Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trubus Gunawan
"Penggunaan smart card saat ini semakin diterima di sebagian besar outlet bisnis, antara lain pada mesin-mesin ATM, terminal/ card reader di merchant maupun pusat-pusat penyedia jasa layanan untuk melakukan transaksi pembayaran secara elektronis. Di Indonesia layanan berbasis smart card banyak diaplikasikan pada payphone, SIM-Card GSM dan kartu perbankan. Perkembangan teknologi smart card yang semakin maju memungkinkan aplikasi layanan yang terpisah-pisah disatukan kedalam satu kartu untuk berbagai aplikasi layanan, yaitu multipurpose smart card. Kapabilitas teknologi smart card ini memberikan peluang bisnis baru bagi operator telekomunikasi untuk mengembangkan bisnisnya ke pasar sektor lain.
PT.Telkom sebagai operator telekomunikasi yang mempunyai customer base yang besar mempunyai peluang untuk memperoleh tambahan pendapatan dengan menggelar layanan baru yang dikembangkan dari layanan telepon umum kartu smart yang sudah digelar, yaitu layanan pembayaran secara elektronis pada jalan tol, pembayaran kredit dan debit, pembayaran tagihan jasa telekomunikasi dan layanan percakapan. Dalam tesis ini dilakukan kajian pengembangan bisnis layanan multipurpose smart card melalui analisis kondisi lingkungan bisnis internal maupun eksternal untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian dapat ditentukan langkah-Iangkah strategis untuk memasuki bisnis layanan baru ini.
Dengan melakukan analisis Internal Ekstemal (IE) dan analisis matriks SPACE diperoleh kesimpulan bahwa dalam memasuki bisnis layanan multipurpose smart card, PT.Telkom berada pada posisi kompetisi. Strategi yang harus diterapkan yaitu strategi pertumbuhan dengan konsentrasi melalui integrasi horisontal. Sedangkan berdasarkan analisis matriks SWOT dan QSPM, strategi yang sesuai dalam pengembangan bisnis layanan multipurpose smart card yaitu strategi integrasi layanan dengan CMS, strategi PT.Telkom sebagai operator terminal dan card issuer, kerjasama dengan merchant, PUS, bank/institusi jaringan finansial, strategi peningkatan mutu pelayanan dan pengembangan unit organisasi. Sedangkan berdasarkan analisis kelayakan investasi, bisnis layanan multipurpose smart card masuk dalam kriterta layak. Untuk memberikan arah bisnis yang digelar, disusun rencana bisnis (business plan) yang mencakup rencana produk, rencana pemasaran, rencana organisasi dan SDM serta rencana keuangan.

Now on the most of business outlet, terminal/ card reader at merchants and point of services can accept smart card for electronic payment transaction. In Indonesia, services based smart card are applied at payphene, SIM-Card for GSM and card for banking. The development of smart card technology allows several separated and independent applications to be integrated into using one smart card, called multipurpose smart card. Smart card technology with its capability provides telecommunication operators to develop their business services into other sectors._
PT.Telkom as a telecommunication operator which has a wide customer base, will have a potential opportunity to get revenue added by providing new services developed from the existing payphone network, include electronic payment for toll road, credit and debet payment, payment for telecommunication services bill, and voice servives by using payphone. The study in this thesis is to analyze the business development of multipurpose smart card services by doing analysis of business environment (internal and external) to indicate the strengths and weaknesses of the company, as well as opportunities and threats. Thereby, the company should decide some strategic decissions on providing the new services.
