Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Dewi Megayanti
"Diabetes self care DSC merupakan bagian dari pengelolaan diabetes. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan DSC dengan score PEDIS dan kontrol glikemik pasien DM. Penelitian ini merupakan cross sectional studi yang melibatkan 106 pasien. Statistik menunjukkan ada hubungan bermakna antara DSC dengan score PEDIS p 0,0005 dengan korelasi kuat r -0,74 dan kontrol glikemik p 0,0005 dengan korelasi sedang 0,45 . Hasil Regresi menunjukkan DSC berhubungan dengan score PEDIS setelah dikontrol variabel jenis pekerjaan dan lama terdiagnosis DM. DSC berhubungan dengan kontrol glikemik setelah dikontrol jenis pekerjaan dan jenis OAD. Perawat dapat menggunakan DSC sebagai indikator score PEDIS dan kontrol glikemik pasien.

Diabetes self care DSC is an integrated part in diabetes management. The aim of this study was to analyze the correlation between DSC with PEDIS score and glycemic control in diabetes patients. This study applied a cross sectional design, involving 106 patients. Statistics showed a significant association between DSC and PEDIS score p 0.0005 with a strong correlation r 0.74 and glycemic control p 0.0005 with a moderate correlation 0.451 . The regression test showed that the DSC was associated with the PEDIS score after controlled with the variable of occupations and duration of having diabetes. DSC associated with the glycemic control after controlled with occupation and type of anti diabetics agent. Nurses may consider patient rsquo s diabetes self care score as an indicator of the PEDIS score and the glycemic control.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanty Chloranyta
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan SMBG dengan diabetes outcome dan kualitas hidup. Desain penelitian cross sectional dengan sampel penelitian 51 pasien diabetes tipe 2 dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Glucose Monitoring Satisfaction Survey GMSS, Diabetes Quality of Life Brief DQoL Brief , Diabetes Self Management Questionnaire DSMQ, Center for Epidemiologic Studies Depression Scale CES-D. Analisis bivariat menggunakan pearson menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan SMBG dengan diabetes outcome p=0.000 dan kualitas hidup p=0.000 pada pasien diabetes tipe 2. Hasil uji multivariat linier berganda menunjukkan variabel yang paling mempengaruhi diabetes outcome dan kualitas hidup adalah usia. Diharapkan intervensi keperawatan yang lebih optimal untuk meningkatkan SMBG.

This study aimed to analyze the correlation of SMBG satisfaction with the diabetes outcomes and the quality of life. The study design was a cross sectional with total sample of 51 type 2 diabetic patients with purposive sampling technique. The measuring instruments used were The Glucose Monitoring Satisfaction Survey GMSS, The Diabetes Quality of Life Brief DQoL Brief, The Diabetes Self Management Questionnaire DSMQ, The Center for Epidemiologic Studies Depression Scale CES D. Bivariate analysis using pearson the results showed that there was a significant correlation between SMBG satisfaction with diabetes outcome p 0.000 and quality of life p 0.000 in type 2 diabetes patients. Multiple liner mulitivariate test results showed that the most influencing variable of diabetes outcome and quality oflife was age. It is expected that more optimal nursing interventions to improve SMBG. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47730
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nur Handayani
"Depresi pasien ulkus diabetikum dapat menurunkan respon imun dan inflamasi yang dibutuhkan pada proses penyembuhan luja. Penelitian kuasi eksperimen ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pengelolaan depresi dengan pranayama terhadap perkembangan proses penyembuhan ulkus diabetikum di RS pemerintah Aceh. Hasil penelitian menunjukkan latihan pranayama dapat mempengaruhi perkembangan proses penyembuhan ulkus dan penurunan skor depresi, namun tidak ditemukan pengaruh pengelolaan depresi dengan pranayama terhadap perkembangan proses penyembuhan ulkus diabetikum.

