, waktu istirahat, beban kerja, kontrol pekerjaan dan bidang pekerjaan),
faktor fisik lingkungan kerja dan faktor individu (umur, jenis kelamin, status perkawinan,
masa kerja dan gaya hidup). Hasil penelitian dengan analisis statistik multivariat regresi
linier ganda faktor yang paling dominan menunjukkan bahwa stres kerja berdasarkan
indikator emosi yaitu Organisasi dan Budaya Kerja (p value = 0,004 & B = 0,24), stres
kerja berdasarkan indikator fisik yaitu Lingkungan Kerja (p value = 0,01 & B = 0,19) dan
stres kerja berdasarkan indikator perilaku yaitu Gaya Hidup Tidak Sehat (p value = 0,00
& B = 0,27).

ABSTRACT
Uncomfortable work conditions can cause stress to workers that affect the welfare of
workers and improve symptoms of anxiety and depression. The stress experienced by
workers is influenced by the relationship of several factors such as psychosocial factors,
occupational factors, work environment and individual workers. Health problems related
to stress include hypertension, cardiovascular disease, ulcer disease, musculoskeletal
symptoms. PT. XYZ is a company engaged in food logistics. The high intensity of work
at PT. XYZ which exceeds the ability of workers to complete their work can cause work
stress. Job stress is often not a concern of the company management because the main
achievement is the target sought by workers to meet the company's targets, so that it can
cause serious hazards to the safety and health of workers. In this study, researchers sought
to find factors related to work stress on workers in food logistics companies. The study
was conducted by collecting data directly through surveys using questionnaires.
Questionnaires that have passed validation and reliability tests are used to determine
factors related to work stress, namely psychosocial factors (organization and work
culture, interpersonal relationships, leadership, career and management development),
occupational factors (work design, rest time, workload, control of work and occupation),
physical factors of work environment and individual factors (age, sex, marital status,
years of work and lifestyle). The results of the study with multivariate multiple linear
regression statistical analysis the most dominant factors showed that work stress was
based on emotional indicators namely Organization and Work Culture (p value = 0.004
& B = 0.24), work stress based on physical indicators namely Work Environment (p value
= 0.01 & B = 0.19) and work stress based on behavioral indicators namely Unhealthy
Lifestyle (p value = 0.00 & B = 0.27).

"
2019
T52946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyn
"Skripsi ini membahas tentang analisis hubungan faktor risiko pekerjaan dan non pekerjaan terhadap kelelahan pekerja konstruksi di suatu proyek bangunan tingkat tinggi di wilayah Jakarta. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di sektor konstruksi salah satunya kelelahan. Kelelahan dapat dipengaruhi oleh faktor risiko pekerjaan maupun non pekerjaan. Analisis hubungan antara faktor risiko dengan kelelahan yang terjadi menjadi penting sebagai baseline data dalam upaya mengurangi kecelakaan di sektor konstruksi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko pekerjaan: lama kerja, faktor psikososial (effort, Reward, dukungan sosial, kepuasan kerja, stress kerja) dan faktor non pekerjaan (kuantitas dan kualitas tidur) terhadap terjadinya kelelahan pekerja konstruksi Proyek X.

This thesis discusses the analysis of work related dan non work related risk factors towards fatigue of construction workers in a high-rise building project in the Jakarta. Many factors that cause accidents in the construction sector, one of them is fatigue can be affected by work and non-job risk factors. Analysis of the relationship between risk factors and fatigue that occurs becomes important as a baseline of data in an effort to reduce accidents in the construction sector. This research is a quantitative research with cross sectional design. The results of this study indicate that there is a significant relationship between occupational risk factors: duration of work, psychosocial factors (effort, Reward, social support, job satisfaction, work stress) and non-work factors (quantity and quality of sleep) to the fatigue of Project X construction workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>