By using Internal External (lE) analysis, and SPACE analysis, we get a condussion that to entry the business of multipurpose smart card services, PT.Telkom is on the cornpetitif area position. The company should apply Growth Strategy with focusing horizontal integration. By using SWOT and QSPM analysis, the company should apply some strategies, include to integrate the services with the existing CMS management, PT.Telkom as terminal operator and card issuer, joint operation/ partnership with merchants, point of services and banks/ financial network institution, increase service quality; and develop an organization unit. Based on the feasibility study, the business of multipurpose smart card services is feasible. For giving the guidance, business plan has been made, include product plan, marketing plan, organization and human resources plan; and financial plan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T2126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwin
"Trend perkembangan teknologi digital ditandai dengan terjadinya konvergensi antara teknologi komunikasi, komputer, dan informasi. Pergeseran ini juga didorong oleh adanya perkembangan teknologi internet yang secara drastis mengubah paradigma telekomunikasi yang semula berorientasi suara menjadi paket-paket data.
Teknologi Voice over IP (VoIP) berusaha menyatukan layanan komunikasi suara dan data dalam satu jaringan. Selain itu teknologi ini juga menggunakan teknologi kompresi suara dengan memberikan efisiensi dan utilisasi bandwith, sehingga mampu menurunkan biaya komunikasi suara. Teknologi VoIP memberikan solusi alternatif terhadap meningkatnya kebutuhan akan layanan jaringan telekomunikasi multiservice.
Sebagai teknologi baru, dalam implementasinya diperlukan suatu kajian dan penelitian yang menyeluruh mencakup aspek teknolegi, ekonomi, dan kualitas layanan (QoS: Quality of Service). untuk diterapkan pada suatu perusahaan.

The digital technology world is having some new trend in integration among communication technology, computer technology and information technology. This trend is affected by the rapid growth of internet technology which is in some way changes the telecommunication paradigm radically; from voice-transmission oriented to data-transmission oriented.
Voice over IP (VoIP) exerts to combine voice communication and data communication service using the same network. VoIP use voice -compression technology in order to have bandwidth efficiency & utilization. By having bandwidth efficiency & utilization, it will give more advantage to cut off the cost from using voice communication only. VoIP also gives an alternative solution to the increase demand of multi service-telecommunication networking.
Appeared as a new technology in network communication, the implementation of VOID need some careful study regarding the technological and economical aspect and also Quality of Service before it can be widely used in the business area."
2002
T3022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Asikin Ardiyanto
"ABSTRAK
Sistem penomoran konvensional pada jaringan telepon PSTN maupun seluler menuntut perubahan nomor telepon yang digunakan pelanggan pada saat pelanggan tersebut berpindah tempat tinggal/memindahkan lokasi kegiatan bisnisnya, berpindah dari satu penyelenggara layanan telepon ke pcnyelenggara lain atau memutuskan untuk mengganti layanan telekomunikasi misalnya dari layanan analog ke layanan digital.
Number portability memungkinkan pelanggan untuk tetap dapat menggunakan nomor telepon yang telah digunakannya. Dalam layanan location number portability, meskipun pelanggan berpindah tempat tinggal/mernindahkan lokasi bisnisnya ke tempat lain. nomor lama masih dapat digunakan oleh pelanggan. Location Number portability merupakan salah satu upaya operator jaringan untuk meningkalkan pelavanan kepada pelanggan, dimana pelanggan dapat berpindah lokasi tanpa resiko perubahan nomor telepon.
Penerapan IN menjadi salah satu solusi pengimplcmcntasian number portability pada jaringan telekomunikasi. Dengan konsep sentralisasi database dan kesedcrhanaan manajemen jaringan, penerapan IN memiliki nilai lebih untuk diterapkan sebagai pcndukung number portability.

"
2000
S39781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arie Ambary
"ABSTRAK
Number Portability merupakan salah satu langkah yang harus dicapai menuju tercapainya tujuan utama deregulasi dan lingkungan kompetisi layanan telekomunikasi. Kemampuan pelanggan untuk tetap menggunakan nomor telepon mereka walaupun sebenamya mereka telah pindah dari pcnyelenggara telekomunikasi yang satu menuju penyelenggara yang lain, mutlak diperlukan dalam lingkungan kompetisi yang sesungguhnya. Dengan Number Portability, pelanggan dapat dengan leluasa memilih dan menentukan sendiri penyelenggara telekomunikasi yang diinginkan berdasarkan tarif, service dan service feature yang diberikan, tanpa harus menanggung resiko perubahan nomor telepon. Salah satu jenis portability adalah Service Provider Portability dimana pelanggan dapat menentukan sendiri penyelenggara telekomunikasi yang diinginkan.