Depression on patient with diabetic ulcer impair immune and inflammation response that are needed in wound healing process. The urpose of this quasi experiment research was to identified the effect of pranayama on patient diabetic ulcer in Aceh government hospital. The result showed that pranayama has positive effect to wound healing progress and to decrease the depression score. But there was no effect of controlling depression by pranayama to wound healing progress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28391
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Wulandari
"Diabetik melitus mengakibatkan komplikasi, salah satunya adalah ulkus. Penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan nonequivalent control group design ini bertujuan mendapatkan gambaran "pengaruh elevasi ekstremitas bawah terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik di ilayah Banten". Sampel penelitian adalah pasien diabetes melitus dengan ulkus berjumlah 7 orang kelompok ontrol dan 6 orang kelompok intervensi.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh elevasi ekstremitas bawah terhadap proses penyebuhan ulkus (p value 0,003). Perawat seharusnya melakukan elevasi pada ekstremitas bawah yang mengalami ulkus diabetik selama 10 menit setiap aktivitas >15 menit.

Diabetes mellitus result complication, one of the is ulcer. This quasi experiment research with group control nonequivalent design approach aim to get a description about"influence of elevation of lower extremity to diabetic ulcer healing proces in Banten". Sample in this research were diabetes mellitus patient with ulcer, consist of 7 repondent in control group and 6 repondent in intervention group.
The result showed that lower extremity elevation were significantly associated with diabetic ulcer healing processs (p value 0,003). Nurse should be elevate the lower extremity with diabetic ulcer during 10 minutes after activity more than 15 minutes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28398
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyidah Arafat
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pengalaman pendampingan keluarga dalam merawat anggota keluarganya pada kondisi vegetative dalam konteks asuhan keperawatan di RSUP Fatmawati Jakarta. Desain penelitian ini adalah fenomenologi deskriptif.
Hasil penelitian mengidentifikasi 5 tema, yaitu 1) respon biopsikososiospiritual keluarga ; 2) keterlibatan keluarga dalam pendampingan perawatan ; 3) permasalahan yang dihadapi keluarga ; 4) mekanisme koping keluarga ; 5) Asuhan keperawatan yang telah diterima dari perawat ; 6) Harapan keluarga dalam melakukan pendampingan perawatan. Perawat diharapkan dapat melakukan pengkajian secara mendalam pada keluarga pasien, sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat bagi keluarga.

ABSTRACT
The aim of this study were to explore family experience of caring for family?s member with vegetative . This study employed descriptive phenomenology design.
This study identified 6 themes includes : 1) Biopsychosociospiritual respons ; 2) family participating of nursing care ; 3) family problems to caring for patients ; 4) Coping mechanism of family ; 5) caring received of nurse ; 6) family expected of caring with vegetative state. This result hopes to understanding about the impotant of depth assessment for family, therefore, it can do an effective intervention for family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28466
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyidah Arafat
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang
pengalaman pendampingan keluarga dalam merawat anggota keluarganya pada
kondisi vegetative dalam konteks asuhan keperawatan di RSUP.Fatmawati Jakarta.
Desain penelitian ini adalah fenomenologi deskriptif. Hasil penelitian
mengidentifikasi 5 tema, yaitu 1) respon biopsikososiospiritual keluarga ; 2)
keterlibatan keluarga dalam pendampingan perawatan ; 3) permasalahan yang
dihadapi keluarga ; 4) mekanisme koping keluarga ; 5) Asuhan keperawatan yang
telah diterima dari perawat ; 6) Harapan keluarga dalam melakukan pendampingan
perawatan. Perawat diharapkan dapat melakukan pengkajian secara mendalam pada
keluarga pasien, sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat bagi keluarga