Skripsi ini akan membahas mengenai implementasi Local Sevice Provider Portability dimana daerah atau wilayah yang dapat dilayani Number Portabilrty adalah suatu daerah tertentu dalam sua.u kode area tertentu. Metode yang akan digunakan dalam implementasi adalah Location Routing Number yang merupakan metode berdasarkan Intelligent Network. Dalam skripsi ini .iuga akan dianalisa mengenai proses atau tahapan dan skenario implementasi Local Service Provider Portability, dampak implemetantasi terhadap jaringan penyelenggara dan perencanaan sistem penomoran. Selain itu akan dianalisa juga mengenai masalah interkoneksi jaringan dan kesiapan infrastruktur jaringan penyelenggara.

"
2000
S39726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Cahyo Wibowo
"ABSTRAK
Perkembangan berbagai macam penggunaan serta aplikasi internet akhir-akhir ini yang membutuhkan bandwidth yang besar semakin mempertegas diperlukannya suatu akses internet broadband dengan data rare yang tinggi untuk menggantikan akses internet menggunakan modem dial-up, sehingga pengguna intemet dapat mengimbangi laju kebutuhan bandwidth tersebut.
Dua teknologi akses internet baru yang mampu memberikan akses internet broadband adalah ADSL dan cable modem. Pada skripsi ini kedua teknologi tersebut diperbandingkan dari segi ketersediaan akses (aksesibiltas) dan kemungkinan pengembangan (skalabilitas) untuk melihat mana yang lebih baik dan lebih menjanjikan bagi penyelenggaranya.
Pada akhir skripsi ini disimpulkan bahwa ADSL untuk saat ini memiliki aksesi bilitas dan skalabilitas yang lebih baik dibandingkan cable modem, namun pada perkembangan selanjutnya dengan adanya standar yang pasti dan perkembangan pengguna internet di rumah-rumah maka cable modem juga akan memiliki aksesibilitas dan skalabilitas yang mampu menyaingi ADSL.

"
2001
S39901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Indra Rizal
"Sistern telekomunikasi selular gencrasi ketiga akan menggunakan jaringan berbasiskan imerner protocol (IP) untuk melayani penggunanya di masa yang akan datang khususnya layanan multimedia. Untuk itu diperlukan suatu protokol pensinyalan untuk dapat memulai, mengakhiri dan menj aga suatu hubungan pada jaringan tersebut.
Beberapa badan standar tengah mengembangkan penelitian untuk jaringan bcrbasiskan IP terscbut dan menggunakan protokol pensinyalan yang telah berkembang dalam inrernet telephony seperti I-L323 dan SIP.
Skripsi ini akan membandingkan kedua protokol pensinyalan pada iniernet relephony tersebut pada kompleksitas, ekstensibilitas, skalabilitas sistem dan Quality of Service (Qoé), untuk melihat protokol pensinyalan yang sesuai untuk dipakai pada jaringan generasi ketiga.
Dari hasil perbandingan terlihat bahwa SIP mempunyai beberapa kelebihan dari 11.323, sehingga membuat protokol tersebut sesuai bagi jaringan generasi ketiga."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumentut, Marvy Arnold
"Komunikasi suara lewat jaringan PSTN dilakukan secara circuit swirching sangat tidak efisien dalam utilisasi bandwidth jaringan dan biayanya mahal_ Kemajuan teknologi menyebabkan teknologi packet switching yang semula digunakan untuk komunikasi data, sekarang ini dapat diterapkan untuk komunikasi suara. Komunikasi suara secara packet switching disc-but juga teknologi packet voice. Tcknologi packer voice mempunyai keuntungan biaya yang relatif murah untuk long distance call dibanding Iewat PSTN. Dengan demikian teknologi ini sangat cocok diterapkan bagi pcrusahaan yang mempunyai masalah dengan tagihan telepon interlokal/intemasional yang besar.