Abstract
The aim of this study were to explore family experience of caring for family?s
member with vegetative . This study employed descriptive phenomenology design.
This study identified 6 themes includes : 1) Biopsychosociospiritual respons ; 2)
family participating of nursing care ; 3) family problems to caring for patients ; 4)
Coping mechanism of family ; 5) caring received of nurse ; 6) family expected of
caring with vegetative state. This result hopes to understanding about the impotant
of depth assessment for family, therefore, it can do an effective intervention for
family."
2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fazar Az Zahara Wany
"Diabetes melitus merupakan faktor risiko berkembangnya disfungsi seksualitas pada wanita yang dapat mempengaruhi hasrat seksual, lubrikasi, dispareunia, dan menurunnya kemampuan mencapai orgasme. Masalah disfungsi seksualitas pada pasien diabetes melitus masih merupakan hal yang tabu untuk dibahas secara terbuka karena sulitnya pasien untuk mengungkapkan masalah seksualitasnya kepada petugas kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi pengalaman disfungsi seksualitas pasien wanita dengan diabetes melitus. Metode penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Partisipan wanita sejumlah 6 orang dengan kriteria inklusi berusia 18-45 tahun, wanita diabetes melitus tipe 2 dengan disfungsi seksual, memiliki pasangan pernikahan yang masih hidup, yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam dan menggunakan catatan lapangan field note. Setiap partisipan diberikan kuesioner FSFI female sexual function index untuk menentukan status disfungsi seksualnya. Data dianalisa dengan metode konten analisis kualitatif. Tujuh tema yang ditemukan: 1 ketidaknyamanan fisik saat melakukan aktifitas seksual; 2 adanya penurunan hasrat seksual pada isteri usia lebih dari 30 tahun; 3 ketidakpuasan aktifitas seksual yang dilakukan; 4 keterpaksaan dalam mendiskusikan masalah seksual pada petugas kesehatan; 5 kurangnya informasi tentang aktifitas seksual; 6 ketidakberdayaan menjalani pengobatan masalah seksual; dan 7 penurunan peran seksual sebagai istri. Dapat disimpulkan bahwa disfungsi seksual pada wanita diabetes melitus tipe 2 ada dan mengganggu baik secara fisik maupun psikologis. Namun, masih terdapat keengganan bagi wanita untuk dapat mendiskusikan masalahnya secara terbuka. Oleh sebab itu, disarankan bagi perawat untuk memulai komunikasi secara terbuka mengani masalah seksualitas wanita dengan diabetes melitus tipe 2.

Diabetes mellitus is a risk factor for developing female sexual dysfunction which affected sexual desire, lubrication, dispareunia sexual pain, and orgasm decreased. Sexual dysfunction problem in type 2 diabetic patients is still a taboo subject to be discussed because that was hard to be revealed to their healthcare personnel. The aim of the study was to explore sexual dysfunction experience of type 2 diabetes mellitus woman. A qualitative with a phenomenology design was used. This study was involved six women with type 2 diabetes mellitus who met the inclusion criterion ages 18 45 years, married, gathered using a purposive sampling method. Data were collected using an in depth interview and field notes. Each participant was screened using a FSFI quessionaire to determine sexual dysfunction status. Data were analyzed using qualitative content analysis. Seven themes emerged 1 physical discomfort while having sexual activities 2 presence of sexual desire decreased in spouse with ages more than 30 years old 3 dissatisfaction with sexual activity 4 hesitance feeling while discussing sexual problem with healthcare providers 5 lack of information about sexual activity 6 feeling powerlessness while undergone sexual problem treatment 7 decreased in sexual roles as a wife. In conclude that the sexual dysfunction among women with type 2 diabetes mellitus is existing and disturbing physically and psychology. But there has been hesitated of women to openly disccussed the problem. It is suggested for nurses to initiate open communication about sexual problem among women with type 2 diabetes mellitus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraini
"ABSTRAK
Deformitas kaki dapat menyebabkan perubahan mobilitas sendi, luas kontak kaki ke permukaan, kemampuan neuromuskular untuk menstabilkan kaki serta mempertahankan posisi berdiri tegak. Perubahan ini akan berdampak pada penurunan fungsi ekstremitas bawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui hubungan deformitas kaki dengan fungsi ekstremitas bawah pada pasien neuropati diabetik. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi cross-sectional dengan jumlah sampel 105 orang responden yang mengalami neuropati diabetik dengan deformitas kaki. Analisis data menggunakan Chi Square, Anova, dan regresi logistik etiologik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara deformitas kaki dengan fungsi ekstremitas bawah p = 0,000, OR = 10,857 . Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi perawat dalam melakukan pengkajian keperawatan untuk memprediksi penurunan fungsi ekstremitas bawah pada pasien neuropati diabetik dengan deformitas kaki sehingga bisa mencegah terjadinya resiko cedera atau jatuh pada pasien.

ABSTRACT
Foot deformity can cause various of changes in joint mobility, extent of foot contact to the surface, neuromuscular ability to stabilize the legs and maintain an upright standing position. These changes will have an impact on lower limb function. The purpose of this study was to determine the correlation of foot deformities with the lower extremity functions in diabetic neuropathy patients. The design of this study was a quantitative research with a cross sectional study approach with sample size of 105 respondents who has foot deformity with diabetic neuropathy. Data were analysed using a Chi Square, Anova, and etiologic logistic regression. The results showed a significant correlation between foot deformities with lower extremity function p 0,000, OR 10,857 . This study is expected to be used as a reference for nurses in conducting nursing assessments to predict lower extremity function in diabetic neuropathy patients with foot deformities in order to prevent the risk of injuries or falls in patients."
2017
T48515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Djoko Tjahjono
"Disfungsi ereksi merupakan salah satu bentuk gangguan seksual yang dapat dialami oleh pasien diabetes melitus. Tujuan dari penerapan EBNP Evidence Based Nursing Practise adalah untuk mengidentifikasi secara dini adanya disfungsi ereksi menggunakan instrument International Index of Erectile Function-5 IIEF-5 . Desain yang digunakan dengan pendekatan PICO Problem, Intervention, Comparison, Outcomes dan melalui penelusuran jurnal dari Proquest, Ebsco, Science Direct, didapatkan 16 responden. Hasil penerapan menunjukkan disfungsi ereksi ringan dialami 5 orang 31,25 , disfungsi ereksi ringan ke sedang 9 orang 56,25 dan disfungsi ereksi sedang 2 orang 12,5 . Disfungsi ereksi memerlukan penanganan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes melitus.

Erectile dysfunction is one form of sexual disorder that diabetic patients can be experienced. The aims of EBNP Evidence Based Nursing Practise implementation is to identify early erectile dysfunction using International Index of Erectile Function-5 IIEF-5 instruments. The design used with PICO Problem, Intervention, Comparison, Outcomes approach and Proquest, Ebsco, Science Direct journal reviews with 16 respondent. The results showed mild erectile dysfunction were 5 person 31,25 , mild to moderate erectile dysfunction were 9 56,25 and moderate erectile dysfunction were 2 12,5 . Erectile dysfuntion required further treatment needs to improving diabetic patient quality of life. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Djoko Tjahjono
"ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan sindrom gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin atau penurunan sensitifitas jaringan terhadap insulin yang bersifat kronis. Laporan ini bertujuan untuk menganalisispenerapan teori adaptasi Roy dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasienkelolaan utama dan 30 pasien resume menggunakan metode studi kasus, laporan tentang penerapan instrument IIEF-5 dalam mengidentifikasi disfungsi ereksi dan laporan penerapan audio visual sebagai media edukasi pasien ablasi. Hasil menunjukkan masalah keperawatan yang muncul adalah penurunan curah jantung, gangguanpertukaran gas, ketidakseimbangan nutrisi, ketidakberdayaan, kerusakan integritas kulit, ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dan ketidakpatuhan terhadap manajemenregimen terapeutik. Konsep teori adaptasi Roy dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan pasien diabetes melitus untuk mampu beradaptasi terhadap penyakitnya. ABSTRACT
Diabetes mellitus is a syndrome of carbohydrate, fat and protein metabolism disorders caused by a lack of insulin secretion or decreased tissue sensitivity to chronic insulin. This report aims to analyze the application of Roy 39;s adaptation theory to primary care nursing and the 30 patient resumes using case study methods, the application of IIEF-5 instruments in identifying erectile dysfunction reports and audio visual application reports as education media to ablation patient. The results showed nursing problems arise were decreased cardiac output, gas exchange impared, nutritional imbalanced, powerlessness, skin integrity damage, ineffective health maintenance and nonadherenceto the management of therapeutic regimens. The Roy 39;s adaptation theory concept can be applied in nursing care of diabetes mellitus patients to adapted the ability of their disease."
2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>