Ada dua teknologi packet voice yang cukup populer, yaitu Voice over IP (VoIP) -yang popular sckarang ini- dan pendahulunya Voice over ATM (VOATM). Kedua telmologi ini memang jelas berbeda dari basis teknologinya, yang sam berbasis IP dan yang lain berbasis ATM. Melalui perbandingan pada aspek protokol, signalling message flow, format paket, konsumsi bandwidth, akan terlihat perbedaan kedua tcknologi itu secara spesifik.
Setelah perbedaan yang spesifik tersebut dianalisa dapat diketahui alasan-alasan yang mendasari perbedaan-perbedaan iw. Pembandingan kedua teknologi tidak dimaksudkan untuk mencari teknologi mana yang Iebih baik, tetapi hanya unluk diketahui perbedaan spesitik itu dan alasan yang mendasarinya sehingga dapat di jadikan acuan untuk penyempurnaan kedua teknologi itu lebih lanjut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Riwantoro
"Perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi khususnya untuk aplikasi­ aplikasi multimedia memerlukan suatu sistem jaringan yang dapat mengirimkan infurmasi dengan kualitas yang baik sekaligus memiliki tingkat kecepatan yang memuaskan dengan biaya yang terjangkau. IP over ATM merupakan salab satu metode yang ditawarkan untuk dapat menjawab tantangan ini.
Banyak metode yang telah dilakokan untuk mengintegrasikan IP dengan ATM, namun masih ditemukan beberapa kendala terutama dalam hal keterbatasan jaringan. IP switching dan Tag switching merupakan dua diantara solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kendala tersebut.
Pada skripsi ini akan dibandingkan unjuk kerja penggunaan kedua metode switching tersebut. Parameter-parameter unjuk kerja yang akan dibabas adalah Quality of Service (QoS), skalabilitas, dan kompatibilitas. Unjuk kerja dari masing-masing metode dapat dilihat dari karaktaristik, prinsip kerja, dan teknologi yang digunakan.
Dari basil studi literatur yang dilakukan terhadap unjuk kerja dari masing­ masing metode dapat diketahui bahwa secara umum keduanya tidak lebih baik antara satu dengan lainnya karena masing-masing memiliki karakteristik unjuk kerja yang akan berguna pada aplikasi-aplikasi tertentu. Dari segi penyediaan Qos, IP switching relatif lebih mudah dibandingkan dengan Tag switching, sedangkan dari segi skalabilitas Tag."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Krisna Murti
"Short Message Service adalah sebuah fitur yang relatif masih baru dalam telekomunikasi nirkabel. Fitur ini mengizinkan pesan teks pendek agar dapat dikirim ke telepon selular. Pesan teks pendek ini tandem dengan trafik pensinyalan panggilan suara di dalam jaringan SS7. Dengan semakin berkembangnya SMS maka beban trafik juga semakin besar. Dalam skripsi ini dilakukan tinjauan mengenai keandalan dan kapasitas SMS. Tinjauan ini dibagi menjadi dua bagian yaitu keandalan dan kapasitas. Pada bagian keandalan dibahas mengenai definisi keandalan dan keandalan jaringan pensinyalan. Sedangkan pada bagian kapasitas dibahas kongesti pada jenis-jenis kanal dan elemen-elemen jaringan nirkabel. Hasil skripsi ini adalah tinjauan mengenai aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam implementasi SMS. Pada skripsi ini, aspek-aspek yang perlu diperhatikan dipersempit menjadi dua bagian yaitu keandalan dan kapasitas."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>